//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism  (Read 76198 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #75 on: 06 February 2010, 02:58:10 PM »
Quote
Jadi maksudnya tahun "Hinayana" dan "Mahayana" berbeda-beda? Kira-kira bagaimana perbandingannya dengan 1 tahunnya masehi? Apakah perbedaan ini karena "Hinayana" dan "Mahayana" ada di 2 alam yang berbeda, atau alam yang sama tapi perhitungannya berbeda?

Jika maksudnya 12 tahun "alam lain", kira-kira jadi berapa tahun manusia normal*? (Sebagai perbandingan, misalnya kalau di Tradisi Theravada, 12 tahun dewa Catummaharajika itu kira-kira 2.1 juta tahun manusia normal.)

*Normal = bukan Mahayana, bukan juga Hinayana

Saya rasa itu tergantung perspektif masing-masing makhluk. Di antara yang Mahayana saja bisa berbeda, tidak ada ketentuan yang tetap.

Lagian memang tidak ada bukti2 historikal tentang kapan kelahiran Padmasambhava. Para sejarawan hanya mengira-ngira saja. Ada biografi terma yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Padmasambhava lahir benar-benar 12 tahun setelah Sang Buddha Parinirvana. Ia ditahbiskan sendiri oleh Ananda di Goa Asura di hadapan Mahaksayapa. Ananda juga menerangkan pada Padmasambhava di mana Sutra2 Mahayana disimpan seperti di Bodhgaya, Uddiyana, dan di stupa-stupa di Nalanda.

Lalu apakah Padmasambhava hidup selama 1200 tahun. Bisa saja. Karena di India dulu sudah ada ilmu rasayana (alkemis) yang memungkinkan itu terjadi yaitu amrta. Amrta ini memungkinkan umur menjadi sangat panjang, tetapi tetap tidak abadi, berbeda dengan pandangan Hindu yang abadi. Dikisahkan para Vajrayanis dan Vidyadhara memang ahli dalam Rasayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer
OK, cukup jelas buat saya. Terima kasih penjelasannya.


Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #76 on: 06 February 2010, 03:00:10 PM »
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #77 on: 06 February 2010, 03:06:13 PM »
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Terima kasih bro Gandalf  ;D _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #78 on: 06 February 2010, 03:08:31 PM »
Quote
Jika tidak salah tangkap, posisi "teratai" itu yang seperti duduk bersila di mana lutut ada sisi samping depan tubuh. Dalam bayangan saya, jika ingin berpelukan sambil bertatap muka dalam posisi ini, sepertinya yang mungkin terjadi adalah kedua orang tersebut "nungging" ke depan. Bisa dijelaskan lebih detailnya?

Saya kira persis seperti yang di thangka-thangka.

Quote
Kemudian apakah manfaat dari bersatunya "bindu" di sini?

Tingkat pencerahan tertentu, tapi bukan yang paling tinggi / final.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #79 on: 06 February 2010, 03:59:19 PM »
"Kebodohan timbul akibat bersama-sama dengan mudra (consort) yang memiliki kepribadian yang kotor yang bisa saja penyuka perzinahan. Engkau sendiri juga menjadi tercemar. Dalam kasus seperti ini, latihlah dirimu dalam puja-puja untuk pencapaian dan pengakuan kesalahan untuk mempurfikasi. Hindarilah orang-orang yang samayanya rusak dan secara moral tidak baik. Carilah consort yang terkualifikasi, biarkanlah ia mendapatkan abhiseka, jangan izinkan bentuk perzinahan / seks bebas apapun. Ini akan mempurfikasi. (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

"Mudra (consort) yang membantu dalam Jalan adalah lebih langka dari emas! Wanita yang penuh dengan karma buruk, engkau mendevosikan dirimu pada pria yang penuh nafsu seksual. Engkau memberikan tabungan kebajikanmu pada kekasihmu. Engkau melemparkan welas asihmu pada anak yang lahir di luar nikah. Kejijikanmu ditujukan pada Dharma Suci.... Tujuanmu yang utama dan tak tergoyahkan adalah berkecimpung dalam nafsu sensual. Daripada mencapai pencerahah saat ini, engkau memilih untuk menikmati [nafsu seksual] sekali lagi..... Engkau tidak menjaga komitmen samaya... Mengambil consort dengan tujuan mencapai pembebasan (pencerahan) melalui nafsu seksual menjadi penyebab meningkatnya kecemburuan dan emosi yang mengganggu." (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

"Bagaimanakah consort yang terkualifikasi itu?"
Guru Padmasambhava menjawab: "Secara umum, ia adalah wanita tanpa kesalahan-kesalahan di atas. Secara khusus, ia adalah orang yang tertarik pada Dharma, yang pandai dan bersifat bajik, yang memiliki keyakinan kuat dan welas asih yang agung, memiliki Enam Paramita secara sempurna, tidak melanggar nasehat Guru, menjaga Samaya dari mantra Rahasia seperti menjaga matanya sendiri, yang tidak berzinah kecuali ia dapat mengendalikannya, yang hidup dengan rapi dan bersih. Menemukan consort seperti itu membantu dalam Jalan, namun seseorang seperti itu sangat jarang di Tibet. Ornag itu seharusnya seperti Putri Mandarava.(Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

Enam Paramita salah satunya adalah Sila Paramita yaitu Paramita memegang Sila termasuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukkan. Enam Paramita lengkap berarti Bodhisattva Tingkat 10.


"Lindungilah praktik karmamudramu dari mata yang mesum, jangan terlena pada organ seksual kalian, ikatlah erat-erat." (Biografi Yeshe Tsogyal)

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 06 February 2010, 04:05:45 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #80 on: 06 February 2010, 05:06:38 PM »
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Kembali lagi, term/konsep upaya kausalya memang menjawab semua pertanyaan...

 ^:)^
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #81 on: 06 February 2010, 06:12:53 PM »
Bisa tolong dijelaskan,bagaimana dengan membunuh itu bisa mengelakkan si korban dari alam neraka??
Dan apakah padma itu tidak bisa terkena hukum karma dengan membunuh?Ceritanya mengerikan sekali.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #82 on: 06 February 2010, 06:23:25 PM »
Quote
Sdr. Gandalf, Apakah ini berarti anda membenarkan bahwa pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan? Sekali lagi dalam konteks kisah tersebut.

Pencerahan yang bagaimana? Tingkat-tingkat pencerahan itu berbeda-beda. Yang pasti habis Karmamudra masih lanjut ke Mahamudra untuk mencapai pencerahan versi Vajrayana. Dalam tradisi Kagyu dan Gelug, Karmamudra tidak diharuskan, seseorang bisa langsung Jnanamudra atau malah Mahamudra langsung.

Yang pasti ketika dikatakan Padmasambhava menyatu dengan para perempuan, ini dalam konteks sandhyabhyasa (twilight language) dan tidak dalam arti harafiah. Padmasambhava hanya melakukan karmamudra dengan lima consortnya (yang kelimanya merupakan emanasi Vajravarahi), tidak dengan yang lain.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sdr. Gandalf, Pencerahan yang saya maksud adalah yang di kutip Sdr. truth lover dalam Reply #32 berikut:

Quote
Invoking Vajrakilaya, the activity of all the Buddhas, for the overpowering of obstacles and demonic-.forces, Padmasambhava and Sakyadevi developed their contemplative practice on the basis of their earlier practice of Sri Samyak. They dissolved themselves together as a unity, in the Father-Mother icon of the Absolute, with the aim of mutually realizing nondual Buddhahood.

Through the progress of their ecstatic dance of contemplation, during the delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) of their psychic nerve-systems gradually blazed up in the heart-cakra into intense light, so that the essential energy of the lower cakras and the crown Great Bliss cakras of their two bodies burst into incandescence, irradiating their united minds with waves of rapture and joy.

In a state of intense bliss, Padmasambhava and Sakyadevi realized the infinite reality of the Primordial Buddha Mind, the All-Beneficent Lord (Samantabhadra), who's absolute love is the unimpeded dynamo of existence. Experiencing the succession of the four stages of ecstasy, their mutual state of consciousness increased from height to height. And thus, meditating on Supreme Vajrasattva Heruka as the translucent image of compassionate wrathful (energized) activity, they together acquired the mahamudra of Divinity and attained complete Great Enlightenment.
Jadi pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, apakah mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan di atas? Ini pertanyaan yang sederhana.
Jika jawabannya sama atau berbeda, apa alasannya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #83 on: 06 February 2010, 08:23:57 PM »
yang tidak berzinah kecuali ia dapat mengendalikannya,

jarang sekali ada kalimat yg mengandung kompromi spt di atas dalam Buddhism. mohon penjelasan lebih lanjut

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #84 on: 06 February 2010, 09:56:48 PM »
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)

Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Dari penjelasan bro gandalf sudah jelas bhikkhu tantric yg mau coba karmamudra sex harus lepas jubah...

Mungkin konsep yg berbeda, pada mazhab theravada, bodhisatva ngesex atau membunuh tetap menerima karma buruk...sementara pada mazhab mahayana termasuk tantrayana...bisa dikatakan tidak menerima karma buruk karena upaya kausalya atau hanya emanasi/apa istilahnya CMIIW

Jikalau ada pernyataan bahwa Padmasambhava adalah Samasambuddha tetapi ada ngesex, maka baru patut dipertanyakan...

Jadi konsep ini jelas memang berbeda dalam point tertentu diluar bisa diterima atau tidak...bagi sebagian yg menanggap tidak masuk akal mungkin tidak setuju. Tetapi bagi yg mengatakan masuk akal maka ia menyetujui....tergantung latar belakangnya tetapi ada hal yang dipastikan adalah yg setuju dan tidak setuju keduanya belum benar2 mengalami. ;D

Satu hal menarik pola pikir menuju arahat tidak mungkin ketemu dengan pola pikir atau konsep jalan bodhisatva yg ada pada mahayana/tantra yg mana dibahas secara detil. Mau dibolak-balik ngak bakalan ketemu dalam tataran tertentu..dalam tataran putthujana. titik temunya kalau seiman .

Yang perlu diklarifikasi adalah apakah padmasambhava seorang bhikkhu yg menjalankan vinaya bhikkhu Tantrayana dalam kebodhisatvaannya atau bodhisatva yg bukan bhikkhu?.(patut diingat bodhisatva ada yg ngesex dan tidak ngesex/menjadi bhikkhu/pertapa celibate).
« Last Edit: 06 February 2010, 10:12:30 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #85 on: 06 February 2010, 10:13:56 PM »
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Quote
Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni menurut artikel di atas.

Quote
Dari penjelasan bro gandalf sudah jelas bhikkhu tantric yg mau coba karmamudra sex harus lepas jubah...
ini bisa diterima

Quote
Mungkin konsep yg berbeda, pada mazhab theravada, bodhisatva ngesex atau membunuh tetap menerima karma buruk...sementara pada mazhab mahayana termasuk tantrayana...bisa dikatakan tidak menerima karma buruk karena upaya kausalya atau hanya emanasi/apa istilahnya CMIIW
setuju

Quote
Jikalau ada pernyataan bahwa Padmasambhava adalah Samasambuddha tetapi ada ngesex, maka baru patut dipertanyakan...

Jadi konsep ini jelas memang berbeda dalam point tertentu diluar bisa diterima atau tidak...bagi sebagian yg menanggap tidak masuk akal mungkin tidak setuju. Tetapi bagi yg mengatakan masuk akal maka ia menyetujui....tergantung latar belakangnya tetapi ada hal yang dipastikan adalah yg setuju dan tidak setuju keduanya belum benar2 mengalami. ;D

Satu hal menarik pola pikir menuju arahat tidak mungkin ketemu dengan pola pikir atau konsep jalan bodhisatva yg ada pada mahayana/tantra yg mana dibahas secara detil. Mau dibolak-balik ngak bakalan ketemu dalam tataran tertentu.. titik temunya kalau seiman .

Yang perlu diklarifikasi adalah apakah padmasambhava seorang bhikkhu yg menjalankan vinaya bhikkhu Tantrayana dalam kebodhisatvaannya atau bodhisatva yg bukan bhikkhu?.(patut diingat bodhisatva ada yg ngesex dan tidak ngesex/menjadi bhikkhu/pertapa celibate).

menunggu penjelasan lebih lanjut

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #86 on: 06 February 2010, 10:26:27 PM »
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?
Quote
Quote
Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni menurut artikel di atas.

Inkarnasi atau emanasi...?setau saya yg ditulis Gandalf dan artikel diatas adalah emanasi...dan menurut informasi artikel ttg padmasambhava yg diposting diatas juga tidak valid.
ada bedanya ngak? mungkin Gandalf atau praktisi tantrayana/mahayana lainnya  bisa jelaskan perbedaan inkarnasi dan emanasi ini.?

yg ditulis bro Gandalf

Quote
Dan selalu dikatakan pula bahwa Buddha Shakyamuni akan beremanasi menjadi Padmasambhava / Guru-guru. Nah ini bukankah malah secara tak langsung menunjukkan keunggulan Buddha Shakyamuni??
« Last Edit: 06 February 2010, 10:36:42 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #87 on: 06 February 2010, 10:40:02 PM »
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #88 on: 06 February 2010, 10:48:30 PM »
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
« Reply #89 on: 06 February 2010, 10:55:33 PM »
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

kalau tidak salah saya, menurut konsep mahayana, bodhisatta tingkat 6 ke bawah masi  bisa melorot, tetapi bodhisatta tingkat ke-7 ke atas sudah tidak bisa melorot lagi. Maka pertanyaannya kemudian, padmasambhawa itu termasuk dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Kalau dari penjelasan bahwa padmasambhawa sendiri adalah inkarmnasi dari Buddha Sakyamuni, setidaknya sudah mencapai tingkat 9 ke atas, atau mungkin saja sudah tingkat ke-10.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything