Secara umum, formulasi suatu kejadian disebut pembunuhan adalah jika (1) ada makhluk, (2) mengetahui adanya makhluk, (3) niat membunuh makhluk tsb, (4) menjalankan niat membunuh tsb, (5) makhluk tsb mati.
Apakah sperma digolongkan sebagai makhluk hidup?
MN.38. Mahātaṇhāsankhayasutta ada bercerita sedikit mengenai syarat kehamilan:
"Para bhikkhu, kehamilan janin dalam rahim terjadi melalui perpaduan tiga hal. Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, tetapi saat itu bukan musim kesuburan ibu, dan tidak ada kehadiran gandhabba - dalam kasus ini tidak ada kehamilan janin dalam rahim. Di sini, ada perpaduan ibu dan ayah, dan saat itu adalah musim kesuburan ibu, tetapi tidak ada kehadiran gandhabba - dalam kasus ini juga tidak ada kehamilan janin dalam rahim. Tetapi jika ada perpaduan ibu dan ayah, dan saat itu adalah musim kesuburan ibu, dan ada kehadiran gandhabba, melalui perpaduan ketiga hal ini maka kehamilan janin dalam rahim terjadi..."
Dari sini kita lihat bahwa seandainya ada perpaduan sel sperma dan telur, dan ibu sedang subur, tapi tidak ada gandhabba di sini maka tidak terjadi kehamilan, dengan kata lain tidak menjadi makhluk. Jika perpaduan sperma-ovum pada masa subur saja bukan termasuk makhluk, apalagi sperma secara sendiri. Karena bukan makhluk, maka tidak mungkin dibunuh.
[Gandhabba di sini tidak ada penjelasan di sutta, tapi menurut komentar tradisi Theravada adalah arus kesadaran yang sesuai secara kammanya sehingga mendukung untuk menjelma menjadi janin]
"Bergerak" tidak menjadi ciri khas makhluk hidup menurut Agama Buddha. Makhluk hidup adalah kumpulan dari 5 kelompok (pancakkhanda): jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan/bentuk pikiran (dengan beberapa pengecualian seperti Arupa Brahma dan Asaññasattā). Tumbuhan dikatakan tidak memiliki kesadaran, maka tidak termasuk makhluk hidup.
... ada perpaduan ibu dan ayah, dan saat itu adalah musim kesuburan ibu, dan ada kehadiran gandhabba ... Perpaduan ayah dan ibu maksudnya hubungan suami istri
musim kesuburan, pasti sudah tahu.
Nah, gandhabba yang dimaksud adalah "jeli dari calon ayah".
Gandhabba adalah makhluk surgawi yang kecil, karena mereka kecil maka muncullah istilah "gandhabba", istilah yang dibuat oleh brahmana zaman dulu. Kog bisa demikian? Para guru spiritual, dalam kasus ini, brahmana (yang membuat istilah itu), mereka cukup tabu dengan kata-kata intim, bahkan mulut mereka sulit mengucapkannya, baik di rumah pun apalagi secara umum. Oleh karena itulah, dibuat istilah "gandhabba", artinya "jeli si laki-laki".
Seperti halnya istilah "bola" atau "gunung", jika ditujukan pada perempuan, akan muncul maknanya apa. Maaf, hanya contoh, jangan dibahas.