//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hemayanti

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 297
31
Kelana Batin / Suara-Suara

Kalau batin berpikir atau berkelana, kalau suara tertentu selalu menghela perhatian Anda, cukup menyadarinya saja. Berpikir adalah aktivitas alamiah (wajar) dari batin. Adalah wajar bahwa jika daya pendengaran Anda baik, Anda akan mendengar suara. Anda sudah betul jika Anda menyadari sedang berpikir atau mendengar. Tetapi jika Anda merasa terganggu oleh pikiran atau suara, atau jika Anda bereaksi atau memberi penilaian terhadap mereka berarti sikap (batin) Anda ada masalah. Batin yang berkelana dan suara tidak jadi soal; sikap (batin) Anda bahwa ‘mereka seharusnya tidak hadir’ itulah yang jadi soal. Jadi, pahamilah bahwa Anda baru saja menyadari sejumlah mekanisme kerja dari batin. Ini pun hanya objek dari perhatian Anda.

Berpikir adalah suatu aktivitas mental (batin). Bila Anda adalah pemula dalam latihan ini, Anda seyogianya tidak mengamati pikiran secara terus-menerus. Anda pun seharusnya tidak menghindari mengamati pikiran dengan cara langsung kembali ke objek meditasi utama Anda.

Jika Anda menyadari bahwa Anda sedang berpikir, maka selalulah pertama-tama memperhatikan pikiran, kemudian ingatkan diri Anda bahwa pikiran hanyalah pikiran. Janganlah menganggapnya sebagai ‘pikiran saya’. Sekarang Anda dapat kembali ke objek meditasi utama Anda.

Bila Anda merasa terganggu oleh batin yang berpikir, ingatkan diri Anda bahwa Anda bukanlah berlatih untuk mencegah berpikir, tetapi hanyalah sekadar menyadari dan mengakui (menerima) adanya pikiran saat ia muncul. Jika Anda tidak memiliki sati / perhatian penuh maka Anda tak dapat mengetahui bahwa Anda sedang berpikir. Kenyataan bahwa Anda menyadari Anda sedang berpikir menandakan Anda sadar (memiliki sati / perhatian penuh). Ingat, bahwa tidak jadi soal berapa banyak batin ini berpikir, berkelana, atau terusik sesuatu --- yang penting, Anda menyadarinya.

Tidak jadi soal apakah pikiran berhenti atau tidak. Yang lebih penting adalah bahwa Anda mengerti apakah pikiran Anda bersifat bajik, tak bajik, sesuai, tak sesuai, perlu atau tak perlu. Oleh sebab itu adalah penting untuk belajar mengamati pikiran tanpa hanyut ke dalam. Bila pikiran tertentu terus berkembang tak peduli sebesar apa pun upaya yang telah Anda lakukan untuk hanya sekedar menyamatinya, mungkin Anda sedikit banyak telah hanyut (terlibat) dalam pikiran tersebut. Kalau ini terjadi, ketika pikiran muncul silih berganti sehingga Anda tak mampu lagi mengamatinya, berhentilah mengamati pikiran-pikiran itu dan cobalah untuk mengamati perasaan-perasaan atau sensasi-sensasi jasmani yang menyertainya.

Tak peduli apakah Anda sedang duduk, jalan, atau melakukan aktivitas sehari-hari, bertanyalah kepada diri Anda sekali dan sekali lagi : Apakah yang sedang dilakukan batin? Berpikir? Berpikir tentang apa? Sedang sadar? Menyadari apa?

32
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 14 March 2014, 06:00:34 PM »
Ok, hanya menanyakan pendapat sis saja, karena ada yang menganggap satipatthana sebagai metode vipassana. :)
ini pernah ada yang tanya pas retret, apakah satipatthana sama dengan vipassana?
bhante jawabnya gak sama, kalau vipassana itu lebih dalam lagi, yang saya tangkap, ini sama2 menyadari, jadi bukan fokus pada 1 objek seperti samatha.

33
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 14 March 2014, 10:40:05 AM »
Menurut sis, satipatthana itu samatha atau vipassana?
Bukan keduanya om. Tapi mungkin pada tingkat yg lbh tinggi akhirnya akan mengarah ke vipassana.

Ada baiknya kt baca dulu bukunya sampai habis, setelah itu bru menyimpulkan. :)

Retret terakhir yang saya ikuti menggunakan metode ini.

34
Meditasi / Re: Pembahasan "Don't Look Down on the DEFILEMENTS"
« on: 13 March 2014, 07:55:27 PM »
Metode vipassana seperti yang dikatakan mbah Menyan bisa juga dipakai, namun itu bagi yang sudah bisa merenungkan anicca, dukkha, anatta, tetapi kalo praktisi pemula kayaknya agak sulit apalagi yang metode dasar meditasinya adalah samatha/samadhi.
imo, kalau masih pemula, bagusnya melatih satipathana dulu. :)

35
Sikap Tubuh/Makan/Kegiatan sehari-hari

Jangan lupa mengamati diri Anda sejak bangun sampai Anda tidur. Bila Anda menyadari bahwa Anda tidak memiliki sati/perhatian penuh maka periksalah kondisi batin Anda; cobalah merasakan sejumlah sensasi yang menonjol dibagian tubuh mana saja. Batin yang sedang bermeditasi haruslah sederhana,tidak rumit. Anda dapat menggunakan sensasi apa saja sebagai objek utama untuk membawa batin kembali ke saat kini. Itu merupakan objek yang dapat selalu Anda rujuk kembali ketika Anda bingung mau mengamati apa. Namun, Anda tidak harus selalu berkutat pada objek utama itu sepanjang waktu. Sama sekali dibolehkan bila perhatian batin pindah ke objek lain misalnya sensasi, suara, bahkan lamunan, sepanjang anda menyadari bahwa batin saat ini menyadari objek-objek baru ini. Juga boleh-boleh saja jika batin mengetahui beberapa objek pada waktu bersamaan.

Dalam meditasi duduk, batin dan jasmani seyogianya dibuat nyaman. Selalu memeriksa apakah Anda rileks atau tidak. Jika ada ketegangan, pertama-tama relakslah, kemudian periksa sikap batin Anda. Bila ada perlawanan, rasakan perlawanan itu dan amatilah. Berlatihlah secara sederhana, cukup mengamati apa yang terjadi. Amati apa saja yang disadari batin; sikap badan Anda, sensasi-sensasi jasmaniah, napas Anda, perasaan dan emosi, pikiran yang mengembara, suara atau bau. Bila Anda sedang duduk nyaman di atas bantal duduk Anda dan sibuk memikirkan sesuatu yang sangat penting tanpa menyadari Anda sedang berpikir, berarti Anda tidak sedang bermeditasi! Ketika Anda tiba-tiba menyadari bahwa ini sedang berlangsung, janganlah merasa cemas terhadapnya; relakslah, periksalah sikap(batin) Anda, yaitu ulangi kembali seluruh latihan ini mulai dari awal.

Sadarilah bahwa Anda sedang berjalan, dimana pun dan kapan pun, saat Anda sedang berjalan. Anda tak perlu berjalan cepat atau lambat, cukup berjalanan dengan kecepatan biasa. Anda dapat mengamati apa yang sedang batin perhatikan, atau cukup merasakan sensasi global dari segenap tubuh anda saat sedang berjalan. Jika batin berdiam pada sensasi atau gerakan tubuh tertentu, itupun boleh. Tetapi ingat, Anda tak diharuskan untuk menfokus pada satu objek secara terus-menerus; sebaliknya, Anda seyogianya menghindari melakukan ini jika ini membuat Anda tegang. Anda juga boleh menyadari suara serta apa yang sedang Anda lihat sementara Anda sedang berjalan. Usahakan jangan melihat ke sekeliling karena itu akan mengganggu perhatian Anda. Namun, bila sati/perhatian penuh Anda sudah dapat dihadirkan secara berkesinambungan, Anda perlu belajar menyadari saat Anda sedang memandangi sesuatu. Kemampuan untuk menyadari penglihatan ini berkembang sejalan dengan latihan. Sepanjang Anda belum mahir melakukan ini, maka penglihatan akan menggangu Anda, membuat Anda kehilangan sati/perhatian penuh.

Ketika Anda sedang melakukan meditasi berdiri, Anda dapat mengikuti prinsip dasar yang sama sebagaimana dalam meditasi duduk dan jalan. Periksalah selalu apakah ada ketegangan?

Saat makan, tak usah buru-buru. Bila Anda makan dengan menggebu-gebu maka Anda akan kehilangan sati/perhatian penuh. Oleh karena itu bila Anda menyadari bahwa Anda sedang makan dengan cepat, berhentilah makan dan amati sejenak perasaan menggebu-gebu itu. Anda harus cukup tenang untuk menemukan seperti apakah proses makan itu. Sadari sensasi-sensasi, bau-bau, rasa-rasa, bentuk-bentuk batin apa saja, baik yang Anda sukai maupun yang tak Anda sukai. Juga sadarilah gerakan-gerakan jasmani. Tak usah mencemaskan kerincian pengamatan, cukup menyadari apa yang Anda alami.

Momen-momen serta aktivitas-aktivitas pribadi Anda juga merupakan saat-saat yang sangat penting untuk menghadirkan sati/perhatian penuh. Anda sangat mudah kehilangan sati/perhatian penuh bila Anda sedang sendirian. Apakah Anda sadar ketika menutup pintu, menggosok gigi, mengenakan pakaian, mandi, masuk toilet? Apa yang Anda rasakan saat melakukan aktivitas-aktivitas ini? Apakah Anda menyadari apa yang Anda sukai dan apa yang tak Anda sukai? Apakah Anda sadar ketika sedang memandang sesuatu? Apakah Anda sadar ketika sedang mendengarkan sesuatu? Apakah Anda sadar ketika muncul penilaian terhadap apa yang Anda lihat, dengar, cium, cicipi, sentuh, pikir atau rasakan? Apakah Anda sadar saat sedang bicara? Apakah Anda menyadari nada dan kenyaringan suara Anda?

Adalah penting untuk memeriksa secara teratur apakah Anda relaks atau tegang; kalau tidak, Anda takkan sadar apakah Anda relaks atau menjadi tegang. Ketika Anda menemukan diri Anda sedang tegang, amati ketegangan itu. Anda tak dapat berlatih bila batin Anda tegang. Kalau Anda menjadi tegang, itu menandakan batin Anda tidak berada dalam jalur yang benar. Selidikilah sepak-terjang batin Anda. Kalau Anda cukup kerap melakukan ini sepanjang hari maka Anda bisa mencegah tumbuh berkembangnya ketegangan. Dengan berlatih, Anda juga dapat menyadari sebab munculnya ketegangan pada diri Anda. Jangan lupa mengamati ketegangan! Kalau Anda mudah menjadi tegang, lakukan meditasi berbaring sehari sekali. Ini juga akan membantu Anda berlatih mengembangkan sati/perhatian penuh pada posisi badan apa saja.

36
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 10:20:31 AM »
OK. Ini pertanyaan opini saja:
1. Kalau sis hema di posisi 'orang pintar', akankah menyapu daun kelornya?
2. Jika sis hema di posisi pasien, apakah yang diharapkan dari 'orang pintar' tersebut?
1. tidak
2. pasrah aja om

37
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:58:37 AM »
Yang saya katakan sebelumnya tentang tidak mengetahui masa depan adalah spekulasi pribadi tidak membenarkan satu niat. Jika seseorang mengetahui dan menyadari perbuatannya akan menyebabkan orang mati, maka itulah disebut niat membunuh.
oh ya sudah, kalo begitu, kasus orang pintar itu tetap membunuh.

Mau dikoreksi jawabannya? Ataukah 'saya punya pikiran untuk menembak rusa itu, tapi karena bisa saja rusa itu kesamber geledek sebentar lagi, maka saya tidak berpikiran membunuh'?
itumah tetap punya pikiran membunuh om, walaupun tidak dengan tangan sendiri.

38
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 09:31:02 AM »
OK, jadi kalau sadar dan mengetahui 'jika saya melakukan hal ini, maka makhluk ini akan mati' disebut pembunuhan.

Saya ambil kasus lain, seorang pasien kesakitan pada saat sakaratul maut tapi tidak bisa meninggal karena masih ada susuk dalam dirinya. Kondisi antara hidup dan mati tapi tidak bisa mati. Lalu dibawa ke 'orang pintar'. Orang ini melihat si pasien menderita tidak bisa mati lalu memahami, 'jika saya sapu daun kelor, maka orang ini akan bisa meninggal', lalu ia menyapu daun kelor, dan meninggallah orang itu.

Jadi di sini ada pasien, diketahui keberadaannya, ada niat melakukan tindakan yang menyebabkan si pasien mati, tindakan dilakukan, pasien mati.

Apakah ini pembunuhan?
ya seperti kata om kainyn.

Quote
Mengenai "tunjuk atau tidak, tetap akan ada yang dibunuh" ini tidaklah relevan sebab kita tidak mengetahui masa depan. Bisa saja si prajurit Nazinya cuma bercanda, atau 5 detik kemudian kalau si pastor ga milih, langsung sakit jantung dan mati. Ikannya juga mungkin aja waktu mau dibunuh lompat ke selokan dan ngabur, berarti karena dipilih, malah jadi ter-fang-sheng.

kita tidak mengetahui masa depan, bisa saja karna susuk gak keluar, gak mati, dan kondisi bisa membaik jadi sehat. ;D

39
Diskusi Umum / Re: Tentang Membunuh
« on: 04 March 2014, 08:57:50 AM »
OK, kalo gitu mending kita bahas kasus saja dan bahas sesuai referensi dan analisa masing-masing. Saya ambil contoh satu adegan di film Exorcist: The Beginning.
Spoiler: ShowHide


Trivia: Sekadar info, di sini berkesan Nazi menganut paham atheisme anti tuhan/agama, namun sebetulnya tidak demikian. Adolf Hitler sendiri adalah seorang Kat0lik taat seperti dituliskan dalam autobiografinya, "Mein Kampf", dan juga angkatan bersenjata Nazi, Wehrmacht, menggunakan gesper dengan tulisan "Gott Mit Uns" (Tuhan beserta kita).


Saya rangkum: ada orang mau membunuh sekelompok orang, lalu memberi pilihan kepada si pastor untuk menunjuk beberapa orang, dan akhirnya ia memilih orang tua dan membiarkan anak-anak hidup.

Jadi di sini ada makhluk yaitu sekumpulan orang (basis, 1), si pastor mengetahui keberadaannya (identifikasi, 2), dia sadar bahwa tindakannya menunjuk menyebabkan makhluk yang ditunjuk itu mati, lalu memilih dan memutuskan (proses pikiran & niat, 3), ia menunjuk (perbuatan, 4), yang ditunjuk mati (hasil, 5).

Silahkan.
termasuk membunuh om.
IMO, dipertegas di poin no.3.

40
Menyadari secara cerdas

Meditasi perhatian penuh tdk hanya semata-mata mengamati berbagai fenomena dgn batin yg siap menerima. Anda tak dapat berlatih secara membabi-buta, otomatis, tanpa penalaran. Anda harus menggunakan baik pengetahuan maupun kecerdasan untuk menghantarkan latihan ini ke dalam kehidupan Anda. Perbekalan utama yg Anda perlukan untk menyadari secara cerdas adalah:
- Informasi yg benar dan pemahaman yg jelas dari latihan ini.
- Motivasi yg benar, dan
- Pemikiran, perenungan atau penyelidikan yg benar.

Informasi yg benar serta pemahaman yg jelas dari latihan ini adalah apa yg Anda dapatkan dari membaca naskah-naskah yg relevan dan dari berbagai pembahasan Dhamma. Motivasi yg benar berlandaskan pada pengetahuan yg jelas mengapa Anda berlatih di sini dan sekarang. Pernahkah Anda bertanya kpd diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti: "Mengapa saya ingin bermeditasi?" "Apa yg ingin saya dapatkan?" "Apakah saya mengerti apa yg dimaksud dgn meditasi?" Motivasi yg benar akan muncul dari jawaban-jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Informasi yg benar dan motivasi yg benar akan memiliki pengaruh yg kuat terhadap cara Anda berpikir atau merenung ketika sedang berlatih. Mereka membuat Anda mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan cerdas pada saat yg tepat.

Pemikiran, perenungan, atau penyelidikan yg benar adalah pemikiran yg membantu Anda berlatih secara benar. Jika, sebagai seorang pemula, Anda berhadapan dgn suatu situasi khusus dlm latihan Anda, Anda sebaiknya pertama-tama merenungkan instruksi-instruksi apa saja yg telah diberikan sehubungan dgn situasi seperti itu, kemudian berusahalah untuk menerapkan mereka. Bila kurang jelas bagi Anda apa yg sesungguhnya terjadi, Anda bisa juga bertanya kpd diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti: "Bagaimana sikap (batin) saya?" "Kekotoran batin apa yg sedang sy hadapi?" Namun, pastikan bahwa Anda tdk berpikir atau merenung terlalu banyak, terutama bila Anda adalah seorang pemula; pikiran Anda mungkin akan berkelana ke sana ke mari. Pertanyaan-pertanyaan atas pikiran-pikiran seperti itu sebaiknya hanya difungsikan untuk meningkatkan perhatian/minat Anda.

Meskipun Anda telah memiliki informasi yg benar, motivasi yg benar dan telah melakukan perenungan yg benar, Anda masih bisa melakukan kesalahan. Mengenali kesalahan merupakan sebuah aspek yg penting agar dapat menyadari secara cerdas. Kita semua melakukan kesalahan, itu adalah hal yg wajar. Jika Anda menyadari telah melakukan sebuah kesalahan, terima dan akuilah; cobalah untuk menarik pelajaran darinya.

Bila sati / perhatian penuh Anda semakin berkesinambungan, minat Anda terhadap latihan juga akan semakin bertambah. Menyadari secara cerdas akan membantu Anda memperdalam latihan Anda, mendapatkan pemahaman-pemahaman baru. Akhirnya, akan membantu Anda mencapai tujuan meditasi perhatian penuh : pengetahuan vipassana.

Meditasi perhatian penuh merupakan sebuah proses pembelajaran ; gunakan kewaspadaan Anda secara cerdas!

41
Up... ;D

Sekalian ingin menginformasikan bahwa B. Abhicitto akan digantikan oleh B.Khemaviro. :)

42
Meditasi / Re: Don't Look Down on the DEFILEMENTS They will laugh at you
« on: 27 February 2014, 11:21:34 PM »
Anumodana sis  ^:)^ ^:)^ ^:)^

+1 atas posting bagus ini.
Makasih mom, oper balik. ;D

43
Theravada / Re: my random questions
« on: 23 February 2014, 11:05:28 PM »
nyimak cc... ;D

44
Perkenalan / Re: Perkenalkan
« on: 23 February 2014, 11:03:27 PM »
 _/\_ salam kenal om tommy.
welcome to DC.
be nice here om. ;D

45
Seremonial / Re: Waisak 2014, tanggal berapa? 13 Mei atau 15 Mei?
« on: 23 February 2014, 11:02:00 PM »
iya, saya juga bingung om, padahal menurut kalender STI, uposatha bulan terang jatuh pas tanggal 13 mei. ???

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 297
anything