//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bertobat  (Read 7795 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Bertobat
« on: 10 April 2008, 11:39:02 PM »
Bertobat dan Menyesali Karma Buruk yang Lampau

Banyak orang selalu menyalahkan diri sendiri karena memiliki banyak karma buruk dan kekotoran batin. Mereka berpikir bahwa Buddha tidak memberkati mereka dan telah membuat mereka menderita. Karma buruk adalah akibat dari perbuatan jahat kita yang lampau. Jika kita menghadapi kesulitan, kita harus menyesal dan mengintrospeksi diri. Tanyalah diri sendiri, apakah kita telah berlatih dengan tekun? Apakah kita telah belajar dengan giat? Apakah kita masih mempelajari Sutra dengan baik? Apakah kita selalu menepati janji? Apakah kita telah melakukan sesuatu yang melukai orang lain? Apakah kita menghormati Triratna? Kita harus selalu mengintrospeksi tindakan kita, dan menyesali dan Bertobat jika kita melakukan kesalahan.

Bertobat tidak berarti kita perlu mengundang seorang Bhiksu/Bhiksuni untuk melafalkan Sutra untuk kita untuk memperbaiki keberuntungan kita. Penyesalan yang terbaik adalah menyesali diri sendiri dengan tulus di hadapan Buddha dan mengakui semua kesalahan yang telah dilakukan. Jika tulus dan jujur dalam Pertobatan, kita bisa menyucikan pikiran. Kita perlu Bertobat setiap kali melakukan kesalahan. Jika malu mengakuinya di depan orang lain, kita dapat mengakuinya di hadapan Buddha. Sebanyak mungkin kita Bersujud sampai kita merasa damai dan suci. Inilah Pertobatan yang sejati. Jika melakukan kesalahan lagi sesudah Pertobatan, kita mesti terus Bertobat. Bertobat adalah suatu cara untuk berlatih.

Pakaian perlu dicuci agar bersih. Pertobatan juga demikian. Pertobatan membuat kita menjadi tenang sehingga kita tidak melantur atau terganggu oleh Mara. Lebih sedikit gangguan akan kita hadapi saat berlatih meditasi. Jika menginginkan segala hal berjalan lancar, kita harus Bertobat dan menyesali karma buruk kita yang lampau. Pertobatan menuntun pada kebahagiaan dan kedamaian. Setiap orang patut menyesali karma buruk yang diperbuatnya di masa lampau.

Sumber : Dharma dalam kehidupan sehari-hari oleh Y.A. Bhiksu Tsang Hui
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline thioboeki

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 5
  • Dimana ada Kebahagian disitu ada Penderitaan,,
Re: Bertobat
« Reply #1 on: 25 September 2008, 07:32:26 PM »
???
Dimana ada Kebahagian disana ada Penderitaan,,

Offline thioboeki

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 5
  • Dimana ada Kebahagian disitu ada Penderitaan,,
Re: Bertobat
« Reply #2 on: 25 September 2008, 07:45:02 PM »
???
Dimana ada Kebahagian disana ada Penderitaan,,

Offline ZenMarco

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: 0
Re: Bertobat
« Reply #3 on: 17 November 2008, 05:08:47 AM »
Maaf ya Hengki, cuma komen.

Banyak 'isu-isu' keagamaan menghimbau orang-orang untuk bertobat.
Isu ini sangat umum.
Lalu disampaikan juga cara-cara untuk menjalani tobatnya.

Aku melihat bahwa cara-cara ini kurang praktis dan memiliki prosentase kegagalan yang cukup tinggi.

Kenapa demikian?
Sebab kebanyakan orang berpikiran seperti 'balas jasa'.
Setelah melakukan bentuk tobat yang diyakininya sebagai bentuk 'balas jasa' maka ia merasa sudah cukup menjalani tobatnya. Lalu lain kali ia akan melakukan kembali hal-hal yang menyebabkan 'ketidakbertobatan'nya itu, sebab hal itu dianggapnya 'mudah' baginya untuk kembali menjalani proses tobatnya.

Untuk itu, maksud tobat perlu dijelaskan secara lebih logis, informatif, dan berguna untuk supaya yang bersangkutan menyadari tobatnya bukan sifatnya 'balas jasa' melainkan bentuknya adalah 'kebutuhan' seperti udara yang tanpanya orang bisa mati lemas. Dan aku kira ini hal ini adalah yang paling sulit tetapi penting demi kebaikannya.

Sebab kehidupan sekarang sudah demikian 'lumrah' dengan cara-cara 'balas jasa' yang tanpanya orang-orang merasa 'tidak mendapat untung yah ngapain?'.

'Bertobat' dijelaskan dengan baik, yang tidak ada hubungannya dengan bentuk-bentuk lahiriah seperti pakaian, makanan, dst, tetapi perbuatan dan pikiran. Karena hal-hal lahirah seperti pakaian, makanan, minuman, dst, hanyalah sebagai sarana bukanlah yang terpenting dari arti sebuah tobat yang penting.

Aku kira orang-orang yang sudah tercerahkan pun mengalami hal yang sangat sulit menghadapi bentuk 'ketidakbertobatan' dirinya. Malah bisa merasa 'frustasi' mengingat tindakan itu dilakukan berulang-ulang, kemudian dia melakukan tobat, lalu kembali lagi, berulang, dan seterusnya. Yang malah 'cahaya' pencerahan yang sudah ia dapatkan sebelumnya perlahan-lahan menjadi sirna. Seolah-olah ia melakukan hal sia-sia yang tidak membawa keuntungan samasekali bagi kehidupan setelah kematiannya, misalnya menjadi 'hewan' dan seperti diketahui 'moral' hewan sendiri bisa lebih 'parah' daripada 'moral' manusia, menjadi manusia saja sulit untuk mendapatkan pencerahan, apalagi hewan, kira-kira begitu maksudnya.

Maaf bila ada salah kata.

Offline Surya Kumari

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 248
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Bertobat
« Reply #4 on: 17 November 2008, 06:02:58 AM »
Aku kira orang-orang yang sudah tercerahkan pun mengalami hal yang sangat sulit menghadapi bentuk 'ketidakbertobatan' dirinya. Malah bisa merasa 'frustasi' mengingat tindakan itu dilakukan berulang-ulang, kemudian dia melakukan tobat, lalu kembali lagi, berulang, dan seterusnya. Yang malah 'cahaya' pencerahan yang sudah ia dapatkan sebelumnya perlahan-lahan menjadi sirna. Seolah-olah ia melakukan hal sia-sia yang tidak membawa keuntungan samasekali bagi kehidupan setelah kematiannya, misalnya menjadi 'hewan' dan seperti diketahui 'moral' hewan sendiri bisa lebih 'parah' daripada 'moral' manusia, menjadi manusia saja sulit untuk mendapatkan pencerahan, apalagi hewan, kira-kira begitu maksudnya.

maaf bro..
bisa menjelaskan maksud orang-orang yg sudah tercerahkan dalam pengertian ini?

mungkin bro zenmarco bisa membantu bro hengki untuk menjelaskan tentang bertobat dalam konteks buddhist agar lebih mudah dipahami n tidak salah kaprah...

 _/\_
makan saat sedang makan..minum saat sedang minum..

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Bertobat
« Reply #5 on: 18 November 2008, 11:14:12 PM »
dengan adanya ini, maka timbullah itu,
dengan lenyapnya ini, maka lenyaplah itu...

Demikian juga..

Dengan adanya sebab, maka timbullah akibat,
dengan lenyapnya sebab (TOBAT), maka lenyaplah akibat.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Bertobat
« Reply #6 on: 21 November 2008, 12:49:04 PM »
Saya gak ngerti yang dimaksud oleh Zenmarco.
Bisa tolong dijelaskan? Sorry, maklum saya agak bolot :)
Thanks
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

 

anything