Bangkok Mencekam

[F.T]

VIVAnews - Rentetan tembakan peluru karet dan semburan gas air mata membombardir ribuan demonstran penentang pemerintah Thailand yang mencoba melakukan serangan brutal di hari kedua, Sabtu petang, 10 April 2010.

Muntahan peluru dan gas air mata itu terjadi setelah demonstran yang tergabung dalam kelompok 'kaos merah' mencoba menyerang petugas keamanan dengan lemparan bom minyak.

Sedikitnya 171 orang, termasuk 64 tentara dan polisi terluka dalam bentrokan itu yang terjadi di dekat jembatan Phan Fah dan Jalan Rajdumnoen Bangkok, tak jauh dari gedung pemerintahan.

Meski korban bertumbangan, tembakan peluru dan gas air mata yang dilancarkan petugas keamanan tak berhasil membubarkan kerumunan para pendemo. Alhasil, tentara dan kepolisian Bangkok terus menambah personel untuk mengamankan kota.

Petugas keamanan juga memperketat penjagaan di sekitar kawasan turis Khao San Road, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi bentrok. "Kami khawatir akan tetjadi sabotase oleh kelompok 'kaos merah'," kata Juru Bicara Tentara Bangkok, Sansern Kaewkamnerd kepada Reuters.

Kelompok 'kaos merah' terus melancarkan desakan kepada Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, agar segera membubarkan parlemen dan menggelar pemilu. Sebelumnya, ribuan pendukung bekas perdana menteri Thaksin Sinawatra itu juga menggelar aksi dengan menyiramkan 1000 liter darah hasil donor para pendukung 'kaos merah' ke kantor pemerintah.
• VIVAnews

[F.T]

VIVAnews - Beberapa sampel darah para aktivis penentang pemerintah Thailand terbukti mengandung virus penyakit, mulai dari virus Hepatitis B, Hepatitis C, hingga HIV.

Sampel darah tersebut diambil dari darah yang ditampung dalam kantong kemudian dilemparkan ke depan gedung parlemen, markas besar Partai Demokrat, dan kediaman Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva oleh aktivis Aliansi Demokratik menentang Kediktatoran (DAAD) bulan lalu.

"Sekitar 2 persen (sampel darah) positif mengandung HIV. Hepatitis B dan Hepatitis C masing-masing lima persen dari sampel darah," kata Deputi Gubernur Bangkok dari Bangkok Metropolitan Administration (BMA), Dr Malinee Sukvejvorakij, Jumat 3 April 2010, seperti dikutip dari laman harian The Nation.

Meski mendapat peringatan dari berbagai otoritas kesehatan, ribuan kelompok "Kaos Merah" ikut memberikan darah mereka untuk dilemparkan ke sasaran. Aksi itu dilakukan untuk menuntut diselenggarakan pemilihan umum oleh Abhisit. Dr Malinee tidak mengatakan lokasi pengujian sampel darah tersebut. Namun, BMA memiliki sebuah rumah sakit dan universitas kedokteran sendiri.

Kamis kemarin, Dr Kusol Prawichpaiboon, pemimpin Mahidol Brothers Group, mengungkapkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadi penularan penyakit akibat aktivitas pengumpulan dan pelemparan darah.
• VIVAnews

[tesla]

kayanya kalau lanjut begini Thailand akan menjalankan sistem tirani

[F.T]

BANGKOK, KOMPAS.com — Pembubaran demonstran antipemerintah di ibu kota Thailand, Bangkok, Sabtu (10/4/2010), menewaskan sekitar 15 orang dan melukai lebih dari 650 orang. Aksi tersebut sekaligus menandai bahwa ketegangan dalam sebulan terakhir akibat tuntutan demonstran untuk menggelar pemilihan umum baru belum ada tanda mereda.

Ini merupakan aksi kekerasan terburuk di Bangkok sejak lebih dari puluhan orang tewas dalam sebuah unjuk rasa antimiliter tahun 1992. Beberapa selongsong peluru, batu, dan tumpahan darah berceceran di jalan yang menjadi lokasi bentrokan antara tentara dan demonstran selama beberapa jam.

Pasukan Angkatan Darat Thailand kemudian menarik mundur personelnya dan meminta demonstran melakukan hal yang sama sehingga terbentuk aksi damai secara tidak resmi. Empat tentara dan 11 warga sipil, termasuk seorang juru kamera Jepang, tewas. Bentrokan brutal ini meletus setelah pasukan keamanan mencoba membubarkan demonstran yang melancarkan aksinya selama sebulan terakhir untuk menuntut Perdana Menteri Abhisit Vejjajva membubarkan parlemen serta menyerukan dilangsungkannya pemilihan umum baru.

Unjuk rasa kemarin merupakan bagian dari bentrokan lama dari pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang sebagian besar berasal dari kaum miskin, serta pendukung pemerintahan berkuasa yang dituduh memprakarsai kudeta militer tahun 2006 untuk mencopot Shinawatra dari posisinya karena diduga terlibat praktik korupsi. Aksi kekerasan dan kegagalan dicapainya kesepakatan dengan demonstran akhir pekan ini membuka kemungkinan tentang semakin alotnya dicapai penyelesaian ketegangan politik di Thailand.

[wiithink]

buset dah thailand.. presiden nya turun salah, naik pun salah 

lebih parah dari indonesia

[F.T]

Sepertinya team kaos merah menang lawan kaos kuning, terbukti dari panglima militer yang mendukung percepatan pemilu dan pembubaran partai PM Abhisit oleh KPU Thailand.

[kusalaputto]

 [at]  wiithink
bukan presiden tapi perdana mentri

trus kok rajanya jadi ga berfungsi yah. apa yg terjadi? g iat kepemimpinan thaksin kyk soeharto dulu banyak korupsi cuman sembako murah jd rakyat kecil seneng trus pm skrg ga rangkul rakyat kaco dah thailand

[tesla]

[at]  wiithink
bukan presiden tapi perdana mentri

trus kok rajanya jadi ga berfungsi yah. apa yg terjadi? g iat kepemimpinan thaksin kyk soeharto dulu banyak korupsi cuman sembako murah jd rakyat kecil seneng trus pm skrg ga rangkul rakyat kaco dah thailand

ada beda mendasar korupsi di Thailand ama Indonesia.

korupsi di negri sono pada pemerintahan Thanksin kalau tidak salah ingat tetap membuat Thailand adalah yg paling cepat pulih dari krisis moneter 1997. di Indo?

[F.T]

Raja thailand memang tidak memiliki kekuatan politik, dan kalau tidak salah raja Bhumibol Adulyadej sedang dalam kondisi tidak fit ( faktor usia juga ).

Thaksin dipuja2x karna kebijakannya tahun 1997 pada saat krisis moneter se-asia. Di mana thailand dapat bertahan dari krisis karna thaksin meningkatkan ekonomi sektor pedesaan. jadi istilahnya dari desa ke kota...

Di sinilah pendukung2x setia thaksin yang berdemo rata2x dari kalangan pedesaan, sebenarnya pendukung PM Abhisit juga ada lho yang berbaju kuning tapi sepertinya tv2x saat ini lebih menyorot ke demonstrasi baju merah.

Soal korupsi pasti ada, tapi kasus yang membuat thaksin di kudeta dikarenakan penyalah gunaan kekuasaan. Di mana thaksin memiliki perusahaan telekomunikasi yang di bangunnya sebelum menjadi PM, dan menjual saham2x perusahaan tersebut ke singapura dengan menggunakan kekuasaan PMnya ( Pemerintah thailand juga memiliki saham2x di perusahaan tsb ). Di sinilah yang menyebabkan banyak lawan2x politiknya tidak senang, termaksud dari pihak kerajaan.

Kurang lebih gitu cerita yang beredar, entah kalau ada kekeliruan silahkan di koreksi ... soalnya politik itu penuh conspiracy dan intrik...

[tesla]

o... gw kira gara2 kasus jual beli tanah

[F.T]

Jual beli tanah itu kasus bininya thaksin.. Juga menggunakan kekuasaan thaksin. Kalau yang jual beli tanah gak gitu baca infonya lebih detail.

[F.T]

Jual beli tanah itu kasus bininya thaksin.. Juga menggunakan kekuasaan thaksin. Kalau yang jual beli tanah gak gitu baca infonya lebih detail.

[wiithink]

[at]  wiithink
bukan presiden tapi perdana mentri

trus kok rajanya jadi ga berfungsi yah. apa yg terjadi? g iat kepemimpinan thaksin kyk soeharto dulu banyak korupsi cuman sembako murah jd rakyat kecil seneng trus pm skrg ga rangkul rakyat kaco dah thailand

oh iya.. aye lupa kalo thailand pake perdana menteri..

udah di keluarkan travel warning kan. trus, ada di berita kalo ada turis jepang ninggal karena kejebak di tengah orang bentrok

[CKRA]

 [at]  wiithink

Bukan turis Jepang. Tapi reporter BBC keturunan Jepang.

[wiithink]

 [at]  CKRA

thanks ntuk konfirmasi nya..