//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma on the bus  (Read 2592 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Abhidhamma on the bus
« on: 18 February 2011, 10:47:52 AM »
Ketika dalam perjalanan antara Yangon - Mandalay saya mendengar rekaman paritta di Bus, tahukah anda rekaman paritta apa...? Paritta itu adalah Paritta dari Sutta yang berkaitan dengan Abhidhamma. Misalnya mengenai kondisi-kondisi dalam Patthanamatikapatha: "Purejatapaccayo, pacchajatapaccayo, asevanapaccayo,..." dsbnya.

Atau Paritta mengenai tingkatan Vipassana dalam Vipassanabhumipatha:"Sotadhatu saddadhatu sotavinnanadhatu, ghanadhatu gandhadatu ghanavinnanadhatu,..." dsbnya...

Kemudian perenungan timbul, mengapa demikian besar kontrasnya dengan keadaan di negara-negara Buddhis lain?
Di negara Buddhis lain mungkin yang diputar adalah rekaman lantunan puji-pujian terhadap para Buddha dan para Bodhisatta yang diputar berulang-ulang, yang menurut saya tidak mendidik atau menambah pengetahuan dan lebih mirip dengan agama tetangga.

Bahkan dalam perjalanan bus di Thailand sekalipun tak pernah mendengar pemutaran paritta seperti itu.

Teringat kembali akan diskusi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, mungkinkah ini penyebab Theravada dikatakan sebagai Vibhajavada (doctrine of analyses/ajaran analitis)...?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Abhidhamma on the bus
« Reply #1 on: 18 February 2011, 12:34:54 PM »
Ketika dalam perjalanan antara Yangon - Mandalay saya mendengar rekaman paritta di Bus, tahukah anda rekaman paritta apa...? Paritta itu adalah Paritta dari Sutta yang berkaitan dengan Abhidhamma. Misalnya mengenai kondisi-kondisi dalam Patthanamatikapatha: "Purejatapaccayo, pacchajatapaccayo, asevanapaccayo,..." dsbnya.

Atau Paritta mengenai tingkatan Vipassana dalam Vipassanabhumipatha:"Sotadhatu saddadhatu sotavinnanadhatu, ghanadhatu gandhadatu ghanavinnanadhatu,..." dsbnya...

Kemudian perenungan timbul, mengapa demikian besar kontrasnya dengan keadaan di negara-negara Buddhis lain?
Di negara Buddhis lain mungkin yang diputar adalah rekaman lantunan puji-pujian terhadap para Buddha dan para Bodhisatta yang diputar berulang-ulang, yang menurut saya tidak mendidik atau menambah pengetahuan dan lebih mirip dengan agama tetangga.

Bahkan dalam perjalanan bus di Thailand sekalipun tak pernah mendengar pemutaran paritta seperti itu.

Teringat kembali akan diskusi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, mungkinkah ini penyebab Theravada dikatakan sebagai Vibhajavada (doctrine of analyses/ajaran analitis)...?

 _/\_

bold,
tetanggu buat contekan atau tetangga menyontek, harus ada pembuktian 
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Abhidhamma on the bus
« Reply #2 on: 18 February 2011, 12:40:30 PM »
Ketika dalam perjalanan antara Yangon - Mandalay saya mendengar rekaman paritta di Bus, tahukah anda rekaman paritta apa...? Paritta itu adalah Paritta dari Sutta yang berkaitan dengan Abhidhamma. Misalnya mengenai kondisi-kondisi dalam Patthanamatikapatha: "Purejatapaccayo, pacchajatapaccayo, asevanapaccayo,..." dsbnya.

Atau Paritta mengenai tingkatan Vipassana dalam Vipassanabhumipatha:"Sotadhatu saddadhatu sotavinnanadhatu, ghanadhatu gandhadatu ghanavinnanadhatu,..." dsbnya...

Kemudian perenungan timbul, mengapa demikian besar kontrasnya dengan keadaan di negara-negara Buddhis lain?
Di negara Buddhis lain mungkin yang diputar adalah rekaman lantunan puji-pujian terhadap para Buddha dan para Bodhisatta yang diputar berulang-ulang, yang menurut saya tidak mendidik atau menambah pengetahuan dan lebih mirip dengan agama tetangga.

Bahkan dalam perjalanan bus di Thailand sekalipun tak pernah mendengar pemutaran paritta seperti itu.

Teringat kembali akan diskusi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, mungkinkah ini penyebab Theravada dikatakan sebagai Vibhajavada (doctrine of analyses/ajaran analitis)...?

 _/\_

bold,
puji2an demikian memang seperti tetangga, ntah tetanggu buat contekan atau tetangga menyontek  8->,
 :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything