walaupun hanya "keranjang" tetapi apa yang didalam-nya adalah 3 mustika tak tertandingi (Buddha, Dhamma & Sangha) di 2 alam (Deva & Brahma) dan pembimbing menuju pencerahan sempurna.
apa yg ditulis hanyalah merendahkan kita orang punya ajaran, biasa lah itu . . .
Sante aja . . .
si penulis orangnya tipe-tipe yang nyentrik gitu, menyindir orang lain dengan cara menertawakan diri sendiri. Kalo tidak dibaca dengan kepala dingin, malah yang buddhist bisa duluan marah.
walaupun hanya "keranjang" tetapi apa yang didalam-nya adalah 3 mustika tak tertandingi (Buddha, Dhamma & Sangha) di 2 alam (Deva & Brahma) dan pembimbing menuju pencerahan sempurna.yang punya blog buddhist juga tuh tapi eksentrik dan ekstrim juga
apa yg ditulis hanyalah merendahkan kita orang punya ajaran, biasa lah itu . . .
Sante aja . . .
si penulis orangnya tipe-tipe yang nyentrik gitu, menyindir orang lain dengan cara menertawakan diri sendiri. Kalo tidak dibaca dengan kepala dingin, malah yang buddhist bisa duluan marah.
yang punya blog buddhist juga tuh tapi eksentrik dan ekstrim juga
ya gitulah manusia,..semakin pinter semakin keblinger,..wkwkwkkwkkwk =))
hati2 dengan pikiran karena akan membuahkan karma :))
Saudara kakao jangan salah loh, yang di tulisnya itu benar adanya.memang benar kitab tripitaka bukan ditulis oleh buddha, tapi masa seorang siddharta seolah mentertawakan, tujuan dia adalah mencari obat untuk penyembuhan penyakit manusia pikiran siddharta kala itu memang polos,..dia orang yang memiliki karuna,..kayaknya kurang tepat aja kalau di tulis menertawakan(maaf kalau saya kurang tanggap) ;D
yang ditulis itu memang bener loh...walaupun tulisannnya provokatif tapi makna dr tulisannya tepat..salut sekali!!
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
Saya mengakui tulisannya memang sangat provokatif, terutama dengan kata "sampah"
hahaha...
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
Iya orangnya lumayan nyentrik, asyik juga kalo lagi berdiskusi dengan dia.yup memang ada bagusnya seperti itu
Seringnya sewaktu dikasih suatu pokok pembahasan, terus dijelek2an pandangan atau pemikiran kita, ketika kita sudah mulai marah dan mengamuk, baru dia tertawa2 senang kemudian menjelaskan kesalahan pandangan saya.
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
betull bos tp pas kakao buka linknya diatasnya ada kontens porno,.takutnya ada anak kecil yang liat berabe bozzz.. :)) :))
Bayangi aja bro rooney, naik mesin waktu terus terdampar ke jaman dulu.
Terus sewaktu berjalan di suatu tempat menemukan 3 keranjang besar yang berisi penuh dengan daun2 lontar atau kulit kayu yang bercoret2 dengan tulisan yang mirip cacing menggeliat.
Bagi yang tidak mengerti pasti menganggap itu adalah tempat sampah yang penuh daun dan kulit kayu busuk yang tidak berguna.
Tetapi bagi yang mengerti arti ajaran dan tulisan itu, mengetahui bahwa itu adalah harta pusaka yang istimewa.
hahaha makanya diselidiki dulu bro kakao . . . .ha ha ha ,..nggak la bos,.. nggak enak ni fasilitas kantor ;D
Coba anda klik salah satu link pornonya, terus lihat sampai habis. Coba anda ceritakan isinya nanti di sini.
ha ha ha ,..nggak la bos,.. nggak enak ni fasilitas kantor ;D
tetap bos,..kontens porno adalah porno,.gambranya jg udah menunjukan itu situs porno,. ;D
ha ha ha apakah nggak ada kontens lain agar membuat bloq kita dikunjungi orang???selain kontens porno biarpun dlmnya bukan?? sy rasa cuma masalah ketidak pantasan aja :))
ZZZzzzzzz . . . . . . . .wkwkkwwkw gpp,..anggap saja sy anak kecil yg nggak mau melihat kontents porno ;D
inilah yang sering sang guru tekankan, jangan percaya dengan yang dikatakan seseorang sebelum menyelidiki secara langsung oleh diri sendiri.
Isinya sama sekali tidak porno . . . . . tulisan dikulitnya saja yang porno
Jangan menilai suatu buku dari sampul kulitnya saja.
O,...tentu saja tidak :)) semua itu hanya ilusi ^-^
Sang pelestari Dhamma sejati itu adalah sotapatiphala, sakadagamiphala, anagamiphala, dan arahattaphala. Selama masih ada makhluk2 seperti itu di muka Bumi ini, selama itu pula Dhamma sejati masih berkumandang. Bukan tipitaka yang menjadi pelestari Dhamma, bukan buku-buku Buddhis, bukan agamawan Buddhis, bukan pelajar Buddhis, bukan demonstran Buddhis, bukan departemen agama, bukan museum, karena semua itu masih duniawi, masih bercampur dengan urusan duniawi, urusan politik, urusan ego, bisa rusak, bisa hancur, bisa berubah dsb.
Betul sekali, di forum buddhist sebelah, malah ada pembaca yang kebakaran jenggot habis membaca tulisan ini.
Ini bisa menjadi semacam barometer, penunjuk akan seberapa dalam pemahaman kita terhadap ajaran buddha itu sendiri.
Apakah anda merasa tersinggung setelah membaca ini?
Apakah anda marah setelah membaca ini?
Apakah anda mengamuk setelah membaca ini?
Apakah anda akan melaporkan ke polisi perihal 'penodaan agama' setelah membaca ini?
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
dikatakan 'Asli' jika berasal dari Buddha Gotama
dikatakan 'Palsu' karena bukan langsung dari Buddha Gotama ???
[at] bro Dragon Hung, undang dong temennya ke forum DC ;DAda kemungkinan para senior akan kalah dalam diskusi ini. Pasti jadi hot topic lagi deh. Hitung2 meramaikan DC =))
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bulls**t bulls**tnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
[at] bro Dragon Hung, undang dong temennya ke forum DC ;D
Tipitaka itu 3 keranjang sampah tp memberikan manfaat yang luar biasa bg yg mempraktekan, dr pd cm sebuah kitab sakti yg dibatasi oleh kata "misteri" yg tidak bole diungkap krn kejanggalannya...
Tipitaka jg tidak perlu dipercaya keotentikannya, bahkan buddha sendiri menyatakan jgn percaya atas apa yg di ajarkan, jd untuk apa kita meributkan bahwa tipitaka palsu ? ya ga ? ;D bolak balik aja lembar demi lembar, analisa, kritisi, buktiken... kaga sesuai, skip... lewatkan saja dan anggap lah bagian itu adalah sampah... kembali ke diri sendiri yg menilai...
Dalam kasus tulisan Tri Pitaka Kitab Palsu. Saya menuliskan dengan pendekatan agama Abrahamik (Islam, kr****n, Jahudi). Mereka adalah pemilik Tuhan. Agama Buddha yakin seyakin yakinnya, bahwa Tuhan Tidak Mungkin Ada!
Dengan demikian, menurut pandangan kaum Abrahamik, agama Buddha itu adalah agama palsu! Agama manusia, mana bisa suci?
Demikian juga Tri Pitaka! Itu kitab palsu. Siapa yang menuliskannya? Sudah pasti bukan Sidharta Gautama, bukan juga Tuhan. Makanya saya istilahkan palsu. Sesuai dengan pandangan kebanyakan pemeluk Abrahamik thd Tri Pitaka.
Sebagai umat Buddha, saya tanya ke anda, apa masalahnya bila Tri Pitaka bukan berasal dari sumber sumber kudus? Bukan dari Tuhan. Bukan seperti Taurat yang mereka klaim diukir langsung oleh Tuhan! Bukan juga seperti Al Quran yang mereka klaim ditulis melalui perantara 'kurir' malaikat Jibril yang membisiki Muhammad? Atau bukan seperti Injil yang terinspirasi oleh Tuhan.
Penilaian akhir ada di perbuatan. Tak ada pengaruhnya ke hukum karma, bila anda mempercayai kitab Tri Pitaka yang berasal dari keranjang yang isinya kumpulan teks-teks Buddhis yang sudah membusuk seperti sampah. Zaman itu tidak ada kertas. Tidak ada internet, kalau ada pasti para anggota Sangha itu akan menuliskannya dalam bentuk PDF. Mungkin namanya bukan lagi Tri Pitaka, bisa saja menjadi Tri Flash Disk
Saya kutip sebagian sanggahan dari pemilik tulisan (traktor lubis) di forum tetangga sebelah.
=)) =)) =)) =)) =)) hahahahaha . . . . . i really like it Tri Flash Disk
kemana saja anda (anda=penulis artikel) selama ini? keseluruhan Tipitaka itu masuk dalam sekeping CD ROM 700MB, saya takjub melihat bahwa anda masih menggunakan Flash Disk dengan kapasitas 256MB.
kemana saja anda (anda=penulis artikel) selama ini? keseluruhan Tipitaka itu masuk dalam sekeping CD ROM 700MB, saya takjub melihat bahwa anda masih menggunakan Flash Disk dengan kapasitas 256MB.
1. Mengapa saya mengatakan umat Buddha umat Terbodoh di dunia?Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
Jawab: karena hanya orang yang sudah sadar bodohlah baru terbuka wawasan untuk mau belajar. Buat apa orang yang sudah pintar belajar? Dengan mengakui diri sendiri bodoh. Seperti di Dhammapadda Sidharta Gaotama bolak balik menuding orang 'si bodoh' baru ada kesadaran untuk belajar, supaya pintar alias tidak bodoh lagi.
2. Tujuan Penulisan ke 2 artikel tersebutsaya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
Sebagai perbandingan kepada pembaca Blog saya yang bukan hanya berasal dari umat Buddha. Saya memakai cara pandang Abrahamik dalam menilai Tri Pitaka dan keyakinan umat Buddha. Dengan begitu pembaca saya yang bukan Buddhis akan dapat menangkap, apa perbedaan 'keyakinan' dalam Buddha Dharma.
3. Soal Kitab Palsu
Sekali lagi saya tekankan, begitulah cara pandang pemeluk agama Abrahamik terhadap kitab Buddha. karena kitab Buddha adalah asli buatan manusia bukan demit, setan, iblis, nabi atau Tuhan. Tapi tulisan manusia. Bukan Sidharta Gaotama yang tulis. Tapi manusia lain yang mencatat kotbah kotbah beliau.
4. Apakah seorang manusia dinilai dari kitab yang dipahaminya? atau dari cara memahami kitab tersebut?kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
Tri Pitaka diklaim palsu, yah silahkan saja.... buktinya, Buddhisme mewariskan jutaan peradaban, sementara kitab kitab yang tulisan Tuhan, dari Tuhan dan terinspirasi dari Tuhan itu menghasilkan apa? Kehancuran Peradaban (baca - Buddha Bamiyan Afganistan, Bom Borobudur dll).
5. Ehipasiko
Dengan Kalama Sutta, bila anda memang memahami Buddhisme, segala palsu, asli, dari Tuhan atau dari manusia, apakah masih berarti? Dengan ehipasiko anda diajarkan untuk mempercayai pemikiran anda sendiri. Bukan pemikiran siapa-siapa, pemikiran Sidharta juga tidak. Silahkan uji pemikiran Sidharta.
6. Mohon maaf bila menimbulkan polemik. Dari awal, bukan saya yang share tulisan saya di portal portal Buddhis. tapi saya hanya menulis pemikiran saya di Blog saya.
7. Thanks
Maaf bos Indra, saya rasa kalau masalah istilah kita perdebatkan akan seperti kede tuak jadinya.
Soalnya cd 700 MB atau DVD 4,8 GB semua juga bakal tidak cukup untuk menampung Tri Pitaka. Mengapa begitu? karena tergantung yang mau save di media itu kan, pakai resolusi berapa? apalagi kalau semuanya bukan dibuat dalam bentuk teks, tapi dengan file gambar dengan resolusi layak cetak 1200 px per inch.
jadi Flash Disk hanya istilah. Anda tentu paham esensi yang saya maksud.
penggunaan kata adalah penting dalam berkomunikasi, bagaimana anda bisa meyakinkan pembaca anda jika anda tidak mampu menyampaikan dengan bahasa yg benar?
silakan download CD Tipitaka dalam berbagai bahasa/aksara dalam 1 CD di www.tipitaka.org, bagaimana menurut anda?
Yah kalau anda berkeras ke hal begitu. Kembali saya katakan, saya ingin Tri Pitaka yang merupakan hasil scan dalam bentul file image dengan resolusi tertinggi.
CD yang anda tawarkan dalam bentuk teks. Bukan itu yang saya cari.
Penilaian akhir ada di perbuatan. Tak ada pengaruhnya ke hukum karma, bila anda mempercayai kitab Tri Pitaka yang berasal dari keranjang yang isinya kumpulan teks-teks Buddhis yang sudah membusuk seperti sampah. Zaman itu tidak ada kertas. Tidak ada internet, kalau ada pasti para anggota Sangha itu akan menuliskannya dalam bentuk PDF. Mungkin namanya bukan lagi Tri Pitaka, bisa saja menjadi Tri Flash Disk
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
anda tidak menyebutkan resosuli setinggi apa? dan flashdisk sekarang berkapasitas 32GB, anda butuh 3 buah untuk Tipitaka? anda yakin itu cukup untuk memuaskan anda? sudahkan anda berehipasiko dengan link yg saya berikan?
karena resolusi sendiri tidak abadi. Saya ingin yang terbesar/tertinggi. Terbesar/tertinggi hari ini, apa sama juga besok?
resolusi ini adalah klausul tambahan yg dari awal PDF. kalau anda belajar sejarah komputasi, jaman dulu sebuah floppy disk cuma berkapasitas 360K, dan itu cukup untuk menyimpan data pada masa itu, yg terbesar yg anda inginkan besok juga akan tersedia media penyimpannya. ada para ahli yg akan mengurusnya untuk kita, anda tidak perlu khawatir soal itu.
ya memang betul kitab tipitaka/tripitaka bukan di tulis asli oleh sidharta goutama , seperti kitab lainnya bukan di tulis oleh tuhan , allah dll, tetapi di tulis manusia. jadi kalau memang bro traktor bilang "kitab itu palsu bukan di tulis oleh sang buddha" itu tidak salah. dan ada di tulis dalam sutta (tapi saya lupa ) jika menulis sutta harus di awali "inilah yang saya dengar" yang menandakan orang tersebut menuliskan perkataan yang di ucapkan oleh sang buddha
Nah kalau anda mendalami Buddhisme, Lontar, kertas, flash disk, CD, DVD, HD semua adalah media. Yang penting isi.
Sama seperti palsu atau asli, itu hanya predikat. Hanya kata sifat. Yang lebih penting bagi saya adlaah isi.
benar sekali, ketika kami membicarakan Tipitaka, tidak seperti anda, kami bukan membahas keranjangnya, melainkan isinya. tapi saya sebenarnya menunggu jawaban anda atas reply #48 saya di atas, anda malah mengalihkan topik ke hal yg tidak penting ini.
tapi tidak ada yg sia2, minimal saya dan teman2 di sini sudah dapat mempelajari bagaimana anda dan sejauh apa pengetahuan anda sehubungan dengan topik yg anda kemukakan. silakan lanjut.
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
Kan sudah saya katakan, tulisan saya sebenarnya bukan untuk konsumsi member di sini, tapi Dragon Hung yang share disini. Tulisan saya buat pemeluk agama Abrahamik yang selalu melakukan misionaris untuk saya.
Metode saya menelaah kitab dengan anda tentu saja beda. Tiap manusia punya pemahaman sendiri sendiri atas kitab yang dibacanya.
Saran: bacalah dengan metode psikologi terbalik.
apakah yang di maksud memberikan yang mereka(kepercayaan sebelah) inginkan dan menjatuhkan apa yang mereka pikirkan?
memang bukan anda yg memposting tulisan di atas, tapi tulisan itu adalah tulisan anda, kecuali anda menyangkalnya. dan anda bergabung ke sini, bukankah dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tulisan ini spt yg anda katakan sendiri?
metode dan pemahaman kita memang beda, tapi saya kan gak bilang "sama"?
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
1. Mengapa saya mengatakan umat Buddha umat Terbodoh di dunia?
Jawab: karena hanya orang yang sudah sadar bodohlah baru terbuka wawasan untuk mau belajar. Buat apa orang yang sudah pintar belajar? Dengan mengakui diri sendiri bodoh. Seperti di Dhammapadda Sidharta Gaotama bolak balik menuding orang 'si bodoh' baru ada kesadaran untuk belajar, supaya pintar alias tidak bodoh lagi.
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?Quote2. Tujuan Penulisan ke 2 artikel tersebutsaya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
Sebagai perbandingan kepada pembaca Blog saya yang bukan hanya berasal dari umat Buddha. Saya memakai cara pandang Abrahamik dalam menilai Tri Pitaka dan keyakinan umat Buddha. Dengan begitu pembaca saya yang bukan Buddhis akan dapat menangkap, apa perbedaan 'keyakinan' dalam Buddha Dharma.Quote3. Soal Kitab Palsu
Sekali lagi saya tekankan, begitulah cara pandang pemeluk agama Abrahamik terhadap kitab Buddha. karena kitab Buddha adalah asli buatan manusia bukan demit, setan, iblis, nabi atau Tuhan. Tapi tulisan manusia. Bukan Sidharta Gaotama yang tulis. Tapi manusia lain yang mencatat kotbah kotbah beliau tersebut?
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?QuoteTri Pitaka diklaim palsu, yah silahkan saja.... buktinya, Buddhisme mewariskan jutaan peradaban, sementara kitab kitab yang tulisan Tuhan, dari Tuhan dan terinspirasi dari Tuhan itu menghasilkan apa? Kehancuran Peradaban (baca - Buddha Bamiyan Afganistan, Bom Borobudur dll).
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?Quote
5. Ehipasiko
Dengan Kalama Sutta, bila anda memang memahami Buddhisme, segala palsu, asli, dari Tuhan atau dari manusia, apakah masih berarti? Dengan ehipasiko anda diajarkan untuk mempercayai pemikiran anda sendiri. Bukan pemikiran siapa-siapa, pemikiran Sidharta juga tidak. Silahkan uji pemikiran Sidharta.
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?Quote6. Mohon maaf bila menimbulkan polemik. Dari awal, bukan saya yang share tulisan saya di portal portal Buddhis. tapi saya hanya menulis pemikiran saya di Blog saya.
7. Thanks
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Wah.... sorry udah ngomel sendiri... hehehehehe
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
supaya kembali ke topik, saya ulangi lagi, mohon tanggapannya
Dhammapada tidak termasuk bagian dari yg palsu?
saya pribadi tidak mempertanyakan tujuan anda menulis ini.
menurut anda kitab agama apakah yg bukan tulisan manusia?
kitab apakah yg ditulis oleh tuhan?
jadi kalama sutta juga tidak termasuk palsu ya? anda mengatakan bahwa umat Buddha itu bodoh karena percaya pada kitab palsu, jadi bagaimana anda menilai diri anda sendiri karena percaya pada kalama sutta?
saya belum pernah ketemu dengan umat Buddha yg mengklaim bahwa Tipitaka adalah kitab asli yg berasal langsung dari Sang Buddha. bagi yg mengetahui sejarah, sudah diterima bahwa Tipitaka adalah karya dari para siswa Arahat, frasa "demikianlah yg kudengar" pada awal sutta sudah menunjukkan hal ini. jadi tudingan bahwa Tipitaka adalah kitab palsu tidak relevan di sini.
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
terima kasih atas masukannya bro
Kalau boleh saya menjabarkan:saya merasa perlu mengenali lawan diskusi saya, setidaknya dari Tri Flash Disk itu saya sudah cukup mengenal anda, dan setelah saya mengetahui apa yg saya inginkan, saya ingin kembali ke topik, tapi anda malah berlari dengan membawa resolusi
Sebenarnya kondisi di Indonesia ini. Bukan hanya di pemeluk agama Abrahamik, dilakangan Buddhis sendiri itu banyak PENGAMAT YANG GAGAL, LALU BERALIH PROFESI MENJADI KRITIKUS MERANGKAP PSIKIATER.
Ngerti kan maksud saya?
Alih-alih membahas apa isi yang disampaikan. Tapi malah ribut membahas, mengapa saya menuliskan Tri Flash Disk, bukan Tri CD?
Sebenarnya, dalam menyebut suatu hal, banyak sekali gaya bahasa. Bahasa Biologi dan Fisika yang masih dalam satu lingkup yaitu sains saja, bisa beda. Yah, karena yang menulis artikel saya, yang menulis saya, saya pilih istilah 3 Flash Disk emangnya kenapa?tentu saja tidak kenapa2, itu hak anda, tapi apakah anda dapat mempertahankan apa yg anda tuliskan atau tidak, pakah itu tidak penting bagi anda sebagai blogger?
Sama dengan para murid Sidharta dulu yang menamakan 3 kelompok kitab itu menjadi Tri Keranjang alias Pitaka. Yah terserah mereka dong. Memang dalam bentuk 3 keranjang.
Bukankah itu tidak bermanfaat sama sekali? Gagal mengamati apa isi yang ingin disampaikan, maka menjadi kritikus. Mengkritik hal-hal yang tidak menjadi pokok pikiran tulisan. Menjadi psikiater dengan membayangkan, ini yang nulis pasti kaya gini deh orangnya..... pasti gak ngerti sejarah komputer deh.... dll dll.....
Kalau saya tulis Tri CD.... nanti ditanya lagi, KOLOR SIAPA SAJA SAMPE 3?
Susah kan? qiqiqiqiqiqiqiqi
Maaf anda bukan membahas isi dari tulisan, tapi ke hal hal lain yang menurut saya sebagai penulis tidak berhubungan sama sekali.
buktinya disini:
jika anda punya waktu membaca2 thread di forum ini, anda akan melihat bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk mengkritisi kitab palsu ini. bagi kami kitab adalah kitab dan kitab tidak mungkin suci.
Anda tahukan saya baru masuk ke sini. bagaimana bisa saya langsung membaca baca thread disini sekaligus membalas anda?
kemudian, saya tidak melihat ada hubungan thread disini dengan saya sewaktu menulis tulisan saya yang dicopas disini. Karna saya tidak melakukan referensi ke situs ini sewaktu menuliskannya.
nah itu yang saya maksud ;D, kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim ;D.
kalo ngak yah bisa gitu om ;D, menyeret kita kembali ke samsara ;D.
itu adalah paragraf terakhir dari reply saya yg berisi komentar, tapi cobalah baca dari awal, dan tanggapi satu per satu. jangan cuma baca akhirnya saja. bagian akhir ini memang tidak membutuhkan tanggapan anda, melainkan hanya sekedar ajakan.
dan saya tidak tahu apakah anda sudah atau belum membaca thread2 di sini, banyak member yg sudah membaca sebelum memutuskan untuk register. tidak ada cara untuk mendeteksi hal ini
kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim
Ajaran Buddha justru menurut saya, sangat ekstrim. Misalnya pada pernyataan tidak ada roh, tidak ada Tuhan, tidak ada juru selamat. Ini sangat ekstrim bagi kebanyakan pemeluk agama lain. Bahkan di kalangan Buddhis sendiri banyak yang menggap hal ini ekstrim.
Contohnya, saya sering ketemu pemeluk Buddha atau yang mengaku pemeluk Buddha, bahwa ketika saya katakan Tuhan tidak ada... eh, dia bilang... Tuhan ada lah.... hanya di agama Buddha dituliskan lain. Misalnya Shangyang Adi Buddha itukan sama saja dengan Tuhan.
Nah..... Buddhisme itu ekstrim, bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Buddhis tidak.
Begitu juga dengan agama lain, misalnya kr****n. Perjamuan Kudus itu, roti sebagai daging , Anggur sebagai Darah , apakah ini tidak ekstrim? Inikan simbol Kanibalisme?
Bila anda ingin jawaban seperti yang anda mau, ngapain bertanya?
IMO, masalah terletak di pemahaman anda, tidak ada roh, tidak ada tuhan, sama sekali bukan sesuatu yg ekstrim, tetapi fakta, kebenaran yg dapat dibuktikan, masalahnya apakah anda mau membuktikan untuk diri anda sendiri atau tidak.
pemahaman dan pengalaman masing2 individu berbeda2. pendapat mayoritas tidak selalu benar.
no comment soal agama lain.
sudah saya katakan, bagian terakhir itu adalah komentar saya, bukan pertanyaan. bagian pertanyaan yg membutuhkan jawaban ada di paragraf2 sebelumnya. bacalah lagi pelan2
kita belajar agama buddha itu untuk menjauhkan diri dari sisi ekstrim
Ajaran Buddha justru menurut saya, sangat ekstrim. Misalnya pada pernyataan tidak ada roh, tidak ada Tuhan, tidak ada juru selamat. Ini sangat ekstrim bagi kebanyakan pemeluk agama lain. Bahkan di kalangan Buddhis sendiri banyak yang menggap hal ini ekstrim.
Contohnya, saya sering ketemu pemeluk Buddha atau yang mengaku pemeluk Buddha, bahwa ketika saya katakan Tuhan tidak ada... eh, dia bilang... Tuhan ada lah.... hanya di agama Buddha dituliskan lain. Misalnya Shangyang Adi Buddha itukan sama saja dengan Tuhan.
Nah..... Buddhisme itu ekstrim, bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Buddhis tidak.
Begitu juga dengan agama lain, misalnya kr****n. Perjamuan Kudus itu, roti sebagai daging , Anggur sebagai Darah , apakah ini tidak ekstrim? Inikan simbol Kanibalisme?
Iya saya iseng posting ingin melihat ada gak yg ngamuk2 kebakaran jenggot seperti di forum sebelah.Tapi, sayangnya ..... pak Traktor-pun pake 'sendok' palsu ;D
Meminjam istilah si traktor, masih banyak gak orang2 di sini yang bertipe 'sendok'?
Hanya bisa menyendok dhamma, tetapi tidak bisa 'menikmati' dhamma.
sebenarnya yang ekstrim adalah pikiran kita sendiri ;D.
karena diliputi oleh nafsu keinginan, maka yang tidak disukai akan terlihat ekstrim dan yang disukai akan terlihat tidak ekstrim ;D.
itu yang namanya kedua sisi ekstrim ;D.
om lubis tidak suka diserang oleh agama tetangga, kemudian pikiran om lubis mulai memikirkan untuk menyerang kembali ;D.
nah itu lah sisi ekstrim ;D.
Tapi, sayangnya ..... pak Traktor-pun pake 'sendok' palsu ;D
apa-pun menurut beliau semua palsu .... dunia ini-pun palsu
demikian wejangan beliau .... om palsu oooopss salah om traktor) ^-^ ......
Hahaha berarti mas tidar kurang menangkap esensi tulisannya.
btw, sang penulis adalah seorang buddhist juga.
Maaf saya tidak mau melayani nafsu anda....
karena resolusi sendiri tidak abadi. Saya ingin yang terbesar/tertinggi. Terbesar/tertinggi hari ini, apa sama juga besok?
Maaf saya tidak mau melayani nafsu anda....
Bukannya semua paham arti Kalama Sutta? jangan percaya bahkan pada kitab yang katanya suci?!
taukah kenapa ada TTF (true type font) ? dan utk text tidak disimpan dlm hal yg tergantung dgn resolutsi (jpg) ? kalau bro tau, maka tidak bicara soal resolusi lagi.
IMHJO, ternyata bro juga kelihatan BODOHNYA banget! apakah bro memiliki pengetahuan yg cukup dlm dunia komputer ?
Hahahaha jangan singgung2 soal komputer, buka toko komputer dianya.
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
Kalau boleh saya menjabarkan:Ini maksudnya pengalaman hidup bro Traktor yang gagal jadi pengamat, lalu jadi kritikus + psikiater? Karena saya lihat tulisan bro Traktor berkisar kritik Buddhis tolol, ini-palsu itu-palsu, kalau agama lain begini-begitu; dan membayangkan kalau orang kritik tentang tulisan saya pasti orang begini, sementara yang memuji tulisan saya adalah orang yang begitu.
Sebenarnya kondisi di Indonesia ini. Bukan hanya di pemeluk agama Abrahamik, dilakangan Buddhis sendiri itu banyak PENGAMAT YANG GAGAL, LALU BERALIH PROFESI MENJADI KRITIKUS MERANGKAP PSIKIATER.
Ngerti kan maksud saya?
begitu ya?
Apakah AL De Silva lewat buku super ekstreem nya [Beyond Belief] juga termasuk menyerang kr****n?
Satu kekurangan banyak umat beragama adalah kurang mau mempelajari agama orang lain. Sehingga sangat rentan ketika dengan pemahaman terbalik, sesuatu yang benar dijadikan salah. Kitab palsu pun jadinya salah. Padahal palsu atau asli itu kan hanya sifat.
Mungkin ada baiknya kita membedakan mengeluarkan pendapat secara bebas, dengan menjelek-jelekkan agama orang lain. Ini 2 hal yang berbeda. Mengeluarkan pendapat bisa berupa penjelasan, seekstrem apapun penjelasannya tetap saja penjelasan.
Beda bila anda bayangkan ungkapan, pemeluk Buddha adalah umat paling tolol di dunia.... marah kan? Karna itu nadanya sudah menyerang!
Padahal Sidharta Gautama bolak balik mengatakan si dungu, si bodoh.... Kok tak ada dari member di sini yang protes?
Bukannya semua paham arti Kalama Sutta? jangan percaya bahkan pada kitab yang katanya suci?!
kalau di blog, "DEBAT"-nya gak seru... kalau sudah masuk forum seperti DC ini, kita lihat "sehebat" apa TRAKTOR yg terkenal dengan blog-nya yang "hantam" sana sini...
Note : Paling sebentar lagi, Forum DC ini masuk blog lagi... wkkwkwkwkwkw
kalau debat sih tidak bro, biasanya kita kan saling mengisi, berdiskusi , bukan berdebat, makanya saya betah di sini di bandingkan sebelah yang mudah melontarkan kata kasar ;D
kalau debat sih tidak bro, biasanya kita kan saling mengisi, berdiskusi , bukan berdebat, makanya saya betah di sini di bandingkan sebelah yang mudah melontarkan kata kasar ;D
Setuju dengan yang ini, kalo yang di forum sebelah udah masuk blog karena melontarkan kata2 yang gak lewat filter depkominfo.
Kalau bagi saya sih mau terminologi debat atau diskusi atau apapun gak masalah, inti-nya apa yang bisa kita dapatkan (pelajaran atau apapun) dari debat/diskusi itu...
sseorang kenalan saya juga buka toko komputer, dan dia tidak bisa membedakan antara printer dan Epson
Ini sama seperti seorang pria memakai celana renang dan datang menghadiri sebuah pesta yang diadakan dengan pakaian resmi. Dengan penampilan berbeda maka jadi perhatian banyak orang. Dan yang terpenting buat si pria diperhatikan orang.
kalau di blog, "DEBAT"-nya gak seru... kalau sudah masuk forum seperti DC ini, kita lihat "sehebat" apa TRAKTOR yg terkenal dengan blog-nya yang "hantam" sana sini...
Note : Paling sebentar lagi, Forum DC ini masuk blog lagi... wkkwkwkwkwkw
RAMALAN (PREDIKSI) saya terbukti... DHAMMACITTA masuk BLOG Traktor Lubis...Seperti-nya para master terobsesi dengan nick sriyeklina. Sampai seperti ini bentuk-nya =P~
http://www.traktor.co.cc/2011/06/di-dhammacitta-anjing-lebih-dihormati.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacitta-jauh-lebih-kapitalis.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacittaorg-sebenarnya-farum-diskusi.html
---
SRIYEKLINA dan JOHAN (Johan mana ya ? Saceng? ) masuk VIDEO PORNO Pulak .... weleh weleh...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/video-porno-sriyeklina-digoyang-johan.html
^:)^ ^:)^ ^:)^
Sati Sati Sati...
Apakah ada senior2 di dc atau member dc yg mau 'melayaninya' di blognya?.. Hehehe
Gw makin bingung..Sepakat untuk cuekin adalah supaya dia tidak "menggila" dan terus memposting topik baru terus-menerus. Kalau untuk ejek-ejek, saya no comment, tapi barusan saya lihat dia posting di blognya (link yang diberikan bro dilbert), maka saya baru benar-benar percaya: dia orang tolol yang kosong. Tidak mampu berdebat di sini, lalu menjelek-jelekan di belakang. Sangat payah.
Sebenarnya siapa yg mainin siapa..
Kemarin pas si traktor lg berkoar2 semua sepakat tuk cuekin..
Sekarang pas traktor yg diem,malah diejekk-ejek..=))
RAMALAN (PREDIKSI) saya terbukti... DHAMMACITTA masuk BLOG Traktor Lubis...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/di-dhammacitta-anjing-lebih-dihormati.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacitta-jauh-lebih-kapitalis.html
http://www.traktor.co.cc/2011/06/dhammacittaorg-sebenarnya-farum-diskusi.html
---
SRIYEKLINA dan JOHAN (Johan mana ya ? Saceng? ) masuk VIDEO PORNO Pulak .... weleh weleh...
http://www.traktor.co.cc/2011/06/video-porno-sriyeklina-digoyang-johan.html
^:)^ ^:)^ ^:)^
Sati Sati Sati...
Soalnya baru pertama kali liat orang kr****n kyk si TL.
dia buddhis kok, menurut pengakuannya dan yg ditegaskan lagi oleh bro dragonhungahhhh, ga bisa baca sastra nih =))
Dengan ini saya meminta maaf pada member Johan3000 karena sebelumnya berkeras kepala menyanggah bahwa Traktor seorang tolol.Dengan ini, gw semangkin salut sama kwalitas bro Kainyn_Kutho mau minta maaf di posting ini bukan melalui PM. Kalau TL masih membuat topik2 spt sebelumnya, memiliki niat2 kurang baik pada forum, bagaimana kalau kita usulkan pada tuhan dia dia di BAN aja minimal 100 hari gitu ? (voting disiapkan ?)
Kalau saya baca kok kagak ngarti ya... Gak tau juga esensinya apa... Dan kenapa kalian ribut2?Wah...om sudah menembus jhana berapa?sampai2 tidak tergoyahkan lg batinnyaa..
dia buddhis kok, menurut pengakuannya dan yg ditegaskan lagi oleh bro dragonhung
Dengan ini, gw semangkin salut sama kwalitas bro Kainyn_Kutho mau minta maaf di posting ini bukan melalui PM. Kalau TL masih membuat topik2 spt sebelumnya, memiliki niat2 kurang baik pada forum, bagaimana kalau kita usulkan pada tuhan dia dia di BAN aja minimal 100 hari gitu ? (voting disiapkan ?)
_/\_ :P
kenapa bro johan jadi ketularan T****, tidak menangkap maksud dari pak KK?mohon maaf belum menangkap maksud dari pak KK, mohon bro Indra berbaik hati utk meluruskannya.
jangan-jangan bro dragonhung itu 'calo' nya TL :))[at] adi lim,
mohon maaf belum menangkap maksud dari pak KK, mohon bro Indra berbaik hati utk meluruskannya.
dia memang buddhis kok, cuman dari kecilnya banyak menerima ajaran selain buddhis, sampai akhirnya tetap memeluk agama buddhis.
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakan
hal2 extrim
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
kalau saya lihat, sebenarnya tujuan dia baik, hanya caranya saja yang salah. dia ingin mematahkan argumen kepercayaan lain dengan mengatakanIni hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
hal2 extrim
dia mengatakan tripitaka palsu bukan tulisan sidharta gautama, memang benar itu tidak dapat di sangkal. sedangkan kepercayaan lain mengakui kepercayaan mereka terbaik dengan mengklaim kitab2 mereka berasal dari tuhan, padahal secara jelas semua itu adala hasil karya manusia juga.
dari hal ini saya justru bisa belajar banyak , kadang tanpa disadari kita pun terbawa menjadi sisi extrim. tanpa kita sadari kita pun terpengaruh hal2 yang TS inginkan.
[at] 3K
Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
yah memang mengecewakan, belakangan banyak orang yg merasa pintar mendatangi forum ini untuk berdebat, hanya saja sayangnya jumlah otak mereka sering kali terlalu sedikitDan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.
Dan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.
ngomong-ngomong soal 'mental editor', mana?Harap baca baik-baik:
Dan 'adrenalin'-nya terlalu tinggi. ;D Alhasil, dari niat 'menggurui' malah jadi komedian kesiangan. Sastra yah? Untung 'mental editor' saya tidak kambuh lihat kesalahan tulis demikian banyak.Mental editor saya belum kambuh. ;D
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..." ;D
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)
Harap baca baik-baik:
Mental editor saya belum kambuh. ;D
argumen apa yg bisa dipatahkan? dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan argumennya sendiri. asli atau palsu ditentukan dari siapa yg menulis dan dari cetakannya? astaga, keponakan gue yg TK bisa memberikan argumen yg lebih baik.
itu lah bro, sangat disayangkan dia tidak dapat mempertahankan argumen dia sendiri yang di dasari cara berpikir kepercayaan lain, dengan tanpa melihat masih banyak cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang di lontarkan kepercayaan lain.
seorang bocah yg bahkan belum bisa mengurus diri sendiri, kenapa sibuk mengurus kepercayaan lain?
seorang bocah yg bahkan belum bisa mengurus diri sendiri, kenapa sibuk mengurus kepercayaan lain?[Cliché Mode]Karena dhamma sifatnya universal. Bukankah kita bisa belajar dhamma di kepercayaan lain juga?[/cliché Mode]
Ketimbang topik usang ini, sebetulnya saya lebih penasaran bagaimana caranya bro Indra bisa nongkrong di DC hari ini, pada jam segini?
nah ini memang tidak biasanya, tapi karena kesetiaan saya thd DC, maka saya selalu berusaha memanfaatkan kapan pun waktu yg tersedia untuk absen di DC, menggunakan teknologi GSMOh, pantesan...
itu lah bro, sangat disayangkan dia tidak dapat mempertahankan argumen dia sendiri yang di dasari cara berpikir kepercayaan lain, dengan tanpa melihat masih banyak cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang di lontarkan kepercayaan lain.Banyak orang 'seberang' tahu Buddhisme sedikit, merasa sudah tahu seluk-beluknya dan menyerang Buddhisme. Di sisi 'sini' juga ada yang begitu, baru tahu kepercayaan 'seberang' sedikit, merasa sudah paham dan menyerang mereka.
Oh, pantesan...
Tapi anehnya kalau bro Indra muncul, para Master tidak muncul. Mungkin memang sudah kammanya bro Indra tidak dapat 'mainan'. ;D
tidak apa2, saya justru merasa gembira karena ketidak-hadiran saya bisa ditutupi oleh keberingasan Bro Kainyin csIya, harap maklum, lagi PMS.
Ini hal kuno, bro WAL. Kalau orang sering main ke DC, pasti tahu itu. Saya pun sudah beberapa kali mengatakan Tipitaka itu BUKAN sabda Buddha, tapi sabda Buddha yang didengar oleh Ananda (dan bhikkhu sejamannya), lalu diwariskan turun-temurun mengalami perubahan (penambahan dan pengurangan), lalu baru belakangan ditulis. Maka setiap sutta dimulai dengan "evam me suttam", "demikianlah yang kudengar". Sangat rentan sekali kalau berpikir isi Tipitaka pasti benar.
Waktu saya baru kenal Buddhisme juga saya sudah dengar hal ini dari Bhante Uttamo yang mengatakannya dalam gurauan, "kalau suttanya keliru... berarti bukan Buddha yang salah, tapi pendengaran Bhante Ananda yang keliru..." ;D
Demikianlah tulisannya mungkin baru bagi orang yang tidak pernah main ke DC, tapi adalah pengetahuan umum bagi yang aktif diskusi di DC. Itulah sebabnya member2 sini kecewa judulnya "Integral Trigonometri", isinya perkalian anak SD. (Promosi mode: ON)
nah ini memang tidak biasanya, tapi karena kesetiaan saya thd DC, maka saya selalu berusaha memanfaatkan kapan pun waktu yg tersedia untuk absen di DC, menggunakan teknologi GSM=)) mubazir teknologi GSM =))
=)) mubazir teknologi GSM =))
Dulu dalam suatu perjalanan, saya pernah berbincang dengan Bro Kainyn, Bro Fabian dan Bro Jerry. Isinya kurang lebih seperti ini:Betul, saya masih ingat tentang itu. ;D
"Untuk apa bangga dengan seribu orang pengikut ataupun seribu fans yang bodoh. Orang yang menjadi senang atau angkuh hanya karena dipuji orang-orang kecil adalah orang kecil yang sesungguhnya. Kalau saya justru lebih bangga jika dikagumi atau disukai oleh satu orang hebat, karena itu tandanya saya punya kualitas yang dapat dipandang oleh orang hebat." ;D
Betul, saya masih ingat tentang itu. ;D
Dipuji orang tolol, tidak sepantasnya kita merasa senang, begitu juga dihina orang tolol, tidak sepantasnya kita marah. Sebaliknya dipuji orang pintar, kita boleh merasa senang, dan kalau dihina orang pintar, sepantasnya kita interospeksi.
Seribu pujian orang tolol tetap tidak berarti. Tapi tetap ada saja orang yang tetap memikirkan kuantitas ketimbang kualitas.
Buka takbir.. ;D
"Siapakah yg mengajak TL bermain2 disini?" ^-^
Tadinya saya pikir dia akan menggunakan kepintarannya (yang pas-pasan) untuk berusaha memperbaiki diri, tetapi ternyata malah digunakan untuk merengek lagi di blognya (saya baca isinya beneran tidak ada makna) dan bahkan menghina "Sriyeklina" & "Johan". Seperti orang ekonomi pas-pasan, punya sedikit uang lebih bukan digunakan untuk menabung malah digunakan untuk beli narkoba.
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.
^ ^ ^ +GRP deh untuk sis Sriyeklina ;D
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.Mana bisa berkembang sampai sejauh itu bro? Rating-nya naik cuma untuk sesaat. Karena pondasi yang dibangun-nya tidak kokoh. Cuma mengharapkan pengunjung nyasar karena salah klik akibat strategi judul.
Mana bisa berkembang sampai sejauh itu bro? Rating-nya naik cuma untuk sesaat. Karena pondasi yang dibangun-nya tidak kokoh. Cuma mengharapkan pengunjung nyasar karena salah klik akibat strategi judul.
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.
Blog tentang apa ? ;D
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))
Oh, ternyata bro upasaka seorang technopreneur yak... turunin ilmunya dong ;D
virus TL menginfeksi dikit ke upa... wkwkwkwkwk
Untungnya saya tidak "mata rating-an". Tidak seperti TL yang sudah stadium 4. :))
Sriyeklina&Johan itu dan dhammacitta sebenarnya cara dia untuk mengajak berkunjung ke blog-nya. Yang otomatis menambah pengunjung. Pengunjung bertambah otomatis rating naik donk.Betul, tidak ada gunanya lagi diperpanjang karena kita sudah lihat 'keahliannya' di sini. Biarlah dia mau mengatakan apa.
Jika kita datang dan marah maka dia akan semangat berdebat dengan geliat geliut belut yang sudah terlalu sering kita lihat selama ini.
Omongan tidak akan lari dari: Inilah pemeluk Buddhis yang nota bene penuh welas asih, yang kenyataan-nya tak lebih dari seorang terorisme, orang beringas dll.
Jika tidak datang, atau datang tapi tidak berkomentar. Paling komentar-nya: Lihatlah para Buddhis itu tidak lebih dari seorang pengecut. Hanya berani di kandang sendiri.
Menulis untuk mencari sensasi dengan menulis agar tulisan-nya bermanfaat itu jelas beda. Jadi saya masa bodoh, dia mau bilang apa dan mau ngapain. Selama dia tidak menebarkan tulisan kosong di sini.
Setelah rating blog-nya naik, yang bisa didapatkan hanya kepuasan akan ego bahwa blog-nya laku. :)) Mendingan website gwa kemana-mana deh, terkenal sampai ke mancanegara. Malah dapat penawaran kerjasama dari Orang Thailand dan Italia.Buntut2nya, tetap tidak ada kemajuan kualitas. Persis sinetron dan bioskop lokal, yang penting rating.
Buntut2nya, tetap tidak ada kemajuan kualitas. Persis sinetron dan bioskop lokal, yang penting rating.
lah kalau website-nya mendatangkan manfaat yang positif. kenapa tidak ?
saya dukung lo, jangan ILFIL dengan rating, karena rating itu kan netral netral aja... TIOK BO ?
TIOK! ;D Kapan-kapan saya pasang banner sponspor website saya di Forum DC saja deh. LOL.
Dengan kuasa TUHAN DC... Terjadi-lah...
TIOK! ;D Kapan-kapan saya pasang banner sponspor website saya di Forum DC saja deh. LOL.
TIOK ! itu apa sih ?Tiok itu artinya benar lho om adi sedangkan Tiok bo artinya benar kan? ;D
TIOK ! itu apa sih ?
Tiok itu artinya benar lho om adi sedangkan Tiok bo artinya benar kan? ;D
Right.
Right.
Website komersil. ;D Sebaiknya jangan dipublikasi di sini. Nanti rating-nya menjulang. :))blog nya apa.... mau tau dong ;D
blog nya apa.... mau tau dong ;D
Ini seperti kasus Sastra ciptaan Traktor yang berjudul "Tri pitaka Kitab Porno"
hahahaha
loh memang penulisnya sama
(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha0.
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
=====================
Jadi benar, kitab suci yang asalnya dari 3 keranjang sampah busuk itu jauhhhhhhhhhh sekali kalau mau dibandingkan dengan tulisan dari Tuhan atau paling tidak terinspirasi dari Tuhan.
Get real saja.... Yang dari sampah, seharusnya tetap disebut sampah. Keranjang juga tetap menjadi keranjang. 2000 tahun berlalu, walau dicetak ulang dengan teknologi sangat canggih. Sampai sudah dibuat dalam wujud digital. Tetap saja namanya 3 keranjang.
Dan tulisan tulisan di 3 keranjang sampah lontar itu asli tulisan manusia. Bukan Setan atau Tuhan. Tuhan dan setan buta huruf, tak sanggup berpikir dan bisanya cuman baca mantra, mengucapkan kutuk, dan jadilah...........
Manusia tidak begitu, manusia memikirkan, membuat dugaan, membuat hipotesa, menganalisa, lalu menyimpulkan, menuliskan kritik dan saran baru menuliskan menjadi kitab. Bukan cuman 1 kitab... tapi ribuan kitab. Astaga...... Jelas manusia lebih kreatif dari Tuhan. Jangankan Kitab. Manusia sampai pada menciptakan Tuhan.
Manusia menciptakan Tuhan yang Maha Penyelamat. Manusia juga menciptakan Tuhan yang sayang pada Israel. Manusia menciptakan Tuhan yang memusuhi bangsa Israel. Manusia juga yang menciptakan Dajjal bermata satu untuk menakut-nakuti manusia lain. Manusia sudah menciptakan jutaan Tuhan, untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bullshit bullshitnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)
(Diambil dari blog seorang teman, dan cukup menarik untuk dishare disini)
Betul.... Ti Pitaka itu kitab palsu. Bukan tulisan dari Sidharta Gautama. Saya sendiri tidak tahu siapa sebenarnya yang menuliskan kitab kitab yang katanya mulia itu.
Asal tahu saja, Tri Pitaka itu artinya 'tiga keranjang'.
Mengapa sampai disebut begitu? Tiga Keranjang... Aneh kan? Sementara kitab suci agama lain bisa berarti pada hal hal yang jauh lebih mulia... Misalnya, Injil, yang kalau tidak salah artinya kabar baik. Atau Quran yang berarti Bacaan.
Nah.... Ini cuman 3 keranjang. Bisa saja, keranjang keranjang itu berisi sampah. Bisa juga sayuran kol bulat atau gepeng yang sudah busuk.
Jadi, 3 keranjang itu memang berisi daun lontar, kulit kayu dll yang memang sudah nyaris busuk, pada periode sekitar 500 tahun sesudah wafatnya Sidharta Gautama. Dikumpulkan oleh orang orang yang mengaku sebagai murid murid Sidharta Gautama, alias umat yang mengaku.
Mereka mereka ini berinisiatif mengumpulkan teks teks apa saja yang berhubungan dengan ajaran Buddha. Itu juga menurut mereka. Apakah benar yang dikumpulkan sebanyak 3 keranjang itu benar benar berasal dari apa yang keluar dari bibir Sidharta Gautama?
Saya sendiri yakin tidak.
Karena 3 keranjang sampah sampah perpustakaan kuno yang kebanyakan tidak ditulis di atas kertas itu berisi banyak hal yang sangat sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia. Bisa diibaratkan itu adalah semua arsip perjalanan panjang bathin dari berbagai sudut.
Jadi, saat murid murid Sidharta Gautama mengumpulkan teks teks Buddhis. Kemudian dikelompokkan menjadi 3, yaitu;
1. Sutta Pitaka (Keranjang pujian-pujian/puisi/kata mutiara dll)
2. Vinaya Pitaka (keranjang peraturan peraturan kebhikkuan)
3. Abhidamma Pitaka (keranjang metafisika Agama Buddha0.
Setelah dikumpulkan menjadi 3 keranjang itu, barulah ada yang namanya kitab suci agama Buddha. Tri Pitaka. 3 Keranjang... Itu saja. Bukan 3 keranjang dari Tuhan, atau 3 keranjang dari Dewa. Apalagi 3 keranjang dari Setan. Iblis saja tak sudi namanya disematkan di 3 keranjang lembar lembar hampir busuk itu.
=====================
Jadi benar, kitab suci yang asalnya dari 3 keranjang sampah busuk itu jauhhhhhhhhhh sekali kalau mau dibandingkan dengan tulisan dari Tuhan atau paling tidak terinspirasi dari Tuhan.
Get real saja.... Yang dari sampah, seharusnya tetap disebut sampah. Keranjang juga tetap menjadi keranjang. 2000 tahun berlalu, walau dicetak ulang dengan teknologi sangat canggih. Sampai sudah dibuat dalam wujud digital. Tetap saja namanya 3 keranjang.
Dan tulisan tulisan di 3 keranjang sampah lontar itu asli tulisan manusia. Bukan Setan atau Tuhan. Tuhan dan setan buta huruf, tak sanggup berpikir dan bisanya cuman baca mantra, mengucapkan kutuk, dan jadilah...........
Manusia tidak begitu, manusia memikirkan, membuat dugaan, membuat hipotesa, menganalisa, lalu menyimpulkan, menuliskan kritik dan saran baru menuliskan menjadi kitab. Bukan cuman 1 kitab... tapi ribuan kitab. Astaga...... Jelas manusia lebih kreatif dari Tuhan. Jangankan Kitab. Manusia sampai pada menciptakan Tuhan.
Manusia menciptakan Tuhan yang Maha Penyelamat. Manusia juga menciptakan Tuhan yang sayang pada Israel. Manusia menciptakan Tuhan yang memusuhi bangsa Israel. Manusia juga yang menciptakan Dajjal bermata satu untuk menakut-nakuti manusia lain. Manusia sudah menciptakan jutaan Tuhan, untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sidahrta Gautama menyadari itu. Dalam 3 keranjang tulisan tulisan yang terinspirasi dari ajaran ajarannya, seakan akan Sidharta mengetawai kebodohan bathin itu. Dengan sampah-sampah lontar di 3 keranjang bullshit bullshitnya, Sidahrta mengajak siapa saja yang mau untuk mendaur ulang sampah sampah dalam 3 keranjang itu supaya bias menjadi pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk menumbuhkan pohon pikiran. Untuk mengabaikan tuhan tuhan ciptaan manusia manusia lain.
NB: Tri Pitaka benar benar kitab palsu. Bukan berasal dari Tuhan, bukan terinspirasi dari Tuhan. Bukan tulisan Sidharta Gautama. Bukan juga langsung ditulisa saat Sidharta Gautama ngomong. Tri Pitaka adalah tulisan tulisan yang dikumpulkan sekitar 500 tahun setelah Sidharta Gautama PariNibbana!
sumber: traktor lubis: Tri Pitaka Kitab Palsu (http://www.traktor.co.cc/2011/05/tri-pitaka-kitab-palsu.html)