//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kisah ban kempes di pantai California  (Read 2220 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cunda

  • Guest
Kisah ban kempes di pantai California
« on: 03 November 2008, 02:05:23 AM »
namaste suvatthi hotu


Berhubung terburu-buru maka postingan ini kurang rapih (akan diperbaiki kemudian) harap maklum


San Francisco
Sabtu tgl 1 november

Setelah sarapan pagi, kami pergi ke stasiun Powell diantar oleh Daniel, kemudian dibawah deras hujan kami antri untuk naik cable car menuju Hyde di pelabuhan, hujan disini nyaman dingin

Kami mampir di starbucks minum kopi panas sambil nunggu Daniel jemput
Setelah sekitar jam 1 siang kita berangkat pulang ke LA dan mau mampir disuatu tempat yg menurut Daniel sangat indah, Big Sur.

Kendala di Amerika adalah tidak dapat berhenti dan pipis sembarangan, padahal hawa dingin selalu membuat kondisi ingin pipis terus menerus (maklum udah dol), jadi sering berhenti dan pipis di pom bensin atau super market atau dimana saja di mana terdapat “kamar idaman yang tidak disuka”, disebut kamar idaman karena selalu dirindukan ketika kita kebelet mau mengeluarkan harta karun baik “art water” (air seni) maupun “big party” (hajat besar)

Sore hai kami menelusuri pantai indah di sebelah Barat Amerika, pesisir California yang sangat indah. Pemandangan di sebelah kanan adalah laut luas membentang (Samudra Pasific) dan di sebelah kiri jalan merupakan daerah pegunungan yang kadang kala merupakan tembok batu karang yang terjal, daerah ini masih kosong dan sedikit penduduknya namun indah.

Hujan turun sepanjang sore sehingga jalan mobil menjadi lebih lambat, gelap berkabut hehehe, bayangkan apabila mobil kita mogok disini hehehehe
Setelah makan malam di sebuah restoran kami melanjutkan perjalanan ke LA yang menurut pelayan rumah makan msh harus ditempu 7 jam perjalanan (karena bukan jalan Tol), sepanjang jalan kelihatan gelap karena tertutup kabut tebal, tiba-tiba mobil kami terguncang karena mungkin menggilas lubang, ternyata buka lubang tapi banyak batu karang berserakan di jalan, tak lama kemudian kami mendengar suara mobil yang kurang nyaman, kami menepi di sebelah kanan jalan yang memang tersedia untuk tempat berhenti ketika darurat, ternyata apa yang aku bayangan sebelumnya kini menjadi kenyataan, tiba-tiba Daniel berteriak Thanks God, rupanya Tuhan telah mengirim Patroli, patroli tadi lewat beberapa ratus meter dan dia langsung balik menghampiri Daniel yang masih memeriksa mobil, dia tanya apa yang terjadi dan dia langsung membantu dengan membawa kunci roda dan senter, tapi rupanya ada kendala di mana mereka gak dapat menanganinya sendiri, sehingga petugas patrol berusaha menghubungi montir dsb, dia kemudian pergi sebentar untuk patroli lagi dan memeriksa keadaan jalan.

Tak lama dia kembali dan dia bilang jalan penuh dengan longsoran batu karang, sehingga sangat mebahayakan perjalanan dan dia menganjurkan agar kami kembali ke motel terdekat, dia sudah menghubungi pihak motel dan ternyata kamar penuh, tidak ada kamar kosong lagi, namun dia bilang kami boleh tinggal sementara di kafe sambil menunggu montir datang. Wow thanks police

Kemudian dengan ban kempes kami kembali ke motel sekitar 4 mil hehehe (lumayan jauh apabila kita harus mendorong mobil mogok.
Setibanya di kafe ternyata mereka sudah tahu apa yang kita alami, pelayan kafe bilang silahkan masuk dan kita boleh menggunakan toilet yang terletak diluar. Oh Thanks mom jadi ingat pak Handaka nih dengan salamnya hey mom

Ternyata montir tak kunjung datang sampai kafe tutup, terpaksa kami harus menunggu dalam mobil, untungnya toilet kafe tidak dikunci sehingga masih dapat kami gunakan, Thanks bos.

Akhirnya sekitar jam 11.30 mobil Derek datang, thanks sir for coming, setelah dia memeriksa dan kemudian dia membuka ban yg kempes, tapi ternyata ban serepnya berbeda sehingga mur gak dapat digunakan (karena bentuk pelek yang berbeda), akhirnya atas anjuran pak Derek kami harus kembali ke kota Carmel yang letaknya lumayan jauh sekitar 40 mil, ini adalah pengalaman naik truk Derek yang ketiga, pertama di Bangkok (taxi mogok), yang kedua mobil mogok di tol bandara Jakarta, dan ini yang paling mengesankan mogok di tempat yg sunyi dan asing
Hehehehe

Masih bersambung
Udh mau berangkat nih


 




cunda

  • Guest
Re: Kisah ban kempes di pantai California
« Reply #1 on: 03 November 2008, 02:13:32 AM »
Dari atas truk Derek yang tinggi dengan lampu sorot yang terang maka aku dapat melihat banyak batu karang berserakan di sepanjang jalan, padahal sebelumnya mulus ketika kami lewat sore tadi (anicca). Seandainya mobilku masih bias jalan juga mungkin malah lebih berbahaya karena batu yang berserakan banyak yang tajam dan besar-besar, kadang trukpun agak sulit melewatinya, ternayaka kusala kammavipaka turut berbuah sehingga semua kemudahan dan bantuan selalu datang. Thanks mr Derek.

Setelah tiba di kantor servis Chavan sevice ternyata sudah menunggu seorang petugas lain yang lalu menyalahkan lampu toilet heheheh

bersambung
maaf asl posting aja dulu


Offline cham3leon

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Kisah ban kempes di pantai California
« Reply #2 on: 05 November 2008, 10:45:14 AM »
ho9...karangnya boleh buet kenangan tuh romo.... ;D


 

anything