VIVAnews - Beberapa sampel darah para aktivis penentang pemerintah Thailand terbukti mengandung virus penyakit, mulai dari virus Hepatitis B, Hepatitis C, hingga HIV.
Sampel darah tersebut diambil dari darah yang ditampung dalam kantong kemudian dilemparkan ke depan gedung parlemen, markas besar Partai Demokrat, dan kediaman Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva oleh aktivis Aliansi Demokratik menentang Kediktatoran (DAAD) bulan lalu.
"Sekitar 2 persen (sampel darah) positif mengandung HIV. Hepatitis B dan Hepatitis C masing-masing lima persen dari sampel darah," kata Deputi Gubernur Bangkok dari Bangkok Metropolitan Administration (BMA), Dr Malinee Sukvejvorakij, Jumat 3 April 2010, seperti dikutip dari laman harian The Nation.
Meski mendapat peringatan dari berbagai otoritas kesehatan, ribuan kelompok "Kaos Merah" ikut memberikan darah mereka untuk dilemparkan ke sasaran. Aksi itu dilakukan untuk menuntut diselenggarakan pemilihan umum oleh Abhisit. Dr Malinee tidak mengatakan lokasi pengujian sampel darah tersebut. Namun, BMA memiliki sebuah rumah sakit dan universitas kedokteran sendiri.
Kamis kemarin, Dr Kusol Prawichpaiboon, pemimpin Mahidol Brothers Group, mengungkapkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadi penularan penyakit akibat aktivitas pengumpulan dan pelemparan darah.
• VIVAnews