//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tuhan Pencipta secara ilmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!  (Read 76969 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Quote
#  "Pandangan pertama, para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang tidak mengerti dengan baik apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan 'baik atau buruk 13). Ia menyadari, 'saya tidak mengerti dengan jelas apa sesungguhnya yang dimaksud dengan 'baik atau buruk'. Demikianlah bila saya menyatakan bahwa ini baik atau itu buruk, maka saya akan dipengaruhi oleh perasaan-perasaan, keinginan, kebencian dan dendam. Berdasarkan pada hal tersebut saya akan salah, dan kesalahanku tersebut menyebabkan saya menyesal, dan perasaan menyesal ini menyebabkan suatu penghalang bagiku.
Demikianlah karena rasa takut atau tidak senang pada kesalahan disebabkan menyatakan pendapat, maka ia tidak akan mengatakan apakah sesuatu itu baik atau buruk; bila sebuah pertanyaan ditanyakan kepadanya ia akan menjawab berbelit-belit dan membingungkan dengan berkata : "Saya tidak mengatakan demikian, saya tidak mengatakan pendapat lain. Saya tidak menyatakan perbedaan pendapat. Saya tidak menolak pendapatmu. Saya tidak mengatakan itu begini atau begitu". "Para bhikkhu, inilah pandangan yang pertama".

he..he..

gw banget kayak nya tuh...

gw juga gak begitu mengerti, apa itu baik, apa itu buruk... bahkan kadang-kadang gw gak ngerti sama sekali, apa itu baik, apa itu buruk.

saya tidak dapt menyatakan "diskusi ini baik", tapi saya bisa menyatakan "diskusi ini buruk". kalo begitu, apa definisi baik dan apa definisi buruk, menurut saya? ah... saya gak tau. baik dan buruk seperti hanya sebuah perasaan atau kesadaran saja.

dan kalo saya ditanya, sepertinya jawaban saya tampak berbelit-belit bagi orang lain. padahal menurut saya, cukup tegas, jelas, lurus, dan jujur. aneh... dan sering juga orng berkata deva19 menyatakan begini dan begitu. aneh, padahal saya tidak menyatakannya. jelas saja saya menyangkalnya.

apakah saya termasuk pada kategori pandangan yang pertama tadi?

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Tuhan = ADA

jadi kalau ADA itu gak ada, berarti Tuhan tidak ada?

btw, ADA disini mirip konsep Brahman/Atman Upanisad ya
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Quote from: ryu
sebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat

apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.

nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.

berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?

saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.

adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.

Gak ilmiah tuh, belum ada alat yg bisa ngukur kesadaran dan alam pikiran
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
[at]  all :backtotopic:

JUDUL : Tuhan Pencipta secara logika ilmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!

ALL itu anda sendiri bro deva ?


All itu artinya semua.

kalo Allah itu artinya Tuhan.

kalo yang ini bro "bro deva" itu kayaknya gw sendiri dah.

Quote from: forte

[at]  bro deva..

terserah mau lebih nyata / tidak.. tapi ini forum ada topic.

kurang gede nggak tulisannya?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
[at]  all :backtotopic:

JUDUL : Tuhan Pencipta secara logika ilmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!

dan tuhan, lebih nyata dari apa yang disebut ilmiah.
saya merespon itu.. setelah anda merespon ..
bisa dipahami..

jadi awal saya hendak :backtotopic: ke semua orang.. terus anda berkomentar bahwa lebih nyata..
makanya keluar postingan itu.. BISA PAHAM ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Quote from: ryu
sebaiknya anda definisikan Tuhan yang anda kenal/anda percaya/anda lihat

apakah dia punya wujud/hanya cahaya
apakah dia laki2/perempuan
apakah dia ada di mana2/satu tempat
apakah dia tak terlihat, hanya bisa dirasakan.
apakah tuhan yang ingin anda diskusikan versi agama mana.

nanti kalau anda mau kita bisa diskusikan apakah gambaran anda bisa masuk logika atau tidak.

berapa kali saya harus mendefinisikan, bro ryu?

saya sudah mendefinisikan bahwa Tuhan adalah Ada.

adapun Ada, ia bukan laki-laki, bukan pula perempuan, Dia bukan ada di mana-mana, bukan pula ada di satu tempat. dia tidak dapat dilihat oleh mata kepala, tidak dapat dirasakan oleh kulit, dan tidak dapat dirasakan oleh hati (vedana), tetapi ia dapat dijangkau oleh nalar dan kesadaran. dan definisi tuhan tersebut merupakan definisi Tuhan di dalam Islam.
Berarti Tuhan anda adalah nalar dan kesadaran dong.

wha...ha... gw heran. gimana caranya umat budha membuat kesimpulan, kok bisa-bisanya menyimpulkan seperti itu? bro ryu, tolong jelaskan, bagaimana cara anda menyimpulkan sesuatu. jelaskan norma-normanya!

pertanyaan/pernyataan anda mirip dengan ilustrasi berikut :

saya berkata "saya ingin memetika buah di pohon. dan saya bisa menjangkaunya dengan tangan saya."

dan anda berkata"berarti buah itu tangan anda"

wka...ka..kk... logika dengkul...

saya nyatakan bahwa tuhan itu bisa dicapai oleh nalar dan kesadaran. kenapa anda bisa berkata"berarti tuhan itu nalar dan kesadaran donk" ? aya-aya wae

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
[at]  all :backtotopic:

JUDUL : Tuhan Pencipta secara logika ilmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!

dan tuhan, lebih nyata dari apa yang disebut ilmiah.
saya merespon itu.. setelah anda merespon ..
bisa dipahami..

jadi awal saya hendak :backtotopic: ke semua orang.. terus anda berkomentar bahwa lebih nyata..
makanya keluar postingan itu.. BISA PAHAM ?


mulai deh, ilmu ngeles nya dikeluarin.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
gw gak ngeles..
silakan deh anda berpikir apa TERSERAH ANDA. :)

tidak terpengaruh bro.. sori ya..

 [at]  all : coba kita diskusi secara ilmiah di sini.. otomatis diskusi secara logika akan berhenti dengan sendirinya..
gak perlu emosi.. gak perlu marah2..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Demi Tuhan, saya tidak percaya Tuhan :hammer:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Tuhan = ADA

jadi kalau ADA itu gak ada, berarti Tuhan tidak ada?

btw, ADA disini mirip konsep Brahman/Atman Upanisad ya

bukan.

Brahman itu adalah makhluk tertinggi yang disalah fahami oleh umat hindu sebagai tuhan. makanya, hal itu kemudian disangkal oleh sang Budha sebagaimana tertulis di dalam sutta. sedangkan Ada itu berbeda dengan Brahman. di dalam agama hindu, ada istilah yang dipergunakan untuk persamaan Ada, tapi saya lupa istilahnya. yang jelas bukan nirwana. nirwana itu dalam hindu artinya surga. sedangkan dalam agama Budha berubah menjadi nibbana,mengikuti bahasa pali. tapi maknanya menjadi berbeda pula dengan nirwana. wah... jadi sadar nih... banyak yang lupa dengan istilah-istilah hinduisme. maklum dah lama gak baca-baca Bagavad Gita.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
gw gak ngeles..
silakan deh anda berpikir apa TERSERAH ANDA. :)

tidak terpengaruh bro.. sori ya..

 [at]  all : coba kita diskusi secara ilmiah di sini.. otomatis diskusi secara logika akan berhenti dengan sendirinya..
gak perlu emosi.. gak perlu marah2..

tanpa logika, berarti tidak ada diskusi. persoalan ilmiah bisa dikemukakan, tapi kalo mau diskusi ilmiah, itu mesti pake logika. kalo gak pake logika, itu artinya pergi rame-rame ke lab. ilmiah dan praktek bersama.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
no comment bro .. :)

selama saya diskusi dengan anda.. saya sadari sesuatu..
intinya ibarat ingin menghilangkan rasa haus, tapi saya meminum air bergaram..

tidak ada hasil yang gw dapat..

jadi jika anda mereply.. sorry kalau KADANG saya cuekin
seperti yang saya bilang sebelumnya, saya ada HAK UNTUK MEMILIH UNTUK BERDISKUSI dengan siapa..

makanya dengan ini, saya ingin menyadarkan rekan2 sedhamma.. agar BERHENTILAH MEREPLY YANG OOT.. MAKA SEMUA AKAN TERHENTI DENGAN SENDIRINYA..

SEMAKIN DILADENI.. SEMAKIN BESAR.. GAK DILADENI.. AKAN HILANG DENGAN SENDIRI..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Quote
# Pandangan kedua, para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang tidak mengerti dengan baik apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan 'baik atau buruk', Ia menyadari, 'saya tidak mengerti dengan jelas apa sesungguhnya yang dimaksud dengan 'baik atau buruk'. Demikianlah bila saya menyatakan bahwa ini baik atau itu buruk, maka saya akan dipengaruhi oleh perasaan-perasaan, keinginan, kebencian dan dendam. Berdasarkan pada hal tersebut maka saya akan terikat pada keadaan batin yang menyebabkan kelahiran kembali, karena ikatanku itu menyebabkan saya menyesal, dan dengan adanya perasaan ini menyebabkan suatu penghalang bagiku.
Demikianlah karena rasa takut atau tidak senang pada kesalahan yang disebabkan karena menyatakan pendapat, maka ia tidak akan mengatakan apakah sesuatu itu baik atau buruk; bila sebuah pertanyaan ditanyakan kepadanya ia akan menjawab berbelit-belit dan membingungkan dengan berkata : "Saya tidak mengatakan demikian, saya tidak mengatakan pendapat lain. Saya tidak menyatakan perbedaan pendapat. Saya tidak menolak pendapatmu. Saya tidak mengatakan itu begini atau begitu".
"Para bhikkhu, inilah pandangan yang kedua".

untunglah saya "tidak takut pada kesalahan karena menyatakan pendapat".

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
lagipula jelas topiknya itu bukan tentang tuhan itu ada atau tidak ada

tapi perlu apa gak =))

sepertinya pas g mau mam gak perlu tuhan deh.. jadi pribadi g sih kagak perlu.. laen sama yg beragama yang mesti kadang komat kamit dulu ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
no comment bro .. :)

selama saya diskusi dengan anda.. saya sadari sesuatu..
intinya ibarat ingin menghilangkan rasa haus, tapi saya meminum air bergaram..

tidak ada hasil yang gw dapat..

jadi jika anda mereply.. sorry kalau KADANG saya cuekin
seperti yang saya bilang sebelumnya, saya ada HAK UNTUK MEMILIH UNTUK BERDISKUSI dengan siapa..

makanya dengan ini, saya ingin menyadarkan rekan2 sedhamma.. agar BERHENTILAH MEREPLY YANG OOT.. MAKA SEMUA AKAN TERHENTI DENGAN SENDIRINYA..

SEMAKIN DILADENI.. SEMAKIN BESAR.. GAK DILADENI.. AKAN HILANG DENGAN SENDIRI..



good. kenapa baru sadar sekarang atuh bro... bukannya dari dulu. apa yang bro katakan, mirip dengan pesan yang disampaikan oleh Imam ali bin Abi Thalib.

Quote

jangan meladeni pengolok, penghina dan pencaci maki

pada suatu hari, pembantu imam Ali bin Abi Thalib yang bernama Qanbar dihina dan dicaci maki oleh seseorang. Qanbar bermaksud untuk membalasnya. Tetapi Imam Ali  mencegahnya. Beliau berkata, "wahai Qanbar, diam dan bersabarlah. Dengan cara demikianlah engkau menyiksa lawan mu. Sesungguhnya orang yang bodoh itu akan menderita, apabila ia tidak dijawab."


kita tidak meladeni pencaci maki, penghina dan pengolok-olok, bukanlah karena mengharapkan mereka menderita. Tetapi karena meladeninya berarti berbuat sesuatu yang sia-sia. Tentunya, kita semua tidak ingin perbuatan kita sia-sia. Tetapi, Imam Ali hanyalah menjelaskan hukum, karena pada kenyataannya orang-orang bodoh semakin panas hatinya, bila caci makinya tidak dijawab.

Jadi, diam atau memusatkan perhatian kepada hal-hal yang lebih bermanfaat merupakan tindakan yang lebih tepat dari pada melayani orang dengan kata-kata yang kotor terhadap kita. Terlalu banyak hal yang lebih penting dan berguna yang dapat kita pikirkan, dari pada memikirkan kata-kata kotor yang dilontarkan oleh seseorang terhadap kita.

Seorang muslim, mempunyai cara yang mudah untuk menghindari rasa tersinggung dan kemarahan, dan mempunyai cara yang mudah untuk menenangkan dan menyenangkan hatinya, yaitu dengan cara berdzikir.

Quote
20:130 Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang

semoga kita semua diberi kesabaran. Karena kebenaran itu berada dipihak orang-orang yang sabar. Jangan mengikuti orang yang gemar mengolok-olok dan menghina, karena perbuatan seperti itu menandakan mereka bukanlah orang-orang yang benar, tidak menandakan bahwa mereka memiliki agama yang baik,  justru menandakan mereka bukan orang bijak, serta menandakan mereka tidak pantas untuk diikuti.

Ingatlah apa yang dinasihatkan oleh Imam Ali kepada Qanbar!