//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana sikap yang tepat  (Read 8441 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #15 on: 20 March 2012, 06:06:24 AM »
good point bro...

tapi sayang ajaran theravada gak bisa dimasukkan ke mahayana...

awalnya idealis karena punya prinsip boleh mengubah dengan menambah yang belum ada dan mengurangi yang sudah ada, kemudian dicampur aduk, jadilah 'model baru-model baru' sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai nilai plus dimana keliatan 'tampak beda' dan agar gampang dijual ;D
« Last Edit: 20 March 2012, 06:11:07 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #16 on: 20 March 2012, 04:38:11 PM »
Pertanyaan:

kenapa kita harus mengadu antar aliran A, B atau C? Kan yg penting intinya tetap satu: Kebaikan

Menurut ane, semua agama itu mengajarkan kebenaran dan kebaikan hanya UMAT nya saja yg bikin gk bener

Masalah sales sesat yg gencar, ya klo ada yg kena berarti karma buruknya berbuah..  gitu aja kan?

Klo kita baik, ya kita kasi tahu pelan2. Klo gk mau dgr, ya sudah lah. Namanya tidak berjodoh

Offline Mangala

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #17 on: 20 March 2012, 04:50:34 PM »
Pertanyaan:

kenapa kita harus mengadu antar aliran A, B atau C? Kan yg penting intinya tetap satu: Kebaikan

Menurut ane, semua agama itu mengajarkan kebenaran dan kebaikan hanya UMAT nya saja yg bikin gk bener

Masalah sales sesat yg gencar, ya klo ada yg kena berarti karma buruknya berbuah..  gitu aja kan?

Klo kita baik, ya kita kasi tahu pelan2. Klo gk mau dgr, ya sudah lah. Namanya tidak berjodoh

menurutku, tidak semua agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan. setiap agama punya ajarannya masing-masing yang kadang saling bertentangan. setiap agama juga tidak semuanya mengajarkan kebaikan, ada agama yang mengandung muatan kekerasan dan perpecahan manusia. setiap orang punya hak memiliki pendapat dan keyakinannya masing-masing. sikap yang tepat untuk menghadapi sales agama adalah dengan pemikiran terbuka dan ramah. kita juga punya hak untuk menerima atau menolak keyakinan yang ditawarkan orang lain.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #18 on: 20 March 2012, 05:39:29 PM »

Anda bisa mulai dari diri sendiri dulu, memberi contoh "tulisan" yang sesuai dhamma berdasarkan pengalaman Anda
kami masih perlu belajar lebih banyak.

yang paling mudah saja, mulailah buat posting baru dengan pengalaman2 Anda, misal diboard meditasi / jurnal meditasi.
semoga dengan tulisan2 Anda (baca: pengalaman Anda) kami yang disini juga ikut "tercerahkan"


silakan...

ini salah satu sales paling g****k di DC
coba baca saja semua tulisanya di DC

mau apa coba main disini, ngerti juga ngak dharma

hei sales sudah berapa umat buddha yang bisa kamu tarik ke keyakinanmu
cape=cape kerja nanti di kasih pahala dari tuhan berkancutmu
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #19 on: 21 March 2012, 02:43:09 PM »
menurutku, tidak semua agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan. setiap agama punya ajarannya masing-masing yang kadang saling bertentangan. setiap agama juga tidak semuanya mengajarkan kebaikan, ada agama yang mengandung muatan kekerasan dan perpecahan manusia. setiap orang punya hak memiliki pendapat dan keyakinannya masing-masing. sikap yang tepat untuk menghadapi sales agama adalah dengan pemikiran terbuka dan ramah. kita juga punya hak untuk menerima atau menolak keyakinan yang ditawarkan orang lain.

baca kitab agamanya bukan dgr nabi nya ngomong or sales2 rohani lainnya ngomong
Masa kitab agama jg mengajarkan kejahatan.. klo benar mengajarkan kejahatan, zaman edan alias udh mau kiamat neh

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #20 on: 22 March 2012, 01:12:26 AM »
Anda bisa mulai dari diri sendiri dulu, memberi contoh "tulisan" yang sesuai dhamma berdasarkan pengalaman Anda
kami masih perlu belajar lebih banyak.

yang paling mudah saja, mulailah buat posting baru dengan pengalaman2 Anda, misal diboard meditasi / jurnal meditasi.
semoga dengan tulisan2 Anda (baca: pengalaman Anda) kami yang disini juga ikut "tercerahkan"


silakan...
terima kasih saranya,
tetapi hal ini sebaiknya di thread meditasi saja

Offline Mangala

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #21 on: 22 March 2012, 10:15:22 AM »
baca kitab agamanya bukan dgr nabi nya ngomong or sales2 rohani lainnya ngomong
Masa kitab agama jg mengajarkan kejahatan.. klo benar mengajarkan kejahatan, zaman edan alias udh mau kiamat neh

aku sudah baca kitab agamanya. kamu sudah?

Offline Yani Puk

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.208
  • Reputasi: 37
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #22 on: 22 March 2012, 12:13:26 PM »
aku sudah baca kitab agamanya. kamu sudah?

kitab yg mana neh? gua baca alkitab dan beberapa kitab lainnya jg ;D

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #23 on: 22 March 2012, 02:57:51 PM »
kalau kita bisa hidup sesuai dharma Buddha.. salesman segan nawarin produknya..  kalau Orang tersebut hidup sesuai dharma Buddha walaupun dia bukan murid Buddha,bukan kah itu bagus...apalagi ditambah lagi dengan jaminan masuk surga.. :))

Offline Mangala

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #24 on: 22 March 2012, 03:52:45 PM »
kitab yg mana neh? gua baca alkitab dan beberapa kitab lainnya jg ;D

coba baca kitab al quran surat at tawbah.

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #25 on: 22 March 2012, 04:48:25 PM »
jadi inget waktu aku terus menerus di ajak ke wihara maitreya .. (ampe skrg sebenarnya ) .. tapi setelah di renungkan "aku jg yg salah "  , krn  aku nggak berani tegas ( biasalah org indonesia.. segan.. tata krama .. nggak enak ati blabalbal ) , belum berani nolak secara tegas dan gamblang .. , aku pake topeng kek di iklan2..   :)) :))

akhirnya mereka mikir "aku hanya butuh wkt" .. dan datang lagi dan lagi...  ^:)^

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #26 on: 22 March 2012, 06:09:11 PM »
jadi inget waktu aku terus menerus di ajak ke wihara maitreya .. (ampe skrg sebenarnya ) .. tapi setelah di renungkan "aku jg yg salah "  , krn  aku nggak berani tegas ( biasalah org indonesia.. segan.. tata krama .. nggak enak ati blabalbal ) , belum berani nolak secara tegas dan gamblang .. , aku pake topeng kek di iklan2..   :)) :))

akhirnya mereka mikir "aku hanya butuh wkt" .. dan datang lagi dan lagi...  ^:)^

tetapi mesti di apresiasi kegigihan mereka untuk datang

lagi....

lagi...

dst...

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #27 on: 22 March 2012, 07:39:45 PM »
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_ 
« Last Edit: 22 March 2012, 07:42:16 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #28 on: 22 March 2012, 08:51:40 PM »
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_


lain Ladang lain ilalang... ~  _/\_

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana sikap yang tepat
« Reply #29 on: 22 March 2012, 09:56:37 PM »
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_

fanatisme ada dimana-mana
termasuk di dalam ajara buddha dhamma