//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Indra

Pages: 1 ... 924 925 926 927 928 929 930 [931] 932 933 934 935 936 937 938 ... 954
13951
Buddhisme untuk Pemula / Re: Euthanasia
« on: 19 September 2008, 12:57:35 AM »
Edward,

kita tidak akan pernah tau bahwa si anak sudah pasti tidak akan hidup lagi sampai si anak telah dinyatakan mati secara medis, jadi prinsip yg sama berlaku di sini, bahwa selama masih dinyatakan hidup, orang tua wajib terus berusaha, sampai sudah tidak ada lagi yg bisa diusahakan, misalnya karena tidak mampu lagi membiayai. akhirnya mungkin saja, si anak tetap mati dan si orangtua jatuh miskin, tapi sekecil apapun peluangnya tetap ada kemungkinan sembuh.

 _/\_

13952

Coba deh lihat Tipitaka. Seseorang mengenal ajaran Sang Buddha, kalau bukan dari Tripitaka dari mana ?? Bahkan seseorang mengenal Kalama Sutta yang berkata harus ehipassiko itu.... kalau bukan dari Tipitaka terus dari mana?

 _/\_
The Siddha Wanderer
:jempol: :jempol: :jempol:

13953
Meditasi / Re: Anapanasati
« on: 18 September 2008, 04:08:19 PM »
kedua Petapa guru Sang Bodhisatta itu terlahir kembali di alam Arupa Brahma, dimana tidak ada Rupa, jadi gimana mau belajar wong kuping aja gak punya, maaf OOT :)
Sama halnya seperti...
Gmana mau mengetahui dhamma, Jikalau terperangkap dalam Jhana
Itu sebabnya diperlukan keterampilan dalam hal masuk dan keluar Jhana agar tidak terjebak di sana

13954
Meditasi / Re: Anapanasati
« on: 18 September 2008, 03:45:50 PM »
_/\_ Meditasi yang ditemukan oleh para petapa lain pada zaman sebelum Buddha telah membawa mereka pada alam Brahma. hal ini juga terjadi pada 2 petapa yang membimbing Sidhatta waktu itu,dan ketika Sidhatta menemukan jalannya sendiri dan menjadi Buddha,ia mengatakan bahwa gurunya ada di alam Brahma tepatnya MahaBrahma dan kenapa Sang Buddha tidak bisa mengajarkan lagi Dhamma kepada guruNya bukan karena Sang Buddha tidak bisa menginjak alam Brahma melainkan kekuatan dari Brahma tidak bisa menjawab semua pertanyaan seorang Buddha. jadi kesempatan itu tidak ada

Tambahan komentar mengenai hal ini, kedua Petapa guru Sang Bodhisatta itu terlahir kembali di alam Arupa Brahma, dimana tidak ada Rupa, jadi gimana mau belajar wong kuping aja gak punya, maaf OOT :)

13955
Meditasi / Re: Mengecek Khanika samadhi
« on: 18 September 2008, 03:37:28 PM »
Karuna,
Khanika Samadhi itu sendiri memang dicapai melalui Vipassana

13956
Meditasi / Re: Anapanasati
« on: 18 September 2008, 01:47:30 PM »
Anumodana atas penjelasannya Romo Cunda dan Suhu Sumedho,

intinya Anapanasati yang diajarkan oleh Buddha juga merupakan alat untuk Vipassana

 _/\_

13957
Theravada / Re: Empat Kebenaran Ariya
« on: 18 September 2008, 12:35:24 PM »
Kendala dalam menerjemahkan istilah2 Dhamma adalah miskinnya kosa kata Bahasa Indoensia. Namun, bahkan Bahasa Inggris yang jauh lebih kaya juga mengalami hal yang sama. Menurut saya, boleh saja kita menggunakan istilah2 yang sudah populer meskipun kurang tepat, karena istilah yg kurang tepat itu sudah dipahami oleh publik.

untuk Dukkha menurut saya, Dukkha adalah suatu perasaan tidak dapat menerima (tidak puas) yang timbul dari segala sesuatu yang terus menuerus berubah (Anicca), tapi definisi panjang ini sudah disepakati dan dimengerti umum sebagai "Penderitaan", jadi saya pribadi tidak keberatan menggunakan istilah "Penderitaan". Karena dalam menerjemahkan, kita juga ahrus mempertimbangkan unsur estetika juga.

Jika Romo yang sudah sangat berpengalaman, memiliki saran2 untuk perbaikan sitilah2, mohon kesediaannya untuk mem-posting-kan saran2nya di board Penerjemahan dan Penulisan Teks Buddhis
http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=46.0
 _/\_

13958
Buddhisme untuk Pemula / Re: Euthanasia
« on: 18 September 2008, 11:27:51 AM »
mungkin saja si orangtua sudah rela untuk mati. tapi sebagai anak berbakti, bagaimanapun kondisi orangtua, selagi masih hidup, tetap harus memperjuangkan kesembuhannya. Ingat Sila pertama tidak menye butkan kecuali ....




13959
Theravada / Re: Empat Kebenaran Ariya
« on: 18 September 2008, 11:17:52 AM »
 _/\_
Namaste Romo,

IMO,

Samsara menurut pengertian umum adalah lingkaran lahir-mati lahir-mati beserta segala penderitaan didalamnya.

Empat Kebenaran Ariya telah dijelaskan dengan sangat indah oleh Sang Buddha dalam Dhammacakkappavattana Sutta, yaitu:
1. Kebenaran tentang Dukkha (yang harus dipahami)
2. Kebenaran tentang Sumber Dukkha (yang harus ditinggalkan/dilenyapkan)
3. Kebenaran tentang Lenyapnya Dukkha (yang harus dicapai)
4. Kebenaran tentang Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha (Yang harus dikembangkan/dipraktikkan)

 _/\_


13960
Quote
(Benar-benar) Menjalankan ajaran Sang Buddha berarti berlindung pada Triratna. Berlindung pada Triratna berarti menjalankan ajaran Sang Buddha.
(Benar-benar) menjalankan ajaran Buddha menurut saya adalah menjaga pikiran, ucapan, dan perbuatan dari hal2 yang tidak bermanfaat. Dan itu bisa dijalankan dengan atau tanpa pernyataan perlindungan pada Triratna.

Perlu diketahui, saya tidaklah menolak adanya pernyataan perlindungan pada Tiratana, tetapi saya menolak pernyataan bahwa semua murid Buddha, haruslah menyatakan perlindungan pada Tiratana dan mengetahui rumusan 4 Kesunyataan Mulia.


Bro Kainyin,
sepertinya harus disepakati dulu apa makna "Berlindung pada Triratna". Berlindung di sini maksudnya menerima Buddha sebagai guru, Menerima dan mempraktekkan Dhamma yang diajarkan Sang Guru . Nah kalau kita mengaku sebagai murid Buddha, wajarlah kalau kita berlindung kepada Buddha, Dhamma, Sangha. mengaku murid tapi menolak berlindung (dalam pengertian di atas) menurut saya terdengar agak durhaka.

 _/\_

13961
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Riwayat Agung Para Buddha
« on: 17 September 2008, 10:21:31 AM »
Che Na,
minta izinnya sama Sumedho

13962
Kesempatan Berbuat Baik / Re: DANA BUKU: RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
« on: 16 September 2008, 02:58:20 PM »
Baiklah, memang sepertinya saya juga harus mengomentari hal ini,

buku RAPB ini dalam penerbitannya diserahkan kepada 2 penerbit yaitu Ehipassiko Foundation dan Giri Mangala. Buku RAPB ini memang sudah habis maka penerbit Ehipassiko dengan persetujuan Giri Mangala berinisiatif untuk melakukan cetak ulang. Saya sebagai penerjemah juga telah diminta persetujuan dari pihak Ehipassiko untuk cetak ulang ini, dan saya telah menyetujui dengan mempertimbangkan manfaat bagi umat Buddha secara umum.

Permintaan akan buku ini jauh melebihi persediaan yg ada. Dari pengalaman yg lalu, bahkan banyak donor yg tidak mendapatkan jatah yg dijanjikan, karena kehabisan. Oleh karena itu, inisiatif Ehipassiko untuk cetak ulang ini tentu kami dukung sepenuhnya. Tetapi bukan berarti kami dari Giri Mangala tidak melakukan apa2, kami juga berusaha mengadakan buku ini, saat ini upaya yg kami lakukan adalah melobi satu lembaga internasional untuk mensponsori cetak ulang buku ini, sehingga nantinya buku ini bisa diperoleh secara benar2 gratis. Namun karena melibatkan pihak luar, maka tentunya memerlukan proses yg lebih lama, sehingga alternatif yg dicetuskan oleh Ehipassiko ini adalah solusi terbaik untuk saat ini.

untuk berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan, kami sarankan bagi yg punya akses internet untuk men-download versi softcopy RAPB dari situs ini. jadi versi printed bisa diprioritaskan utk mereka yg tidak punya akses internet atau tidak punya komputer. Dana yang dibutuhkan untuk pencetakan ini memang sangat besar, jadi mari kita sama2 mengoptimalkan apa yang ada.

 _/\_

13963
Theravada / Re: Logika aneh umat Buddha
« on: 16 September 2008, 02:11:46 PM »
Klarifikasi:

Quote
Angulimala's noble birth, or spiritual rebirth, began with his ordination as a monk and culminated in his attainment of sainthood.

Kelahiran Mulia Angulimala, kelahiran kembali secara spiritual, dimulai sejak panahbisannya sebagai seorang bhikkhu dan puncaknya adalah pencapaian kesuciannya.

Jadi yang dimaksudkan adalah "Sejak aku menjadi bhikkhu ..."

Salah persepsi...bukan Buddha yang datang pada Angulimala tapi Angulimala lah yang waktu itu sedang melihat Buddha sedang berjalan untuk pergi pindapatta,merasa daripada harus membunuh ibunya maka ia berpikiran untuk mendapatkan jari seorang Buddha. angulimala mengejar Buddha padahal Buddha berjalan kaki dan tidak berlari.namun Angulimala tidak berhasil mengejar Sang Buddha.


Quote
Now, when their lives had crossed again, and the Buddha saw the grave danger in which Angulimala had placed himself, he did not hesitate to walk the thirty miles to meet him and save him.
Sekarang, ketika bertemu lagi dalam kehidupan ini, dan Sang Budha melihat bahaya besar yang sedang diahadapi Angulimala, Beliau tidak segan2 berjalan sejauh 30 mil untuk menjumpainya dan menyelamatkannya.

Jelas, bahwa Sang Buddha yang datang jauh2 untuk menjumpai Angulimala untuk menyelamatkannya. Setelah datang, Sang Buddha melakukan sesuatu (berjalan) agar Angulimala dapat melihatNya.

sumber: http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/hecker/wheel312.html

13964
Theravada / Re: Logika aneh umat Buddha
« on: 16 September 2008, 01:38:58 PM »
bukannya sesudah aku menjalani kehidupan suci?

Quote
"Then in that case, Angulimala, go to that woman and on arrival say to her, 'Sister, since I was born in the noble birth, I do not recall intentionally killing a living being. Through this truth may there be wellbeing for you, wellbeing for your fetus.'"

yg Bold, mungkin bisa diinterpretasikan "sejak aku lahir kembali dalam kemuliaan" ... maksudnya telah terlahir kembali sbg Ariya

13965
Theravada / Re: Logika aneh umat Buddha
« on: 16 September 2008, 01:14:58 PM »
Tujuan Sang Buddha datang ketika Angulimala mencari korban ke 1000 adalah menghentikan upaya Anggulimala membunuh korban ke 1000, yaitu ibu kandung Angulimala. Mungkin saja pada saat itu batin Angulimala telah matang untuk berhenti membunuh.

Sedangkan batin Angulimala dianggap matang mencapai tingkat kesucian pada saat setelah ia menempuh Kehidupan Suci dan setelah membacakan Paritta yang menyelamatkan seorang ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Sebelumnya Angulimala merasa bersalah dan belum siap untuk mencapai tingkat kesucian. Setelah melakukan tindakan cinta kasih tersebut, perasaan bersalahnya hilang.

Karuna,
pada saat membaca Paritta tsb, bukankah Angulimala telah menjadi seorang Arahat? karena Parittanya berbunyi "Sejak aku menjadi seorang Ariya ..."

Pages: 1 ... 924 925 926 927 928 929 930 [931] 932 933 934 935 936 937 938 ... 954
anything