apakah usaha menyelamatkan 10 orang itu gak berbuah baik sehingga dapat menutupi kamma buruk dari pembunuhan?
Daripada tamak akan karma baik, lebih baik menghentikan semua jenis kejahatan, termasuk membunuh. Tidak dapat karma baik tidak akan membuat kita celaka, namun membunuh akan membuat kita celaka.
Saya kasih contoh ekstrem lagi, 100 (jangan 10) orang sedang mabuk-mabukan jadi berjalan di rel yang salah. Di antara mereka habis mencuri dan menipu untuk mendapat uang, lalu sebagian lagi sambil mabuk juga berpesta seks.
Di rel lain, ada seorang Arahat yang mengetahui rel tersebut tidak ada keretanya, lalu sedang meditasi jalan mondar-mandir dengan penuh kesadaran. Lalu ada kereta yang akan melintas, Sis Terwelu jadi tukang jaga relnya. Dengan 'matematika karma', membunuh 1 orang, bisakah lepas dari akibat buruknya karena telah menyelamatkan 100 orang?