//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: renungan  (Read 16997 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #30 on: 23 January 2013, 08:40:13 AM »
Nancy Lanza tinggal di Newtown, sebuah kota kecil di Amerika, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai hobby unik, yaitu menembak. Hobby menembak ini telah dicintai sejak semasa gadis. Tidak heran ia sangat piawai dalam menembak dengan koleksi sejumlah pistol otomatis dan senapan.

Nancy ingin mewariskan hobby menembaknya kepada anaknya, Adam Lanza. Maka ketika Adam baru berusia 9 tahun, Nancy telah membawanya untuk belajar menembak dengan senjata sungguhan. Nancy mengajarnya cara menembak, cara perawatan senjata, dan cara aman mengunci senjata.

Nancy tidak sadar bahwa itu adalah kesalahan yang paling fatal bagi dirinya dan anaknya.

Adam, yang pendiam ternyata senang dengan pistol sungguhan, ia sering mengikuti ibunya ke arena tembak. Ketika kedua orang tuanya bercerai, Adam menjadi lebih tertutup dan jarang berkomunikasi, hingga suatu hari tindakannya telah menggemparkan seluruh Amerika, bahkan dunia.

14 Desember 2012 pagi, Adam Lanza yang telah berusia 20 tahun, mempersiapkan ranselnya, dalam ranselnya diisi dengan 3 pucuk pistol milik ibunya, dan magazine penuh dengan ratusan peluruhnya . Ia kemudian menyumbat telinganya, layaknya sedang menuju ke latihan perang. Ibunya, Nancy, yang melihat gelagat tidak benar dari anaknya, mencoba menghadangnya, tetapi naas, Nancy kemudian ditembak mati oleh anaknya sendiri.

Kisah Nancy ini memberikan kita contoh pelajaran yang pahit, bagaimana mendidik anak secara benar, dan menjauhi benda benda berbahaya.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #31 on: 23 January 2013, 09:45:31 AM »
lanjutan------
Adam ternyata bukan menuju ke arena tembak, ia malah jalan menuju ke sekolah SD Sandy Hook dekat rumahnya. Begitu sampai di sekolah itu, Adam langsung mengeluarkan pistolnya dan memasang magazine, ia mulai membantai secara babi buta pada anak anak yang dijumpai, juga beberapa guru yang menghalanginya. Mungkin ia sengaja menyumbat telinganya, sehingga tidak mendengar jeritan histeri anak anak maupun gurunya.

Salah seorang guru muda cantik yang sedang mengajar, Victoria Soto, begitu mendengar serentetan letupan senjata dan tangis histeri di kelas sebelahnya, ia buru buru membawa semua murid-muridnya kelasnya untuk bersembunyi. Ada yang dalam bersembunyi dalam lemari buku, dan sebagian diminta sembunyi dalam WC. Victoria sendiri dapat turut menghindar dan bersembunyi, tetapi ia sadar, jikalau ia juga ikut bersembunyi, penembak berwajah dingin itu pasti akan mencari dan menghabis semua murid-muridnya.

Adam yang diyakini sakit jiwa itu tiba di kelasnya, ia menghardik keras “Kemana semua anak-anaknya pergi?” Victoria dalam ketakutan masih sempat berbohong, mereka semua lagi di aula olah raga. Sebelum Adam menuju mencari anak-anak lain, ia langsung menembak mati Victoria.

Begitu Adam tidak menemukan anak anak di aula olah raga. Ia merasa semua anak telah kabur. Adam kemudian mengarahkan pistolnya ke dirinya. Adam langsung terkapar mati setelah membantai 20 anak dan 6 orang dewasa.

Victoria secara patriotik telah menyelamatkan murid muridnya. Ia adalah seorang pahlawan sejati di mata semua orang tua murid yang telah ia selamatkan. Saat hari pemakamkannya, 300 orang melayat dan mendoakannya. Salah seorang sahabatnya berkata, “Victoria selalu berkata pada saya, ia sangat sayang pada anak anak, selalu mendahulukan anak-anak, ia ingin melakukan yang terbaik bagi anak anak. Dan sekaligus bertindak sebagai orang tua, pelindung mereka saat anak anak itu di sekolah”.

Victoria Soto kini telah tiada, tapi nama harumnya senantiasa dikenang oleh murid-murid, serta orang tua mereka. Suatu pengorbanan yang sungguh luar biasa. ajining diri gumantung saka kedaling lathi”

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #32 on: 24 January 2013, 10:01:07 AM »
Ketika pertama kali Susan Boyle naik ke panggung dalam suatu acara pencari bakat, Britain’s Got Talent, pada awal Agustus 2008, banyak yang menahan geli. Ini bisa dimengerti, wanita yang berusia 47 tahun itu, berbadan gemuk, kikuk, berdandan pas-pasan, dan kelihatan telah terlalu tua untuk naik panggung lagi. Ketika juri menanyakan apa yang akan dipersembahkan dalam acara itu, dengan mimik yang terkesan lucu, ia menjawab singkat: “Nyanyi”. Ledaklah tawa pada penonton. Jelas sekali, Susan tidak ada sedikitpun bertampang artis, dan penonton meragukannya.

Namun ketika Susan mulai menyanyikan lagu “ I Dreamed a Dream”, lagu populer dari musical show sangat populer Les Miserbles, penonton semua sontak terdiam, takjud dan terbangkit semangatnya. Suara Susan mengalir sangat indah dan sungguh sangat merdu, bergetar, dan menyentuh kalbu. Tidak sedikit penonton yang menetes air mata, karena lagu yang dibawa Boyle itu begitu penuh perasaan dan menyentuh.

Selagi lagu itu dinyanyikan, penonton tidak henti-hentinya bertepuk tangan berkali kali sambil berdiri, termasuk para juri yang terkenal sangat tegas itu. Ini adalah penghormatan yang tertinggi dalam pertunjukan itu.

Acara Britain’s Got Talent itu disiarkan langsung berbagai televisi di banyak negara, dengan belasan juta pemirsa.

Walaupun pemenang kompetisi itu baru akan diumumkan 6 bulan kemudian, karena diikuti banyak peminat. Dalam beberapa minggu saja, nama Susan sudah melambung kemana-mana. Sebuah produser rekaman langsung mengontraknya.

Benar saja, albumnya “ I Dreamed a Dream” langsung menduduki tangga lagu UK Chart dalam beberapa minggu, dan berhasil terjual 400 ribu keping hanya dalam minggu pertama, dan menjadi album terlaris di Amazon sepanjang 2009.

Hingga akhir 2012 ini, Susan Boyle yang tadinya hidup sederhana ini, telah berhasil meraih 350 milyard rupiah.

Susan Boyle bukan saja terkenal di Inggeris, tetapi juga di Amerika. Oprah Winfrey langsung mengundangnya ke New York dalam acara bekennya ‘Oprah Winfrey Show’.

Begitu acara itu dimulai, Oprah, yang ternyata sudah tidak sabar, langsung mengajukan pertanyaan : “Anda mempunyai suara yang sedemikian indah, lalu mengapa Anda harus menunggu sekian lama, 47 tahun, untuk tampil di publik. Yakin suara indah itu telah ada sejak kecil bukan?”

“Saat saya dilahirkan, saya sempat kehabisan oksigen. Ini membuat perkembangan otak mengalami gangguan. Banyak yang mengejek saya terbelakang, dan saya sering menjadi bahan olok-olakan saja”, Susan memulai kisah hidupnya yang penuh dramatis.

“Ketika ibu tahu saya suka nyanyi, ia sering membawa saya ke gedung opera dan menonton penyanyi profesional. Ibu selalu mendorong saya untuk ikut lomba nyanyi. Namun saya selalu merasa belum siap untuk tampil”. Susan melanjuti kisahnya, “ Ketika menjelang ibu meninggal, ia masih mendorong saya, beliau berkata ‘KEJARLAH MIMPIMU, RAIHLAH MIMPIMU, KAMU PASTI BISA!’ . Dan saya membutuhkan cukup lama untuk membuktikan nasehat Ibu adalah benar, bahwa saya Bisa.”

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #33 on: 25 January 2013, 08:32:16 AM »
Sulit dipercaya, pagar sebuah pabrik elektronik yang berada di tempat padat penduduk di Beijing diperbolehkan dialiri listrik tegangan tinggi, itu tentu akan sangat berbahaya bila ada yang menyentuhnya.

Benar saja, seorang anak lelaki, Liu Wei, 10 tahun, ketika bermain petak-umpet bersama teman-temannya, tanpa sengaja kedua tangannya memegang ke pagar pabrik tersebut. Insiden itu telah membuat Liu koma hingga 45 hari lamanya. Dokter tidak mempunyai pilihan lain, terpaksa mengamputasi kedua lengannya yang gosong kering demi menyelamatkan nyawanya.

Ketika Liu siuman kembali, ia sangat terpukul begitu melihat dirinya telah tanpa kedua lengan lagi. Berhari-hari ia menangis meraung-raung. Ia sulit menerima kenyataan harus hidup tanpa lengan untuk selanjutnya.

Adalah kedua orang tuanya dengan sabar dan tiada henti-hentinya untuk membangkitan semangat hidupnya.

Ayahnya selalu berkata. “Kamu harus mampu hidup mandiri, makan, minum, dan cari makan dengan menggantikan lenganmu dengan kakimu”. Sedangkan ibunya selalu menasehati “Kamu tiada berbeda dengan anak normal lainnya. Untuk apa Tuhan menciptakan jari jari kaki manusia, kalau bukan untuk digunakan”.

Nasehat kedua orang tuanya tentu bertujuan baik, agar kala kedua orang tuanya telah tiada, Liu dapat hidup mandiri.karena dengan menggantikan jari kaki sebagai jari tangan bukanlah hal yang mudah.

Liu Wei pantas dipuji, ia tidak peduli betapa sakit, lecet, kaku, kram, dan capek kakinya, ia terus melatih kelincahan jari jari kakinya untuk melakukan segala hal.

Dalam beberapa bulan saja ia telah lincah menggunakan kakinya. Gerakan jari-jari kakinya sangat lincah. Ia dapat menulis bagus, makan, minum, mengambil barang, membuka buku, bahkan mengosok gigi, tanpa kendala. Liu tidak berhenti disana, ia mulai belajar olah raga renang dan sepak bola. Ajaibnya, beberapa medali emas dalam renang juga bisa ia raih dalam beberapa kompetisi.

Ini tentu membanggakan orang tuanya. Mereka terus mendorongnya untuk belajar lebih banyak hal lagi.

Ketika usianya 19 tahun, Liu Wei dibawa mengunjungi seorang pelukis cacat terkenal, yang dapat menghasilkan lukisan indah, hanya dengan kakinya. Ini kemudian menginspirasinya, untuk terjun ke dibidang kesenian, yaitu seni musik.

Ayahnya juga seorang pencinta musik, membelinya sejumlah buku musik dan piano. Dengan tekun Liu mulai belajar main piano. Namun sulit bisa mendapatkan guru piano untuk mengajarnya, karena kebanyakan guru langsung menolak telak, mereka mengatakan belum pernah ada yang bisa bermain piano dengan jari kaki.

Liu tidak berkecil hati, ia malah mencoba menenangkan ayahnya “ Tidak masalah, aku pasti bisa melakukannya, dan akan lebih piawai dari guru guru piano itu.”

Luar biasa semangat Liu, siang malam ia berada di depan piano, mulai belajar bagaimana menekan tuts-tuts piano dengan tepat. Walaupun ada sebagian nada yang tidak mungkin ia mainkan, namun Liu mulai menciptakan gaya permaiannya sendiri.

Setelah 4 tahun bersusah payah, akhirnya Liu yakin ia telah siap menjadi pemain piano profesional. Ia mendaftar diri dalam acara pencari bakat, “China’s Got Talent”.

Di depan ribuan penonton dan jutaan pemirsah televisi, Liu membuat mereka berdecak kagum, tidak sedikit yang menangis terharu, betapa menakjubkan dan indahnya permain piano Liu. Tidak tanggung-tanggung, lagu yang dimainkan itu bukan sekedar lagu biasa, tetapi lagu klasik pianis ternama asal Prancis, Richard Clayderman, yakni "Mariage D'amour"

Ini kemudian mengantarnya menjadi juara dalam acara seri pertama di tahun 2010.

Kini, Liu sibuk menekun dirinya untuk menjadi komposer, musisi profesional dan bercita-cita menjadi produser rekaman.

Jikalau Liu dapat mengejar dan meraih mimpinya, tanpa harus keluh kesah akan ‘kekurangan’nya. Lalu bagaimana dengan semangat Anda dalam menjalankan hidup ini?

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #34 on: 26 January 2013, 09:05:42 AM »
John Wayne Gacy adalah seorang pemain badut yang tinggal di Chicago, Amerika. Ia terkenal sangat ramah, lucu, dan pintar menghibur anak-anak. John juga dikenal sangat dermawan yang suka membantu orang lain. Sifat positip ini, membawa John Gacy selalu kebanjiran panggilan dimana ada pesta yang ada hubungan dengan anak-anak. Tentu anak anak sangat menyukainya.

Namun warga Chicago dan seluruh Amerika sangat terperanjat, ketika foto John Gacy terpampang di halapan depan Newsweek terbitan 8 January 1979. Tertulis dengan tulisan tebal “ Badut Penjagal, John Wayne Gacy”.

Berita itu menulis, pada tahun 1972, sejumlah anak remaja yang dilaporkan hilang, kemudian tahun tahun berikutnya, jumlah anak yang hilang terus bertambah. Hingga tahun akhir 1978, total kehilangan telah mencapai 33 orang. Para orang tua di Chicago sangat cemas dengan berita kehilangan sejumlah anak ini, mereka mendesak polisi segera mengungkap mysteri itu.

Polisi setempat tidak berhasil melacak kemana perginya semua anak remaja itu, anak anak itu bagaikan ditelan bumi saja, tanpa ada sedikitpun meninggalkan jejak. Akhirnya polisi meminta bantuan FBI untuk mengungkap kasus ini.

FBI mulai menyimpulkan, bahwa anak anak ini bukan melarikan diri dari rumah, untuk mencari kehidupan sendiri. Karena di Amerika sangat populer anak anak remaja telah dipaksa mandiri untuk mencari kehidupan sendiri, apalagi tingginya penceraian yang sering menelantari anak-anak. Keyakinan FBI ini, karena sebagaian anak yang hilang itu berasal dari keluarga baik baik dan anak-anak yang mempunyai prestasi baik di sekolah.

FBI mulai bekerja siang malam, mencari siapa saja yang pernah berhubungan dengan anak anak ini. Baik itu guru, tetangga, family bahkan teman teman mereka. Dan mereka menyimpulkan bahwa semua anak anak itu pernah hadir dalam pesta yang dimeriahkan oleh si badut John Gacy. Namun, ketika berkali-kali FBI memeriksa rumahnya, tiada terdapat satupun petunjuk mengarah ke dirinya.

Untuk mehilangkan kecurigaan polisi, Gacy malah sengaja mengajak polisi untuk makan malam di rumahnya. Ia begitu yakin, bahwa makan malam itu akan menghilangkan kecurigaan pada dirinya selanjutnya. Kepiawaian menutup semua kejahatian itu berjalan mulus. Namun ketika sedang makan malam itu, angin yang berembus dari ventilasi terasa berbau aneh, amis bagaikan bau bangkai. Angin itu berembus dari pekarangan belakangnya.

Keesok harinya FBI membongkar paksa pekarangannya, terjejer rapi puluhan mayat, yang sebagaian telah tinggal tengkorak.

John Gary dinyatakan sebagai pembunuh tunggal. Ia mengaku mengindap kelainan homoseksual. Ia menyetubuhi semua anak anak remaja itu, sebelum membunuh untuk menutup kelainan sexualitasnya . Gacy dihukum mati pada 1994.

Di Indonesia, kejadian serupa juga pernah terjadi. Very Idham Henyaksyah yang sering dipanggil Ryan, juga dikenal sebagai guru ngaji, kalem dan modis. Ryan dari Jombang itu, kemudian terungkap telah membunuh dan menguburkan sejumlah korban dalam rumahnya. Ryan juga didakwa mati dengan membunuh 11 korban.

Baik John dan Ryan, mempunyai kesamaan, mereka sama sama pendiam dan suka menyendiri. Tampang mereka jauh dari pembunuh darah dingin lainnya, mereka selalu mudah senyum, pintar berbicara dan ramah. Itu tentu adalah topeng dari manusia yang berwajah setan yang sangar.

Seorang pengajar terkemuka, Ki Dong Kim menulis “......mereka yang suka menyendiri dan memendam rasa dan pikirannya, mudah kerasukan pikiran jahat, karena selalu terpaku pada pikiran sendiri. Dan bila itu adalah pikiran negatip, lama kelamaan akan menjadi Kelainan Jiwa.”

Belajar dari kisah John dan Ryan, kita harus selalu mengisi pikiran kita dengan hal hal baik. Berhati-hatilah untuk tidak memendam pemikiran kita, dengan selalu menyendiri. Itu bisa berbahaya.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #35 on: 26 January 2013, 01:29:30 PM »
Pada suatu senja seorang pria melihat seorang wanita tua berdiri di samping mobil Mercedesnya, dia kelihatan sangat gelisah dan membutuhkan bantuan. Lalu pria itu menepikan mobil tuanya dan menghampiri wanita itu bila ada sesuatu yang bisa dia bantu.

Walaupun wanita tua itu tersenyum di wajahnya, terlihat wajahnya menampilkan kecemasan, melihat tampang wajah pria yang kusut dan miskin, setelah satu jam tidak ada yang datang membantunya, dia berpikir apakah pria itu berniat jahat padanya.

Pria itu bisa membaca pikiran wanita itu, lalu dia berkata : “Saya Bryan Anderson, saya kemari untuk membantumu. Kenapa tidak masuk saja ke mobil, karena udara semakin dingin. Biar saya atasi ini semua.”

Ternyata mobil wanita itu mengalami kempes ban. Karena hari mulai gelap, juga kondisi tepi jalan yang tidak rata, Bryan terpaksa masuk ke kolong mobil untuk memasang dongkrak di tempat yang tepat. Beberapa kali dongkraknya lepas, dan kuku jarinya menjadi lecet terluka. tapi Dia merasa lega akhirnya dia berhasil mengganti bannya juga.

Wanita tua itu membuka jendelanya, dia kelihatan sangat lega, begitu Bryan sudah selesai, dia katakan bahwa dia tinggal di daerah St Louis, suatu kawasan yang terkenal kaya. Dia mengeluarkan beberapa lembaran ratusan dolar untuk diberikan pada Bryan sebagai jasa membantunya. Dengan senyum Bryan menolak pemberian itu, dia ada disana bukan karena pekerjaannya, tetapi kerelaannya untuk membantu, walaupun saat itu dia sedang membutuhkan uang.

Dia hanya katakan : “Jikalau Ibu sungguh ingin membayar kepada saya, lain kali ketika melihat ada orang yang membutuhkan bantuan, bantulah dia” Bryan menambahkan “........dan ingatlah saya”.

diapun lalu berpamitan.

Tidak jauh dari sana, wanita itu melihat ada sebuah cafe di pinggir jalan, karena hari telah senja, dan suhu semakin dingin, dia memutuskan untuk mengisi perut disana. Cafe itu kelihatan sedikit suram, lampunya rada redup, tidak ada pemanas didalamnya.

Walaupun dingin, hatinya menjadi hangat ketika seorang pelayan membawakannya anduk kecil, itu sangat membantu rambutnya yang basah ketika lama menunggu diluar.
Dia memperhatikan pelayan itu sepertinya sudah hamil tua, dengan jalan kesana kemari sambil melayani tamu dengan sedikit susah payah.

Wanita tua itu merasa yakin, bahwa pelayan itu terpaksa bekerja dalam kondisi demikian, karena pasti membutuhkan uang. Lalu dia teringat pada Bryan.

Setelah dia selesai makanannya, dia membayar dengan uang lembaran $100, saat pelayan itu ke kasir untuk membayarkan bill, wanita itu langsung menyelinap pergi, itu membingungkan pelayannya, mengapa dia pergi dengan tinggalkan uang tip sebesar $ 85. Saat dia membersihkan mejanya, dia menemukan secarik kertas bertuliskan “Kamu tidak berhutang apapun pada saya, tadi saya dibantu orang, seperti saya membantumu sekarang. Jikalau kamu ingin membalas, bantulah orang lain saat kamu lihat dia membutuhkan’.

Dibawah kertas itu terselip $ 400

Malam itu saat si pelayan pulang kerja, wajahnya sangat cerah. Uang tip sebesar itu, akan sangat membantu biaya kelahiran anaknya, dimana suaminya belum mendapat kerja yang tetap. Saat dia sampai di rumah, suaminya telah tertidur, dia memberikan ciuman ringan dan berbisik.........”Semua berlangsung mulus.....saya mencintaimu Bryan Anderson”.----si pengganti ban.

Suatu RANTAIAN CINTA.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #36 on: 26 January 2013, 01:37:04 PM »
Harry Houdini, pesulap ulung yang terkenal dengan trik trik meloloskan diri, antara lain ikatan tali, borgol, rantai , dalam bak air, dll. Jantung penonton selalu dibuat berdebar-debar melihat pertunjukan seru dan penuh bahaya.

Houdini selalu membanggakan dirinya bahwa dia sanggup melepaskan diri dalam sel tahanan tidak LEBIH dari satu jam , dan dengan sesumbar dia menantang sel penjara mana yang ingin mengujinya.

Suatu hari sebuah penjara yang baru selesai dibangun, di Edinburgh- Inggeris, menyatakan bahwa sel penjara mereka sangat aman dari pembobolan. Mereka lalu menantang Houdini : “Ayo cobalah sel kami” dan Houdini menyetujuinya.

Houdini masuk ke dalam sel penjara itu dengan penuh keyakinan. Setelah dia dengan sukses lakukan ratusan kali sebelumnya di banyak sel penjara.

Houdini dibiarkan sendiri dalam sel penjara dan begitu pintu sel itu ditutup. Houdini melepaskan bajunya dan mulai bekerja. Dia melepaskan tali pinggangnya, yang menyelipkan sejumlah baja fleksibel yang kuat sepanjang 10 inci. Dia membungkuk di depan pintu itu dan mulai mengutak-atik lubang kuncinya.

Setelah 30 menit , dia masih belum berhasil membuka pintu selnya, dan ekspresi keyakinan di wajahnya mulai perlahan sirna.

Setelah satu jam berlalu dia sudah mandi keringat, dan pintu masih belum berhasil dibukanya. Wajahnya mulai terlihat tegang.
ini adalah waktu terlama yang pernah dia alami,dia sudah diselimuti rasa takut dan malu yang belum pernah dia alami.

Setelah dua jam berlalu, dan karena kecapekan serta ditambah dengan kepengapan dalam sel tahanan itu, Houdini jatuh pingsan, dan beban badannya menimpa pada pintu sel, dan mendorong pintu sel itu terbuka.

Pada kenyataannya, pintu itu sudah terbuka 1 jam yang lalu(ini diketahui oleh sistem monitor keamanan penjara).namun karena kepanikan dia tidak mendorong pintunya.

pintu Itu hanya terkunci di dalam satu tempat, yaitu dalam pemikirannya. Dia merasa bahwa pintu itu masih terkunci kuat.

Ketika Anda merasa dalam pikiran Anda itu terkunci - terhalang oleh suatu hal – maka itu seolah-olah terkunci kuat, walaupun semestinya tidak. Maka kita akan gagal melepaskan diri kita dalam masalah .-----TERKUNCINYA PIKIRAN. KADANG LEBIH SULIT DIBUKA DARI PADA KUNCI PINTU.
« Last Edit: 26 January 2013, 01:42:26 PM by Hadisantoso »

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #37 on: 27 January 2013, 10:20:42 AM »
Peter Farrely adalah seorang pria yang sangat suka dengan bunga. Ia mempunyai rumah yang besar dengan halaman yang luas. Halamannya ditanami dengan berbagai bunga yang warna-warni. Perpaduan warna bunganya juga sangat serasi, sehingga membuat halamanannya menjadi sangat indah.

Ini membuat setiap orang yang melewati rumahnya yang tanpa pagar, akan berhenti sejenak untuk melihat bunganya, bahkan tidak jarang yang berfoto dengan latar belakang halamannya. Mereka selalu memuji indahnya halaman Peter, ini tentu sangat menyenangkan Peter.

Namun kebanggaan Peter akan tamannya tidak berlangsung lama. Tanpa diundang, tanpa ditanam, bunga Dandelion tiba-tiba tumbuh di antara halamannya. Pada awalnya Peter berusaha mencabuti semua bunga Dandelion itu, namun bunga bandel itu tetap datang dan tumbuh kembali. Sehingga membuatnya sangat jengkel.

Dandelion adalah sejenis tanaman liar yang sangat mudah tumbuh dan berkembang. Bunga ini menghasilkan biji-biji berbentuk kapas, yang dengan tiupan angin akan membawanya tumbuh dimana ia mendarat.

Karena rasa kebencian pada Dandelion itu sudah memuncak. Ia pergi mencari pakar tanaman untuk mencari tahu bagaimana membasmi bibit Dandelion secara effektip. Ia bahkan menulis surat kepada walikotanya, meminta kebijakan walikota untuk membasmi tuntas semua bibit bunga Dandolin, agar tidak tumbuh liar kemana-mana.

Sang pakar tidak mampu memberi advis yang memuaskan. Namun akhirnya ia menerima balasan surat dari walikota, yang bertuliskan
Cara terbaik untuk mengatasi masalahmu, adalah belajar untuk mencintai Dandelion itu”.

Persis seperti apa yang dikatakan Mahatma Gandhi : “Kebencian hanya bisa diatasi dengan Cinta”.

Nasehat dari walikota itu mulai mengubah cara pandangnya pada Dandolin, Peter secara perlahan mulai belajar akan sifat bunga itu, ternyata mempunyai keindahan tersendiri. Dan ia mulai menyukainya.

------------------------------------------------------------------------------##########-------------------------------------------------

Ada orang yang kebetulan berkuasa atau berpengaruh,dan karena BENCI nya terhadap etnis/suku tertentu,maka dia berusaha untuk memusnahkan etnis/suku itu,dan terjadilah pembantaian masal ,ini ada kejadian nyata.

Ada sekelompok orang yang merasa telah disakiti oleh Negara Amerika,maka kelompok itu amat sangat MEMBENCI apapun yang berbau amerika,kebenciannya terhadap Negara tsb termasuk masyarakat/rakyat Amerika begitu kuatnya,sehingga apapun yang dilakukan oleh orang amerika selalu dipandang negative,untuk melampiaskan kebencian itu mereka melakukan apa yang disebut teroris,dan korban kematian sudah tak terhitung.

Ada sekelompok orang yang BENCI terhadap keyakinan lain(agama),dengan berbagai upaya mereka lakukan untuk menyerang,menghancurkan atau melenyapkan kelompok komunitas itu.

Dan masih banyak lagi contoh2 yang terkait dengan BENCI.

Di sekeliling kita------,

begitu banyak jenis tanaman/tumbuh tumbuhan,pasti ada jenis tertentu yang tidak kita suka.bahkan bisa kita benci.

begitu banyak spesies binatang,pasti ada yang tidak kita suka bahkan bisa kita benci.

Begitu banyak etnis/suku ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.

Begitu banyak macam karekter manusia ,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.

Begitu banyak macam pemaham,keyakinan(agama,kepercayaan,aliran) dan tradisi budaya,pasti ada yang tidak kita suka bahkan ada yang kita benci.

Coba anda bayangkan,bila semua yang tidak anda suka itu ,anda rubah MENJADI BENCI,sudah pasti dalam diri anda,pikiran anda akan DIPENUHI oleh BENCI,BENCI dan BENCI.

akibatnya-----

diri anda akan dipenuhi oleh KOTORAN.---kotoran tsb sangat menghambat kecerdasan,bermeditasi dan anda akan menjadi orang2 bodoh seperti contoh2 diatas.------berusaha melenyapkan atau setidaknya menyerang segala sesuatu yang tidak anda suka.
dengan dipenuhi rasa benci,----akal sehat,moral,etika atau tata krama akan hilang dari anda.
padahal apa yang tidak anda suka itu,disisi lain pasti ada kebaikan dan keindahannya, hanya karena rasa benci itu semua kebaikan tidak akan anda temui.

Lalu bagaimana dengan slogan---semoga semua makhluk bahagia.????

Coba renungkan.

Jangan biarkan rasa BENCI ada di diri anda.

semoga bermanfaat.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #38 on: 27 January 2013, 12:02:03 PM »
Karl Wallenda, lahir di Jerman, mempunyai hobby yang unik, yakni berjalan di atas tali. Semenjak usia 6 tahun dia sudah menunjukkan kebolehannya pada keluarganya.
Seiring dengan menanjak usianya, keahliannya ini semakin berkembang. Jarak tali yang ditempuh juga semakin panjang, jarak terpanjang pernah dia lalui adalah sepanjang 550 meter, demikian juga jarak ketinggian dari permukaan tanah semakin tinggi, setinggi dua gedung pencakar langit yang ada.

Kehebatannya berjalan di atas tali telah membumbungkan namanya. Dia telah memecahkan beberapa rekor dunia di bidangnya ini, maka tidaklah mengherankan setiap pertunjukkannya diumumkan, puluhan ribu orang pasti datang untuk menyaksikan pertunjukan yang penuh bahaya itu.

Namun, sungguh naas baginya, ketika melakukan aksinya di atas dua gedung pencakar langit di kota San Juan, Puerto Rico, dia tergelincir, jatuh bebas ke bawah, dan tewas seketika.

Banyak spekulasi yang beredar akan tragedi itu, bahwa kegagalannya pasti karena tiupan angin yang kencang menghempasnya jatuh, ada juga yang katakan cuaca dingin saat itu, telah melicinkan bentangan tali yang dilaluinya.
Namun istrinya Karl, membantah semua spekulasi itu, dia berkata : “Selama 3 bulan ini, suami saya selalu berpikir tentang jatuh, berbeda dengan sebelumnya tidak pernah mempunyai ketakutan akan jatuh, itu tidak pernah terlintas dalam pikirannya.
Karl sepertinya mengerahkan seluruh tenaganya untuk tidak jatuh, dan bukan berjalan di atas tali”.

Sesungguhnya Karl telah men-takdirkan dirinya sendiri untuk gagal, dia terus menerus mengatakan pada dirinya bahwa dia akan jatuh.

Ini kembali membuktikan pada kita untuk kesekian kalinya, bahwa pemikiran negatif akan selalu memberi impak yang negatif pula.

Seorang penulis terkenal, Curt Goad menulis :

“ Kita perlu menyadari bahwa pikiran-pikiran negatif tidak memiliki kuasa dalam diri manusia.
manusialah yang memberikan kuasa padanya.”

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #39 on: 27 January 2013, 12:15:40 PM »
Ban Kao, adalah seorang pemuda sederhana, yang tinggal di kota kecil Pak Chong- Thailand. Dia terpaksa mengambil alih perusahaan ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Perusahaan ayahnya itu, adalah menjual pakan ternak, khususnya pakan ayam. Selama beberapa dekade, bisnis ayahnya itu sepi pengunjung, dan semakin tahun barang jualannya semakin tipis, dan karyawannya terus berkurang.

Toko ayahnya terletak di daerah strategis, sehingga banyak pedagang yang mengincar tokonya, karena mereka yakin Ban Kao pasti tidak mampu mempertahan bisnisnya. Mereka sangat yakin, suatu saat toko strategis itu pasti akan dilepas. Keyakinan mereka itu tentu beralasan, karena Ban Kao masih muda, kelihatan polos dan sederhana, belum banyak pengalaman bisnis, bagaimana bisa meneruskan bisnis ayahnya yang telah sangat sepi pengunjung itu. Sehingga banyak yang meremehkannya.

Ban Kao memang sederhana, namun dia sangat rajin dan tiada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan dalam otaknya. Ban Kao berpikir keras bagaimana dia bisa memajukan bisnisnya.

Suatu hari toko Ban Kao terlihat didatangi truk yang membawa beberapa ribu anak ayam. Ini tentu membingungkan para pedagang sekitarnya. Mereka mengetawainya, “Gila itu anak, modalnya sudah tipis, jual pakan ayam saja tidak laku , siapa lagi yang mau membeli anak ayam?”.

Dan mereka lebih dibingungkan lagi, ternyata Ban Kao tidak menjual anak ayamnya, melainkan membagi gratis anak anak ayam itu kepada anak anak yang lalu lalang di depan tokonya. Dalam waktu singkat anak anak ayam itu sudah terbagi habis semuanya.

Lalu apa yang terjadi?

Ternyata dalam waktu singkat itu, tokonya terlihat dipadati pengunjung, yang datang membeli pakan ayam. Mereka itu, kebanyakan adalah orang tua dari anak anak yang mendapat anak anak ayam gratis itu.

Ide besar, yang dikatakan ide gila itu,telah membuat bisnisnya bertumbuh pesat. Dari tahun ke tahun, tokonya bukannya dijual, tetapi bertambah luas, dan karyawannya kemudian terus bertambah.

Kisah sukses Ban Kao kemudian banyak ditiru pedagang dalam bisnis lain, yakni dengan memberi lebih dahulu, kemudian memetik di akhirnya.
sering kita mendapat surat undangan dari sebuah perusahaan atau penerbit kartu kridit untuk mengambil hadiah di suatu tempat,gratis memang.
tapi di tempat itu anda akan di kerumuni oleh spg untuk menawarkan produk2 dari perusahaan mereka,konsep ini sekarang lagi musim.

anda ingin mendidik atau menasehati anak atau teman,jangan langsung to the poin menunjuk kesalahan mereka,pakailah teknik Ban Kao --------PENDEKATAN ------tunjukkan bahwa anda peduli dan sayang terhadap mereka,bila perlu dipuji dulu prestasi positif mereka,niscaya niat anda akan lebih mudah tercapai.

silahkan mencoba.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #40 on: 28 January 2013, 08:30:03 PM »
Soichiro lahir di sebuah keluarga pandai besi yang jujur di Jepang. Karena ketrampilan sebagai pandai besi, bengkel ayah selalu diminta untuk reperasi alat pertanian, sepeda, motor diesel, dan lain-lain. Ketrampilan ini kemudian turun ke Soichiro kecil.

Ketika usianya baru 8 tahun, Soichiro rela naik sepeda hingga 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Ia ingin tahu bagaimana suatu mesin itu berkerja.
Ketika desanya, Komyo, Jepang Tengah, mulai dilintasi mobil. Perhatian Soichiro langsung tersedot ke mobil.

Ketika berusia 16 tahun, Ayahnya lalu memasukkannya ke bengkel sebuah mobil. Disinilah bakat dan kecintaan pada mesin permobilan itu tumbuh. Soichiro lebih memilih melek dari pada tidur, malam malam ia selalu mengintip mesin mobil dibalik kaca bengkel majikannya yang sudah tutup.

Soichiro sangat genius dan kreatip. Ia selalu ingin mengetahui lebih dari apa yang dilihat. Sehingga semua gajinya dihabiskan untuk membeli buku-buku tentang mesin. Tidak puas dengan hanya membaca buku tentang mesin, ia lalu mendaftar ke universitas bidang teknik mesin. Pagi hari ia kuliah, sorenya di balik ke bengkel untuk menguji apa yang telah ia pelajari di kampus.

Soichiro tidak menyukai mata kuliah lain yang tiada kaitan dengan mesin. Sehingga ada beberapa mata kuliah yang tidak ia ikuti. Ini tentu menjadi tegoran dosennya.

Soichiro memberi alasan, “ Saya kuliah bukan untuk mencari ijazah, tapi untuk mempelajari apa yang langsung bisa saya praktekkan.”

Alasan yang diberikan Soichiro itu tidak masuk akal dan dianggap sebagai penghinaan terhadap institusi pendidikan, ia kemudian dikeluarkan setelah 2 tahun berkuliah.

Ini tentu membuatnya kecewa, karena di benaknya banyak sekali ide ide liar tentang mesin yang ingin ia wujudkan. Ia lalu berkomentar : “ Bukannya orang diberikan makanan saat kelaparan, malah dijelaskan bagaimana makanan itu bekerja dalam tubuh serta fungsinya.”

Larangan untuk kuliah tidak serta merta menghentikan cita-cita dalam mewujudkan mimpinya. Ia mulai melakukan berbagai percobaan, dengan menggantikan jari jari kayu dengan logam, untuk meredam goncangan, membuat ring piston mobil, dan berbagai masalah mesin. Awalnya semua tidak berjalan mulus, banyak sekali kegagalan. Namun Soichiro yang sering sakit, kehabisan uang, lelah, tidak pernah berhenti, hingga akhirnya ia dapat mewujudkan impiannya.

1947, ketika kalah pada Perang Dunia II, ekonomi Jepang porak poranda. Bensin sangat sulit ditemukan, sehingga mobil-mobil tidak dapat banyak digunakan. Ide menggantikan mobil lalu muncul, Soichiro lalu memasang sebuah motor pada sepedanya. Ini membuat Soichiro tidak perlu mengayuh sepedanya lagi. Ia dapat keliling kota dengan santai tanpa lelah.

Penemuannya ini membuat ‘heboh’ kotanya, kemudian menjalar ke seluruh Jepang. Permintaan ‘sepeda motor’ buatan Soichiro begitu tinggi, ini memaksanya mendirikan pabrik sepeda motornya.

Untuk menghormati jasa ayahnya, maka produksi dan pabriknya ia namakan marga keluarganya : HONDA. Itu adalah awal berdirinya Honda yang kini telah menjadi perusahaan raksasa dunia, dengan asset ratusan milyard dollar.

Kisah kesuksesan HONDA, mengispirasi kita bahwa perjuangan untuk berusaha menjadi yang tebaik tidak henti-hentinya dilakukan, kegagalan demi kegagalan yang pernah dihinggapi kehidupan justru merupakan PECUTAN ke arah lebih kuat dari sebelumnya.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #41 on: 29 January 2013, 09:16:12 AM »
Pada era ‘60 dan ‘70, gembong Mafia bertumbuh subur di Amerika. Khususnya di beberapa kota besar seperti New York dan Chicago.
Gembong Mafia itu terkenal sangat bengis dan kejam. Mereka tidak segan-segan menghabisi siapa saja yang mencoba menghalangi bisnis kotor mereka. Sehingga perjudian, pelacuran dan obat bius, yang semua dilarang saat itu, bertumbuh subur tanpa kendala. Tiada satupun aparat negara yang berani atau berniat untuk mengambil resikso melawan gembong gembong mafia itu. Ini tentu karena eratnya kongkalikong antar gembong penjahat dengan penegak hukum setempat.

Namun ketika seorang polisi, Francesco Vincent Serpico, yang baru pulang dari Perang Korea dimasukkan ke dalam NYPD, Satuan Kepolisian New York. Kenyamanan mafia mulai terusik. Semula Serpico hanya seorang polisi biasa saja, tetapi ketika Serpico yang dikenal sebagai polisi idealis, bersih, anti suap dan berani itu diangkat menjadi detetip, emosinya pun mulai membara untuk mengganyang habis gembong-gembong penjahat itu.

Satu hal yang ia sadari dan yang paling sulit untuk melaksanakan tugasnya, karena kejahatan sudah mengakar dan mustahil dibrantas. Hampir semua aparat di NYPD telah disuap untuk membiarkan kejahatan itu kian merajalela. Sehingga Serpico sulit mendapatkan dukungan dari kesatuannya.

Serpico tidak kehabisan akal, selain terpaksa bertindak sendiri, ia meminta bantuan informasi teman-temannya dari Brooklyn, dimana ia dilahirkan. Brooklyn terkenal sebagai tempat yang paling hitam di New York dan pusatnya bandar-bandar heroin itu berada.

Dengan informasi teman-temannya, Serpico mulai menggebrek bandar-bandar obat terkutuk itu dan menyeret satu persatu mafia.

Salah satu mafia, Rudy Corsaro, yang dengan susah payah dibawa ke kantor polisi, malah terlihat santai santai saja. Di kantor polisi ia malah bercengkerama dengan leluasa bersama beberapa polisi disana

Awalnya Serpico terlihat santai melihat itu semua, tetapi tiba tiba ia mendekatinya, lalu memukul jatuh Rudy Corsaro ke lantai, memelorotkan celananya, lalu membuangnya ke sel.

Walaupun Serpico tahu jelas banyak oknum NYPD yang terang terangan terlibat dalam berbagai kejahatan, ia tidak dapat mengambil tindakan apapun, ini karena adanya kode etik di tubuh kepolisiannya, yaitu “Blue Code of Silence” yang tidak tertulis, tetapi terikat, tentang sebagai anggota polisi, ia tidak boleh membuka aib atau kesalahan atau kejahatan anggota polisi lainnya, apalagi atasannya.

Gebrakan nekat dan berani Serpico tentu membuat mafia gentar dan marah, demikian juga oknum oknum dalam tubuh NYPD. Mereka bertekad menghabisi Serpico. Pembunuh bayaran pun disewa dan menjebak Serpico.

Ia dijebak dengan informasi tentang lokasi bantar obat, dan disana Serpico ditembak. Namun beruntung ia tidak mati, tapi kakinya cacat. Kecacatannya memaksa ia menggundurkan diri, untuk keamanan dirinya, ia menetap di Swiss.

Di tempat pengasingannya, Serpico masih tidak tinggal diam, ia menulis testimoni tentang kebobrokan di NYPD, serta merajalela-nya mafia di Amerika. Testimosinya dimuat luas di media cetak. Masyarakat Amerika marah dan mendesak pemerintah untuk membongkar habis kejahatan dan memperbaiki NYPD. Lalu Terbentuklah Dewan Kehormatan Independen untuk membongkar kejahatan sekaligus merombak total jajaran NYPD.

Serpico diberi penghargaan medali “The Medal of Honor”, suatu penghargaan tertinggi bagi mereka yang berjasa untuk negara Amerika.

Pada tahun 1973, Hollywood mengangkat kisah nyata Serpico ke layar lebar, diperan sangat cemerlang oleh bintang kawakan, Al Pacino. Film ini sangat sukses dan masuk dalam nominasi Academi Awards 1974, dan kini menjadi leganda polisi dunia.

Seorang politisi Inggris, John Dalberg Acton mengomentari kisah Serpico, menulis : “Power Tends to Corrupt. Absolute Power, Corrupts Absolutely”

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #42 on: 30 January 2013, 08:35:01 AM »
Siapa yang tidak mengenal Oprah Winfrey dengan acara talk-show “The Oprah Winfrey Show”. Suatu acara talk-show yang mempunyai rating tertinggi yang pernah tercatat di pertelevisian Amerika hingga sekarang.

Pada tahun 2012, namanya tercatat dalam majalah Forbes sebagai wanita terkaya di dunia dengan aset sebesar 1.5 milyard dolar, mengalahkan Celine Dion dan Madona. Sungguh sulit bisa membayangkan bagaimana Oprah yang di masa kecilnya sedemikian berantakan dan pahit hidupnya, bisa begitu cepat berubah sesukses sekarang.

Oprah Winfrey lahir di Mississipi dari pasangan Afro-Amerika. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedangkan ibunya seorang pembantu rumah tangga. Ketika ia masih sangat kecil, kedua orang tuanya berpisah dan cerai. Oprah kecil tinggal bersama ibunya.

Sebagai pembantu rumah tangga, ibunya terpaksa harus pergi subuh hari dan pulang larut malam. Ini membuat hidup Oprah miskin berantakan dan terlantar, ia sering kabur dari rumah dan tidak mendapat pendidikan yang layak, baik di sekolah maupun dari orang-tuanya.

Ketika di usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, ia diperkosa oleh saudara sepupunya serta teman-temannya. Di usia 13 tahun Oprah harus menelan kenyataan pahit, hamil dan melahirkan. Namun bayinya meninggal setelah dua minggu dilahirkan.

Ayah Oprah tidak tega melihat kehidupan dan penderitaan anaknya, lalu memaksa Oprah tinggal bersamanya. Oprah tidak menyukai ayahnya, yang terkenal sangat disiplin dan keras, karena selama ini ia telah terbiasa dengan kehidupan bebas di lingkungannya. Namun ia tidak mempunyai pilihan sehingga terpaksa tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.

Ayahnya mendidiknya dengan keras, tidak henti-hentinya diberi nasehat dan pandangan hidup. Oprah dilarang keluar rumah, kecuali ke sekolah, ia diharuskan membaca buku, membuat ringkasannya setiap minggu.

Pada awalnya Oprah merasa sangat tertekan,namun perlahan ia sadari bahwa didikan keras inilah yang akan menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan mewariskan sifat ayahnya, disiplin tinggi.

Prestasinya mulai menonjol di sekolah, ia meraih angka tertinggi. Prestasi tinggi ini kemudian membuatnya terpilih menjadi wakil murid SMA ke Gedung Putih. Beasiswa pun melancarkan langkahnya meraih pendidikan tertinggi di Universitas.

Di usianya ke 19 tahun, Oprah menjadi wanita Negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV di Amerika, Oprah memulai debut dalam talk-show ‘People Are Talking’ , tetapi kurang berhasil.

Mengenang kembali masa kecilnya yang tertekan, menderita, miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif. Ia yakin pasti banyak orang yang sedang hidup seperti dirinya dulu. Maka timbulkan ide untuk MEMBANTU SESAMA. Ini kemudian mengispirasinya untuk menciptakan acara talk-show “The Oprah Winfrey’s Show”.

Talk show ini selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan, dari berbagai kalangan, dari politikus, celebritis, pengusaha, ibu rumah tangga, hingga penyapu jalanan. Oprah selalu menutup acaranya dengan mengajak seluruh pemirsa telivisi, yang berjumlah puluhan juta orang, untuk bersama, mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Acara bincang-bincang ini kemudian menjadi tambang emas bagi Oprah. Uang mengalir deras ke koceknya. Betapa tidak selama 25 tahun, sebanyak 630 episode ditayangkan dan sebanyak 630 kali pula, acara ini meraih tingkat tertinggi dalam talk-show di rating televisi Amerika. Sungguh luar biasa!!!

Sayang sekali, Oprah telah menghentikan acara bincang-bincang ini pada dua tahun yang lalu.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang TIDAK MAU MERATAPI NASIBNYA, yang berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya. Dengan MENTAL BAJA ia mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses.

Semangat perjuangannya pantas kita teladani.
disiplin tinggi tidak hanya berlaku di tempat kerja,di rumah tapi dimana saja,termasuk di dunia MAYA.
karena akan membentuk sebuah KEBIASAAN bila kita berdisiplin tinggi dimanapun kita berada.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #43 on: 31 January 2013, 08:34:03 AM »
Sebuah naskah cerita pendek yang dipasang di koran Perancis pada 1884, dengan judul “ The Diamond Necklace” = ( Kalung Mutiara ) oleh Guy de Maupassant, ternyata telah menjadi inspirasi bagi beberapa sutradara untuk diangkat dalam beberapa film layar lebar, termasuk film Cina dengan judul “The String of Pearls”. Serta di 2007, naskah ini diangkat kembali dalam bentuk pertunjukan Opera bertema musik di Eropa.

Mengapa naskah yang telah berusia seabad lebih itu masih mempunyai daya tarik sedemikian tinggi? Ini tentu karena naskah ini mengandung pesan moral yang sangat tinggi. Dan rasanya tepat untuk dijadikan inspirasai bagi kehidupan masyarakat kini.

Isi naskah Maupassant ini adalah tentang Mathilda, seorang wanita cantik dengan suaminya yang berprofesi sebagai guru. Penghasilan suaminya yang kecil memaksa mereka hidup dengan sederhana, dan ini yang membuat Mathilda selalu terlihat murung dan tidak bahagia, karena Mathilda selalu berobsesi bisa diterima oleh wanita kaya dan kalangan atas.

Akhirnya impian Mathilda untuk bisa berkenalan dengan kalangan atas bisa terwujud, ketika suatu hari suaminya pulang dengan membawa undangan pesta dari Menteri Pendidikan. Mereka tahu pesta tersebut pasti akan dihadiri oleh banyak bangsawan dan kalangan atas.

Karena melihat istrinya mengeluh tidak mempunyai gaun yang bagus untuk dikenakan dalam pesta itu, suaminya merelakan memberinya $ 400, uang yang ia tabung dengan susah payah untuk membeli senapan berburu. Uang tersebut kemudian digunakan Mathilda untuk membeli sebuah gaun pesta yang mewah. Untuk menyerasikan gaunnya, tanpa sungkan ia mendatangi teman lamanya yang kaya untuk dipinjami sebuah kalung untuk dikenakan pada pesta itu.

Tanpa banyak bertanya, temannya meminjaminya seuntai kalung bertata berlian yang indah.

Benar saja, Mathilda menjadi pusat perhatian banyak orang, mereka pada memuji keindahan kalung berlian itu. Ini tentu sangat menyenanginya. Kesenangan malam itu langsung sirna saat usai pesta itu. Ketika berada di mobil ia baru sadar ia lupa memasang kembali kalung itu, ketika melepaskan kalung untuk membersihkan keringat di lehernya di toilet. Ia pun buru-buru kembali ke tempat pesta, namun kalung itu telah lenyap tanpa bekas.

Dengan rasa malu dan penyelasan mendalam ia mencoba mencari kalung yang sama di berbagai pelosok kota. Akhirnya ia menemukan kalung yang hampir sama, tetapi harganya sangat tinggi, $ 36.000, ini tentu di luar kemampuan suaminya untuk membelinya. Sebagai seorang yang bertanggung jawab, suaminya terpaksa menjaminkan rumahnya ke bank, untuk mendapatkan pinjaman membeli kalung untuk dikembalikan pada temannya.

Setelah 10 tahun kemudian, cicilannya baru selesai, dan saat bertemu kembali dengan temannya, Mathilda baru berani menceritakan tentang kalung yang sempat hilang itu. Mendengar itu, temannya kaget sekali, ia berkata “Kalung itu hanya bernilai $ 500, itu adalah kalung imitasi, bukan asli”.

Mathilda hampir jatuh pingsang mendengar itu. Ia baru sadar, bahwa ia telah membayar sangat mahal untuk suatu GENGSI, dan juga karena ia malu bertanya. Ia baru sadar bahwa status temannya yang kaya, telah membuat ia selalu beranggapan apapun yang dikenakan pasti adalah yang mahal, asli, bermerek mahal, waluapun itu adalah suatu imitasi belaka.

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Karena Anda tidak akan pernah punya cukup waktu dan dana untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #44 on: 31 January 2013, 01:47:36 PM »
UANG BICARA:

Namaku UANG,... aku tidak memiliki wajah cantik,juga fisik yg kuat..namun aku punya kemampuan untuk merombak tatanan dunia.

Mengatur negara:
Percaya tidak..? Lihat gejolakan mata uang dunia, lihat kebangkrutan anggota Uni Eropa satu persatu, anda akan tau betapa besar kekuatanku. Sehingga semua negara akan merubah kebijakan2 karena aku.

Dulu seluruh dunia mengangap US dollar yg terhebat, terus Euro, sekarang semua anggap Renmingpi yg paling hebat.
Tapi aku tahu diriku, aku tuh suka ber-ubah2 susah dipredikisi, bisa sangat mahal, tiba2 bisa sangat murah, bahkan tdk ada nilai.

Merubah Perilaku Manusia:
Manusia terhipnotis karena aku. Aduh...berapa banyak orang karena aku, menjual kepribadian, menjual tubuh, menghianati teman......

Aku tdk mengerti perbedaan orang soleh dan bandit, tapi manusia memakai aku sebagai patokan derajat, menentukan kaya dan miskin.

Aku juga bukan iblis loh, tapi ada orang demi aku melakukan kekejian.
Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri gara2 aku akhirnya pisah.

Aku juga bukan Tuhan loh, tapi manusia menyembah aku seperti menyembah Tuhan, bahkan hamba2 Tuhan lebih menghormati aku daripada menghormati Tuhan, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang..

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa koq malah manusia mau jadi budakku?.

Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Sorry ya ,aku hanya bisa menjadi alat bayar bon obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang nyawa anda.

Kalau suatu hari anda harus jalan dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa nemanin anda, anda harus jalan sendiri bertemu dgn sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA....

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an dgn anda, apakah waktu hidup anda menggunakan aku dengan baik, atau sebaliknya menjadikan aku sebagai Tuhan...

Ini informasi terakhirku, aku tuh ga ada loh disurga, jadi jangan mencari aku disana..