//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 560738 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #690 on: 13 January 2011, 06:07:21 PM »
Tidak persis sama sih, biasanya saya malah lebih sederhana, intinya dari menit ke menit cuma memahami badan, perasaan, persepsi, pikiran, kesadaran.
Dan saya meluangkan waktu khusus meditasi biasanya pada pagi hari, sekitar jam 3 atau 4 pagi (saya tidur biasanya jam 8 atau 9 malam).
Selebihnya saya mengamati semua tindakan dan ucapan. Misalnya ketika makan, saya akan mengunyah lebih lama dibandingkan orang lain, karena saya menikmati cita rasa makanan dengan penuh rasa takjub dan syukur. Mencuci piring yang bagi banyak orang merupakan beban atau membosankan, saya lakukan dengan senang hati dan lagi-lagi merasa takjub dan syukur dengan berfungsinya anggota gerak badan.

Kalau boleh tahu bersyukur kepada siapa bro...?

Quote
Ketika Anda mengambil sebuah benda, Anda mengamatinya pula dengan penuh kesadaran. Bagusnya adalah Zen membuat saya disiplin dalam menempatkan barang, dan saya selalu menjaga kerapian rumah saya.
Adik saya tidak belajar Zen tapi dia disiplin dan juga rapi dalam menempatkan barang bro.

Quote
Dan saya ingat dimana sebuah benda ditaruh terakhir kali karena saya melakukannya dengan penuh mindfulness. Itu memang khas dalam Zen.
Adik saya juga ingat tempat dia menaruh terakhir kali walaupun tidak belajar Zen bro....

Quote
saya tahu kita berbeda tradisi karena justru Zen menunjuk langsung pada pikiran. Pikiran dalam Zen adalah tak terukur. Pikiran baik dikembangkan sebaliknya pikiran jahat dikendalikan bahkan kalau bisa dimusnahkan. Ini merefer pada petunjuk Sang Buddha itu sendiri. Semua itu untuk menuju pada kesadaran murni yang merupakan isu penting dalam Zen. Dan bagi praktisi Zen, ini bukan sekedar konsep melainkan praktik. Zen lebih mementingkan praktik 'perhatian penuh kesadaran' atau 'konsentrasi pikiran' atau 'mindfulness' atau 'eling' atau apapun sebutannya.

 Mengenai praktek... semua agama juga mengajarkan yang penting praktek.... Tapi praktek tiap agama beda-beda bro...  Sebelumnya anda katakan bahwa ketenangan pikiran itulah mindfulness/eling/... Boleh saya bertanya lagi dimana rujukannya dalam Tripitaka...?

Quote
Zen berusaha untuk tidak melekat pada istilah atau kata atau bahasa. Ibarat jari menunjuk bulan. Itulah bahasa, kata, istilah, konsep, dll. Itulah pepatah terkenal dari patriak Huineng yang buta huruf namun telah mencapai kesadaran murni. Pikiran adalah Buddha. Itulah pepatah terkenal dari Master Zen Mazu Daoyi yang sangat berani.
Bagaimana pikiran kriminal? Apakah itu pikiran Buddha juga...? Apakah pikiran kriminal adalah pikiran Buddha dengan istilah lain...?

Quote
Namun dalam tradisi Zen, pikiran adalah awal segalanya. Sesuai petunjuk Sang Buddha itu sendiri dalam Dhammapada. Pikiran adalah sumber dari semua ucapan dan tindakan. Ibarat mencabut rumput (ucapan dan tindakan) bila tidak sampai pada akarnya (pikiran) maka akan sia-sia belaka, karma akan terus tumbuh/muncul, bila kita tidak mencabut hingga ke akarnya, dan tumimbal lahir akan terus terjadi.
Setuju bro....

Quote
Pikiran menemukan pikiran. Buddha menemukan Buddha. Itu juga pepatah terkenal dalam tradisi Zen.

Yah, kita memang berbeda tradisi.

 _/\_

Ya, memang beda bro...

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #691 on: 13 January 2011, 07:02:18 PM »
Seorang bhikkhu Theravadin belum tentu berpandangan benar. Di Thailand ada aliran Dhammakaya yang membuat heboh Thailand, pengikutnya jutaan, mereka memiliki pandangan atta, bukan berpandangan anatta. Pandangan-pandangan mereka kadang lebih mirip Mahayana.

Pandangan bhikkhu Thanissaro sendiri ambigu (tak jelas).


setuju.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Triyana2009

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 756
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #692 on: 13 January 2011, 07:19:55 PM »
Namo Buddhaya,

setuju.

Lho kok ambigu, berarti Dhammakaya movement tidak bisa dikatakan keliru dong......

 _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #693 on: 13 January 2011, 07:45:17 PM »
Seorang bhikkhu Theravadin belum tentu berpandangan benar. Di Thailand ada aliran Dhammakaya yang membuat heboh Thailand, pengikutnya jutaan, mereka memiliki pandangan atta, bukan berpandangan anatta. Pandangan-pandangan mereka kadang lebih mirip Mahayana.

Pandangan bhikkhu Thanissaro sendiri ambigu (tak jelas).

maaf ! setuju utk tulisan biru

  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #694 on: 13 January 2011, 10:55:45 PM »
OK, ini juga sesuatu yang menarik. Kalau memang pembunuhan itu hanya dilihat dari nafas, berarti aborsi pada saat janin belum membentuk paru-paru juga bukan pembunuhan.
Kalau saya pribadi menganggap sila 1 itu hanyalah pembunuhan secara umum saja. Kalau mau sampai ke arah ilmiah, nanti kita bahas proses anaerobik juga, malah tambah rumit.


sory udah ketinggalan banyak, baru ga online sehari dah panjang halamannya.

bukankah yg memenuhi kriteria diatas disebut pembunuhan krn adanya consciousness disitu, begitu adanya pembuahan maka si "kesadaran" ini segera menempati rumah baru (pembentukan janin dlm proses). sory blm mencantumkan suttanya krn barusan buka jadi blm sempat nyari, besok lusa baru sempat nyari stlh mengantarkan teman Singapore ini. sekali lagi sory ya.

mettacittena,
« Last Edit: 13 January 2011, 11:00:53 PM by pannadevi »

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #695 on: 13 January 2011, 11:00:01 PM »
tidak juga, kenyataannya tumbuhan juga tidak memiliki paru-paru, tetapi dikategorikan sbg "pananam" (breathing, bagaimana orang dulu bisa tau kalau tanaman membutuhkan gas ya?). disini yg menarik kalau mau ditarik garis kesimpulan ya memang seperti pada umumnya, pananam ada 3: tumbuhan, hewan, manusia. pada janin, perpindahan gas (oksigen) dan makanan terjadi melalui placenta, ini terjadi sebelum paru2 ada. jadi sila pertama ya sama pada pengertian umumnya, menghindari membunuh tanaman, tumbuhan dan manusia

bagaimana dg daun? bukankah didaun terjadi proses tumbuhan memasak chlorofil dan melepas O2, tentunya bukan bentuk paru2 spt manusia, tp toh fungsinya spt bernafas...

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #696 on: 13 January 2011, 11:09:42 PM »
dalam cula sila paragraf terakhir memang di ulang2 kok utk menegaskan mungkin:

itu perampok jalanan juga dipisahin... tuing??

imo, tumbuhan dipisahkan karena tumbuhan tidak bergerak, jadi ga perlu pakai tongkat/pedang... dg gampang bisa dibunuh... sedangkan utk orang jahat dibedain lagi utk menghilangkan keraguan apakah Buddha membalas jahat dg jahat... secara pasti harus tanya pada Buddha...

kalo dah nanya quote disini ya bro.... ;D ;D

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #697 on: 14 January 2011, 07:03:01 AM »
Bro Sutarman yang baik, bila saya dalam posisi Shenhui inilah jawaban saya: Apakah Master Huineng tidak tahu bagaimana rasanya digetok kepalanya...?
 Ini kok nggak nyambung dengan topik persoalan yaitu: waktu meditasi master Huineng melihat atau tidak melihat..? Apakah master Huineng sedang meditasi atau sedang introspeksi diri?
Pertanyaannya sederhana begitu kok tidak dijawab oleh master Huineng...? Malah balik menyerang orang lain...?
Jawabannya sederhana kok cuma ada tiga: 1. melihat   2. tidak melihat     3. tidak tahu....
-----------------------------------------------
Maaf bro, sejujurnya saya tetap tidak mengerti yang dimaksud "tidak melekat" versi anda...

Mettacittena,

Bro fabian yang baik,

Saya pikir Bro cukup cerdas menangkap yang dimaksud Master Zen Huineng, saya jadi kecewa bila harus menjelaskannya dengan kata-kata 'lugas' yang bisa jadi 'menusuk' hati Bro. Karena kita memang berbeda tradisi seperti yang sudah saya katakan dari awal.
Baiklah saya jelaskan dengan kata-kata saya yang lebih lugas, mohon dimaafkan sebelumnya, kuncinya adalah 'meditasi' jenis apa yang diikuti Shenhui yang 'subjek' nya 'melihat' objek sebagaimanamestinya. Nah, semoga Bro Fabian cukup cerdas untuk mengetahui sendiri jawabannya. Dan Bro juga tahu apa hubungannya dengan tidak melekat pada anatta seperti yang saya argumenkan sebelumnya.

 _/\_

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #698 on: 14 January 2011, 07:38:05 AM »
Kalau boleh tahu bersyukur kepada siapa bro...?

Bersyukur pada HIDUP itu sendiri. Menyadari bahwa kita masih HIDUP / BERNAPAS. Setelah kita menyadari bahwa semua itu hanya gabungan lima agregat yang hakikat sejatinya sunya. Jadi walau SUNYA namun HIDUP. Di sinilah keajaiban/miracle-nya yang sering dilupakan Buddhist sehingga mereka tak bisa bersyukur RIGHT HERE dan RIGHT NOW.

Quote
Adik saya tidak belajar Zen tapi dia disiplin dan juga rapi dalam menempatkan barang bro.
Adik saya juga ingat tempat dia menaruh terakhir kali walaupun tidak belajar Zen bro....

Kalau benar demikian, dia punya bakat dalam meditasi Mindfulness. 

Quote

 Mengenai praktek... semua agama juga mengajarkan yang penting praktek.... Tapi praktek tiap agama beda-beda bro...  Sebelumnya anda katakan bahwa ketenangan pikiran itulah mindfulness/eling/... Boleh saya bertanya lagi dimana rujukannya dalam Tripitaka...?

Sekarang lupakanlah dulu Tripitaka (saya sebagai praktisi Zen juga menjaga sikap skeptis terhadap Tripitaka maupun Tipitaka dalam batas-batas tertentu). Saya balik tanya kepada Anda apakah Buddha mengajarkan agar: Pikiran kita kacau balau atau tenang? Pikiran kita keruh kotor atau suci murni? Pikiran kita fokus atau terceraiberai?

Quote
Bagaimana pikiran kriminal? Apakah itu pikiran Buddha juga...? Apakah pikiran kriminal adalah pikiran Buddha dengan istilah lain...?

Jawabannya sudah terwakili dengan pertanyaan saya di atas.

Quote
Mettacittena,

 _/\_

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #699 on: 14 January 2011, 07:44:22 AM »
Bro fabian yang baik,

Saya pikir Bro cukup cerdas menangkap yang dimaksud Master Zen Huineng, saya jadi kecewa bila harus menjelaskannya dengan kata-kata 'lugas' yang bisa jadi 'menusuk' hati Bro. Karena kita memang berbeda tradisi seperti yang sudah saya katakan dari awal.

Yang jelas saya tidak biasa menginterpretasikan apa yang saya baca, seperti anda bro... Kita memang beda karena saya tak suka mencari pembenaran-pembenaran. Prinsip saya bila ada sebutkan, bila tak ada bilang saja tak ada. Saya memang suka bicara lugas.

Quote
Baiklah saya jelaskan dengan kata-kata saya yang lebih lugas, mohon dimaafkan sebelumnya, kuncinya adalah 'meditasi' jenis apa yang diikuti Shenhui yang 'subjek' nya 'melihat' objek sebagaimanamestinya. Nah, semoga Bro Fabian cukup cerdas untuk mengetahui sendiri jawabannya. Dan Bro juga tahu apa hubungannya dengan tidak melekat pada anatta seperti yang saya argumenkan sebelumnya.

 _/\_

Yang bold, bila anda katakan itu adalah Vipassana, itu adalah pendapat anda sendiri bro. Harap jangan berputar-putar bro... Sebutkan saja objek meditasi apa yang di ikuti oleh Shenhui...? Apakah di percakapan tersebut disebutkan jenis meditasinya...? Atau itu hanya interpretasi anda sendiri..?

Anda perlu lebih banyak belajar Vipassana sebelum memberi komentar menyama-nyamakan Vipassana dengan meditasi Zen, menurut saya anda belum banyak mengerti mengenai Vipassana, contohnya dua pernyataan berikut berasal dari anda:

Di satu pihak anda mengatakan melihat sebagaimana adanya
Di pihak lain anda mengatakan mencabut pikiran-pikiran jahat.

Disatu sisi melihat segala sesuatu sebagai anicca, dukkha dan anatta
Disisi lain merenungkan anicca, dukkha dan anatta sebagai konsep belaka.

Nampak sekali anda hanya bicara berputar-putar bro...
Saya tidak melihat konsistensi dalam tulisan anda.  (no offense)

Cobalah untuk lebih konsisten dan straight to the point dalam diskusi bro...
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #700 on: 14 January 2011, 07:58:30 AM »
kalo dah nanya quote disini ya bro.... ;D ;D
nanti khan buda akan dateng ke indo, bisa di tanya tuh =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #701 on: 14 January 2011, 08:00:29 AM »
Seorang bhikkhu Theravadin belum tentu berpandangan benar. Di Thailand ada aliran Dhammakaya yang membuat heboh Thailand, pengikutnya jutaan, mereka memiliki pandangan atta, bukan berpandangan anatta. Pandangan-pandangan mereka kadang lebih mirip Mahayana.

Pandangan bhikkhu Thanissaro sendiri ambigu (tak jelas).


kalau begitu apalagi pandangan umat awam bang ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #702 on: 14 January 2011, 08:03:19 AM »
Bersyukur pada HIDUP itu sendiri. Menyadari bahwa kita masih HIDUP / BERNAPAS. Setelah kita menyadari bahwa semua itu hanya gabungan lima agregat yang hakikat sejatinya sunya. Jadi walau SUNYA namun HIDUP. Di sinilah keajaiban/miracle-nya yang sering dilupakan Buddhist sehingga mereka tak bisa bersyukur RIGHT HERE dan RIGHT NOW.

Anda ini Buddhist tetapi jalan berpikirnya seperti agama tetangga saja.
Mengenai sunya, darimana anda tahu anda sunya...hanya dalam konsep anda kan?

Quote
Kalau benar demikian, dia punya bakat dalam meditasi Mindfulness. 
Pertanyaan saya, hanya itukah yang didapat dalam meditasi Zen..? Adik saya tak berlatih juga memilikinya, demikian juga banyak orang-orang lainnya yang tak berlatih Zen.

Quote
Sekarang lupakanlah dulu Tripitaka (saya sebagai praktisi Zen juga menjaga sikap skeptis terhadap Tripitaka maupun Tipitaka dalam batas-batas tertentu).

Maaf bila demikian berarti saya diskusi dengan orang yang bicara berdasarkan pendapat pribadinya sendiri, tidak berdasarkan rujukan yang sah. Berarti ini saatnya saya menghentikan diskusi kita.

Quote
Saya balik tanya kepada Anda apakah Buddha mengajarkan agar: Pikiran kita kacau balau atau tenang? Pikiran kita keruh kotor atau suci murni? Pikiran kita fokus atau terceraiberai?
Inilah jawaban meditator Vipassana: Pikiran hanyalah pikiran, perhatikan saja apa adanya.

Quote
Jawabannya sudah terwakili dengan pertanyaan saya di atas.

 _/\_
Saya tidak melihat anda menjawab pertanyaan saya.

Saya kira cukup sekian diskusi kita bro, anda hanya berputar-putar, terlalu banyak pertanyaan saya yang tidak anda jawab.

Metttacittena.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #703 on: 14 January 2011, 08:13:08 AM »
kalau begitu apalagi pandangan umat awam bang ;D

Pengertian didapat bukan dengan memakai jubah bro... pandangan salah bisa menghinggapi mereka yang berjubah Bhikkhu, bahkan di jaman Sang Buddha, ada Bhikkhu yang berpandangan salah sudah di kasih pengertian oleh Bhikkhu-Bhikkhu lain tetap tidak menerima, akhirnya ditegur oleh Sang Buddha sendiri.

Umat awam seringkali bila sudah ngefans seorang Bhikkhu sering tak dapat berpikir jernih, contohnya pengikut Devadatta (berjumlah kira-kira 500 keluarga) tetap ngefans Devadatta walaupun Devadatta banyak melakukan kejahatan-kejahatan sehingga akhirnya mereka masuk neraka juga seperti Devadatta.

Mettacittena,
« Last Edit: 14 January 2011, 08:14:48 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #704 on: 14 January 2011, 08:22:58 AM »
Pengertian didapat bukan dengan memakai jubah bro... pandangan salah bisa menghinggapi mereka yang berjubah Bhikkhu, bahkan di jaman Sang Buddha, ada Bhikkhu yang berpandangan salah sudah di kasih pengertian oleh Bhikkhu-Bhikkhu lain tetap tidak menerima, akhirnya ditegur oleh Sang Buddha sendiri.

Umat awam seringkali bila sudah ngefans seorang Bhikkhu sering tak dapat berpikir jernih, contohnya pengikut Devadatta (berjumlah kira-kira 500 keluarga) tetap ngefans Devadatta walaupun Devadatta banyak melakukan kejahatan-kejahatan sehingga akhirnya mereka masuk neraka juga seperti Devadatta.

Mettacittena,
begitulah, logikanya kita bisa ambil dari atas dulu, apabila gurunya berpandangan salah maka ke bawahnya bisa semakin salah, dan kita tidak bisa mengetahui semua pandangan2 orang lain yang begitu banyak, bahkan bisa saja penulis sutta pun berpandangan salah khan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything