//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha  (Read 50482 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #60 on: 02 January 2010, 10:57:25 PM »
...
tenang saja, yg tertulis demikian hanya di kitab komentar....lagian mana bisa kitab komentar di jadi kan acuan?
contoh saja masalah Ajahn Mun.....
kalau sy pribadi lebih suka belajar dari 4 nikaya tertua....dibanding kitab kitab komentar atau kitab sub komentar....
...

OOT bentar, numpang tanya bro, kasus ajahn mun yg mana?

Threadnya di mana sih?

Yang dimaksud om mercy mungkin di link yang ini

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5087.0.html

Sumbernya buku legenda spritual Ajahn Mun
demikianlah yg disampaikan bro Bond.... :)

Konon katanya Buddhagosa belum mencapai arahat...

Andaikata Buddhagosa adalah Arahat, belum tentu punya pengetahuan tentang alam dan tatasurya.

 _/\_

bro adi...
walau demikian apabila Buddhagosa seorang arahat,
apakah seorang arahat menulis atau mengutarakan sebuah pemikiran yang tidak pernah diketahuinya?

seorang arahat apabila dikatakan telah memiliki kebijaksanaan......
tentu hanya mengungkapkan apabila diri-nya benar benar tahu...

sy teringat buku "what's wrong with us" karya Ajahn....
disitu tertulis...
kalau tidak tahu, katakanlah tidak tahu, jangan menyebar kebohongan dengan menyatakan pernyataan yg anda tidak tahu kebenarannya.

jadi tidaklah mungkin menurut saya, apabila seorang arahat menyatakan sebuah pernyataan yg tidak di ketahui-nya.

tapi berapa km pun....kalau dikatakan cuma beda 1 yojana adalah mustahil.  :))
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #61 on: 02 January 2010, 11:13:17 PM »
YM. Sariputta masih mengajarkan metode meditasi yang salah kepada seseorang. Hal ini dikritik Sang Buddha.

Agga-savaka sekalipun tidak luput dari ketidaktahuan. Perlu dicatat, ketidaktahuan di sini bukan mengenai pembebasan dari dukkha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #62 on: 03 January 2010, 01:13:15 AM »
YM. Sariputta masih mengajarkan metode meditasi yang salah kepada seseorang. Hal ini dikritik Sang Buddha.

Agga-savaka sekalipun tidak luput dari ketidaktahuan. Perlu dicatat, ketidaktahuan di sini bukan mengenai pembebasan dari dukkha.
bisa minta ref nya....sekaligus pembelajaran.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #63 on: 03 January 2010, 08:23:02 PM »
dhammapada atthakatha syair 285

mengenai dikritik, saya interpolasikan dari http://www.palikanon.com/english/pali_names/sa/saariputta.htm (perhatikan kata blame), dan dhammatalk waktu retreat meditasi mengenai kisah dhammapada di atas.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #64 on: 04 January 2010, 05:06:26 PM »
wadow,klo gini jdinya bs bkurang sradha ai sama dharma sang Buddha ni,kok besar matahari bulan tak sesuai ya sama sains,help me,jangan smpai aku jdi kurang sradha sama buddha,dhamma dan sangha,pliz.

jangan sampai gitulah Bro... jangan sampai gara2 kitab komentar yg belum jelas / belum dikupas, kita jadi kehilangan keyakinan pada Ajaran untuk merealisasi akhir Dukkha....

mari sama2 kita bahas / kupas kitab komentar ini....

Kalau soal Dukkha, Asal, Akhir dan Jalannya udah gak ragu kan?

Sip.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #65 on: 06 January 2010, 03:16:34 PM »
Sains itu kebenaran
jadi ya berarti literatur buddhis itu salah

Lagian arahat bukan maha tahu segala-galanya, termasuk juga Buddha.
Buddha "maha-tahu" artinya Beliau tahu masalah penderitaan sampai ke akar-akarnya dan kalo mau diselidiki beliau bisa 'tahu'.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #66 on: 06 January 2010, 05:32:11 PM »
aye gak punya visudhimagga ataupun buddhagosa

ada gak refnya tapi yg dari RAPB  :|
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #67 on: 06 January 2010, 05:40:10 PM »
aye gak punya visudhimagga ataupun buddhagosa

ada gak refnya tapi yg dari RAPB  :|

Buddhagosa itu nama seorang bhikkhu yang menyusun Kitab Visuddhimagga, Bro...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #68 on: 06 January 2010, 05:43:24 PM »
Sains itu kebenaran
jadi ya berarti literatur buddhis itu salah

Lagian arahat bukan maha tahu segala-galanya, termasuk juga Buddha.
Buddha "maha-tahu" artinya Beliau tahu masalah penderitaan sampai ke akar-akarnya dan kalo mau diselidiki beliau bisa 'tahu'.

Literatur buddhis  yg mana yang dimaksud salah?  ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #69 on: 06 January 2010, 06:12:04 PM »
yang sedang dibahas di topik paling atas loh.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #70 on: 06 January 2010, 06:54:24 PM »
Ukuran diameter dan jarak di antara dunia (Bumi), bulan dan matahari ini semua disebutkan dalam kitab komentar. Meski kitab komentar yang paling sering memunculkan poin kontroversial, tetapi kita tidak boleh langsung memarginalkan kitab ini sebagai "kitab tidak akurat".

Kitab komentar disusun oleh siswa Sang Buddha; yang notabene bukanlah seorang Sammasambuddha. Meskipun kitab komentar disusun berdasarkan komentar dari seorang Arahanta, mungkin saja isinya mengandung nilai kontroversi dibanding dengan fakta otentik.

Perhitungan diameter dan jarak yang disebutkan dalam kitab komentar tentu didapatkan dari sudut pandang tertentu. Mungkin saja berbeda dengan hasil perhitungan ilmu astronomi barat dewasa ini. Karena mungkin keduanya berangkat dari sudut perhitungan yang berbeda.

Di dalam Tipitaka, banyak istilah numerik "84.000" yang digunakan. Selama ini, angka 84.000 yang tertera dalam Tipitaka merujuk pada suatu numerik digit yang sangat banyak; beberapa cendekiawan mengintepretasikannya sebagai angka yang tak terhitung oleh kemampuan manusia di masa itu. Jadi penggunaan istilah numerik "84.000" oleh Sang Buddha di Anguttara Nikaya itu merujuk pada "angka yang sangat banyak".

Di dalam Kitab Agama Buddha (khususnya dari Tipitaka Pali), tidak dinyatakan bahwa bentuk Bumi adalah bulat seperti bola atau datar seperti karpet. Dalam kitab komentar memang disiratkan karekteristik proporsional dunia ini; dan penjelasannya seolah-olah mengindikasikan bahwa Planet Bumi dinyatakan datar. Tetapi itu sendiri merupakan intepretasi. Karena penjelasan karekteristik proporsional dunia itu juga tidak mutlak menggambarkan datarnya Planet Bumi. Sedangkan dalam Sutta, Sang Buddha memberi perumpamaan usia dunia (Planet Bumi) dengan analogi "sebongkah batu yang diameter dan permukaannya sama besar, yang digosok kain". Jika kita lebih cermat, maka dapat kita pahami bahwa Sang Buddha sedang menganalogikan Planet Bumi dengan sebuah batu bundar sempurna seperti bola.

Dalam Agganna Sutta, Sang Buddha juga menjelaskan bahwa ketika Planet Bumi mulai terbentuk, semuanya hanya terdiri dari zat cair. Namun perlahan, muncullah sari tanah di permukaan Planet Bumi itu; seperti nasi susu masak yang mendingin. Dari konteks ini, kita bisa menangkap maksud Sang Buddha bahwa Planet Bumi ini terbentuk dari zat cair. Juga dikuatkan dalam Mahaparinibbana Sutta, Sang Buddha menyatakan bahwa Planet Bumi yang padat ini terbentuk dari zat cair, dan zat cair terbentuk dari zat gas. Berangkat dari pemahaman ini, bisa kita pahami bahwa sari tanah itu muncul karena zat cair pembentuk Planet Bumi ini mulai mendingin. Ini berarti Planet Bumi terbentuk melalui zat cair yang panas. Dalam bidang astronomi barat, kesimpulan ini bukan tidak mungkin merupakan realitas. Lalu jika dikatakan bahwa Planet Bumi terbentuk dari zat cair di ruang angkasa, maka bagaimana wujud proporsional Planet Bumi itu? Tentu saja bulat sempurna seperti bola! Seperti yang mungkin sudah kita ketahui, semua zat cair yang berada di ruang angkasa pasti akan membentuk wujud seperti bola air. Karena fenomena wujud cair seperti inilah; makanya di dalam pesawat, para astronot minum dengan menggunakan sedotan atau meneguk air sedikit-dikit.
« Last Edit: 06 January 2010, 07:04:32 PM by upasaka »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #71 on: 06 January 2010, 09:27:53 PM »
Jadi kesimpulannya visuddhi magga otentik atau kontroversial atau ada yg salah atau sengaja dibenarkan karena bagian dari tipitaka?


Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #72 on: 06 January 2010, 09:50:30 PM »
otentik, tapi ada isinya yang kurang pas
dan bukan bagian dari tipitaka
visudhi magga kan kitab komentar yang dikarang oleh bhadantacariya buddhagosa
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #73 on: 06 January 2010, 10:46:36 PM »
Quote
otentik, tapi ada isinya yang kurang pas
dan bukan bagian dari tipitaka
visudhi magga kan kitab komentar yang dikarang oleh bhadantacariya buddhagosa


Maksudnya isinya yg kurang pas bukan bagian dari tipitaka atau visudhimagga bukan bagian dari tipitaka?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kosmologi Non-Saintifik dalam Agama Buddha
« Reply #74 on: 06 January 2010, 10:47:37 PM »
yang kurang pas itu di paling atas, coba baca dari awal :D

visuddhi magga adalah kitab komentar.

kitab komentar tidak sama dengan tipitaka.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

 

anything