//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?  (Read 28615 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« on: 07 February 2009, 07:55:44 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #1 on: 07 February 2009, 07:59:22 PM »
^-^
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #2 on: 07 February 2009, 08:07:44 PM »
masalahnya soal "perasaan waktu berjalan cepat" itu sangat subjektif dan tergantung sikon nya.

Jika kondisi tidak enak, 5 menit serasa 1 jam. jika enjoy 1 jam terasa 5 menit.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #3 on: 07 February 2009, 08:37:23 PM »
Ni gw kutip dr buku "sains modern dan buddhisme"konsep buddhis tentang relativitas waktu.hal-24

ag.buddha mendefinisikan waktu sebagai "sebuah pengukuran terhadap perubahan".kita dapat mengukur perubahan baik fisik yg terlihat maupun perubahan yg diproyeksikan oleh mental kita.terdapat bermacam-macam metode didalam mengukur perubahan dimana waktu hanyalah salah satu metode pengukuran perubahan yg timbul dari pikiran kita yg dualis."waktu"tidak boleh dikatakan sebagai tidak eksis meskipun ia merupakan proyeksi mental,oleh karena ia dapat mempengaruhi kita dgn cara berbeda.
Misalnya,saat kita sedang bersenang-senang,"waktu"terasa berlalu begitu cepat.tetapi ketika saat kita sedang gelisah menunggu sesuatu atau sedang mengalami siksaan batin waktu sehari terasa sangat panjang.wiliam james,dalam bukunya berjudul the principles of psychology,mengatakan:"kita mempunyai alasan kuat untuk beranggapan bahwa di antara para makhluk mungkin memiliki perbedaan sangat besar dalam hal lamanya waktu yang dilewati dan dirasakan secara intuitif....."

semoga dapat membantu pertanyaan anda,
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #4 on: 07 February 2009, 08:42:57 PM »
iya w merasa juga lho waktu cepat berlalu, kayaknya matahari lebih lambat terbitnya ya....setiap w bangun pagi biasanya jarum panjang angka 3 langit dah cerah, sekarang angka enam blum cerah2 juga...

teman w tadi juga baru bilang, napa hari begitu cepat berlalu dengan candaan...
kayaknya memang terasa cepat berlalu ya waktu itu jadinya^^"
w juga ngerasa gitu lho....
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #5 on: 07 February 2009, 08:45:33 PM »
bukannya lebih cepat

dulu g bangun jam 5 masih gelap, sekarang sudah terang banget.

apa g lupa ya
i'm just a mammal with troubled soul



Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #6 on: 07 February 2009, 09:09:00 PM »
masalahnya soal "perasaan waktu berjalan cepat" itu sangat subjektif dan tergantung sikon nya.

Jika kondisi tidak enak, 5 menit serasa 1 jam. jika enjoy 1 jam terasa 5 menit.

Hmm,ya benar..
Tapi bagaimana jika kasusnya semua orang memang merasa waktu sekarang ini  berjalan cepat? Orangtua,cici,dan teman2 saya jg merasa waktu sekarang ini berjalan cepat.Apa masih bisa digolongkan subjektif? Bukankah sudah cenderung mengarah ke fakta? Kalau sudah ke fakta,berarti ada sesuatu yg terjadi pd bumi sehingga waktu terasa berjalan lbh cepat. Sesuatu apakah itu? Adakah penjelasannya dalam agama buddha?
Xie xie ;D

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #7 on: 07 February 2009, 09:16:42 PM »
bukannya lebih cepat

dulu g bangun jam 5 masih gelap, sekarang sudah terang banget.

apa g lupa ya
bro topi merah, sekarang dah berubah...
jam 6 jarum pjg ke angka 6 msh blum terang...
pdhl dulu jrm pjgnya ke 3 dah lumayan terang lhooo

[at] republik indonesia ceria
:yes: iya, byk juga yg ngerasa begitu lho... teman w juga lhoo
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #8 on: 07 February 2009, 09:22:48 PM »
bukannya lebih cepat

dulu g bangun jam 5 masih gelap, sekarang sudah terang banget.

apa g lupa ya
bro topi merah, sekarang dah berubah...
jam 6 jarum pjg ke angka 6 msh blum terang...
pdhl dulu jrm pjgnya ke 3 dah lumayan terang lhooo

[at] republik indonesia ceria
:yes: iya, byk juga yg ngerasa begitu lho... teman w juga lhoo


di tempat gua, kagak pernah jam 3 udah ada terang-nya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #9 on: 07 February 2009, 09:27:52 PM »
brodil, bukan jam 3nya tapi jarum panjang angka ke tiga waktu jam enam paginya ;D
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #10 on: 07 February 2009, 09:28:12 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Kalau menurut Buddhisme, itu tandanya orang-orang di zaman sekarang makin pekat kemelekatannya (upadana). Jadi meski waktu sudah berjalan dan berlalu, orang-orang masih melekat dengan keadaan di waktu yang lalu itu. Jadinya terasa seperti waktu semakin cepat berlalu.

Contohnya : nonton acara di televisi yang tayang seminggu sekali dengan durasi setengah jam. Kalau acaranya habis, sering banyak orang mengeluh : "Yah... kok cepet banget seh..."

;D

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #11 on: 07 February 2009, 09:35:01 PM »
opa, memang terasa cepat kok waktunya...
melekat di waktu yg lalu maksudnya kayak mana opa?
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #12 on: 07 February 2009, 09:36:13 PM »
brodil, bukan jam 3nya tapi jarum panjang angka ke tiga waktu jam enam paginya ;D

sorry... akibat baca terlalu cepat jadi sembarangan... hehehehe...

Kalau persoalan malam dan siang yang berubah ubah (matahari terbit dan tenggelam berubah ubah) adalah berdasarkan posisi matahari pada lintang bumi...
Pada 21 Maret dan 21 September, Matahari berada pada garis khatulistiwa (pada saat ini lama malam dan siang adalah sama)...

Pada 21 Juni, Matahari berada pada lintang 66o utara, pada saat ini, bumi bagian utara mengalami siang lebih lama dibandingkan dengan bumi bagian selatan... pada saat ini kutub utara mengalami siang/nampak matahari lebih kurang 20 jam setiap hari, sedangkan kutub utara mengalami malam/gelap lebih kurang 20 jam)

Pada 21 Desember, Matahari berada pad lintang 66o selatan, pada saat menjadi kebalikan, bumi bagian selatan mengalami siang lebih lama dibandingkan dengan bumi bagian utara...

jadi skema-nya kira kira....

                21 Juni
                 /\
                /  \
               /    \
              /      \           21 Maret
          21 Mar    \         /
                         \      /
                          \    /
                            \/
                          21 Desember
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #13 on: 07 February 2009, 09:38:48 PM »
 [at] citta
ya iyalah,sekarangkan musim hujan,jadi awan selalu menutupi matahari!

 [at] risceria
zaman dulu teknologi belum begitu maju,jadi media hiburan masi sedikit,sehingga banyak waktu luang(waktu luang itu yg terasa lama),sekarang teknologi sangat maju,media hiburan sangat banyak mulai dr psp,aipod sampai vibrator tersedia,jadi ketika ada waktu luang digunakan untuk bermain,
di lain sisi sedang mengalami krisis global sehingga waktu luang dihabiskan untuk memutar otak/berpikir agar usaha ga bangkrut,dll

itu pandanganku,

cmiiw

 
« Last Edit: 07 February 2009, 09:43:16 PM by Chikennn »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #14 on: 07 February 2009, 09:45:58 PM »
[at] citta
ya iyalah,sekarangkan musim hujan,jadi awan selalu menutupi matahari!

 [at] risceria
zaman dulu teknologi belum begitu maju,jadi media hiburan masi sedikit,sehingga banyak waktu luang(waktu luang itu yg terasa lama),sekarang teknologi sangat maju,media hiburan sangat banyak mulai dr psp,aipod sampai vibrator tersedia,jadi ketika ada waktu luang digunakan untuk bermain,
di lain sisi sedang mengalami krisis global sehingga waktu luang dihabiskan untuk memutar otak/berpikir agar usaha ga bangkrut,dll

itu pandanganku,

cmiiw

 

vibrator ?

 :o
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #15 on: 07 February 2009, 09:52:27 PM »
objek adalah netral, pikiran lah yg menilai :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #16 on: 07 February 2009, 10:14:25 PM »
[at] citta
ya iyalah,sekarangkan musim hujan,jadi awan selalu menutupi matahari!
nggak, yammm
langitnya gak mendung kok yam...

metta cittena,
Citta
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #17 on: 07 February 2009, 10:52:14 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Tinggal dicoba....utk waktu 5 MENIT saja...

1. duduk di pangkuan gadis manis
2. duduk di tungku panas api berasap
3. duduk diatas durian monthong!
4. pilih sendiri....

Mana yg terasa cepat? (sama2 5 menit lho)....
tanya kenapa?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #18 on: 07 February 2009, 10:55:16 PM »
^
=))... sangat ber logika tuh... :jempol:

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #19 on: 08 February 2009, 07:11:15 AM »


Tinggal dicoba....utk waktu 5 MENIT saja...

1. duduk di pangkuan gadis manis
2. duduk di tungku panas api berasap
3. duduk diatas durian monthong!
4. pilih sendiri....

Mana yg terasa cepat? (sama2 5 menit lho)....
tanya kenapa?

gw pilih
no.1 duduk dipangkuan gadis manis
lalu
no.3 sambil makan durian monthong

;D ;D ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #20 on: 08 February 2009, 10:17:41 AM »
cewe gw baru seminggu lalu balik lagi ke singapur, kok rasanya uda sebulan ya?
waktu lama banget buat gw :-p

Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #21 on: 08 February 2009, 02:16:07 PM »
bisa cepat bisa lama ah..
klo lagi ujian, tiap hari belajar nonstop, merasa waktu itu kok lama sih.. musim ujian blom juga selesai.. belajar udah sampe capek..
klo maen game, merasa waktu itu kok cepet amat.. perasaan baru main bentar, eh udah 3 jam
jd termasuk cepat/lama ya?? bingung jg..
The health of my patients will be my first consideration..

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #22 on: 08 February 2009, 02:42:28 PM »
kalau lagi senang = cepat
kalau lagi susah = lama

relativitas :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #23 on: 08 February 2009, 02:43:10 PM »
"Put your hand on a hot stove for a minute, and it seems like an hour. Sit with a pretty girl for an hour, and it seems like a minute. THAT'S relativity." - Mbah Albert Einstein  ^-^
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #24 on: 08 February 2009, 05:01:20 PM »
To DCers:
Jadi yg mana penjelasan menurut buddhisme? Yg tergantung situasi yg kita alami(relativ) atau yg seperti Saudara Upasaka jelaskan?

Kalau jawabannya yg relativ,mohon maaf bgt saya masih KURANG setuju alias 1/2 setuju ;D
Karena menurut saya:
1.Kalau jawabannya begitu masih tidak paten.Krn bisa saja waktu sekarang ini berjalan cepat itu memang nyata.Misalnya ternyata bsk2 ada penelitian terhadap waktu sekarang dan hasilnya menunjukkan bahwa bumi sekarang ini memang mengalami perputaran waktu yg lebih cepat akibat sesuatu,berarti klo jawabannya menurut pandangan agama buddha adalah yg relativ,bagaimana? Krn ini kan sifatnya masih ada kemungkinan untuk dibuktikan secara nyata,tidak hanya bersifat perasaan/kondisi pribadi(relativ).

2.Klo yg saya alami,saat pelajaran olahraga(saya gak suka pelajaran olahraga) jg terasa berjalan cepat dibandingkan dgn beberapa tahun yg lalu padahal waktu belajar & materinya sama(lari,basket,voli,sepak bola,senam).Juga masalah cerahnya langit,yg saya lihat memang jam 5 pagi sekarang sudah terang.

Tapi,jujur,membaca jawaban yg relativ itu saya jadi senang,krn berarti saya sekarang selalu berada dlm situasi bahagia krn waktu terasa cepat bagi saya,HOREEEE ;D
Berarti tdk salah saya memakai nick "risceria".Hahaha

Sekian pendapat saya,sama sekali tdk bermaksud menyinggung,menyindir,menyudutkan,menghina & hal2 negatif lainnya kpd pihak manapun.Reply saya ini murni bertujuan utk diskusi.Maap klo ada salah2 kata ;D

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #25 on: 08 February 2009, 05:07:04 PM »
republik indonesia ceria di tempat w kok matahari lbh lama terbitnya ya w ngerasa :-?
Biasanya jam 6 jarum panjang angka 3 dah terang, tapi sekarang jarum panjang angka 6 masih gelap2 gitu...

metta cittena,
Citta ;D
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #26 on: 08 February 2009, 08:16:27 PM »
[at] atas
itu tergantung lokasi jg mgkn..
soalnya di tempat gw jam 5 aja udah mayan terang.. dulu jg spt itu.. klo jam 4 udah terang ato belum sih kurang tau soalnya belum bangun^^

jd ingat pelajaran SD dulu.. di musim tertentu kutub utara mengalami malam hari lebih lama dari siang hari, sedangkan kutub selatan mengalami siang hari lebih lama dalam malam hari.. di musim yg lain bisa kebalikannya..

tp mslh waktu jd lebih cepat itu relatif/mutlak sih mgkn masih perlu dibuktikan lg dgn suatu percobaan ilmiah.. sementara percobaannya belum ada hanya bisa menarik hipotesis saja, tp hipotesis itu tdk bisa dipercaya krn perlu dibuktikan..
The health of my patients will be my first consideration..

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #27 on: 08 February 2009, 08:31:24 PM »
Sebuah pemeo klasik:
Jangan pikirkan mengapa waktu cepat berlalu atau lambat berlalu
Pikirkan manfaat apa yg telah disumbangkan pada dunia ini, maka walau hidup sehari jauh lebih berharga dari pada tidak memberi manfaat pada dunia ini dengan hidup 100 tahun. 

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #28 on: 08 February 2009, 09:00:01 PM »
iya w merasa juga lho waktu cepat berlalu, kayaknya matahari lebih lambat terbitnya ya....setiap w bangun pagi biasanya jarum panjang angka 3 langit dah cerah, sekarang angka enam blum cerah2 juga...

teman w tadi juga baru bilang, napa hari begitu cepat berlalu dengan candaan...
kayaknya memang terasa cepat berlalu ya waktu itu jadinya^^"
w juga ngerasa gitu lho....


ini bisa dipengaruhi oleh iklim, dimusim tertentu, lamanya matahari terbit dan gelapnya blm tentu sama
saat musim panas, siang hari [saat matahari terlihat] lebih lama dari pada saat musim dingin
disekitar kutub utara ada daerah yang mengalami siang 24 jam
dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #29 on: 08 February 2009, 09:37:18 PM »
To DCers:
Jadi yg mana penjelasan menurut buddhisme? Yg tergantung situasi yg kita alami(relativ) atau yg seperti Saudara Upasaka jelaskan?

Kalau jawabannya yg relativ,mohon maaf bgt saya masih KURANG setuju alias 1/2 setuju ;D
Karena menurut saya:
1.Kalau jawabannya begitu masih tidak paten.Krn bisa saja waktu sekarang ini berjalan cepat itu memang nyata.Misalnya ternyata bsk2 ada penelitian terhadap waktu sekarang dan hasilnya menunjukkan bahwa bumi sekarang ini memang mengalami perputaran waktu yg lebih cepat akibat sesuatu,berarti klo jawabannya menurut pandangan agama buddha adalah yg relativ,bagaimana? Krn ini kan sifatnya masih ada kemungkinan untuk dibuktikan secara nyata,tidak hanya bersifat perasaan/kondisi pribadi(relativ).


Kalau ada, minta referensi tentang penelitian ilmiah bahwa perputaran/rotasi atau bahkan revolusi bumi menjadi  lebih cepat ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #30 on: 08 February 2009, 10:04:53 PM »
Hmm,ya benar..
Tapi bagaimana jika kasusnya semua orang memang merasa waktu sekarang ini  berjalan cepat? Orangtua,cici,dan teman2 saya jg merasa waktu sekarang ini berjalan cepat.Apa masih bisa digolongkan subjektif? Bukankah sudah cenderung mengarah ke fakta? Kalau sudah ke fakta,berarti ada sesuatu yg terjadi pd bumi sehingga waktu terasa berjalan lbh cepat. Sesuatu apakah itu? Adakah penjelasannya dalam agama buddha?
Xie xie ;D

Gini aja deh,

Kamu masuk ke sebuah ruangan, matikan HP dan minta semua orang tidak mengganggumu.
Duduk bersila diam di ruangan itu dari pagi hingga sore tanpa melakukan hal2 lainnya.

Apakah kamu masih berasa "waktu cepat berlalu"?

::

PS: kalau gak mau seharian, satu jam juga boleh



 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline dery

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
  • ???????
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #31 on: 08 February 2009, 10:55:25 PM »
mungkin seperti penjelasan bung dilbert

ditempat wa si bulan tertentu memang mataharinya lbh cepat terbitnya, namun tenggelamnya juga lbh cepat. seperti skrg, biasanya jam 5.40 udh terang, namun skrg msh gelap. sekitar jam 6 lwt br terang dan terbenamnya pun lbh lama (jam 6 sore mash nampak mataharinya.

kira2 begini :
bulan tertentu : terbit jam -+6 - terbenam jam -+6
bulan tertentu : terbit jam 5.40 - terbenam jam 5.40
jadi gak ada yg berubah selisih waktunya
« Last Edit: 08 February 2009, 11:00:38 PM by dery »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #32 on: 09 February 2009, 09:58:18 AM »
yg ada sih, bumi berputar satu detik lebih lambat tahun kemaren:
http://blogs.discovery.com/news_earth/2008/12/earth-spinning.html
http://dsc.discovery.com/news/2008/12/09/time-second-change.html

waktu cepet berlalu itu mah psikologis, bukan fisik ;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #33 on: 09 February 2009, 10:01:09 AM »
wah berarti revolusi bumi ke matahari justru melambat...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #34 on: 09 February 2009, 10:20:12 AM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

it's because you ignore everything around you and because of ignorance ,you forget the time has pass by, time is constant,ur mind isn't...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #35 on: 09 February 2009, 10:45:10 AM »
Hmm,ya benar..
Tapi bagaimana jika kasusnya semua orang memang merasa waktu sekarang ini  berjalan cepat? Orangtua,cici,dan teman2 saya jg merasa waktu sekarang ini berjalan cepat.Apa masih bisa digolongkan subjektif? Bukankah sudah cenderung mengarah ke fakta? Kalau sudah ke fakta,berarti ada sesuatu yg terjadi pd bumi sehingga waktu terasa berjalan lbh cepat. Sesuatu apakah itu? Adakah penjelasannya dalam agama buddha?
Xie xie ;D

Gini aja deh,

Kamu masuk ke sebuah ruangan, matikan HP dan minta semua orang tidak mengganggumu.
Duduk bersila diam di ruangan itu dari pagi hingga sore tanpa melakukan hal2 lainnya.

Apakah kamu masih berasa "waktu cepat berlalu"?

::

PS: kalau gak mau seharian, satu jam juga boleh



 

bro...kalo bisa masuk jhana mah waktu udah ngga terasa kali....

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #36 on: 09 February 2009, 12:53:43 PM »
ga usah jhana, nonton film asyik atau ngerjain hobi aja, dari pagi, tau2 udah sore  :))

bumi makin tua, akan makin melambat....... paling jelas kalo ukur pake jam atom....

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #37 on: 09 February 2009, 12:59:05 PM »
Sis Risce

Tidak ada waktu berjalan lebih cepat dari biasanya, mungkin kalo hanya berkurang atau bertambah cuma satu detik/second seperti Bro Morpheus, saya setuju
Kalo perubahan matahari di garis lintang yang membuat waktu sore hari jadi agak lebih lama dari biasanya, saya setuju
Mengapa saya katakan demikian ? Ga usah jauh2
Kamu cek aja jam kamu sendiri dirumah, toh dia tetap berputar seperti biasa, tidak melambat ataupun cepat, kecuali kalo low batt kali ya ?
Berarti saya lebih setuju untuk urusan waktu berputar lebih cepat atau lebih lambat, itu karena permainan perasaan saja
Jika anda enjoy dengan waktu itu, maka ia akan terasa berlalu begitu cepat
Demikian pula sebaliknya
Jadi saya rasa tak perlu penjelasan yang terlalu Buddhism, atau bahkan sengaja di Buddhis2kan

Semoga bisa dipahami..   _/\_
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #38 on: 09 February 2009, 01:38:17 PM »
republik indonesia ceria di tempat w kok matahari lbh lama terbitnya ya w ngerasa :-?
Biasanya jam 6 jarum panjang angka 3 dah terang, tapi sekarang jarum panjang angka 6 masih gelap2 gitu...

metta cittena,
Citta ;D

Iya mungkin kyk yg calon_arahat bilang kali ya.Ya yg jelas intinya berubah lah..hahaha

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #39 on: 09 February 2009, 01:49:28 PM »
To DCers:
Jadi yg mana penjelasan menurut buddhisme? Yg tergantung situasi yg kita alami(relativ) atau yg seperti Saudara Upasaka jelaskan?

Kalau jawabannya yg relativ,mohon maaf bgt saya masih KURANG setuju alias 1/2 setuju ;D
Karena menurut saya:
1.Kalau jawabannya begitu masih tidak paten.Krn bisa saja waktu sekarang ini berjalan cepat itu memang nyata.Misalnya ternyata bsk2 ada penelitian terhadap waktu sekarang dan hasilnya menunjukkan bahwa bumi sekarang ini memang mengalami perputaran waktu yg lebih cepat akibat sesuatu,berarti klo jawabannya menurut pandangan agama buddha adalah yg relativ,bagaimana? Krn ini kan sifatnya masih ada kemungkinan untuk dibuktikan secara nyata,tidak hanya bersifat perasaan/kondisi pribadi(relativ).


Kalau ada, minta referensi tentang penelitian ilmiah bahwa perputaran/rotasi atau bahkan revolusi bumi menjadi  lebih cepat ?

Saya jg gak tau ada/gak.Blm nyari sih,masih males ;D Makanya saya gunakan kata "Misalnya ternyata". Kan mungkin saja.Masalahnya saya gak bisa meramalkan kejadian masa dpn kyk gmn ;D

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #40 on: 09 February 2009, 01:54:58 PM »
Sis Risce

Tidak ada waktu berjalan lebih cepat dari biasanya, mungkin kalo hanya berkurang atau bertambah cuma satu detik/second seperti Bro Morpheus, saya setuju
Kalo perubahan matahari di garis lintang yang membuat waktu sore hari jadi agak lebih lama dari biasanya, saya setuju
Mengapa saya katakan demikian ? Ga usah jauh2
Kamu cek aja jam kamu sendiri dirumah, toh dia tetap berputar seperti biasa, tidak melambat ataupun cepat, kecuali kalo low batt kali ya ?
Berarti saya lebih setuju untuk urusan waktu berputar lebih cepat atau lebih lambat, itu karena permainan perasaan saja
Jika anda enjoy dengan waktu itu, maka ia akan terasa berlalu begitu cepat
Demikian pula sebaliknya
Jadi saya rasa tak perlu penjelasan yang terlalu Buddhism, atau bahkan sengaja di Buddhis2kan

Semoga bisa dipahami..   _/\_

Jadi intinya tdk ada penjelasan/pembahasannya di buddhis ya?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #41 on: 09 February 2009, 02:04:34 PM »
Sis Risce

Tidak ada waktu berjalan lebih cepat dari biasanya, mungkin kalo hanya berkurang atau bertambah cuma satu detik/second seperti Bro Morpheus, saya setuju
Kalo perubahan matahari di garis lintang yang membuat waktu sore hari jadi agak lebih lama dari biasanya, saya setuju
Mengapa saya katakan demikian ? Ga usah jauh2
Kamu cek aja jam kamu sendiri dirumah, toh dia tetap berputar seperti biasa, tidak melambat ataupun cepat, kecuali kalo low batt kali ya ?
Berarti saya lebih setuju untuk urusan waktu berputar lebih cepat atau lebih lambat, itu karena permainan perasaan saja
Jika anda enjoy dengan waktu itu, maka ia akan terasa berlalu begitu cepat
Demikian pula sebaliknya
Jadi saya rasa tak perlu penjelasan yang terlalu Buddhism, atau bahkan sengaja di Buddhis2kan

Semoga bisa dipahami..   _/\_

Jadi intinya tdk ada penjelasan/pembahasannya di buddhis ya?

ini ada penjelasan dari pak hud dari thread MMD:

====
Rupanya topik ini menjadi simpang-siur karena pengertian/definisi tentang waktu kronologis dan waktu psikologis tercampur-aduk dan tumpang tindih. Pengertian-pengertian ini harus disamakan dulu sebelum diskusi bisa dilanjutkan. Berikut ini adalah pengertian-pengertian tentang waktu kronologis dan waktu psikologis:

(A) waktu kronologis adalah waktu yang riil, yang diukur dengan jam. Waktu kronologis tidak bisa memanjang atau memendek. Orang tidak pernah bisa mengetahui atau merasakan waktu kronologis, kecuali mengukurnya dengan jam.

(B) waktu psikologis adalah KESADARAN manusia tentang waktu, apa yang dirasakannya tentang waktu. Waktu psikologis BISA memanjang, memendek, atau berhenti. Waktu psikologis tidak selalu sejalan dengan waktu kronologis.

"... pada saat pikiran mengembara ke mana-mana (tidak tenang), kesadaran tentang waktu (ini waktu psikologis) berjalan sangat cepat (memanjang). Contohnya: pada saat kita menunggu seseorang, rasanya waktu sudah berjalan berjam-jam (ini waktu psikologis), tetapi kalau kita melihat arloji, ternyata waktu baru berjalan beberapa menit (ini waktu kronologis)."

"Ketika bermeditasi, pada saat batin relatif hening, waktu TERASA melambat, memendek, meditasi TERASA baru berlangsung beberapa menit (ini waktu psikologis); setelah bangun, dan kita melihat arloji, ternyata waktu sudah berjalan jauh lebih lama (ini waktu kronologis)." - Ini adalah pengalaman banyak pemeditasi.

============

semoga mambantu....


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #42 on: 09 February 2009, 02:13:28 PM »
mantap
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #43 on: 09 February 2009, 02:45:21 PM »
Sis Risce

Tidak ada waktu berjalan lebih cepat dari biasanya, mungkin kalo hanya berkurang atau bertambah cuma satu detik/second seperti Bro Morpheus, saya setuju
Kalo perubahan matahari di garis lintang yang membuat waktu sore hari jadi agak lebih lama dari biasanya, saya setuju
Mengapa saya katakan demikian ? Ga usah jauh2
Kamu cek aja jam kamu sendiri dirumah, toh dia tetap berputar seperti biasa, tidak melambat ataupun cepat, kecuali kalo low batt kali ya ?
Berarti saya lebih setuju untuk urusan waktu berputar lebih cepat atau lebih lambat, itu karena permainan perasaan saja
Jika anda enjoy dengan waktu itu, maka ia akan terasa berlalu begitu cepat
Demikian pula sebaliknya
Jadi saya rasa tak perlu penjelasan yang terlalu Buddhism, atau bahkan sengaja di Buddhis2kan

Semoga bisa dipahami..   _/\_

Jadi intinya tdk ada penjelasan/pembahasannya di buddhis ya?

ini ada penjelasan dari pak hud dari thread MMD:

====
Rupanya topik ini menjadi simpang-siur karena pengertian/definisi tentang waktu kronologis dan waktu psikologis tercampur-aduk dan tumpang tindih. Pengertian-pengertian ini harus disamakan dulu sebelum diskusi bisa dilanjutkan. Berikut ini adalah pengertian-pengertian tentang waktu kronologis dan waktu psikologis:

(A) waktu kronologis adalah waktu yang riil, yang diukur dengan jam. Waktu kronologis tidak bisa memanjang atau memendek. Orang tidak pernah bisa mengetahui atau merasakan waktu kronologis, kecuali mengukurnya dengan jam.

(B) waktu psikologis adalah KESADARAN manusia tentang waktu, apa yang dirasakannya tentang waktu. Waktu psikologis BISA memanjang, memendek, atau berhenti. Waktu psikologis tidak selalu sejalan dengan waktu kronologis.

"... pada saat pikiran mengembara ke mana-mana (tidak tenang), kesadaran tentang waktu (ini waktu psikologis) berjalan sangat cepat (memanjang). Contohnya: pada saat kita menunggu seseorang, rasanya waktu sudah berjalan berjam-jam (ini waktu psikologis), tetapi kalau kita melihat arloji, ternyata waktu baru berjalan beberapa menit (ini waktu kronologis)."

"Ketika bermeditasi, pada saat batin relatif hening, waktu TERASA melambat, memendek, meditasi TERASA baru berlangsung beberapa menit (ini waktu psikologis); setelah bangun, dan kita melihat arloji, ternyata waktu sudah berjalan jauh lebih lama (ini waktu kronologis)." - Ini adalah pengalaman banyak pemeditasi.

============

semoga mambantu....



Berarti sama dgn pendapat bahwa waktu itu sebenernya tetap,wkt brjalan cpt/gak nya trgantung kondisi yg diri sendiri alami & pemikiran kita,bener gak? ;D
Jd seperti itu ya penjelasannya di agama buddha?

Intinya disini maksud awalnya adalah saya bertanya ada gak penjelasannya di buddhis(sesuai dgn judul topik),krn kalau di agama tertentu kan itu merupakan tanda kiamat,nah kalau di buddhis sendiri ada menerangkan tentang hal ini/tdk? Karena rata2 yg mereply tdk langsung mengatakan"Tidak ada pembahasan mengenai hal itu"atau"Ada penjelasannya di buddhis",saya jadi bingung jawaban yg diberikan itu pendapat pribadi/menurut paham buddhis ;D

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #44 on: 09 February 2009, 02:54:14 PM »
ini saya copas bro ratnakumara:

menurut Ajaran Buddha Kiamat itu masih lama sekali sis.... masih ditandai dengan hadirnya 7 matahari...hehhee....
alam semesta ini bisa mengembang dan mengempis juga dah sangat make sense dimasa depan akan hadir 7 matahari...hhehe

=========

KIAMAT SUDAH DEKAT ( kah ? ) !!

“Agama Masa Depan adalah Agama Kosmik (berkenaan dengan Alam Semesta atau Jagad Raya). Melampaui Tuhan sebagai suatu pribadi serta menghindari Dogma dan Teologi (ilmu ketuhanan). Meliputi yang Alamiah maupun yang Spiritual, Agama yang seharusnya berdasarkan pada Pengertian yang timbul dari Pengalaman akan segala sesuatu yang Alamiah dan Perkembangan Rohani, berupa kesatuan yang penuh arti. Buddhism sesuai dengan Pemaparan ini. Jika ada agama yang sejalan dengan kebutuhan Ilmu Pengetahuan Modern, maka itu adalah Ajaran Buddha.”

( ALBERT EINSTEIN )

“ Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa “

Salam Damai dan Cinta Kasih … ,

Pada tanggal 10 November 2003 silam, Indonesia digegerkan dengan kemunculan Sekte Sibuea, salah satu sekte agama kr****n yang didirikan oleh mantan Pendeta Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) di Bandung, Mangapin Sibuea. Sekte ini mewartakan bahwa Kiamat akan terjadi pada tanggal 10 November 2003.

Pendeta Mangapin Sibuea mampu mengajak ratusan masyarakat yang tersebar di berbagai penjuru tanah air seperti Ambon, Bandung, Surabaya, Cirebon, Jepara, Papua, Kupang dan Manado,untuk ikut bergabung dalam aliran sekte yang dibentuknya, Sekte Sibuea, yang berkantor pusat di Jalan Siliwangi RT 01/ RW10 Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Para pengikut Sekte Sibuea tersebut berkumpul dan melakukan ibadah di “Pondok-Nabi”, yang dibangun oleh seorang “Nabi” versi mereka yang bernama Herry, asal Cirebon, hingga menanti tibanya hari kiamat. Pondok Nabi tersebut, merupakan tempat berkumpulnya para penganut agama Kristiani yang pernah mengalami pengalaman spiritual yang sama tentang keberadaan Yesus Kristus.

Seperti yang dituturkan Barnabas (5 8) asal Kupang, kepada “Sinar Harapan”, di Gereja Bethel Tabernakel, Jalan Lengkong Bandung, Selasa (11/11) tengah malam. Keinginan masuk aliran Sibuea setelah Barnabas mendapat ilham melalui bisikan-bisikan Tuhan yang tertuang lewat mimpi, alam bawah sadar, bahkan percakapan secara langsung seperti di telepon. Menurut pengakuan Barnabas, bunyi bisikan tersebut datang dari sosok “Yesus Kristus” yang berpakaian rapi seperti seragam pegawai Pemda dan wujudnya seperti mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, bahkan menggunakan kendaraan helikopter dan dari langit turun tepat di depan rumah Barnabas.

Dalam bisikan tahun 2002, “Yesus-Kristus” yang berwajah mirip Try Sutrisno tersebut memperlihatkan kata “Roma” ( menunjuk pada salah satu ayat dalam Alkitab ), sambil membisikkan akan datangnya hari kiamat pada tanggal 10 November 2003 dan semua penganutnya ( Yesus Kristus, - red ) harus berkumpul di “Pondok-Nabi”. Jika tidak datang ke tempat tersebut maka penyakit lumpuhnya akan kambuh lagi dan keluarganya akan meninggal ( Barnabas tadinya mengidap penyakit lumpuh tangan ).

Kejadian itu menyebabkan kecemasan dari pihak polisi. Polisi mengkhawatirkan akan terjadinya peristiwa bunuh diri masal saat menindak “sekte penanti kiamat” tersebut di Bandung. Kekhawatiran tersebut bisa dibenarkan, sebab, ada banyak contoh penganut sekte kiamat seperti ini yang memilih jalan bunuh diri bersama untuk menciptakan “kiamat”. Daftar panjang sejarah terjadinya bunuh-diri massal dari sekumpulan orang-orang yang mengkhawatirkan terjadinya kiamat selama kurun waktu 30 tahun kebelakang adalah sebagai berikut :

    * 18 November 1978: Pendeta Jim Jones, pemimpin sekte
      Kuil Rakyat, bunuh diri dengan racun bersama 914 pengikutnya di Jonestown, Guyana, Amerika Latin. Mereka takut kiamat karena perang nuklir dan merajalelanya komunisme Uni Soviet saat perang dingin.
    * 28 Oktober 1988: Polisi menggerebek gereja Dami Missionary
      di Seoul, tempat lebih dari 150 jemaat sedang menanti kiamat yang diyakini akan datang tengah malam. Dengan berpakaian putih mereka mengajak serta anggota keluarganya.
    * 1989: Jeffrey Lundgren menyempal dari kelompok kr****n.
      Dia memimpin sekitar dua lusin anggota. Mereka berlatih paramiliter untuk menyerang gereja. Ketika ada anggotanya yang membantah, si pembantah dieksekusi. Lundgren kemudian divonis mati, sedangkan istri dan anaknya dipenjara
      dalam waktu lama.
    * 28 Februari 1993: Vernon Howell alias David Koresh,
      pemimpin sekte “Ranting Daud”, tewas bersama 75 anggotanya di Waco, Texas, ketika pasukan federal AS menyerbu gedung tempat Koresh “menyandera” anggotanya. Ini mengakhiri pengepungan 51 hari.
    * 1984-1995: Luc Jouret dari Prancis menggerakkan sekte
      sempalan kr****n, “Kuil Matahari” . Dia mempengaruhi para pengikutnya bahwa setelah mati mereka akan berkumpul di dekat bintang Sirius. Sepanjang sepak terjangnya, tercatat 74 nyawa anggotanya melayang akibat bunuh diri dan dibunuh.
    * 20 Maret 1995: Para pengikut sekte “Aum Shinrikyo” ,
      di bawah pimpinan Shoko Asahara yang buta, menyebarkan gas maut di lima kereta di Tokyo. Sebanyak 12 orang tewas, 5.500 lainnya luka-luka. Asahara mendoktrinkan segera datangnya Armageddon (kiamat) dan menyiapkan bunker
      antiperang nuklir.
    * 23 Maret 1997: Sebanyak 21 lelaki dan 18 perempuan
      anggota sekte “Gerbang Surga” bunuh diri. Marshall Herff Applewhite dan Bonnie “77′ Lu Trusdale Nettles, alias “The Two” menggerakkan sekte ini dari California, AS, dengan tujuan menanti datangnya makhluk angkasa luar yang dianggap mahkluk dari surga.
    * 17 Maret 2000: Kelompok “Gerakan Pembaruan Sepuluh
      Perintah Tuhan” yang dipimpin Joseph Kibweeteere membakar diri di gereja di Kanungu, Uganda. Di antara 530 pengikut yang membakar diri, ditemukan tengkoraknya sekitar 330. Dengan kejadian lain, diperkirakan total kematian itu mencapai lebih dari 1.000 orang.
    * 11 Juli 2000: Mo Haeng Ryong (66) pendiri sekte Chunjonhoe
      atau “Heaven’s Gathering” atau “Perkumpulan Surga”, bersama istrinya, Park Kui Dal (52) divonis penjara di Seoul, Korsel, karena menipu anggotanya. Mo menganjurkan para anggotanya mengumpulkan uang untuk mengungsi dari
      kiamat yang akan tiba. Total penipuan itu sekitar USD 35 juta (sekitar Rp 300 miliar).

RAMALAN-RAMALAN MERESAHKAN

Disamping kejadian-kejadian tragis dan meresahkan tersebut diatas, banyak sekali ramalan-ramalan yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat manusia yang berkaitan dengan Kiamat yang sudah dekat ini. Contoh yang masih cukup ‘hangat’ adalah ramalan dari Kalender Bangsa Maya. Dalam Salah satu perhitungan kalender bangsa Maya itu menyebutkan bahwa tepat tanggal 21 Desember 2012, merupakan “End of Times”. Memang masih banyak yang memperdebatkan mengenai arti dari “End of Times” yang diramalkan oleh bangsa Maya tersebut, tapi yang paling popular adalah, “End of Times” menunjukkan akan terjadinya kiamat terhadap bumi dan seluruh penghuninya. Apakah benar, kiamat akan datang dalam waktu 1,2,3,4,5, atau 10,20,30,40 atau 1000, 2000, 3000 tahun ini ? Marilah kita membahas hal tersebut dari sudut pandang Buddha-Dhamma.

KIAMAT MENURUT BUDDHA-DHAMMA

Di dalam Buddha-Dhamma dikenal adanya dua siklus dunia tempat kita hidup :

1. Siklus naik , dan ,

2. Siklus turun.

Satu siklus kelahiran kembali dunia ( Mahakappa : Satu Kappa Besar ) dibagi menjadi empat ( 4 ) fase :

1. Fase Kekosongan,

2. Fase “ Penciptaan “ ,

3. Fase statis / kediaman ,

4. Fase Kerusakan ( Kiamat ).

Masing-masing fase tersebut disebut “Kappa-Menengah”. Kappa-menengah terdiri dari dua-puluh ( 20 ) kappa-kecil. Kappa-kecil pertama disebut kappa-turun, dan kappa-kecil terakhir ( yang ke-20 ) disebut kappa naik.

Delapan-belas ( 18 ) kappa-kecil di antara kappa-turun dan kappa-naik merupakan siklus yang terdiri atas paruh-pertama naik dan paruh-kedua turun.

Diperlukan waktu dua-puluh ( 20 ) kappa-kecil untuk fase kekosongan, dan 20 kappa kecil untuk fase “penciptaan” alam-semesta tempat kita hidup ini.

Waktu permulaan zaman dari fase kediaman, awal kemunculan manusia di bumi, jangka kehidupan mereka rata-rata adalah “tak-terhingga”,, lalu turun secara perlahan-lahan ( dimana sekarang ini rata-rata umur manusia adalah 70 tahun ) hingga suatu saat akan mencapai umur rata-rata hanya sepuluh ( 10 ) tahun, dan saat tercapainya ini adalah disebut dengan “utkarsa” : fase-turun, maka itu kappa-pertama disebut kappa-turun.

Setelah itu diikuti dengan delapan-belas ( 18 ) kappa-kecil dimana jangka kehidupan rata-rata manusia perlahan-lahan naik ke delapan-puluh-ribu ( 80.000 ) tahun , dan fase ini disebut “apakarsa” : fase-naik.

Lalu setelah apakarsa kemudian rata-rata kehidupan manusia akan turun lagi menjadi selama sepuluh ( 10 ) tahun ( kembali ke “utkarsa” ; fase-turun ). Maka dari itu delapan-belas ( 18 ) kappa kecil itu disebut kappa naik-turun.

Setelah jangka kehidupan rata-rata manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun di akhir kappa kecil ke-19, jangka kehidupan manusia rata-rata naik kembali secara perlahan-lahan menjadi delapan-puluh-ribu ( 80.000 ) tahun , yaitu kembali pada “apakarsa” ; fase-naik.

Dalam beberapa teks Buddhis, kata “perlahan-lahan” artinya jangka kehidupan rata-rata manusia naik/turun 1 tahun setiap kurun waktu seratus ( 100 ) tahun, tergantung apakah zaman itu dalam fase naik atau fase turun.

Pada saat terjadi apakarsa ( fase-naik ), maka tidak akan ada kemunculan seorang BUDDHA, karena manusia hidup lebih lama di dunia yang relatif makmur sehingga mereka telah puas dan tak berminat mendengarkan ajaran Buddha.

Buddha hanya akan muncul pada fase turun, tapi tidak muncul saat jangka kehidupan manusia telah jatuh dibawah titik jangka kehidupan kritis, saat sikap dan mental manusia sangat inferior sehingga tidak bisa menerima ajaran Buddha. Jangka kehidupan kritis ditafsirkan beraneka ragam, ada yang menafsirkannya sebagai seratus ( 100 ) tahun, delapan-puluh ( 80 ) tahun, bahkan tiga-puluh ( 30 ) tahun. Zaman dibawah jangka kehidupan kritis disebut zaman kegelapan, yang dalam agama lain disebut “Akhir-Zaman”.

Tanda-Tanda Akhir Zaman

Tanda-tanda “Akhir-Zaman” menurut Buddha-Dhamma adalah saat timbulnya lima ( 5 ) macam kemerosotan ( kasaya ) :

1. Kemerosotan pandangan ( ditthi-sakaya ) : aneka ragam gagasan dan pandangan terbalik muncul di seluruh pelosok dunia dan menjadi dominan di dalam benak manusia.

2. Kemerosotan hawa-nafsu ( kilesa-kasaya ) : manusia hanya mengejar kesenangan dengan menghalalkan segala cara. Segala jenis kejahatan merajalela dan perbuatan tercela ( dengan menggunakan standar hidup kita sekarang ) dianggapnya sebagai norma-norma. Orang-orang yang melakukan kejahatan bahkan disanjung sebagai pahlawan dan dihormati di masyarakat.

3. Kemerosotan kondisi manusia ( sattva-kasaya ) : mayoritas manusia tidak mendapatkan kepuasan batin dan kebahagiaan dalam kehidupan. Saat itu, fisik dan mental manusia jauh lebih inferior daripada saat kita hidup sekarang ini.

4. Kemerosotan jangka kehidupan manusia ( ayus-kasaya ) : jangka kehidupan rata-rata manusia secara makro menurun hingga ke titik kritis.

5. Kemerosotan zaman-dunia ( kalpa-kasaya ) : peperangan, bencana-alam, wabah-penyakit, gagal-panen, dan kelaparan melanda dunia. Saat mengalami ini, lingkungan hidup ( ekosistem dan ekologi ) semakin memburuk.

Salah satu ciri dari fase turun adalah kejadian yang disebut dengan “Tiga-Bencana-Besar” :

1. Peperangan,

2. Wabah penyakit, dan ,

3. Kelaparan.

Ada tiga teori mengenai ciri-ciri dari fase turun tersebut. Teori pertama , menyatakan bahwa pada saat jangka kehidupan manusia mencapai rata-rata sepuluh ( 10 ) tahun, peperangan berlangsung selama tujuh ( 7 ) hari, dilanjutkan dengan wabah penyakit yang berlangsung selama tujuh ( 7 ) bulan plus tujuh ( 7 ) hari, dilanjutkan dengan kelaparan selama tujuh ( 7 ) tahun, tujuh ( 7 ) bulan, dan tujuh ( 7 ) hari.

Teori kedua , menyatakan bahwa hanya satu jenis bencana yang akan terjadi di setiap akhir kappa-kecil. Saat jangka kehidupan manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun di kappa pertama, wabah penyakit muncul ; di kappa kedua api peperangan terjadi ; dan di kappa ketiga, kelaparan melanda. Pola ini berlanjut sampai sepanjang enam-belas ( 16 ) kappa berikutnya, dan setiap bencana berlangsung selama tujuh ( 7 ) hari. Menurut teori ini, kita sekarang berada di kappa kesembilan ( ke-9 ), pada fase menurun, dimana bencana kelaparan akan terjadi saat jangka kehidupan manusia rata-rata mencapai sepuluh ( 10 ) tahun.

Teori ketiga , menyatakan bahwa kala jangka kehidupan manusia mencapai tiga-tuluh ( 30 ) tahun, ada periode kelaparan selama tujuh ( 7 ) tahun, tujuh ( 7 ) bulan, tujuh ( 7 ) hari ; dikala umur rata-rata kehidupan manusia mencapai dua-puluh ( 20 ) tahun, ada periode wabah penyakit selama tujuh ( 7 ) bulan dan tujuh ( 7 ) hari ; kala umur rata-rata kehidupan manusia mencapai sepuluh ( 10 ) tahun, ada periode bencana peperangan selama tujuh ( 7 ) hari.

Terjadinya Kiamat

Pada kappa kedua-puluh ( ke-20 ), kappa terakhir, merupakan fase naik dan jangka kehidupan manusia mencapai delapan puluh ribu ( 80.000 ) tahun. Setelah itulah, kiamat mulai datang dalam bentuk penghancuran bumi melalui salah satu dari tiga unsur alam-semesta : api, air, dan angin. Ini adalah akhir dari sebuah siklus “Mahakappa”.

Siklus mahakappa pertama diakhiri dengan kiamat dari unsur api, dimana tujuh matahari muncul [ melintasi orbit tata surya kita ] dan mengeringkan samudera.

Siklus mahakappa kedua ( ke-2 ) hingga ketujuh juga diakhiri dengan cara kiamat yang serupa. Siklus mahakappa kedelapan ( ke-8 ) diakhiri dengan kiamat dari unsur air.

Pola kiamat api dan satu kiamat air berulang selama tujuh ( 7 ) kali, totalnya lima-puluh-enam ( 56 ) Mahakappa.

Selanjutnya dilanjutkan dengan tujuh kali kiamat api dan satu kiamat angin, sehingga total menjadi enam-puluh-empat ( 64 ) Mahakappa.

Periode enam-puluh-empat ( 64 ) Mahakappa merupakan satu siklus besar dari satu sistem dunia. Kiamat api menghancurkan mulai dari neraka hingga surga kesembilan ( ke-9 ), yaitu surga tempat Maha-Brahma hidup. Kiamat air menghancurkan mulai dari neraka hingga surga kedua-belas ( ke-12 ), yaitu alam makhluk cahaya ( Abhassara ), dan kiamat angin menghancurkan dari alam neraka hingga surga kelima-belas ( ke-15 ), yaitu alam Subhakinha ( Jhana III ).

Penggambaran kiamat dari siklus Mahakappa pertama hingga ketujuh, yaitu kiamat dengan unsur api digambarkan dalam Anguttara Nikaya, Sattakanipata adalah sebagai berikut :

“ Bhikkhu, akan tiba suatu masa setelah bertahun-tahun, ratusan tahun, ribuan tahun, atau ratusan ribu tahun, tidak ada hujan.

Ketika tidak ada hujan, maka semua bibit tanaman seperti bibit sayuran, pohon penghasil obat-obatan, pohon-pohon palem dan pohon-pohon besar di hutan menjadi layu, kering dan mati… .

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari kedua muncul. Ketika matahari kedua muncul, maka semua sungai kecil dan danau kecil surut, kering dan tiada… .

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu wakti di akhir yang lama, matahari ketiga muncul. Ketika matahari ketiga muncul, maka semua sungai besar, yaitu sungai Gangga, Yamuna, Acirawati, Sarabhu dan Mahi, surut, kering dan tiada… .

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu wakti di akhir masa yang lama, matahari keempat muncul. Ketika matahari keempat muncul, maka semua danau besar tempat bermuaranya sungai-sungai besar, yaitu danau Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chaddanta, dan Mandakini surut, kering dan tiada… .

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lamai, matahari kelima muncul. Ketika matahari kelima muncul, maka air maha samudera surut 100 Yojana, lalu surut 200 Yojana, 300 Yojana, 400 Yojana, 500 Yojana, 600 Yojana dan surut 700 Yojana. Air maha samudera tersisa sedalam tujuh pohon palem, enam , lima, empat, tiga, dua pohon palem, dan hanya sedalam sebatang pohon palem. Selanjutnya, air maha samudera tersisa sedalam tinggi tujuh orang, enam, lima, empat, tiga, dua, dan hanya sedalam seorang saja, lalu dalam airnya setinggi pinggang, setinggi lutut, hingga airnya surut sampai sedalam tiga mata kaki.

Para Bhikkhu, bagaikan di musim rontok, ketika terjadi hujan dengan tetes air hujan yang besar, mengakibatkan ada lumpur di bekas tapak-tapak sapi, demikianlah dimana-mana air yang tersisa dari maha-samudera hanya bagaikan lumpur yang ada di bekas tapak-tapak kaki sapi.

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir masa yang lama, matahari keenam muncul, Ketika matahari keenam muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung, mengeluarkan , memuntahkan, dan menyemburkan asap. Para Bhikkhu, bagaikan tungku pembakaran periuk yang mengeluarkan, memuntahkan dan menyemburkan asap, begitulah yang terjadi dengan bumi ini.

Demikianlah para Bhikkhu, semua bentuk ( sankhara ) apa pun adalah tidak kekal, tidak abadi, atau tidak tetap. Janganlah kamu merasa puas dengan semua bentuk itu, itu menjijikkan, bebaskanlah diri kamu dari semua hal.

Para Bhikkhu, selanjutnya akan tiba suatu masa, suatu waktu di akhir yang lama, matahari ketujuh muncul. Ketika matahari ketujuh muncul, maka bumi ini dengan gunung Sineru sebagai raja gunung-gunung terbakar, menyala berkobar-kobar, dan menjadi seperti bola api yang berpijar. Cahaya nyala kebakaran sampai terlihat di alam Brahma, demikian pula dengan debu asap dari bumi dengan gunung Sineru tertiup angin sampai ke alam Brahma.

Bagian-bagian dari puncak gunung Sineru setinggi 1, 2, 3, 4, 5 ratus Yojana terbakar menyala ditaklukkan oleh amukan nyala berkobar-kobar, hancur lebur. Disebabkan oleh nyala yang berkobar-kobar bumi dengan gunung Sineru hangus total tanpa ada bara maupun abu yang tersisa. Bagaikan mentega atau minyak yang terbakar hangus tanpa sisa.

Demikian pula bumi dengan gunung Sineru hangus terbakar hingga bara maupun debu tak tersisa sama sekali. “

=====bersambung=========

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #45 on: 09 February 2009, 02:54:39 PM »
===sambungan=====
MUNGKINKAH TERDAPAT TUJUH MATAHARI YANG AKAN MEMBAKAR BUMI ?

Penjelasan Kiamat menurut Sang Buddha tersebut diatas tentunya akan mengerutkan alis mata anda, khususnya yang belum mengenal Buddha-Dhamma. Anda yang tidak mengenal Buddha-Dhamma akan bertanya-tanya, “ Mana mungkin ada matahari lebih dari satu ? Mana mungkin terdapat tata-surya lebih dari satu ? Mana mungkin ada galaksi selain galaksi ini ? Mana mungkin ada “Alam-Kembar” seperti alam yang kita huni ini ? “

Sekedar mengingatkan kembali, Sang Buddha menyebutkan adanya tiga sistem dunia :

1. Sahassi Culanika Lokadhatu , yaitu Seribu ( 1.000 ) tata-surya kecil. Didalam Sahassi Culanika Lokadhatu terdapat seribut ( 1.000 ) matahari, seribu ( 1.000 ) bulan, seribu ( 1.000 ) Sineru, seribu ( 1.000 ) Jambudipa, dll.

2. Dvisahassi Majjhimanika lokadhatu, yaitu seribu kali Sahassi Culanika Lokadhatu. Dalam Dvisahassi Majjhimanika Lokadhatu terdapat 1.000 x 1.000 tata surya kecil = 1.000.000 tata surya kecil. Terdapat 1.000 x 1.000 matahari = 1.000.000 matahari, terdapat pula 1.000 x 1.000 bulan = 1.000.000 bulan, dan seterusnya.

3. Tisahassi Mahasahassi Lokadhatu terdapat 1.000.000 X 1.000 = 1.000.000.000 tata surya. Terdapat 1.000.000 x 1.000 matahari = 1.000.000.000 matahari, dan seterusnya.

Sesungguhnya, maksud dari Sabda Sang Buddha tersebut, jumlah tata-surya melampaui dari sekedar satu-milyar ( 1.000.000.000 ) tata-surya saja. Namun karena Sang Buddha mengajarkannya dengan menggunakan bahasa manusia ( saat Beliau hidup kala itu ), maka menggunakan kisaran angka ribuan, jutaan, milyaran. Ingat , seperti Sang Buddha sendiri pernah mengisyaratkan, bahwa bahasa manusia tidak mampu melukiskan sesuatu yang Transenden , “bagaikan jari menunjuk bulan, bukan bulan itu sendiri”.

Dalam kenyataannya, Sabda Sang Buddha mengenai Alam-Semesta, Awal Mula Terjadinya, hingga kelak “Kiamat”, mendapat dukungan dan mengundang decak-kagum fisikawan tersohor didunia, yaitu Dr.Albert Einstein, hingga dia mengeluarkan pernyataan ( seperti yang tertulis di awal artikel ini ) , bahwa “… Jika ada agama yang sejalan dengan kebutuhan Ilmu Pengetahuan Modern, maka itu adalah Ajaran BUDDHA.”

Dalam salah satu penggalan surat yang dilayangkan ke salah seorang rekannya di tahun 1944, Albert Einstein, sang penggagas Teori Relativitas berkata, “Apa yang kulihat di alam ini adalah sebuah struktur yang maha besar, namun yang dapat kita pahami baru sebagian kecil saja. Begitu pun sudah cukup membuat pusing.”

Mengenai jumlah galaksi yang lebih dari satu, juga telah dibenarkan oleh para ilmuwan. Setidaknya ada dua-ratus milyar galaksi yang sudah dikenali oleh para ilmuwan, diantaranya ( selain Bima-Sakti ), adalah : Galaksi Major Dwarf, Virgo Stellar Stream, Sagitarius Elips Kerdil, Awan Magellanik Besar, dan lain-lainnya.

Beth Willman, dari Center for Cosmology and Particle Physics, Universitas New York, baru-baru ini juga menemukan “Galaksi-Kerdil” didekat Bima-Sakti, yang ia sebut “Globular-Cluster”. Willman berkata, “Yang kami dapatkan kemudian adalah objek yang 200 kali lebih tidak bercahaya bila dibandingkan dengan galaksi-galaksi lain yang terlihat sebelumnya. “

Berbagai penemuan baru juga terus bermunculan dalam penyelidikan planet di luar Tata Surya, atau yang lebih dikenal sebagai eksoplanet. Salah satu planet ini - Gliese 581 - disebut sebagai Bumi Super (ukuran besar), disebut Bumi karena berbagai parameternya memperlihatkan planet ini layak huni, dan disebut Super karena ukurannya lebih besar melampaui bumi tempat kita hidup ini.

Matahari Lebih dari Satu

Dalam tulisannya di Kompas (8 Desember 2006) alumnus astronomi Taufiq menyinggung tata surya dengan matahari lebih dari satu. Salah satu contohnya adalah tata-surya dengan tiga matahari seperti yang ada pada matahari “HD188753” yang berada di Rasi Angsa (Cygnus). Pada sistem yang berjarak 149 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9.500 miliar km), matahari utama dikitari oleh dua matahari lain berukuran lebih kecil. Di luar itu masih ada sebuah planet gas berukuran lebih besar dari Yupiter mengorbit lebih dekat ke bintang induk dengan periode orbit 3,5 hari.

Pada sistem yang lain, ada pula planet yang ditemukan pada matahari ganda. Misalnya saja matahari ganda Gamma Cephei. Matahari utamanya yang bermassa 1,6 massa Matahari punya sebuah planet dengan massa 1,76 kali Yupiter yang mengorbit sejauh jarak Matahari-Mars (1,5 AU (Astronomical Unit) 1 AU = 150 juta km), dan punya matahari partner yang berukuran lebih kecil pada jarak sejauh Matahari-Uranus (19,2 AU).

Belum lama ini wahana teleskop antariksa Spitzer menemukan sistem yang memiliki “Empat Matahari Induk”. Spitzer dengan peralatan inframerahnya telah diarahkan untuk meneliti piringan debu yang mengelilingi sistem empat bintang HD 98800.

HD 98800 diperkirakan berumur 10 juta tahun, dan berada di Rasi TW Hydrae yang berjarak 150 tahun cahaya. Sebelum diteliti oleh Spitzer, astronom telah memiliki sejumlah informasi mengenai matahari ini dari pengamatan teleskop darat. Mereka sudah mengetahui, bahwa sistem ini punya empat matahari, dan keempat matahari yang ada berpasang-pasangan dalam sistem dua bintang (double, atau binary).

Matahari-matahari dalam sistem matahari ganda mengorbit satu terhadap yang lain, demikian pula dua pasang matahari ganda tersebut juga saling mengitari satu terhadap yang lain sebagaimana pasangan-pasangan penari balet. Salah satu pasangan matahari - yang disebut HD 98800B - memiliki piringan debu di sekelilingnnya, sementara pasangan satunya tidak.

Seperti dilaporkan oleh NASA, keempat matahari saling terikat oleh gravitasi dan jarak antara kedua pasang bintang tersebut adalah sekitar 50 AU, atau sedikit lebih jauh dibandingkan jarak Matahari -  Pluto yang sekitar 40 AU.

Dan temuan para ilmuwan tersebut diatas, baik mengenai matahari yang lebih dari satu, mengenai galaksi yang telah dikenali hingga 200 milyar banyaknya, serta “Parallel Universe” ( Alam-Kembar, yakni teori adanya alam-semesta lain selain tempat kita tinggal, akan kita bahas dalam topik selanjutnya ), merupakan suatu bentuk pengakuan terhadap ajaran Sang Buddha, yang menyatakan bahwa “Alam-Semesta” ini tidak hanya terdiri dari satu tata-surya saja, tidak hanya terdiri dari satu galaksi saja, bahkan jumlahnya sesungguhnya hingga milyaran tata-surya. Dan dengan demikian, pernyataan Sang Buddha mengenai terjadinya kiamat setelah berkumpulnya tujuh matahari menyinari bumi secara bersama-sama, sangatlah masuk akal, karena ternyata alam-semesta ini sungguh sangat luas tak terkira, dan terdiri dari ratusan milyar galaksi, serta juga milyaran matahari.

KESIMPULAN

Jadi, merujuk pada Sabda Sang Buddha, Sang Lokavidu - Pengenal Segenap Alam Semesta - , maka, kiamat dialam Bumi kita ini belum akan terjadi dalam waktu dekat ini, tidak dalam hitungan 1, 2, 3, 4, 5, 10, 100, 1.000, 10.000, 100.000 , 1.000.000, 10.000.000 tahun ini, karena :

1. Kita sekarang berada pada masa Kappa ke-9 ( sembilan ), fase turun dari masa / fase “Kediaman” / “Statis”, yaitu menuju turunnya jarak hidup / usia manusia, dimana nantinya manusia hanya akan berusia maksimal sepuluh ( 10 ) tahun. Untuk menyelesaikan masa/fase Kediaman / Statis, masih dibutuhkan 11 kappa lagi, baru kemudian bumi ini masuk pada fase “Kerusakan” / Kiamat. Padahal, Kiamat baru akan terjadi pada masa Kappa ke-20 ( dua-puluh ) kappa terakhir dari fase “Kerusakan” / “Kiamat”, yang merupakan fase naik dan jangka kehidupan manusia akan mencapai delapan puluh ribu ( 80.000 ) tahun. Sehingga, dari saat sekarang, masih dibutuhkan 11 + 20 Kappa = 31 Kappa lagi untuk mencapai masa “Kehancuran” / “kiamat”. Setelah kappa ke-20 dari fase Kehancuran itulah, kiamat baru mulai datang dalam bentuk penghancuran bumi melalui salah satu dari tiga unsur alam-semesta : api, air, dan angin. ( akhir dari sebuah siklus “Mahakappa” ). Dan kita ingat, 1 Kappa itu dilalui dalam waktu yang sangat panjang, lebih dari milyaran tahun. Sehingga, dari kappa ke-9 fase turun ini, untuk menuju kappa ke-20 fase naik dari fase “Kehancuran”, masih dibutuhkan waktu sangat panjang, melebihi trilyunan tahun lagi.

2. Kelima tanda akhir zaman belum muncul. Yang ada sekarang adalah bencana alam yang sangat wajar ( wajar, karena, bumi tidak akan pernah berlalu tanpa adanya bencana alam ) bila dibandingkan dengan apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda akhir zaman tersebut. Juga peperangan yang disebabkan egoisme SARA semata.

3. Kita belum mengalami dimana “ratusan ribu tahun” tidak ada hujan. Kita masih bisa menikmati musim dengan baik ( meskipun terjadi sedikit pergeseran musim, yang lebih disebabkan karena karma-karma buruk kita sendiri ( baca artikel Bencana Alam dalam Perspektif Buddha-Dhamma di weblog ini ) ).

4. Kita belum mengalami masa dimana matahari kedua munul dan menyinari bumi ini secara kontinyu. Kemudian belum mengalami kemunculan matahari ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh muncul secara bersamaan. Dan kemunculan matahari-matahari tersebut, sangatlah membutuhkan waktu yang lama sekali, masih jutaan tahun lagi, bahkan lebih ( ingat sekali lagi, bahasa manusia yang delusiv dan relatif tak bisa dengan tepat menggambarkan sesuatu yang “Transenden” ).

5. Dan karena matahari-matahari itu belum muncul, air masih bisa kita nikmati, sungai kita masih tetap ada, lautan tetap ada, belum ada gunung yang mulai hancur , dan lain-lain tanda seperti yang disabdakan oleh Sang Buddha.

Demikian, sehingga kiamat bagi planet Bumi dan tata-surya kita ini sesungguhnya masih teramat sangat jauh. Usia bumi kita sekarang ini menurut beberapa ilmuwan baru lima ( 5 ) milyar tahun ( ini yang masih bisa diteliti, sesungguhnya, usia bumi sudah jauh lebih tua dari sekedar 5 milyar tahun ) , dan itu termasuk usia yang sangat muda bagi sebuah tata-surya di alam semesta. Karena itu, tidak ada alasan bagi timbulnya ketakutan akan terjadinya kiamat dalam waktu dekat ini, apalagi jika hanya dalam hitungan 1 hingga 10 tahun kedepan, bahkan 1 trilyun tahun kedepan saja belum akan kiamat, mengapa merisaukan akan terjadi tahun-tahun dekat ini ?

Demikian pembahasan kita mengenai Kiamat menurut yang diajarkan oleh Sang Bhagava, Sang Buddha, Sang-Lokavidu ; pengenal-segenap-alam-semesta.

Salam Damai dan Cinta Kasih… ,

Semoga Semua Makhluk Berbahagia dan Terbebas… !

– RATANA KUMARO / RATYA MARDIKA –

Semarang Barat, Rabu, 08 Oktober 2008.

=================

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #46 on: 09 February 2009, 03:19:13 PM »
To DCers:
Jadi yg saya tanyakan di sini adalah ada/tidak penjelasannya di agama buddha? Apakah di agama buddha pernah membahas ini? Misalnya ternyata itu merupakan bagian dari tanda2 moral manusia yg menurun,tanda kemelekatan,dll.

Saya gak hobi ke vihara makanya pengetahuan agama buddha saya minim(cmn dpt dr buku,guru,tmn,bhante[ini jg bs diitung pake jari]),nah makanya saya berpikir mungkin ada penjelasannya tp saya nya yg gak tau.Maka saya buatlah thread ini.Judul threadnya sesuai dgn kebingungan & yg ingin saya TANYAKAN.

Oleh sebab itu,reply selanjutnya mohon langsung dikatakan ada/tdk.
Jd langsung ketik:
"Ada Pembahasan mengenai hal ini" jika ada & "Tidak ada pembahasan mengenai hal ini" jika tidak ada.Dan kalau ada pembahasan mengenai hal tsb,baru dibawahnya diuraikan apa saja pembahasannya.
Jadi yg saya butuh ada/gak pembahasannya di agama buddha(sesuai judul),bukan pendapat pribadi(mohon maaf ya,mungkin nanti utk pembahasan yg lain saya baru butuh pendapat pribadi).

Sekian & xie xie ;D

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #47 on: 09 February 2009, 03:23:44 PM »
sis RI ceria,

Itu kan udah dijelasin diatas..hehe.... mau jenis penjelasan yang seperti apa yang dibutuhkan?.. kalo soal tanda2 kiamat sudah dijelaskan diatas....hehehe....

kalo persepsi cepatnya waktu ya itu relatif tergantung pikiran pada saat tersebut....

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #48 on: 09 February 2009, 03:25:34 PM »
Konsep Buddhis tentang Relativitas Waktu

Perkembangan fisika modern telah mengalami kemajuan pesat sejak Newton membabarkan konsep nya mengenai waktu yang absolut dan universal hingga Einstein yang mengeluarkan teori nya mengenai relativitas waktu, yaitu dimana waktu dapat berjalan melambat atau bertambah cepat tergantung dari kecepatan sang pengamat serta kekuatan gravitasi. Dengan teori tersebut maka waktu jadi kehilangan sifat universal nya. Apa yang bagi seorang pengamat merupakan masa lalu, dapat pula merupakan masa mendatang bagi pengamat lain nya.

Teori Einstein yang mengguncangkan tersebut di lahirkan pada tahun 1905 yang kita kenal dengan Teori Relativitas Khusus. Pada saat itu dia memulai dengan mempertanyakan gagasan waktu yang absolut dan universal dari Newton. Menurut Einstein, waktu tidak lagi tergantung/terpisah dari alam sekitarnya, melainkan tergantung pada kecepatan gerak sang pengamat. Makin cepat sang pengamat bergerak , makin lambat waktu berjalan.
Sebagai contoh, kalau seseorang mengendarai pesawat ruang angkasa yang mempunya kecepatan 87% kecepatan cahaya, maka waktu akan melambat menjadi setengah nya, Artinya, pertambahan umur seseorang setelah melakukan perjalanan tersebut akan menjadii 1/2 kali lebih lambat di bandingkan dengan orang-orang yang ada dibumi. Dengan demikian, orang-orang yang ada di bumi akan menjadi lebih cepat tua dan keriput. Sir James Jeans, dalam buku nya The Mysterious Universe menyatakan " Diyakini sekarang bahwa setiap rangkaian peristiwa memiliki orde waktunya sendiri dan adalah sulit untuk membandingkan atau menghubungkan satu sama lain nya disebab kan tidak ada nya "waktu" standar bersama "

Agama Buddha mendefinisikan waktu sebagai "sebuah" pengukuran terhadap perubahan. Kita dapat mengukur perubahan, baik perubahan fisik yang terlihat maupun perubahan yang di proyeksikan oleh mental kita.
"Waktu" tidak boleh di katakan tidak eksis meskipun ia merupakan suatu proyeksi mental, oleh karena itu ia dapat mempengaruhi kita dengan cara yang berbeda.
Misal nya, saat kita sedang bersenang-senang, "waktu" terasa berlalu begitu cepat. Tetapi ketika saat kita sedang gelisah menunggu sesuatu atau sedang mengalami siksaan batin, waktu sehari terasa sangat panjang

Lalu, apakah prinsip relativitas waktu ini telah di kenal dalam Buddhisme ? Agama Buddha membagi alam kehidupan ini menjadi 31 kategori.
Pada salah satu alam tersebut, yaitu Alam Surga Caturmaharajika, satu hari sama dengan 50 tahun manusia. Pada alam surga yang di sebut Tiga-Puluh-Tiga-Dewa (Tavatimsa) , satu hari sama dengan 100 tahun manusia. Pada alam Surga Yama, satu hari sama dengan 200 tahun manusia. Sementara itu, di Surga Brahma, kehidupan mereka jauh lebih lama lagi karena dimensi waktu yang memanjang secara geometrik.

Agama Buddha juga tidak menerima konsep ada nya waktu yang bersifat universal & absolut. Menurut nya, dimensi waktu masih merupakan bagian dari kebenaran relatif fenomena dunia. Dengan kata lain, dimensi waktu hanya bisa merupakan makna di dalam alam relatif karena ia merupakan suatu proyeksimental dari kesadaran pikiran yang bersifat diskriminatif, dimensi waktu adalah suatu ilusi yang diciptakan oleh pikiran
Dalam kitab Atthasalini dari Abhidhamma di nyatakan " Dengan dimensi waktu Suciwan melukiskan pikiran/ dan dengan pikiran melukiskan waktu

Agama Buddha juga tidak menyetujui pandangan bahwa waktu mempunyai awal dan akhir. Bangsa-bangsa pada jaman kuno tidak dapat atau sulit memahami hal ini sehingga mereka mengarang suatu mitos mengenai penciptaan oleh seorang dewa untuk menandai bermulanya waktu.

Demikianpula para ilmuwan modern memandang bahwa waktu tidak mempunyai suatu keberadaan yang dapat dicerai-beraikan karena eksistensi nya tidak hanya ada pada saat sekarang saja. Menurut mereka, adalah mustahil untuk menandai awal, sedang berlangsungnya, atau akhirdari suatu periode. Jika kita membagi suatu periode menjadi bagian awal, tengah dan akhir, maka akan menjadi jelas bahwa sesuatu yang merupakan "keseluruhan" tidak terdapat pada salah satu dari ketiga bagian ini.

Menurut agama Buddha, waktu terawal/primordial tidak ada, dimensi waktu merupakan suatu bentukan pikiran belaka. Karena merupakan suatu bentukan pikiran, maka kita mampu mempersepsikan waktu yang lebih awal lagi, suatu "waktu" yang di anggap terawal masi bisa di proyeksikan oleh kesadaran mental ke waktu yang lebih awal lagi dan seterusnya.

Menurut sistem Yogacara dari Buddhisme Mahayana, selama kita berada dalam alam relatif yang dualis, maka konsep "waktu terawal" tidak ada karena selama pemikiran dan konsep kita terkungkung dalam alam relatif, maka selalu bisa membayangkan waktu yang lebih awal dari yang terawal. Sebagaimana hal nya dalam garis bilangan yang selalu bisa ditemukan bilangan yang lebih besar ataupun lebih kecil, demikian juga dengan pemikiran dualis kita yang dapat "mundur" ataupun "maju" tanpa batas. Oleh sebab itu, dalam semua sutra Buddha, selalu digunakan istilah "sejak masa tanpa awal", karena pada dasar nya "waktu" merupakan proyeksi mental yang bersifat diskriminatif, seperti hal nya dalam mimpi kita, selalu bisa kita bayangkan waktu yang lebih awal.

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #49 on: 09 February 2009, 03:45:42 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #50 on: 09 February 2009, 03:50:06 PM »
kalau cuma dipikirkan dan tidak dikerjakan ^-^

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #51 on: 09 February 2009, 03:54:06 PM »
kalau cuma dipikirkan dan tidak dikerjakan ^-^

berarti kalau dikerjakan = bisa diraih ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #52 on: 09 February 2009, 04:14:29 PM »
kalau tidak diketik apa keluar tulisan ini :))
maksudnya kalau cuma dipikirakan dan tidak dilakukan sekarang juga sama saja tidak melakukan apa2

ini cuma pemikiran saya saja bikkhu dilbert ^:)^

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #53 on: 09 February 2009, 04:22:10 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #54 on: 09 February 2009, 04:49:33 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Wahh.. yang ini dalam untuk dimengerti, mudah2an tidak membuat Sis Risca bingung  ;D
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #55 on: 09 February 2009, 05:00:27 PM »
Hidup hanya sepanjang nafas.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #56 on: 09 February 2009, 05:17:42 PM »
ya kalo udah ga napas lagi, berarti udah kaga idup yah bro dilbert?  :))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #57 on: 09 February 2009, 05:21:49 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Wahh.. yang ini dalam untuk dimengerti, mudah2an tidak membuat Sis Risca bingung  ;D

ilustrasi serupa sebenarnya sama seperti yg digunakan dengan contoh air sungai, yg sering dipakai dalam menjelaskan mengenai konsep Kamma atau Anatta

jadi sebenarnya sudah sering ada dalam ulasan rekan2 lainnya juga kok.......

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #58 on: 09 February 2009, 05:35:07 PM »
ya kalo udah ga napas lagi, berarti udah kaga idup yah bro dilbert?  :))

david blaine bisa gak bernafas 3 menit-an... kalau saya 3 menit-an... gak bisa mikir lagi...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #59 on: 09 February 2009, 05:53:04 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Memangnya ada ukurannya waktu sekarang lebih cepat berlalu? Apakah 1 detik sekarang sudah tidak pakai ukuran transisi Cesium lagi ataukah sekarang 1 hari = 23 jam? Hitungan waktu tidaklah berubah, yang berubah hanyalah sikap pikiran terhadap waktu. 10 menit bagi orang yang sedang nunggu bus "lebih lama" daripada bagi orang pacaran. Lalu apakah kiamat hanya melanda orang pacaran? ;D


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #60 on: 10 February 2009, 09:42:09 AM »
ya kalo udah ga napas lagi, berarti udah kaga idup yah bro dilbert?  :))

david blaine bisa gak bernafas 3 menit-an... kalau saya 3 menit-an... gak bisa mikir lagi...

rekor dunia bukannya sekitar 20an menit yah bro?

makin OOT he3

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #61 on: 10 February 2009, 11:00:55 AM »
ya kalo udah ga napas lagi, berarti udah kaga idup yah bro dilbert?  :))

david blaine bisa gak bernafas 3 menit-an... kalau saya 3 menit-an... gak bisa mikir lagi...

rekor dunia bukannya sekitar 20an menit yah bro?

makin OOT he3

gak tahu... yang tahu cuma lihat demo david blaine (street magician) di TV
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #62 on: 10 February 2009, 12:30:23 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

perasaan anda waktu cepat berlalu (waktu psikologis) , sebenarnya waktu berlalu seperti biasa (waktu kronologis), sesuai dgn penjelasan Bro W. Phang

Quote
Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Bisa di quote kan pernyataan agama tetangga itu? Mungkin cuplikan alkitab dan ayatnya?
Apakah yg dimaksud agama tetangga waktu psikologis atau kronologis? Pernyataan anda tidak jelas sehingga pertanyaan menjadi tidak terarah

Quote
Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Tidak ada penjelasan dalam agama Buddha soal waktu kronologis yg cepat berputar :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #63 on: 10 February 2009, 12:36:12 PM »
 [at]  bro williamhalim

kalau tidak salah dalam buddhism, sendiri pernah disinggung mengenai waktu,

tapi bukan waktu psikologis, melainkan waktu biologis, dimana nantinya manusia akan semakin pendek umurnya.

CMIIW
i'm just a mammal with troubled soul



Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #64 on: 10 February 2009, 07:45:05 PM »
Kalau yg saya rasakan sekarang ini kok waktu cepat bgt ya berlalu? Tau2 udh ganti hari,tanggal,bulan.

perasaan anda waktu cepat berlalu (waktu psikologis) , sebenarnya waktu berlalu seperti biasa (waktu kronologis), sesuai dgn penjelasan Bro W. Phang

Quote
Setau saya di agama tertentu cepatnya waktu berputar merupakan salah satu tanda kiamat.

Bisa di quote kan pernyataan agama tetangga itu? Mungkin cuplikan alkitab dan ayatnya?
Apakah yg dimaksud agama tetangga waktu psikologis atau kronologis? Pernyataan anda tidak jelas sehingga pertanyaan menjadi tidak terarah

Quote
Nah,kalo di agama buddha sendiri ada gak penjelasan mengenai cepatnya wkt berputar? Apakah merupakan suatu tanda tertentu?

Tidak ada penjelasan dalam agama Buddha soal waktu kronologis yg cepat berputar :)

::


Oh,maaf klo pernyataan saya tdk jelas.
Saya tdk ada quote mengenai pernyataan agama tsb,krn saya diceritakan tmn saya wkt SD.Dan saya tdk mau hal ini malah nantinya jd membahas mengenai agama tsb.Krn itu hanya sbg pembanding,BUKAN utk dibahas.Yg saya mau bahas ya sesuai judul thread ada gak penjelasannya di buddhis.Anda sdh baca semua post2 saya di thread ini blm? Saya kesulitan menyampaikan apa yg saya maksud nih..saya skrng sdng tifus(buka forum DC skrng krn mau post nanya SMS informasi bhante Vajragiri sdng kritis bnr/gk),jd sulit berpikir bagaimana agar maksud saya bisa dimengerti.Tp ya sudahlah saya kira saya sdh cukup puas dgn jwban yg saya dptkan dr tmn2 sekalian disini.Terima kasih ya anda sdh membantu memberikan penjelasannya pd saya..

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #65 on: 10 February 2009, 07:50:52 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Wahh.. yang ini dalam untuk dimengerti, mudah2an tidak membuat Sis Risca bingung  ;D

Perkataan anda membuat saya tersinggung

Offline tjong tony

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 2
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #66 on: 17 February 2009, 09:54:46 PM »
dulu waktu kita sekolah waktu berjalan agak lambat, sekarang pada saat kita sudah berkerja waktu berjalan lebih cepat. anehnya satuan waktu dari dulu sampai sekarang tidak perna berubah, tapi kenapa sekarang berjalan lebih cepat yah....hehehhe
menurutku yang salah bukan di waktunya tapi lebih pada diri kita sekarang. waktu sekolah kita ingin selalu berada di luar sekolah, waktu kerja kita ingin pekerjaan kita cepat selesai. aku rasa itu masalahnya, pada saat kita kerja kita lebih fokus pada pekerjaan bukan pada waktu..



Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #67 on: 18 February 2009, 03:55:18 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Wahh.. yang ini dalam untuk dimengerti, mudah2an tidak membuat Sis Risca bingung  ;D

Perkataan anda membuat saya tersinggung

Mohon maaf sebelumnya Sdri Risceria
Saya sudah membaca topik ini dari awal pertama anda posting
Dan saya mendapati berbagai banyak macam jawaban dari rekan2 sekalian, ada yang menjawab ada dan ada yang menjawab tidak penjelasan waktu ini dipandang dari sudut Buddhisme
Hal tersebut membuat saya khawatir anda tak mendapatkan jawaban yang memuaskan
Nah yang dipost oleh Sdr.Markos itu sudah merupakan konsep abhidhamma, paham yang cukup membuat orang sulit menangkapnya, termasuk saya
Maka itu saya mengeluarkan statement tersebut
Jika anda tersinggung dengan kata2 saya, saya mohon maaf yang sebesar2nya dan semoga anda lekas sembuh dari penyakit tifus ya..   ^:)^
Semoga anda mengerti dan kita bisa berteman kembali, terima kasih  _/\_


Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #68 on: 18 February 2009, 04:00:51 PM »
kayak einstein saja :))

karena cahaya bergerak pada kecepatan yg sama , tidak peduli secepat apapun orangnya bergerak
intinya:
jika kecepatan cahaya konsisten, maka waktu menjadi elastis
waktu bisa melambat atau lebih cepat tergantung seberapa cepat kita bergerak :P

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #69 on: 22 February 2009, 10:54:42 PM »

Buddha bersabda " Masa lalu, sekarang, masa depan.....tak lebih dari nama-nama, bentuk bentuk pikiran, kata-kata yang di gunakan sehari hari, ia hanyalah realitas yang superfisial. Masa lalu tak dapat di raih karena sudah lewat, masa depan tak dapat diraih karena belum tiba, masa sekarang tak dapat di raih karena seketika kita memikirkan "sekarang", ia sudah pergi jauh ..."

http://www..org/archive/index.php/t-24432.html

masa sekarang tak dapat diraih ?

dear bro dilbert,

yg dimaksud adalah jika membicarakan "sekarang", sementara pada wkt mau bicara ttg "sekarang" saja, "sekarang" yg tadi sudah lewat/padam

yg bisa dipegang, adalah "sekarang" yg timbul, dan akan padam

kira2 seperti itu, maaf jika tidak terlalu jelas

metta

Wahh.. yang ini dalam untuk dimengerti, mudah2an tidak membuat Sis Risca bingung  ;D

Perkataan anda membuat saya tersinggung

Mohon maaf sebelumnya Sdri Risceria
Saya sudah membaca topik ini dari awal pertama anda posting
Dan saya mendapati berbagai banyak macam jawaban dari rekan2 sekalian, ada yang menjawab ada dan ada yang menjawab tidak penjelasan waktu ini dipandang dari sudut Buddhisme
Hal tersebut membuat saya khawatir anda tak mendapatkan jawaban yang memuaskan
Nah yang dipost oleh Sdr.Markos itu sudah merupakan konsep abhidhamma, paham yang cukup membuat orang sulit menangkapnya, termasuk saya
Maka itu saya mengeluarkan statement tersebut
Jika anda tersinggung dengan kata2 saya, saya mohon maaf yang sebesar2nya dan semoga anda lekas sembuh dari penyakit tifus ya..   ^:)^
Semoga anda mengerti dan kita bisa berteman kembali, terima kasih  _/\_




Oh soalnya saya menangkap ada kegemasan dlm diri anda terhadap saya krn saya gak ngerti2 dijelasin,apalagi dikasih penjelasan sedalam itu jd anda mencoba mengungkapkannya lewat kata2 anda tsb dgn menggunakan kata"Mudah2an"utk memperhalus kalimat.Saya memang terlalu sensitif mengartikan setiap maksud perkataan org sehingga lbh bnyk slh pahamnya drpd bnrnya.Saya jg minta maaf krn terlalu tersinggung.Dan tenang saja pasti tetap berteman kok :)
Trima kasih doa kesembuhannya.Tifus saya sembuh tp trnyta ada usus buntu.Kamis kemarin dioperasi.Sblm tifus saya kena cacar.Fiuh..Semoga sdh lunas hutang pembayaran karma2 buruk saya.hehe..

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #70 on: 23 February 2009, 09:34:24 AM »
Mohon maaf sebelumnya Sdri Risceria
Saya sudah membaca topik ini dari awal pertama anda posting
Dan saya mendapati berbagai banyak macam jawaban dari rekan2 sekalian, ada yang menjawab ada dan ada yang menjawab tidak penjelasan waktu ini dipandang dari sudut Buddhisme
Hal tersebut membuat saya khawatir anda tak mendapatkan jawaban yang memuaskan
Nah yang dipost oleh Sdr.Markos itu sudah merupakan konsep abhidhamma, paham yang cukup membuat orang sulit menangkapnya, termasuk saya
Maka itu saya mengeluarkan statement tersebut
Jika anda tersinggung dengan kata2 saya, saya mohon maaf yang sebesar2nya dan semoga anda lekas sembuh dari penyakit tifus ya..   ^:)^
Semoga anda mengerti dan kita bisa berteman kembali, terima kasih  _/\_

Oh soalnya saya menangkap ada kegemasan dlm diri anda terhadap saya krn saya gak ngerti2 dijelasin,apalagi dikasih penjelasan sedalam itu jd anda mencoba mengungkapkannya lewat kata2 anda tsb dgn menggunakan kata"Mudah2an"utk memperhalus kalimat.Saya memang terlalu sensitif mengartikan setiap maksud perkataan org sehingga lbh bnyk slh pahamnya drpd bnrnya.Saya jg minta maaf krn terlalu tersinggung.Dan tenang saja pasti tetap berteman kok :)
Trima kasih doa kesembuhannya.Tifus saya sembuh tp trnyta ada usus buntu.Kamis kemarin dioperasi.Sblm tifus saya kena cacar.Fiuh..Semoga sdh lunas hutang pembayaran karma2 buruk saya.hehe..

dear sis,

Niyama adalah hukum kesesuaian dimana jika kita berbuat sesuatu maka hukum2 itu akan menyesuaikan dengan kondisi kita saat itu

Karma/kamma hanyalah merupakan salah satu dari 5 Niyama. Yang lainnya adalah :
- Citta
- Dhamma
- Bija
- Utu

Jadi apa yg terjadi pada diri kita, bukanlah semata karena karma/kamma saja melainkan karena apa yg kita kondisikan sendiri saat ini dan mengkondisikan vipaka utk berbuah

Teman saya 3 minggu yg lalu, ada 2 org yg kena usus buntu juga. Ternyata ini karena mereka punya kebiasaan mengkonsumsi sambal/cabai dalam jumlah besar

Kira2 demikianlah bagaimana Niyama dalam Buddhism itu bekerja.

Semoga bisa memperjelas bhw kondisi yg kita alami saat ini, tidak tergantung dari Karma/Kamma kita saja

semoga bermanfaat

metta

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #71 on: 23 February 2009, 03:52:30 PM »
Mohon maaf sebelumnya Sdri Risceria
Saya sudah membaca topik ini dari awal pertama anda posting
Dan saya mendapati berbagai banyak macam jawaban dari rekan2 sekalian, ada yang menjawab ada dan ada yang menjawab tidak penjelasan waktu ini dipandang dari sudut Buddhisme
Hal tersebut membuat saya khawatir anda tak mendapatkan jawaban yang memuaskan
Nah yang dipost oleh Sdr.Markos itu sudah merupakan konsep abhidhamma, paham yang cukup membuat orang sulit menangkapnya, termasuk saya
Maka itu saya mengeluarkan statement tersebut
Jika anda tersinggung dengan kata2 saya, saya mohon maaf yang sebesar2nya dan semoga anda lekas sembuh dari penyakit tifus ya..   ^:)^
Semoga anda mengerti dan kita bisa berteman kembali, terima kasih  _/\_

Oh soalnya saya menangkap ada kegemasan dlm diri anda terhadap saya krn saya gak ngerti2 dijelasin,apalagi dikasih penjelasan sedalam itu jd anda mencoba mengungkapkannya lewat kata2 anda tsb dgn menggunakan kata"Mudah2an"utk memperhalus kalimat.Saya memang terlalu sensitif mengartikan setiap maksud perkataan org sehingga lbh bnyk slh pahamnya drpd bnrnya.Saya jg minta maaf krn terlalu tersinggung.Dan tenang saja pasti tetap berteman kok :)
Trima kasih doa kesembuhannya.Tifus saya sembuh tp trnyta ada usus buntu.Kamis kemarin dioperasi.Sblm tifus saya kena cacar.Fiuh..Semoga sdh lunas hutang pembayaran karma2 buruk saya.hehe..

dear sis,

Niyama adalah hukum kesesuaian dimana jika kita berbuat sesuatu maka hukum2 itu akan menyesuaikan dengan kondisi kita saat itu

Karma/kamma hanyalah merupakan salah satu dari 5 Niyama. Yang lainnya adalah :
- Citta
- Dhamma
- Bija
- Utu

Jadi apa yg terjadi pada diri kita, bukanlah semata karena karma/kamma saja melainkan karena apa yg kita kondisikan sendiri saat ini dan mengkondisikan vipaka utk berbuah

Teman saya 3 minggu yg lalu, ada 2 org yg kena usus buntu juga. Ternyata ini karena mereka punya kebiasaan mengkonsumsi sambal/cabai dalam jumlah besar

Kira2 demikianlah bagaimana Niyama dalam Buddhism itu bekerja.

Semoga bisa memperjelas bhw kondisi yg kita alami saat ini, tidak tergantung dari Karma/Kamma kita saja

semoga bermanfaat

metta

Trima kasih sekali atas pengajarannya :)
Tapi saya tdk membuat anda mjd rugi kan kalau saya tetap menganggap saya sakit2an krn akibat kehidupan saya yg sekarang/pun yg lampau suka membunuh?
Wkt itu anak teman papa saya(telapak kaki & kuping tuh anak sama kyk buddha loh! Telapak kakinya lurus.Jago gbr buddha&jago ceramah)sewaktu saya tanya2(dia memberi pengetahuannya kalau sudah ditanya loh barulah dia jelaskan) pernah memberi penjelasan yg serupa dgn anda,tp saya lbh sreg nya dgn tetap menganggap itu krn akibat karma buruk saya (keras kepala mode:on),krn dgn begitu lbh bisa merubah diri saya mjd lbh baik.

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #72 on: 23 February 2009, 04:10:47 PM »
[at] republik indonesia ceriaaaa met sembuhhh yaaaa\<^0^>/ _/\_
semoga lekas sembuhhh
semoga lekas sembuhhh
semoga lekas sembuhhhh ;D ;D ;D ;D ;D _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #73 on: 23 February 2009, 04:15:51 PM »
[at] republik indonesia ceriaaaa met sembuhhh yaaaa\<^0^>/ _/\_
semoga lekas sembuhhh
semoga lekas sembuhhh
semoga lekas sembuhhhh ;D ;D ;D ;D ;D _/\_

Halo halo Citta Devi \(^o^)/
Terima kasih..
Terima kasih..
Terima kasih..

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #74 on: 24 February 2009, 06:38:29 PM »
Mohon maaf sebelumnya Sdri Risceria
Saya sudah membaca topik ini dari awal pertama anda posting
Dan saya mendapati berbagai banyak macam jawaban dari rekan2 sekalian, ada yang menjawab ada dan ada yang menjawab tidak penjelasan waktu ini dipandang dari sudut Buddhisme
Hal tersebut membuat saya khawatir anda tak mendapatkan jawaban yang memuaskan
Nah yang dipost oleh Sdr.Markos itu sudah merupakan konsep abhidhamma, paham yang cukup membuat orang sulit menangkapnya, termasuk saya
Maka itu saya mengeluarkan statement tersebut
Jika anda tersinggung dengan kata2 saya, saya mohon maaf yang sebesar2nya dan semoga anda lekas sembuh dari penyakit tifus ya..   ^:)^
Semoga anda mengerti dan kita bisa berteman kembali, terima kasih  _/\_

Oh soalnya saya menangkap ada kegemasan dlm diri anda terhadap saya krn saya gak ngerti2 dijelasin,apalagi dikasih penjelasan sedalam itu jd anda mencoba mengungkapkannya lewat kata2 anda tsb dgn menggunakan kata"Mudah2an"utk memperhalus kalimat.Saya memang terlalu sensitif mengartikan setiap maksud perkataan org sehingga lbh bnyk slh pahamnya drpd bnrnya.Saya jg minta maaf krn terlalu tersinggung.Dan tenang saja pasti tetap berteman kok :)
Trima kasih doa kesembuhannya.Tifus saya sembuh tp trnyta ada usus buntu.Kamis kemarin dioperasi.Sblm tifus saya kena cacar.Fiuh..Semoga sdh lunas hutang pembayaran karma2 buruk saya.hehe..

dear sis,

Niyama adalah hukum kesesuaian dimana jika kita berbuat sesuatu maka hukum2 itu akan menyesuaikan dengan kondisi kita saat itu

Karma/kamma hanyalah merupakan salah satu dari 5 Niyama. Yang lainnya adalah :
- Citta
- Dhamma
- Bija
- Utu

Jadi apa yg terjadi pada diri kita, bukanlah semata karena karma/kamma saja melainkan karena apa yg kita kondisikan sendiri saat ini dan mengkondisikan vipaka utk berbuah

Teman saya 3 minggu yg lalu, ada 2 org yg kena usus buntu juga. Ternyata ini karena mereka punya kebiasaan mengkonsumsi sambal/cabai dalam jumlah besar

Kira2 demikianlah bagaimana Niyama dalam Buddhism itu bekerja.

Semoga bisa memperjelas bhw kondisi yg kita alami saat ini, tidak tergantung dari Karma/Kamma kita saja

semoga bermanfaat

metta

Trima kasih sekali atas pengajarannya :)
Tapi saya tdk membuat anda mjd rugi kan kalau saya tetap menganggap saya sakit2an krn akibat kehidupan saya yg sekarang/pun yg lampau suka membunuh?
Wkt itu anak teman papa saya(telapak kaki & kuping tuh anak sama kyk buddha loh! Telapak kakinya lurus.Jago gbr buddha&jago ceramah)sewaktu saya tanya2(dia memberi pengetahuannya kalau sudah ditanya loh barulah dia jelaskan) pernah memberi penjelasan yg serupa dgn anda,tp saya lbh sreg nya dgn tetap menganggap itu krn akibat karma buruk saya (keras kepala mode:on),krn dgn begitu lbh bisa merubah diri saya mjd lbh baik.

dear risceria,

Ikut senang/muditacitta jika memang pilihan anda itu bisa merubah diri anda menjadi lebih baik

metta  _/\_

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #75 on: 28 February 2009, 10:46:53 AM »
Trima kasih sekali atas pengajarannya :)
Tapi saya tdk membuat anda mjd rugi kan kalau saya tetap menganggap saya sakit2an krn akibat kehidupan saya yg sekarang/pun yg lampau suka membunuh?


Hai Sis Ceria
Vipaka Kamma kadang bukan hanya untuk disesali dan diterima pasrah begitu saja
Selalu ada jalan bagi ketabahan, hidup adalah sesuatu perjuangan yang harus diusahakan
Sayang lohh Sis, kalo hidup sebagai manusia sekarang ini dan saat ini kita hanya bisa mengeluh tentang apa yang datang pada kita seperti sakit, ketidaksejahteraan, dan kesukaran
Semua hal2 yang tidak mengenakkan itu harus kita belokkan menajdi sesuatu hal yang positif
Ada satu kalimat dari teman aku membuat aku juga turut tergugah, yakni :

"Manfaatkanlah hidup sebagai manusia dengan sebaik mungkin saat ini, sebab setelah akhir kehidupan ini, belum tentu kita akan terlahir sebagai manusia kembali"

Semoga anda selalu semangat dan Ceria sesuai id anda.. Sadhu

Offline risceria

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
Re: Adakah Penjelasannya di Agama Buddha?
« Reply #76 on: 04 March 2009, 01:38:50 AM »
Trima kasih sekali atas pengajarannya :)
Tapi saya tdk membuat anda mjd rugi kan kalau saya tetap menganggap saya sakit2an krn akibat kehidupan saya yg sekarang/pun yg lampau suka membunuh?


Hai Sis Ceria
Vipaka Kamma kadang bukan hanya untuk disesali dan diterima pasrah begitu saja
Selalu ada jalan bagi ketabahan, hidup adalah sesuatu perjuangan yang harus diusahakan
Sayang lohh Sis, kalo hidup sebagai manusia sekarang ini dan saat ini kita hanya bisa mengeluh tentang apa yang datang pada kita seperti sakit, ketidaksejahteraan, dan kesukaran
Semua hal2 yang tidak mengenakkan itu harus kita belokkan menajdi sesuatu hal yang positif
Ada satu kalimat dari teman aku membuat aku juga turut tergugah, yakni :

"Manfaatkanlah hidup sebagai manusia dengan sebaik mungkin saat ini, sebab setelah akhir kehidupan ini, belum tentu kita akan terlahir sebagai manusia kembali"

Semoga anda selalu semangat dan Ceria sesuai id anda.. Sadhu


Tunggu,tunggu,mungkin terjadi kesalahpahaman pd anda
Soalnya saya tdk melakukan tindakan2 seperti yg ada di kata2 anda yaitu,pasrah,menerima begitu saja vipaka kamma,mengeluh,dsb.Saya tdk menganut pandangan seperti itu.

Oiya,saya bukan buddhist sejati seperti anda dan rekan2 disini.Dalam menjalani hidup,saya tdk memakai semua ajaran Buddha,hanya yg menurut saya cocok dgn diri saya itulah yg saya pakai.Jadi memang tdk aneh kalau orang berpendapat sikap & pandangan saya keliru.

Tapi Terima kasih sekali ya anda sudah berusaha membimbing saya.Anda baik sekali tdk ingin saya mempunyai pandangan salah :)