Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: N1AR on 06 January 2009, 01:10:25 PM
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
-
wah N1AR... pertanyaan anda sama dengan saya.
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
Enam atribut Dhamma berarti Dhamma bisa dibuktikan dalam kehidupan ini.
Padam bukan berarti ada atau tidak ada, melainkan sudah di luar konsep kata-kata.
Kalau ada atau tidak ada adalah pandangan salah.
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
namaste suvatthi hotu
satu tetes air ke samudra/laut.......untuk apa?
ya untuk apa ya?
Mau tahu rasa durian kita harus mau mencicipi durian, mau tahu kebahagiaan nibbana ya kita harus mencapai nibbana
thuti
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
Nibbana itulah kebahagiaan sejati... Nibbana bukan tempat... Nibbana adalah suatu keadaan (kondisi) yang akan di alami oleh batin. Makanya Nibbana itu hanya bisa di realisasi. (cmiiw)
_/\_ :lotus:
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
Sang Buddha pernah bersabda pada 5 pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa kita semua bisa mencapai Pembebasan dalam hidup kali ini, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Buddha Dhamma bisa dibuktikan saat ini, di hidup ini juga.
YA. Sariputta pernah berkata, "...di Nibbana tidak lagi terdapat kebahagiaan dan kesedihan. Karena itulah, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi."
-
[at] ci lily
saia juga pernah mengira nibbana adalah kondisi, tapi kl gk salah siaa pernah baca juga disini, ntah diposting siapa saia lupa
dimana dia blg kalo nibbana juga bukan lah kondisi, kira-kira gimana tuh?
-
sudahlah ujung2nya juga bakalan bilang "tidak terlukis kata-kata"
karena kek nanya berapa 1 dibagi 0
-
kalau pengertian yang saya baca
penderitaan adalah seperti illusi akan ketidak tahuan tentang sakit dan penderitaan
kebahagian juga sebaliknya?
kalo benar, buat apa nibbana kalau sudah disana
pikiran kaya ai robot ( gak perlu perasaan )
kalau saya di sentil aja uda nangis, bagaimana saya bisa paham apa itu ketidak tahuana tentang sakit dan penderitana/ bahagia
kalau enam atribut dhamma terlaksanakan dalam hidup ini apa akan langsung arahat
(bos gak tau soal enam atribut dhamma, bisa sekalian jelasin)
di nibanna akan bertemu langsung dengan buddha gak? soalnya buddha kan ke nibbana
-
[at] ci lily
saia juga pernah mengira nibbana adalah kondisi, tapi kl gk salah siaa pernah baca juga disini, ntah diposting siapa saia lupa
dimana dia blg kalo nibbana juga bukan lah kondisi, kira-kira gimana tuh?
Nibbana (Bhs. Pali) atau Nirvana (Bhs. Sansekerta) adalah kondisi yang terlepas dari segala hal dualistis / Pembebasan Sempurna. Kalau ada yang bilang Nibbana adalah alam / tempat, maka ada kemungkinan :
1) Narasumber itu mendapatkan info yang salah
2) Narasumber itu kurang paham
3) Narasumber itu mengeluarkan statement tanpa referensi yang mendasar
4) Narasumber itu iseng
5) Narasumber itu memiliki kesalahan cara pandang
Meditator yang sudah mencapai kondisi Nibbuta (Nibbana yang sementara), pasti lebih bisa menjelaskan bagaimana kondisi Nibbana.
sudahlah ujung2nya juga bakalan bilang "tidak terlukis kata-kata"
karena kek nanya berapa 1 dibagi 0
Tak bisa dijelaskan karena Nibbana adalah kondisi yang terlepas dari dualisme. Dan di luar dualisme, berarti di luar tata bahasa dan pembendaharaan kosakata.
kalau pengertian yang saya baca
penderitaan adalah seperti illusi akan ketidak tahuan tentang sakit dan penderitaan
kebahagian juga sebaliknya?
kalo benar, buat apa nibbana kalau sudah disana
pikiran kaya ai robot ( gak perlu perasaan )
kalau saya di sentil aja uda nangis, bagaimana saya bisa paham apa itu ketidak tahuana tentang sakit dan penderitana/ bahagia
kalau enam atribut dhamma terlaksanakan dalam hidup ini apa akan langsung arahat
(bos gak tau soal enam atribut dhamma, bisa sekalian jelasin)
di nibanna akan bertemu langsung dengan buddha gak? soalnya buddha kan ke nibbana
Sang Buddha merealisasi Nibbana, artinya Beliau mencapai kondisi Pembebasan Tertinggi.
Sang Buddha memasuki Parinibbana, artinya Sang Buddha mencapai dan berdiam di kondisi batin yang berupa Pembebasan Sempurna.
-
[at] ci lily
saia juga pernah mengira nibbana adalah kondisi, tapi kl gk salah siaa pernah baca juga disini, ntah diposting siapa saia lupa
dimana dia blg kalo nibbana juga bukan lah kondisi, kira-kira gimana tuh?
[at] Reenzia...
Bagi puthujjana (umat awam) di jelaskan begitu.
Makanya susah juga untuk menjelaskan ttg NIBBANA... sesuai dengan postingan Romo Cunda..."kita harus merealisai Nibbana itu dulu"
dimana dia blg kalo nibbana juga bukan lah kondisi, kira-kira gimana tuh?
Mungkin dia merujuk ke TILAKKANA... salah satu TILAKKHANA adalah SABBE DHAMMA ANATTA... Dhamma di sini mencakup SANKHATA DHAMMA ( Segala sesuatu perpaduan/berkondisi) dan ASANKHATA DHAMMA (tidak berkondisi/cerai belai).
SANKHATA DHAMMA (cth di Samsara) terdiri dari Anicca, dukkha
ASANKHATA DHAMMA (cth Nibbana) terdiri dari Nicca, Adukkha
_/\_ :lotus:
-
mau tanya juga apa pertanyaan yang sensitif tentang kebuddha an
saolnya klangsung brp T_T
ci lily : ada dimana / sutta mana kalau nibbana adalah kebahagian tertinggi ( soalnya selalu referensi sutta )
Sang Buddha pernah bersabda pada 5 pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa kita semua bisa mencapai Pembebasan dalam hidup kali ini, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Buddha Dhamma bisa dibuktikan saat ini, di hidup ini juga.
bagaimana dengan kamma kita, apa masih pengaruh dalam usaha yang sunguh2
thaks suhu2
-
[at] upasaka
pantas saja pengertian nibbana selalu didahului kata 'tidak' atau 'bukan'
karena tak ada kata yg paling tepat untuk menggambarkan bagaimana nibbana
_/\_ tengkiu
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana.
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya.
-
mau tanya juga apa pertanyaan yang sensitif tentang kebuddha an
saolnya klangsung brp T_T
ci lily : ada dimana / sutta mana kalau nibbana adalah kebahagian tertinggi ( soalnya selalu referensi sutta )---> Kekna sy ga posting kebahagiaan tertinggi dech... ;D Saya post kebahagiaan sejati lho.....sori... sy bukan ahli sutta... mungkin ada teman2 yang bisa membantu? ^:)^
Sang Buddha pernah bersabda pada 5 pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa kita semua bisa mencapai Pembebasan dalam hidup kali ini, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Buddha Dhamma bisa dibuktikan saat ini, di hidup ini juga.
bagaimana dengan kamma kita, apa masih pengaruh dalam usaha yang sunguh2
thaks suhu2
-
Kata dukkha biasanya diterjemahkan sebagai penderitaan, hal ini tidak sesederhana seperti rasa sakit.
Kalau saya pribadi lebih senang menggunakan kata "tidak memuaskan".
Tubuh ini tidak memuaskan, karena tidak bisa diatur, kalau sakit ya sakit, kalaupun sehat pasti akan tua dan mati, kalau lagi amsiong lumpuh tidak bisa diatur. Dari kenyang jadi lapar, dari segar jadi lemes, dan lain-lain.
Bentuk-bentuk batin tidak memuaskan, selalu berubah, tidak kekal. Lagi enak posisi duduk, lama-lama pegal juga. Kalau bertemu dengan orang yang klop pikiran rasanya enak, kalau ketemu preman dipalak rasanya gak enak, pikiran lagi senang, tiba-tiba berubah jadi tidak senang.
Orang yang kita cintai pergi, sakit, menderita, dan mati, kita juga akan sakit, menderita dan mati.
Nibanna berarti berakhirnya dukkha. Nah, hal seperti itu bisa diteorikan, tetapi lebih klop lagi kalau ditembus sendiri. Kayak orang dikasih tau rasa buah anu enak, tapi gak pernah dicoba. Lebih klop kalau coba sendiri.
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana.
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya.
ini gw perna nanya dijawab ama teman gw
masuk maitreya aja katanya.. biar cepat ketemu ha.. ^:)^
ci lily: help ci.. cilily kan banyak koleksinya
-
[at] n1ar
apakah mungkin pengertian nibbana buddhist dan maitreya itu berbeda?
-
Nibbana itulah kebahagiaan sejati... Nibbana bukan tempat... Nibbana adalah suatu keadaan (kondisi) yang akan di alami oleh batin. Makanya Nibbana itu hanya bisa di realisasi. (cmiiw)
_/\_ :lotus:
namaste suvatthi hotu
Nibbana bukan tempat, tapi nirvana hotel loh (hotel Nirwana)
Dengan ini aku kutipkan naskah tentang nibbāna, cuma harus ada yang mau membantu menterjemahkannya.
Ayo siapa mau bantu
semoga bermanfaat
Khuddakanikāye; Udānapāḷi; 8. Pāṭaligāmiyavaggo; 1. Paṭhamanibbānapaṭisaṃyuttasuttaṃ
‘‘Atthi, bhikkhave, tadāyatanaṃ, yattha neva pathavī, na āpo, na tejo, na vāyo,
na ākāsānañcāyatanaṃ, na viññāṇañcāyatanaṃ, na ākiñcaññāyatanaṃ, na nevasaññānāsaññāyatanaṃ, nāyaṃ loko, na paraloko, na ubho candimasūriyā. Tatrāpāhaṃ, bhikkhave, neva āgatiṃ vadāmi, na gatiṃ, na ṭhitiṃ, na cutiṃ, na upapattiṃ; appatiṭṭhaṃ, appavattaṃ, anārammaṇamevetaṃ.
Esevanto dukkhassā’’ti.
sādhu sādhu sādhu
Thuti
-
bos Adamantium Claw
maksud saya kalau soal dukkha, saya setujuh bangat memang bergitulah illusi atau dll..
kalau rasa bahagia yg saya tanya.
kita boleh makan tapi secukupnya.. apa bahagia tidak boleh datang seterusnya/ tak terhinga
seperti orang yang kita cintai lahir..saya akan bahagia ingin mempertahankannaya samapai semampu saya
seperti kata hatred.. kalau kita tidak punya bayangan buah itu bagaimana kita bisa mencicipinya
-
[at] n1ar
apakah mungkin pengertian nibbana buddhist dan maitreya itu berbeda?
saya tidak punyah kemampuan menjawabnya reen
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.---> kalo malas praktek SILA, SAMADHI, PANNA... ya mustahil bisa merealisai NIBBANA
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas. ---> bagaimana dia mau ke tujuan, kalo dia sendiri aja ga jalan? ;D
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.--> buktinya di thailand atau di myanmar mungkin ada bhante yang telah merealisasi nibbana... hanya tidak di publikasikan saja...Kalo di publikasikan berarti bhante itu belum suci (belum merealisasi Nibbana karena mempublikasikan dirinya berarti dia masih punya mana/kesombongan (faktor batin yang tidak bermanfaat)... ;D
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana. ---> bukankah Dhamma (ajaran Buddha) itulah pengganti samma sambuddha?
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya. ---> coba kalo sempat jalan2 (sekalian tanya2) ke pusat meditasi myanmar ( mis. pak auk center dll) atau di thailand juga boleh... ;D
-
Sang Buddha pernah bersabda pada 5 pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa kita semua bisa mencapai Pembebasan dalam hidup kali ini, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Buddha Dhamma bisa dibuktikan saat ini, di hidup ini juga.
bagaimana dengan kamma kita, apa masih pengaruh dalam usaha yang sunguh2
thaks suhu2
Apabila kita memiliki kondisi fisik yang sesuai, kondisi batin yang sesuai, artinya kita memiliki semua potensi untuk mencapai Nibbana. Seorang bejat bin biadab pun memiliki potensi untuk merealisasi Pembebasan ini.
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana.
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya.
Sang Buddha bersabda :"Selama Jalan Mulia Berunsur 8 dan 4 Kebenaran Ariya dilaksanakan dengan tekun, maka dunia ini tidak akan kekurangan dari Para Arahat."
Yang membuat jumlah Para Arahat semakin berkurang di dunia ini adalah tingakat kekotoran duniawi yang begitu pekat. Selain itu, dipengaruhi pula oleh melunturnya Esensi Buddhisme Sejati versi Sang Buddha.
ini gw perna nanya dijawab ama teman gw
masuk maitreya aja katanya.. biar cepat ketemu ha..
Dalam Aliran Maitreya, Nibbana atau Nirvana dijelaskan sebagai Alam Surga Sejati Para Buddha. Atas kemurahan hati Laomu, Beliau memberikan metode singkat untuk mencapai Alam Surga Tiada Tara ini tanpa harus menyucikan diri dengan Bhavana. Yaitu cukup melaksanakan ritual Qiu Dao dan mengingat 5 Kata Mutiara.
-
ci lily : ada dimana / sutta mana kalau nibbana adalah kebahagian tertinggi ( soalnya selalu referensi sutta )
Namo Buddhaya. Saya coba bantu, ada di Dhammapada 203 dan 204 _/\_
-
ini gw perna nanya dijawab ama teman gw
masuk maitreya aja katanya.. biar cepat ketemu ha.. ^:)^
ci lily: help ci.. cilily kan banyak koleksinya
Kalo menurut temanmu gitu... yah terserah dia aja... kan pemikiran dia begitu.
Setau saya Nirwananya (dlm aliran Maitreya) itu adalah surga (tempat) seperti iming2nya agama tetangga yg lain juga. Nirwananya lain ama yg Nibbana menurut hakikat sesungguhnya.
Btw...Saya punya 2 kapling di nirwana ( dlm aliran Maitreya). Ada yang mau jadi tetangga saya? :))
_/\_ :lotus:
-
ci lily : ada dimana / sutta mana kalau nibbana adalah kebahagian tertinggi ( soalnya selalu referensi sutta )
Namo Buddhaya. Saya coba bantu, ada di Dhammapada 203 dan 204 _/\_
Bro Luis...
Anumodana..._/\_
GRP sent... ;D
:lotus:
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.---> kalo malas praktek SILA, SAMADHI, PANNA... ya mustahil bisa merealisai NIBBANA mank sekarang dah ada yg berhasil dengan modal 3 itu doank :D
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas. ---> bagaimana dia mau ke tujuan, kalo dia sendiri aja ga jalan? ;D mo jalan kemana? kek gmana sih disono itu? tau darimana kalo dah nyampe? :D
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.--> buktinya di thailand atau di myanmar mungkin ada bhante yang telah merealisasi nibbana... hanya tidak di publikasikan saja...Kalo di publikasikan berarti bhante itu belum suci (belum merealisasi Nibbana karena mempublikasikan dirinya berarti dia masih punya mana/kesombongan (faktor batin yang tidak bermanfaat)... ;D ah.. bisaan aja ngelessnya :D
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana. ---> bukankah Dhamma (ajaran Buddha) itulah pengganti samma sambuddha? mank bisa ngomong? :D
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya. ---> coba kalo sempat jalan2 (sekalian tanya2) ke pusat meditasi myanmar ( mis. pak auk center dll) atau di thailand juga boleh... ;D kalau daku punya kesempatan pasti ci Lilly i ajak deh ;D
-
maksud saya kalau soal dukkha, saya setujuh bangat memang bergitulah illusi atau dll..
kalau rasa bahagia yg saya tanya.
kita boleh makan tapi secukupnya.. apa bahagia tidak boleh datang seterusnya/ tak terhinga
seperti orang yang kita cintai lahir..saya akan bahagia ingin mempertahankannaya samapai semampu saya
seperti kata hatred.. kalau kita tidak punya bayangan buah itu bagaimana kita bisa mencicipinya
Yah, kagak bisa dipaksaain selamanya, seterusnya, karena segala yang berkondisi tidak kekal (Anicca).
Memang itu realitasnya. Mau sakti kayak Maha Brahma yang hidup lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali juga pasti mati juga suatu waktu.
Justru karena kemelekatan akan hal-hal bahagia itu terjadi dukkha. Timbul keinginan mau menjaga orang yang dicintai selamanya, padahal memang realitasnya tidak kekal.
Tapi Ajaran Sang Buddha bukan ajaran pesimis. Dukkha ternyata bisa diakhiri!
-
ini gw perna nanya dijawab ama teman gw
masuk maitreya aja katanya.. biar cepat ketemu ha.. ^:)^
ci lily: help ci.. cilily kan banyak koleksinya
Kalo menurut temanmu gitu... yah terserah dia aja... kan pemikiran dia begitu.
Setau saya Nirwananya (dlm aliran Maitreya) itu adalah surga (tempat) seperti iming2nya agama tetangga yg lain juga. Nirwananya lain ama yg Nibbana menurut hakikat sesungguhnya.
Btw...Saya punya 2 kapling di nirwana ( dlm aliran Maitreya). Ada yang mau jadi tetangga saya? :))
_/\_ :lotus:
kok bs ada 2 ci? emank ciu taonya 2x yakk? saia juga ada looh =))
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.---> kalo malas praktek SILA, SAMADHI, PANNA... ya mustahil bisa merealisai NIBBANA mank sekarang dah ada yg berhasil dengan modal 3 itu doank :D --> kalo dia berhasil...dia juga tidak akan bilang2... ingat mana(kesombongan)...;D
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas. ---> bagaimana dia mau ke tujuan, kalo dia sendiri aja ga jalan? ;D mo jalan kemana? kek gmana sih disono itu? tau darimana kalo dah nyampe? :D --> dia sendiri yg tahu... ;D
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.--> buktinya di thailand atau di myanmar mungkin ada bhante yang telah merealisasi nibbana... hanya tidak di publikasikan saja...Kalo di publikasikan berarti bhante itu belum suci (belum merealisasi Nibbana karena mempublikasikan dirinya berarti dia masih punya mana/kesombongan (faktor batin yang tidak bermanfaat)... ;D ah.. bisaan aja ngelessnya :D --> ;D
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana. ---> bukankah Dhamma (ajaran Buddha) itulah pengganti samma sambuddha? mank bisa ngomong? :D --> jadi ingat lagu ini...andai bulan bisa ngomong dst... :))
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya. ---> coba kalo sempat jalan2 (sekalian tanya2) ke pusat meditasi myanmar ( mis. pak auk center dll) atau di thailand juga boleh... ;D kalau daku punya kesempatan pasti ci Lilly i ajak deh ;D --> makasih yaah....mungkin sy tunggu kamu duluan di sana... :)) oh ya... kalo kesana... jgn lupa bawa list pengelolaan dhamma oleh ariya puggala... soalnya yg udah suci tak akan bilang dirinya udah suci... jadi km harus check satu2 berdasarkan list itu. ;D
-
kok bs ada 2 ci? emank ciu taonya 2x yakk? saia juga ada looh =))
ya yalaahhhh.... 1x ciu tao kan dapat 1 kapling... 2x berarti dapat 2 kapling.... btw...ada yang mau beli ga? saya mau jual... :))
_/\_ :lotus:
-
:hammer: ci Lilly dah ada dsono ya
ketinggalan donk eke :P
-
mau tanya juga apa pertanyaan yang sensitif tentang kebuddha an
saolnya klangsung brp T_T
ci lily : ada dimana / sutta mana kalau nibbana adalah kebahagian tertinggi ( soalnya selalu referensi sutta )
Sang Buddha pernah bersabda pada 5 pertapa di Taman Rusa Isipathana, bahwa kita semua bisa mencapai Pembebasan dalam hidup kali ini, asal kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Buddha Dhamma bisa dibuktikan saat ini, di hidup ini juga.
bagaimana dengan kamma kita, apa masih pengaruh dalam usaha yang sunguh2
thaks suhu2
namaste suvatthi hotu
Mau mencapai nibbana sekarang dan disini, ada resep dan petunjuk dari Buddha seperti tertera dalam:
Dīghanikāyo; Mahāvaggapāḷi; 9. Mahāsatipaṭṭhānasuttaṃ
‘‘Tiṭṭhantu, bhikkhave, satta māsāni. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya cha māsāni…pe… pañca māsāni… cattāri māsāni… tīṇi māsāni … dve māsāni… ekaṃ māsaṃ… aḍḍhamāsaṃ… tiṭṭhatu, bhikkhave, aḍḍhamāso.
Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitāti.
Tolong dibantu dengan terjemahannya
Selamat berjuang semoga anda dapat merealisasikan Nibbana dalam waktu singkat yaitu hanya "setengah bulan saja" (aḍḍhamāsaṃ) seperti yang tertera dalam sutta atau paling lambat sebelum "ajal menjelang"
apabila sudah berhasil tolong ajarkan aku ya
sādhu sādhu sādhu
thuti
-
Nibbana mendapat sebutan yang banyak, diantaranya adalah :
~ Dalam Abhidhammatthasangaha (pali) :
VANA SANKHATAYA TANHAYA NIKKHANTATTA NIBBANAM
artinya Keadaan yang terbebas dari tanha, di sebut Nibbana
~ Dalam Paramatthadipanitika :
NATTHI VANAM ETTHANI NIBBANAM
artinya Keadaan ketenangan yang timbul dengan terbebasnya dari
Tanha di sebut Nibbana
~ Dalam Visudhimagga :
TAYIDAM SANTI LAKKHANAM
artinya Nibbana adalah kebahagiaan yang terbebas dari Kilesa
NIBBANAM PARANAM SUKHAM
artinya Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi
Sumber : Buku Abhidhammatthasangaha (Panjika)
_/\_ :lotus:
-
:hammer: ci Lilly dah ada dsono ya
ketinggalan donk eke :P
Mau jadi tetangga saya? ;D
_/\_ :lotus:
-
yg jadi tetangga aye di suddhavasa sapa donk nanti?
-
Rocun,
ada lagi yg lebih cepat
di Maha Satipatthana Sutta cuma 7 hari, ayo kasih cuplikannya
-
Kalo bisa sih gak lahir lagi suhu.
-
moga2x deh wolve, sapa tahu in next 30 years tanah di suddhavasa dah kgk kepake lagi :)) *sok pede bisa dan punya tanah*
-
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
bagaimana dia mau ke tujuan, kalo dia sendiri aja ga jalan? ;D
mo jalan kemana? kek gmana sih disono itu? tau darimana kalo dah nyampe? :D
dia sendiri yg tahu... ;D
Jika A yg tinggal di JKT, tidak percaya bhw ada salju di Papua, akankah dia bisa menjadi percaya pada waktu diberikan foto mengenai salju di Papua?
Demikian juga Nibbana, jika sudah diawali dengan sikap ragu2 akan Nibbana itu sendiri, apakah akan percaya jika disebut Nibbana itu spt apa?
Jika memang ada rasa tidak percaya, hendaknya itu dilakukan dengan sikap membuktikan secara diri sendiri, misal dalam kasus salju di Papua, dia harus mau mengumpulkan data2 dari berbagai sumber dan yg terakhir adalah berjalan sendiri dan merasakan salju di Papua itu seperti apa
Itu yg sebenarnya ditunjukkan oleh guru Buddha dengan sutta, cinta dan bhavana maya panna yaitu kebijaksanaan yg akan semakin tumbuh seiring dengan pembuktian dan perenungan
Inilah yg disebut dengan Ehipassiko dalam Dhammanussati
Semoga bisa bermanfaat _/\_
-
‘‘Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya satta vassāni, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitā.
‘‘Tiṭṭhantu, bhikkhave, satta vassāni. Yo hi koci , bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya cha vassāni…pe… pañca vassāni… cattāri vassāni… tīṇi vassāni… dve vassāni… ekaṃ vassaṃ… tiṭṭhatu, bhikkhave, ekaṃ vassaṃ. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya satta māsāni, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitā. Tiṭṭhantu, bhikkhave, satta māsāni. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya cha māsāni…pe… pañca māsāni… cattāri māsāni… tīṇi māsāni… dve māsāni… ekaṃ māsaṃ… aḍḍhamāsaṃ… tiṭṭhatu, bhikkhave, aḍḍhamāso. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā sati vā upādisese anāgāmitā’’ti.
-
yg jadi tetangga aye di suddhavasa sapa donk nanti?
Suhu pilihnya tempat yg tinggi sekaliiiiiiiiiiiiiiiii... tempat itu tak akan hancur walaupun dunia kiamat... ;D Suhu hebat sekali... :))
_/\_ :lotus:
-
Apabila kita memiliki kondisi fisik yang sesuai, kondisi batin yang sesuai, artinya kita memiliki semua potensi untuk mencapai Nibbana. Seorang bejat bin biadab pun memiliki potensi untuk merealisasi Pembebasan ini.
upasaka : seperti cerita Angulimala, dhamma dan berbuat lebih banyak kebaikan melenyapkan kamma buruk?
hm... iya iya bos ;D
mau nanya sedikit lagi.
bagaimana kamma bisa tidak diperhitungin?
apa buddha di nibanna?
uda saya cek dhammapada 203 dan 204
apa kebahagian tertinggi dan kebebasan akhir yang diterangin di dhammapada
bukan penyataan akhir.
"ada kebahagian di nibanna"
seperti apa maksud kebahagian di nibbana
bos Adamantium Claw:
saya akan berpikir2 ke nibanna kalau saya akhirnya ( seandainya )
keluargaku atau orang yg saya cintai masi belum, karena tidak mungkin saya tunggu T_T
apa saya lebih cocok belajar di mahayana?
-
‘‘Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya satta vassāni, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitā.
‘‘Tiṭṭhantu, bhikkhave, satta vassāni. Yo hi koci , bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya cha vassāni…pe… pañca vassāni… cattāri vassāni… tīṇi vassāni… dve vassāni… ekaṃ vassaṃ… tiṭṭhatu, bhikkhave, ekaṃ vassaṃ. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya satta māsāni, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitā. Tiṭṭhantu, bhikkhave, satta māsāni. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya cha māsāni…pe… pañca māsāni… cattāri māsāni… tīṇi māsāni… dve māsāni… ekaṃ māsaṃ… aḍḍhamāsaṃ… tiṭṭhatu, bhikkhave, aḍḍhamāso. Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā sati vā upādisese anāgāmitā’’ti.
mohon bantuan utk penterjemahannya
-
apa buddha di nibanna?
uda saya cek dhammapada 203 dan 204
apa kebahagian tertinggi dan kebebasan akhir yang diterangin di dhammapada
bukan penyataan akhir.
"ada kebahagian di nibanna"
seperti apa maksud kebahagian di nibbana
bos Adamantium Claw:
saya akan berpikir2 ke nibanna kalau saya akhirnya ( seandainya )
keluargaku atau orang yg saya cintai masi belum, karena tidak mungkin saya tunggu T_T
apa saya lebih cocok belajar di mahayana?
Maksud kebahagiaan adalah dukkha telah berakhir.
Harus dilihat, semangat menolong orang lain itu Maha Karuna, atau hanya bentuk-bentuk batin yang akusala? Gak sembarangan loh punya Maha Karuna.
-
Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā sati vā upādisese anāgāmitā’’ti.
Bahasa Pali aye jelek :
Para Bhikkhu, ... empat landasan perhatian penuh ... tujuh hari, ... satu dari dua buah ... di sini saat ini... ato ... ada sisa ... jadi anagami.
-
kok bs ada 2 ci? emank ciu taonya 2x yakk? saia juga ada looh =))
ya yalaahhhh.... 1x ciu tao kan dapat 1 kapling... 2x berarti dapat 2 kapling.... btw...ada yang mau beli ga? saya mau jual... :))
_/\_ :lotus:
gue udah 3x ciu tao, berarti ada 3 kapling, woi siapa mau beli nih, jual murah tanpa DP......,obral :))
_/\_
-
[at] atas...
hah....Pemecah rekor tuch...;D
Waduh... jual kapling aja ada saingan...bisa kagak laku tuch.. :))
_/\_ :lotus:
-
ha.. sangat berat kalau saya memikirkan diri sendiri.
terima kasih semua akan saya renungkan
-
[at] atas...
hah....Pemecah rekor tuch...;D
Waduh... jual kapling aja ada saingan...bisa kagak laku tuch.. :))
_/\_ :lotus:
ci Lily kalau ndak laku2, cari agen penjual Ray white :))
_/\_
-
:outoftopic: :backtotopic:
-
ha.. sangat berat kalau saya memikirkan diri sendiri.
terima kasih semua akan saya renungkan
"Pikiran adalah Raja Kehidupan, Bahagia atau derita berasal dari Pikiran" ---> ini pesan dari Kakek Guru saya (Panjika)... tolong di ingat selalu pesan itu... ^:)^
_/\_ :lotus:
-
mau nanya sedikit lagi.
bagaimana kamma bisa tidak diperhitungin?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
-
[at] om upasaka
loh kok gitu.. perasaan waktu dulu nanya, katanya harus dihabiskan vipakanya
-
hmmm mungkin begini, emank vipaka harus dihabiskan, tapi bagi arahanta, itu bukan vipaka lagi, gitu yak?
-
bukan vipaka lagi :hammer:
mo bikin kosakata baru :D
-
[at] om upasaka
loh kok gitu.. perasaan waktu dulu nanya, katanya harus dihabiskan vipakanya
Kan anicca... :))
_/\_ :lotus:
-
hmmmm dlu pernah saia baca, tp lupa... :hammer:
kl gak salah sih itu ttp adalah vipaka, tapi emank arahanta masih mikirin vipaka apa yg dia terima? gitu lo..
mungkin ada yg bs jelasin?
-
mau nanya sedikit lagi.
bagaimana kamma bisa tidak diperhitungin?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
namaste suvatthi hotu
Baik seorang Buddha maupun seorang Arahat masih akan menerima kammavipaka namun mereka sudah tidak membuat kamma baru. Semua tindakan (kamma) melalui gerbang jasmani, ucapan dan pikiran bersifat fungsional (kiriya), dan setelah meninggal semua kammavipaka yang belum sempat berbuah menjadi tak mampu berbuah atau telah habis masa masaknya, sering disebut dengan istilah "mandul" (ahosi kamma)
Semoga bermanfaat
thuti
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
-
oooo...begitchu....
-
Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā sati vā upādisese anāgāmitā’’ti.
Bahasa Pali aye jelek :
Para Bhikkhu, ... empat landasan perhatian penuh ... tujuh hari, ... satu dari dua buah ... di sini saat ini... ato ... ada sisa ... jadi anagami.
namaste suvatthi hotu
wow keren......sudah bisa tuh, jangan nyerah sebelum menjadi almarhum
Yo hi koci, bhikkhave, ime cattāro satipaṭṭhāne evaṃ bhāveyya sattāhaṃ, tassa dvinnaṃ phalānaṃ aññataraṃ phalaṃ pāṭikaṅkhaṃ diṭṭheva dhamme aññā; sati vā upādisese anāgāmitāti.
Barangsiapa o para bhikkhu, dapat mengembangkan Empat Landasan Eling (cattāro satipaṭṭhānā) ini dalam “tujuh hari”, bagi dia dapat mengharapkan salah satu dari dua buah, yaitu: memahami Dhamma sekarang dan di sini (mencapai Arahat), namun apabila masih ada sisa noda kemelekatan dia akan mencapai tingkat Anāgāmi
sādhu sādhu sādhu
thuti
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
Baik seorang Buddha maupun seorang Arahat masih akan menerima kammavipaka namun mereka sudah tidak membuat kamma baru. Semua tindakan (kamma) melalui gerbang jasmani, ucapan dan pikiran bersifat fungsional (kiriya), dan setelah meninggal semua kammavipaka yang belum sempat berbuah menjadi tak mampu berbuah atau telah habis masa masaknya, sering disebut dengan istilah "mandul" (ahosi kamma)
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan
;D thanks uda kelar
-
[at] 7 Tails aka N1AR
Sama-sama bro... :)
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana.
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya.
itu kalo secara logika. kalo ada tempat yg dituju. ini bukan. dan melebihi logika.
-
itulah mengapa, saat ini MUSTAHIL seseorang mencapai Nibbana.
logikanya gini, bagaimana orang bisa ke satu tujuan, kalo tujuan dia aja gak jelas.
dan secara teori Nibbana mungkin dapat direalisasi jika ada samma sambuddha.
karena ibarat kate hanya samma sambuddha lah yg bisa memberi petunjuk kita dah sampe mana.
itu juga yg menjadi alasan yg Arahat di jaman sekarang itu mustahil. dan kalo ada bhikkhu2 yg ngaku arahat tapi bukan samma sambuddha/paccekkha buddha itu ngibul namanya.
itu kalo secara logika. kalo ada tempat yg dituju. ini bukan. dan melebihi logika.
hal ini sering saya analogikan seperti anak TK yg diberi tahu mengenai Aljabar
dia akan mati2an berargumen bhw menurut logika si anak TK, Aljabar adalah sesuatu yg tidak mungkin
Dan misalnya Aljabar ada pun, itu tidak berguna bagi diri si anak TK
demikian juga halnya kita dan Nibbana.
Banyak org saat ini yg bertanya2 Nibbana itu spt apa, dsbnya........
bahkan ada yg bertanya, kalo udh sampe, so what? mo ngapain? bagaimana dgn hidup kita ini?
Sesungguhnya semuanya hanyalah proses yg terus berkesinambungan
Seperti Aljabar yg bisa dicapai jika dan hanya jika kita sudah belajar matematika dasar (1+1=2, dsbnya)
Bagaimana kita bisa mengerti Aljabar kalau matematika dasar saja kita masih kelimpungan?
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
-
[at] atas...
Pertanyaan yg salah...;D
_/\_ :lotus:
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
aneh, sungguh aneh
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
Apakah api ada, tepat saat ini Anda bertanya?
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
Baik seorang Buddha maupun seorang Arahat masih akan menerima kammavipaka namun mereka sudah tidak membuat kamma baru. Semua tindakan (kamma) melalui gerbang jasmani, ucapan dan pikiran bersifat fungsional (kiriya), dan setelah meninggal semua kammavipaka yang belum sempat berbuah menjadi tak mampu berbuah atau telah habis masa masaknya, sering disebut dengan istilah "mandul" (ahosi kamma)
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan
;D thanks uda kelar
pada quote di atas disebutkan bahwa para arahat tidak akan pernah lagi menghasilkan buah dari tindakannya, walaupun diasumsikan pasti buah karma baik !
kita kembali saja pada pemahaman sederhana via pertanyaan ini: "apakah anda yakin bahwa "semua hal buruk" yang anda alami sepanjang hidup ini merupakan "buah karma buruk" dari semua tindakan buruk anda sendiri melulu ?
ika.
-
aneh, sungguh aneh
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
Baik seorang Buddha maupun seorang Arahat masih akan menerima kammavipaka namun mereka sudah tidak membuat kamma baru. Semua tindakan (kamma) melalui gerbang jasmani, ucapan dan pikiran bersifat fungsional (kiriya), dan setelah meninggal semua kammavipaka yang belum sempat berbuah menjadi tak mampu berbuah atau telah habis masa masaknya, sering disebut dengan istilah "mandul" (ahosi kamma)
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan
;D thanks uda kelar
pada quote di atas disebutkan bahwa para arahat tidak akan pernah lagi menghasilkan buah dari tindakannya, walaupun diasumsikan pasti buah karma baik !
kita kembali saja pada pemahaman sederhana via pertanyaan ini: "apakah anda yakin bahwa "semua hal buruk" yang anda alami sepanjang hidup ini merupakan "buah karma buruk" dari semua tindakan buruk anda sendiri melulu ?
ika.
ada banyak faktor mempengaruhi kamma saya. tapi kalau ditanya kesaya
iya semua yang terjadi sepanjang hidup saya adalah buah kamma saya sendiri baik ataupun tidak baik
sudah saya alami sendiri ;D
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga?
Ada ahosi kamma, yaitu perbuatan yang tidak menghasilkan vipaka (buah).
Seorang Arahanta dikatakan telah mencapai Pembebasan, karena beliau juga tidak perlu menerima semua buah perbuatan yang pernah dilakukan. Seorang Arahanta tidak lagi dikondisikan oleh vipaka.
Baik seorang Buddha maupun seorang Arahat masih akan menerima kammavipaka namun mereka sudah tidak membuat kamma baru. Semua tindakan (kamma) melalui gerbang jasmani, ucapan dan pikiran bersifat fungsional (kiriya), dan setelah meninggal semua kammavipaka yang belum sempat berbuah menjadi tak mampu berbuah atau telah habis masa masaknya, sering disebut dengan istilah "mandul" (ahosi kamma)
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan
;D thanks uda kelar
pada quote di atas disebutkan bahwa para arahat tidak akan pernah lagi menghasilkan buah dari tindakannya, walaupun diasumsikan pasti buah karma baik !
kita kembali saja pada pemahaman sederhana via pertanyaan ini: "apakah anda yakin bahwa "semua hal buruk" yang anda alami sepanjang hidup ini merupakan "buah karma buruk" dari semua tindakan buruk anda sendiri melulu ?
ika.
ada banyak faktor mempengaruhi kamma saya. tapi kalau ditanya kesaya
iya semua yang terjadi sepanjang hidup saya adalah buah kamma saya sendiri baik ataupun tidak baik
sudah saya alami sendiri ;D
anda menjwb itu dgn Keyakinan anda atau hanya dgn Kepercayaan anda saja ?
ika.
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
Apakah api ada, tepat saat ini Anda bertanya?
tepatkah dugaan saya bahwa anda ingin mengatakan bahwa mereka "ada" dlm wujud yang tidak harus bisa diimajinasikan oleh semua mahkluk ?
ika.
-
aneh, sungguh aneh
-
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
salam
menurut Ika Polim cem mana?
salam Daniel
-
pada quote di atas disebutkan bahwa para arahat tidak akan pernah lagi menghasilkan buah dari tindakannya, walaupun diasumsikan pasti buah karma baik !
kita kembali saja pada pemahaman sederhana via pertanyaan ini: "apakah anda yakin bahwa "semua hal buruk" yang anda alami sepanjang hidup ini merupakan "buah karma buruk" dari semua tindakan buruk anda sendiri melulu ?
ika.
salam
menurut Ika Polim cem mana?
salam
Daniel
-
saya jawab itu dengan keyakinan dan kepercayaan saya yg saya sendiri sadar akan kamma
kalau saya berbuat saya akan mendapat buah nya sendiri, kamma bisa di bagi gak om?
seperti kalau saya berbuat baik, orang akan bilang.. ini kan anak nya si itu yang telah ........
intinya bikin keluarga bangga.
bearti kamma baik keluarga yang ,cuma saya sendiri yg jalanin, hasilnya satu keluarga/ pun orang lain.
termasuk kamma apa?
-
saya jawab itu dengan keyakinan dan kepercayaan saya yg saya sendiri sadar akan kamma
kalau saya berbuat saya akan mendapat buah nya sendiri, kamma bisa di bagi gak om?
seperti kalau saya berbuat baik, orang akan bilang.. ini kan anak nya si itu yang telah ........
intinya bikin keluarga bangga.
bearti kamma baik keluarga yang ,cuma saya sendiri yg jalanin, hasilnya satu keluarga/ pun orang lain.
termasuk kamma apa?
jwban dari pertanyaan anda itu harus didasarkan pada pertanyaan ini dulu:
apakah menurut anda pribadi tipitaka sdh dgn lengkap membahas segala sesautu yang akan dipertanyakan oleh semua mahkluk ?
ika.
-
aneh, sungguh aneh
-
:)) om ip
jangan kan tripitaka... yang sutta aja gak dibaca2
kalau saya sudah paham akan isi tripitaka akan saya hubungin :))
bisa di skip saja pertannyaannya.
saya belum buddhist.. karena saya tidak tau banyak.
bisa mohon petunjuk om
-
:)) om ip
jangan kan tripitaka... yang sutta aja gak dibaca2
kalau saya sudah paham akan isi tripitaka akan saya hubungin :))
bisa di skip saja pertannyaannya.
saya belum buddhist.. karena saya tidak tau banyak.
bisa mohon petunjuk om
btw, sdh berapa lama anda bergabung di forum ini ?
ika.
-
aneh, sungguh aneh
-
:)) om ip
jangan kan tripitaka... yang sutta aja gak dibaca2
kalau saya sudah paham akan isi tripitaka akan saya hubungin :))
bisa di skip saja pertannyaannya.
saya belum buddhist.. karena saya tidak tau banyak.
bisa mohon petunjuk om
btw, sdh berapa lama anda bergabung di forum ini ?
ika.
:outoftopic:
Name: N1AR
Posts: 351 (7,163 per day)
Position: Sahabat Baik
Reputasi: 6
Date Registered: 19 November 2008, 09:18:50 AM
Semoga bisa menjawab pertanyaan "aneh" dari pak ika _/\_
:backtotopic:
-
Lagi cari murid kali. Lumayan nambah murid dari ngajar kundalini.
-
:)) om ip
jangan kan tripitaka... yang sutta aja gak dibaca2
kalau saya sudah paham akan isi tripitaka akan saya hubungin :))
bisa di skip saja pertannyaannya.
saya belum buddhist.. karena saya tidak tau banyak.
bisa mohon petunjuk om
btw, sdh berapa lama anda bergabung di forum ini ?
ika.
:outoftopic:
Name: N1AR
Posts: 351 (7,163 per day)
Position: Sahabat Baik
Reputasi: 6
Date Registered: 19 November 2008, 09:18:50 AM
Semoga bisa menjawab pertanyaan "aneh" dari pak ika _/\_
:backtotopic:
Niar, anda terlihat cukup dibingungkan dgn tulisan2 saya !
apa yang telah anda dapatkan selama itu di forum ini ?
ika.
-
(http://www.pic4ever.com/images/onion011.gif) ha...
apa yang saya dapat adalah untuk saya sendiri he...
jadi ragu2 jawabnya :))
apa yg bisa om IP bisa sarankan untuk saya
-
Tentu saja kundalini!
-
Niar, anda terlihat cukup dibingungkan dgn tulisan2 saya !
apa yang telah anda dapatkan selama itu di forum ini ?
ika.
wah bro Niar mau diangkat murid tuh
wakakakakaka
-
(http://www.pic4ever.com/images/onion011.gif) ha...
apa yang saya dapat adalah untuk saya sendiri he...
jadi ragu2 jawabnya :))
apa yg bisa om IP bisa sarankan untuk saya
kalaupun anda sdh merasa paham akan sesautu, tp terkesan masih "sepotong-sepotong" !
artinya belum utuh, lengkap !
dgn demikian saya pikir anda akan sdh mengerti apa yang saya maksudkan bukan ?
ika.
-
saya memang tidak memepercayai sesuatu secara 100%
awal yg indah belum tentu dengan akhir yg sama.
tapi menurut saya buddhist adalah sesuatu yg istimewah
apa yang menurut pak IP tentang mangkuk s.gautama? akan kah saya juga mendapatkan pengalaman seperti itu?
_/\_
-
Lagi cari murid kali. Lumayan nambah murid dari ngajar kundalini.
saya tertarik nih belajar kundalini hehe...
-
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
menurut saya,
selama mencari kebahagiaan (duniawi), seseorang tidak akan bebas (dari samsara)
menurut saya kebahagiaan di nibbana adalah "bebas" dari segala derita (dukkha nirodha)
& menurut para arahat (mis: sariputra), kebebasan itulah kebahagiaan tertinggi.
-
saya memang tidak memepercayai sesuatu secara 100%
awal yg indah belum tentu dengan akhir yg sama.
tapi menurut saya buddhist adalah sesuatu yg istimewah
apa yang menurut pak IP tentang mangkuk s.gautama? akan kah saya juga mendapatkan pengalaman seperti itu?
_/\_
tambahin copas
Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat.
Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”.
kalo sudah dibuktikan maka dhamma itu indah diawal indah dipertengahan indah diakhir.
_/\_
-
seperti bro markos bilang
kalo pelajaran sd,smp,sma langsung kita lompatin dari tk yah hasilnya , gak bisa ikutin
ketika kita tanya pelajaran sang sarjana
untuk tread ini bagi saya sih sudah selesai, jadi dijawab ama yg lain saja yah..
:>- thanks
-
lock aja hehe
-
Langsung aja saya tanya sama IP, Apa Anda bisa tau ttg kelahiran terakhir Anda sendiri? :)
-
Kok thread ini jadi lucu yah? :))
aneh, sungguh aneh
-
Tapi gmnpun jg pertanyaan dr ika ada bagusnya juga direnungin :)
Apa yg telah di dapat? Sekadar taken for granted kah?
Ya.. ambil yg bagusnya aja dari saran pak ika <cumi2> :D :))
_/\_
-
apa buddha gautama pernah bilang kita bisa mencapai buddha/ arahat sekarang, pada kehidupan ini juga
kalau pencapaian tertinggi adalah nibbana
seperti satu tetes air ke samudra /laut.. untuk apa? padam bearti tidak ada..
apa pernah di singgung sedikitpun, apa ada kebahagian di nibbana
Sariputra mencapai Sotapanna ketika mendengar beberapa bait wejangan dharma dari Bhante Assaji... dan akhirnya mencapai tingkat kesucian Arahat pada hari ke lima belas bergabung dengan persamuan sangha...
Mogallana mencapai Sotapanna ketika mendengar pengulangan wejangan dharma dari Sariputra... dan mencapai tingkat kesucian Arahat pada hari ke-7 setelah bergabung dengan persamuan sangha...
Raja Suddhodana (Umat Awam) mencapai kesucian Sotapanna pada hari ke-2 Buddha kembali ke kapilawastu untuk pertama kali setelah penerangan sempurna, mencapai sakadagami para hari ke-2 itu juga, mencapai tingkat anagami pada hari ke delapan Buddha di kapilawastu... dan mencapai tingkat Arahat pada masa vassa ke-5 Buddha gotama, dan sempat mencicipi kebahagiaan nibbana di dunia 7 hari sebelum beliau meninggal.
Bahiya mencapai tingkat kesucian Arahat pada kesempatan pertama kali bertemu Buddha Gotama dan pada kesempatan pertama Khotbah dharma, Bahiya mencapai kesucian Arahat sebelum Buddha menyelesaikan khotbah Dharma sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Bahiya Sutta.
-
Langsung aja saya tanya sama IP, Apa Anda bisa tau ttg kelahiran terakhir Anda sendiri? :)
bukankah pertanyaan anda tsb hanya mampu/layak dijwb jika sdh "lulus" dari semua bahan utama yang seharusnya anda pahami dan jelas2 berada dekat sekali dgn anda, yaitu "pada kedua telapak tanganmu" ?
ika.
-
Langsung aja saya tanya sama IP, Apa Anda bisa tau ttg kelahiran terakhir Anda sendiri? :)
bukankah pertanyaan anda tsb hanya mampu/layak dijwb jika sdh "lulus" dari semua bahan utama yang seharusnya anda pahami dan jelas2 berada dekat sekali dgn anda, yaitu "pada kedua telapak tanganmu" ?
ika.
Ini lagi ujian atau lagi diskusi? aneh sungguh aneh "hatred mode on"
Maaf pak ika cara berpikir saya bukan cara berpikir nabi. Kalau baca kedua telapak tangan emang adalah ilmu kwa mia yg belum saya pelajari ^-^
-
Langsung aja saya tanya sama IP, Apa Anda bisa tau ttg kelahiran terakhir Anda sendiri? :)
bukankah pertanyaan anda tsb hanya mampu/layak dijwb jika sdh "lulus" dari semua bahan utama yang seharusnya anda pahami dan jelas2 berada dekat sekali dgn anda, yaitu "pada kedua telapak tanganmu" ?
ika.
Ini lagi ujian atau lagi diskusi? aneh sungguh aneh "hatred mode on"
Maaf pak ika cara berpikir saya bukan cara berpikir nabi. Kalau baca kedua telapak tangan emang adalah ilmu kwa mia yg belum saya pelajari ^-^
telapak tangan = kwa mia
telapak tangan = bahan utama utk lulus
kesimpulan : bahan utama utk lulus adalah kwa mia ^-^
-
jwban dari pertanyaan anda itu harus didasarkan pada pertanyaan ini dulu:
apakah menurut anda pribadi tipitaka sdh dgn lengkap membahas segala sesautu yang akan dipertanyakan oleh semua mahkluk ?
ika.
coba kasih pertanyaan... nanti kita coba quote jawaban dari Tipitaka...
-
[at] hatRed
Hukum Kamma akan mengakibatkan semua perbuatan berkehendak memunculkan buahnya (akibat). Akibat (vipaka) ini dapat berbuah langsung di hidup ini, berbuah di kehidupan mendatang, berbuah di kehidupan-kehidupan mendatang, atau tidak berbuah (ahosi). Hukum Kamma juga memiliki kekuatan untuk menyeret seseorang yang belum mencapai Arahat untuk terus berputar dalam Samsara.
Ketika seseorang mencapai tingkat Arahat, orang itu telah memutuskan akar ini. Arahat telah memutuskan ikatan tumimbal lahir. Vipaka (buah perbuatan) tidak lagi dapat mengkondisikannya. Arahanta yang masih menjalani kehidupan masih akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan itu juga. Namun Arahanta tidak lagi akan menerima vipaka yang berbuah pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, karena Arahanta itu tidak lagi terikat dalam Samsara.
Karena itu, seorang yang baru saja merealisasi tingkat Arahat dapat langsung memasuki Parinibbana dan melepaskan diri dari Samsara. Tugasnya sudah selesai, dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
anda katakan bahwa stlh parinibbana dan terbebas dari samsara tugasnya sdh selesai dan tidak ada lagi yang harus dikerjakan.
pertanyaannya: setlah parinibbana dan terbebas dari samsara, masih adakah mereka ?
ika.
Apakah api ada, tepat saat ini Anda bertanya?
tepatkah dugaan saya bahwa anda ingin mengatakan bahwa mereka "ada" dlm wujud yang tidak harus bisa diimajinasikan oleh semua mahkluk ?
ika.
Salah dugaan Anda ttg apa yg ingin saya katakan :D
-
saya jawab itu dengan keyakinan dan kepercayaan saya yg saya sendiri sadar akan kamma
kalau saya berbuat saya akan mendapat buah nya sendiri, kamma bisa di bagi gak om?
seperti kalau saya berbuat baik, orang akan bilang.. ini kan anak nya si itu yang telah ........
intinya bikin keluarga bangga.
bearti kamma baik keluarga yang ,cuma saya sendiri yg jalanin, hasilnya satu keluarga/ pun orang lain.
termasuk kamma apa?
jwban dari pertanyaan anda itu harus didasarkan pada pertanyaan ini dulu:
apakah menurut anda pribadi kundalini sdh dgn lengkap membahas segala sesautu yang akan dipertanyakan oleh semua mahkluk ?
ika.
-
Langsung aja saya tanya sama IP, Apa Anda bisa tau ttg kelahiran terakhir Anda sendiri? :)
bukankah pertanyaan anda tsb hanya mampu/layak dijwb jika sdh "lulus" dari semua bahan utama yang seharusnya anda pahami dan jelas2 berada dekat sekali dgn anda, yaitu "pada kedua telapak tanganmu" ?
ika.
knp harus pada kedua telapak tangan, pada kedua telapak kaki boleh gak
-
Omongan Nabi memang agak susah dicerna. ^:)^
Antara pemahaman yg tinggi dan pepesan kosong sulit dibedakan. ;)
_/\_
-
Omongan Nabi memang agak susah dicerna. ^:)^
Antara pemahaman yg tinggi dan pepesan kosong sulit dibedakan. ;)
_/\_
pepesan kosong ? menurut saya masih ada yg berguna.
sudah jangan disini, sana meditasi saja hus.. hus..
-
numpang tanya ya, suhu suhu
aye juga lg bingung ni... mungkin ini pertanya konyol bagi suhu2.... mohon penjelasannya ya
setelah menjadi arahat, apakah ada alam yg kekal dimana dihuni oleh org yg mencapai kebuddhaan/arahat ?
-
numpang tanya ya, suhu suhu
aye juga lg bingung ni... mungkin ini pertanya konyol bagi suhu2.... mohon penjelasannya ya
setelah menjadi arahat, apakah ada alam yg kekal dimana dihuni oleh org yg mencapai kebuddhaan/arahat ?
semogah ada juga :-SS
-
berarti sama aja dgn lenyap dong bro Encarta
-
semogah ada dulu, biar tidak terlalu kecewa pada awalnya.. semogah.. semogah.. :))
-
jalani saja n lihat sendiri aja, begitu ya bro..
-
semua sangat complicative.. cari sendiri dan post yah kalau sudah ketemu ;D
-
setelah menjadi arahat, apakah ada alam yg kekal dimana dihuni oleh org yg mencapai kebuddhaan/arahat ?
arahat yg telah mati tidak terlahir lagi dimanapun juga.
yg kekalnya yah kepadamannya (tidak terlahir lagi) ;D
-
berarti lenyap donk suhu tesla.
apa yg terjadi didunia ini, mereka sudah tidak dpt melihatnya lagi. (masih bingunng)
bukannya lebih enak tinggal dialam brahman (waktunya lama ), ketika waktunya habis tinggal membina diri dgn baik lagi
-
klo gak salah, manusiakan asalnya dr makhluk cahaya, kenapa gak kembali menjadi makhluk cahaya
-
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9107.0
disini saja.. kalau masih ada pertanyaan, aye jawab
-
[at] dery
Semua makhluk (dalam hal ini, konteksnya adalah manusia) adalah tanpa substansi inti. Tidak ada unsur mutlak di dalamnya. Manusia hanyalah paduan nama dan rupa, yang bila dibedah pun hanyalah berupa paduan elemen-elemen dasar. Selama seseorang masih melekat pada nafsu keinginan kama-tanha (kenikmatan hawa nafsu), bhava-tanha (kelangsungan hidup berikutnya) dan vibhava-tanha (pemusnahan diri), maka orang itu tidak akan bisa merealisasi Nibbana.
Perlu diketahui agar lebih jelas, teori asal-mula manusia adalah sesuatu yang absurd. Telah kita ketahui dan renungkan, bahwa segala sesuatu di dunia ini merupakan perpaduan unsur-unsur; yang semuanya adalah saling terkondisikan satu sama lain (Hukum Paticcasamupada). Oleh karena itu, muasal keberadaan manusia adalah tidak relevan untuk kita ketahui. Menjustisifikasi bahwa Nibbana adalah kelenyapan selamanya, berarti mengasumsikan bahwa manusia itu pernah 'ada' dari suatu muasal. Menjustisifikasi bahwa Nibbana adalah keberadaan selamanya, berarti mengasumsikan bahwa manusia itu bisa 'tidak ada' karena suatu sebab. Oleh karena itu, Nibbana bukanlah ada atau tiada.
Nibbana adalah keadaan tanpa syarat. Para Arahanta akan memasuki Parinibbana, mereka pun terlepas dari siklus di Samsara; tidak lagi mengalami dukkha, mencapai Pembebasan Sempurna, dan tidak akan terlahir lagi di alam manapun.
-
thank suhu upasaka atas penjelasannya.
-
[at] dery
Semua makhluk (dalam hal ini, konteksnya adalah manusia) adalah tanpa substansi inti. Tidak ada unsur mutlak di dalamnya. Manusia hanyalah paduan nama dan rupa, yang bila dibedah pun hanyalah berupa paduan elemen-elemen dasar. Selama seseorang masih melekat pada nafsu keinginan kama-tanha (kenikmatan hawa nafsu), bhava-tanha (kelangsungan hidup berikutnya) dan vibhava-tanha (pemusnahan diri), maka orang itu tidak akan bisa merealisasi Nibbana.
Perlu diketahui agar lebih jelas, teori asal-mula manusia adalah sesuatu yang absurd. Telah kita ketahui dan renungkan, bahwa segala sesuatu di dunia ini merupakan perpaduan unsur-unsur; yang semuanya adalah saling terkondisikan satu sama lain (Hukum Paticcasamupada). Oleh karena itu, muasal keberadaan manusia adalah tidak relevan untuk kita ketahui. Menjustisifikasi bahwa Nibbana adalah kelenyapan selamanya, berarti mengasumsikan bahwa manusia itu pernah 'ada' dari suatu muasal. Menjustisifikasi bahwa Nibbana adalah keberadaan selamanya, berarti mengasumsikan bahwa manusia itu bisa 'tidak ada' karena suatu sebab. Oleh karena itu, Nibbana bukanlah ada atau tiada.
Nibbana adalah keadaan tanpa syarat. Para Arahanta akan memasuki Parinibbana, mereka pun terlepas dari siklus di Samsara; tidak lagi mengalami dukkha, mencapai Pembebasan Sempurna, dan tidak akan terlahir lagi di alam manapun.
konsep kebahagian tertinggi orang lain-lain kan bos?
bagaimana buddha tahu kalau kita bahagia kalau sudah mencapai keadaan tanpa syarat lagi? :P
-
Terlepas dari Roda Samsara, berarti terlepas dari dukkha. Terlepas dari dukkha berarti terlepas dari segala bentuk dualisme. Tidak ada suka maupun duka. Karena tidak ada lagi suka maupun duka, maka inilah kebahagiaan tertinggi. Kebahagiaan ini universal bagi semua makhluk. Semua makhluk ingin mencapai keadaan di mana tidak lagi terkondisikan oleh faktor-faktor.
Sang Buddha dapat mengetahui seseorang sudah merealisasi Nibbana atau belum dengan melihat cara-cara orang itu bereaksi terhadap dunia, keputusan dalam menjalankan kehidupannya, dan tingkat kebijaksanaan yang dimilikinya.
-
saya cuma ingin bahagia ,ajahn brahm mode on (lagi hot) :)
-
saya cuma ingin bahagia ,ajahn brahm mode on (lagi hot) :)
kebahagian itu letaknya di pikiran kita saja.
-
berarti lenyap donk suhu tesla.
apa yg terjadi didunia ini, mereka sudah tidak dpt melihatnya lagi. (masih bingunng)
"keberadaan" (eksistensi) inilah yg menjadi subjek penderitaan.
semua yg muncul, terlahir, pasti nanti akan hancur, mati, lenyap.
kondisi di dunia ini tidak dapat memuaskan.
dalam Udana 8.3, Sang Buddha mengatakan ada jalan keluar dari kondisi ini semua.
ada yg tak terlahir, tak menjadi, dst...
bukannya lebih enak tinggal dialam brahman (waktunya lama ), ketika waktunya habis tinggal membina diri dgn baik lagi
bagaimanapun, dimana ada kelahiran, disitu ada kematian.
-
konsep kebahagian tertinggi orang lain-lain kan bos?
bagaimana buddha tahu kalau kita bahagia kalau sudah mencapai keadaan tanpa syarat lagi? :P
kebahagiaan dalam kepadaman (nibbana), bukanlah suatu perasaan bahagia (vedana).
yg bisa kita bicarakan & yg kita kenal sebagai putthujana (mahkluk biasa - bukan mahkluk suci/ariya) hanyalah kebahagiaan dalam ruang lingkup vedana. Vedana adalah sesuatu yg terkondisi, shg akan muncul & lenyap sesuai dg pengkondisinya. bagi para ariya, sukkha-vedana ini jg adalah dukkha (sesuatu yg tidak memuaskan).
dalam percakapan 2 arahat yg tercatat di Tipitaka (YA Sariputta & YA Uddayi, cmiiw), YA Sariputta mengatakan, kebahagiaan ini justru karena tidak hadirnya vedana lagi.
---
Buddha & para Arahat tahu ini adalah kebahagiaan tertinggi krn mereka telah mengalami keduanya...
sukkha pada vedana & sukkha pada nibbana.
sedangkan kita baru mengetahui satu saja, yaitu sukkha pada vedana, yg bagi para ariya adalah suatu dukkha (tentunya setelah mereka mengetahui sukkha pada nibbana)
-
kalau tidak ada lagi vedana atau apapun perwujudannya bukan kah sama dengan pembinasahan diri?
menurut saya sorang arahat jaman sekarang saja tidak terlalu berani berkomen banyak dengan statemen nibanna,
apa bos tesla sudah mencapai pantai sebrang?
-
“Then, Nægasena, nibbæna is a condition that does
not exist!”
“Nibbæna does exist, O king, and can be cognized by the
mind. A noble disciple whose mind is pure, lofty, sincere,
unobstructed and free from craving can attain nibbæna.”
“Then explain by means of similes what nibbæna is.”
“Is there such a thing as the wind?”
“Yes there is.”
“Then explain by means of similes what the wind is.”
“It is not possible to explain what the wind is by
means of similes, but it exists all the same.”
“Just so, O king, nibbæna exists, but it is impossible to
describe.”
-
Omongan Nabi memang agak susah dicerna. ^:)^
Antara pemahaman yg tinggi dan pepesan kosong sulit dibedakan. ;)
_/\_
pepesan kosong ? menurut saya masih ada yg berguna.
sudah jangan disini, sana meditasi saja hus.. hus..
Jadi orang yg mudah tersinggung itu rugi sendiri loh Bro, ;D
Padahal mksd saya yg ini neh:
Quote from: ika_polim on 09 January 2009, 12:49:26 PM
bukankah pertanyaan anda tsb hanya mampu/layak dijwb jika sdh "lulus" dari semua bahan utama yang seharusnya anda pahami dan jelas2 berada dekat sekali dgn anda, yaitu "pada kedua telapak tanganmu" ?
ika.
Ini lagi ujian atau lagi diskusi? aneh sungguh aneh "hatred mode on"
Maaf pak ika cara berpikir saya bukan cara berpikir nabi. Kalau baca kedua telapak tangan emang adalah ilmu kwa mia yg belum saya pelajari
Saya pikir semua sudah tahu sebutan Nabi itu utk siapa.
Lanjuttt...
_/\_
-
kalau tidak ada lagi vedana atau apapun perwujudannya bukan kah sama dengan pembinasahan diri?
menurut saya sorang arahat jaman sekarang saja tidak terlalu berani berkomen banyak dengan statemen nibanna,
apa bos tesla sudah mencapai pantai sebrang?
Saya rasa Bro tesla hanya membahas dari sutta2, dan tidak ada salahnya kok bagi kita yg belum mencapai pantai seberang utk membicarakan Nibbana.
Setidak2nya dapat mengembangkan keinginan luhur utk melangkah di jalan menuju Nibbana.
Asal jgn dipegang erat2 konsep nibbana yg dipahami, krn kan masih lom mengalami.
_/\_
-
kalau tidak ada lagi vedana atau apapun perwujudannya bukan kah sama dengan pembinasahan diri?
kalau menganggap itu pembinasaan diri berarti ada asumsi bahwa diri ini "ada".
jika tidak ada "pandangan tentang diri" lantas apa yg dibinasakan?
menurut saya sorang arahat jaman sekarang saja tidak terlalu berani berkomen banyak dengan statemen nibanna,
itu komentar dari arahat "zaman dulu" (Sariputta). ini kutipan aslinya:
Tatra kho áyasmá Sáriputto bhikkhú ámantesi, Sukham idam ávuso
nibbánam, sukham idam ávuso nibbánanti. Evam vutte áyasmá Udáyi
áyasmantam Sáriputtam etad avoca, Kim panettha ávuso Sáriputta
sukham yad ettha natthi vedayitanti. Etad eva khvettha ávuso sukham
yad ettha natthi vedayitam.
(Anguttara IX,34)
YM Sáriputta mengatakan kepada bhikkhu, 'Kepadaman ini sahabat,
adalah menyenangkan.' Ketika ini dikatakan, YM Udáyi berkata kepada
YM Sáriputta, 'Tapi, sahabat Sáriputta, apa yg menyenangkan di sini,
berhubung tidak ada perasaan?'
'Karena itulah, sahabat, menyenangkan di sini, bahwa di sini tidak ada
perasaan.'
apa bos tesla sudah mencapai pantai sebrang?
saya bukan arahat zaman sekarang, jadi saya tidak merasa bersalah utk membahas nibbana tuh ;D
-
kalau tidak ada lagi vedana atau apapun perwujudannya bukan kah sama dengan pembinasahan diri?
kalau menganggap itu pembinasaan diri berarti ada asumsi bahwa diri ini "ada".
jika tidak ada "pandangan tentang diri" lantas apa yg dibinasakan?
menurut saya sorang arahat jaman sekarang saja tidak terlalu berani berkomen banyak dengan statemen nibanna,
itu komentar dari arahat "zaman dulu" (Sariputta). ini kutipan aslinya:
Tatra kho áyasmá Sáriputto bhikkhú ámantesi, Sukham idam ávuso
nibbánam, sukham idam ávuso nibbánanti. Evam vutte áyasmá Udáyi
áyasmantam Sáriputtam etad avoca, Kim panettha ávuso Sáriputta
sukham yad ettha natthi vedayitanti. Etad eva khvettha ávuso sukham
yad ettha natthi vedayitam.
(Anguttara IX,34)
YM Sáriputta mengatakan kepada bhikkhu, 'Kepadaman ini sahabat,
adalah menyenangkan.' Ketika ini dikatakan, YM Udáyi berkata kepada
YM Sáriputta, 'Tapi, sahabat Sáriputta, apa yg menyenangkan di sini,
berhubung tidak ada perasaan?'
'Karena itulah, sahabat, menyenangkan di sini, bahwa di sini tidak ada
perasaan.'
apa bos tesla sudah mencapai pantai sebrang?
saya bukan arahat zaman sekarang, jadi saya tidak merasa bersalah utk membahas nibbana tuh ;D
ha... :jempol: