[at] Kai : gini loh..... saya rasa yg masih belum jelas disini antara anda dengan marcy hanya masalah sudut pandang...... sudut pandang mana yg mau digunakan, sudut pandang sesuai paramattha, ataukah pannati dhamma?
kalau sesuai paramattha, saya setuju dengan bro marcy..... uang damai mo gimana alasannya, jika kita lihat ke batin, pasti ada suatu perasaan yg tidak menyenangkan, perasaan terpaksa..... dan utk perasaan seperti itu, mau ga mau harus diakui itu adalah akusala
kalau kusala, ga mungkin perasaannya tidak menyenangkan... he3
kalau secara pannati, bisa dilihat dari berbagai sudut misal sudut org yg terpaksa bayar, itu adalah benar... ada 1 urusan mendesak, yg lebih penting utk diselesaikaan ketimbang ngeributin tilang ama polisi
dari sudut polisi, dia juga merasa benar karena dia kudu bayar juga ke atasannya berdasar pembagian tempat wkt apel pagi
berdasar hukum negara, polisi yg seharusnya menilang tapi menilep uang tilang, termasuk tindak korupsi
nah macem2 khan kalo dari pannati......
jadi lebih baik kita set dulu, mo pake sudut pandang yg mana? saya yakin kalau sudut pandang udah sama, tentunya rekan2 disini ga akan jadi panjang kok
ayo rekan2, mari kita samakan dulu sudut pandang/aturan maennya, baru kita diskusi lagi, gimana?