//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - K.K.

Pages: 1 2 3 4 [5] 6
61
Theravada / Dana Dhamma
« on: 15 November 2010, 10:38:20 AM »
Split dari topic sebelah.

Membuat buku Ajaran Buddha dan membagikan dengan gratis BUKANLAH dana dhamma. Singkat dan pendek, jasa orang tua terhadap kita (yang tidak bisa dibalas walau menggendong 100 tahun tanpa henti), bisakah dibandingkan dengan memberi satu set tipitaka ke orang tua?

Dana dhamma yang sesungguhnya adalah memberikan pengertian dan membimbing orang lain sehingga mencapai terhentinya kelahiran kembali. Itulah 'dana' yang terbaik. Sulit? Tentu saja super sulit, apalagi jika kita sendiri masih berpandangan tidak jelas benar/salah. Kalau mudah, tidak akan dikatakan sebagai dana terbaik.




62
Tolong ! / [Tolong] Cari Gambar Untuk Kathina
« on: 12 October 2010, 01:46:44 PM »
Ada seorang teman minta saya tolong carikan gambar (ilustrasi) seorang umat wanita memberikan dana ke Buddha. Kemarin saya cari tapi belum dapat. Ada yang bisa bantu? Terima kasih sebelumnya.

63
Diskusi Umum / Lebih Dekat Dengan Bro Coecoed
« on: 05 October 2010, 03:31:50 PM »
Topik ini adalah diskusi berdua dengan bro coecoed. Mohon pengertian yang lain untuk tidak memposting di sini. 

64
Film / Inception
« on: 10 August 2010, 09:19:48 AM »
Ini salah satu film terbaik. Ada yang sudah nonton? Ada komentar?

65
Tolong ! / [ASK] Motherboard untuk Win98
« on: 23 June 2010, 05:29:27 PM »
Apa ada yang tahu Motherboard baru yang masih support Win98?

66
Ini pemberitahuannya dan saya melihat sangat mencurigakan:


From:
"Yahoo Account Service" <my-login-request [at] cc.yahoo-inc.com>
Add sender to Contacts
To:
undisclosed-recipients


Dear Customer,

This is an Alert message from Yahoo!.We are upgrading our Data system and as such we need some vital informations from our valueable Customers to ensure better services.Please note that failure to respond to this Alert will lead to Account Termination.
 
 
Yahoo! ID
<ID Field>
(e.g.free2rhyme [at] yahoo.com)

Password:
<Password Field> 
 
After you must have followed the instructions on the sheet, your Yahoo! account will not be interrupted and will continue as normal. Thank you for your usual co-operation. We apologize for any inconvenience.


Untuk apa Yahoo! yang memiliki database username & password justru bertanya pada user? Juga biasanya Yahoo! teliti dalam penggunaan kata, tidak seperti "valueable" di atas.

67
Dalam keluarga yang plural, berkenaan dengan makanan bekas sembahyang dan agama Nasrani, sudah sering timbul kehebohan. Saya share sedikit, mungkin bisa bermanfaat.

Dalam Kitab Kisah Para Rasul, memang beberapa kali tertulis agar menghindari makanan persembahan berhala, namun tidak ada penjelasannya mengapa. Dalam kitab-kitab lain, sedikit berbeda, misalnya I Korintus 8 berikut:

4 Tentang persoalan makan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, kita tahu bahwa berhala menggambarkan sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Dan kita tahu juga bahwa Allah hanya satu; tidak ada yang lain.

5 Memang banyak juga apa yang dinamakan ilah dan tuhan; baik yang ada di langit maupun yang ada di atas bumi.

6 Tetapi bagi kita, Allah hanya satu. Ia Bapa yang menciptakan segala sesuatu. Untuk Dialah kita hidup. Dan Tuhan hanya satu juga, yaitu Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, dan karena Dialah maka kita hidup.

7 Meskipun begitu, tidak semua orang mengetahui hal itu. Ada yang dahulu biasanya menyembah berhala. Jadi, karena itu sampai sekarang pun mereka masih merasa bahwa makanan, yang sudah dipersembahkan kepada berhala, adalah makanan berhala. Maka kalau mereka makan makanan itu, mereka merasa berdosa; karena keyakinan mereka belum kuat.

8 Sebenarnya makanan sendiri tidak membuat hubungan kita dengan Allah menjadi lebih akrab. Kalau kita makan makanan itu, kita tidak mendapat keuntungan apa-apa. Sebaliknya kalau kita tidak makan makanan itu, kita pun tidak rugi apa-apa.

9 Tetapi, hati-hati! Jangan sampai terjadi bahwa orang lain menjadi berdosa--karena keyakinannya belum kuat--oleh sebab Saudara bebas melakukan apa saja.




Dari ayat 4-8 bisa dilihat bahwa Ajaran Kr1sten memang tidak memercayai kekuatan lain selain Tuhan, maka otomatis makanan yang dipersembahkan kepada berhala (yang tidak lain adalah permainan pikiran belaka) tidak memiliki perbedaan nilai sama sekali.
Ayat 9 mengingatkan agar walaupun seseorang memiliki pengetahuan tersebut, tidak membuat orang lain salah pengertian. Dalam Agama Buddha ini seperti peringatan bahwa walaupun seseorang mengetahui rupang (patung) Buddha hanyalah benda belaka, bukan berarti kita meremehkan dan melecehkan patung tersebut sehingga membuat orang lain salah paham.


Ayat yang menarik lainnya adalah dari I Korintus 10
27 Kalau kalian diundang makan oleh seorang yang bukan kr****n, dan kalian menerima undangan itu, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu. Tidak usah menyelidiki dari mana datangnya makanan itu, supaya tidak ada keberatan-keberatan di dalam hati nuranimu.

28 Tetapi kalau ada yang berkata kepadamu, "Makanan ini sudah dipersembahkan kepada berhala," janganlah makan makanan itu, karena memperhatikan kepentingan orang itu dan karena suara hati nurani.

29 Maksud saya bukan suara hati nuranimu, tetapi suara hati nurani orang itu. [...]



Sekali lagi di sini disebutkan bahwa makanan menjadi "layak" atau "tidak layak" adalah karena dari pikiran, baik yang makan maupun yang menyuguhkan. Kebanyakan di keluarga Tionghoa yang menjalankan tradisi, ketika sembahyang, menaruh makanan di depan altar terlebih dahulu, baru kemudian mereka makan. Mereka tidak berniat menjadikan makanan itu "persembahan berhala", namun karena kurangnya pengetahuan akan ajaran agamanya sendiri dari anggota keluarga yang Kr1sten, maka sering timbul masalah.


Amagandhā Sutta dari Kitab Pali mengisahkan seorang petapa Tissa di jaman Buddha Kassapa yang pantang makanan tertentu dan sangat kecewa mengetahui Buddha Kassapa ternyata makan makanan "kotor" (Amagandhā) tersebut. Buddha Kassapa mengatakan:

‘Menghancurkan mahluk hidup, membunuh, mengikat, mencuri, berbohong, penipuan, bicara tak berguna, berzinah dengan istri orang lain, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia yang tidak mengendalikan diri dalam kenikmatan indriah, tamak akan hal-hal yang indah; berkumpul dengan yang tidak baik, berpandangan salah, tidak adil, tidak rasional, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka yang tidak sopan, kasar, menghasut, pengkhianat, kejam, sombong, memaksakan kehendak, kikir, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Kemarahan, bermabuk-mabukan, keras kepala, tidak menghargai pendapat orang, dusta, iri hati, omong besar, angkuh, tinggi hati, bergaul dengan yang tidak bermoral, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia yang jahat, yang tidak membayar hutangnya, pemfitnah, pengingkar janji, pemalsu, mereka yang melakukan perbuatan rendah, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Mereka di dunia ini yang tidak menjaga perilaku terhadap mahluk lain, yang tidak mengaku setelah mengambil milik orang lain, jahat, kejam, kasar, tidak memiliki rasa hormat, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Para mahluk yang haus akan permusuhan, menyakiti, selalu melakukan kejahatan, yang karenanya, setelah meninggal, akan pergi pada kegelapan dan jatuh ke alam neraka, inilah amagandhā, bukan memakan daging;

Bukan daging atau ikan, atau berpuasa, atau ketelanjangan, atau rambut tercukur, atau rambut kusut, atau kotoran, atau kulit kasar, atau pemujaan pada api, atau penyiksaan diri, atau mantra-mantra, atau sumpah (keagamaan), atau persembahan (pengorbanan), atau perayaan musim yang dapat menyucikan seseorang yang belum mengalahkan keragu-raguan;

Seorang yang bijaksana berjalan dengan indera yang terjaga, indera yang terkendali, teguh dalam Dhamma, berbahagia dalam hal yang benar dan wajar; mengalahkan semua ikatan dan meninggalkan semua dukkha, tidak melekat dengan apa yang dilihat dan didengar’



Ternyata Yesus dalam Markus 7:18-23 (dan Matius 15:11) juga mengucapkan hal senada:
Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."




68
Theravada / Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« on: 04 March 2010, 05:08:51 PM »
Kelihatannya hal sepele, tetapi imbasnya bisa ke mana-mana.

Hal ini umum terjadi terutama jika menyangkut hubungan umat dan sangha. Anggota sangha yang diduga sebagai seorang Ariya, biasa keputusannya bisa dianggap lebih benar. Dana yang diberikan pun biasanya lebih diutamakan, semua berbondong-bondong datang demi Bhikkhu(ni) "Ariya" tersebut. Bahkan saya pernah dengar ada metode yang bisa dilakukan orang tertentu untuk "mengintip" apakah anggota sangha tersebut adalah (tanpa tanggung-tanggung,) Arahat.

Bagaimana pendapat rekan-rekan terhadap sikap demikian?



NB: Topic ini bukan untuk memperpanjang dan juga tidak ada hubungannya dengan Topik sebelah, tetapi memang membahas fenomena yang terjadi, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan dhamma.

No Junk, Please!

69
Theravada / Cara Yang Sesuai Untuk Penyebaran Dhamma
« on: 24 February 2010, 11:46:29 AM »
Dhammatainment, Lagu "rohani" Buddhis, Bhiksu "Hip-hop", semuanya dikatakan dengan dalih penyebaran Agama Buddha. Menurut rekan-rekan DC, apa batasannya penyebaran Agama Buddha dilakukan dengan pantas?


<Topik ini "terinspirasi" dari forum tetangga yang TS-nya mungkin member sini juga.>


No Junk, Please!

70
Instalasi hardware/software tertentu kadang menyebabkan konfigurasi Windows berubah. Salah satu akibatnya adalah ketika kita menyalakan aplikasi suara seperti Winamp, tertulis "Bad DirectSound driver. Error code 88780078." Masalah ini tidak hilang dengan instalasi ulang driver sound card, tapi bisa diperbaiki dengan cara berikut:

- Jalankan Services.msc (Start Menu -> Run -> "services.msc")
- Di Services (Local), pilih "Windows Audio"
- Di Tab "General", pilih "Startup type: Automatic"
- Masih di Tab sama, bagian "Services Status:" klik "Start", maka nanti statusnya akan berubah jadi "Started"
- Restart komputer

71
Para bhikkhu, sembilang berikut adalah sembilang penghentian berturut-turut. Apakah sembilan itu?
Bagi seseorang yang mencapai jhana pertama, persepsi indriah berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai jhana ke dua, vitakka dan vicara berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai jhana ke tiga, kegiuran berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai jhana ke empat, nafas masuk dan nafas keluar berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai landasan ruang, persepsi bentuk berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai landasan kesadaran, persepsi ruang berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai landasan kekosongan, persepsi landasan kesadaran berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai landasan bukan persepsi juga bukan non-persepsi, persepsi kekosongan berhenti.
Bagi seseorang yang mencapai terhentinya persepsi dan perasaan, persepsi dan perasaan berhenti.
Para bhikkhu, sembilan inilah penghentian berturut-turut.

72
Jurnal Pribadi / Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 18 June 2009, 10:16:52 AM »
Karena sekarang ini thread bisa tiba-tiba hilang, penuh junk atau di-lock, saya melanjutkan diskusi saya di sini.
Bagi yang mau melanjutkan atau memulai diskusi dengan saya, silahkan.




73
Diskusi Umum / Saddh? : Fanatisme Dalam Eufemisme?
« on: 26 May 2009, 09:56:42 AM »
Sudah menjadi hal umum bagi semua umat beragama bahwa tidak semua umat paham atau setidaknya berusaha memahami ajaran agamanya. Demikian juga umat Buddha. Sebagian umat hanya bersandar pada "Saddha" atau keyakinan. Dengan begitu, apalah bedanya "Saddha" ini dengan fanatisme yang ada di mana-mana? Umat lain punya trik-trik tertentu untuk berkelit dari status fanatik. Umat Buddha punya trik lain lagi, yaitu istilah "ehipassiko" dan Kalama Sutta.

Sebetulnya, walaupun dihias dengan "ehipassiko" dan Kalama Sutta, apa bedanya Saddha dengan keyakinan buta?

Dalam topic "Faith in Budhism" http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,345.0.html ada ditulis:

Quote
Faith is a good thing in Buddhism!
"Keyakinan adalah hal yang baik dalam Buddhisme!"

Apakah maksudnya keyakinan pada agama, termasuk yang menurut Buddhisme adalah "pandangan salah", juga termasuk hal yang baik?
Ataukah semata-mata artinya adalah "keyakinan pada agama Buddha (yang nota bene paling benar) adalah hal yang baik"?


<No Junk, Please!>

74
Film / WATCHMEN
« on: 04 May 2009, 10:56:04 AM »
Film ini mungkin membingungkan. Bagi pecinta film-film "ringan", atau mengharapkan pemandangan pamer kekuatan supranormal seperti dalam film "X-Men Origin: Wolverine", sebaiknya jangan pernah menonton film ini. Film ini juga sama sekali BUKAN UNTUK ANAK-ANAK, karena selain isinya susah dicerna, terdapat adegan-adegan kekerasan, berdarah, dan seksualitas. Jadi jangan sekali-kali mengajak anak kecil menonton film ini, walaupun sekilas isinya adalah tentang "Superhero".

Isinya adalah tentang realita kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam kisah 2 generasi superheroes dengan masalah mereka masing-masing, bagaimana mereka melihat dunia dan bagaimana dunia melihat mereka. Saya pribadi sangat menganjurkan orang-orang yang mencari film yang lebih rumit dari sekadar "orang baik melawan orang jahat" untuk menonton film ini.


75
Diskusi Umum / Musik Rohani Buddhis
« on: 30 April 2009, 09:47:06 AM »
Pada umumnya, masyarakat cenderung membedakan musik menjadi 2: duniawi (yang isinya mengenai hal-hal duniawi) dan religius/rohani (yang berkenaan dengan agama). Bagaimana menurut rekan-rekan di sini? Apakah ada lagu rohani bagi umat Buddha?

Pages: 1 2 3 4 [5] 6
anything