//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara  (Read 505298 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1065 on: 05 April 2011, 10:31:43 PM »
Gua bilang juga apa di TS sebelah , buntut buntutnya keluar pernyataan : "sesama bis kota dilarang saling mendahului"  :)) :)).

Kalau masih belum ngarti, pakai istilah dunia persilatan : "se-guru se-ilmu jangan saling menjatuhkan". ;D ;D

Memang demikianlah kemampuan berpikir para murid , karena berpikir kritis dilarang, bisa mengganggu kepercayaan pada guru. :-?
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1066 on: 05 April 2011, 10:45:39 PM »
Gua bilang juga apa di TS sebelah , buntut buntutnya keluar pernyataan : "sesama bis kota dilarang saling mendahului"  :)) :)).

Kalau masih belum ngarti, pakai istilah dunia persilatan : "se-guru se-ilmu jangan saling menjatuhkan". ;D ;D

Memang demikianlah kemampuan berpikir para murid , karena berpikir kritis dilarang, bisa mengganggu kepercayaan pada guru. :-?


bodohnya ... eh ... gilanya lagi

saya bodoh..gila..tetapi...dengan cibiran anda serta member2 lainnya...ini telah membantu saya melatih tingkat samadhi saya ke tingkat berikutnya...
jadi thanks....

jadi kenapa anda dan murid2 badut lainnya menjadi gusar ketika ada yg mencibir si badut dan ketololan murid2nya?

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1067 on: 05 April 2011, 10:49:52 PM »
 =)) =)) =))
bodohnya ... eh ... gilanya lagi

jadi kenapa anda dan murid2 badut lainnya menjadi gusar ketika ada yg mencibir si badut dan ketololan murid2nya?

Boss, dia sedang latihan samadhi gusar.   :)) :))
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1068 on: 05 April 2011, 10:58:08 PM »
thanks pertanyaannya kutho

jawbannya
1. bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI
2.  bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI
3. bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI

itu jawaban paling mengesankan bro..pahami sifat anda..

baca buku ajahn bhram..."SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA 2" di halaman 300
di kalangan theravada anda sendirilah yang mengungkapkannya...
lantas...catatan kecil dari saya...
"janganlah mencibir sekte diluar sekte anda"
tidaklah baik bagi batin anda..karma anda menumpuk..dan berbuah di kehidupan yang akan datang...
haha...
saya seorang umat tantrayana justru wajib menganggap guru saya adalah buddha...mudra mantra dan yantra(visualisasi) adalah PR wajib bagi umat tantrayana...jadi...apapun yang saya visualisasi..anda hanya bisa menggapkan saya bodoh..gila..tetapi...dengan cibiran anda serta member2 lainnya...ini telah membantu saya melatih tingkat samadhi saya ke tingkat berikutnya...
jadi thanks....

pengertian berikutnya......guru saya memakai perhiasan (emas)...karena emas melambangkan maha mentari dari vairocana tathagata...bukan dikarenakan logam mulia dan kecemerlangannya...dikarenakan sifat emas tidak rusak..kokoh seperti vajra...lantas...guru saya memakai perhiasan seperti cincin emas bukan berarti ia bukan buddha...lantas menyembunyikan jadi diri sebagai buddha (dipandang secara duniawi) dan sebagai penghormatan kepada vairocana tathagata dan juga sebagai penghormatan silsilah (di pandang secara non-duniawi)...
jadi bro2 sekalian jangan salah paham dan mencibir tanpa latar belakang yang jelas... _/\_

hmmm....tolong ban account ini lah bro.. :x

Boz Hendra yg Baik, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa org tersebut(lawan diskusi) akan mencibir lagi bila anda menjelaskan dengan jawaban sesungguhnya, sedangkan Anda belum mencoba menjelaskan jawaban yg sesungguhnya itu ?? Ini ibarat orang pesimis yang belum pergi berperang sudah mengatakan, "akh, paling kalo sy ke medan perang, pasti kalah duluan n mati ditembak musuh." padahal, kita belum mencoba turun ke medan laga terlebih dahulu, belum mencoba udh tahu?? hebat...  :o

Sepertinya kalimat yg dibold itu sangat cocok n lebih pas jika Anda sampaikan kepada Guru Anda tersebut.. akan sangat lebih pantas.. coba baca deh kisah ttg ngopi bareng dgn Bu'de, dll...  ;D

 ^:)^
 

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1069 on: 06 April 2011, 09:06:01 AM »
thanks pertanyaannya kutho

jawbannya
1. bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI
2.  bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI
3. bila dijawab dengan jawaban sesungguhnya...intinya anda pasti tidak percaya...lantas MENCIBIR LAGI
:) Wah, belum menjawab kok sudah tahu saya pasti tidak percaya? Ayolah jawab dulu, baru kita bahas. Saya co-pas lagi supaya tidak hilang:
1. Apakah benar ada LSY di kapala anda setiap saat?
2. Apakah bukti keunggulan LSY sebagai seorang Buddha?
3. Apakah anda mengetahui 24 jam hidup LSY suci, bukan dari percaya saja? Dari mana tahunya?

Tapi kalau memang LSY hanya mengajar teknik menghindar, ya sudah, saya tidak bisa paksa.

Quote
itu jawaban paling mengesankan bro..pahami sifat anda..
Jadi anda memahami sifat saya dan berusaha membimbing saya? Boleh juga. Tapi tolong jawab dulu pertanyaan saya itu. 

Quote
baca buku ajahn bhram..."SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA 2" di halaman 300
di kalangan theravada anda sendirilah yang mengungkapkannya...
Maaf, saya tidak punya bukunya dan belum berminat membacanya.

Quote
lantas...catatan kecil dari saya...
"janganlah mencibir sekte diluar sekte anda"
tidaklah baik bagi batin anda..karma anda menumpuk..dan berbuah di kehidupan yang akan datang...
haha...
Maaf lagi, dalam kasus ini, saya memposisikan diri sebagai Atheist, bukan Theravada, Majjhimayana, Dirghayana, Kr1sten, dll., maka dalam hal ini tidak ada sekte ini-itu, hanya ada orang akal sehat dan orang delusional.

Quote
saya seorang umat tantrayana justru wajib menganggap guru saya adalah buddha...mudra mantra dan yantra(visualisasi) adalah PR wajib bagi umat tantrayana...jadi...apapun yang saya visualisasi..anda hanya bisa menggapkan saya bodoh..gila..
Orang melakukan visualisasi itu TIDAK gila, tetapi kalau sudah tidak bisa membedakan visualisasi dan realita, itu namanya delusional (baca: gila).

Quote
tetapi...dengan cibiran anda serta member2 lainnya...ini telah membantu saya melatih tingkat samadhi saya ke tingkat berikutnya...
jadi thanks....
Sebelumnya anda bilang, "janganlah mencibir sekte diluar sekte anda," padahal bermanfaat membantu anda mencapai tingkat berikutnya. Berarti anda menghalangi saya untuk berbuat kebajikan donk? Biarlah saya bantu menaikkan 6-7 tingkat lagi.

Quote
pengertian berikutnya......guru saya memakai perhiasan (emas)...karena emas melambangkan maha mentari dari vairocana tathagata...bukan dikarenakan logam mulia dan kecemerlangannya...dikarenakan sifat emas tidak rusak..kokoh seperti vajra...lantas...guru saya memakai perhiasan seperti cincin emas bukan berarti ia bukan buddha...lantas menyembunyikan jadi diri sebagai buddha (dipandang secara duniawi) dan sebagai penghormatan kepada vairocana tathagata dan juga sebagai penghormatan silsilah (di pandang secara non-duniawi)...
jadi bro2 sekalian jangan salah paham dan mencibir tanpa latar belakang yang jelas... _/\_
Cocok sekali! Sama juga ikan hidup di air karena air adalah lambang kehidupan, simbol dari adaptasi dan fluiditas, bukan karena sifat airnya. Lantas bukan berarti ikan itu bukan sapi. Ikan hanya menyembunyikan jati diri sapinya dan melakukan penghormatan leluhur saja (sebab menurut evolusi, hewan darat & udara juga berasal dari air).

« Last Edit: 06 April 2011, 09:07:51 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1070 on: 06 April 2011, 09:12:14 AM »
Quote
lantas...catatan kecil dari saya...
"janganlah mencibir sekte diluar sekte anda"
tidaklah baik bagi batin anda..karma anda menumpuk..dan berbuah di kehidupan yang akan datang...
haha...

kata-kata di atas hanya berlaku bagi mrk yg mencibir aliran sesat LSY, tapi tidak berlaku di kalangan LSY sendiri, dalam buku2nya penulis badut ini banyak menghina aliran lain termasuk para bhikshu terhormat di seluruh dunia.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1071 on: 06 April 2011, 09:20:34 AM »
kata-kata di atas hanya berlaku bagi mrk yg mencibir aliran sesat LSY, tapi tidak berlaku di kalangan LSY sendiri, dalam buku2nya penulis badut ini banyak menghina aliran lain termasuk para bhikshu terhormat di seluruh dunia.
Coba bro Indra selidik dulu jangan asal mencibir saja!!
Bhiksu lain (yang menentang LSY) itu adalah lambang kesesatan, jadi yang dihina bukan alirannya, tapi kesesatannya. Itu simbol 'Buddha melawan Mara", bukan 'menghina' karena 'menghina'. Jadi bukan berarti LSY bukan badut, tolong diperhatikan.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1072 on: 06 April 2011, 09:33:53 AM »
Coba bro Indra selidik dulu jangan asal mencibir saja!!
Bhiksu lain (yang menentang LSY) itu adalah lambang kesesatan, jadi yang dihina bukan alirannya, tapi kesesatannya. Itu simbol 'Buddha melawan Mara", bukan 'menghina' karena 'menghina'. Jadi bukan berarti LSY bukan badut, tolong diperhatikan.


ah ya, anda benar, lagipula LSY mencibir bhiksu lain tentu dengan niat mulia yaitu untuk membantu bhiksu sesat itu dalam melatih tingkat samadhinya ke tingkat berikutnya...

benar2 pemgikut LSY gak punya otak.

dengan penjelasan ini, saya meralat tuduhan saya bahwa LSY melakukan BRAINWASHING.
sesungguhnya LSY mustahil melakukan cuci otak terhadap para pengikutnya, karena untuk melakukan cuci otak kepada para pengikutnya minimal para pengikutnya harus memiliki otak. jadi karena para pengikutnya gak punya otak, apa yg mau dicuci?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1073 on: 06 April 2011, 10:45:15 AM »
ah ya, anda benar, lagipula LSY mencibir bhiksu lain tentu dengan niat mulia yaitu untuk membantu bhiksu sesat itu dalam melatih tingkat samadhinya ke tingkat berikutnya...

benar2 pemgikut LSY gak punya otak.

dengan penjelasan ini, saya meralat tuduhan saya bahwa LSY melakukan BRAINWASHING.
sesungguhnya LSY mustahil melakukan cuci otak terhadap para pengikutnya, karena untuk melakukan cuci otak kepada para pengikutnya minimal para pengikutnya harus memiliki otak. jadi karena para pengikutnya gak punya otak, apa yg mau dicuci?

menurut saya 'otak' nya ada, cuma jarang dipakai  ^-^
jadi jika suatu saat ada murid setia lsy meninggal yang paling berharga adalah otaknya karena tidak pernah dipakai  =)) =))
« Last Edit: 06 April 2011, 10:47:45 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lobsangchandra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 181
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk mencapai Pencerahan
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1074 on: 06 April 2011, 04:36:34 PM »
wah...wah....wah....nafsu birahi memang luarbiasa...bahkan seorang guru buddhis...bisa dikuasainya...  :o

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1075 on: 07 April 2011, 12:01:31 PM »
Anguttara Nikaya, Sattaka Sutta, VII, 144

143. Tujuh Belenggu Seksualitas

Suatu ketika brahmana Janussoni menghampiri Yang Terberkahi, bertegur sapa dan berkata kepada Beliau: “Apakah Guru Gotama juga menyatakan menjalani kehidupan suci selibat?”8

“Brahmana, seandainya saja orang yang berbicara dengan benar harus mengatakan tentang seseorang, ‘Dia menjalani kehidupan suci yang murni, sempurna, dan selibat, tak-patah, tak-terkoyak, tak-robek, tak-kotor, tak-cacat’, maka tentang akulah orang itu berbicara. Akulah yang menjalani kehidupan suci yang murni, sempurna, dan selibat, tak-patah, tak-terkoyak, tak-robek, tak-kotor, tak-cacat.”

“Tetapi, Guru Gotama, apakah yang merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat?”

“Di sini, brahmana, seorang petapa atau brahmana menyatakan selibat secara sempurna, dan dia sesungguhnya tidak berhubungan seksual dengan wanita. Tetapi dia membiarkan dirinya diminyaki, dipijat, dimandikan dan diusap oleh wanita; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat. Dia disebut orang yang menjalani kehidupan selibat yang tidak murni, orang yang dikotori oleh belenggu seksualitas. Dia tidak terbebas dari kelahiran, usia tua dan kematian, tidak juga terbebas dari kepedihan, ratap tangis, kesengsaraan, kesedihan dan keputus asaan; dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna, dan dia sesungguhnya tidak berhubungan seksual dengan wanita, dan dia tidak membiarkan dirinya diminyaki, dipijat, dimandikan dan diusap oleh wanita. Tetapi dia bergurau dengan wanita, bermain bersama mereka dan menghibur diri bersama mereka; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat … dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna … dan dia tidak bergurau dengan wanita, bermain bersama mereka dan menghibur diri bersama mereka. Tetapi dia memandangi wanita dan bertatap mata dengan mereka; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat … dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna … dan dia tidak memandangi wanita dan bertatap mata dengan mereka. Tetapi dia mendengarkan suara wanita di balik dinding atau melalui pagar sementara wanita-wanita itu tertawa, berbicara, menyanyi atau menangis; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat … dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna… dan dia tidak mendengarkan suara wanita di balik dinding … sementara mereka menangis. Tetapi dia mengingat gelak tawa dan percakapan serta bermain dengan para wanita di masa lalu; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat … dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna … dan dia tidak mengingat gelak tawa dan percakapan serta bermain dengan para wanita di masa lalu. Tetapi dia memandangi perumah tangga atau putra seorang perumah tangga yang bersenang-senang karena memiliki dan dilengkapi dengan lima tali kesenangan indera; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat … dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Selanjutnya, brahmana, ada petapa atau brahmana yang menyatakan selibat secara sempurna … dan dia tidak memandangi perumah tangga atau putra perumah tangga yang bersenang-senang karena memiliki dan dilengkapi dengan lima tali kesenangan indera. Tetapi dia menjalani kehidupan suci dengan aspirasi terlahir lagi di salah satu alam dewa, dengan berpikir, ‘Lewat peraturan ini atau tekad ini atau kerasnya latihan atau kehidupan suci ini saya akan menjadi dewa yang besar atau dewa yang lebih rendah’; dia menyukainya, merindukannya, dan mendapatkan kepuasan di dalamnya. Ini juga merupakan pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat. Dia disebut orang yang menjalani kehidupan selibat yang tidak murni, orang yang dikotori oleh belenggu seksualitas. Dia tidak terbebas dari kelahiran, usia tua dan kematian, tidak juga terbebas dari kepedihan, ratap tangis, kesengsaraan, kesedihan dan keputus asaan; dia tidak terbebas dari penderitaan, demikian kunyatakan.

“Brahmana, selama kulihat bahwa satu atau lebih dari tujuh belenggu seksualitas ini belum ditinggalkan di dalam diriku, selama itu pula aku tidak menyatakan bahwa aku telah terjaga pada pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan para dewa, Mara dan Brahmanya, di dalam generasi ini dengan para petapa dan brahmananya, para dewa dan manusianya. Tetapi ketika kulihat tidak satu pun dari tujuh belengu seksualitas ini yang belum dilenyapkan di dalam diriku, maka kunyatakan bahwa aku telah terjaga pada pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini dengan … dewa dan manusianya.

“Pengetahuan dan pandangan ini muncul di dalam diriku: ‘Tak tergoyahkan pembebasan pikiranku; ini adalah kelahiranku yang terakhir; kini tidak ada lagi dumadi selanjutnya.”‘

Ketika hal ini dikatakan, brahmana Janussoni berkata kepada Yang Terberkahi: “Luar biasa, Guru Gotama! … Biarlah Guru Gotama menerima saya sebagai pengikut awam yang telah pergi berlindung sejak hari ini sampai akhir hayat.”

(VII, 144)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chiller

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1076 on: 08 April 2011, 08:27:35 PM »
Ciri-ciri orang yang sakit jiwa:

1. Menjelek-jelekkan sang Guru dari aliran lain, padahal antar umat Buddhis harus saling menghormati dan menghargai.
2. Orang kurang kerjaan yang pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengisahkan kejelekan aliran lain.
3. Orang yang munafik, yang mengatakan bahwa alirannya yang paling baik.
4. Orang yang tidak pernah mendapat kebahagiaan dalam hidupnya.
5. Orang yang tidak memahami sesamanya, tetapi merasa mengenal dan kemudian membawanya ke forum diskusi ini dan menjelek-jelekkan pekerjaan sesamanya

SAYA SUNGGUH MERASA JIJIK. MEREKA TIDAK PANTAS DISEBUT SEBAGAI UMAT BUDDHA. WAHAI ORANG-ORANG GILA PENGHUNI FORUM DISKUSI INI, JANGAN KURANG KERJAAN DENGAN MENJELEK-JELEKKAN SESAMANYA PADAHAL DIA SENDIRI TIDAK MEMAHAMI BETUL KARAKTER ORANG YANG DIJELEK-JELEKKAN TERSEBUT. TOLONGLAH KEPADA SAUDARA ADMIN, ORANG-ORANG YANG SAKIT JIWA HARUS DIKELUARKAN DARI FORUM DISKUSI INI. SEYOGYANYA FORUM DISKUSI DIGUNAKAN UNTUK BERPERAN SERTA MENYEBARKAN AJARAN BUDDHIS YANG BAIK, BUKANNYA MENJELEK-JELEKKAN ORANG LAIN.

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1077 on: 08 April 2011, 08:33:57 PM »
Ciri-ciri orang yang sakit jiwa:

1. Menjelek-jelekkan sang Guru dari aliran lain, padahal antar umat Buddhis harus saling menghormati dan menghargai.
2. Orang kurang kerjaan yang pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengisahkan kejelekan aliran lain.
3. Orang yang munafik, yang mengatakan bahwa alirannya yang paling baik.
4. Orang yang tidak pernah mendapat kebahagiaan dalam hidupnya.
5. Orang yang tidak memahami sesamanya, tetapi merasa mengenal dan kemudian membawanya ke forum diskusi ini dan menjelek-jelekkan pekerjaan sesamanya

SAYA SUNGGUH MERASA JIJIK. MEREKA TIDAK PANTAS DISEBUT SEBAGAI UMAT BUDDHA. WAHAI ORANG-ORANG GILA PENGHUNI FORUM DISKUSI INI, JANGAN KURANG KERJAAN DENGAN MENJELEK-JELEKKAN SESAMANYA PADAHAL DIA SENDIRI TIDAK MEMAHAMI BETUL KARAKTER ORANG YANG DIJELEK-JELEKKAN TERSEBUT. TOLONGLAH KEPADA SAUDARA ADMIN, ORANG-ORANG YANG SAKIT JIWA HARUS DIKELUARKAN DARI FORUM DISKUSI INI. SEYOGYANYA FORUM DISKUSI DIGUNAKAN UNTUK BERPERAN SERTA MENYEBARKAN AJARAN BUDDHIS YANG BAIK, BUKANNYA MENJELEK-JELEKKAN ORANG LAIN.

Dengan begitu anda pun adalah orang gila yang harus dikeluarkan dari sini juga.. :P
bukankah tulisan anda pun bermakna menjelek2kan orang lain juga ??  ;D

Offline Lu Dongbin

  • Sebelumnya: lu tong pin
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: -1
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1078 on: 08 April 2011, 09:57:14 PM »
Dengan begitu anda pun adalah orang gila yang harus dikeluarkan dari sini juga.. :P
bukankah tulisan anda pun bermakna menjelek2kan orang lain juga ??  ;D

kalau begitu mari kita bertiga keluar bersama
ayo makan

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #1079 on: 08 April 2011, 11:35:34 PM »
Ciri-ciri orang yang sakit jiwa:

1. Menjelek-jelekkan sang Guru dari aliran lain, padahal antar umat Buddhis harus saling menghormati dan menghargai.
2. Orang kurang kerjaan yang pekerjaan sehari-harinya hanyalah mengisahkan kejelekan aliran lain.
3. Orang yang munafik, yang mengatakan bahwa alirannya yang paling baik.
4. Orang yang tidak pernah mendapat kebahagiaan dalam hidupnya.
5. Orang yang tidak memahami sesamanya, tetapi merasa mengenal dan kemudian membawanya ke forum diskusi ini dan menjelek-jelekkan pekerjaan sesamanya

SAYA SUNGGUH MERASA JIJIK. MEREKA TIDAK PANTAS DISEBUT SEBAGAI UMAT BUDDHA. WAHAI ORANG-ORANG GILA PENGHUNI FORUM DISKUSI INI, JANGAN KURANG KERJAAN DENGAN MENJELEK-JELEKKAN SESAMANYA PADAHAL DIA SENDIRI TIDAK MEMAHAMI BETUL KARAKTER ORANG YANG DIJELEK-JELEKKAN TERSEBUT. TOLONGLAH KEPADA SAUDARA ADMIN, ORANG-ORANG YANG SAKIT JIWA HARUS DIKELUARKAN DARI FORUM DISKUSI INI. SEYOGYANYA FORUM DISKUSI DIGUNAKAN UNTUK BERPERAN SERTA MENYEBARKAN AJARAN BUDDHIS YANG BAIK, BUKANNYA MENJELEK-JELEKKAN ORANG LAIN.
Kalimat dan kata-kata ini telah membantu saya melatih tingkat samadhi saya ke tingkat berikutnya  =))  ....

Kamsia yaaah  :P
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....