//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 560591 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1050 on: 02 April 2011, 03:57:11 PM »
referensi bro tentang tingkat bodhisatva (konsep mahayana) dari mana ? kok ada level di atas 10 ?
menurut karya guru Arya Asanga, level ke 10 memang paling tinggi...selebihnya tak terhingga utk jelasnya cari buku ini saja "Boddhisattvabhumi by Asanga" semoga membantu... ^:)^

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1051 on: 02 April 2011, 05:45:29 PM »
menurut karya guru Arya Asanga, level ke 10 memang paling tinggi...selebihnya tak terhingga utk jelasnya cari buku ini saja "Boddhisattvabhumi by Asanga" semoga membantu... ^:)^

guru arya asanga siapa ya ?
guru arya asanga dapat mengetahui level2 dari mana ?
udah pencapaian level bodhisatva ke berapa ?

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1052 on: 02 April 2011, 07:01:31 PM »
guru arya asanga siapa ya ?
guru arya asanga dapat mengetahui level2 dari mana ?
udah pencapaian level bodhisatva ke berapa ?

coba anda google aja bro, banyak kok info nya ttg Guru Asanga....good luck ;D

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1053 on: 02 April 2011, 09:20:37 PM »
menurut karya guru Arya Asanga, level ke 10 memang paling tinggi...selebihnya tak terhingga utk jelasnya cari buku ini saja "Boddhisattvabhumi by Asanga" semoga membantu... ^:)^

Konsep Bodhisattvabhumi adalah konsep Mahayana yang baru muncul belakangan, yang nampaknya merupakan produk pemikiran seseorang, bukan ajaran Sang Buddha.

Walaupun Sang Buddha memang menjadi Bodhisatta sebelum menjadi Buddha, tetapi Bodhisatta menurut versi Theravada sangat berbeda dengan Bodhisatta versi Mahayana. Lantas versi mana yang benar...?

Logikanya demikian,

Aliran Theravada selalu mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh Sang Buddha, dari cara berpakaian, Vinaya, Sutta dsbnya. Sifat aliran Theravada adalah menganggap pelanggaran atau penyimpangan terhadap apa yang diajarkan oleh Buddha adalah suatu kesalahan yang serius. Oleh sebab itu Theravada berusaha selalu menjaga kemurnian ajaran Sang Buddha. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa ajaran Theravada adalah ajaran yang paling mendekati keasliannya.

Dengan cara berpikir yang berusaha menjaga kemurnian ajaran, bila memang benar Sang Buddha mengajarkan bahwa ada 10 tingkat Bodhisattva tentu para sesepuh Theravada tak akan berani menghilangkannya. Kenyataannya dalam Tipitaka tak ditemukan ajaran mengenai Bodhisattvabhumi 10, maka kemungkinan ajaran itu ditambahkan kemudian dan bukan berasal dari Sang Buddha. Anda sendiri yang mengatakan bahwa konsep Bodhisattvabhumi ditulis oleh Asanga. Oleh karena itu wajar bila kita mengambil kesimpulan bahwa itu adalah ajaran Asanga.

Pendapat Asanga bukan mewakili pandangan Buddhis, pendapat Asanga mewakili pandangan Mahayana. Dari sejarah kita ketahui bahwa guru-guru Mahayana membuat berbagai konsep dan akhirnya mendirikan berbagai aliran berdasarkan konsep yang mereka buat masing-masing, yang pada akhirnya menciptakan rimba pandangan (thicket of views) yang tak jarang kontradiktif satu sama lain.

Mettacittena,






Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1054 on: 02 April 2011, 09:33:14 PM »
Konsep Bodhisattvabhumi adalah konsep Mahayana yang baru muncul belakangan, yang nampaknya merupakan produk pemikiran seseorang, bukan ajaran Sang Buddha.

Walaupun Sang Buddha memang menjadi Bodhisatta sebelum menjadi Buddha, tetapi Bodhisatta menurut versi Theravada sangat berbeda dengan Bodhisatta versi Mahayana. Lantas versi mana yang benar...?

Logikanya demikian,

Aliran Theravada selalu mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh Sang Buddha, dari cara berpakaian, Vinaya, Sutta dsbnya. Sifat aliran Theravada adalah menganggap pelanggaran atau penyimpangan terhadap apa yang diajarkan oleh Buddha adalah suatu kesalahan yang serius. Oleh sebab itu Theravada berusaha selalu menjaga kemurnian ajaran Sang Buddha. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa ajaran Theravada adalah ajaran yang paling mendekati keasliannya.

Dengan cara berpikir yang berusaha menjaga kemurnian ajaran, bila memang benar Sang Buddha mengajarkan bahwa ada 10 tingkat Bodhisattva tentu para sesepuh Theravada tak akan berani menghilangkannya. Kenyataannya dalam Tipitaka tak ditemukan ajaran mengenai Bodhisattvabhumi 10, maka kemungkinan ajaran itu ditambahkan kemudian dan bukan berasal dari Sang Buddha. Anda sendiri yang mengatakan bahwa konsep Bodhisattvabhumi ditulis oleh Asanga. Oleh karena itu wajar bila kita mengambil kesimpulan bahwa itu adalah ajaran Asanga.

Pendapat Asanga bukan mewakili pandangan Buddhis, pendapat Asanga mewakili pandangan Mahayana. Dari sejarah kita ketahui bahwa guru-guru Mahayana membuat berbagai konsep dan akhirnya mendirikan berbagai aliran berdasarkan konsep yang mereka buat masing-masing, yang pada akhirnya menciptakan rimba pandangan (thicket of views) yang tak jarang kontradiktif satu sama lain.

Mettacittena,


jadi Asanga itu cuma biksu penulis !  :whistle:
gue pikir bodhisatva level 10  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1055 on: 02 April 2011, 09:36:52 PM »
Guru Asanga tidak pernah memaksa siapapun untuk harus percaya pada "Boddhisattvabhumi"...tetapi bagi saya pribadi, saya lebih mempercayai pandangan Guru Asanga daripada pandangan saya sendiri...

sekedar masukan silahkan teman2 Google sendiri atau mencari referensi dari buku2 ttg Guru Asanga... ^:)^

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1056 on: 02 April 2011, 09:37:33 PM »
maaf bro sekedar masukan....
di dalam aliran mahayana (terutama yg tibetan) kita dibabarkan mengenai tiga motivasi, yaitu:

1.Motivasi kecil (seseorang mempraktekkan buddhadharma untuk kelahiran berikutnya yg lebih beruntung, seperti terlahir sbg dewa, sbg raja, dll)

2.Motivasi menengah (seseorang mempraktekkan buddhadharma untuk bebas seorang diri dari samsara/parinibanna/arahat)

3.Motivasi Agung (seseorang mempraktekkan buddhadharma untuk mencapai Kebuddhaan/Buddhahood/samyak sambuddha demi menolong mahluk lain)

silahkan mahluk itu pilih sendiri motivasi mana yang  diinginkan sesuai dengan kapasitas bathin mahluk itu sendiri.
apabila ia memilih motivasi agung, ia akan memasuki jalur yang kemudian menjadi Boddhisattva (level 1-10), dimana ia berjuang untuk menolong mahluk lain agar bebas dari penderitaan.

seorang bodhisattva level tertentu mampu menjelmakan/mengemanasi dirinya sbg seorang sravaka atau arahat (walaupun sebenarnya dirinya adalah seorang bodhisattva level tertentu)

ketika Sakyamuni Buddha turun ke dunia, beliau didampingi oleh 8 bodhisattva, yang menjelmakan dirinya menjadi sravaka atau arahat atau bahkan bisa mahluk apa saja. dimana sebenarnya 8 bodhisattva tersebut merupakan penjelmaan dari 8 Buddha (Avalokitesvara, Manjushri, Samantabadra, Maitreya, Vajrapani, Akashagarbha, SarvaNivarana-vishva-kambin, Ksitigarbha ). walaupun pada era Sakyamuni Buddha yang mendapat giliran mengajarkan dharma di bumi adalah Sakyamuni Buddha.

tidak tertutup kemungkinan bahwa ada juga ratusan, milyaran, bahkan trilyunan bodhisattva yang merupakan penjelmaan buddha-buddha masa lampau yang mungkin hadir pada saat Sakyamuni Buddha membabarkan dharma.

kita(manusia biasa) sulit utk mengetahui mahluk yang mana yang merupakan penjelmaan para buddha, sampai kita sendiri mencapai kebudhaan, barulah kita bisa mengenali penjelmaan para buddha2 tsb.

seperti itulah yang pernah saya dengar....


IMO. punya pandangan demikian tentulah 'bermasalah'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1057 on: 02 April 2011, 09:50:48 PM »
IMO. punya pandangan demikian tentulah 'bermasalah'

maaf bro... saya tidak mengerti pendapat anda dalam huruf tebal...  ^:)^

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1058 on: 02 April 2011, 10:02:33 PM »
Guru Asanga tidak pernah memaksa siapapun untuk harus percaya pada "Boddhisattvabhumi"...tetapi bagi saya pribadi, saya lebih mempercayai pandangan Guru Asanga daripada pandangan saya sendiri...

sekedar masukan silahkan teman2 Google sendiri atau mencari referensi dari buku2 ttg Guru Asanga... ^:)^

Bagaimana bila dibandingkan dengan ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...? Mana yang lebih anda percayai...?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1059 on: 02 April 2011, 10:17:59 PM »
Bagaimana bila dibandingkan dengan ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...? Mana yang lebih anda percayai...?

 ;D jelas saya lebih mempercayai Buddha Sakyamuni dan Tripitaka, daripada pandangan saya sendiri ...


Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1060 on: 02 April 2011, 10:30:31 PM »
;D jelas saya lebih mempercayai Buddha Sakyamuni dan Tripitaka, daripada pandangan saya sendiri ...
Tipitaka berbeda dengan Tripitaka, Tipitaka dianggap lebih otentik. Mana yang lebih anda percayai pandangan guru Asanga atau ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1061 on: 02 April 2011, 10:38:02 PM »
Tipitaka berbeda dengan Tripitaka, Tipitaka dianggap lebih otentik. Mana yang lebih anda percayai pandangan guru Asanga atau ajaran Buddha Sakyamuni seperti yang termaktub dalam Tipitaka...?

menurut saya hanya beda pengejaan saja...Tripitaka (Vinaya, Abhidharma, Sutra) ini yg saya maksudkan...

terus terang saya lebih percaya pada Guru Asanga, Buddha Sakyamuni, Buddha Manjushri, Buddha Avalokitesvara, Buddha Maitreya, Buddha2 lainnya dan Tripitaka daripada diri saya sendiri... ^:)^

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1062 on: 02 April 2011, 10:43:15 PM »
menurut saya hanya beda pengejaan saja...Tripitaka (Vinaya, Abhidharma, Sutra) ini yg saya maksudkan...

terus terang saya lebih percaya pada Guru Asanga, Buddha Sakyamuni, Buddha Manjushri, Buddha Avalokitesvara, Buddha Maitreya, Buddha2 lainnya dan Tripitaka daripada diri saya sendiri... ^:)^

Tripitaka dan Tipitaka arti harfiahnya sama bro... Tapi isinya berbeda, Manjushri dan Avalokitesvara tak ada dalam kitab suci Tipitaka Theravada bro....

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1063 on: 02 April 2011, 10:52:09 PM »
Tripitaka dan Tipitaka arti harfiahnya sama bro... Tapi isinya berbeda, Manjushri dan Avalokitesvara tak ada dalam kitab suci Tipitaka Theravada bro....

Mettacittena,

apa isinya Tipitaka Theravada bro...maaf saya tidak bgt tau...spt yg diatas bukan ? bila di ajaran Mahayana buddha2 banyak sekali...bukan cuma Shakyamuni Buddha....contoh nya dalam kalpa ini saja ada 1000 buddha....belum lagi kalpa2 yg telah lampau...

disebutkan dalam kalpa ini : 1. Buddha Krakuchanda, 2. Buddha Kanakamuni, 3. Buddha Kasyapa, 4.Buddha Sakyamuni dst...


Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1064 on: 02 April 2011, 11:07:25 PM »
apa isinya Tipitaka Theravada bro...maaf saya tidak bgt tau...spt yg diatas bukan ? bila di ajaran Mahayana buddha2 banyak sekali...bukan cuma Shakyamuni Buddha....contoh nya dalam kalpa ini saja ada 1000 buddha....belum lagi kalpa2 yg telah lampau...

disebutkan dalam kalpa ini : 1. Buddha Krakuchanda, 2. Buddha Kanakamuni, 3. Buddha Kasyapa, 4.Buddha Sakyamuni dst...


Menurut Tipitaka Theravada ada 4 Buddha yang telah muncul pada kalpa ini, yaitu Buddha-Buddha yang disebutkan terakhir, pertama Buddha Kakussanda, kedua Buddha Konagamana, ketiga Buddha Kassapa dan jaman sekarang Buddha Gotama (Mahayana menyebutnya Buddha Sakyamuni).

Dalam satu kalpa maksimum hanya 5 Buddha muncul. Buddha kita (Buddha Goptama) adalah Buddha ke-empat. Ada satu lagi Buddha yang akan muncul dan sekaligus sebagai Buddha penutup kalpa ini, yaitu Buddha Metteya (Maitreya). Jadi berbeda dengan Tripitaka.

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata