kekurangan terbesar wanita..

[The Ronald]

maksudku tuh guyonanmu yang gak lucu, theronald

itu emang bukan guyon kok.. itu sebenarnya menyindir

[Jerry]

 [at] Yuli
Jangan marah dong.. Itu kan cuma sebuah kelucuan yg kontradiktif seperti disindir oleh Donald, karena di cerita tersebut dikisahkan ampe segitu diagung-agungkannya wanita sementara kenyataan yg terjadi sesuai jalan cerita sejarah berdasarkan kitab agama tertentu itu sangat kontradiktif. Bahkan posisi wanita selama berabad-abad, 2 milenia sejak kitab tersebut ada direndahkan dan berkali-kali mengalami masa kelam seolah wanitalah penyebab dosa asal manusia.

[sukuhong]

Non Yuri !
sensitif sekali lah kau !
guyonan jangan dijadikan serius.
kalau memang benar juga tidak apa-apa terima aja yang ada.
kenapa harus dipusingin.

[Forte]

IMO seh.. mungkin the ronald bukan sindir soal wanitanya tapi menyindir soal "pandangan yang salah terkait wanita"
walau sekilas memang pas dibaca, sensitif ya..

btw terkait dosa awal, saya waktu bangku sekolah pernah tanya guru agama.. lupa namanya karena udah lama..
waktu itu gw tanyanya, apakah semua bayi yang meninggal di usia muda atau meninggal di dalam rahim pasti masuk neraka ?
guru malah bertanya kenapa gw tanya begitu, gw jawab.. lha katanya setiap manusia ada dosa awal.. berarti bayi yang belum sempat buat baik.. sudah ada dosa awal.. masuk neraka donk..
guru ampe speechless..

[dhammadinna]

Inti ceritanya bagus (terlepas dari bentuk penyajian cerita dalam bentuk Tuhan sebagai pencipta wanita). Kalau kita semua melihat wanita sebagai wujud yang lemah, selalu mau diperhatikan dan dimengerti, seolah selalu harus ada pendukung, eits jangan salah karena ketika dia telah menjadi seorang ibu, perlahan-lahan dia bisa berubah menjadi sangat kuat. Hahhaaa... sepertinya sih begitu

[Forte]

yeah.. mom is greatest human in the world..

no offense ya.. yang bangun pertama biasanya mama dulu kan..
dulu waktu sekolah, gw nya bangun jam 5-6, nyokap dah bangun jam 4, jerang air, masak buat sarapan, macam2..
 

[hatRed]

kalau begitu kekurangan terbesar pria adalah, tidak pintar mengerti dan menghargai wanita

[Elin]

kalau begitu kekurangan terbesar pria adalah, tidak pintar mengerti dan menghargai wanita

   
cieee sejak pacaran, red2 lebih wise niiii...
uda mengerti dan menghargai pacar yaaah...

GRP sent..

[hatRed]

masih belum neh   , kan tau ndiri para pria mempunyai ego yg besar...   -_-!

[Mr.Jhonz]

kalau begitu kekurangan terbesar pria adalah, tidak pintar mengerti dan menghargai wanita

   
cieee sejak pacaran, red2 lebih wise niiii...
uda mengerti dan menghargai pacar yaaah...

GRP sent..

pantes udah jarang nonggol,udah sibuk ama yg lain thu...

[bond]

masih belum neh Cry  , kan tau ndiri para pria mempunyai ego yg besar... laugh  -_-!

Ngak juga ah, ngak semua pria egonya besar,....yg aye tau pria nafsunya besar    

[Forte]

^
^
latihan minta maaf bisa mengurangi ego juga lho..

[bond]

^
^
^

Kek gini latihannya  maaf mbah Forte 

[Forte]

^
^
^

Kek gini latihannya  maaf mbah Forte 

sebenarnya ditujukan buat hatred seh.. tapi berhubung banyak post.. jadi ketahan2.. jadinya dibawah om bond..
latihannya boleh juga.. sekalian olah raga

[hatRed]

yg aye maksud mengorbankan ego itu kek gini loh..

Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara di kejauhan: “Kuek ! Kuek !”

“Dengar, itu pasti suara ayam”, kata si istri.

“Bukan, bukan. Itu suara bebek, “kata si suami.

“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.

“Mustahil. Suara yam itu ‘kukuruyuuuuk !’, bebek itu ‘kuek ! kuek !. Itu bebek, sayang “, kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan.

“Kuek ! kuek !” terdengar lagi.

“Nah, tuh ! Itu suara bebek, “ kata si suami.

“Bukan, sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tanda si istri sembari menghentakkan kaki.

“Dengar ya ! Itu a…da…lah…. Be…bek. B-E-B-E-K. Bebek ! Mengerti ?” si suami berkata dengan gusar.

“Tapi itu ayam”, masih saja si istri bersikeras.

“Itu jelas-jelas bue..bebek, kamu…kamu….” (terdengar lagi suara “Kuek ! Kuek !” sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.)

Si istri sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam…. “

Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya ingat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, “Maafkan aku, sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok.”

“Terima kasih, sayang, “ kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.

“Kuek ! Kuek !”, terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.

Maksud dari cerita di atas bahwa si suami akhirnya sadar adalah siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau bebek”?

Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.

ogut cuma copas doank yah