//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - GandalfTheElder

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 95
151
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 05 October 2011, 07:29:55 PM »
Quote
Sebagai info saja ya, yang ngomong Buddhisme itu ajaran yang pesimisme karena melihat hidup itu melulu dukkha itu berasal dari pendapat para sarjana2 barat yang mempelajari Buddhisme dan menganut Buddhisme. Jadi bukan oleh  Ravi atau orang kr****n sendiri.......Jangan diputar balikan seakan-akan orang kr****n suka menghina ajaran Buddha..........  :o :o :o :o :o

Hahahah..... dari awal saya mengatakan "mempermasalahkan" bukan "menghina"..... anda yang merasa sendiri... pernahkah saya mengatakan bahwa umat Kristiani sedang menghina Buddhisme?  ::) ::) ::)

Saya hanya menyebutkan bahwa Ravi Zacharias memberikan kritikan tidak berdasar, BUKAN hinaan.

Bahkan dalam postingan" sebelumnya dengan gamblang saya tulis bahwa saya sangat menghormati orang Kristiani. Tolong jangan memelintir kata-kata saya.

Ooohh memangnya siapa aja yang bilang bahwa Buddhisme pesimis? Malah saya punya data seabrek di mana para sarjana barat dan para pemuka agama Buddha mengatakan bahwa Buddhis itu REALISTIS dan OPTIMIS.  :))

Quote
Kalo ada info yang tidak benar, maka kewajiban umat Buddhis meluruskannya agar menjadi benar, jadi tidak perlu ada rasa benci dan marah serta mengejek balik orang2 seperti itu........  Dan jika saya tidak mau melanjutkan diskusi bukan berarti saya takut atau tidak bisa menjawab pertanyaan Anda, saya cuma tidak mau berpolemik lebih jauh........Saya anggap diskusinya udah tidak nyaman dan penuh kecurigaan......  ;D

Oohh saya balik tanya lagi, apakah saya pernah mengejek Kristiani dalam topik ini? Sebutkan kalau pernah!

Yang pasti anda seharusnya paham bahwa kritik tidak sama dengan mengejek!

Seharusnya anda cukup dewasa untuk memahami mengapa anda sampai merasa tidak nyaman dan diskusi anda anggap penuh kecurigaan... hahahahah...

Quote
Jika saya mau berdiskusi dengan orang-orang Buddhis, saya bisa saja mengunjungi wihara dan bertemu bikkhunya atau ke Universitas Buddhis dgn dosen2 Buddhis sehingga diskusinya yang lebih mendalam dan intens........seperti yang dilakukan oleh Ravi Zaccharias........

Oohh... dan Ravi tidak menemukan ajaran Buddha yang sejati, karena kurangnya observasi. Anda sendiri ngaku kalau pernha ketemu bhiksu Mahayana yang jawabannya ngawur, lantas kenapa anda tidak menduga Ravi pergi ke satu wihara dengan para bhikkhu yang jawabannya ngawur?

Quote
Mempelajari ajaran agama orang lain telah saya lakukan sejak dulu dengan Islam, Buddhisme dan terakhir kr****n.......Yang lain belum dalam bentuk diskusi hanya bacaan saja. Saya suka belajar dengan teman2 kr****n di Orthodox Syria yang berbahasa Arab dan Aram, mungkin asing bagi Anda yg hanya mengetahui tentang Protestan dan Khatolik saja.......

Tidak juga, saya tahu Ortodoks, saya tahu ada Anglikan (sebelumnya telah saya sebut dalam topik ini), saya tahu Presbyterian, saya tahu Seven Day Adventist, sama sekali tidak asing. Bahkan saya tahu Nestorian dan punya terjemahan kitab-kitab suci mereka selama menyebarkan misi Kristianitas di Tiongkok.

 _/\_
The Siddha Wanderer

152
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 05 October 2011, 05:29:28 AM »
telur dulu dee ;D

http://en.wikipedia.org/wiki/World_egg

jadi mnrt mitos telur duluan nih, baru onok 'ayam'.

 _/\_
The Siddha Wanderer

153
Quote
inti cerita tergantung pembaca, ada pembaca yg menyukai ajaran moral yg juga mirip ajaran Buddha, dan sebaliknya ada juga penonton Bai Su Zhen yg menganggap bahwa inti cerita film itu adalah adegan mesum atau berantemnya.

oooo.... Bagi saya sih.... penulisnya yg penting. Memangnya Kho Ping Hoo menggambar komik itu untuk membabarkan filsafat Buddha? Hahaha

 _/\_
The Siddha Wanderer

154
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 04 October 2011, 10:50:07 PM »
Hindu: telur kosmik

_/\_
The Siddha Wanderer

155
Quote
kalau begitu, cerita silat Kho Ping Hoo juga legenda Buddhis dong?

Saya tulis kemarin legenda "Buddhis" dengan tanda petik. Artinya inti legenda ini bernafaskan Buddhisme, tetapi dibumbui dengan kepercayaan masyarakat dan Taoisme, serta fantasi si penulis.

Dilihat saja ceritanya. Yang pasti Bai Su Zhen bercerita ttg pertapaan Buddha Dharma VS perasaan duniawi (nafsu cinta), dengan cara menggunakan legenda-legenda dan fantasi. Kho Ping Hoo itu menggambar komik dengan inti cerita ttg Buddha Dharma atau tentang silat?

_/\_
The Siddha Wanderer

156
Diskusi Umum / Re: Asal Muasal Manusia
« on: 04 October 2011, 10:36:22 PM »
Yang pasti menurut Buddhisme adalah:

EVOLUSI, itu asal muasal manusia

Evolusi dalam Buddhisme terjadi dalam dua jenis:
1. Evolusi dari alam Abhasvara/Abhassara, makhluk Brahma bercahaya berevolusi (devolusi) menjadi manusia dengan badan kasar, demikian menurut Aganna Sutta, Abhidharmakosa dan sejumlah besar teks Buddhis berbagai aliran.
2. Evolusi dari manusia-kera vanara, manusia-kera Hanumada yang merupakan emanasi Avalokitesvara menikah dengan yaksha wanita dan memiliki anak-anak yang terus berevolusi, dari manusia-kera / purba sampai menjadi manusia. Mirip sekali dengan evolusi manusia versi sains dan Darwin. Ada dalam kitab Buddhis Mani Kabum dan Kakhol Ma.

Dalam genealogi keluarga Khon (Vajrayana tradisi Sakyapa), keturunan dari alam Brahma Abhasvara dan keturunan manusia-kera vanara, saling menikah satu sama lain dan memiliki keturunan terus menerus dan keturunan itu adalah para manusia sekarang ini.

Pan Gu dan Nu Wa bukanlah pencipta manusia. Sutra Buddhisme seperti Xumi xiangtu shanjing (Sutra Gunung Sumeru) mengatakan bahwa setelah para Brahma Abhasvara mencicipi dadi sari bumi dan menjadi manusia, bodhisattva Avalokitesvara menjelam menjadi Fu Xi dan Sri Mahadevi menjadi Nu Wa untuk mengajari para makhluk Abhasvara tersebut bercocok tanam dan membuat berbagai macam hukum tata laku etika dan peraturan masyarakat. Pan Gu juga diceriatakn terlahir dari telur, sama seeprti Brahma dalam Hinduisme, maka tidak sulit untuk mengatakan bahwa Pan Gu kemungkinan besar adalah makhluk alam Brahma. Dikatakan salah stau dari tiga bersaudara Brahma Madhukara pun menjelma menjadi Cangjie mengajari para makhluk tersebut tulisan.

Dalam kitab Hindu Bhavishya Purana, Adam (Adama) dan Havyavati (Hawa) muncul pada masa akhir dvapara-yuga, mereka terlahir diciptakan oleh Visnu-kardama yang terlahir dari Brahma. Mereka tinggal di kota Pradan di sebuah hutan. Iblis Kali mencobai mereka dalam wujud ular dan membuat Adhama memakan Papa-vrksha atau buah terlarang dan ssetelah itu keturunan mereka menjadi kaum mleccha. Adam dan Hawa menurut Hinduisme adalah ciptaan Brahma atau Vishnu. Maka bisa saja kita mengaitkan bahwa asal usul mereka mungkin juga Brahma Abhasvara. Apalagi dikatakan Yahweh yang menciptakan mereka melayang-layang di atas permukaan air, sama dengan Brahma Abhasvara yan melayang-layang di atas permukaan air bumi.

Laomu atau Wusheng Laomu adalah dewata pujaan sekte-sekte heterodoks di Tiongkok zaman dulu, yang bertahan smapai sekarang. Sekte" heterodoks mencampurkan Tridharma dan menempatkan Wusheng Laomu sebagai posisi tertinggi. Wusheng laomu cuma ada dalam kitab-kitab Baojuan, sama sekali tidak ada dalam Tripitaka. Tapi dari kajian sejarah yang ada, Wusheng Laomu ini berasal dari Wusheng Fumu, yaitu emanasi Amitabha Buddha. Tapi lama kelamaan posisi Amitabha bergeser, dan Wusheng Laomu menjadi dewata tertinggi dan orang tua semuanya.

 _/\_
The Siddha Wanderer

157
Quote
wah, sudah tayang yah??
kok tau??
di tempat saya tidak ada bioskop, terpaksa nunggu liburan turun medan deh..
pas pulang nanti masi ada gak yha???
hiks...  :'( :'( :'(

Udahhh.... blm ntn tapi... nunggu temen" nonton rame"....huahahahaha

Tau critanya dari novel legenda aslinya  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

158
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 04 October 2011, 07:52:22 PM »
Singkatnya ya, yang selalu dipermasalahkan Ravi Zacharias dan semua rekan-rekan Kristiani lainnya adalah pengertian Dukkha dalam Buddhisme serta Anatta. Mereka berpandangan kalau kalau Buddhisme itu memandang semua hal di dunia ini membawa pada penderitaan, dan menyangkal sukacita.

Mereka mengagungkan konsep Kristiani yang menyatakan PENDERITAAN ITU PERLU untuk kebahagiaan, KETIDAKPUASAN ITU PERLU, KESENGSARAAN ITU PERLU karena kalau tidak ada yang sengsara bagaimana orang bisa BERBUAT BAJIK dengan MENOLONG? Singkatnya mereka berusaha memberikan argumen mengenai adanya "keburukan" di dunia ini dan berushaa untuk menyatakan ajaran mereka manusiawi. Dengan mempertanyakan dunia yang sepenuhnya baik, berarti orang sudah tidak manusiawi lagi dan tidak logis, karena bagaimanapun baik bisa muncul apabila buruk dikenal, buruk bisa dikenal apabila ada baik.

Tetapi ketika Sang Bodhisattva bertanya dalam kitab Jataka, bagaimana bisa Sang Pencipta tega menciptakan dan membiarkan kesengsaraan merajalela di dunia, sebenarnya memiliki pengertian yang mendalam. Sekilas memang masuk akal kalau penderitaan itu perlu, tetapi problemanya adalah "Sang Pencipta Yang Maha Kuasa dan Penuh Kasih". Sang Maha Kuasa buktinya tidak memberikan cobaan penderitaan yang sesuai dengan kapasitas dan kesiapan masing-masing orang, sehingga membuat penderitaan bukan sebagai jalan menuju kebahagiaan tetapi malah jadi bencana yang membawa pada NERAKA ABADI. Di sini makna PENDERITAAN ITU PERLU menjadi BERGESER dan HILANG karena bagaimanapun juga ada banyak penderitaan yang sebenarnya malah membawa bencana.

Ajaran Sang Buddha, terutama dalam sutra-sutra Mahayana, uniknya juga mengatakan PENDERITAAN ITU PERLU namun TANPA "Tuhan Maha Kuasa." Ajaran inti Mahayana dan Vajrayana adalah ajaran Tathagatagarbha, yaitu ajaran Pemutaran Roda Dharma (Dharmachakra) yang Terakhir dan Mutakhir. Tathagatagarbha adalah hakekat kesadaran Buddha yang sudah ada dalam batin masing-masing makhluk, merupakan potensi kebajikan yang tidak terbatas. Tathagatagarbha adalah Sunyata, Anatman dan Non-Dualisme. Karena merupakan non-dualisme dan Shunyata, maka Tathagatagarbha memiliki 2 aspek pokok:

1. Kebajikan Pokok (Intrinsic Good) - Buddha Bodhisattva
2. Kesesatan Pokok (Intrinsic Evil) - Mara

Dua aspek ini tercakup dalam 10 Dunia yang saling mencakup satu sama lain:
1. Buddha
2. Bodhisattva
3. Pratyekabuddha
4. Arhat
5. Deva
6. Manusia
7. Hewan
8. Asura
9. Hantu Kelaparan
10. Neraka

Dari mahkluk-makhluk yang ada dalam Dunia Buddha sampai Neraka semuanya memiliki Kebajikan Pokok dan Kesesatan Pokok. Ini artinya seorang Buddha memiliki 10 Dunia dalam dirinya termasuk alam neraka. Makhluk alam neraka juga memiliki 10 Dunia, termasuk Dunia Buddha.

Dengan adanya pemahaman tersebut, maka Buddha dapat menyelamatkan penderitaan makhluk alam neraka dan makhluk alam neraka mempunyai potensi membangkitkan Bodhicitta dan mencapai Dunia Buddha.

Seorang Buddha tetap memiliki Kesesatan Pokok, tetapi Buddha adalah yang Sadar, Ia menggunakan Kesesatan Pokok untuk mencapai Kebajikan Pokok. Kesesatan Pokok menjadi sesuatu yang "diperlukan" untuk mencapai Kebajikan Pokok, PENDERITAAN PERLU demi tercapainya KEBAHAGIAAN. Master Tiantai mengatakan, seorang Buddha menggunakan Kesesatan Pokok sebagai upaya yaitu menyelamatkan (Kebajikan) para makhluk alam samsara (Kesesatan). Ada makhluk samsara baru ada Buddha, kalau tidak ada makhluk samsara siapa yang disebrangkan oleh Buddha?

Demikian Nichiren Shonin sangat getol memplokamirkan ajaran ini, Kesesatan Pokok (racun) diubah menjadi Kebajikan Pokok (obat), bukan menghilangkannya. Banyak umat beliau yang menderita sakit diberikan semangat oleh Nichiren Shonin untuk terus berjuang, berkata bahwa penyakit dapat diubah menjaid Kesadaran Buddha. penyakit dapat menajdi titik tolak berkembangnya keyakinan dan Bodhicitta. Tanpa penyakit sulit sekali untuk dikatakan kita benar-benar percaya, jutsru pada saat sakit keyakinan kita diuji dan saatnya untuk membuktikannya.

Nichiren Shonin juga menderita ancaman eksekusi di Tatsunokuchi dan ancaman" siksaan lainnya, tapi justru dari sanalah beliau dapat membuktikan kebenaran Saddharmapundarika Sutra. Beliau membuktikan bukan hanya lewat ucapan saja, tetapi dari pengalaman hidup beliau sendiri yang berkali-kali lolos dari maut. Beliau dengan hati gembira menerima maut bukan sebagai penderitaan, tetapi mengubahnya menjadi "alat" untuk membuktikan kebenaran Dharma Sang Buddha!

Maka darti itu dalam Mahaparinirvana Sutra, Sang Buddha mengajarkan Sukha (sukacita), Nitya (kekekalan) dan Atman (Diri Sejati), kebalikan dari Dukha, Anitya dan Anatman. Bagi seorang Buddha, hidup ini adalah Sukha, Nitya dan Atman. Buddha mengajarkan bahwa HIDUP INI DUKHA KARENA SEBENARNYA HIDUP INI SUKHA! Tanpa menmgenali hakekat sejati Dukha, bagaimana anda bisa mengenal Sukha? Sukha dikenali dari realisasi anda tentang Dukha. Ketika Dukha berakhir di sanalah Sukha. Dukha berkahir bukan karena Dukha itu lenyap, tetapi Dukha itu ditransformasikan.

Buddha melihat semua makhluk sebagai Buddha, dunia Saha sebagai Tanah Suci. Manusia biasa memandang semua makhluk dengan derajat yang berbeda-beda, dunia Saha penuh dengan kemunafikan. Semuanya karena tidka asadar akan Dukha, bila sadar akan Dukha, maka semua akan menjadi Sukha. Bahkan apa yang dianggap Dukha oleh dunia dapat dianggap Sukha. Di sini BUKAN berarti keburukan itu dimuliakan sehingga dianggap Sukha, tetapi keburukan dianggap Sukha karena dari keburukan seseorang bisa belajar untuk menjadi baik, dan karena keburukan maka seseorang berkesempatan berbuat baik. Dari ketidakpuasan seseorang bisa belajar untuk puas.

Buddha memang juga masih bisa marah karena masih memiliki dunia Asura  (kemarahan). Bahkan para Bodhisttva pun menangis sedih melihat penderitaan para makhluk. Namun Buddha Bodhisattva tidak terperangkap, mereka mengubah kesedihan dan kemarahan menjadi sesuatu yang positif. Kesedihan mereka membawa pada tindakan aktif menolong semua makhluk (seperti para insan Tzu Chi yang banyak menangis ketika ritual kebaktian, dan pada praktiknya di lapangan mereka sangat welas asih dan aktif berkontribusi, jadinya ya bukan nangis gak jelas, tetapi ebnar" tangisan yang mentransformasikan diri sendiri) dan kemarahan mereka menyadarkan para makhluk (seperti kemarahan Vajrapani menyadarkan Shiva, kemarahan Marpa Lotsawa)

Ajaran Buddha tidak menyangkal potensi, keunikan dan hakekat masing-masing individu. Kelima unsur yang membentuk tubuh ketika mencapai kesadaran Buddha akan menjadi Nirmanakaya dan Stupa Pusaka yang sangat mulia. Masing-masing makhluk memiliki kesadraan Buddha yang mana masing-masing memiliki potensinya yang unik, menyatu dalam KONSER AGUNG Shunyata dan Anatman, Ketersalingbergantungan.

Ajaran Buddha yang mengajarkan Intirinsic Good dan Evil serta tanpa Prima Causa, menjadikan konsep "PENDERITAAN ITU PERLU" menjadi matang, tidak prematur. Penderitaan, besar atau kecil adalah sebab akibat yang ditimbulkan sang individu sendiri. Tiap individu memiliki Dunia Buddha, memiliki potensi mengatasi semua penderitaan kecil dan besar. Sudah tugas manusia untuk terus melatih dan membangkitkan serta mencapai kesadaran Buddha. Bila ada manusia byang tak kuat menahan penderitaan tertentu, itu adalah karena ia belum bisa memaksimalkan potensi ke-Buddhaannya, namun suatu saat, pasti bisa... just always romancing The Buddha inside us!

 _/\_
The Siddha Wanderer

159
Cape dehh.... namanya legenda Buddhis =_=... fantasi boii... terus dibikin novel....ya ga ada rujukan sutranya...

Yah tokoh-tokohnya banyak yang Buddhis, juga banyak tokoh Taois di sana. Sebenarnya bhiksu Fahai berniat menyadarkan Bai Su Zhen yang sebelumnya melakukan pertapaan Dharma, tetapi merosost ketika jatuh cinta sama seorang pria, niatnya baik walaupun dengan cara yang lumayan ketus. Bhiksu Fahai tidak menghalangi misi mencapai kesucian dari Bai Su Zhen, bahkan terkahir Fahai membebaskan Bai Su Zhen dari Pagoda Leifeng dan Bai Su Zhen berterima kasih pada bhiksu Fahai karena telah menyadarkannya.

 _/\_
The Siddha Wanderer

160
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 04 October 2011, 06:39:10 PM »
Quote
Bro William, Anda boleh bilang apa saja dan berpendapat apa saja...............bagi saya enjoy aja.......... ;D

Saya tak mau berpolemik lagi, kecuali yang enak diajak berdiskusi seperti cici kita Mayvise  _/\_

Turut menanggapi ya. Di atas sis. Mayvise hanya menanggapi tentang tata bahasa dhanuttono yang dianggap kurang pantas (bagi saya juga kurang pantas, tp ya terserah bro dhanuttono kalau emang stylenya begitu, ya tanggung jawabnya sendiri) dan sis Mayvise juga memperjelas apa yang anda kutip terakhir menurut pengertian Buddhisme yang benar.

Sedangkan saya dan bro.morpheus serta bro. Kainyn mempertanyakan doktrin Kristiani dan menyanggah klaim Kristiani atas agama Buddha yang tidak benar sekaligus menjelaskan pengertian Buddhisme yang benar. Sepanjang saya lihat, baik saya, bro. Morph dan bro. Kainyn sama sekali tidak mengejek Kristiani dan tidak membalas anda dengan penuh emosi, dan juga tidak menggunakan bahasa-bahasa plesetan yang merendahkan Kristiani. Tetapi kami mempertanyakan dengan TEGAS.

Bila anda menganggap orang yang enak diajak diskusi itu cuma yang sepandangan dengan anda, ya terserah... hahahah... kalau anda mau mencap semua orang yang mempertanyakan kebenaran yang anda yakini dianggap tidak enak diajak diskusi ya terserah anda. Kalau anda mau menyangkal bahwa anda tidak demikian, ya terserah anda.

Di sini sampai sekarang saya merasa diskusi saja, ENJOY juga, tidak ada niat berpolemik segala seperti "ketakutan" anda toh!

Dari awal postingan anda sampai terakhir pada topik ini, dilihat dari perubahan sikap tanggapan anda terhadap rekan" Buddhis, jelas-jelas menyiratkan maksud anda (entah pikiran anda yang rumit sadar atau tidak)... hahaha... maka jangan heran kalau bro. Menander dan william berkata seperti itu...

Bagi saya ajaran Kristiani adalah ajaran yang luar biasa menakjubkan. Saya punya banyak teman Kristiani yang luar biasa dan saya salut sekali dengan mereka, benar-benar menerapkan ajaran Yesus dalam hidup mereka sehari-hari. Dan banyak sekali dari mereka, terutama dari kalangan Khatolik, sangat menghargai agama Buddha, bahkan suka membaca buku Ajahn Brahm. Saya menghargai dan sangat menghormati itu semua, tetapi itu tidak membuat saya harus menerima Yesus sebagai Juruselamat saya.

 _/\_
The Siddha Wanderer

161
Hmmm.... efek CGI-nya buanyak sekali...berlebihan menurutku.. tapi kayanya bagus..

Btw, ini memang legenda "Buddhis" dengan campuran unsur Taois. Bai Su Zhen adalah murid dari Mahasattva Avalokitesvara, Bai adalah siluman yang sedang melakukan pertapaan Dharma untuk terlahir kembali menjadi seorang dewi surga. Bhiksu Chan Fahai menyadarkan Bai Su Zhen dengan menahannya di Pagoda Leifeng (tempat ini sungguh-sungguh ada, menyimpan relik sharira Buddha).

 _/\_
The Siddha Wanderer

162
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 03 October 2011, 06:48:04 PM »
Quote
Saya barusan dapat balasan e-mail dari BJ, dan dia bersedia bertemu dan memberikan waktu bagi saya untuk berdiskusi. Ternyata banyak juga para kawan2 Buddhis yang tertarik dan menuliskan email ke BJ untuk bertemu setelah membaca di blog Dede....... Saya ada kemukakan tanya jawab di DC, saran dia....jangan diterusin.....karena bukan bloq "Kristiani". Tidak ada manfaatnya jika berdiskusi dengan cara seperti itu, kecuali saya ada keraguan tentang kekr****nan, baru blog DC bermanfaat.......... Ya, benar juga.......karena saya lebih percaya Yesus dan segala pengajaran, maka saya harus say good bye to my fellow brothers........Ciao......
Tuhan berfirman, "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," Ulangan 30 : 19
Note : Mas Tidar : Beli buku "Tao De Qing" karangan Andri Wang(penganut Taoisme) terbitan Gramedia....Saya udah koleksi dan membaca abis.....

Hahahhahaha seharusnya anda tahu dari awal ini forum Buddhisme, maka jangan mengunggulkan Kristiani dan  cari-cari kesalahan Buddhisme di sini. Kalau anda melakukan itu, yah tanggung sendiri resikonya kalau mendapat pertentangan dari pihak Buddhis. Lagian argumen Kristiani seperti anda yang BJ kemukakakan, tidak ada bedanya dengan kritikan Ravi Zacharias dan mantan dosen Kristiani saya ttg agama Buddha, DAN MEMANG SELALU SEPERTI ITU ITU SAJA. Saya sudah tahu dan saya sudah tidak setuju dari dulu. Silahkan anda bertemu dengan BJ kalau mau, dan bahaslah Kristianitas, bukan membahas agama Buddha dengan seorang Kristiani dan anda berharap info yang benar darinya.

Hahahahha anda cuman baca buku Daodejing kok sudah berani mengatakan Taoisme tidak mengenal hukum karma? Silahkan saja anda tanya pada para sesepuh Taois Taishang Men, Zhengyi atau Quanzhen. Tanya apakah  mereka dapat mengaitkan Daodejing dan ajaran Tao dengan hukum karma?? Dan temuilah jawaban yang akan mengejutkan anda.

Kami umat Buddhis sangat menghormati agama dan pemeluk Kristiani. Bahkan Vatikan-pun sangat menghormati agama dan pemeluk Buddha. Hanya saja, kami Buddhis tidak akan pernah meghargai penjual kecap agama dan pemelintir ajaran agama lain. Saya sendiri tidka tertarik mengkritik Kristiani, tetapi saya sangat tertarik untuk menjawab klaim tidak benar dari pihak Kristiani ttg agama Buddha.

Bapa Khatolik Bede Griffiths yang dulu merupakan murid Theologian CS Lewis (penulis Narnia) saja sangat menghargai Buddha dan Buddhisme, demikian juga dengan Bapa Khatolik Thomas Merton. Semuanya mengagungkan Buddhisme. Vatikan mengirim pesan Waisak tiap tahunnya dan selalu mengaitkan perdamaian, sukacita, dan pencarian kebenaran.

 _/\_
The Siddha Wanderer

163
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 03 October 2011, 02:33:12 PM »
Quote
Dalam point ini, agama theistik tidak sependapat............... banyak contoh, bahwa segala sesuatu dibalik ciptaan ada penciptanya, misalnya komputer, radio dll

==

Apakah mereka menciptakan bahan-bahan pembuat komputer? Komputer bukan diciptakan tapi ditemukan dari bahan-bahan yang sudah ada dalam alam ini.

Quote
Jangan sempit pandangan Anda bro, Alhamdullilah itu bahasa Arab artinya Terpujilah Tuhan atau Halleluyah dalam Ibrani!! Tidak semua orang Arab identik dengan Muslim, ada juga yang Buddhis, kr****n, Jainisme dll........ Jadi kalo ketemu orang Buddhis kita bisa bilang "Alhambudo" artinya "Terpujilah Buddha"  ;D :)) :)) :))

Oohh siapa yang mempermasalahkan sehingga berpandangan sempit? Saya kan cuma nanya? Lagian jauh lebih baik anda mencintai dan menggunakan istilah salam Kristiani yang umum di Indonesia, alasannya ya pikirkan sendiri saja. Tidak usah jauh-jauh ke Arab atau agama tetangga segala.

Quote
Taoisme asli tak mengenal itu Karma......kecuali ada pemaksaan oleh ajaran Buddha.... Taoisme asli mengenal adanya Pencipta berpribadi........  :)

Next time gua tanyain ortu gua ya tentang Hinduisme........  :)

Hahahhahaha siapa bilang? Anda belajar dari mana? Silahkan menghubungi para Taois Taishang Men, Zhengyi dan Quanzhen di Indonesia ini!! Belajar apakah di Taoisme tidak ada karma?

 _/\_
The Siddha Wanderer

164
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 03 October 2011, 02:20:57 PM »
Quote
Jika hukum karma adanya sendiri, berarti ia sesuatu yang "maha" yang tidak diciptakan dan bukan personal artinya "impersonal" atau dikategorikan "ultimate truth", bukan???
Jika impersonal, bagaimana sesuatu yang impersonal dapat menghasilkan manusia yang "personal" ??? Jika ultimate truth mestinya yang dihasilkan juga ultimat moral????

Kebenaran sejati menurut Buddhisme adalah non-dualisme, bukan personal juga bukan impersonal, tetapi juga kedua-duanya. Semuanya adalah Hukum Ketersalingbergantungan (Pratityasamutpada) yang dinamis, antara personal dan impersonal dan ini disebut sebagai Dharmakaya. Jika demikian Tuhan Kristiani yang Personal, bagaimana bisa menciptakan sesuatu yang Impersonal? Ini juga kontradiktif, bila saya balik.

Quote
Bro, gua nggak ngerti lah terlalu metafisika,  mungkin benar juga ya Mahayana sutra sulit dipahami dan tersimpan 500 tahun dalam kerajaan naga ya???  :)
Apakah tulisannya terlalu mbleh atau ngawur......sampai manusia tak bisa mengerti??  ;)
Kata BJ : Aliaran Therevada manusia bisa menyelamatkan diri sendiri VS  aliran Mahayana : manusia perlu mantra, paritta dan bodhisatva agar bisa terbebas dari samsara....... Mana yang benar ini???  ;D

Hahahah saya tidak yakin anda memang benar-benar tidak mengerti. Karena anda sendiri yang mengatakan bahwa penderitaan itu perlu untuk tercapainya kebahagiaan. Sudut pandang Mahayana juga saya jabarkan demikian, hanya bedanya tanpa Prima Causa seperti ajaran Kristiani, yang mana membuatnya tambah membingungkan dan gak jelas.
Huahahahahha anda baca saja sejarah India, apakah ada masyarakat manusia bernama ras "Naga" yang sering diumpamakan dengan bahasa-bahasa fantasi "kerajaan Naga"? Kalau nada bingung ya telusuri tinjauan sejarah Nagarjuna sampai ngelontok dulu! 
Anda ini berbelit-belit saja. anda melafalkan mantra atau Sutra, bukankah itu juga usaha diri sendiri? Mantra atau Sutra adalah praktik pendukung pribadi, BUKAN mantra sihir nan ajaib seperti Harry Potter.

Quote
Apakah para Therevadin juga menafsirkan seperti apa yang Mahayadin tafsirkan??? Kata para Mahayadin, Saddharmapundarika Sutra merupakan sutra terunggul dari segala sutra yang pernah dibabarkan oleh Sang Buddha, apakah para Therevadin setuju???  ::)

Anda ini seperti mempertanyakan kebenaran Protestan dan Khatolik, mana yang benar? Atau Anglikan yang benar? Memangnya para kaum Protestan setuju dengan Api Penyucian dalam Khatolik, penghormatan patung dan Santo dalam Khatolik? Semuanya memiliki padnangan sendiri, demikian sudut pandang Mahayana adalah seperti itu. Saddharmapundarika Sutra adalah sutra umat Mahayana, ya tentu saja semua umat Mahayana berpandangan demikian, jangan campur-campurkan dengan Theravada!

Quote
Bro, boleh check ke para Therevadin dech.........Saya tahu dalam aliran Mahayana, Devadatta tidak dianggap sebagai tokoh yang jahat, malahan mulia, tapi para Therevadin bilang, Devadatta itu jahat sekali!!! Kalo Mahayana benar, berarti para Therevadin yang melakukan fitnah dong??? Fitnah lebih kejam darpada pembunuhan lho, kata ustad...... Bagaimana ini ????

Itu kan and ayang bilang fitnah, saya tidak memandang para Theravadin mengatakan Devadatta benar-benar jahat. Kalau benar-benar jahat, ia tidak akan diramalkan menjadi Pacceka-Buddha oleh para Theravadin. Dan menruut Mahayana, Devadatta juga memiliki sifat jahat, sama seperti Theravadin, dan sama-sama dikatakan terjerumus ke dalam neraka.

Kenapa dikatakan mulia? Ya ini berkaitan dengan praktik yang mana anda mengatakan orang yang menghina anda sebagai mulia, bukankah ini adalah praktik bagus untuk kesabaran dan contoh nyata memandang racuin menjadi obat? Segala ejekan yang diperoleh dijadikan objek pendukung kesabaran.

Quote
Waduuuh, kedengarannya sangat menarik ya.........ada Buddha Amitabha ada Buddha Shakyamuni.........ngomongan siapa yang harus dipercayai ya, apakah Buddha Amitabha(bukan tokoh history) dan Buddha Sakyamuni(tokoh history)????? Tambah pusing aja .... :o :o :o :o :o

Menurut aliran Sukhavati, Buddha Amitabha muncul di Bodhgaya sebagai Sakyamuni Buddha. Amitabha dan Sakyamuni adalah Ayah Ibu yang tidka terpisahkan. Menurut aliran Nichiren, Buddha Amitabha adalah Nisyanda-Buddha dari Buddha Shakyamuni, manifestasi tubuh dari Buddha Pokok Sakyamuni. Percaya pada Buddha Amitabha berarti anda percaya pada Buddha Shakyamuni (TOKOH HISTORI).

Quote
Beda bro konteknya, kemarin ludah = hujat, sekarang ludah = rambut panjang................ Kasih logika yang lebih jelas bro...........  ;D

Sama saja. Memang ada agama yang mengajarkan anda untuk bereaksi negatif pada sesuatu yang "tampak negatif?" Kenapa ia tidak berpikir saja: "wah ini orang meludah mungkin banyak lendirnya di tenggorokan karena sakit, buat apa saya marah, lebih baik saya bersihkan saja deh." Apakah agama Kristiani membenarkan untuk marah terhadap segala sesuatu yang negatif? Yah ga tau lagi kalau protestan, kalau Khatolik saya banyak melihat para Santo Santa yang mempraktikkan kesabaran yang luar biasa.

Quote
HAHAHAHAHA, coba direnungkan kembali.......apa isi pertanyaan saya, jangan digampangkan..........lihat kembali Hukum Karma dan ajaran-ajaran Buddha yang berkaitan dengan itu..............................  ;D ;D ;)

Atau anda yang memperumit?? Hahahaha... Karma seberat apapun, apabila anda sungguh-sungguh berpraktik purifikasi, bahkan 5 Karma Buruk Terberat, dapat DIPURIFIKASI dan anmda bebas dari alam neraka. Bukankah sungguh luar biasa Buddhisme ini. Meskipun tetap masih harus terjatuh ke neraka, dikatakan Bodhicitta akan tumbuh dalam hati anda, demikian jelas Avalokitesvara.

Quote
Beda bro 3 orang anak dengan sebuah komunitas/ kelompok yang berlabel bikkhuni, jangan disamakan.....Kelihatan logis pemaparan Anda, tapi ini sebuah komunitas tentu berbeda dong, kemarin ada yang kasih pendapat takut bikkhu nya disaingi.........ckckckckck.....pemikiran duniawi sekali....... Lebih baik dicheck kembali apakah cocok peraturan itu diterapkan kepada bikkhuni yang selisih peraturan hampir 100 peraturan dari bikkhu pria????:'( :'( :'(

Hahahah yang pasti berbagai kitab penjelasan Buddhisme atau Atthakatha tidak ada yang mengatakan kalau bhiksunya takut disaingi? Ini yang saya katakan anda termakan propaganda kaum Kristiani. Silahkan saja anda terus bingung, tapi kami umat Theravadin dan Mahayanis tidak pernah berpandangan demikian. Kenapa kok bisa beda dengan perumpamaan 3 orang anak, lebih baik anda jelaskan!

Quote
Bro, kamu tidak mengerti ajaran Buddha dengan baik dan sistematika, bagaimana Anda berani berbicara tentang "kerajaan sorga" yang tidak Anda mengerti??  ;D ;D
Ini saya ada kutipan singkat, "”Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran (= keadilan), damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm 14:17). Ketiga karakter ini merupakan nilai fundamental Kerajaan Allah. Dalam gagasan rabinik, Kerajaan Allah hanya dipahami secara spiritual meskipun juga ada nuansa eskatologis. Namun, dalam pewartaan Yesus, secara tegas dinyatakan bahwa Kerajaan Allah juga menjadi realitas saat ini (lih Mat 25). Maka, secara ringkas Kerajaan Allah dirumuskan sebagai keadilan, damai sejahtera, dan suka cita dalam Roh Kudus. Ini bukan sekedar soal perasaan atau emosi, melainkan juga kenyataan yang harus diterapkan di dunia ini.

Hahahahah dari postingan anda ini, semakin niat anda kentara kenapa anda posting di Dhammacitta  :)) :)) :))... Ya sudah terserah anda.
Ya saya tahu hal itu, mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini bukan? Yang Arya Bhiksu Thich Nhat Hanh juga membahas demikian di mana kajian beliau tentang paham Kristiani sangat mencerahkan dan luar biasa.

Jika ditinjau Kerajaan Allah anda terdiri dari tiga aspek perdamaian, kebenaran dan sukacita. Bukankah agama lain memiliki itu semua, dan menurut paham anda mereka tidka terselamatkan? Nah lho?

Tiga aspek Kerajaan Allah itu menurut paham anda diberikan oleh Roh Kudus yang merupakan Trinitas Allah, ini yang menurut saya tidak masuk akal karena berkah dari pihak EKSTERNAL (demikian terutama menurut Bapa" Gereja Awal). Sedangkan menurut Buddhisme, Buddha adalah realitas sejati diri kita sendiri, tidak diberikan oleh siapa-siapa, bersumber dari INTERNAL. Itu bedanya dengan anda! Dan lebih logika untuk mengatakan bhawa potensi itu ada dalam tiap diri manusia, bukan diberikan oleh pihak eksternal yang diskriminatif terhadap agama lain.

Quote
Maksudku ditulis dalam bahasa Tibet dan Mandarin, memang ada sebagian ditulis dalam bahasa Prakrit............ Coba cari dech, berapa banyak ahli yang ngaku percaya sutra Mahayana itu otentik dan bisa disejajarkan seperti kanon Pali????

Hahahhaha tulisan anda sebelum,nya tidak mencerminkan pendapat anda sekarang ini. Lihatlah bedanya! "Sebagian" kata anda? Ya memang sebagian yang berbahasa Sanskrit. Tetapi sebagian ini merupakan sutra-sutra penting Mahayana seperti Saddharmapundarika Sutra, dan Sukhavativyuha Sutra. Dan pokok ajaran Mahayana yang anda pertanyakan, sudah tercantum dalam Saddharmapundarika Sutra yang notabene sejajar dengan Kanon Pali. Untuk apa berbelit ke sutra lainnya?

 _/\_
The Siddha Wanderer

165
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Dari BUDHA Hingga YESUS
« on: 03 October 2011, 01:39:45 PM »
Quote
Bro, ortu ku kolot, dalam arti mereka harus dihormati dan minta ijin dulu, selama ini keluarga besarku masih memegang tradisi Chinese yang kuat........Aku ingin menjadi pengikut Yesus, setidaknya ortu ku harus tahu dan berharap mereka memahami apa yang saya gumulkan. Alhamdullilah, sabtu kemarin mereka datang ke Medan. Dan saya menceritakan pergumulan saya kepada mereka. Ternyata mereka menyetujui saya untuk menjadi pengikut Yesus, walau pun saya anak laki2 pertama dalam keluarga..... Dan saya ada ceritakan tentang peristiwa Ambapali kepada ortu, komentar mereka bahwa selama ini mereka juga tidak percaya itu "hukum karma", katanya kurang logis dan tak masuk diakal...  :) Kata mereka, mengapa orang lain yg berbuat, dan kita tidak tahu apa2 harus menanggung segala karma buruk mereka? Dimana letak keadilannya??? Karma dalam ajaran Hindu lebih memenuhi keadilan kata ortuku, namun demikian mereka juga tidak percaya.........( saya kaget, koq mereka tahu tentang ajaran Hindu ya?)  ;D........

Apakah anda sebelumnya adalah pengikut Muslim, kenapa menggunakan kata "Alhamdullilah" padahal anda hendak mengikut Yesus?

Wah, anehnya kenapa mereka gak jawab hukum karma menurut Taois ya? Bagaimana sih karma menrut Hinduisme menurut kedua ortu anda? hahaha

 _/\_
The Siddha Wanderer

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 95
anything