//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Karmapa??  (Read 14459 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kiman

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 348
  • Reputasi: 13
  • Gender: Female
  • HUM !
Re: Karmapa??
« Reply #30 on: 23 July 2008, 10:13:37 AM »
wew tiba2 rame ui..

kalian kan blm memahami ajaran ini, jadi esensi GURU nya msh lom ada..
kalau sekedar membabi buta memuja guru, ya di semua ajaran dilarang..
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Karmapa??
« Reply #31 on: 25 July 2008, 09:11:39 AM »
mempercayai dan menghormati seorang guru sih baik-baik saja. Tapi masalahnya cuman satu saja. GURU dan silsilah telah dijadikan sebagai komoditas politik untuk berebut kekuasaan oleh beberapa petinggi agama Buddha.

Belajar dari pengalaman yang sudah ada, menurut saya  baik sesat maupun asli harus sama-sama diteliti ajarannya apakah bermanfaat atau tidak. Sebab aliran sesat dan aliran asli itu sendiri mungkin saja adalah produk dari komoditas politik beberapa orang petinggi agama Buddha.
« Last Edit: 25 July 2008, 09:14:01 AM by SandalJepit »

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Karmapa??
« Reply #32 on: 25 July 2008, 11:41:31 PM »
ngomong-ngomong tentang aliran sesat dan aliran asli di tibet ada seorang tokoh agama Buddha yang sangat saya kagumi, Athisa Dipankara.
Sekedar sharing saja, di tibet, pada jaman dahulu kala juga terdapat aliran-aliran sesat dan aliran-aliran asli. aliran yang satu belajar tantra, sedangkan aliran yang lain belajar sutra. Mereka saling mengejek dan mencaci-maki satu sama lain. mereka selalu merasa alirannya benar, sedangkan aliran lain adalah sesat. 

Namun apa yang dilakukan oleh Lama Athisa Dipankara, sungguh luar biasa, daripada mengikuti teman-temannya menjelek-jelekkan aliran sesat. dia mempelajari aliran-aliran sesat dan aliran-aliran asli itu secara seimbang. Dia berguru kepada puluhan guru, bahkan dalam usahanya mencari guru, dia sampai pergi ke Srivijaya. Dia tidak memihak apakah aliran sutra itu asli atau sesat, ataukah aliran tantra itu asli atau sesat. Dia sangat memahami apa yang tertulis di Kalama Sutta.

Namun sayang sekali, sekarang para tokoh agama Buddha tidak ada yang mencontoh apa yang dilakukan oleh Athisa. ada yang  rebutan gelar rinpoche, ada yang belajar lamrim dari seorang master dorje shugden namun dibelakangnya menjelekkan dorje shugden. politik yang dilakukan mereka, apabila diketahui oleh pihak non-Buddhist. sudah pasti  akan menjadikan agama Buddha menjadi bahan tertawaan saja.



Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Karmapa??
« Reply #33 on: 27 July 2008, 09:09:01 PM »
kayaknya dari awal sudah salah, jadi motivasinya belajar agama yah yang aneh aneh
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline kiman

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 348
  • Reputasi: 13
  • Gender: Female
  • HUM !
Re: Karmapa??
« Reply #34 on: 28 July 2008, 02:31:14 AM »
kayaknya dari awal sudah salah, jadi motivasinya belajar agama yah yang aneh aneh
hoo benar2....
untung wa dpt ajaran yg benar...
fiuh...
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Karmapa??
« Reply #35 on: 28 July 2008, 09:36:03 AM »
kayaknya dari awal sudah salah, jadi motivasinya belajar agama yah yang aneh aneh
maksudnye?

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Karmapa??
« Reply #36 on: 28 July 2008, 09:41:51 AM »
kayaknya dari awal sudah salah, jadi motivasinya belajar agama yah yang aneh aneh
hoo benar2....
untung wa dpt ajaran yg benar...
fiuh...
ajaran yang benar itu adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mengembangkan batin. seorang manusia lahir sudah dapat membedakan apa yang baik dan buruk, apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. seorang manusia tidak memerlukan gelar untuk mencapai kesucian.

menurut saya logika "guru devotion" yang menjadi praktek utama dalam aliran tibetan itu dapat digambarkan dalam contoh sehari-hari.
 Dulu saya mempunyai seorang teman (cewek ), panggil si A yang ogah banget dengan mata pelajaran komputer  dan  nilainya pun pas-pasan. waktu naik kelas, dia mendapatkan guru yang tergolong ganteng. nah si A ini begitu demen dengan guru tersebut. tiba-tiba saja dia menjadi hebat di pelajaran tersebut.

Filsafat dibalik "guru devotion" yang saya tangkap adalah: "Seorang guru yang dikagumi oleh murid, akan dengan mudah mentransferkan ilmu kepada muridnya". namun hal tersebut tidaklah mutlak. apabila seorang murid memang berbakat, walaupun dia tidak bertemu dengan guru yang pandai/sejati , dia juga bisa mencapai tingkatan yang setara dengan murid yang memiliki guru. Sebaliknya seorang yang memiliki guru pandai/sejati belum tentu bisa mengembangkan diri mencapai tingkatan yang lebih tinggi. menurut saya "silsilah/gelar" tidaklah mutlak.




 
« Last Edit: 28 July 2008, 09:56:56 AM by SandalJepit »

Offline ciptadarma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Karmapa??
« Reply #37 on: 28 July 2008, 01:00:47 PM »
"Yang pasti seorang guru yang tepat apabila bertemu seorang murid yang tepat juga baru akan menghasilkan ajaran yang bermanfaat"
Btw, ada yang tau ga yah nasib fs skrg...????

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Karmapa??
« Reply #38 on: 28 July 2008, 01:15:34 PM »
iya jg yah, nasib fs gimana tuh?
There is no place like 127.0.0.1

Offline xing

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Karmapa??
« Reply #39 on: 28 July 2008, 01:20:05 PM »
JAngan2 dipenjara terus tau2 keluar lewat pintu belakang tuh........
"MAY ALL OF U BE HAPPY"

 

anything