//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya Jawab Seputar AbhiDhamma  (Read 35513 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Pertanyaan yg Sering Diajukan tentang Abhidhamma (FAQ)
« Reply #15 on: 24 January 2008, 06:50:01 PM »
20. Apakah ciri2 dari akusala cetasika dan kusala cetasika ?

- Akusala cetasika adalah faktor mental negatif dan berikut ini ciri2 faktor mental negatif yang mempengaruhi kesadaran yaitu :

Moha = kegelapan batin
Ahirika = Tidak malu berbuat buruk
Anotappa = Tidak takut akan akibat berbuat buruk
Uddhaca = Kegelisahan , kegalauan
Lobha = Keserakahan
Ditthi = Pandangan salah
Mana = Kesombongan
Dosa = Kebencian, kemarahan
Issa = Iri, dengki
Macchariya = Egois, kikir
Kukkucca = Kemurungan
Thina = Kemalasan
Middha = Kelembaman
Vicikiccha = Keragu- raguan, sangsi.

- Kusala cetasika adalah faktor mental positif dan berikut ini ciri2 faktor mental yang membuat kesadaran bersifat positif, yaitu :

Saddha = Keyakinan
Sati = Perhatian murni
Hiri = Malu berbuat buruk
Ottappa = Takut akan akibat berbuat buruk
Alobha = Tidak serakah, kedermawanan
Adosa = Tidak membenci, Niat baik
Amoha = Tidak bodoh, kebijaksanaan
Metta = Cinta kasih, persahabatan
Karuna = Belas kasihan, welas asih
Mudita = Kegembiraan simpatik
Upekkha = Keseimbangan batin
Sammavaca = Perkataan benar
Sammakammanta = Perbuatan benar
Samma- ajiva = Penghidupan benar



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan yg Sering Diajukan tentang Abhidhamma (FAQ)
« Reply #16 on: 24 January 2008, 10:26:38 PM »
sambungan dari http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1458.msg23847#msg23847

4 Paramattha:

* Citta = kesadaran, sadar akan objek / mengalami sesuatu (objek)
Citta ada 121 (atau 89) macam. Pembagian secara vipassanà-yànika total citta adalah 89 macam, sedangkan secara samatha-yànika total citta adalah 121 macam. Perbedaan jumlah ini hanyalah masalah klasifikasi pada jenis lokuttara citta, di mana vipassanà-yànika membagi menjadi 8 lokutara citta, sedangkan samatha-yànika membagi menjadi 40 lokutara citta.
8 lokutara citta itu adalah:
* Sotàpatti-magga-cittaü
* Sakadàgàmi-magga-cittaü
* Anàgàmi-magga-cittaü
* Arahatta-magga-cittaü
* Sotàpatti-phala-cittaü
* Sakadàgàmi-phala-cittaü
* Anàgàmi-phala-cittaü
* Arahatta-phala-cittaü
di setiap 8 lokutara itu, secara samatha dibagi lagi menjadi jhana1, jhana2, jhana3, jhana4, jhana5. jadi total = 8 x 5 = 40 citta.

* Cetasika = faktor mental
Cetasika bergantung pada Citta, karena itu cetasika selalu muncul dan hilang bersama-sama dengan citta. Keberadaan/kemunculan cetasika ini mempengaruhi keaadaan citta. Keseluruhannya, ada 52 macam cetasika.

* Rupa = fenomena bentuk
Dapat berupa fisik, warna, temperatur, dll. Lengkapnya, ada 28 macam rupa.

* Nibbàna = keadaan yg terbebas dari segala penderitaan
Secara umum, citta kita yg berada di Samsara, selalu terkontaminasi oleh kotoran2 (kotoran bathin). Kotoran2 ini dapat berupa ketamakan, kebencian, delusi, dll. Merekalah akar dari segala penderitaan dan penyebab proses kelahiran-kematian yg terus berulang-ulang. Dalam banyak kelahiran kita mengalami sakit, tua & pasti mengalami kematian. Sakit, tua & mati yg terus menerus kita alami adalah sebuah penderitaan yg seperti tidak ada akhir. Nibbàna adalah akhir dari penderitaan ini. Nibbàna  dicapai dengan menghapus segala kotoran bathin tadi, dengan demikian kita terbebas dari proses kelahiran kembali & tidak mengalami tua, sakit & mati.
« Last Edit: 24 January 2008, 10:35:33 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan yg Sering Diajukan tentang Abhidhamma (FAQ)
« Reply #17 on: 24 January 2008, 11:10:51 PM »
19. Apa Manfaat Belajar Abhidhamma?

Banyak orang yg beranggapan Abhidhamma adalah sesuatu yg sulit dan halus, sehingga merasa Abhidhamma tidak dapat  atau tidak berguna bagi pengembangan batin. Pendapat ini tidak benar. Dengan mempelajari Abhidhamma, kita mempelajari detil2 dari pikiran, kita mempelajari rincian proses kamma, kita dapat mengerti sifat seseorang adalah akumulasi batin sepanjang kehidupannya, kita dapat mengenali sifat2 pikiran sendiri dan orang lain.

Kadang kita beranggapan tidak apa2 untuk sesekali berpikiran atau bertindak negatif. Tapi , jika kita tau bahwa setiap pikiran atau tindakan kita -sekecil apapun- akan otomatis berakumulasi dan berpadu membentuk batin kita yg baru pada saat itu juga, kita mungkin akan lebih berhati2 dengan apa yg kita pikirkan.

Itulah gunanya Abhidhamma, dengan mengetahui proses apa yg sesungguhnya terjadi pada pikiran dan batin kita, maka kita akan terpacu untuk menjaga pikiran dan batin lebih baik, kita akan terpacu untuk mempraktekkan Buddha Dhamma dengan lebih disiplin.

::

* dengan mengetahui cara kerja sesuatu, kita dapat lebih mudah menguasainya.
misalnya ketika kita belajar naik sepeda motor.
dgn mengetahui prinsip2 dasar, seperti keseimbangan badan, rem, gas, dll. kita lebih cepat mampu mengendarai motor,
dibanding dengan kita mencoba dan mencari tahu sendiri berulang-ulang.

* hal lain adalah usaha kita semakin terarah.
dg mengetahui mana yg gas & rem, kita sudah mengurangin banyak resiko kecelakaan.
dalam abhidhamma, dengan mengetahui bathin kita, kita telah mengurangi timbulnya LDM yg membelenggu kita di samsara ini.

ketika mama saya, saya minta pakai handphone, dia tidak mau belajar banyak.
pointnya dia cuma mau tau cara melakukan panggilan & menerima panggilan.
dari sana tentu kelihatan berbeda sekali yah dengan Anda-anda yg sudah paham sekali dg handphone.
Setiap bulan ganti handphone jg ga masalah.
Baca buku manualnya & bukan cuman SMS, GPRS pun Anda bisa ngeset ;)
setelah lama memakai handphone, lama2 mama saya dapat juga menggunakan fasilitas SMS (walau jarang).
nah...,
Abhidhamma ini ibarat buku manual handphone tsb.
tidak mempelajari buku manual bukan berarti tidak dapat menggunakan handphone kan.
terbukti bahwa mama saya bisa menemukan fasilitas SMS setelah sekian lama.
mungkin kalau dipakai 5 tahun lagi, mama saya jg bisa setting GPRS (& internet) ^-^.
kalau ada buku manual mungkin hanya perlu 1 atau 2 hari yah...
jadi terserah pada masing2 individu yah, mau belajar abhidhamma atau nanti menemukan sendiri :lotus:
« Last Edit: 24 January 2008, 11:26:40 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #18 on: 25 January 2008, 09:11:12 AM »
Quote from: bond
dan apa bahasa indonya sankhata dan asankhata dhamma?

Apakah kebenaran hakiki itu sendiri ada tingkatannya yg mana tertinggi adalah asankhata dhamma itu sendiri, jadi mengapa duka, tidak kekal dll dimasukan kategori sankhata dhamma yg merupakan paramatta dhamma,padahal yg terakhir segalanya adalah Nibbana?. dan dalam beberapa hal sankhata dan dan asankhata saling bertolak belakang kecuali anatta.

saya kurang mengerti pertanyaannya, jadi menjawab berdasarkan pemahaman saya saja.

sankhata = berkondisi
asankhata = tidak berkondisi

berkondisi artinya bergantungan pada kondisinya.

apa yg berkondisi? citta, cetasika & rupa
apa yg tidak berkondisi? nibbana

semua yg berkondisi memiliki 3 corak:
1. tidak memuaskan
2. tidak kekal
3. tidak berinti

& yg tidak berkondisi:
1. memuaskan
2. kekal
3. tidak berinti

Quote from: bond
so kenapa sankhata dhamma tidak dimasukan kedalam kebenaran konvesional(samutti sacca) apa dasarnya,bisa di kasi contoh?

sacca = kenyataan/kebenaran (reality), utk selanjutnya saya menggunakan kata kenyataan saja ya ;)

kenyataan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. sammuti-sacca,
seperti yg sdr. bond tulis sebelumnya, sammuti-sacca adalah kenyataan konvensional. disebut jg sebagai pannati dalam Abhidhamma.

2. paramattha-sacca,
adalah kenyataan yg sebenar-benarnya (ultimate). disebut juga paramattha dalam abhidhamma.


Apa perbedaan sammuti-sacca dan paramattha-sacca?
dengan kata lain, sammuti-sacca adalah kenyataan yg 'tampak' hanya di permukaan.
sebenarnya kenyataan ini tidaklah nyata.
contoh : 'sungai berasal dari gunung & pergi ke laut'.
mengatakan bahwa sungai berasal dari gunung hanyalah membedah sebuah kenyataan di permukaan saja.
apakah sungai ada karena gunung? walau benar, gunung hanyalah salah satu bagian dari cerita.
paramattha-sacca membedah sebuah kenyataan sampai pada taraf yg paling dalam sampai ke dasar-dasarnya.
setelah membedah sampai ke bagian paling dasar, hanya ditemukan ada 4 paramattha (click aja utk detailnya ;) ), yaitu:
  • citta
  • cetasika
  • rupa
  • nibbana

citta, cetasika & rupa, secara kolektif disebut sankhata dhamma (berkondisi)
sedangkan nibbana adalah asankhata dhamma (tidak berkondisi)


semoga bisa dimengerti ya ;)  (jadi Abhidhamma Diving Club trademark nih)


mengenai objek meditasi, jhana & abhinna... saya sedang cari jawabannya.
seandainya bro bond menemukan lebih dahulu, kasih tau saya yah...
Anumodana atas pertanyaannya, mengkondisikan saya untuk berkembang jg

:lotus:


Bagus sekali tesla jawabannya,thanks. ^:)^

Berarti kesimpulannya kebenaran hakiki bisa yg berkondisi dan tidak berkondisi. Segala sesuatu yg berkondisi menyebabkan duka dan selama perpaduan unsur tejadi juga ada dukha walaupun itu kebenaran hakiki. Hanya ketika ada kemanunggalan yg  tidak berkondisi maka terdapat kebahagiaan sejati  yaitu nibanna. Dan berarti juga kebenaran tertinggi sebenarnya adalah asankatha dhamma.(CMIIW).

Nah mengenai jhanna hubungannya dengan samutti sacca dan paramatha, saya juga lagi merenungkan kalo ada yg tau duluan silakan kasi tau duluan .    Yang saya liat walaupun dalam beberapa jhana ada paramatha sacca tetap masih dalam sankatha dhamma tapi ngak tau koq bisa dibagi samutti dan paramatha._/\_
« Last Edit: 25 January 2008, 09:16:55 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #19 on: 26 January 2008, 02:54:33 PM »
Cuma mau konfirmasi saja kepada  teman2, mudah2an pernyataan saya benar. Setelah baca2 abhidhamma, berarti dalam ajaran Sang Buddha mempercayai adanya kekekalan yaitu nibbana dan tidak ada lagi anicca. Apakah pernyataan ini benar?





 _/\_
« Last Edit: 26 January 2008, 02:56:22 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #20 on: 27 January 2008, 10:45:32 AM »
Cuma mau konfirmasi saja kepada  teman2, mudah2an pernyataan saya benar. Setelah baca2 abhidhamma, berarti dalam ajaran Sang Buddha mempercayai adanya kekekalan yaitu nibbana dan tidak ada lagi anicca. Apakah pernyataan ini benar?

lebih mudah utk mengatakan apa yg bukan nibbana dari pada mengatakan apa itu nibbana...

Perjuangan Sang Buddha bukanlah untuk menuju alam surgawi. ;)
Alam surgawi yg penuh dg kebahagiaan bukan tujuan umat Buddhist.
kekal adalah definisi bagi kita yg melewati waktu.
kekal jg dapat memberikan sebuah pengertiaan yaitu ada sebuah inti yg tidak terkikis waktu.
nibbana bukanlah seperti itu.

kutipan dari Milinda-Panha:

"Nagasena, ketika Anda mengatakan, "Waktu yang lama sekali", apakah artinya waktu itu? Apakah ada hal semacam itu?"

"Waktu berarti masa lalu, masa kini dan masa yg akan datang. Bagi beberapa orang waktu itu ada; bagi yg lain tidak. Di mana ada mahkluk yg akan dilahirkan kembali, maka bagi mereka waktu itu ada; di mana ada mahkluk yg tidak akan terlahir kembali, bagi mereka waktu itu tidak ada."
« Last Edit: 27 January 2008, 10:47:06 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #21 on: 27 January 2008, 10:56:17 AM »
Tentu saja kekal nibanna bukanlah dalam artian yg dimengerti orang pada umumnya. Tetapi nibbana kekal adanya, bukan dunia,bukan inti dan bukan waktu , dan tidak berkondisi.
Dan apakah berarti pula proses anicca juga terhenti disana(nibbana)?yg merupakan pencapaian terakhir. _/\_
« Last Edit: 27 January 2008, 10:58:25 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #22 on: 28 January 2008, 09:46:10 AM »
dear bond,

mungkin perlu saya ilustrasikan seperti seorg mahasiswa yg lulus S1. Pada waktu wisuda,tentunya mahasiswa itu amat sangat bahagia karena sudah berhasil lulus.
Setelah lulus, tentunya statusnya sudah bukan mahasiswa lagi dan menjadi Sarjana, tul ga???

nah kondisi amat sangat bahagia itu, mirip dengan nibbana hanya saja jika kondisi wisuda hanya bisa terjadi 1x saja, nibbana dapat dimasuki setiap saat. Demikian juga halnya dengan jhana.

Sedangkan "status Sarjana" itulah yang dinamakan Buddha

singkat kata : Buddha tidak selalu ada dalam kondisi "nibbana".... jika sedang makan, maka kesadarannya adalah "makan", jika sedang minum, maka kesadarannya adalah "minum"

jadi kondisi nibbana itu sendiri tidaklah kekal....... tergantung dari apakah buddha mau tetap di kesadaran itu, ataukah di kesadaran lain. Ini tentunya sesuai dengan buddhanussati : "Yang sadar" alias sati

yang kekal adalah kondisi pada waktu di dalam kesadaran nibbana itu sendiri, karena sudah terlepas dari LDM.

semoga bisa dimengerti yah

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #23 on: 28 January 2008, 11:11:07 AM »
Bagaimana dengan halnya setelah parinibana?bukankah benar2 kekal?Dimana tidak ada lagi kondisi2 yg dikarenakan nama dan rupa.
 _/\_
« Last Edit: 28 January 2008, 11:14:32 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #24 on: 28 January 2008, 12:44:41 PM »
Kekal adalah fungsi waktu.

Nibanna adalah lenyapnya penderitaan.
Nibanna adalah tidak berkondisi.
Nibanna di luar konsep waktu.
Jangan terjebak dengan pandangan eternalisme atau nihilisme.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #25 on: 28 January 2008, 01:54:30 PM »
Jadi sebenarnya  kekal atau tidak kekal setelah parinibana? Kalau Sang Buddha atau arahat masih hidup, dan kondisi nibanna tidak kekal(tidak selalu berada dalam kondisi nibbana),seperti yg bung Markos jelaskan saya bisa pahami.

Sekarang dengan yg parinibana, apakah proses anicca berhenti?(cukup jawab ya tau tidak) supaya ada ketegasan dan kejelasan yg benar2 jelas.

Bagaimana dengan sutta yg menyatakan, karena ada yg mutlak ,yg tidak terlahirkan....--->bukankah ini arti kekal dalam ajaran Sang Buddha yaitu nibbana.


« Last Edit: 29 January 2008, 09:03:25 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #26 on: 29 January 2008, 04:19:01 PM »
Para bhikkhu, ada empat penyelewengan persepsi, empat
penyelewengan buah-pikir dan empat penyelewengan
pandangan. Apakah yang empat itu?

Berpegang bahwa di dalam ketidak-kekalan ada
kekekalan: ini adalah penyelewengan persepsi,
pemikiran dan pandangan.

Berpegang bahwa di dalam penderitaan ada kebahagiaan:
ini adalah penyelewengan persepsi, pemikiran dan
pandangan.

Berpegang bahwa di dalam apa yang tanpa-diri ada
suatu diri: ini adalah penyelewengan persepsi,
pemikiran dan pandangan.

Berpegang bahwa di dalam hal-hal yang menjijikkan ada
keindahan: ini adalah penyelewengan persepsi,
pemikiran dan pandangan.

Para bhikkhu, inilah empat penyelewengan persepsi,
pemikiran dan pandangan.

Para bhikkhu, ada empat tanpa-penyelewengan persepsi,
pemikiran dan pandangan. Apakah yang empat itu?

Berpegang bahwa di dalam ketidak-kekalan ada
ketidak-kekalan ... bahwa di dalam penderitaan ada
penderitaan ... bahwa di dalam apa yang tanpa-diri
tidak ada diri ... bahwa di dalam apa yang menjijikkan
ada sifat menjijikkan – inilah empat tanpa
penyelewengan persepsi, pemikiran dan pandangan.

Mereka yang memahami apa yang berubah sebagai kekal,
Penderitaan sebagai suka-cita, diri di dalam
tanpa-diri, Dan yang melihat tanda keindahan di dalam
hal yang menjijikkan
Orang ini berpegang pada pandangan yang
terselewengkan, Secara mental kacau, terkena ilusi.

Terperangkap oleh Mara, tidak bebas dari belenggu,
Mereka masih jauh dari keadaan yang aman.
Makhluk-makhluk itu berkelana melalui lingkaran yang
menyakitkan

Dan pergi berulang-ulang dari kelahiran menuju
kematian. Tetapi ketika para Buddha muncul di dunia,
Pembuat cahaya di pekatnya kegelapan, Mereka
mengungkapkan Ajaran ini, Dhamma nan agung, Yang
membimbing menuju akhir penderitaan.

Ketika orang-orang yang bijaksana mendengarkannya,
Mereka akhirnya memperoleh kewarasan lagi. Mereka
melihat yang tidak kekal sebagai tidak kekal, Mereka
melihat penderitaan semata-mata sebagai penderitaan.
Mereka melihat tanpa-diri sebagai kosongnya diri, Dan
di dalam yang menjijikkan mereka melihat sifat
menjijikkan. Dengan menerima pandangan benar ini,
Mereka mengatasi semua penderitaan.

Penyelewengan Persepsi
(IV, 49)
Angguttara Nikaya
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #27 on: 30 January 2008, 01:29:42 PM »
wehhhhhh dalam banget makna
penyelewengan persepsi ini
hmmm saya bacanya merasa kalau org dah terbebas itu berarti luar biasa banget yah :)

Offline asbak

  • Teman
  • **
  • Posts: 83
  • Reputasi: 2
  • asbak & rokok
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #28 on: 15 February 2008, 08:59:39 AM »
sorry pemula bgt ...
sebenarnya abhidharma belajar ttg apaan yah
kasih tahu dong ... _/\_
Ashtray & Cigarrete differ Gun & Roses

Offline oddiezz

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • in vain
Re: Tanya jawab seputar abhidhamma
« Reply #29 on: 15 February 2008, 09:21:39 AM »
Para bhikkhu...
.....
Berpegang bahwa di dalam penderitaan ada kebahagiaan:
ini adalah penyelewengan persepsi, pemikiran dan
pandangan.
......
Penyelewengan Persepsi
(IV, 49)
Angguttara Nikaya


jadi kita tidak boleh mencoba merasakan kebahagiaan di tengah penderitaan kita ?
kok rasanya jadi pesimistis sekali yah..
bahwa kita harus menyadari kita ini dalam penderitaan (dukkha) dan kalo merasa bahagia itu cuman kesalahan persepsi ?
Atau ini cuman dianjurkan kepada para bikkhu aja ?
Mohon pencerahan...
Eschew Obfuscation! Espouse Elucidation!