//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - CHANGE

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 40
31
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 03 October 2013, 10:18:40 AM »
Terima kasih telah mendapat bonus GRP dari sis Shasika dan Bro Sacheng. _/\_

Mungkin bro coba mendengarkan dhamma dari Blackberry yag disiarkan 24 jam nonstop yang disampaikan oleh berbagai bhikkhu, bhiksu dan rinpoche dalam bahasa Indonesia dengan bentuk streaming. Coba dibuka :

http://173.193.219.163:8541/;stream.flv/ign

Ini ada satu kata bijak yang saya sukai dan menjadi panduan hidup :

Saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak
sedikit pun. Tapi, pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan
terakhir ( 101 kali ) itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya ( pukulan ke 1 s/d
pukulan ke 100 ).


Demikian juga mendengarkan ceramah dhamma, beribadah  ke vihara, mempraktekkan dhamma ( kebajikan ) akan memberikan
pengertian, pemahaman dan  pencerahan sama seperti “ semua pukulan pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya.”

32
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:52:15 AM »
Bagaimana seharusnya kita memulainya

1 JAM SAJA

Seorang anak bertanya pada dosennya,
"Apakah kita bisa hidup tanpa berbuat salah selama hidup kita?"

Dosennya menjawab, "Tidak bisa, Nak."

Sang anak bertanya lagi,
"Apa kita bisa hidup tanpa berbuat salah dalam setahun?"

Sambil tersenyum, dosennya menggelengkan kepala seraya berkata, "Tidak bisa juga, Nak."

Anak pun bertanya kembali,
"Apa kita bisa hidup dalam 1 bulan tanpa melakukan kesalahan?"

Dosennya tertawa sambil menjawab,"Tak bisa juga, Nak."

Anak pun bertanya lagi,
"Ini yang terakhir, pak. Apa kita bisa hidup tanpa berbuat salah dalam 1 jam?"

Akhirnya dosennya mengangguk dan berkata,
"Kemungkinan bisa, Nak."

Sang anak langsung berkata,
"Jika begitu, aku akan belajar hidup benar dari jam ke jam."

Dari latihan yang kecil dan sederhana, akan menjadi terbiasa.
Apa yang sudah terbiasa, akan menjadi sifat.
Sifat akan menjadi karakter.

Hiduplah 1 jam TANPA:
¤ marah
¤ hati jahat
¤ pikiran negatif
¤ menjelekkan orang
¤ serakah
¤ benci
¤ sombong
¤ egois
¤ putus asa


Hiduplah 1 jam DENGAN:
^ kasih
^ sukacita
^ damai
^ sabar
^ lemah lembut
^ murah hati
^ rendah hati
^ pengendalian diri
^ semangat

Ulangilah selama 1 jam berikutnya, dan 1 jam seterusnya. SELAMAT MENCOBA.

Dan yang paling memberikan  pengetahuan mendalam dari semua koleksi cerita inspiratif adalah Buddha Dhamma. Jadi jika anda ada waktu perdalamlah dhamma. Niscaya kamu akan memetik manfaat. Cerita inspiratif ini hanya awal perkenalan.

TIDAK ADA ORANG LAIN YANG BISA MEMBUAT ANDA MENDERITA, KECUALI ANDA MENGIZINKANNYA – AJAHM BRAHM

Semoga Bermanfaat, semoga cerita inspiratif ini dapat memberikan manfaat dan dapat memotivasi anda untuk mempelajari dan memdalami Buddha Dhamma, karena Dhamma akan memberikan manfaat yang maksimal sebagai The Way of Life yang menuntun kita kepada perubahan ( CHANGE ) perilaku ( dari yang buruk ke arah yang baik )

33
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:47:16 AM »
Hal hal yang perlu di sadari pada saat PROSES PERJUANGAN dan PROSES MENGHADAPI mulai dilakukan

" TUMBUHKAN AKAR "

Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya:
pekerjaan, hubungan dan berhenti hidup.

Ia lalu pergi naik gunung, lewatlah dia di sebuah hutan dan dia bertemu dg seorang
tua yg bijak.
Katanya “Saya sedang putus asa , karena apapun yg saya kerjakan tidak bisa
membuahkan hasil yg baik, apakah anda  bisa memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah?”

Jawaban Pak Tua sangat mengejutkan.

“ Nak.., coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat Pakis dan Bambu ?”.   

“Ya,” jawab pria itu.

“Ketika menanam benih Pakis dan benih Bambu, aku merawat keduanya secara sangat baik.

Aku  memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.
Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.
Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun.
Tapi Aku tidak menyerah."

“Pada tahun ke-2, pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi belum ada juga yang
muncul dari benih bambu.
Tapi aku tidak menyerah."

“Di tahun ke-3, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu.
Tapi aku  tidak menyerah."

"Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu itu.
Aku masih tidak menyerah,” katanya.

“Di tahun ke-5, muncul sebuah tunas kecil pada tanaman bambu itu.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna."

"Tapi 6 bulan kemudian setelah tahun ke-5, bambu itu menjulang tinggi sampai 100 kaki.

Tahukah kamu bahwa untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini akan membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk
bertahan hidup.

Tahukah kamu, anakku, disaat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini,
kamu sebenarnya sedang menumbuhkan akar.

Aku akan tetap merawat Bambu dan Pakis itu sama baiknya.

Maka janganlah membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” katanya.


34
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:43:40 AM »
APA YANG KITA LAKUKAN DALAM MENGHADAPINYA


MEMECAHKAN REKOR

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini:

“Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.” 

LOMPATAN SI BELALANG

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing,

“Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi,

“Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”

“Baik,” jawab si anjing.

“Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata,

“Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”

“Belum,” jawab si belalang.

“Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua?”

“Apa pun tantangan itu, aku siap,” tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi,

“Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

“Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga,” kata si anjing.

“Tidak perlu,” jawab si belalang.

“Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.”

“Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. Iya nggak sih?”

Cerita sederhana di atas pernah membuat saya malu pada diri sendiri. Ketika masih berumur awal 30-an tahun, betapa sering saya membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain. Membandingkan antara profesi saya dengan profesi si Anu, antara pendapatan saya dan pendapatan si Banu, antara mobil saya dengan mobil si Canu, antara kesuksesan saya dengan kesuksesan si Danu, dan seterusnya. Hasilnya? Ada kalanya muncul perasaan-perasaan negatif, seperti iri hati atau kecewa pada diri sendiri, yang menganiaya rasa syukur atas kehidupan. Namun kala yang lain muncul juga semacam motivasi untuk bisa lebih maju dan berusaha lebih tekun agar bisa melampaui orang lain (pesaing?).

Belakangan, saya menemukan cara bersaing yang lebih cocok untuk diri sendiri. Saya mulai mengukur kemajuan saya tahun ini berdasarkan prestasi saya tahun kemarin.

Saya tetapkan bahwa tahun ini saya harus lebih sehat dari tahun kemarin; pendapatan dan berdana/sumbangan tahun ini diupayakan lebih tinggi dari tahun lalu; pengetahuan yang disebarkan tahun ini ditingkatkan dari tahun silam; relasi dan tali silahturahmi juga direntangkan lebih lebar; perbuatan baik dipersering; dan seterusnya. Dengan cara ini, saya ternyata lebih mampu mengatasi penyakit-penyakit seperti kebencian, kemarahan, keserakahan,iri hati, dengki, dan rasa kecewa pada diri. Berlomba untuk memecahkan rekor pribadi yang baru, melampaui rekor yang tercapai di masa lalu, ternyata menimbulkan keasyikan dan rasa syukur yang membahagiakan.

Mungkin benar kata orang bijak dulu: kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas hawa nafsu diri sendiri. Setujukah?

Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu..............

”Satu-satunya saat di mana Anda gagal, adalah saat terakhir Anda mencoba.”

35
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:41:09 AM »
Bagaimana kita setiap hari menghadapi segala problema kehidupan ini, saya coba sajikan bagaimana seseorang dapat merubah CARA PANDANG dalam menghadapinya.

SEBUAH KISAH YANG INDAH

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan.

Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya? " Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan.Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu.Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata.

Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.

Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? " Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi.

'Ya' jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu tahu membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.


36
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:37:40 AM »
HADAPI DENGAN TULUS
Bagaimanakah seharusnya kita menghadapi kenangan yang menyakitkan? Banyak orang menyuruh diri sendiri jangan lagi berpikir tentang hal tersebut, betulkah ini cara yang paling efektif? Bisakah minum obat menghapus memori tersebut?

Satu-satunya Cara Pemulihan

Mungkinkah seseorang menghapus tuntas memori yang sangat tidak menyenangkan, tak peduli melalui minum obat, hipnotis ataukah metode lainnya? Jawaban dari pertanyaan ini ialah “tidak mungkin”, minimal dengan teknologi modern adalah tidak mungkin.

Maka dari itu, apabila anda telah mengakumulasi banyak memori yang menyakitkan, tak ada cara melalui kekuatan luar yang mampu menghapus memori tersebut.  Menghadapi ingatan yang tidak menggembirakan ini, satu-satunya cara yang bisa dilakukan ialah, menghadapinya dengan tulus dan jujur.

Menghadapi dengan tulus berarti anda menerima apa yang anda di dalam hati sanubari, bukannya menekan perasaan tersebut dan membohongi diri sendiri seolah seperti tak terjadi apa-apa.

Ambil suatu contoh, ketika ibu anda dirumah mendidik terlalu keras dan merasa marah oleh karenanya, bukannya berkata kepada diri sendiri dengan demi kebaikan saya, maka saya tidak seharusnya marah, melainkan malah berkata kepada diri sendiri: “Saya adalah apa yang ada di dalam perasaan saya, inilah suasana hati saya”.

Mengenai bagaimana hendak memberesi suasana hati yang negatif tersebut, itu adalah persoalan kelak, sedikitnya pada tahapan sekarang ini semestinya harus dengan tulus dan jujur dalam menghadapi diri sendiri.

Misalkan lagi, jikalau seseorang selalu saja mengingat-ingat sebagian pengalaman masa lalu yang menyakitkan, jangan selalu bicara terhadap diri sendiri: “Jangan memikirkannya lagi, masa lampau toh sudah berlalu”, malahan seharusnya memeriksa dan menelaah ulang pengalaman menyakitkan tersebut. 

Terutama dikarenakan, apabila suatu hal sudah berlalu sekian tahun lamanya, selalu saja muncul di dalam benak, menandakan hal itu bagi anda pasti cukup penting, juga menandakan bahwa luka-luka tersebut belum selesai tuntas.


Di dalam pembicaraan dengan pasien saya, tak pernah menemui ada orang yang mampu melalui tekad kuat untuk menekan dan menguasai memori lama secara total. Malah sebaliknya, terdapat banyak sekali orang yang senantiasa dengan perasaan tertekan, sampai akhirnya pada suatu hari suasana hati yang keras dilampiaskan keluar. 

Misalnya saja, suasana jiwa manusia bagaikan sebuah sungai, sedangkan marah, takut, susah adalah kayu apung yang sesekali mengalir lewat. Apabila kayu apung muncul, anda bisa menerima keberadaannya, membiarkannya mengalir pergi dengan perlahan, sesudah lewat suatu tenggang waktu, kayu apung tersebut akan lenyap total hanyut sampai hilir sungai ( DAN INI YANG KITA LAKUKAN DALAM MEDITASI – PENGAMATAN PASIF ). Coba praktekkan meditasi dalam kehidupanmu, maka kamu akan memperoleh manfaatnya.

Akan tetapi, jikalau anda tak mampu mentoleransi keberadaan kayu apung tersebut, dan membenamkan kayu-kayu apung itu satu per satu ke dalam dasar sungai, dilihat secara permukaan, sungai dengan segera terlihat bersih, sepertinya segala sesuatunya berlangsung dengan sangat indahnya, namun lewat sekian lama, kayu yang dibenamkan paksa ke dalam dasar sungai itu lantas membuntu aliran sungai, secara lambat laun membuat kualitas air seluruh sungai akan memburuk. 

Suasana jiwa manusia juga demikian, menekan emosi hanyalah membuat mental seseorang dapat timbul masalah yang lebih banyak, menghadapinya dengan tulus barulah bisa membuat problema secara perlahan menghilang.

Tentu saja, menghendaki seseorang menyelidiki dan menyentuh perasaan sejati yang terdapat dalam hati, secara apa adanya berhadapan dengan rasa sakit hati, adalah suatu proses yang sangat menyakitkan. Jikalau ada orang bisa menemukan semacam obat yang sesudah diminum bisa membuat orang melupakan urusan yang tidak ingin kita ingat, juga tidak bakal berefek terhadap kinerja otak, maka penulis sangat setuju mendukung metode terapi semacam itu ( jika ada, tetapi faktanya adalah tidak ada ).

Karena apabila obat-obatan bisa lebih cepat dan lebih efektif menyelesaikan problema, mengapa tidak digunakan? Namun dalam kenyataannya, obat-obatan tidaklah memiliki hasil yang begitu mujarab, maka dari itu kita tidak punya pilihan lain. Oleh karena itu, penulis menyarankan dalam menghadapi masalah dalam hati hendaknya dihadapi dengan tulus, bukannya karena ini adalah suatu jalan yang mudah dilalui, melainkan dikarenakan ini adalah jalan satu-satunya. 

Ruang Terapi Kejiwaan

Banyak orang mengira masalah kejiwaan tidak bisa diselesaikan, karena mereka menemukan bagaimanapun diupayakan, memori menyakitkan masih saja eksis.  Sesungguhnya, penderitaan bisa senantiasa eksis adalah masuk akal, justru karena anda selalu menghindar, tidak rela menghadapinya secara langsung malah akan selalu muncul.

Satu-satunya cara yang dapat menyelesaikan penderitaan adalah menghadapinya dengan tulus. Hanya apabila anda melihat penderitaan tersebut dengan jelas, barulah anda terbebaskan dari dalam penderitaan ini.

37
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 01 October 2013, 11:36:02 AM »
Saya menyajikan beberapa artikel sebagai bahan untuk kita pelajari, semoga dapat memberikan manfaat

HADAPILAH
Disuatu masa, di tepian laut dengan ombak yang begitu besarnya. Terlihat sebongkah karang besar yang menjulang tinggi dengan perkasanya, berdiri kokoh diantara hempasan ombak-ombak laut. Tak jauh dari sana, terlihat ikan-ikan kecil yang mengelilingi sebongkah karang tersebut, sambil merapat diantara bongkahan karang tersebut, bertanyalah salah seekor ikan kecil kepada bongkahan karang tersebut,

"Wahai karang besar, setiap hari terkena deburan ombak, namun tidak terlihat lelah diwajah mu, malah dirimu terlihat selalu ceria, apakah rahasia dari semua itu?" Tanya si ikan kecil terheran-heran.

" hahahah.....tentu saja, dengan senang hati aku akan menceritakan kepada mu wahai ikan kecil"
Jawab karang besar tersebut :

"Hadapilah....cukup hadapi dan jangan pernah menghindar......" lanjut si karang besar

"Apakah kamu tidak takut suatu saat kamu akan hancur akibat deburan ombak tersebut wahai si karang besar " Tanya ikan kecil itu lagi

"Tentu saja ketakutan itu pernah menghampiri ku, namun itu dulu...."

"Sekarang didalam pikiran ku hanya ada satu jawaban apabila deburan ombak itu menghampiri ku yaitu hadapilah. Dengan pikiran positif dan pengalaman ku selama ini pasti sekuat apapun deburan ombak menimpahku, diri ku akan sanggup menghadapinya." Lanjut si karang besar menerangkannya.

Mendengar penjelasan si karang besar, si ikan kecil tersenyum puas, hari ini dia berhasil mendapatkan pelajaran berharga mengenai hidup ini.

Seperti yang dialami oleh karang besar, kita juga selalu dihadapi oleh masalah, tekanan, halangan, tantangan ataupun beban yang begitu besar didepan kita, dan terjadi silih berganti. Sebagai insan yang bijak, alangkah benarnya prinsip yang di paparkan oleh si karang besar diatas yaitu HADAPILAH, kita tidak bisa lari dari masalah, karena masalah itu akan selalu mengikuti kita dimana pun kita berada.

Hadapilah semua masalah dengan pikiran positif, dengan ilmu yang telah kita peroleh setiap harinya dan dengan pengalaman yang telah ditaburkan dalam hidup kita, niscaya setiap masalah yang datang pada kita hanya akan seperti deburan ombak yang mengenai sebongkah karang besar berlalu begitu saja.




38
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 05 April 2013, 02:10:37 PM »
Kalo menurut saya, bagi orang yang menjalankan dan meyakini hal tsb pasti akan mengatakan ya bahwa keyakinannya pasti membawakan kebahagiaan dan kesejahteraan...  ^:)^

IMO, mungkin kita harus samakan dulu persepsi mengenai kebahagiaan yang di maksud. Secara umum yang selalu dipahami adalah kebahagiaan duniawi atau relatif dan yang selalu berubah. Jika ini yang di maksud dalam ajaran tersebut, maka akan sangat banyak jenisnya.


40
Diskusi Umum / Re: Untuk direnungkan bersama...
« on: 14 March 2013, 02:34:11 PM »
Perenungan Keempat :

Kata mutiara

Don’t judge abook by it’s cover

Judging a person does not define who they are ....... It defines who you are.

Setelah dan Selama berada lama di forum DC maka kita akan mengenal karakter sebenarnya dari "gaya penulisan" dan "cara menjawab" dari member yang bersangkutan. Jadi JANGAN hanya dilihat dari penulisan di satu dua thread, tetapi perhatikan keseluruhan thread. Artinya member yang kita lihat dan nilai buruk berdasarkan penilaian subyektif adalah PANTAS diragukan. Jadi jangan percaya apa yang kita baca sekilas mata hanya dari penulisan. Coba dalami penulisan member tersebut, mungkin anda akan menemukan bahwa member tersebut tidak seburuk yang anda pikirkan, BAHKAN MUNGKIN LEBIH BAIK DAN BERNILAI DARI KITA. Jadi harus kembali ke perenungan satu , dua, tiga dan lima ( dibawah ini )

 _/\_

41
Diskusi Umum / Re: Untuk direnungkan bersama...
« on: 14 March 2013, 02:25:42 PM »
Perenungan Ketiga

3 PINTU KEBIJAKSANAAN
Oleh: Tidak Diketahui

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, trampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana.

"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.

"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa.

"Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu.

Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.

"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa

"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran

"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"

Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka. Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau pelajari kali ini?"

"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"

"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.

Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"

"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.

"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"

"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"

"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh". Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.

"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.

Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa,

"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"

"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.

Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.

Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.

 _/\_

42
Diskusi Umum / Re: Untuk direnungkan bersama...
« on: 14 March 2013, 02:22:29 PM »
Perenungan Kedua

HIJAU BELUM TENTU BAIK

Dikisahkan pada zaman dahulu di Mesir hidup seorang raja. Sang raja mengalami masalah sakit mata, ditambah lagi usia yang semakin senja,  penglihatan sang raja mulai terganggu dan mulai rabun tua.  Untuk mengurangi sakit matanya, sang raja memerintahkan pengawal istana untuk segera memanggil tabib istana. Ketika sang tabib tiba, sang raja menyampaikan penderitaan sakit matanya kepada tabib sakti  yang selama ini terkenal manjur pengobatannya.   

Sang Raja berkata ; “Tabib sakti.., ada masalah apa dengan sakit mata ku ini, bisakah engkau sembuhkan?”. (Tabib) : “Dari hasil DIAGNOSA ku Yang Mulia hanya mengalami sakit mata biasa, dan masih dapat disembuhkan, dengan satu syarat, Yang Mulia harus menjalankan terapi  penyembuhannya”. Mendengar itu, sang raja merasa bahagia : “Cepat katakan syaratnya hai tabib” !!! “Baginda harus makan obat yang saya beri dan yang lebih penting baginda harus melihat yang hijau-hijau setiap hari, karena warna hijau sangat  baik bagi kesembuhan mata baginda. 

Di Mesir pada saat itu musim panas berkepanjangan. Yang kelihatan dari dekat sampai kejauhan hanyalah gurun pasir yang tandus dan sedikit pohon kaptus, itu pun berwarna hijau kecoklatan. Sungguh tidak mudah menemukan tanaman hijau dan segar. Namun.., Sang Raja ingin cepat sembuh. Sang Raja memerintahkan penghuni istana untuk menghijaukan dinding dan lantai istana dengan cat dan bahan pewarna hijau. Seketika se-isi istana berwarna hijau. Raja merubah penampilan alam disekitarnya menjadi tidak menarik lagi, yang ada hanyalah warna hijau. 

Ketika.., seorang Guru Spiritual Raja datang ke istana. Sang raja kelihatan murung dan mengungkapkan keluhannya. Dirinya dan seluruh penghuni istana, mulai merasa bosan dengan keadaan istana yang hanya berwarna hijau. Selain itu.., Sang Raja sendiri mulai merasa tertekan sehingga penyakitnya tidak kunjung sembuh karena stress. Kehidupan istana sudah tidak cerah, tidak bervariasi dan memburuk. 

Lalu Guru Spritual berkata : “Baginda.., “Bila Baginda hendak melihat warna hijau dimana-mana tanpa mengubah yang sudah ada, apakah tidak lebih baik Baginda menggunakan kaca mata berwarna hijau saja”.

Raja sangat terkejut bukan main dengan jawaban satu ini !!   “Karena dorongan keinginan diri sendiri, Baginda  mengubah keadaan diluar diri Baginda. Ternyata selain belum tentu baik untuk diri Baginda, juga belum tentu cocok untuk penghuni istana.

Masalah sesungguhnya akan menjadi lebih ringan bila Baginda mencoba mengatasi setiap masalah DENGAN CARA YANG BIJAKSANA DAN JITU yaitu dengan memakai kaca mata hijau yang benar dan sesuai ukuran Baginda. Baginda akan merasa bahagia, karena selain APA YANG BAGINDA INGINKAN TERCAPAI, keadaan istana juga damai dan tidak menjadi rusak seperti asal mulanya yang indah dan bervariasi warna”.   

Perenungan : Menuntut segala sesuatu yang ada diluar diri kita berubah sesuai dengan apa yang kita kehendaki sering kali memunculkan biaya tinggi.  Tetapi merubah cara pandang diri kita terhadap kondisi disekeliling tentu biayanya  jauh lebih murah dan bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan kehendak kita.

Cara kedua tentu akan membantu kita dalam mencapai pencerahan mental spritual kita.  Maka :“RUBAHLAH CARA BERPIKIR DAN CARA MEMANDANG ANDA DAN PERHATIKAN KEAJAIBAN AKAN TERJADI PADA DIRI ANDA".

 _/\_

43
Diskusi Umum / Re: Untuk direnungkan bersama...
« on: 14 March 2013, 02:20:21 PM »
Saudara/i se-Dhamma, Namo Budhaya..

Tarik napas,, hembuskan..hehe

Pernahkah kita merenung atau berpikir, Kita membuka Forum ini untuk apa ya?

apakah untuk menambah pengetahuan Dhamma..?
apakah untuk Sharing pengalaman2..?
apakah untuk membangun relasi..?
apakah untuk berdebat..?
atau yang lain..?

Saya harap bukan yang ke empat ya..haha

Pertanyaan2 ini untuk ditanyakan ke diri kita masing2 bukan untuk saling tunjuk ya. :)


Apakah pernyataan dan pertanyaan yang kita tulis di Forum ini disertai dengan cinta kasih, kerendah hatian, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran?
Atau sebaliknya, disertai dengan penuh kebencian, egois, sombong?


Apakah setelah ikut bergabung dalam Forum ada peningkatan kualitas diri cth: lebih sabar, murah hati, welas asih?
Atau tidak ada peningkatan sama sekali bahkan menurun?


Apakah kita sadar bahwa setiap pernyataan2 kita dibaca oleh publik yang mana tulisan kita dapat mempengaruhi orang banyak?
Bila yang kita sampaikan pandangan benar tentu kita menimbun berkah, Bila yang kita sampaikan pandangan salah tentu menjadi bencana.

Setelah merenung semoga Kita semua dapat lebih Bijak dalam menyampaikan pernyataan maupun pertanyaan di Forum ini.
 _/\_

Terima Kasih.

Perenungan Pertama

HARAP DIPERHATIKAN

Alkisah suatu hari di era Perang Dunia I, ada sebuah kapal perang inggris yang baru saja mengalami perang yang sangat hebat. Kapal ini adalah kapal pemenang.

Ketika kapal ini mulai memasuki area lautan Inggris yang berkabut, maka kapal ini melihat ada sebuah sorot lampu di kejauhan.

Segera dikirimkanlah berita : Segera menyingkir. Titik.

Dijawablah berita itu : Anda yang menyingkir. titik.

Komandan kapal itu mulai marah. Dikirim berita lain : Ini adalah kapal admiral (laksamana). menyingkir. ttk.

Dijawab pula : Saya tidak dapat menuruti permintaan anda. titik.

Dengan marah ... dikirimlah berita terakhir : Ini kapal perang utama. Menyingkir atau kami tabrak. ttk.

Lalu jawaban datang : Ini mercusuar. Anda menyingkir atau anda karam. ttk.

Komandan kapal itu terdiam, dan menyuruh untuk bergeser haluan.

Perenungan :

Kadang-kadang kita merasa paling hebat karena kemampuan dan prestasi kita selama ini. Tetapi ada batas yang harus kita pahami, bahwa selalu ada langit di atas langit. Jangan pernah merasa paling pintar, kuat, hebat dan "suci", atau anda akan KARAM !

 _/\_
 

44
Kafe Jongkok / Re: Efec domino sebuah kebaikan.
« on: 14 February 2013, 10:37:23 AM »
minta maaf adalah sebuah tindakan yang paling efisien,paling murah bahkan gratis------tapi efec dan manfaatnya sangat luar biasa,bagi diri sendiri maupun orang lain.

MInta izin sharing mengenai kisah inspiratif mengenai MAAF

BERJIWA BESAR

Seorang anak mendatangi Ayahnya dan bertanya, bagaimana Ayahnya bisa bersikap tenang dan selalu tersenyum padahal begitu banyak orang yang sering membuatnya kecewa.

Sang Ayah pun tersenyum dan menunjukkan sebuah batu seukuran kepalan tangan. “Kantongi sebuah batu sebesar ini setiap kali kamu bertemu dengan orang yang mengecewakanmu. Kembali lagi ke Ayah dalam beberapa hari” pinta sang Ayah.

Kemudian, baru setengah hari si anak berjalan ia sudah mengantongi beberapa batu. Satu hari terlalui, semakin banyak batu yang membebani anak tersebut dan memberatkan langkahnya. Dengan tertatih ia mendatangi Ayahnya dan berkata, “berat sekali Ayah, saya tak sanggup melakukannya. Ini pun baru satu hari, bagaimana dengan esok dan hari-hari selanjutnya?”

Lagi-lagi Ayahnya tersenyum dan membasuh peluh di kening anaknya. “Begitulah yang kita rasakan jika setiap hari harus menanam sakit hati, iri, dengki, kebencian dan berbagai perasaan menderita lainnya di dalam hati. Berat nak, berat rasanya. Apalagi jika harus terus menerus membawa beban berat itu sepanjang hidup kita…”

Kini, giliran sang anak yang tersenyum. Tentu setelah ia membuang semua batu yang seharian membebani pundaknya.

-------

Ada orang yang betah bertahun-tahun bermusuhan, ada lagi yang mengaku sulit memaafkan orang yang telah pernah menyakitinya. Selain itu, ada orang-orang yang tak pernah dalam sehari tak iri, tak dengki terhadap tetangga, sahabat, atau bahkan saudaranya sendiri.

Sulitkah memaafkan? bukankah hidup akan lebih ringan hanya jika tak banyak yang membebani ruang KEDAMAIAN ini?

Kebencian selalu lebih melukai anda daripada yang anda benci. Sementara orang yang menyakiti anda mungkin telah melupakan perbuatan mereka dan melanjutkan hidup. Hanya orang bodoh yang mau tinggal selamanya dalam kubangan lumpur, demikian pula orang bodoh yang hidup dalam kebencian.

Kesimpulan Kebesaran Jiwa:

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Beberapa Kutipan Kata kata Bijak :

Bila menyalahkan diri sendiri seperti menyalahkan orang lain, maka kesalahan kita sedikit.

Bila memaafkan orang lain ( red: sangat sulit ) seperti memaafkan diri sendiri ( red : sangat enteng ) maka tiada kesulitan yang timbul dalam berhubungan dengan orang lain

Dan harus ingat :

Anda tidak akan dihukum dan dipenjara KARENA kemarahan anda, anda akan dihukum dan dipenjara OLEH kemarahan anda.

Memaafkan adalah membebaskan tahanan dari penjara, dan kemudian didapati tahanan itu adalah anda sendiri.

Memaafkan tidak merubah masa lalu, tetapi mencerahkan Saat Ini dan melapangkan Masa Depan

45
Kafe Jongkok / Re: Efec domino sebuah kebaikan.
« on: 14 February 2013, 10:20:13 AM »
terima kasih dorongan semangatnya. apa koleksi anda ada post di DC ?
salam
Terima Kasih juga sharingnya

Ya, saya lebih sering posting kisah kisah inspiratif di forum DC, mungkin bro bisa lihat dengan klik id CHANGE, kemudian klik lagi Show Posts

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 40