//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Argumen Ego  (Read 9416 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pengetahuan dan Ignorance
« Reply #30 on: 11 March 2013, 10:43:07 AM »
post di atas dimaksudkan utk memberi pemahaman saja, ga ada niat nuduh orang lain "gila" yah :)
murni cerita ajahn chah lebih mudah dipahami, tegas, jelas, ga berbelit-belit
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pengetahuan dan Ignorance
« Reply #31 on: 11 March 2013, 12:22:32 PM »
post di atas dimaksudkan utk memberi pemahaman saja, ga ada niat nuduh orang lain "gila" yah :)
murni cerita ajahn chah lebih mudah dipahami, tegas, jelas, ga berbelit-belit

O ga ada hubungannya dengan ceritanya ya.  ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pengetahuan dan Ignorance
« Reply #32 on: 11 March 2013, 01:26:52 PM »
Orang Gila

Misalkan suatu pagi, di tengah jalan kamu pergi kerja ada seseorang memakimu. Begitu kamu dengar makiannya, pikiranmu langsung berubah dari biasanya. Kamu merasa tidak enak. Marah & sakit. Kamu ingin membalas!

Beberapa hari kemudian, ada orang lain ke rumahmu & memberitahu, "Orang yg dulu memakimu itu orang gila. Sudah bertahun-tahun! Dia memperlakukan semua orang seperti itu. Tidak seseorangpun memperdulikan yg dia katakan." Begitu kamu mendengar ini, kamu lega. Kemarahan & rasa sakit yg kamu pendam beberapa hari ini hilang. Kenapa? Karena kamu sudah tau yg sebenarnya. Sebelumnya kamu belum tau. Kamu pikir orang itu tidak gila, jadi kamu marah padanya & itu membuat kamu susah. Begitu kamu tau yg sebenarnya, semua jadi berubah: "Oh, dia gila! Begitu toh!"

Ketika kamu mengerti ini, kamu merasa baik karena kamu tahu kondisi dirimu. Setelah tau, kamu bisa melewatkannya. Jika kamu tidak tahu yg sebenarnya, kamu akan melekat pada masalah itu terus. Ketika kamu pikir orang yg mengganggumu itu normal, mungkin kamu mau membunuhnya. Tapi setelah kamu tau dia gila, kamu merasa lebih baik. Inilah pengetahuan dari kebenaran.

Seseorang melihat Dhamma akan memiliki pengalaman serupa. Keserakahan, kebencian & delusi menghilang dg cara yg sama. Selama kamu tidak tahu, kamu berpikir, "Apa yg harus kulakukan? Saya punya banyak keserakahan & kebencian." Ini bukan pengetahuan yg sebenarnya. Ini seperti kamu berpikir orang gila itu tidak gila. Ketika kamu tau ia gila, kamu jadi lega. Tidak seorangpun yg mampu menunjukkan kamu hal ini. Hanya jika bathin dapat mengerti dirinya sendiri, dia akan mengangkat dan membersihkan kemelekatan.



post di atas dimaksudkan utk memberi pemahaman saja, ga ada niat nuduh orang lain "gila" yah :)
murni cerita ajahn chah lebih mudah dipahami, tegas, jelas, ga berbelit-belit

Tulisan bro untuk mengklarifikasi menunjukkan persepsi bro atas cerita murni ajahn chah hanya sebatas pengetahuan, pengumpulan pengetahuan . Pengumpulan pengetahuan hanya menjadi beban karena tidak berkembang menjadi suatu pemahaman / pengertian.

Cerita ajahn chah murni menunjukkan suatu proses pengetahuan yang berkembang menjadi suatu pemahaman dan pengertian, tetapi bro melihatnya sebagai pengetahuan dan melekat padanya, tidak bisa melihat intisari dari cerita tersebut.

Quote
Selama kamu tidak tahu, kamu berpikir, "Apa yg harus kulakukan? Saya punya banyak keserakahan & kebencian." Ini bukan pengetahuan yg sebenarnya."
Ini yang dimaksud dengan pengetahuan. Ini adalah pengetahuan tetapi bukan pengetahuan sejati. Kebanyakan kaum yg merasa banyak pengetahuan, mengandalkan pengetahuan sejenis untuk mempersepsikan segala sesuatu. Bahkan ajakan sederhana dari org utk melakukan perbuatan bermanfaat, tetapi pengetahuannyanya menghalanginya melihatnya.

Diskusi menjadi alat bagi yg berpengetahuan untuk menunjukkan pengetahuannya/ignorance kepada orang lain. Karena diskusi dijadikan sebagai ajang untuk mempertontonkan isi kepalanya. Lupa pada intisari sebenarnya

Quote
Ketika kamu tau ia gila, kamu jadi lega.
Ketika kamu tahu dari kepalsuan pengetahuan tersebut, yg tidak bisa membawa pada pembebasan tetapi kemelekatan, ignorance itu membuat anda menjadi lega, karena pengetahuan tersebut bertransformasi menjadi suatu pengertyian dan pemahaman
Anda terbebaskan dari pengetahuan tersebut. Anda tidak lagi sebagai pengumpul seperti kumbang, tetapi sebagai prosesor kompos
« Last Edit: 11 March 2013, 01:31:31 PM by djoe »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Argumen Ego
« Reply #33 on: 11 March 2013, 02:15:36 PM »
bagaimana Anda tau saya melekat pada pengetahuan?
bagaimana Anda tau saya mengandalkan pengetahuan "yg bukan pengetahuan sejati"?
dan ujung2 Anda menyamakan pengetahuan & ignorance...

Quote
Diskusi menjadi alat bagi yg berpengetahuan untuk menunjukkan pengetahuannya/ignorance kepada orang lain.
kepalsuan pengetahuan?

yah sudahlah, Anda bebas mo mikir apa aja tentang saya dan orang lain :)
post di atas tentang Ajahn Chah bukan khusus utk djoe, melainkan utk pembaca lain, yg mungkin bisa mendapatkan manfaatnya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Argumen Ego
« Reply #34 on: 11 March 2013, 02:29:42 PM »
lucu permainan persepsinya..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Argumen Ego
« Reply #35 on: 11 March 2013, 05:13:01 PM »
 [at] djoe hmm... baru tau kalo pengetahuan=ignorance. Emang hubungannya dimana ya?

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Argumen Ego
« Reply #36 on: 11 March 2013, 05:17:04 PM »
ohh... mungkin ini seperti isi=kosong kosong=isi, ya? Jadi pengetahuan=ketidaktahuan ketidaktahuan=pengetahuan, gitu?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Argumen Ego
« Reply #37 on: 11 March 2013, 06:52:17 PM »
[...]
"Appassutopi ce hoti, sīlesu asamāhito; Ubhayena naṃ garahanti, sīlato ca sutena ca.
(Seseorang yang belajar sedikit, tidak terkendali oleh sila; dicela dalam kedua hal, sila dan pembelajarannya)

Appassutopi ce hoti, sīlesu susamāhito; Sīlato naṃ pasaṃsanti, tassa sampajjate sutaṃ.
(Seseorang yang belajar sedikit, terkendali oleh sila; dipuji untuk silanya, dan dicela dalam pembelajarannya)

Bahussutopi ce hoti, sīlesu asamāhito; Sīlato naṃ garahanti, nāssa sampajjate sutaṃ.
(Seseorang yang banyak belajar, tidak terkendali oleh sila; dicela untuk silanya, tapi tidak dalam pembelajarannya)

Bahussutopi ce hoti, sīlesu susamāhito; Ubhayena naṃ pasaṃsanti, sīlato ca sutena ca."
(Seseorang yang banyak belajar, terkendali oleh sila; dipuji untuk keduanya, sila dan pembelajarannya)
[...]
-Anguttara Nikaya, Appassutasutta-