Di Sāvatthī…. Sambil duduk di satu sisi, bhikkhu itu berkata kepada
Sang Bhagavā:
“Yang Mulia, dikatakan, ‘pembabar Dhamma, pembabar Dhamma.’
Bagaimanakah, Yang Mulia, seseorang menjadi seorang pembabar
Dhamma?”222
“Bhikkhu, jika seseorang mengajarkan Dhamma dengan tujuan
untuk memperoleh kejijikan terhadap bentuk, untuk peluruhan dan
lenyapnya, maka ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu yang
adalah pembabar Dhamma. Jika seseorang berlatih dengan tujuan
untuk memperoleh kejijikan terhadap bentuk, untuk peluruhan dan
lenyapnya, maka ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu yang
berlatih sesuai dengan Dhamma. Jika, melalui kejijikan terhadap
bentuk, melalui peluruhan dan lenyapnya, ia terbebaskan melalui
ketidakmelekatan, maka ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu
yang mencapai Nibbāna dalam kehidupan ini juga.
“Bhikkhu, jika seseorang mengajarkan Dhamma dengan tujuan
untuk memperoleh kejijikan terhadap perasaan … persepsi … bentukanbentukan
kehendak … kesadaran, untuk peluruhan dan lenyapnya,
maka ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu yang adalah pembabar
Dhamma. Jika seseorang berlatih dengan tujuan untuk memperoleh
kejijikan terhadap kesadaran, untuk peluruhan dan lenyapnya, maka
ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu yang berlatih sesuai dengan
Dhamma. Jika, melalui kejijikan terhadap kesadaran, [164] melalui
peluruhan dan lenyapnya, ia terbebaskan melalui ketidakmelekatan,
maka ia dapat disebut sebagai seorang bhikkhu yang mencapai Nibbāna
dalam kehidupan ini juga.”
Yang saya mau tanyakan adalah,apakah Dhammaduta,Pandita,para adik2 yg membantu di sekolah minggu vihara,termasuk dalam pembabaran Dhamma,oh ya Dhammacitta juga termasuk gak,atau hanya tuk Bhikkhu