©The Sun (Used by permission)
Patung Buddha Dihancurkan
Friday, 06 January 2006, 11:00
Patung Buddha Berbaring Jasin, yang dianggap sebagai terbesar kedua di Malaysia
telah dihancurkan di hari Rabu, bersama-sama dengan Kuil Siam di sebelahnya,
lapor the Chinese Press kemaren.
Pasukan penghancur berjumlah 300 orang yang beranggotakan para polisi, General
Operations Fors, departmen pemadam kebakaran, badan pengurus air, Tenaga
Nasional, kepala daerah Jasin, pejabat2 Departmen Tenaga Kerja itu membutuhkan
waktu 5 jam untuk menghancurkan kuil dan meratakan patung sepanjang 20 meter
yang berada di dalam kebun buah.
Operasi subuh ini mengerahkan 4 buldozer dan traktor2 dan 20 lori. Tindakan
mereka membuat penduduk desa2 Batu 14 Merlimau kaget dan pemilik kebun buah yang
bernama Lee Sang marah. Lee Sang berkata bahwa dia tidak diberitahu akan usaha
penghancuran patung Buddha itu.
Badan Penguasa Jasin telah memberi peringatan kepada pemilik untuk mengancurkan
kuil dan patung sampai batas waktu 20 Desember 2005 karena dibangun tanpa izin.
Lee setuju untuk menghancurkan patung itu dengan harapan dapat menyelamatkan
kuil. Dia menyewa seorang pekerja Indonesia untuk melakukan pekerjaan itu ketika
dia tidak menemukan orang lokal yang bersedia menghancurkan patung karena takut.
Akan tetapi Badan Penguasa Daerah menganggap pekerja Indonesia yang menggunakan
sebuah palu itu bekerja terlalu lambat.
Lee berkata beberapa pejabat telah mengamati proses penghancuran dilakukan, tapi
mereka mengeluh prosesnya lambat sekali.
Meskipun begitu, kejadian penghancuran hari Rabu lalu membuatnya terkejut.
Dia berkata bahwa dia tidak dapat memindahkan patung2 Buddha dan barang2 pribadi
dari dalam kuil karena pihak penguasa menutup kebun buah saat penghancuran
dilakukan.
Tiada wartawan yang diperbolehkan masuk ke daerah itu.
Lee adalah seorang Buddhis sejak tahun 1989, dan dia membeli kebun buah ini
untuk memenuhi sumpah yang dibuatnya 15 tahun yang lalu ketika dia sakit.
Sumpahnya adalah dia akan mendirikan sebuah kuil jika dia sembuh.
Kuil yang juga tempat tinggal 3 orang bhiksu ini dibangun beberapa tahun yang
lalu.
Tapi patung Buddha berbaring selesai dibangun baru2 ini saja.
Lee berkata dia patah hati melihat patung itu dihancurkan karena patung itu
dibangun atas dana para sukarelawan.
Berita tentang penghancuran patung membuat orang2 datang sebagai tamu atau
jemaat Buddha dari tempat jauh dan dekat bulan lalu.
Pihak Penguasa berkata bahwa mereka telah memberitahu Lee tentang rencana
penghancuran sebelum melakukannya.
Pihak Perumahan Malaka, Pemerintah Lokal dan Ketua Komite Lingkungan bernama
Datuk Wira Poh Ah Tiam berkata para penegak hukum punya hak untuk menggusur kuil
dan patung karena dibangun secara ilegal di tanah pertanian dan tidak punya
rencana bangunan yang benar.