//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Top1

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 28
46
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 06 March 2013, 04:51:39 PM »
Sebuah signature adalah wilayah pribadi member yg tidak bisa dipertanyakan, sama seperti tanda tangan, pernahkah kita mempertanyakan "kenapa tanda tanganmu spt ini? tolong kasih penjelasan supaya tidak salah persepsi!", kesalahan persepsi dalaam menginterpretasikan tanda tangan orang lain adalah tanggung jawab si interpreter.

Yang dibold itu adalah mempertanyakan mengapa si member membuat tanda tangan tersebut. Sedangkan saya bertanya apa artinya tanda tangan itu?

Contoh : Wah plat mobil anda itu unik, apa maksudnya?

47
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 06 March 2013, 04:25:41 PM »
mainkan saja persepsi anda sebebas2nya, anda mau menilai bagaimanapun itu hanya tulisan saja kok.

Jika demikian perkenakan saya mewakili om Hadi bertanya apa arti tulisan tersebut supaya tidak terjadi salah persepsi.
Tolong diterangkan maksudnya langsung dari sumber yang menulis

48
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 06 March 2013, 02:31:15 PM »
Walau bagaimana pun, debat sejelek apapun bisa dihentikan, jika salah satu pihak mengambil inisiatif untuk berhenti (diam).

Mengalah bukan selalu Jelek

49
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 01:26:28 PM »
Maaf, supaya tidak bergeliat2 mengikut jejak thread lain maka tanpa berpanjang-lebar mari kita straight to topic diskusi saja:

Menurut sekte Maitreya, apakah :
-  Vegetarian boleh makan daging?
   Jawab :  tidak

- Vegetarian boleh makan telur bebek?
   Jawab :  boleh :hammer:  (meski sesepuh kami tidak menganjurkan... bla ...bla...bla...)


Anda melencengkan makna tiga syarat makan daging terutama bagian ketiga, yaitu tidak mengetahui bahwa daging itu sengaja disembelih dari binatang untuk dihidangkan kepadanya.  Anda berhenti sampai kata tidak mengetahui, sehingga artinya melenceng menjadi : tidak tahu bahwa yang dimakan itu adalah daging dari binatang.  Mungkin seperti musl1m yang tidak tahu bahwa daging yang dimakannya ternyata daging b4bi sehingga tidak haram saat termakan.

Sebaiknya belajar lagi kitab suci secara benar, tidak membiasakan mengutip sebagian2 saja dan mengkompilasinya untuk kepentingan sekte tertentu.
 _/\_

Anda bertanya dan anda menjawab sendiri  :whistle:.

Tapi saya setuju telur itu non-vegetarian.

50
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 01:17:57 PM »
Jika argumen anda didasarkan pada sutra-sutra Mahayana, Mahayana memang mengajarkan Vegetarian kok. tapi apakah semua di sini Mahayanist? dan apakah harus memaksakan semua umat Buddha mengikuti ajaran Mahayana? bahkan jika anda sbg penganut maitreya ingin bervegetarian, tidak akan ada yg melarang anda untuk itu, selama anda tidak mempelesetkan (baca: memaksakan) ajaran anda ke dalam ajaran Buddha itu.

Saya tidak bermaksud memaksa orang bervegetarian, Cuma awalnya ini humor Buddhist tentang daging, ada member yang mencounter bahwa melarang makan daging adalah sesat, di aliran Theravada juga ada 10 jenis daging yang dilarang sang Buddha selain tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai.

Sementara aliran Mahayana juga ada menganjurkan tidak makan daging. Ini supaya terjadi keseimbangan saja tidak semua sutra Buddha mengizinkan makan daging, ada juga sutra yang melarang makan daging.

51
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 12:36:41 PM »
[at] Sanjiva
aliran Maitreya tidak menyuruh orang makan telur bebek, bahkan sesepuh Maitreya menganjurkan tidak makan telur dan susu jika bisa.
Sehingga saat ini banyak umat Maitreya yang tidak makan telur dan susu.
Dalam hampir semua kasus hampir semua daging2 yang dijual saat ini adalah hasil penyembelihan.

Dalam aturan 227 PATIMOKKHA SIKKHAPADA – PERATURAN KE-BHIKKHUAN
bagian Patticiya, sang Buddha bahkan melarang Bhikku untuk merusak tanaman :
Quote
Jika seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh- tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.
Dan Buddha juga melarang Bhikku berpindapatta saat musim hujan karena takut merusak tanaman.
Bagaimana mungkin seorang Buddha yang bahkan melarang Bhikku memetik tanaman tapi mengizinkan untuk makan daging. Sudah jelas dalam airan theravada Buddha mengatakan mengizinkan makan daging dengan 3 kondisi, yaitu jika tidak mengetahui-nya. Namun zaman sekarang di restoran-restoran sudah jelas kita tahu asal daging itu dari mana kita bisa melihat jelas mayat daging babi dan daging bebek digantung , tapi kita mencari alasan untuk pemuasan nafsu mulut kita, tidak hanya sekedar kenyang. Toh kita bayar dengan uang, dengan demikian pilihan ada di tangan kita.

[at] dato' tono
Benar, Vegetarian tidak membuat orang menjadi suci

"Cukup, Devadatta,” Beliau berkata. “Siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi penghuni-hutan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menetap di dekat desa; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi peminta-minta makanan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima undangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menjadi pemakai jubah kain buangan; siapa pun yang menghendaki, ia boleh menerima jubah dari para perumah tangga. Selama delapan bulan, Devadatta, Aku mengizinkan para bhikkhu menetap di bawah pohon. Ikan dan daging adalah murni dalam tiga hal: jika tidak terlihat, terdengar atau dicurigai (dibunuh dengan sengaja untuknya).”

Jika kita mau menelusuri sabda Sang Buddha di sutra-sutra Mahayana seperti Lankavatara, Surangama, Mahaparinirvana dan Brahmajala. Semua dengan jelas dan tegas mengutuk praktek makan daging.

Kita lihat teks dari bab Sutra Lankavatara yang khusus membahas kejahatan makan daging:
Karena dorongan cinta kasih sejati, seorang Bodhisatva akan menjauhi makanan daging yang dilahirkan dari cairan mani dan darah. Seorang Bodhisatva mendisiplinkan dirinya membabarkan welas asih tidak akan menimbulkan ketakutan bagi makhluk lain. Karenanya dia akan menampik
makan daging.

Tak benar bahwa daging adalah makanan yang benar dan boleh dikonsumsi
jika binatang itu tidak dibunuh oleh dirinya,
jika dia tidak memerintahkan orang lain membunuh untuknya,
jika binatang itu tidak dibunuh khusus untuk dirinya...
Bukan itu saja tetapi di masa mendatang akan banyak orang... dipengaruhi cita rasa daging akan bersama-sama dengan berbagai cara dan argumen yang canggih mempertahankan praktek makan daging.

Tetapi... makan daging dalam bentuk apapun, alasan bagaimanapun, dan dimanapun adalah dilarang dan tak dibenarkan...Praktek makan daging tidak saya izinkan kepada siapapun, tidak saya izinkan, tidak akan pernah saya izinkan... (Sutra Lanvakatara)


Sutra Surangama:

Tujuan mempraktekkan Dhyana dan upaya mencapai Samadhi adalah membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi dalam perjuangan melepaskan diri dari penderitaan kita sendiri, bagaimana kita telah menjadi penyebab penderitaan bagi makhluk lain? Jika engkau tidak mengontrol pikiranmu hingga pikiran tentang hal-hal tak baik dan pembunuhan menjadi menjijikkan, maka engkau tak akan pernah terbebas dari belenggu dunia... Setelah aku mencapai Parinirvana maka dalam kalpa terakhir berbagai setan iblis akan bermunculan menipu orang dan mengajarkan bahwa mereka boleh makan daging dan masih dapat mencapai pencerahan... Bagaimana o seorang bikhu yang mendamba menyelamatkan makhluk yang tak terbatas jumlahnya menjadikan dirinya pemakan daging makhluk hidup lainnnya?


Sutra Mahaparinirvana (versi Mahayana): "Memakan daging memadamkan bibit maha welas kasih."

makan bangkai ayam bukan kanibal, dan pertanyaan saya adalah mengenai "apakah ayam itu boleh dimakan?"
Tidak ada yang melarang anda memakan bangkai ayam. Saya memiliki pendapat sama seperti seorang ibu hamil yang janin-nya keguguran, bolehkan janin yang sudah mati itu dimakan?
Jika melihat seorang tertabrak mobil, saya tidak berpikir ataupun ingin untuk memasak-nya, sama juga dengan ayam yang tertabrak mobil.
Jawab : Saya tidak akan memakan-nya.

52
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 10:38:26 AM »
sekarang saya akan memberikan suatu ilustrasi pada anda, misalkan ada seekor ayam yg mati tertabrak mobil, seseorang melihat kejadian itu, kemudian karena bangkainya masih segar, ia membawanya pulang dan menggorengnya, apakah daging ayam itu boleh dimakan? jawaban BOLEH berarti membantah argumen vegetarian, jawaban TIDAK BOLEH tolong dijelaskan.

Saya menghormati jenazah daging ayam tersebut bukan masalah boleh atau tidak boleh memakan-nya.
Ada Suatu kanibal yang memakan sanak saudara yang meninggal karena sakit, supaya saudara terus tetap berada dalam dirinya. (Saya punya referensi tentang ini)

Terus apakah praktek kanibal seperti itu bermanfaat?

53
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 10:35:18 AM »
Jadi anda berpendapat, "silakan membunuh asalkan tidak memakannya"? ini seperti seorang vegetarian yang berprofesi sbg penjagal

Tidak demikian, seorang vegetarian setidaknya "berupaya" mengurangi pembunuhan. Setidaknya jika sudah ada hama yang terbunuh tidak ditambah lagi dengan hewan  yang terbunuh. IMHO makanan hewan ternak juga menyebabkan pembunuhan.

Mengenai Devadatta :

Quote
Berbagai catatan di kitab suci haruslah kita hayati secara intuitif
untuk sampai kepada pendapat apakah benar vegetarian itu perlu dikembangkan dalam latihan spiritual kita.
Ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa
vegetarian itu adalah tawaran dari Devadatta, saudara sepupu Buddha Gautama yang terkenal ambisius dan jahat tersebut.
Dalam cerita Devadatta sendiri dapat kita maklumi bahwa Devadatta dengan kelicikannya mencoba mengadu-domba Sangha dengan mengajukan lima aturan kepada Sang Buddha agar dapat diterapkan (jadi bukan hanya ketentuan vegetarian saja),
dimana membuat posisi Sang Buddha sulit utk memutuskannya.
Diantara kelima aturan yang diajukan oleh Devadatta,
sebenarnya terdapat dua ketentuan yang memang mudah dilakukan oleh bhikkhu saat itu seperti hidup dari dana yang diterima dan tidak boleh memakan ikan atau daging (vegetarian), dan kemungkinan besar telah dijalankan.
Namun tiga ketentuan lainnya agak sulit utk diputuskan oleh Sang Buddha, yaitu bhikkhu selamanya harus hidup di hutan,
mengenakan jubah dari bekas sampah dan kuburan; dan hidup di kaki pohon.
Devadatta yakin bahwa apabila Sang Buddha menolak permintaannya,
maka akan banyak bhikkhu yang mendukung dia serta menyatakan bahwa
Sang Buddha tidak berwelas asih (menolak vegetarian) dan senang hidup dalam kemewahan (tidak terbatas dari kehidupan dana yg diterima saja). Sedangkan apabila Sang Buddha menerima aturan yg diajukan tsb,
maka berarti Sang Buddha menerapkan pola kehidupan menyiksa diri (tinggal di hutan, memakai pakaian bekas dari sampah dan kuburan, dan hidup di kaki pohon).
Namun Sang Buddha yang penuh kebijaksanaan,
mengatakan kepada para bhikkhu tanpa secara tegas menolak ataupun menerima aturan-aturan tersebut.

54
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 10:27:55 AM »
kk da baca http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29#Argumentasi_Permintaan_dan_Penyediaan ?

Sudah dan ini pendapat saya :

Mengenai Vegetarian juga mendorong pembunuhan (Hama)

Sering sekali orang yang tidak bervegetarian selalu menggunakan Hama sebagai alasan.

Saya tidak menampik adanya makhluk hidup yang mati dalam proses menanam. Ambil contoh membasmi hama. Namun seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dimakan, hamalah yang datang mengganggu tanaman sehingga petani memutuskan membunuh (tidak mengatakan ini benar). Sementara pemakan daging memesan dengan membayar sejumlah UANG bukan dihidangkan di depan anda dengan gratis(ADA UANG), berarti ada niat. Dan hidangan yang dimakan adalah daging yang dibunuh untuk dimakan dagingnya. Walau mungkin ada hama yang terbunuh, seorang vegetarian tidak memesan hama untuk dibunuh. Sementara DAGING dipesan harus dibunuh terlebih dahulu bukan bangkai yang sudah mati karena berpenyakit.

Membunuh hewan, daging-nya lah yang dipesan. Memesan Sayur, seorang vegetarian tidak memesan HAMA untuk dimakan. (Ini yang baru dinamakan tidak ada niat), tapi pasti akan memicu pro kontra.

Jangan Lupa Hewan pun ikut mengkonsumsi berbagai macam tanaman (ada hama yang terbunuh),kemudian hewan dipotong lagi untuk dimakan daging-nya. Berarti pembunuhan terjadi 2x. Seorang vegetarian cuma menyebabkan hama terbunuh tapi hewan ternak tidak ikut terbunuh.

Memesan Daginglah menyebabkan hama terbunuh dan hewan ternak terbunuh. (karena Hewan juga perlu makan)
Sementara memesan Sayur menyebabkan hama terbunuh.

Makanan hewan ternak jumlahnya cukup banyak sebanding dengan yang dimakan manusia tapi ragam-nya lebih sedikit seperti jagung, gandum, dedak, dll
Manusia omnivora makan jagung, gandum, babi, sapi, ayam, seafood (udang, ikan) dll.

55
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 10:23:36 AM »
Ada beberapa pertimbangan yang saya ingin mulai dengan. Kita hidup di dunia yang sangat berbeda hari ini daripada zaman Sang Buddha tinggal, dan etika Buddha, apa pun itu, harus selalu menjadi respon pragmatis terhadap kondisi dunia nyata saat ini

Binatang jauh lebih menderita saat ini daripada 2500 tahun lalu. Zaman sang Buddha, Pada masa Sang Buddha, dan memang di mana-mana sampai penemuan peternakan modern, hewan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Ayam akan berjalan-jalan sepanjang desa, atau disimpan dalam kandang. Sapi berkeliaran di ladang. Penemuan peternakan mengubah semua ini. Hari ini, kehidupan daging hewan yang paling memiliki penderitaan yang tak terbayangkan. Aku tidak akan masuk ke hal ini secara rinci karena sudah banyak buktinya, tetapi jika Anda tidak menyadari kondisi di pabrik peternakan, Anda harus lihat. Peternakan lolos begitu saja, bukan karena mereka benar-benar manusiawi, tetapi karena mereka begitu mengerikan sehingga kebanyakan orang hanya tidak ingin tahu.

Jika sang Buddha saat ini masih hidup dan melihat betapa besarnya penderitaan hewan2 ternak yang dipotong itu tentu dia akan menganjurkan orang menghindari daging. Di Zaman sang Buddha, seorang bhikkhu memetik dari bagian manapun dari suatu tumbuh-tumbuhan hingga lepas dari tempat tumbuh maka ia melakukan Pacittiya.

Apalagi zaman sekarang di mana kondisi hewan ternak hidup sangat memprihatikan.

Quote
Wahai, suku Kalama.
Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan,
ajaran turun-temurun,
kata orang,
koleksi kitab suci,
penalaran logis,
penalaran lewat kesimpulan,
perenungan tentang alasan,
penerimaan pandangan setelah memikirkannya,
pembicara yang kelihatannya meyakinkan,
atau karena kalian berpikir,
‘Petapa itu adalah guru kami’(²).

Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri,
‘ hal-hal ini adalah tidak bermanfaat,
hal-hal ini dapat dicela;
hal-hal ini dihindari oleh para bijaksana;
hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan,
akan menyebabkan kerugian dan penderitaan’,
maka kalian harus meninggalkannya.”

Pemahaman versi saya :
Makan daging dapat dicela.
Makan daging dihindari para Bijaksana;
Yang Pasti Makan daging, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, akan menyebabkan kerugian dan penderitaan hewan,
maka kalian harus meninggalkannya

56
Kafe Jongkok / Re: Humor Buddhis
« on: 05 March 2013, 10:10:33 AM »
Beberapa aliran Buddhisme tidak berpendapat bahwa apa yang dimakan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Pencerahan,
dimana yang lebih dipentingkan adalah pikiran, ucapan dan perbuatan.
Para bhikkhu dalam Buddhisme Theravada (khususnya di negara-negara Thailand, Myanmar, Sri Lanka, Kamboja, Laos) melakukan permintaan dana makanan dari rumah ke rumah [pindapatta] memakan apa saja yang diberikan,
dan lebih mementingkan menahan keinginan makan dengan makan hanya satu kali sehari sebelum lewat jam siang.
Namun perlu juga kita sadari,  bahwa umat awam yang mengenal baik cara berdana apalagi kepada anggota Sangha,
tentunya akan menghindari memberikan dana dari hasil penyiksaan ataupun pembunuhan makhluk hidup [savajja dana]
karena jenis dana seperti ini tidaklah akan menghasilkan pahala yang baik malah sebaliknya,
kalaupun berbuah akan menyebabkan malapetaka bagi si pemberi dana.

Pendapat yang mengatakan bahwa apabila kita tidak mendengar,
tidak melihat, dan tidak mengetahui bahwa daging binatang yang kita makan itu telah disembelih untuk kita makan,
adalah merupakan suatu pendapat yang sangat tidak beralasan.
Coba kita bayangkan apabila ada seseorang tiba-tiba mati dan tentunya sanak keluarganya akan menanyakan kenapa orang tersebut mati sehingga akan dilakukan visum untuk mengetahui kematiannya tersebut.
Tentunya lain kalau kita sedang memakan daging,
jelas sekali kita ataupun orang lain tidak perlu menanyakan darimana daging ini berasal,
karena secara logika umum sudah jelas daging tersebut berasal dari hasil penyembelihan hewan yang masih hidup sebelumnya.
Sehingga semua orang juga maklum bahwa terdapat satu makhluk hidup yang telah dibunuh beberapa waktu yang lalu,
dan jelas sekali disadari oleh mereka bahwa makhluk hidup tersebut pasti menjerit, meronta, dan menangis pada saat mengetahui ajalnya sudah akan berakhir.

57
Kafe Jongkok / Re: Kenapa Rekan Djoe Mendapat Reputasi Minus?
« on: 04 March 2013, 11:12:13 PM »
Terlepas dari kontroversi.

Saya memberi sedikit komentar setiap thread yg dikomentari bro Sunya selalu rame dengan komentar-komentar.

Seperti thread ini yang berisi pertanyaan sederhana dalam sehari sudah 4 halaman ^:)^

Menurut pandangan saya Artinya walaupun banyak yang komentar negatif tapi  kehadiran bro Sunya tetap di"rindu"kan  :whistle:

58

cerita dikit ya. sy jg punya background IT, pernah ikut sertifikasi jg, pernah kerja di kantoran (jabatan terakhir supervisor IT), pernah jual program jg, tp uda pensiun dini dr semua hal itu ;D sekarang usaha sendiri buka lapak kaki lima jual barang n jasa IT seperti hardware, notebook, aksesoris, CCTV, networking. Selain itu ada usaha kecil kaki lima lain nya.

Waktu itu apa motivasi yang membuat anda pensiun dini dan berani memulai usaha? Trims

59
Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum / 10 TIPS MEMULAI USAHA
« on: 04 March 2013, 04:52:58 PM »
Jika keinginan Sampeyan untuk berwirausaha sudah tak tertahankan lagi, sabar dulu. Sampeyan harus cermat dan akurat dalam memulai usaha. Jangan sampai nafsu besar; eh, trnyata persiapan kurang matang, Akhirnya Sampeyan yang kelabakan. Nah, berikut ini ada 10 tips utk memulai dan membuka usaha:

10 tips utk memulai dan membuka usaha:

1. Siapkan Mental Jadi Pengusaha
Sampeyan harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja, pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera menghabiskan gaji bulanannya, Pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Sampeyan ingin memulai usaha, terapkanlah mental pengusaha, bukan mental karyawan.

2. Visi dan Misi Jelas
Sampeyan harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi dan misi itu bisa menjadi panduan Sampeyan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha saat mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tsb tidak memfokuskan diri kpd peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Sampeyan sabar saja, fokuskan pada satu bisnis dulu; baru kemudian jika Sampeyan sudah sukses silahkan mau jungkir-balik bisnis apa saja OK.

3. Bisnis Itu Gampang
Sebagai calon pengusaha Sampeyan harus berpikiran strategis dan ‘simpel’. Bicara soal bisnis, sederhana saja. Sbg contoh Sampeyan berbisnis minuman mineral. Sampeyan tinggal membeli sebotol minuman mineral seharga Rp 1000 dan menjualnya kembali dengan harga Rp 1500 shg diperoleh keuntungan Rp 500 dan jangan sampai menjual dg harga yg lebih rendah krn akan rugi. Ya, dg menjual sebotol minuman mineral dan memperoleh keuntungan Rp 500, Sampeyan sudah menjadi pebisnis. Tinggal dikalikan dan ditingkatkan kuantitas dan kualitas-nya.  Intinya sederhana, target Sampeyan adalah memperoleh laba, niscaya bisnis Sampeyan akan makin moncer.

4. Jangan Takut PerModal-an
Modal acapkali dikeluhkan oleh para calon pengusaha. Mereka gusar krn kesulitan modal. Sampeyan tentu tak perlu risau. Modal berkait erat dg seberapa besar usaha yg akan sampeyan jalankan. Dg modal sekitar 2-10 jutaan yg dapat Sampeyan  rogoh dr tabungan sendiri Sampeyan sudah bisa ‘lenggang-kangkung’ jadi pengusaha. Jadi jangan takut kesulitan modal, dg modal cekak pun Sampeyan masih dapat membuka usaha.
Jika Sampeyan masih kesulitan, Sampeyan bisa menggandeng saudara atau bahkan kawan. Selain lebih mudah dalam menjalankan usaha, Sampeyan tidak disibukkan dg berbagai tagihan layaknya berhutang di bank. Akan tetapi jika Sampeyan brtekad ingin mmbuka usaha yg lebih besar, meminjam di bank bukan hal tabu. Sampeyan tinggal mengatur usaha Sampeyan lebih pesat lagi, tentu laba yg bakal dikeruk pun semakin “aduhai”.  Jadi Sampeyan masih bisa eksis dan membayar kredit di bank.

5. Tempat Strategis
Urusan tempat memang agak ribet, tapi jika Sampeyan sudah tahu kuncinya, ditanggung beres. Kuncinya adalah carilah tempat yg strategis. Strategis bisa jadi tempat yg ramai, dekat dg aktivitas warga, atau dekat sekolah, kantor dan kampus. Tapi urusan tempat acapkali mengecoh lho, makanya harus hati-hati. Sebab ada juga tempat yg berada di lokasi yg tidak ramai dan strategis, eh ternyata berjubel pengunjung. Lalu kuncinya apa? Tentu saja, jika itu rumah makan, pelayanan dan makanan yg menggugah selera pastilah kuncinya. Intinya jika Sampeyan sangat kesulitan menentukan tempat lokasi usaha, jangan gusar sebab Sampeyan toh bisa menjual keunggulan lain yg Sampeyan miliki.
Langkah lain yg bisa Sampeyan tempuh, yakni menciptakan strategi khusus ut menarik konsumen. Contohnya salah satu UKM di Yogya yg menjual makanan tradisional sbg oleh-oleh yg tokonya berada di gang yg sempit. UKM tsb memakai strategi dg bekerja-sama dg biro perjalanan/travel dan dlm setiap kemasan/bungkusnya dicetak peta/denah ut mencapai lokasi UKM tsb.

6. Siap Buka Usaha
OK, Sampeyan sudah siap dg modal dan lahan usaha. Langkah berikutnya adalah siap membuka usaha. Jika Sampeyan pemula dan benar-benar masih ‘hijau’ tak perlu berkecil hati. Sampeyan harus tetap optimis, atau jika Sampeyan bisa, gandenglah mentor yg bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha. Di samping itu Sampeyan perlu juga bergabung dengan komunitas2 pengusaha. Karena dg itu bisa mendapatkan bimbingan, saran, masukan scr berkesinambungan dg biaya yg ringan. Di samping jika mental sedang turun (negatif), peran mentor dan komunitas bisa menjadi sumber inspirasi dan pembangkit semangat.

7. Manajemen Resiko
Sampeyan harus ingat sejak awal semua usaha berkait erat dg resiko.  Semakin usaha Sampeyan moncer dan dikenal luas, nama Sampeyan dipertaruhkan. Ibaratnya semakin tinggi pohon tentunya semakin kencang angin menerpa.
Oleh sebab itu, Sampeyan harus selalu mengecek kemajuan bisnis Sampeyan. Jika menjumpai keadaan yg janggal, Sampeyan harus segera sigap.

8. Cerdas Menyikapi Kegagalan
Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yg setelah sadar; ternyata bisnisnya telah jalan di tempat, atau malah kolaps. Nah (menurut Fuad Muftie) kegagalan tsb krn disebabkn bbrp hal, yakni sbb.:
a. Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dg keuangan bisnis/perusahaan. Ini penting bg pemula agar sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian dari penghasilan/keuntungan bisnis. Tapi jumlah dan cara pengambilannya harus jelas tersistem. Dan setelah itu jangan sampai mencampur uang pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang yg tersisa dari bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
b. Tidak adanya sistem yg baku. Bagi bisnis yg baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, shg jika mulai membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi sistem yg ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yg melekat pada pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya berarti semakin baik.
c. Sistem perekrutan karyawan yg kurang bagus. Perekrutan karyawan yg bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yg bagus juga. Contohnya: Jika ada orang yg meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang “Selamat, Sampeyan diterima di perusahaan ini dan Sampeyan telah mengalahkan 100 orang saingan Sampeyan!”. Tentu akan beda semangat kerjanya.

9. Cerdas Memperlakukan Laba
OK, bisnis Sampeyan sudah mengeruk laba menggiurkan, Sampeyan pastinya bersemangat. Nah, laba yang sudah di genggaman harus Sampeyan perlakukan secara bijak. Jangan asal gelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk keperluan yg tidak perlu dan penting. Ingat Sampeyan adalah seorang pengusaha, laba yg sudah Sampeyan genggam harus Sampeyan gunakan untuk memperbesar bisnis Sampeyan. Jadi Sampeyan jangan terlena dengan laba yg menggiurkan.

10. Asah Kreativitas dan Kejelian
Jika bisnis Sampeyan laris manis, itulah buah dari hasil kerja Sampeyan selama ini. Jangan Sampeyan merasa puas dulu, para kompetitor/pesaing sudah banyak bertebaran. Kita lengah sedikit, bisa saja bisnis kita mengalami kemacetan. Maka rajin-rajinlah melakukan manuver yg brilian. Misalnya, jika  Sampeyan berbisnis makanan, raciklah menu yg unik dan kenalkan menu2 baru yg beda dari biasanya, niscaya pelanggan tak bakal jemu. Cara lain, jika laba sudah “menggunung”, kepakkan sayap. Sampeyan bisa membuka cabang di tempat lain dan bersiap-siaplah rupiah akan mengalir deras masuk ke kantong Sampeyan.

60
Kalau di saya, kebetulan tidak begitu tertarik untuk jasa service ac. Anyway trims usulnya  :)

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 28