baiklah. kalau dari sudut pandang saya, yang namanya instrumen investasi (antara lain logam mulia, batu berharga, real estate, saham, forex, index, hewan ternak, barang seni, barang antik, minuman wine, dll) hanyalah instrumen. si investor berharap bahwa kelak nilainya akan lebih tinggi daripada saat dia membelinya. tapi "nilai" itu selalu bersifat subjektif, dan pasar ada kalanya irasional.
oke, kita persempit dulu ke forex. yang saya maksudkan dengan "kontribusi buat yang membutuhkan" adalah mata uang asing sebagai alat bantu transaksi antar-negara. pastinya selalu ada pihak yang membutuhkan mata uang asing sebagai alat bantu transaksi, misalnya ekspor-impor. di mana ada kebutuhan, di sana selalu ada harga yang terbentuk karena permintaan dan penawaran. di sinilah ada peluang perubahan nilai, orang berharap bahwa di masa depan nilai jualnya bisa lebih tinggi daripada pada saat membeli.
begitu pula dengan index yang merupakan indikator saham2 blue chip. mengapa tidak langsung membeli saja sahamnya daripada membeli index-nya? inilah yang dimaksud dengan diversifikasi investasi, yaitu membagi risiko kalau ternyata saham itu nilainya jatuh.
kalau mau dilihat dari faktor "ketamakan", kita bisa bertanya kepada diri sendiri. kenapa tidak simpan uang saja di bawah bantal?
kalau boleh membandingkan dengan instrumen investasi lainnya, misalnya hewan ternak (membeli anak kambing, menjual saat kambing sudah jadi dewasa dengan harapan harganya lebih tinggi), membeli barang seni / antik (ini juga membingungkan kontribusinya buat dunia? apakah bisa memperindah dunia?), beli emas (apakah nantinya mau untuk dijual sebagai bahan baku barang elektronika?).
kesimpulan saya, yang namanya investasi (terlepas dari instrumen apa saja) didorong oleh dua faktor utama:
1. lobha: keinginan untuk menikmati kerja keras saat ini di masa depan
2. dosa: ketakutan bahwa suatu saat nanti tidak dapat lagi bekerja secara aktif karena keterbatasan fisik (penyakit, usia tua), jadi dapat "menabung" sejak masa produktif
kalau mau jujur dan melihat lebih jauh lagi, sebenarnya pekerjaan apapun yang dilakukan saat ini semuanya didorong oleh lobha dan dosa itu (termasuk jadi guru, supir, dokter, dll). yang dimaksud dengan "kontribusi kepada dunia" itu hanya akal2an..