[at] candramukti
melihat pertanyaan om kainyn saya copast dari replys saya atas pertanyaan anda di cerita jataka
bodhisatva adalah orang yang menaklukan kemarahan dengan cinta kasih........ Tapi beliau melawan kekafiran dengan keras.
^ ney dasarnya dari mana?
kekerasan adalah hal buruk. tapi hal itu bukan berarti "semua kekerasan adalah hal buruk". betul tidak? mengapa?
karena sang bodhisatva sendiri tidak menyatakan "semua kekerasan merupakan hal buruk"
dan ini tidak berarti "semua kekerasan adalah hal buruk" betul tidak?
aneh,
karena sang buddha gak pernah menyatakan SUATU HAL.
maka SUATU HAL itu adalah kebenaran. <---- maksud bro candra kek gini?
dari logika silogisme yg anda percayakan saja sudah gak cocok.
bro candra kek bilang
"Saya tidak suka mie"
tapi makan mie.
"Layaknya seorang pelaut yang mengandalkan kompas dalam hidupnya, tetapi ia lupa memeriksa kebenaran Kompasnya"
cuma mo memberikan koreksi
with respect,
hatRed
[at] bro johan3k
Hukum Karma tidak dapat disamakan seperti pulsa handphone,
ketika anda berbuat jahat maka pulsa anda berkurang, dan saat anda berbuat baik maka pulsa anda bertambah. apalagi dengan menimbang2 perbuatan itu baik atau tidak.
Hukum kamma adalah mutlak dan absolute dimana saya akan menganalogikan dengan mangkuk nasi
layaknya mangkuk nasi, saat anda berbuat karma buruk maka anda akan menaruh gabah ke mangkuk nasi tersebut, saat anda berbuat karma baik maka anda akan menaruh nasi ke mangkuk nasi tersebut. semakin banyak perbuatan baik, maka semakin banyak nasi yang anda masukkan, semakin banyak perbuatan jahat, maka semakin banyak gabah yang anda masukkan.
perbuatan baik tidak berarti anda mengurangi gabah
perbuatan jahat tidak berarti anda mengurangi nasi
apa yang anda makan adalah apa yang ada di mangkuk nasi tersebut
bisa saja anda memakan bagian nasi semua
bisa saja anda memakan bagian gabah semua
bisa saja campuran keduanya. rasanya juga tergantung lebih banyak mana saat anda makan, bila lebih banyak nasi maka rasa gabah tidak begitu terasa, begitu pula jika lebih banyak gabah maka rasa nasi tidak begitu terasa.
Hukum karma tidak bisa ditawar-tawar