//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: renungan  (Read 16999 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #15 on: 17 January 2013, 08:19:26 AM »
target dan cita cita
Ketika Tyrone Curtis Bogues, berusia 7 tahun, ia selalu bermain bola di halaman garasinya. Ia mencoba memasukkan bola ke ring basketnya, tetapi bolanya jarang bisa masuk ke dalam ring yang terlalu tinggi baginya. Karena penasaran iapun bertanya kepada ayahnya “ Ayah, mengapa ring basket itu harus pasang tinggi tinggi, bukankah akan sulit memasuki bola ke dalamnya?”

Dengan tersenyum, ayahnya lalu membawa Bogues ke lapangan basket di taman perumahan mereka, disana sejumlah orang dewasa sedang serius bermain basket. Sang ayah lalu berkata : “ Kamu lihat apakah semua pemain itu tingginya sama dengan ring?”

Bogues masih tidak puas dengan jawaban ayahnya, terus bertanya : “ Lalu bagaimana mereka bisa memasukkan bola dengan ring setinggi itu? Kan lebih baik ring itu diturunkan?”

Ayahnya lalu membawanya turun ke lapangan setelah pertandingan seru itu usai. Bogues lalu memandangn baik baik ring itu, matanya lalu beralih ke sepatu para pemain itu, apakah ada terpasang per yang bisa membantu mereka melompat dan memasukkan bola ke ring. Bogues paham betul bahwa ring itu memang tinggi, bukan hanya fatamorgana saja saat dilihat dari luar lapangan. Tetapi mengapa harus setinggi 3 meter?

Sang ayah bisa membaca pikiran anaknya, ia kemudian menjelaskan “Bogues, rahasia dari pemain itu bisa memasukkan bola adalah terletak pada lompatan dan kekuatan tangannya, dan ditambah dengan gerakan cepat, maka mereka berhasil masukkan bola.”

Keesok hari dan seterusnya, terlihat Bogues selalu berlatih sendiri dan ia mulai mempunyai keyakinan bahwa ring basket tinggi bukanlah masalah, semakin hari semakin banyak tembakannya yang masuk ke dalam ring. Ayahnya yang selalu memberikan advis cara bermain yang baik, juga sering membawanya menonton pertanding bola basket di kotanya, Baltimore, Maryland.

Ternyata latihan keras Bogues tidaklah sia sia. Ia telah mengikut beberapa perlombaan yang bergengsi, kemudian berhasil masuk dalam pertandingan NBA ( Asiosiasi Bola-basket Amerika ).

Pada awalnya, ketika turun kie lapangan, banyak orang meragukannya, juga sering mengetawainya, karena Bogues terlihat ‘kecil’ dengan 160 cm, berada dengan rata rata pemain yang tingginya 180 cm. Namun dalam sekejab penonton mulai menyorakinya namanya “Bogues! Bogues!”, ini tentu karena ia selalu menjadi bintang lapangan, setiap bola ditangannya pasti berhasil menciptakan angka dari shoot dalam berbagai poisisi sulit sekalipun. Dan justru karena tubuhnya yang pendek, ia selalu terlihat gesit dan selalu berhasil mencuri bola dari pegangan lawannya yang semua tinggi.

Kini Bogues telah pensium dari NBA. Tahun 2008 NBA mengumumkan catatan rekor yang pernah dicapai dalam pertandingan NBA, Bogue berhasil mencetak 6.858 angka, berhasil membantu terciptanya 6.727 angka, 1.369 kali mencuri bola lawan. Suatu prestasi yang luar biasa bagi seorang yang tercatat pemain terpendek di NBA.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah merasa target yang dihadapi dalam hidup ini terlalu tinggi, bahkan hampir mustahil untuk mencapainya. Tetapi, justru target memang dibuat tinggi agar kita harus ‘BERUPAYA’ mencapainya. Belajarlah dari keberhasilan Bogues – Bila kita yakin bisa melakukannya, maka semuanya akan menjadi mudah.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #16 on: 18 January 2013, 08:25:24 AM »
KEKURANGAN BUKANLAH HALANGAN UNTUK MERAIH SUKSES.

Labonya Siddique dilahirkan sebagai anak gadis kecil yang cantik dan menarik, semenjak kecil ia selalu suka membaca buku buku model dari sejumlah foto model, ia juga selalu meniru gaya gadis gadis cantik itu. Labonya selalu berkata kepada ibunya suatu hari kelak, ia ingin menjadi seorang foto model juga.

namun Sungguh naas nasib Labonya, ketika berusia 8 tahun, lampu petromak yang ia pakai untuk belajar meledak, kecelakaan ini membakar sebagai wajah, leher serta bagian atas tubuhnya. Walaupun nyawa Labonya dapat tertolong setelah koma berhari-hari, tetapi meninggalkan luka permanen di wajah bagian kiri bawah, leher dan tubuhnya.

Namanya juga anak anak, teman teman sekolahnya bukannya menaruh simpati padanya, malah selalu mengejek dengan lukanya itu. Mereka selalu memanggilnya ‘Labonya Jelek’, ‘Labonya Cacat’. Labonya bukan hanya merasa sakit luka bakar itu, juga luka hati akan ejekan ejekan temannya. Sehingga ia selalu memakai baju dengan kerah tinggi, dan itu dapat membantu menyembunyikan bekas luka yang sangat parah.

Ketika ia menanjak dewasa, cita-cita untuk menjadi foto model masih tetap melekat kuat, ia seolah-olah lupa akan bekas lukanya, ia begitu yakin suatu hari ia bakal menjadi foto model. Ia mengirimkan sejumlah fotonya hampir ke semua perusahan fashion yang ada di London, dimana ia tinggal. Tentu ini adalah hal yang mustihil. Karena biasanya untuk menjadi foto model, harus mempunyai wajah dan tubuh yang cantik dan tanpa cacat. Tetapi Labonya tidak menggubris hal ini.

Dan benar saja, ketika usianya 21 tahun, perusahaan fashion raksasa NEXT yang telah mempunayi 700 toko itu, tertarik untuk menjadikannya sebagai model mereka. Ini tentu sangat menyenangkan Labonya. Pihak NEXT mengatakan hati mereka cukup tergetar melihat kondisi Labonya, walaupun meninggalkan cacat luka,ia mempunyai semangat dan keberanian untuk menjadi foto model. Mereka melihat Labonya mempunyai wajah yang cantik, menarik dan ceriah.

Cita cita Lobanya akhirnya tercapai juga, Foto Labonya dengan pakaian cantik yang berukuran raksasa dipajang sepanjang jalan pada pembukan toko NEXT di kota Burnley, Inggeris. Banyak yang memuji foto Labonya, mereka berkata bahwa catat sebagian wajahnya tidak mengganggu kecantikannya. Justru karena adanya cacat itu, lebih menarik perhatian banyak orang untuk datang ke tokonya.

Foto Labonya Siddique kemudian juga mengisi di beberapa majalah fashion Inggeris. Disana ia memberikan sejumlah komentar, bahwa ia berharap perjuangan hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang mungkin bernasib sama dengannya atau siapapun yang tengah memperjuangkan mimpi mereka.

Kekurangan seseorang bukanlah halangan untuk meraih sukses

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #17 on: 19 January 2013, 08:43:09 AM »
hari esok akan lebih baik

salah satu acara talk show yang paling poluler di dunia adalah “The Oprah Winfrey Show” yang dipandu oleh selebriti kondang Oprah Winfrey. Acaranya selalu ditonton jutaan pemirsa baik di Amerika sendiri maupun di dunia. Salah satu acara Oprah yang sangat diminati, adalah ketika ia mengundang tamunya ‘Liz Murray’ untuk berbincang-bincang. Ini membuat hampir semua pemirsa bertanya-tanya, siapa gerangan gadis berusia 30 tahun itu.

Dengan nada perlahan, Liz Murray memulai kisahnya : "Saya dilharikan pada th 1980, di daerah yang paling kumuh, paling keras dan paling tinggi kriminalitasnya di New York, yaitu Bronx. Kedua orang tuaku adalah hippie. Ketika saya dilahirkan mereka telah menjadi pecandu obat. Saya yakin mereka masih mencintai kami, saya dan adik saya, namun perhatian mereka pada kami mulai berkurang, karena mereka tidak bisa lepas dari ketergantungan pada kecanduan obat. Kehidupan kami yang telah miskin menjadi lebih miskin lagi, ketika satu persatu barang yang ada di rumah dijual semua, mulai dari televisi, kulkas, mesin ketik, semuanya dijual demi untuk membeli kokain dan heroin. Ayah juga jarang pulang ke rumah, sedangkan kami selalu dibuat panik melihat ibu sering muntah-muntah di rumah. Hampir semua tangannya penuh dengan bekas jarum.”

Liz terhenti sejenak, ia mencoba menahan air matanya begitu ia mengenang masa lalunya. Kemudian Liz melanjuti, “Ibu bahkan tega mencuri uang ulang tahunku, yang diberikan oleh teman teman. Bahkan kalkun pemberian gereja saat Thanksgiving pun dijual, untuk digantikan dengan obat. Saya dan adik sering kelaparan, kami sering terpaksa memakan es batu saat kami sangat lapar. Kami juga berbagi pasta gigi untuk makan malam”, ia berkata lirih, sambil menghapus air mata tidak kuasa ia bendung lagi, begitu mengenang kembali pahitnya hidupnya.

Ketika Liz berusia 15 tahun, ibunya meninggal karena terkena HIV dan AIDS. Ayahnya juga meninggal dengan penyakit yang sama beberapa tahun kemudian.

Setelah kehilangan ibunya, kehidupan Liz lebih parah lagi, ia tidak mampu membayar uang sewa rumah, sehingga harus tinggal di gubuk, terkadang di jalanan. Adiknya sedikit beruntung, bisa mendapat tempat di sofa di rumah temannya.

Karena harus berpindah-pindah, Liz jarang ke sekolah, teman-teman sekolah sering menjauhinya, karena ia sangat tidak rapi dan bau. Akhirnya Liz memilih keluar dari sekolah.

Satu satu nasehat yang ia selalu ingat dari ibunya adalah ‘Hari esok akan lebih baik‘. Ini membuatnya semangat untuk bangkit kembali. Ia lalu mencari kerja di siang hari, dan mengambil kelas malam untuk belajar. Ketika di usianya 17 tahun, ia mampu menyelesaikan SMA dalam dua tahun.

Gurunya yang prihatin akan kehidupannya, juga kagum akan kecerdasannya, mencoba mengirimkan nilai-nilainya ke pada Universitas Harvard. Dan ternyata benar, Liz memenuhi syarat untuk diterima di Harvard, dan untuk membayar biaya kuliahnya yang sangat mahal, New York Times bersedia memberinya beasiswa.

Liz lulus dari Harvard dengan nilai yang cermerlang pada 2009 lalu, kemudian ia langsung menulis sebuah buku berjudul “Breaking Night”, yang langsung menjadi ‘best seller’. Salah satu kalimat yang menarik yang dalam bukunya “ Kendati saya telah mendapat gelar doktor dari Harvard, saya tidak ingin menyandang pada nama saya untuk mengelabuhi orang. Karena saya adalah salah satu dari orang orang di jalanan yang dijauhi itu”.

Kini Liz cukup sibuk karena selalu diundang berbicara dengan tokoh ternama dunia, seperti Bill Clinton, Tony Blair, Mikhail Gorbachev dan Dalai lama. Liz hanya berpesan, “ Tolong selamatkan para remaja, jauhi mereka dari godaan obat obat dan kehidupan ‘geng’. Kepada semua muda mudi, janganlah gunakan kesengsaraan di masa remaja sebagai alasan untuk bertindak negatip.”

KERJA KERAS yang diterapkan secara TEPAT dan secara CERDAS, dan berpikir dalam cara yang TEROGANISASI, pasti akan membawa SUKSES.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #18 on: 19 January 2013, 02:48:22 PM »
1. Masalah bukanlah masalah jika tidak dipermasalahkan.

2. Masalah bukanlah masalah, tapi cara kita memandangnya itulah masalah yang sebenarnya.

3. Masalah ada bukan untuk melemahkan kita tapi justru untuk mendewasakan dan menguatkan kita.

4. Masalah itu seperti api yang memanaskan emas, semakin panas apinya semakin murni emasnya.

5. Masalah adalah salah satu bukti bahwa kita hidup, karena hanya orang mati yang tidak punya masalah.

6. Masalah adalah jalan utama menuju kebijaksanaan, karena kebijaksanaan tidak akan terbukti tanpa masalah.

7. Masalah merupakan jalan tercepat menuju kesuksesan.

8. Masalah merupakan guru terbaik yg pernah ada dalam kehidupan.

9. Masalah itu ibarat sebuah pertandingan, kita harus memenangkannya sebelum mendapatkan hadiahnya.

10. Masalah adalah kesempatan utk menguji kita.

Jangan takut jika kita menemui masalah, Hadapilah masalah kita ... Jangan lari daripadanya.

"Jadi jangan takut atas setiap masalah dαlαm hidupmu,
karena munculnya masalah merupakan karma buruk yang telah berbuah,
semakin banyak yang telah berbuah,berarti simpanan karma buruk anda semakin berkurang.

tapi ingat ---jangan cari masalah !!!!!-----jangan mengundang masalah !!!!
karena masalah yang dicari dan diundang adalah benar benar masalah.
apa contohnya ??
harimau itu ganas,jangan coba coba menantangnya.
narkoba itu jahat,jangan coba coba untuk mencobanya.
bohong itu seperti candu,sekali bohong akan ada yang ke 2,3 dst.

selamat istirahat sambil di renungkan.
semoga bermanfaat.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #19 on: 19 January 2013, 02:50:30 PM »
Bukan karena hari ini Indah
kita menjadi Bahagia,
tapi krn kita bahagia,
maka hari ini menjadi Indah.

Bukan karena tdk ada Rintangan,
kita menjadi Optimis,
tapi krn kita Optimis,
maka rintangan menjadi tdk terasa.

Bukan karena mudah,
kita menjadi yakin bisa,
tapi karena kita yakin bisa,
maka semuanya menjadi mudah.

Bukan karena semuanya baik,
kita menjadi tersenyum,
tapi karena kita tersenyum,
maka semuanya menjadi baik.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #20 on: 21 January 2013, 08:29:28 AM »
CEMBURU BUTA

Anda pasti sering mendengar istilah "cemburu buta". Tapi mungkin tidak tahu jelas dari mana asalnya bahwa kata 'cemburu' itu kemudian harus ditambahkan dengan kata 'buta'. Cemburu Buta sering diartikan sebagai cemburu yang berlebihan, tanpa alasan.

Namun kini 'cemburu buta' betul betul mempunya definisi yang sesuai dengan istilahnya.

Baru baru ini dalam majalah The Psychological Science menjelaskan, bahwa para psikolog Amerika telah melakukan sejumlah percobaan dengan melibatkan sejumlah pasangan kekasih, mereka menyimpulkan cemburu yang berlebihan dapat memberikan impak serius pada kondisi fisik, khususnya penglihatan.

Percobaan dilakukan melibatkan pasangan kekasih. Cara kerja percobaan ini adalah menampilkan gambar pemandangan indah dan gambar yang buruk bergantian acak pada komputer. Sang wanita diminta untuk mengambil gambar pemandangan indah. Sementara itu, sang pria duduk di sebelah pasangannya, dan diminta untuk menilai daya tarik foto gadis seksi yang muncul di layar komputernya. Ini sengaja dilakukan untuk menilai rasa 'kecemburan' si wanita.

Di tengah percobaan itu, si wanita yang melihat pasangannya melirik pada foto wanita cantik lainnya, dan ketika rasa cemburunya timbul, ia akan menjadi kehilangan kemampuan untuk memilih gambar dari pemandangan indah yang muncul di layarnya.

Para peneliti menyimpulkan bahwa cemburu yang berlebihan bisa menyebabkan terganggunya penglihatan, dan secara terus menerus akan menimbulkan kebutaan.

Maka berhati-hatilah dengan cemburu buta yang bisa membuat menjadi buta.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #21 on: 21 January 2013, 04:38:28 PM »
PENSIL DAN PENGHAPUS

Pesan ini sangat singkat,tetapi mempunyai makna yang sangat dalam.

Terdengar percakapan antara Pencil dan Penghapus :

Pensil : Saya minta maaf....

Penghapus : Untuk apa? Kamu tidak membuat suatu kesalahan apapun.

Pensil : Saya minta maaf, karena saya, engkau selalu disakiti. Setiap kesalahan yang saya lakukan, engkau selalu saja ada disana untuk menghapusnya. Setiap engkau menghilangkan kesalahan saya, engkau terus terkuras bagianmu. Engkau menjadi lebih kecil dan lebih kecil terus.

Penghapus : Itu benar, tetapi saya tidak masalah. Saya telah tercipta untuk melakukan ini. Saya tercipta untuk menolongmu ketika kamu melakukan kesalahan. Walaupun saya sadar suatu hari kelak, saya akan tiada lagi dan kamu akan menggantikan saya dengan yang baru. Saya bahagia mejalankan tugas saya. Jadi janganlah risau. Saya tidak suka melihatmu sedih.

Percakapan antara pensil dan penghapus ini sangat menginspirasikan.
Orang tua bagaikan penghapus, dimana anak-anaknya adalah pensil. Mereka selalu ada untuk anak-anaknya, memperbaiki kesalahan mereka. Terkadang, orang tua juga pernah disakit, dan menjadi lebih lelah dan tua, bahkan terkadang meninggal, dan anak-anaknya akan menemukan seseorang yang baru ( pasangannya ).
Tetapi orang tua tetap bahagia dengan apa yang dilakukan anak-anaknya, dan selalu tidak suka melihat kesayangan mereka itu risau atau sedih. Itu adalah pengorbanan orang tua pada anak-anaknya.
Cinta kasih orang tua.

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: renungan
« Reply #22 on: 21 January 2013, 04:41:29 PM »
Tulisan ini sangat inspiratif. Trims buat om Hadi

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #23 on: 21 January 2013, 04:44:28 PM »
Seorang pemuda sangat mendambakan sebuah mobil sport di sebuah showroom yang selalu dia lewati setiap dia pulang dari sekolahnya.
Beberapa kali dia mencetuskan keinginan akan mobil tersebut pada saat dia tamat belajar, dia tahu ayahnya mampu membelinya.

Saat wisudanya hampir tiba, pria itu tetap menunggu tanda tanda apakah ayahnya telah membeli mobil itu, tetapi ayahnya tidak pernah mengatakan apa-apa tentang itu.

Pada hari wisuda, ayahnya datang dan memberi ucapkan betapa bangga dirinya akan keberhasilan anaknya dalam kuliahnya, serta mengatakan betapa dia mencintai anaknya, lalu memberinya sebuah bingkisan yang terbungkus bagus.

Terdorong rasa ingin tahu apa isi bungkusan itu, dia langsung membukanya, dengan nada tinggi dan marah, dia mengatakan “Dengan uang ayah yang cukup, mengapa ayah hanya memberikan saya sebuah Bible?” Lalu dia pergi meninggalkan rumahnya dengan emosi dan tidak mengambil pemberian ayahnya.

Beberapa tahun kemudian, pria itu mendapat kerja yang baik dan berpenghasilan baik. Dia teringat akan ayahnya yang semakin tua, karena semenjak hari perbekatannya dia sudah tidak ketemu .dia ingin pulang melihat ayahnya.

Tetapi sebelum niatnya terkabul, dia mendapat berita bahwa ayahnya telah meninggal, dan mewariskan semua miliknya kepada pria itu.

Dengan rasa duka dia pulang ke rumahnya. Terlihat semua isi rumah tersusun rapi. Dan Bible yang pernah diberikan ayahnya masih ada di atas meja.
Dia membuka Biblenya, dan terjatuhlah sebuah kunci mobil yang terselit di dalamnya.
Kunci mobil itu tergantung nama showroom, dan jenis mobilnya dan tanggal pembeliannya, yaitu seminggu sebelum hari wisudanya.
Itu adalah mobil sport yang dia dambakan itu. Dan tertulis TELAH LUNAS.

dia menyesal,menyesal dan hanya sebuah penyesalan yang sangat mendalam.
dia tak kuasa lagi menahan cucuran air matanya,,,,,,,,,karena telah mengabaikan cinta tulus dari ayahnya.

berapa kali kita mengabaikan kasih sayang seseorang, karena terkadang cinta kasih tidak selalu tampak nyata didepan kita dan tanpa terucapkan.

apakah anda pernah mengabaikan cinta kasih seseorang? ada saatnya untuk direnungkan.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #24 on: 21 January 2013, 04:53:42 PM »
Never Ever Give Up!

Tahun 1986 di New York diadakan lomba marathon internasional yang diikuti oleh ribuan pelari dari seluruh dunia.
Lomba ini mengambil jarak 42 kilometer mengelilingi kota New York. Jutaan orang dari seluruh dunia ikut menonton acara tersebut melalui puluhan station televisi yang merelainya secara langsung.

Ada satu orang yang menjadi pusat perhatian di lomba tersebut, yaitu Bob Wieland. Bob adalah seorang veteran perang Amerika, dan dia kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat perang di Vietnam. Untuk berlari, Bob menggunakan kedua tangannya untuk melemparkan badannya ke depan.

Dan lomba pun dimulailah. Ribuan orang mulai berlari secepat mungkin ke garis finish. Wajah-wajah mereka menunjukkan semangat yang kuat.
Para penonton tak henti-hentinya bertepuk tangan untuk terus mendukung para pelari tersebut. 5 kilometer telah berlalu. Beberapa peserta nampak mulai kelelahan dan mulai berjalan kaki. 10 kilometer telah berlalu. Di sini mulai nampak siapa yang mempersiapkan diri dengan baik, dan siapa yang hanya sekedar ikut untuk iseng-2. Beberapa peserta yang nampak kelelahan memutuskan untuk berhenti dan naik ke bus panitia.

Sementara hampir seluruh peserta telah berada di kilometer ke-5 hingga ke-10, Bob Wieland yang berada di urutan paling belakang baru saja menyelesaikan kilometernya yang pertama.
Bob berhenti sejenak, membuka kedua sarung tangannya yang sudah koyak, menggantinya dengan yang baru, dan kemudian kembali berlari dengan melempar-lemparkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangannya. Ayah Bob yang berada bersama ribuan penonton lainnya tak henti-hentinya berseru "Ayo Bob... Ayo Bob... berlarilah terus".

Karena keterbatasan fisiknya, Bob hanya mampu berlari sejauh 10 kilometer selama satu hari.
Di malam hari, Bob tidur di dalam sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia yang mengikutinya. Akhirnya empat hari telah berlalu, dan kini adalah hari kelima bagi Bob Wieland. Tinggal dua kilometer lagi yang harus ditempuh.
Hingga suatu saat, hanya tinggal 100 meter lagi dari garis finish, Bob jatuh terguling. Fisik Bob benar-benar telah habis saat itu. Bob perlahan-2 bangkit dan membuka kedua sarung tangannya. Nampak disana tangan Bob sudah berdarah-darah. Dokter yang mendampinginya sejenak memeriksanya, dan mengatakan bahwa kondisi Bob sudah parah, bukan karena luka di tangannya saja, namun lebih ke arah kondisi jantung dan pernafasannya.

Sejenak Bob memejamkan mata. Dan di tengah-tengah gemuruh suara penonton yang mendukungnya, samar-samar Bob dapat mendengar suara ayahnya yang berteriak "Ayo Bob, bangkit! Selesaikan apa yang telah kamu mulai. Buka matamu, dan tegakkan badanmu. Lihatlah ke depan, garis finish telah di depan mata. Cepat bangun ! Tunjukkan ke semua orang siapa dirimu, jangan menyerah! Cepat bangkit!!!"

Pelan-pelan Bob mulai membuka matanya kembali. Saat itulah matanya melihat garis finish yang sudah dekat. Semangat mulai membara kembali di dalam dirinya, dan tanpa sarung tangan, Bob melompat- lompat ke depan.

"Ya, ayo Bob... satu lompatan lagi, Bob... Capailah apa yang kamu inginkan, Bob!" teriak ayahnya yang terus berlari mendampinginya. Dan satu lompatan terakhir dari Bob membuat tubuhnya melampaui garis finish. Saat itu meledaklah gemuruh dari para penonton yang berada di tempat itu.

Bob bukan saja telah menyelesaikan perlombaan itu, Bob bahkan tercatat di Guiness Book of Record sebagai satu-satunya orang cacat yang berhasil menyelesaikan lari marathon.

Beberapa saat kemudian, ketika ada puluhan wartawan yang menemuinya, Bob berkata,

"TIDAK MASALAH ANDA AKAN MENCAPAINYA DALAM BERAPA LAMA, ASAL ANDA TERUS BERLARI. ANDA DISEBUT GAGAL BILA ANDA BERHENTI. JADI, JANGANLAH BERHENTI SEBELUM TUJUAN ANDA TELAH TERCAPAI."



Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #25 on: 21 January 2013, 04:59:43 PM »
DAMAI

Alkisah ada seorang raja bijak yang mencintai kedamaian. mengumumkan kepada rakyatnya untuk melukis lukisan pemandangan yang mencerminkan perdamaian, dan menjanjikan hadiah besar bagi lukisan yang terpilih.

Banyak seniman yang berlomba-lomba memberikan hasil karya mereka kepada raja, ada yang menggambarkan laut, danau, sungai, langit, air terjun, hutan, taman dll.... Setelah mengamati semua lukisan lukisan itu, sang raja hanya memilih 2 lukisan saja, dan meminta bawahan memberikan pandangan mana gambar yang terbaik di antara 2 gambar itu :

Lukisan pertama adalah sebuah danau tenang, permukaan danau yang warna hijau, biru dan sedikit kemerahan, yang terpantul tanaman gunung yang menjulang tinggi..... Di bagian atas ditambahkan lagi dengan langit biru dengan awan putih mengembang....kelihatan sangat indah dan damai.

Semua bawahannya setuju dan merasa bahwa itu adalah lukisan sempurna dari suatu perdamaian.

Lukisan kedua memiliki gunung juga, tetapi ini kasar dan gundul. Di atas adalah langit dengan warna kemerah-merahan dan sisi lain ada sejumlah awan hitam, juga terlihat hujan yang sedang turun serta kelihatan ada sambaran petirnya yang ganas. Di sisi gunung itu, terlihat sebuat air terjun dengan jatuhnya air dengan kencang, ini ditandai dengan banyak busa busa didasarnya, dan semua ini tidak mencerminkan adanya kedamaian sama sekali.

Tetapi ketika raja melihat lebih dekat, ia melihat di balik air terjun, di salah satu celah batu itu, di antara air terjun yang suaranya pasti gemuruh terdapat sebuah sarang burung, dimana seekor burung sedang duduk tenang dan damai bersama 4 anak anaknya.

Lukisan mana yang menurut Anda memenangkan hadiah? Raja memilih lukisan kedua. Apakah Anda tahu mengapa?

"Karena," jelas sang Raja, "kedamaian bukan berarti berada di tempat dimana tidak ada kebisingan, kegersangan, atau kekerasan. Tetapi dimana hati kita bisa tenang dengan berada di sekitar suasana itu. Itu adalah arti damai yang sesungguhnya

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #26 on: 21 January 2013, 05:06:39 PM »
tulisan damai di post sebelumnya adalah copas dari sebuah buku,saya ingin mengomentari sedikit-----

arti kata damai ada 2 hal:
1,damai dalam arti suasana/kondisi lingkungan alam.ini seperti lukisan yang pertama.
2,damai dalam arti kedamaian dalam bathin(pikiran,jiwa atau hati),yang bisa terkendali walaupun keadaan suasana/kondisi lingkungan alam yang tidak damai sekalipun.----seperti burung di belakang air terjun.

khusus untuk yang poin ke 2,ada yang perlu di perjelas,yaitu:
1,damai dalam arti CUEK terhadap kondisi yang ada di sekitar kita--tidak peduli---negatif.2,damai dalam arti ketenangan atau mampu mengendalikan gejolak bathin akibat kondisi jelek disekitar kita.---peduli untuk suatu perubahan---positif.

saya contohkan dengan Sang Buddha saat masih jadi pangeran,hidupnya penuh kedamaian,namun saat Beliau menemui adanya penderitaan ,beliau tidak lagi bisa damai dalam arti cuek,tapi beliau peduli dengan kondisi tsb,lalu bertekad untuk mencari solusi untuk menghapus penderitaan umat ,.

dalam kehidupan kita sekarang ini,arti damai dalam dua sisi ini sering juga kita jumpai/alami.
apakah kita tetap bisa damai---dalam arti berdiam diri----bila melihat kondisi ketimpangan sosial yang ada disekitar kita???
ini perlu untuk direnungkan.


Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #27 on: 22 January 2013, 08:42:44 AM »
Joanna Rowsell adalah seorang gadis yang lahir di Inggeris pada Desember 1988. Jo lahir tanpa cacat fisik, dan bertumbuh menjadi gadis sehat, hingga ketika usianya 11 tahun, semua rambut yang lebat di kepalanya, rontok, bagaikan daun kering di musim gugur. Dalam sekejap hanya beberapa helai rambut yang tersisa di kepalanya, bahkan alis matanya juga ikutan rontok semua.

Ibunya sibuk membawanya ke berbagai dokter specialist, namun mereka gagal mencegah atau mengembalikan rambut lebatnya. Dokter mengatakan bahwa ia terkena penyakit alopecia areata, suatu penyakit yang jarang terjadi, yaitu penuan, kurangnya nutrisi atau kelainan pada metabolisme tubuh.

Dapat dimengerti, tentu Jo sangat terpuruk dengan kehilangan rambut panjang yang biasa dikepang. Jo kehilangan rasa kepercayaan diri, dan ia memilih lebih banyak belajar di rumah dan membaca buku. Dan hobbynya bersepedapun terpaksa ia pendam dalam dalam.

Orang tuanya terus menerus mendorongnya, sering memperlihatan foto dari berbagai orang yang sengaja tampil botak, dan itu justru kelihatan lebih cantik dan menarik. Ini sedikit banyak membantu untuk menemukan kepercayaan dirinya untuk keluar rumah. Dan kecintaan untuk bersepeda ikut memacunya semangatnya untuk keluar rumah.

Jo mulai berani keluar rumah dengan memakai wig yang mirip dengan rambut aslinya, baik ke sekolah maupun ketika berlatih bersepeda. Kecintaan dan ketekunnya dalam bersepeda kemudian membawa dirinya dapat bergabung dengan pembalap pembalap kawakan di kotanya. Juara demi juara ia dapatkan dalam berbagai perlombaan antar sekolah bahkan antar wilayah.

Tidak sia-sia kerja keras Jo, terbukti dengan kekuarangan fisik yang dimilik, di usianya yang ke 23, Jo berhasil mengharumkan negaranya, bersama kedua rekannya Dani King dan Laura Trott menyabet medali emas di Olimpiade London 2012, mengalahkan tim Amerika yang selalu mendominasikan bidang sport ini.

Ketika Jo naik ke podium dan setelah menerima medali emasnya, di saat momen yang sedemikian penting itu, Jo melepaskan wig yang dipakai, tanpa canggung atau malu. Jo tampil botak di hadapan puluhan kamera televisi, yang disaksikan oleh puluhan jutaan pemirsa dunia. Dengan senyuman ceriah Jo berkata, “ Jangan pernah membuat penampilanmu untuk membunuh impianmu dan kebahagaianmu.”

Banyak yang kagum atas keberhasilan Jo menjadi juara, tetapi orang lebih kagum akan sikapnya yang berani tampil seadanya. Mereka memuji bahwa Jo sama cantiknya baik dengan rambut maupun tanpa rambut.

Kalau seorang Joanna Rowsell bisa melakukannya, Anda tentu juga bisa melakukannya.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #28 on: 22 January 2013, 05:15:10 PM »
Kisah Nyata..........

Sally hanya berusia 8 tahun, ketika dia mendengar Ayah dan Ibunya berbicara tentang adiknya, George, yang sedang sakit keras, bahwa mereka tidak berdaya untuk menolong nyawanya. Hanya dengan operasi yang sangat mahal yang dapat menolongnya......dan keuangan mereka tidak memungkinkan untuk hal ini. Dia mendengar ayahnya berbisik dalam keputus-asaan “ Hanya dengan mujizat baru dapat menolongnya.”

Sally tidak mengerti apa ‘mujizat’ itu, lalu dia pergi ke kamarnya, dia ambil celengan babinya dari laci, mengeluarkan semua isinya dari celengan itu. Dengan cermat dia menghitungnya, 3 kali. Yakin tidak ada kesalahan lagi, lalu mengikat semua uang logam itu dalam sebuah sapu tangan kecil. Dia menyelip keluar apartemennya menuju ke apotik yang berada tidak jauh dari sana.

Dengan sabar Sally menunggu apoteker itu utk memperhatikannya ,tetapi si apoteker terlalu asyik berbicara dengan seorang pria lainnya. Sally menghentakkan kakinya untuk menarik perhatian, berkali-kali, juga tidak digubris. Kemudian dia ambil satu logamnya mengetuk-getuk ke meja dimana mereka asyik berbicara. Itu membuahkan hasil. Apoteker itu lalu bertanya dengan nada tinggi, dia kelihatan terganggu dengan kehadiran Sally : “Apa yang kamu inginkan?”

“Saya ingin membeli sesuatu untuk adik saya”, Sally menjawab dalam suara sedu, “Dia sedang sakit keras......saya ingin membeli sebuah mujizat.”

“Apa? Ingin membeli sebuah mujizat?” apoteker itu bertanya heran.

“Iya, ayah saya katakan hanya dengan mujizat baru dapat menolongnya........berapa harganya ya?”

Pria yang berpakaian rapi yang tadi berbicara dengan apoteker itu bertanya : “ Mujizat seperti apa yang adikmu butuhkan?”

“Saya tidak tahu,” Sally menjawab, sembari air matanya membasahi pipinya. “Saya tahu dia sakit keras, dan mama mengatakan dia perlu operasi, ayah tidak mampu....lalu ayah katakan dia bisa sembuh dengan mujizat.....lalu saya ingin membelinya.”

“Berapa uang yang kamu miliki, nak? Pria berpakaian rapi itu bertanya.

“Satu dolar dan tiga sen” Sally menjawab dengan bangga. “Dan ini semua uang yang saya miliki”. Sally lalu meletakkan ke tangan pria itu.

“Wah, kebetulan sekali,” pria pakaian rapi itu menjawab. “ Satu dolar dan 3 sen.....harga yang tepat untuk sebuah mujizat menolong adikmu.”

Dia mengambil uangnya, lalu mengenggam tangan Sally balik menuju ke rumahnya melihat kondisinya adiknya.

Pria berpakaian rapi itu ternyata adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah syaraf terkenal dari Chicago.

Adik Sally, George, dibawa ke rumah sakitnya, operasipun dilakukan. Dua minggu kemudian, George, sembuh dan dibawa pulang ke rumah. Dan tanpa ada membayar apapun juga, gratis.

Ayah dan ibunya sangat senang, ibunya bertanya “ Ini adalah sebuah mujizat. yang tak ternilai”

Sally tersenyum, dia mengetahui persis harganya mujizat itu “ Satu dolar tiga sen”

ketulusan dan lugunya seorang gadis kecil telah menggugah HATI NURAINI seorang Dr. Carlton Armstrong.

dan ternyata HATI NURAINI adalah sang pencipta MUJIZAT.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: renungan
« Reply #29 on: 22 January 2013, 05:19:44 PM »
Suatu hari seorang guru spiritual bersama murid-muridnya, sedang menuju ke suatu tempat. Perjalanan panjang, memaksa mereka hrs rehat sebentar.

Tidak jauh tempat mereka duduk, mereka mengamati dua orang wanita yang sedang bertengkar hebat, mereka berteriak dengan suara kasar, dan mengeluarkan kata kata kasar.

Sang Guru lalu bertanya pada murid muridnya. “Mengapa orang selalu berteriak ketika sedang emosi?

Murid muridnya berpikir sejenak , salah satunya menjawab, “Karena saat kehilangan kesabaran, mereka akan berteriak keras “

“Lalu mengapa harus berteriak padahal lawan bertengkarnya begitu berdekatan? Bukankan mereka cukup menjelaskannya dengan baik dan lembut?” Kembali gurunya bertanya.

Murid muridnya mencoba memberikan penjelasan, tetapi tiada jawaban yang memuaskan gurunya, lalu gurunya menjelaskan : “ Ketika dua orang yang marah satu pada lainnya, hati keduanya berjarak sangat jauh satu dengan lainnya. Lalu untuk dapat mencapai hati yang berjarak jauh itu, mereka lalu berteriak. Semakin mereka marah, semakin keras mereka berteriak untuk dapat mencapai jarak hati yang lebih jauh.”

Terdiam sejenak kemudian sang Guru melanjutkan : “Lalu apa yang terjadi ketika dua orang yang jatuh cinta? Mereka tidak berteriak satu dengan lainnya, melainkan bertutur kata dengan lembut. Ini karena hati mereka sangat dekat sekali. Bahkan tiada jarak di antara hati mereka. Ketika mereka semakin mencintai pasangannya, apa yang terjadi? Mereka tidak berbicara, tetapi hanya berbisik saja, karena hatinya tidak berjarak lagi sedikitpun.”

Lalu dia berpaling pada murid muridnya dan berkata “ Jadi, ketika kamu berdebat, jangan biarkan hati kamu berjarak. Jangan mengeluarkan kata yang membuat hati kamu berjarak. Atau bila suatu hari ketika hatimu telah berjarak sangat jauh, sulit menemukan jalan baliknya.”

Kegetiran seperti kanker akan menghabisi tuannya.

Tetapi marah bagaikan api, ia akan melahap ludes semuanya.