//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?  (Read 20677 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« on: 09 October 2007, 12:31:52 AM »
APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?

Dikenal akan karyanya di dalam menterjemahkan “100,000 Nyanyian Milarepa”, Garma Chen-Chi Chang juga adalah pengarang buku “The Practice of Zen” dan “The Teachings of Tibetan Yoga”. Beliau juga editor dan penterjemah dari “A Treasury of Mahayana Sutras”. Di saat kematiannya pada tahun 1988, Dr. Chang adalah Professor Emiritus dari studi religius di Pennsylvania State University (USA).

Nasib Zen sebagai pengetahuan yang vital dan kebenaran spiritual bergantung bagaimana pertanyaan ini dijawab. Beberapa penulis telah menekankan berulang kali bahwa Zen tidaklah dapat dipahami secara intelektual dan irasional. Tetapi jika ini benar, bagaimana seorang manusia dapat memahaminya? Jika segala pengetahuan konseptual dan intelek haruslah dibuang, para guru Zen masa lampau yang cerah pastilah seorang bodoh sepenuhnya.

Tetapi sejarah menunjukkan kenyataan sebaliknya. Guru guru ini lebih terpelajar dari rata-rata orang, bukan saja dalam soal pengetahuan Zen, tetapi juga dalam bidang-bidang lain. Pencapaian mereka yang luar biasa di dunia seni, sastra (literatur) dan filosofi sangatlah berkelas dan sangat menonjol di segala bidang kebudayaan cina. Ada kemungkinan kesalahan di dalam merepresentasikan Zen yang dibuat oleh beberapa orang penulis disebabkan oleh kegagalan di dalam membedakan antara “memahami” dan “merealisasikan”. Memahami sesuatu tidaklah berarti merealisasikannya.

Memahami Zen melalui pendekatan intelek tidaklah perlu disalahpahami sebagai realisasi langsung akan kebenaran Zen. Jadi seharusnya yang mereka katakan bukanlah “memahami Zen” tetapi “merealisasikan” Zen, ketika seseorang didorong untuk membuang segala sesuatu yang ia peroleh dari pengetahuan (pada tahap-tahap tertentu). Memahami rasa es krim yang manis, dingin dan lezat bukanlah berarti mengalami langsung perasaan tersebut.

Setiap siswa budhis tahu bahwa “memahami” tidaklah sama dengan “merealisasikan”. Memahami adalah termasuk pengukuran tidak langsung sedangkan merealisasikan termasuk pada pengukuran langsung. Mengacaukan kedua kategori ini bisa dibandingkan dengan mengatakan kepada seorang pendeta gereja yang taat bahwa “Yesus adalah cuma seonggok kotoran kering”. Saya yakin, ia pasti akan diusir dari gereja. Tapi tentu saja ini tidaklah aneh dalam perspektif Zen.

Memahami Zen melalui pendekatan intelektual bukanlah sesuatu yang harus dikecam, tetapi merupakan satu-satunya jalan yang mungkin untuk pemula. Siapa sich yang dapat memasuki Zen tanpa mula-mula memiliki pemahaman atau konsep pengetahuan akan Zen ?? Ini berlaku untuk siapa saja.

Penolakan sepenuhnya akan nilai intelektual jelas sekali tidak berdasar, baik dari sudut pandang filosofi, agama dan juga - terlebih lagi- Zen. Karena jikalau ingin menganggap Zen sebagai esensi budhisme yang mengekpresikan kebenaran ultimit, Zen haruslah bebas dari semua halangan dan mencakup semua. Ini sesuai dengan filosofi Hua Yen yang secara eksplisit menyatakan jika suatu kebenaran itu tak terbantahkan dan meresapi semua, kebenaran itu haruslah mencakup semua dan bebas dari segala halangan.

Jadi seonggok kotoran kering jugalah ditemukan dalam Buddha. Gunung tetaplah gunung. Air tetaplah air; pada saat saya lapar, saya makan dan pada saat saya mengantuk saya tidur; burung bernyanyi dan ikan berenang. Apa salahnya, jadi, dengan pengetahuan konseptual dan intelek?

Apakah mereka tidak termasuk [juga] dalam jalan Tao yang agung? Apakah mereka semua bukannya [sama-sama] berfungsi dari kebudhaan yang menakjubkan? Bukankah baik intuisi dan intelek sama megahnya dan sama-sama dibutuhkan di dalam pemainan agung Dharmadhatu (Totalitas yang mencakup semua)?
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #1 on: 09 October 2007, 12:32:42 AM »
Dari sudut pandang Zen yang ultimit, alasan apa yang kita gunakan untuk mengunggulkan yang satu dan merendahkan yang lain? Yang ditolak oleh Zen bukanlah intelektual atau pengetahuan konseptual itu sendiri, tetapi kemelekatan (clinging) pada intelektual atau konseptualisasi dalam pola berpikir yang melekat.

Sekarang mari kita melihat bagaimana Zen menghadapi [pola] kemelekatan manusia. Hsiang Yen (Abad 9) suatu saat memberikan pertanyaan ini kepada siswanya: “Seseorang memanjat pohon dan bergantungan pada cabang pohon dengan giginya. Kedua kakinya bergantungan di udara tanpa penopang. Seseorang bertanya “Apa arti Bodhidharma datang dari Barat?” Jika dia tidak menjawab dia gagal memberi jawaban. Jika dia menjawab maka dia akan jatuh dari pohon dan mati. Pada momen ini, apa yang harus ia lakukan?”

Koan yang menarik ini dapat diinterpretasikan dengan dua cara. Yang pertama, ini adalah teknik tipikal yang dipakai oleh Master Zen untuk mendorong siswa menuju kepada jalan buntu, untuk keluar dari jalur yang biasa diikuti oleh pikiran kebiasaan dan asosiasi, sehingga menciptakan suatu kondisi yang membuat pikiran ini untuk tidak bias berfungsi lagi [seperti kebiasaannya]. Kemudian dengan satu dorongan lagi yang membawa siswa kepada suatu daerah yang tak dikenal, sang master akan membuka mata kebijaksanaan-nya. Kedua, jika kita melihat koan ini secara metaforik, ia mengingatkan kita kepada kebiasaan melekat pikiran manusia. Adalah benar sekali bahwa kita sebagai manusia mesti memiliki sesuatu yang dipegang atau dilekati setiap saat. Kelihatannya tak terbayangkan kepada kita bahwa pikiran dapat berfungsi tanpa memiliki obyek yang dipikirkan. Tidak pernah, untuk satu momen saja kita dapat bebas dari obyek di dalam melakukan kegiatan fisik atau mental.

Lebih lanjut lagi, kebanyakan kita harus memiliki lebih dari satu obyek untuk digenggam atau dilekati. Jika kita kehilangan satu obyek kita akan dapat berpaling pada obyek yang lain. Seorang buta akan selalu kembali kepada indera pendengaran atau sentuhan, seorang yang patah hati karena cinta akan berpaling kepada alkohol atau agama dan sejenisnya. Tetapi seorang guru Zen akan selalu mendorong kita kepada jalan buntu, dimana kita tidak memiliki apa-apa lagi untuk dipegang, dilekati atau untuk melarikan diri. Di sini lah, pada momen ke-putusasa-an ini, kita harus melepaskan kebiasaan berpikir kita untuk pembebasan besar yang absolut dan di sinilah kita harus menarik diri dari sisa terakhir dari jejak-jejak pemikiran kita dan menyerah, dengan dua tangan kosong, tanpa sesuatu yang dapat dipegang atau disandari, sebelum kita melompat ke jurang kebudhaan yang tak dikenal.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #2 on: 09 October 2007, 12:33:48 AM »
Untuk mengkomfirmasi pernyataan bahwa intelektual itu bukanlah sesuatu yang harus dikecam, melainkan kemelekatanlah yang ditolak orang-orang suci, sekarang saya akan mengutip perkataan terkenal dari Tilopa, guru dari India yang secara tidak langsung mendirikan aliran Kagyudpa di Tibet, pada saat dia berceramah di tepi sungai gangga pada siswanya, Naropa tentang ajaran Mahamudra: Bukanlah manifestasi yang mengikat anda di dalam Samsara. Tetapi kemelekatan yang mengikat anda. Oh, kemelekatan ini yang membuat anda – Naropa !

Adalah benar bahwa Zen menekankan pada pengalaman langsung dan menolak “cuma sekedar” intelektual, yang sebenarnya abstrak dan juga tidak langsung. Master Zen sebisanya tidak menganjurkan spekulasi tentang Zen. Mereka tidak suka berbicara terlalu sederhana, karena jika mereka melakukan ini, orang akan dengan mudah membentuk ide lain lagi tentang Zen yang akan membawa mereka kepada lingkaran klasik yang berbahaya dari intelek dan filosofi. Sehingga menggunakan metode atau trik yang akan membawa siswa secara langsung pada poin-nya dan kebiasaan untuk tidak berbicara dengan terlalu sederhana tentang Zen menjadi “tradisi unik” dari Zen yang dipuja dengan kebanggaan oleh semua pengikutnya.

Ini tidak berarti Master Zen selalu samar-samar dalam setiap ucapannya. Berlawanan dengan apa yang sekarang dipercayai oleh dunia barat, Master Zen berbicara dengan sederhana dan tulus dalam kebanyakan situasi. Bahkan tokoh seperti Ma Tzu dan Lin Chi juga sederhana dan dapat dipahami di kebanyakan situasi. Instruksi mereka tetaplah seperti ucapan seorang punggawa yang baik hati yang berceramah dengan kata-kata sederhana dan penuh ketulusan. Ini karena Zen adalah sangat praktikal. Ia hanya peduli bagaimana dapat membawa setiap orang langsung pada pencerahan. Walaupun begitu, karena setiap individu berbeda dalam kapasitas dan ketajaman, Master Zen harus menggunakan berbagai metode dan ajaran untuk berbagai macam individu di berbagai macam situasi. Sehingga style dan ekspresi Zen juga sangat bervariasi, dari koan yang sangat irasional dan aneh sampai dengan instruksi yang sangat sederhana dan mudah dipahami.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #3 on: 09 October 2007, 12:34:24 AM »
Kenyataan yang ironik adalah, walaupun Zen mengklaim sebagai “transmisi khusus di luar kitab tanpa bergantung pada kata-kata dan kalimat”, Bhiksu-bhiksu Zen [justru] menulis jauh lebih banyak buku dari sekte Buddhis yang lain di China. Memberi kesimpulan akan pertanyaan “Apakah Zen menolak intelejensi”, jawaban saya adalah:
1. Zen tidaklah sepenuhnya di luar cakupan pemahaman intelektual manusia.
2. Realisasi Zen datang melalui pemahaman Zen secara intelektual.
3. Sangat jelas, sepenuhnya tidak benar untuk mengucilkan atau merendahkan segala bentuk Dharma [yang lain]. Ini tentu saja termasuk pengetahuan konseptual dan intelektualisasi, karena ini juga dicakup dan identik dengan kebudhaan yang supremo.
4. Pengabaian pengetahuan konseptual hanyalah proses sementara, hanya sebagai alat praktikal, dan bukanlah digalakkan sebagai sebuah tujuan akhir.
5. Intelektualisasi ditolak oleh Master Zen hanya untuk individu tertentu pada tahap tertentu.

Sumber : Buku “The Practice of Zen” karya Garma Chen Chi Chang, Halaman 157 – 160
Alih bahasa : Tim Redaksi Dharma Manggala, Buletin Maya Indonesia.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #4 on: 09 October 2007, 12:39:23 AM »
artikel ttg Zen di atas bukanlah karyaku, tapi kebetulan saya membacanya dalam Dharma Manggala, dan gw pikir perlu di-share buat temen2 yg mungkin tidak berkesempatan membacanya.

Semoga dengan posting artikel ttg Zen ini bisa membuka wawasan kita sebagai umat Buddha untuk lebih saling memahami satu sama lain.
Semoga semua makhluk bebas dari kebencian, kemelekatan, dan ketidaktahuan!
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #5 on: 09 October 2007, 01:33:49 AM »
thx for share.

boleh tanya? kalo tujuan dari zen tuh juga pencerahan kan? bagaimana prosesnya ya?

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #6 on: 09 October 2007, 01:40:49 AM »
thx for share.

boleh tanya? kalo tujuan dari zen tuh juga pencerahan kan? bagaimana prosesnya ya?
ya, Pencerahan.
proses? cari Guru yg qualified dan metode yg cocok untuk anda.
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #7 on: 09 October 2007, 01:45:16 AM »
susah juga ya. soalnya di indonesia kayaknya sukar ditemukan guru zen. apa anda guru zen?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #8 on: 09 October 2007, 01:47:26 AM »
Zen...

Zen...

Jhana....

bah...Samantha juga bisa dapet Jhana lar...susah2 cari guru Zen..mending ke Vihara Mahayana or Theravada nanya Bhikkhu ato ke Mbah Google ajah...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #9 on: 09 October 2007, 03:38:32 AM »
Sol: semudah itukah ?
 _/\_

Gua sampai hari ini belum menemukan Guru yg cocok yg bisa membimbing Meditasi gua.

Gua lebih demen di Samatha,
dan sampai saat ini gua masih ragu kalao Teja Objek yg cocok buat gua.
dan gua sendiri gak yakin apakah Objek yg gua pakai itu Teja atau Aloka atau Pita Kasina
all of its, looks similar to me

dan setiap Bhante/Bhikku yang gua tanyakan mengenai Objek,
selalu mengelak dan menyarankan gua untuk Vipasanna (read: yg gampang)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #10 on: 09 October 2007, 05:32:40 AM »
karena jarang ada yg menguasai objek samatha nyan

There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #11 on: 09 October 2007, 08:49:22 AM »
Mo nanya,
apakah aliran Zen ini mempelajari kanon pali juga?
atau khusus meditasi aja?
karna setau sy mahayana sih ada mempelajari kanon pali (plus kanon2 lainnya)
please inform....

anumodana
willi

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #12 on: 09 October 2007, 09:22:11 AM »
susah juga ya. soalnya di indonesia kayaknya sukar ditemukan guru zen. apa anda guru zen?
setahu saya ada grup meditasi zen di indonesia...
mereka rutin ketemu dan meditasi bareng...
bahkan ada yg menterjemahkan beberapa buku master sheng yen...

kalo inget saya cariin kontaknya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #13 on: 09 October 2007, 09:25:55 AM »
dan setiap Bhante/Bhikku yang gua tanyakan mengenai Objek,
selalu mengelak dan menyarankan gua untuk Vipasanna (read: yg gampang)
Gelok juga saran mereka ini...
Mengelak karena ga tau kali....

Wuih...ini yang bikin BT nih...sok vipassana aja mereka.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: APAKAH ZEN SEPENUHNYA MENOLAK INTELEGENSI?
« Reply #14 on: 09 October 2007, 09:27:55 AM »
Mo nanya,
apakah aliran Zen ini mempelajari kanon pali juga?
atau khusus meditasi aja?
karna setau sy mahayana sih ada mempelajari kanon pali (plus kanon2 lainnya)
please inform....
setahu saya, penekanan zen memang meditasi...
tapi kayaknya mereka bebas belajar kanon pali maupun sutra2 mahayana...

walaupun orang luar sepertinya memandang zen itu identik dengan koan maupun tingkah laku dan kata2 aneh dari guru2nya, namun sebenernya zen itu lebih banyak meditasinya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path