//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara  (Read 512341 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #735 on: 31 May 2010, 12:26:56 AM »


menurut saya: jawabannya adalah tetap saja ada Buddha-buddha yang tergoda oleh kekotoran batin lalu kembali menderita.... :(


jadi maksud anda... Buddha masih bisa tergoda kekotoran batin ?

begitu ?

tidak demikian, karena ada samsara maka ada keinginan untuk meninggalkan samsara, tapi saya berbicara tentang kondisi dimana tidak ada samsara lagi.. apa yang dilakukan para Buddha pada saat samsara sudah lenyap?
duduk-duduk saja? nonton TV seharian? main sepak bola seharian?

hah..?

btw kalo kebanyakan duduk-duduk dan nonton TV saja, akan timbul suatu kemelekatan yang merupakan awal dari kekotoran batin...


btw kondisi diatas adalah hasil perenungan saya sendiri tentang mengapa nibbana dan samsara tidak dapat dipisahkan

bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda?

Ada referensi buku yang katanya, Buddha Gotama kedapatan "Minum Kopi" dengan Master Lu...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #736 on: 31 May 2010, 10:44:10 AM »
 [at] dilbert,
sedikit banyak saya setuju dengan pendapat anda,  tidak mungkin mencapai parinibbana lalu duduk-manis mengamati makhluk hidup yang menderita, gak berbuat apapun...

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #737 on: 31 May 2010, 12:37:08 PM »


begini kalau saya menyebutkan benih Buddha, berarti Buddha itu semacam makhluk hidup yang dapat tumbuh dari kecil lalu menjadi dewasa. padahal yang namanya Buddha itu tidak tumbuh kan? jalan yang harus ditempuh oleh para praktisi Buddhist adalah melenyapkan kekotoran batin, bukan menumbuhkan sesuatu.

jadi maksud anda ... sejak awal anda sudah punya Prajna/Panna ?
tidak perlu menumbuhkan/mengembangkan prajna/pengetahuan ?

maksud anda sejak awal semua mahluk itu sudah punya pengetahuan tentang anica dukha anata?
maksud anda pengetahuan anica dukha anata itu bukan berkembang/tumbuh di dalam praktek?

setelah moha lenyap, maka kebijaksanaan/ prajna akan timbul.  pada dasarnya semua makhluk itu adalah Buddha. masih ingat brahmajala sutra? manusia dahulunya adalah makhluk dengan tubuh bercahaya.... atau dengan kata lain dahulu kala manusia adalah makhluk suci



mungkin maksudnya Aganna Sutta bukan Brahmajala Sutta. dalam Aganna Sutta yg dimaksudkan dengan makhluk cahaya itu adalah makhluk brahma yg jelas bukan makhluk suci. atau apakah LSY mengajarkan Brahmajala sutta yg berbeda?
mungkin bukan makhluk suci, tapi aganna sutta tidak menceritakan kehidupan apakah sebelum makhluk bercahaya itu muncul... saya perkirakan adalah makhluk suci...


hanya berdasarkan spekulasi anda? apakah menurut spekulasi anda makhluk suci bisa turun menjadi tidak suci? atau apakah mungkin makhluk itu adalah makhluk setengah suci atau seperempat suci?


lantas mengapa ada makhluk di enam alam kehidupan? mereka itu makhluk setengah atau seperempat suci?

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #738 on: 31 May 2010, 12:38:46 PM »


menurut saya: jawabannya adalah tetap saja ada Buddha-buddha yang tergoda oleh kekotoran batin lalu kembali menderita.... :(


jadi maksud anda... Buddha masih bisa tergoda kekotoran batin ?

begitu ?

tidak demikian, karena ada samsara maka ada keinginan untuk meninggalkan samsara, tapi saya berbicara tentang kondisi dimana tidak ada samsara lagi.. apa yang dilakukan para Buddha pada saat samsara sudah lenyap?
duduk-duduk saja? nonton TV seharian? main sepak bola seharian?

hah..?

btw kalo kebanyakan duduk-duduk dan nonton TV saja, akan timbul suatu kemelekatan yang merupakan awal dari kekotoran batin...


btw kondisi diatas adalah hasil perenungan saya sendiri tentang mengapa nibbana dan samsara tidak dapat dipisahkan

bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda?
Sang Buddha Gotama tidak pernah parinibbana, coba baca Sadharma Pundharika Sutra, perlukah saya post sutra tersebut berulang-ulang kali supaya anda mengerti?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #739 on: 31 May 2010, 12:41:40 PM »


begini kalau saya menyebutkan benih Buddha, berarti Buddha itu semacam makhluk hidup yang dapat tumbuh dari kecil lalu menjadi dewasa. padahal yang namanya Buddha itu tidak tumbuh kan? jalan yang harus ditempuh oleh para praktisi Buddhist adalah melenyapkan kekotoran batin, bukan menumbuhkan sesuatu.

jadi maksud anda ... sejak awal anda sudah punya Prajna/Panna ?
tidak perlu menumbuhkan/mengembangkan prajna/pengetahuan ?

maksud anda sejak awal semua mahluk itu sudah punya pengetahuan tentang anica dukha anata?
maksud anda pengetahuan anica dukha anata itu bukan berkembang/tumbuh di dalam praktek?

setelah moha lenyap, maka kebijaksanaan/ prajna akan timbul.  pada dasarnya semua makhluk itu adalah Buddha. masih ingat brahmajala sutra? manusia dahulunya adalah makhluk dengan tubuh bercahaya.... atau dengan kata lain dahulu kala manusia adalah makhluk suci



mungkin maksudnya Aganna Sutta bukan Brahmajala Sutta. dalam Aganna Sutta yg dimaksudkan dengan makhluk cahaya itu adalah makhluk brahma yg jelas bukan makhluk suci. atau apakah LSY mengajarkan Brahmajala sutta yg berbeda?
mungkin bukan makhluk suci, tapi aganna sutta tidak menceritakan kehidupan apakah sebelum makhluk bercahaya itu muncul... saya perkirakan adalah makhluk suci...


hanya berdasarkan spekulasi anda? apakah menurut spekulasi anda makhluk suci bisa turun menjadi tidak suci? atau apakah mungkin makhluk itu adalah makhluk setengah suci atau seperempat suci?


lantas mengapa ada makhluk di enam alam kehidupan? mereka itu makhluk setengah atau seperempat suci?


menurut Buddhism, makhluk2 yg masih berada dalam alam kehidupan berarti masih dalam samsara dan artinya belum suci, hanya ada satu alam khusus yaitu alam Brahma Suddhavasa tempat para Anagami dalam kehidupan terakhirnya dan dari sana akan merealisasi kebebasan.

kembali lagi ke pertanyaan saya, apakah menurut anda makhluk suci akan bisa turun kembali menjadi tidak suci?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #740 on: 31 May 2010, 12:43:01 PM »


menurut saya: jawabannya adalah tetap saja ada Buddha-buddha yang tergoda oleh kekotoran batin lalu kembali menderita.... :(


jadi maksud anda... Buddha masih bisa tergoda kekotoran batin ?

begitu ?

tidak demikian, karena ada samsara maka ada keinginan untuk meninggalkan samsara, tapi saya berbicara tentang kondisi dimana tidak ada samsara lagi.. apa yang dilakukan para Buddha pada saat samsara sudah lenyap?
duduk-duduk saja? nonton TV seharian? main sepak bola seharian?

hah..?

btw kalo kebanyakan duduk-duduk dan nonton TV saja, akan timbul suatu kemelekatan yang merupakan awal dari kekotoran batin...


btw kondisi diatas adalah hasil perenungan saya sendiri tentang mengapa nibbana dan samsara tidak dapat dipisahkan

bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda?
Sang Buddha Gotama tidak pernah parinibbana, coba baca Sadharma Pundharika Sutra, perlukah saya post sutra tersebut berulang-ulang kali supaya anda mengerti?


yang saya tanyakan adalah bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda? mengenai apakah Buddha Gotama parinibbana atau tidak mungkin akan kita diskusikan nanti

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #741 on: 31 May 2010, 01:00:17 PM »


menurut saya: jawabannya adalah tetap saja ada Buddha-buddha yang tergoda oleh kekotoran batin lalu kembali menderita.... :(


jadi maksud anda... Buddha masih bisa tergoda kekotoran batin ?

begitu ?

tidak demikian, karena ada samsara maka ada keinginan untuk meninggalkan samsara, tapi saya berbicara tentang kondisi dimana tidak ada samsara lagi.. apa yang dilakukan para Buddha pada saat samsara sudah lenyap?
duduk-duduk saja? nonton TV seharian? main sepak bola seharian?

hah..?

btw kalo kebanyakan duduk-duduk dan nonton TV saja, akan timbul suatu kemelekatan yang merupakan awal dari kekotoran batin...


btw kondisi diatas adalah hasil perenungan saya sendiri tentang mengapa nibbana dan samsara tidak dapat dipisahkan

bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda?
Sang Buddha Gotama tidak pernah parinibbana, coba baca Sadharma Pundharika Sutra, perlukah saya post sutra tersebut berulang-ulang kali supaya anda mengerti?


Sebelum ber-"diskusi" tentang Ajaran Master Lu Sheng Yen, kalau menggunakan referensi Sadharma Pundarika Sutra, Maka sudah banyak di-"diskusi"-kan perbedaan pandangan-pandangan dari referensi Pali Kanon (a.k.a.) dan referensi Sanskrit Kanon (a.k.a. Mahayana), dan hasil-nya adalah memang terdapat perbedaan yang cukup prinsipil di dalam kedua main stream ajaran tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #742 on: 31 May 2010, 01:03:17 PM »
[at] dilbert,
sedikit banyak saya setuju dengan pendapat anda,  tidak mungkin mencapai parinibbana lalu duduk-manis mengamati makhluk hidup yang menderita, gak berbuat apapun...


Kalau referensi-nya dari Sanskrit Kanon (a.k.a. Mahayana) memang begitu, bahwa seorang Buddha tidak benar benar parinibbana... masih ada "aktivitas"-nya....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #743 on: 31 May 2010, 05:01:13 PM »


menurut saya: jawabannya adalah tetap saja ada Buddha-buddha yang tergoda oleh kekotoran batin lalu kembali menderita.... :(


jadi maksud anda... Buddha masih bisa tergoda kekotoran batin ?

begitu ?

tidak demikian, karena ada samsara maka ada keinginan untuk meninggalkan samsara, tapi saya berbicara tentang kondisi dimana tidak ada samsara lagi.. apa yang dilakukan para Buddha pada saat samsara sudah lenyap?
duduk-duduk saja? nonton TV seharian? main sepak bola seharian?

hah..?

btw kalo kebanyakan duduk-duduk dan nonton TV saja, akan timbul suatu kemelekatan yang merupakan awal dari kekotoran batin...


btw kondisi diatas adalah hasil perenungan saya sendiri tentang mengapa nibbana dan samsara tidak dapat dipisahkan

bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda?
Sang Buddha Gotama tidak pernah parinibbana, coba baca Sadharma Pundharika Sutra, perlukah saya post sutra tersebut berulang-ulang kali supaya anda mengerti?


yang saya tanyakan adalah bagaimana menurut anda dengan apa yg dilakukan oleh Buddha Gotama sekarang ini? Bagaimanakah pengertian Parinibbana menurut ajaran anda? mengenai apakah Buddha Gotama parinibbana atau tidak mungkin akan kita diskusikan nanti


sekarang beliau tetap berada di dunia ini, sesuai dengan sutra sadharma pundharika


kutipan sutra (repost):
Pada saat itu Sang Buddha yang ingin memaklumkan ajaran ini kembali, maka bersabdalah Beliau dalam syair:

“Sejak Aku mencapai kebuddhaan,
Kalpa-kalpa yang telah Aku lalui, Adalah beribu-ribu koti
Asamkhyeya tahun yang tak terbatas

Tiada henti-hentinya Aku khotbahkan Hukum dan mengajar
Berkoti-koti mahluk yang tanpa hitungan jumlahnya
Agar mereka memasuki Jalan kebuddhaan;
Sejak saat itu adalah beribu kalpa yang tak terhitung.
Demi untuk menyelamatkan semua umat,
Dengan cara yang bijak Aku bentangkan nirvana,
Bahkan sesungguhnya Aku tidak moksha,
Tetapi selamanya berada disini mengkhotbahkan Hukum.

Aku tinggal di dunia ini selama-lamanya,
Dengan menggunakan segala kekuatan-kekuatan ghaibKu
Agar mahluk-mahluk yang menyeleweng,
Meskipun Aku didekatnya, mereka tidak melihatKu.

Semua menganggapKu telah moksha,
Dimanapun jua memuja peninggalan-peninggalanKu,
Semuanya menaruh hati yang penuh nindu,
Dan menaruh hati yang penuh harap.

Jika semua umat telah mempercayai dan mematuhi
Dengan sifat yang jujur dan berhati lembut,
Dengan sepenuh hati ingin melihat Sang Buddha,
Dengan tidak mempedulikan hidupnya sendiri,

Kemudian Aku dengan seluruh samgha
Muncul bersarna-sama diatas Puncak gunung Gridhrakuta.
Kemudian Aku maklumkan pada semua umat
Bahwa Aku berada didalam dunia ini selamanya,

Dengan kekuatan cara yang bijaksana
Mengungkapkan bahwa diriKu ialah ada dan tiada.
Jika di negeri-negeri lain terdapat para umat,
Yang rindu dengan penuh hormat dan keyakinan,

Kembalilah Aku ditengah-tengah mereka
Mengkhotbahkan 7 Hukum Agung.
Kalian yang tidak mendengarku
Hanya berkata bahwa Aku telah moksha
Aku melihat seluruh mahluk hidup
Tenggelam dalam lautan penderitaan,
Disini Aku tidak menampakkan diriKu,
Tetapi membuat mereka bercita.cita,

Sampai, ketika hati mereka merasa rindu,
Aku muncul untuk mengkhotbahkan Hukum
Dengan kekuatan ghaib yang hebat,
Selama banyak asamkhyeya kalpa

Aku selalu berada diatas Puncak gunung Gridhrakuta
Dan di setiap tempat tinggal.
Jika pada akhir kalpa itu mereka melihat,
Kebakaran besar yang sedang mengamuk,

Tenanglah adanya duniaKu ini,
Senantiasa terhuni oleh mahluk-mahluk surga,
Tetamanan dan banyak istana-istana
Terhiasi dengan setiap jenis permata,

Pepohonan yang indah penuh dengan bunga dan bebuahan,
Dimana semua mahluk hidup bersuka ria;
Seluruh para dewa menabuh genderang-genderang sorga
Dan berdendang lagu selamanya,
Menaburkan bunga-bunga mandarava

Pada Sang Buddha dan persidangan agungNya.
Negeri SuciKu tidak akan pernah rusak,
Meskipun semua orang melihatnya sedang terbakar,
Dan kesedihan, kepanikan dan kesengsaraan
Menimpa mereka seperti ini.
Semua mahluk-mahluk yang penuh dosa itu,
Karena karma jahat mereka,
Selama banyak asamkhyeya kalpa,
Tidak mendengar nama ke Tiga Keindahan.
Tetapi mereka yang menjalankan
perbuatan-perbuatan luhur
Dan yang bersifat welas asih serta jujur,
Mereka semua akan rnelihat bahwa Aku ada
Dan berada disini memaparkan Hukum.

Kadang-kadang pada kelompok orang-orang ini
Aku khotbahkan hidup Sang Buddha yang Abadi;
Pada mereka yang sejauh itu melihat Sang Buddha
Aku khotbahkan bahwa seorang Buddha jarang sekali ditemui

Demikianlah kekuasaanKu yang bijaksana,
Sinar kebijaksanaanKu bercahaya tiada tara,
HidupKu adalah sekian kalpa yang tak terbatas
Dari dahulu membina karma yang diperoleh:

Engkau yang telah memiliki kebijaksanaan,
Janganlah berbimbang hati akan hal ini,
Tetapi laksanakanlah selamanya sampai pada akhirnya,
Karena titah-titah Sang Buddha semuanya benar dan tidak palsu.

Seperti seorang tabib yang dengan akal yang cerdik
Untuk menyembuhkan anak-anaknya yang hilang kesadarannya,
Meskipun ia hidup, ia mengabarkan kematiannya Sendiri,
Namun tidaklah dapat dituduh sebagai perbuatan palsu.

Begitu juga Aku yang menjadi bapak dari dunia ini,
Yang menyembuhkan segala kesengsaraan dan Kedukaan,
Demi para manusia yang menyeleweng,
Meskipun sesungguhnya hidup, katakanlah Aku tela Moksha
Kalau tidak demikian, maka karena selalu melihatKu,
Mereka akan mempunyai jiwa yang congkak,
Menjadi risau dan menuruti ke 5 napsunya
Dan jatuh kedalam jalanan iblis.

Aku yang senantiasa mengetahui semua urnat,
Mereka yang bertindak dan yang tidak bertindak diatas jalan,
Sesuai dengan pokok-pokok kesanggupan mereka yang benar;
Menerangkan setiap Hukum mereka;

Selalu membuat pikiranKu begini
“Bagainiana Aku dapat membuat semua mahluk
Memasuki Jalan Agung dan dengan segera
Menyempurnakan kebuddhaan mereka ?“

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #744 on: 31 May 2010, 05:03:47 PM »


begini kalau saya menyebutkan benih Buddha, berarti Buddha itu semacam makhluk hidup yang dapat tumbuh dari kecil lalu menjadi dewasa. padahal yang namanya Buddha itu tidak tumbuh kan? jalan yang harus ditempuh oleh para praktisi Buddhist adalah melenyapkan kekotoran batin, bukan menumbuhkan sesuatu.

jadi maksud anda ... sejak awal anda sudah punya Prajna/Panna ?
tidak perlu menumbuhkan/mengembangkan prajna/pengetahuan ?

maksud anda sejak awal semua mahluk itu sudah punya pengetahuan tentang anica dukha anata?
maksud anda pengetahuan anica dukha anata itu bukan berkembang/tumbuh di dalam praktek?

setelah moha lenyap, maka kebijaksanaan/ prajna akan timbul.  pada dasarnya semua makhluk itu adalah Buddha. masih ingat brahmajala sutra? manusia dahulunya adalah makhluk dengan tubuh bercahaya.... atau dengan kata lain dahulu kala manusia adalah makhluk suci



mungkin maksudnya Aganna Sutta bukan Brahmajala Sutta. dalam Aganna Sutta yg dimaksudkan dengan makhluk cahaya itu adalah makhluk brahma yg jelas bukan makhluk suci. atau apakah LSY mengajarkan Brahmajala sutta yg berbeda?
mungkin bukan makhluk suci, tapi aganna sutta tidak menceritakan kehidupan apakah sebelum makhluk bercahaya itu muncul... saya perkirakan adalah makhluk suci...


hanya berdasarkan spekulasi anda? apakah menurut spekulasi anda makhluk suci bisa turun menjadi tidak suci? atau apakah mungkin makhluk itu adalah makhluk setengah suci atau seperempat suci?


lantas mengapa ada makhluk di enam alam kehidupan? mereka itu makhluk setengah atau seperempat suci?


menurut Buddhism, makhluk2 yg masih berada dalam alam kehidupan berarti masih dalam samsara dan artinya belum suci, hanya ada satu alam khusus yaitu alam Brahma Suddhavasa tempat para Anagami dalam kehidupan terakhirnya dan dari sana akan merealisasi kebebasan.

kembali lagi ke pertanyaan saya, apakah menurut anda makhluk suci akan bisa turun kembali menjadi tidak suci?

dalam konteks selama masih ada makhluk yang berada di alam samsara, seorang makhluk suci, anagami, dll tidak mungkin kembali menjadi tidak suci.


Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #745 on: 31 May 2010, 05:12:08 PM »
[at] dilbert,
sedikit banyak saya setuju dengan pendapat anda,  tidak mungkin mencapai parinibbana lalu duduk-manis mengamati makhluk hidup yang menderita, gak berbuat apapun...


Kalau referensi-nya dari Sanskrit Kanon (a.k.a. Mahayana) memang begitu, bahwa seorang Buddha tidak benar benar parinibbana... masih ada "aktivitas"-nya....

Sebelum itu, harus di jelaskan makna "parinibbaba" dlm Mahayana. Secara sederhana, dlm mahayana parinibbana = sudah tidak ada yg namanya Sidharta.  Ibarat sebuah karung pasir yg bernama Sidharta, ketika parinibbana, karung, ikat dan isi pasirnya teruraikan.Nah jika pasir dlm karung sudah kembali ke pasir, dan karung sudah kembali menjadi karung, dan ikat telah menjadi tali, apakah bisa disebut "karung pasir"?
Jadi sebenernya ujungnya yah tetep aja, dlm buddhisme parinibbana sebagai kondisi "antara ada dan tiada".

Bukan bearti Sidharta dapat hadir dalam bentuk fisik dan minum kopi di tengah kota New York.

Dalam kesimpulan gw sendiri, semua makhluk dalam 6 kehidupan adalah makhluk menderita. Bukan-nya semakin "tinggi" semakin suci. Kesucian tidak berdasarkan tingkatan alam. Seorang dewa tertinggi-pun harus memberikan hormat kepada seorang awam yang berperilaku suci. Karena itu, seorang Bodhisatva, tidak memiliki "alam" sendiri, karena mereka mengarungi alam kehidupan dalam upaya mengumpulkan parami dan membantu semua makhluk yg berjodoh dengan sang bodhisatva .
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #746 on: 31 May 2010, 05:18:37 PM »
[at] dilbert,
sedikit banyak saya setuju dengan pendapat anda,  tidak mungkin mencapai parinibbana lalu duduk-manis mengamati makhluk hidup yang menderita, gak berbuat apapun...


Kalau referensi-nya dari Sanskrit Kanon (a.k.a. Mahayana) memang begitu, bahwa seorang Buddha tidak benar benar parinibbana... masih ada "aktivitas"-nya....

Sebelum itu, harus di jelaskan makna "parinibbaba" dlm Mahayana. Secara sederhana, dlm mahayana parinibbana = sudah tidak ada yg namanya Sidharta.  Ibarat sebuah karung pasir yg bernama Sidharta, ketika parinibbana, karung, ikat dan isi pasirnya teruraikan.Nah jika pasir dlm karung sudah kembali ke pasir, dan karung sudah kembali menjadi karung, dan ikat telah menjadi tali, apakah bisa disebut "karung pasir"?
Jadi sebenernya ujungnya yah tetep aja, dlm buddhisme parinibbana sebagai kondisi "antara ada dan tiada".

Bukan bearti Sidharta dapat hadir dalam bentuk fisik dan minum kopi di tengah kota New York.

Dalam kesimpulan gw sendiri, semua makhluk dalam 6 kehidupan adalah makhluk menderita. Bukan-nya semakin "tinggi" semakin suci. Kesucian tidak berdasarkan tingkatan alam. Seorang dewa tertinggi-pun harus memberikan hormat kepada seorang awam yang berperilaku suci. Karena itu, seorang Bodhisatva, tidak memiliki "alam" sendiri, karena mereka mengarungi alam kehidupan dalam upaya mengumpulkan parami dan membantu semua makhluk yg berjodoh dengan sang bodhisatva .

lantas kalau kisah Yang Arya Maha Boowa bertemu dengan Arahat-arahat lain ini boleh dipercaya tidak?
(entah dalam pertemuan itu Yang Arya Maha Boowa ngobrol sambil minum kopi atau minum juice jeruk)

"Kemudian Aku dengan seluruh samgha
Muncul bersarna-sama diatas Puncak gunung Gridhrakuta."

sudah baca paragraf ini belum sih ?
« Last Edit: 31 May 2010, 05:21:14 PM by 4DMYN »

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #747 on: 31 May 2010, 06:03:29 PM »

lantas kalau kisah Yang Arya Maha Boowa bertemu dengan Arahat-arahat lain ini boleh dipercaya tidak?
(entah dalam pertemuan itu Yang Arya Maha Boowa ngobrol sambil minum kopi atau minum juice jeruk)

"Kemudian Aku dengan seluruh samgha
Muncul bersarna-sama diatas Puncak gunung Gridhrakuta."

sudah baca paragraf ini belum sih ?
Anda sudah membaca mengenai tingkatan Bohisatva dlm Mahayana? Klo udh baca, kaga mungkin ada pertanyaan d atas. Ato perlu saya jelaskan lagi?
 


sekarang beliau tetap berada di dunia ini, sesuai dengan sutra sadharma pundharika


.....
Dengan kekuatan cara yang bijaksana
Mengungkapkan bahwa diriKu ialah ada dan tiada.

Jika di negeri-negeri lain terdapat para umat,
Yang rindu dengan penuh hormat dan keyakinan,
......

Udh baca yg saya bold juga? Disitu terlulis dengan jelas. Dan masih sesuai dengan keseluruhan isi Saddharma sutra. Jika hanya berdasarkan 1 kalimat, jelas bakal muncul interpretasi yg berbeda. Membaca sutra harus secara menyeluruh, baru dpt memahami maknanya.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #748 on: 31 May 2010, 06:20:01 PM »


berarti saat ini Buddha Sakyamuni suci... nanti suatu saat menjadi tidak suci lagi ?

ya mungkin saja demikian..

jadi menurut anda... mungkin saja nanti buddha sakyamuni tidak suci lagi...? jadi mahluk yang tidak suci lagi?

begitu ?
No.. No.. Bro Andrew udah salah. Jangan mengulang bertanya lagi, hanya akan mendapat jawaban sama.
Begini pertanyaan yg seharusnya: Kalau Buddha Sakyamuni mungkin saja demikian.. Apakah berarti Anda setuju pula bahwa sebagaimana menurut Anda, mungkin saja Buddha hidup LSY suatu saat nanti jadi tidak suci lagi? Oh pantesss ajja.. Pantes banget kalo sampe ada tuduhan demikian dan keluar topik beginian. Itu karena Buddha hidup LSY tergelincir dan menjadi tidak suci lagi. Bener kan? Bener doong.. Kalau begitu case closed dah.. SOLVED!! Tok Tok Tok! >:D
appamadena sampadetha

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #749 on: 01 June 2010, 10:00:40 AM »

lantas kalau kisah Yang Arya Maha Boowa bertemu dengan Arahat-arahat lain ini boleh dipercaya tidak?
(entah dalam pertemuan itu Yang Arya Maha Boowa ngobrol sambil minum kopi atau minum juice jeruk)

"Kemudian Aku dengan seluruh samgha
Muncul bersarna-sama diatas Puncak gunung Gridhrakuta."

sudah baca paragraf ini belum sih ?
Anda sudah membaca mengenai tingkatan Bohisatva dlm Mahayana? Klo udh baca, kaga mungkin ada pertanyaan d atas. Ato perlu saya jelaskan lagi?
 


sekarang beliau tetap berada di dunia ini, sesuai dengan sutra sadharma pundharika


.....
Dengan kekuatan cara yang bijaksana
Mengungkapkan bahwa diriKu ialah ada dan tiada.

Jika di negeri-negeri lain terdapat para umat,
Yang rindu dengan penuh hormat dan keyakinan,
......

Udh baca yg saya bold juga? Disitu terlulis dengan jelas. Dan masih sesuai dengan keseluruhan isi Saddharma sutra. Jika hanya berdasarkan 1 kalimat, jelas bakal muncul interpretasi yg berbeda. Membaca sutra harus secara menyeluruh, baru dpt memahami maknanya.

sudah baca kisahnya Maha Boowa belum sih? anda percaya tidak Maha Boowa bertemu dengan para Arahat?