//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ikrar ini patut dipertanyakan....  (Read 35808 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Ikrar ini patut dipertanyakan....
« on: 26 August 2009, 05:24:50 PM »
[quote
Ikrar Agung III :
]Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, dengan kebijaksanaan dan cara-Ku yang tak terbatas. Aku akan mengusahakan agar semua makhluk mendapatkan segala apa yang mereka perlukan sehingga mereka tidak akan mengalami kekurangan kebutuhan hidup.[/quote]


Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.
ya ampun, jadi jalan Savaka-buddha [ Theravada ] itu menyimpang ya?


Quote
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?


Quote
Ikrar Agung VII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk yang menderita sakit atau tertindas, yang tak punya tempat berlindung dan kediaman, yang tidak mendapatkan perawatan, tanpa sanak saudara, yang melarat dan berat penderitaannya- segera setelah nama-Ku terdengar dan disebut oleh mereka dengan sepenuh hati, segala penyakit mereka akan disembuhkan dan mereka akan merasakan ketenteraman dan kegembiraan di dalam badan dan pikiran. Mereka akan mendapatkan keluarga yang berbahagia dan kebutuhan yang berlimpah, dan jika mereka terus memuja-Ku dengan tekun mereka sendiri akan mencapai Penerangan Sempurna di kemudian hari.
weleh, sebut nama saja sudah mencapai pencerahan sempurna.....
apakah ini persis di penyembuhan rohani ala nasran* ..... depan evangelist nya bilang HALELUYAA, dalam nama Mr.T sembuhlah....maka sembuh?
pantas banyak buddhism pindah agama tetangga...

Quote
Ikrar Agung ke VIII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada perempuan yang menderita salah satu dari ratusan kesengsaraan yang dialami perempuan, yang pada akhir kehidupannya tidak ingin terlahir dalam tubuh perempuan lagi -bila perempuan ini mendengar nama-Ku, menyebut dan merenungkannya, mereka semua akan memperoleh fisik laki-laki dengan ciri-ciri yang indah dalam penitisan yang akan datang. Bahkan mereka semua akan mengalami Penerangan Sempurna di kemudian hari jika mereka dengan tekun memuja-Ku.
lanjut gan..

Quote
Ikrar Agung ke IX :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, Aku akan mengusahakan agar semua makhluk hidup terlepas dari jaringan Mara dan belenggu segala jalan penyimpangan. Jika ada yang terseret ke dalam berbagai pandangan keliru yang tebal, Aku akan menarik dan menempatkan mereka kembali dalam pandangan yang benar. Aku akan mengusahakan agar mereka kembali perlahan-lahan mempelajari dan mengembangkan semua praktek Bodhisattva sehingga mereka akan mencapai Penerangan Sempurna di kemudian hari.
yah Theravada memang ajaran menyimpang.

Quote
Ikrar Agung ke X :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika - sesuai dengan undang-undang negara - ada makhluk hidup yang dirantai, dicambuk, dan dijebloskan ke dalam penjara, atau akan dijatuhi hukuman mati; dan mereka yang mengalami kesulitan dan bencana tidak habis-habisnya yang sangat memalukan, menyedihkan dan menyiksa sehingga badan dan pikiran mereka menderita kegetiran - jika orang seperti inimendengar nama-Ku dan merenungkannya dengan sepenuh hati, diberkahi oleh kekuatan spirituil yang menakjubkan dari pahala kebajikan-Ku, mereka akan terbebaskan dari segala kesedihan dan penderitaan.
jadi Nurdin M top itu bisa lolos dari hukuman mati ya?

Quote
Ikrar Agung ke XII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk yang miskin dan tidak memiliki baju; terganggu dan tersiksa siang malam oleh lalat dan nyamuk, panas dan dingin - bila mereka mendengar nama-Ku, merenungkannya dan mempertahankannya selalu dalam pikiran, mereka akan memperoleh segala macam baju bagus dan mewah sesuai dengan keinginan mereka. Mereka juga akan memperoleh segala perhiasan mahal, karangan bunga, serbuk dupa wangi, musik dan kehidupan yang layak. Aku akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan."
dewa rejeki toh...


Quote
"Jika mereka dapat mendengarkan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, guru penyembuhan mereka akan dibimbing untuk meninggalkan jalan sesat, mempelajari dan memperaktekkan ajaran yang bermanfaat sehingga mereka tidak akan terjatuh ke alam kehidupan menyedihkan. Tetapi jika mereka tetap tidak bisa meninggalkan jalan sesat, tidak mempelajari dan memperaktekkan ajaran bermanfaat, maka mereka akan terus menerus terbenam ke dalam kehidupan menyedihkan sesudah meninggal.

Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.
ya, maka pas sudah.... Theravada menyimpang, Mahayana jalan kebenaran..
ya, maka cocok lah sudah, semua para Guru besar Theravada menyimpang SEMUA...

Quote
Kemudian, Manjusri, sewaktu Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan ini mencapai penerangan, disebabkan kekuatan ikrar utama-Nya, Beliau selalu mengawasi semua mahluk hidup dan melihat mereka menderita berbagai penyakit, kurus kering, demam, sakit kuning dan sebagainya ; yang lainnya menderita kejang oleh racun jahat; selain itu ada yang ditakdirkan berumur pendek atau terancam kematian sebelum waktunya. Untuk mengakhiri semua penyakit dan penderitaan sekalian mahkluk hidup ini, dan memenuhi semua keinginan mereka. Pada waktu itu Hyang Buddha tersebut memasuki samadhi yang disebut "Penghapus Musibah Semua Makhluk Hidup", Beliau memasuki samadhi ini, seberkas cahaya yang sangat terang memancar dari aura diantaara alis-Nya dan dari itu suatu Dharani agung berkumandang : "Namo Bhaisajyaguru-vaidurya Prabha-rajaya Tathagathaya Arhate Samyak-sambuddhaya Tadyatha Om Bhaisajye Bhaisajye Bhaisajya-samudgate Svaha."

"Kemudian sesudah Dharani ini dikumandangkan, diantara cahaya ini terdengar suara gemuruh, san bumi bergetar dengan hebat di alam Buddha tersebut. Seberkas cahaya terang memancar keluar sehingga segala penyakit dsan kesengsaraan terhapus dari semua makhluk hidup dan semua menjadi tentram dan bergembira."
luar biasa... ternyata buddha juga sebagai sarana minta-minta....

Quote
"Yang dijunjungi, jika sutra ini tersebar ke suatu tempat dimana ada orang yang menerima dan mempertahankannya, maka disebabkan oleh pahala ikrar utama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, dan dari mendengar namanya ketahuilah bahwa di tempat ini tidak ada lagi kematian sebelum waktunya. Juga di tempat ini tidak akan pernah ada lagi hantu dan iblis jahat mencuri tenaga inti manusia. Mereka yang sudah mengalami penderitaan demikian akan mendapatkan kembali ketentraman dan kegembiraan sebelumnya atas badan dan pikiran."
tenaga inti manusia? apakah itu?

Quote
"Selanjutnya semua hal menyenangkan yang diidamkannya akan terkabul. Jika ia menginginkan panjang umur, maka ia akan memperoleh. Jika ia menginginkan kekayaan dan kemewahan, maka kemakmuran itu akan diperolehnya. Jika ia menginginkan jabatan maka itu akan tercapai, jika ia menginginkan anak laki-laki atau perempuan maka anak itu akan terlahir di keluarga." "Selain itu jika ada seseorang yang sering bermimpi buruk, melihat berbagai bentuk makhluk halus, melihat burung menakutkan yang berkelompok memasuki rumahnya, atau ratusan pertanda buruk muncul di rumahnya sehingga membuatnya sangat gelisah - bila orang itu dapat melakukan upacara puja atau memuliakan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, maka mimpi buruk, makhluk halus dan semua pertanda buruk akan menghilang tanpa menimbulkan gangguan apapun." "Jika ada seseorang yang terancam oleh bahaya air, api, pisau, racun, tergantung di tebing, gajah liar, singa, harimau, serigala, babi hutan, ular beracun, kalajengking, kelabang, ulat berbisa, atau nyamuk, bila orang ini bisa mengingat Hyang Buddha dengan sepenuh hati dan memujaNya dengan hormat, dia akan terbebas dari semua hal yang menakutkan ini. Jika ada negeri lain menyerbu dan mengganggu ketentraman, atau jika perampok dan pencuri membuat kerusuhan, orang yang mengingat dan memuja Tathagatha itu dengan hormat juga akan terbebas dari gangguan ini."
ternyata para master-master di china sana kurang memuji buddha ini, maka oleh sebab itu JEPANG datang menjajah..

Quote
Dia jarang menderita sakit dan semua mahluk halus tidak akan mencuri kekuatan intinya."
kekuatan inti? apakah itu?

Quote
"Selain itu, Arya Ananda, bila di suatu negeri di mana seorang raja ksatria memerintah, terjadi bencana dan kesengsaraan seperti wabah penyakit di antara penduduk, serbuan negeri lain, pemberontakkan dalam negeri, gerhana matahari atau bulan, gempa bumi, angin topan, banjir, kemarau panjang dan sebagainya - demi menghilangkan bencana-bencana tersebut sang raja harus menumbuhkan maitri karuna terhadap semua makhluk hidup. Dia harus memberi pengampunan kepada semua orang hukuman yang dipenjara. Mengandalkan metode puja yang diungkapkan di atas, dia harus memuja Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan." "Dikarenakan kekuatan dari pahala ikrar utama Hyang Tathagatha, negerinya akan menjadi aman tentram. Angin dan hujan akan turun pada musimnya, dan panen akan berhasil. Semua makhluk hidup akan menjadi sehat dan bergembira. Di dalam negerinya tidak akan ada yaksa jahat, maupun makhluk hidup dengan berbagai gangguan spirituil. Semua pertanda buruk akan hilang, negerinya menjadi makmur dan sang raja ksatria akan berumur panjang, memiliki kesegaran dan terbebaskan dari penyakit."
yah, amrozi, Nurdin , dan sejumlah Kriminalis lain dibebaskan..  virus-virus pun bersih..

------------------------------
sungguh patut dipertanyakan.....
mulai dari praktisi Theravada yang dianggap menyimpang...dan katanya perlu dibimbing ke MAHAYANA
ini statment, Theravada dianggap menyimpang dan Mahayana lah yang JALAN BENAR...
sungguh ironis bukan...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #1 on: 26 August 2009, 05:33:17 PM »
mantafff......

lanjuttt................
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #2 on: 26 August 2009, 05:51:15 PM »
Kalau dilihat, kondisinya makin memanas nih.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #3 on: 26 August 2009, 05:57:51 PM »
biarin.. biar cepet "mateng"..
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #4 on: 26 August 2009, 06:09:50 PM »
Sepertinya sudah cukup deh, yang penting dah tahu ada ajaran Buddha yang begini dan ada yang begitu :) , tinggal mo milih yang mana :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #5 on: 26 August 2009, 06:12:11 PM »
kayaknya seh bagus cantumin source deh.. dan sourcenya itu dulu yang perlu dibahas..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #6 on: 26 August 2009, 06:15:49 PM »
Sepertinya sudah cukup deh, yang penting dah tahu ada ajaran Buddha yang begini dan ada yang begitu :) , tinggal mo milih yang mana :)

maksudnya ada ajaran buddha yg gak boleh ditanya tanya dan di diskusikan ?

kayaknya seh bagus cantumin source deh.. dan sourcenya itu dulu yang perlu dibahas..


nah iyo, betul juga.. gak kepikiran dari tadi... (soalnya percaya aja deh sama om mercy yg satu ini )
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #7 on: 26 August 2009, 06:18:11 PM »
Sepertinya sudah cukup deh, yang penting dah tahu ada ajaran Buddha yang begini dan ada yang begitu :) , tinggal mo milih yang mana :)

maksudnya ada ajaran buddha yg gak boleh ditanya tanya dan di diskusikan ?

kayaknya seh bagus cantumin source deh.. dan sourcenya itu dulu yang perlu dibahas..


nah iyo, betul juga.. gak kepikiran dari tadi... (soalnya percaya aja deh sama om mercy yg satu ini )
soalnya dah masuk ke kepercayaan susah deh cari jawabannya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #8 on: 26 August 2009, 06:41:37 PM »
Terlepas benar salahnya, idealnya masing2 berusaha mengendalikan diri, minimal menjalankan Pancasila Buddhist, khususnya sila ke 4 : Bertekad untuk menghindari dusta, fitnah, omong kotor, dsb (bertekad berkata benar)

Andai kata anggaplah dalam diskusi ini, "dimenangkan" oleh pihak tertentu, apa yang didapat ? Saya rasa yang didapat adalah rasa sakit hati dari rekan Buddhist yang lain. Dan ini yang harus diironiskan mengaku Buddhist namun bertekad dalam melakukan perkataan benar yang gak menyinggung perasaan orang lain masih sangat sulit.

Mari amati diri masing2, rasa apakah yang muncul ketika berdiskusi ? rasa ingin menjatuhkan pihak2 tertentu ? kalau rasa ingin menjatuhkan itu yang muncul. rasa ingin mencari kesalahan yang muncul. Bagus gak usah dilanjutkan.. Mohon maaf jika ada kata2 yang tidak berkenan..

Dan pendapat saya masih seperti semula, sebelum beranjak lebih jauh. Cantumkan dulu sourcenya, dan make sure sourcenya itu valid.
« Last Edit: 26 August 2009, 06:43:44 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #9 on: 26 August 2009, 07:55:58 PM »
^
sumber nya bhaisjayaguru vaidurya pabharaja sutra

ya elah, itu cuma 12 ikrar bro
masi ada 48 ikrar dari buddha amitabha

trus ada ikrar yang lebih agung lagi kstigarbha bodhisatva
"jika neraka belum kosong, saya belum mo menjadi buddha"

sori yach bro marcedes, rumput tetangga emang lebih hijau  ^-^

seperti kata om ryu, sudah tau begini sudah tau begitu, silakan pilih
so take it or leave it...
« Last Edit: 26 August 2009, 07:57:51 PM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #10 on: 26 August 2009, 07:59:52 PM »
^
sumber nya bhaisjayaguru vaidurya pabharaja sutra

ya elah, itu cuma 12 ikrar bro
masi ada 48 ikrar dari buddha amitabha

trus ada ikrar yang lebih agung lagi kstigarbha bodhisatva
"jika neraka belum kosong, saya belum mo menjadi buddha"

sori yach bro marcedes, rumput tetangga emang lebih hijau  ^-^

seperti kata om ryu, sudah tau begini sudah tau begitu, silakan pilih
so take it or leave it...


bukan jumlahnya yg dipertanyakan Bro, isinya ....

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #11 on: 26 August 2009, 08:08:27 PM »
^
iya om indra

tau, dia menanyakan isinya,
mungkin rumput tetangga lebih hijau kale yach.... ^^

se7 dengan bro forte
"Mari amati diri masing2, rasa apakah yang muncul ketika berdiskusi ? rasa ingin menjatuhkan pihak2 tertentu ? kalau rasa ingin menjatuhkan itu yang muncul. rasa ingin mencari kesalahan yang muncul. Bagus gak usah dilanjutkan.. Mohon maaf jika ada kata2 yang tidak berkenan.."

_/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #12 on: 26 August 2009, 08:15:46 PM »
MErcedes,
pls skalian masukkan sumber quote sutra-ny...Karena memank sutra terjemahan Indo, terutama yg pakai versi lama memank bnyk bahasa yang meragukan..

Secara umum, ikrar seperti itu memank sangat patut dipertanyakan, karena bagi orang2 tertentu akan menimbulkan pengertian yang salah, terkesan seperti bhaisjayaguru seorang yang "memberikan"...
Padahal tidak seperti itu..

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #14 on: 26 August 2009, 08:42:18 PM »
Kalau dilihat, kondisinya makin memanas nih.
sebenarnya yang panas itu pastilah yang merasa benar tetapi tidak tahu persis apakah dirinya benar...sama seperti Nigantha nataputa karena merasa panas sendiri maka muntah darah lalu mati de....

andaikan kata-kata saya ini SALAH dan tidak benar...tentu dengan gampang nya semua spekulasi alibi saya dimentahkan..
karena kebenaran itu FAKTA NYATA...bukan teori diatas kertas.

masalah disini adalah tidak ada yang mau diskusi...semua hanya memandang tulisan saya ini mengandung provokatif ataupun penghinaan atau juga melihat bahwa saya semata-mata memojokkan aliran tertentu...
entah berapa kali saya harus katakan....saya tidak mencela TANPA ALASAN...

sesuai kata Guru agung dalam Brahmajala SUTTA[DN]
1.5. "Para bhikkhu, jika seseorang menghinaKu, Dhamma atau Sangha, [3] kalian tidak boleh marah, tersinggung atau terganggu akan hal itu. Jika kalian marah atau tidak senang akan penghinaan itu, maka itu akan menjadi rintangan bagi kalian. Karena jika orang lain menghinaKu, Dhamma atau Sangha, dan kalian marah atau tidak senang, dapatkah kalian mengetahui apakah yang mereka katakan itu benar atau salah?" "Tidak, Bhagava" "Jika orang lain menghinaKu, Dhamma atau Sangha, maka kalian harus menjelaskan apa yang tidak benar sebagai tidak benar, dengan mengatakan: 'Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami,4 itu tidak ada pada kami.'"
apa masih butuh source nya kutipan ini? ^^ hehehe..


Terlepas benar salahnya, idealnya masing2 berusaha mengendalikan diri, minimal menjalankan Pancasila Buddhist, khususnya sila ke 4 : Bertekad untuk menghindari dusta, fitnah, omong kotor, dsb (bertekad berkata benar)

Andai kata anggaplah dalam diskusi ini, "dimenangkan" oleh pihak tertentu, apa yang didapat ? Saya rasa yang didapat adalah rasa sakit hati dari rekan Buddhist yang lain. Dan ini yang harus diironiskan mengaku Buddhist namun bertekad dalam melakukan perkataan benar yang gak menyinggung perasaan orang lain masih sangat sulit.

Mari amati diri masing2, rasa apakah yang muncul ketika berdiskusi ? rasa ingin menjatuhkan pihak2 tertentu ? kalau rasa ingin menjatuhkan itu yang muncul. rasa ingin mencari kesalahan yang muncul. Bagus gak usah dilanjutkan.. Mohon maaf jika ada kata2 yang tidak berkenan..

Dan pendapat saya masih seperti semula, sebelum beranjak lebih jauh. Cantumkan dulu sourcenya, dan make sure sourcenya itu valid.
bro forte, jadi ketika Buddha berdebat dengan Upali, hingga jatuh korban seperti Nigantha nataputta. BUDDHA MELANGGAR SILA ke-4 ? dan UPALI juga melanggar sila ke-4?  
sungguh ironis yah
sekali lagi sy mengajak diskusi kok...
saya heran sudah berkali-kali saya tulis,  mengapa setiap seseorang mengkritik bahkan meneliti kebenaran secara kritis dianggap penghinaan... toh saya tidak junk asal-asalan atau asbun... ada fakta bukti sutra di kutip lagi.
gimana sih ini gan... hehehe....
« Last Edit: 26 August 2009, 08:52:48 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #15 on: 26 August 2009, 08:47:38 PM »
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11690.0.html

kebetulan sutra ini 1 paket dengan arwah arwah dan pengadilan neraka nya...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #16 on: 26 August 2009, 08:51:49 PM »
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?

luar biasa... ternyata buddha juga sebagai sarana minta-minta....

dewa rejeki toh...

yah, amrozi, Nurdin , dan sejumlah Kriminalis lain dibebaskan..  virus-virus pun bersih..



^
^

Idealnya suatu diskusi harus ada bertanya, dan kebanyakan statement Anda di atas, tiap ikrar, Anda buatkan semacam statement "usil" dan saya HERAN kalau ini tidak dikategorikan sebagai JUNK
baru saya copas sebagian.. jawab u/ diri anda sendiri.. apakah statement di atas BOLEH digunakan untuk BERDISKUSI ?
Saya rasa lebih tepat statement MENYINDIR ? Apakah DISKUSI perlu MENYINDIR ?

Apakah Buddha dan Upali berdebat pake acara menyindir2 ? Apakah Anda yakin batin Anda sangat netral dalam menyikapi ini ?
Boleh bantu saya copaskan debat Buddha dan Upali, mari coba kita bandingkan gaya bahasa yang Buddha gunakan, dengan gaya bahasa Anda saat ini.. :)

« Last Edit: 26 August 2009, 08:56:20 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #17 on: 26 August 2009, 09:03:58 PM »

sekali lagi sy mengajak diskusi kok...
saya heran sudah berkali-kali saya tulis,  mengapa setiap seseorang mengkritik bahkan meneliti kebenaran secara kritis dianggap penghinaan... toh saya tidak junk asal-asalan atau asbun... ada fakta bukti sutra di kutip lagi.
gimana sih ini gan... hehehe....

kenapa sih gan.. anda sudah TAHU BANYAK YANG KRITIK masih TETAP AJA TIDAK MENGUBAH GAYA TULISAN ?
coba sadar diri bro.. lihat dari awal thread, dan thread lain yang ada bro post, rata2 pasti style gaya tulisan Anda ada GAK BENER.

INTROPEKSI DULU.. Ada debu di mata.. ambil air, bilas dulu.. sudah kinclong.. baru diskusi lagi..
Bagaimana mau diskusi kalau masih ada debu di mata yang TEBAL.. dan merasa SELALU BENAR


Ini saya postkan aturan main di forum..

Quote from: Sumedho
Didalam forum ini bebas berdiskusi selama dilakukan dengan bertanggung jawab dan bijaksana.

Petunjuk
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran

Selalu melakukan posting dengan kesadaran penuh.
Nah.. bro marcedes,
1. sudah sadar penuh belum kenapa style postingan bro banyak dikritik ?
2. sudah sadar penuh belum kalau nantinya ada efek menyakiti anggota member lain ?
3. sudah sadar penuh belum kalau ada efek saling menyakiti itu berarti memperbanyak kejahatan ?
4. sudah sadar penuh belum kalau memperbanyak kejahatan itu berarti waktu untuk memperbanyak kebajikan berkurang ?
5. sudah sadar penuh belum kalau sucikan pikiran itu tidak gampang ?

jawab dulu ya :D


« Last Edit: 26 August 2009, 09:12:13 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #18 on: 26 August 2009, 09:20:05 PM »
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?

luar biasa... ternyata buddha juga sebagai sarana minta-minta....

dewa rejeki toh...

yah, amrozi, Nurdin , dan sejumlah Kriminalis lain dibebaskan..  virus-virus pun bersih..



^
^

Idealnya suatu diskusi harus ada bertanya, dan kebanyakan statement Anda di atas, tiap ikrar, Anda buatkan semacam statement "usil" dan saya HERAN kalau ini tidak dikategorikan sebagai JUNK
baru saya copas sebagian.. jawab u/ diri anda sendiri.. apakah statement di atas BOLEH digunakan untuk BERDISKUSI ?
Saya rasa lebih tepat statement MENYINDIR ? Apakah DISKUSI perlu MENYINDIR ?

Apakah Buddha dan Upali berdebat pake acara menyindir2 ? Apakah Anda yakin batin Anda sangat netral dalam menyikapi ini ?
Boleh bantu saya copaskan debat Buddha dan Upali, mari coba kita bandingkan gaya bahasa yang Buddha gunakan, dengan gaya bahasa Anda saat ini.. :)


sudah saya akui itu sudah berapa kali dari postingan saya...mungkin ini sudah ke sekian kali-nya..  :)
Quote
mengapa setiap seseorang mengkritik bahkan meneliti kebenaran secara kritis dianggap penghinaan...

Quote
saya tidak mencela TANPA ALASAN...
Quote
saya tidak memojokkan ataupun mencela tanpa alasan...
alasan yang saya berikan sangat-sangat kuat,
kalau memang tidak bisa mengkritik moderator pasti sudah warning-warning atau banned buat saya..
apa 3 quote masih kurang bro...?
kalau junk itu...isi nya celaan tapi tdk ada alasan...

begini,dalam beberapa diskusi atau tukar pendapat mulai dari thread seperti MMD, dan kemudian Thread membahas PH atau blog tetangga ^^
terus membahas mahayana secara kritis....mang sudah berapa banyak sindiran itu keluar..... apa perlu saya kutip satu per satu?

gw dah capek ngetik neh, dari pada membahas tulisan saya .
Tunjukkan LATIHAN yang bagaimana atau PENJELASAN yang memang LOGIS/SESUAI FAKTA..kalau isi sutra itu adalah KEBENARAN..

ARWAH/ROH >> di Thread sebelah yah...

mari kita mulai dari JALAN MENYIMPANG THERAVADA.
kemudian di lanjutkan "HANYA MEMUJI NAMA BUDDHA BISA MENCAPAI SAMMASAMBUDDHA"
kemudian "TENAGA INTI MANUSIA"
kemudian di lanjukan "DI BEBASKAN NYA KRIMINALIS DI PENJARA"
dan terakhir "BUDDHA SEBAGAI SARANA PERMOHONAN MINTA-MINTA"

jadi sekira nya REPLY dibawah POST ini adalah JAWABAN........

------------------------------------------------
[at] Navis


 _/\_
metta


Quote
Apakah Buddha dan Upali berdebat pake acara menyindir2 ? Apakah Anda yakin batin Anda sangat netral dalam menyikapi ini ?
Boleh bantu saya copaskan debat Buddha dan Upali, mari coba kita bandingkan gaya bahasa yang Buddha gunakan, dengan gaya bahasa Anda saat ini..
memang gaya bahasa sutta lebih enak didengar....tapi kok bisa ada yang muntah darah ya?

kalau sekarang adakah yang muntah darah membaca post saya? tidak kan...
gimana ini gan?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #19 on: 26 August 2009, 09:25:12 PM »

sekali lagi sy mengajak diskusi kok...
saya heran sudah berkali-kali saya tulis,  mengapa setiap seseorang mengkritik bahkan meneliti kebenaran secara kritis dianggap penghinaan... toh saya tidak junk asal-asalan atau asbun... ada fakta bukti sutra di kutip lagi.
gimana sih ini gan... hehehe....

kenapa sih gan.. anda sudah TAHU BANYAK YANG KRITIK masih TETAP AJA TIDAK MENGUBAH GAYA TULISAN ?
coba sadar diri bro.. lihat dari awal thread, dan thread lain yang ada bro post, rata2 pasti style gaya tulisan Anda ada GAK BENER.

INTROPEKSI DULU.. Ada debu di mata.. ambil air, bilas dulu.. sudah kinclong.. baru diskusi lagi..
Bagaimana mau diskusi kalau masih ada debu di mata yang TEBAL.. dan merasa SELALU BENAR


Ini saya postkan aturan main di forum..

Quote from: Sumedho
Didalam forum ini bebas berdiskusi selama dilakukan dengan bertanggung jawab dan bijaksana.

Petunjuk
1. Kurangi kejahatan
2. Perbanyak kebajikan
3. Sucikan pikiran

Selalu melakukan posting dengan kesadaran penuh.
Nah.. bro marcedes,
1. sudah sadar penuh belum kenapa style postingan bro banyak dikritik ?
2. sudah sadar penuh belum kalau nantinya ada efek menyakiti anggota member lain ?
3. sudah sadar penuh belum kalau ada efek saling menyakiti itu berarti memperbanyak kejahatan ?
4. sudah sadar penuh belum kalau memperbanyak kejahatan itu berarti waktu untuk memperbanyak kebajikan berkurang ?
5. sudah sadar penuh belum kalau sucikan pikiran itu tidak gampang ?

jawab dulu ya :D



hehehe, coba baca STATMENT disitu
1. kurangi kejahatan.. > gw disini menyatakan kesalahan sebagai kesalahan kok....masa disebut kejahatan..apa perlu diperhalus hingga yang salah pun dibenarkan karena TENGGANG RASA/solidaritas gitu?

2. Perbanyak kebajikan > gw lagi berbuat baik ini bro,hehehe...toh mengungkap kesalahan yang di sangka nya selama ini
benar...

3. Sucikan pikiran > mumpung gw belum suci, jadi maklum lah.....jadi bisa minta petunjuk de.....


sudah puas mengalihkan topic...tolong saya minta jawaban-nya sekarang...


ah.. bro marcedes,
1. sudah sadar penuh belum kenapa style postingan bro banyak dikritik ?
J : kritik dan pujian sudah sering terjadi...lagian saya mengkritik PAKAI ALASAN.

2. sudah sadar penuh belum kalau nantinya ada efek menyakiti anggota member lain ?
J: efek dari mengkritik ada 2. menyadarkan dan menyakiti...dan 2 hal ini adalah hal yang tidak mungkin dihindari
bukti-nya ketika sang Buddha berdebat dengan beberapa pertapa atau brahmana ada juga kan yang muntah darah malah lebih dari 1 orang lagi..
apakah bisa dikatakan SangBuddha tidak punya hati nurani?

3. sudah sadar penuh belum kalau ada efek saling menyakiti itu berarti memperbanyak kejahatan ?
sudah saya katakan efek nya ada 2.  menyadarkan dan menyakiti.
dan sialnya yang merasa tersakiti adalah orang bodoh.

4. sudah sadar penuh belum kalau memperbanyak kejahatan itu berarti waktu untuk memperbanyak kebajikan berkurang ?
oke anumodana atas saran nya

5. sudah sadar penuh belum kalau sucikan pikiran itu tidak gampang ?
yah memang tidak gampang, kalau gitu sudi kah bro ajarkan cara nya bagaimana?

 _/\_
« Last Edit: 26 August 2009, 09:39:27 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #20 on: 26 August 2009, 09:35:56 PM »
hehehe.. gak ada perubahan..
ya sudahlah.. SAYA AKUI ANDA HEBAT DEH :D
hidup Anda yang tanggung bro :)

 [at]  Admin / Gmods
Tolong edit / karatina thread ini jika ada kata2 yang tidak berkenan

Thanks :)

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #21 on: 27 August 2009, 06:29:15 AM »
Seperti kata bro Markos dalam ajaran abiddhamma, jika seseorang terlalu banyak mengetahui teori tanpa praktek maka EGO akan menguasai pikiran orang itu.

Saya melihat di beberapa diskusi ini, ada unsur "jihad" ( pake istilah tetangga ) yang ingin membela alirannya. Terlepas mana yang benar, saya ingin mengatakan dan setuju dgn bro Ryu, mari kita jalani aliran masing2x sesuai dgn hati nurani.

Dari dulu hingga kini, kita sdh tau bahwa theravada dan mahayana tidak menemukan titik temu dalam kitabnya, walau di perdebatkan sampai kapanpun juga ini hanya akan menambah "kebencian" antar umat. Akan tetapi dari semua aliran Buddhis yang ada, semua memegang teguh ajaran dasar Sang Buddha yaitu : menghindari kejahatan, menambah kebajikan, dan menyucikan pikiran.

Hal ini bukan berarti board theravada dan mahayana tidak memerlukan diskusi, namun mari berdiskusi di jalur masing2x, dan memperdalam alirannya masing2x hingga mencapai pencerahan.

Saya juga masihlah umat awam yang tidak paham dgn teori yang begitu rumit , jadi maaf jika statement ini membuat ketidaknyamanan bagi yang lain.

Semoga semua mahkluk Berbahagia...



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #22 on: 27 August 2009, 07:54:06 AM »
May be belum saat nya untuk dipahami seperti itu.. soalnya u/ memahami itu butuh kesadaran dan pengalaman juga.

Contoh yang paling simpel untuk menyadarkan kita yaitu dari pengalaman di forum yakni reputasi berkurang, itu bisa kita jadikan intropeksi diri. Tiap kali ada reputasi yang berkurang, itu menandakan ada yang tersakiti oleh ucapan kita, terlepas apa yang kita katakan itu benar namun CARA menyampaikan kebenaran itu YANG SALAH.

Intinya hal yang gw dapatkan dari forum ini, apa guna pengetahuan berlebih, namun akibat dari pengetahuan berlebih mendapat musuh / lawan yang berlebih pula ? Apakah hidup akan tenang ?
Teman bakal menjauh karena menganggap kita makhluk yang arogan, sombong, egois yang tidak mau mengalah. Dan seperti pepatah Zen, dalam belajar sesuatu, hendaknya mengosongkan cangkir dulu untuk mengisi dengan hal yang baru.

 
« Last Edit: 27 August 2009, 07:56:12 AM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #23 on: 27 August 2009, 08:57:49 AM »
Seperti kata bro Markos dalam ajaran abiddhamma, jika seseorang terlalu banyak mengetahui teori tanpa praktek maka EGO akan menguasai pikiran orang itu.

Saya melihat di beberapa diskusi ini, ada unsur "jihad" ( pake istilah tetangga ) yang ingin membela alirannya. Terlepas mana yang benar, saya ingin mengatakan dan setuju dgn bro Ryu, mari kita jalani aliran masing2x sesuai dgn hati nurani.

Dari dulu hingga kini, kita sdh tau bahwa theravada dan mahayana tidak menemukan titik temu dalam kitabnya, walau di perdebatkan sampai kapanpun juga ini hanya akan menambah "kebencian" antar umat. Akan tetapi dari semua aliran Buddhis yang ada, semua memegang teguh ajaran dasar Sang Buddha yaitu : menghindari kejahatan, menambah kebajikan, dan menyucikan pikiran.

Hal ini bukan berarti board theravada dan mahayana tidak memerlukan diskusi, namun mari berdiskusi di jalur masing2x, dan memperdalam alirannya masing2x hingga mencapai pencerahan.

Saya juga masihlah umat awam yang tidak paham dgn teori yang begitu rumit , jadi maaf jika statement ini membuat ketidaknyamanan bagi yang lain.

Semoga semua mahkluk Berbahagia...



:jempol: utk bro marfel aka felix ;D

:jempol: juga utk om ryu

:jempol: juga utk bro forte


toh pada akhirnya sungai juga bermuara ke-laut... klu uda sampai laut, toh air nya juga sama asin-nya bro mercedes...
kembali ke UUD'45 dan pancasila yach bro, soalnya kita hidup dinegara yang beragam (eh salah negara berAGAMA, bukan negara AGAMA) dan Syariah tentu tidak bisa diterapkan.

I take refuge in the Buddha
I take refuge in the Dharma
I take refuge in the Sangha

eight healing buddha :
1. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Glorious Conqueror Shakyamuni Buddha,
I prostrate

2. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Renowned Glorious King of Excellent Signs, I prostrate
( to tathagata Supari Kirti Tanama Sri Raja, I prostrate )

3. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
King of Melodious Sound, Brilliant Radiance of Skill,
Adorned with Jewels, Moon and Lotus, I prostrate
( to tathagata Svara Gosa Raja, I prostrate )

4. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Stainless Excellent Gold, Great Illuminating Jewel
Who Accomplishes All Conduct and Vows, I prostrate
( to tathagata Suvarna Bhadra Vimala, I prostrate )

5. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Glorious Supreme King Free from Sorrow, I prostrate
( to tathagata Asokotta Ma Sri Raja, I prostrate )

6. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Melodious Ocean of Proclaimed Dharma, I prostrate
( to tathagata Dharma Kirti Sagara, I prostrate )

7. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Delightful King Clearly Knowing by the Play
of Supreme Wisdom of an Ocean of Dharma, I prostrate
( to tathagata Abhijya Raja, I prostrate )

8. to bhagavan, tathagata, arhat, perfectly completed buddha,
Medicine Guru, King of Lapis Lazuli Light, I prostrate
( to tathagata Bhaisajya Guru Raja, I prostrate )


Tadyatha Om Bekanze Bekanze Maha Bekanze Randza Samungate Soha

_/\_
« Last Edit: 27 August 2009, 09:09:11 AM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #24 on: 27 August 2009, 09:09:40 AM »
waiittttttttt........................ bentar bentar......

curang.... maennya pas ane gak ada :'(

ini topik yg bagus dan kritis loh...........

cuma sayangnya aja dibawakan dengan tidak baik.....

jadi saya harap agar dilanjutkan... saja.. cuman "maennya" jangan kasar kasar ya....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #25 on: 27 August 2009, 09:13:34 AM »
^^ setuju
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #26 on: 27 August 2009, 09:41:19 AM »
^
oke setuju
tapi ingat praduga tak bersalah
presume not guilty

kosongkan cangkir dulu yach, kalau cangkirnya uda terisi penuh, malah tar tumpah lg ;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #27 on: 27 August 2009, 09:54:56 AM »
Quote
Seperti kata bro Markos dalam ajaran abiddhamma, jika seseorang terlalu banyak mengetahui teori tanpa praktek maka EGO akan menguasai pikiran orang itu.
yang teori tanpa pratek itu siapa dulu...

Roh?
dengan menyebut Nama bisa tercerahkan?
Merasa Jalan Mahayana jalan benar, jalan lain jalan menyimpang?
bisa bebas dari berbagai penyakit hanya dengan sebut nama?
sebagai sarana minta-minta?

oke lah kalau itu disebut sebagai yang banyak pratek....
--------------------------------------------------------------------

Quote
Dari dulu hingga kini, kita sdh tau bahwa theravada dan mahayana tidak menemukan titik temu dalam kitabnya, walau di perdebatkan sampai kapanpun juga ini hanya akan menambah "kebencian" antar umat. Akan tetapi dari semua aliran Buddhis yang ada, semua memegang teguh ajaran dasar Sang Buddha yaitu : menghindari kejahatan, menambah kebajikan, dan menyucikan pikiran.
tentu saja benar, ya jikalau tempat nya itu cocok..
kita tidak mungkin berdiskusi ditempat real, bisa saja terjadi hal-hal merugikan...
sama halnya pertanyaan yang intim atau sensitif diutarakan...orang kebanyakan memakai MEDIA..

untuk itu media forum ini mendiskusikan,nama pakai nick name...alamat juga tidak diketahui. mengapa?
karena murni terfokus pada PERTANYAAN saja...tidak perlu memakai unsur lain..

coba lihat di thread sebelah...membahas masalah vipassana MMD.
sampai ngomong prilaku bahwa PH pernah aborsi lah..toh itukan masa lalu..angulimala saja pembunuh segitu banyak orang..
PH cuma aborsi 1. > yg diketahui... kok dipermasalahkan..

mengapa tidak bahas kakek nya, bapaknya, leluhurnya mungkin yang pernah curi ayam...atau berbuat lain..

don't be a child please can you all? i just want the answer from my question...

topic nya ini membahas kebenaran terkait hal-hal ini...............
toh banyak user disini dengan gampang nya [mengeroyok] aliran maitreya di anggap "SESAT" yang berkedok buddhis menyimpangkan umat buddhis...
karena tidak sesuai tiratana kemudian Tilakkhana...

sesuai kata bro dilbert bukankah dalam sutra intan buddha tidak dapat menolong orang [ alias jadilah pulau bagi diirmu sendiri] sekarang dalam sutra ini malah buddha dapat memberi berkah seperti mr.T dalam agama tetangga.
gimana seh.

sekarang saya kasih bukti berkedok "buddhis" menyimpangkan buddhis sendiri..
musuh dalam selimut....
kok nuduh ramai-ramai saya tidak ber-etika, tidak bermoral, tidak baik dalam berbicara...

toh saya tidak mau merusak keharmonisan anda semua, anda mau kopdar, have fun toh silahkan..
memang nya anda karena sudah kopdar ,have fun...sampai-sampai ngutang ga ditagih karena perasaan tidak enak?

bro forte anda menyuruh saya mengusap mata, sekarang sy menyuruh anda mengesampingkan emosi anda mengenai tenggang rasa dan membahas ini.....
dari pengalaman saya karena rasa TEMAN sampai-sampai ngutang pun ga enak di tagih..> tahu kan maksud nya..
karena rasa teman yg salah pun ga di hiraukan, ini sudah berapa kali saya lihat...
tapi kalau orang lain bikin salah, busyet jadi hakim bao menuntut keadilan...

[at] navis
saya tahu ini negara beragama, dan disini forum diskusi...saya bisa membedakan tempat dan waktu...
memang nya kalau di kenyataan saya bertanya pada costumer saya yg Islam tanya macam-macam, bahkan kalau costumer saya ngomong macam-macam justru sy dengar-dengar, karena tidak mungkin kita bantah disitu...tahu status penceramah agama dan pencari duit..beda pak.

iskusi tentang Sutta/Sutra secara objektif terlepas pandangan sebuah tradisi.
karena tempat nya saya rasa sudah cocok alias tidak salah kamar...
maka saya minta jawaban sekarang....sudah 2 page lebih isi nya OOT.

kalau anda malu atau tidak senang, anda boleh membuat ID baru lalu menjawab...toh mungkin nama naviscope sudah terkenal dan pernah kopdar > tentu tenggang rasa nya meningkat.
buatlah ID baru dan jawablah pertanyaan saya..

saya minta anda berdiskusi bukan sebagai bapak pendamai,raja[dalam milinda],atau pencegah pertikaian umat beragama...
tapi yang saya mau adalah KEBENARAN atas pernyataan SUTRA INI...apakah sutra ini bisa dipertanggung jawabkan isi nya atau cuma bohogan 100%.
toh yang bohongan itu biasanya gampang di buka kedok nya,karena tidak sesuai fakta nyata.
beres kan.

saya juga demi welas asih pada umat awam kok yang mau belajar buddhis harus membuka kamus segitu banyak agama buddha yang mana benar mana tidak...
karena sekarang SEMUA yg sudah MENCAPLOK nama buddha,bodhisatva...sudah bisa dikatakan buddhis...bahkan tidak sedikit bapak-bapak,ibu-ibu bahkan anak muda....menganggap maitreya itu buddhis...termasuk sanak keluarga gw. ^^ tidak mungkin saya mengkritik ataupun menasehati....itu mustahil


now explain to me the answer.
xie-xie  ni men de quan gao..dan shi xian zai wo yao ni men de hui da......
« Last Edit: 27 August 2009, 09:59:23 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #28 on: 27 August 2009, 09:55:31 AM »
 [at]  marcedes

Tidak perlu merasa yang disinggung tersebut adalah umat Theravada. Setiap ajaran juga pasti secara tidak langsung juga mengatakan ajaran lain salah, bahkan Theravada juga begitu. Memangnya anda mau protes kepada semua juga?

Mahayana dan Theravada memiliki pandangan dasar yang sudah berbeda, jadi memang tidak bisa disamakan. Demikian juga dengan Maitreya, dsb. Kalau tidak merasa cocok, tinggalkan saja, tidak perlu "dimusuhi".

Kemudian mengenai Nigantha yang muntah darah, itu disebabkan oleh kebencian dalam diri Nigantha. Buddha dan Upali tidak mengeluarkan kata-kata yang tercela sama sekali. Jadi hendaknya jangan disamakan pernyataan kebenaran tanpa kebencian dengan sindir menyindir dengan kata-kata pedas.


Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #29 on: 27 August 2009, 10:03:05 AM »
Sudahlah ... Segala perbedaan itu mari kita jadikan keanekaragaman yang patut dihargai ... Mari berdiskusi dengan baik dan tanpa kata-kata kasar dan menyindir  ;D ...

Salah atau benar ??? Mari kita kembali pada bathin kita masing-masing ... ada yang cocok dengan mazhab Theravada, ada juga yang cocok dengan mazhab Mahayana ... Takutnya dengan mengatakan inilah yang paling benar dan yang lain itu salah justru akan memperbesar ke-aku-an (keegoan) dalam diri kita ...

Kita harus menghormati ajaran lain selama ajaran itu menuntun pada arah kebajikan, walaupun cara-cara nya tidak sesuai dengan apa yang kita yakini ... 

 _/\_
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #30 on: 27 August 2009, 10:09:23 AM »
permasalah di fikiran i saat ini adalah...

bagaimana sikap Mahayana terhadap Tilakkhana...

en btw.. sutra itu sutra Mahayana yg mana ya? kan Mahayana tuh banyak...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #31 on: 27 August 2009, 10:36:44 AM »
se7 dengan bro kaiyn kutho
se7 dengan bro indera_9

plus 1 ahhh....

_/\_ :lotus:
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #32 on: 27 August 2009, 10:40:31 AM »
[at]  marcedes

Tidak perlu merasa yang disinggung tersebut adalah umat Theravada. Setiap ajaran juga pasti secara tidak langsung juga mengatakan ajaran lain salah, bahkan Theravada juga begitu. Memangnya anda mau protes kepada semua juga?

Mahayana dan Theravada memiliki pandangan dasar yang sudah berbeda, jadi memang tidak bisa disamakan. Demikian juga dengan Maitreya, dsb. Kalau tidak merasa cocok, tinggalkan saja, tidak perlu "dimusuhi".

Kemudian mengenai Nigantha yang muntah darah, itu disebabkan oleh kebencian dalam diri Nigantha. Buddha dan Upali tidak mengeluarkan kata-kata yang tercela sama sekali. Jadi hendaknya jangan disamakan pernyataan kebenaran tanpa kebencian dengan sindir menyindir dengan kata-kata pedas.


bro kaiyin, saya tdk merasa benci kok kalau ada yg mengatakan Theravada menyimpang...
tetapi saya lebih tertantang untuk mau tahu,mengapa dan disebabkan apa sampai dikatakan demikian..toh yang terjadi biasa-nya langsung marah-marah kalau dikatakan ajaran nya menyimpang..

toh orang banyak mengatakan kecapnya paling bagus...tentu produser yang punya pabrik kecap pasti MARAH..
tetapi saya mau anda dan semua melihat sebagai PENIKMAT KECAP..tanpa melihat merek dan merasa memiliki tetapi langsung membuktikan...mana bagus mana tidak...

nah sekarang langsung saja...membahas bagaimana Jalan Mahayana itu...dan mengapa Jalan Savaka dikatakan menyimpang..
kita ambil contoh satu contoh "ROH/arwah"
kemudian dengan menyebut dan memuja nama bisa mencapai sammasambuddha...

Quote
Kemudian mengenai Nigantha yang muntah darah, itu disebabkan oleh kebencian dalam diri Nigantha. Buddha dan Upali tidak mengeluarkan kata-kata yang tercela sama sekali. Jadi hendaknya jangan disamakan pernyataan kebenaran tanpa kebencian dengan sindir menyindir dengan kata-kata pedas.
nigantha karena marah-nya luar biasa....disebabkan murid nya yang mampu membuat nya skatmat tidak bisa berkata-apa-apa kemudian emosi sendiri maka mati...
sama dengan kata  saya...bagi orang lain bisa saja dianggap humor ataupun berupa kata-kata biasa saja.....
tetapi bagi orang merasa "punya" terlalu kuat, maka dianggap nya itu pedas abis.
masalah nya bagi orang yang bodoh, semua kata-kata yang tidak sesuai harapannya dianggap pedas.

Quote
Jadi hendaknya jangan disamakan pernyataan kebenaran tanpa kebencian dengan sindir menyindir dengan kata-kata pedas.
okelah saya bisa mengerti...ntar saya perbaiki..
jawaban please...

sekali lagi ini thread membahas sutra/sutta bukan....nah mulai lah membahas dan menjawab pertanyaan saya..
ini bukan thread "toleransi dan perdamaian antar umat beragama"
kalau anda menganggap ini salah kamar, jadi dimanakah seharus nya....

MOHON MULAI MENJAWAB,
KALAU MAU CERAMAH MORALITAS ATAU TOLERANSI TENGGANG RASA ANTAR UMAT BERAGAMA BISA MEMBUAT THREAD SENDIRI DENGAN DEMIKIAN DISITU BAKALAN TIDAK ADA PERTIKAIAN ATAUPUN PEMBEDAAN-PEMBEDAAN ANTAR UMAT BERAGAMA...
DISINI SAYA MAU MEMBAHAS SECARA DETAIL SUTRA YANG ISI NYA SAYA RAGU KEBENARANNYA.....OKE

pasti tulisan saya ini dianggap saya emosi atau sebagainya....aduh.. disini caps supaya dibaca baik-baik..
cape baca 2 atau mungkin sudah 3 page tapi isi nya weleh weleh kata pak komo.
saya juga dah cape ngetik.  :'(  :'( :'( :'(
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #33 on: 27 August 2009, 10:47:48 AM »
Koreksi, PH tidak aborsi, yang aborsi JK
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #34 on: 27 August 2009, 10:53:50 AM »
MOHON MULAI MENJAWAB,
KALAU MAU CERAMAH MORALITAS ATAU TOLERANSI TENGGANG RASA ANTAR UMAT BERAGAMA BISA MEMBUAT THREAD SENDIRI DENGAN DEMIKIAN DISITU BAKALAN TIDAK ADA PERTIKAIAN ATAUPUN PEMBEDAAN-PEMBEDAAN ANTAR UMAT BERAGAMA...
DISINI SAYA MAU MEMBAHAS SECARA DETAIL SUTRA YANG ISI NYA SAYA RAGU KEBENARANNYA.....OKE


Semua saling terkait bro..
Misal Anda sedang sakit, terus ke dokter.. Dokter menulis resep dan melemparkan kertas resep ke muka Anda dan membentak Anda.. "Keluar dari ruanganku !!!" Apakah Anda merasa senang dengan tindakan dokter tersebut WALAU RESEP yang diberikan dokter bisa menyembuhkan Anda.. ?

Intinya yang ingin saya katakan, antara MORAL ETIKA dalam BERFORUM dengan PENGETAHUAN yang AKAN DIBAHAS itu BERHUBUNGAN ERAT.

Singkat kata, apa pun yang Anda lakukan itu BENAR / SALAH..
Namun yang terutama adalah ANDA SOPAN.. KAMI PUN SEGAN.. ;D

« Last Edit: 27 August 2009, 10:55:44 AM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #35 on: 27 August 2009, 10:57:55 AM »
^
^
^
Semua ajaran aliran sutra / sutta kalo ngak dicermati dengan baik dengan pikiran yang benar hasilnya juga meragukan, membaca tuh jgn sepintas pintas, jangan sepngeal, jangan berdasarkan pemahaman sendiri, jangan kayak romo hudoy, memakasakan kehendak  ajaran ( merasa dirinya paling benar) kalo mau dikaji semua aliran ngak satu pun kebenarannya paling absolut. semua sama, tinggal pemahamannya, beda cara tapi amati dengan bijaksana, jalan penerangan sempurna masih banyak cara kok, ngak harus dari aliran teravada, Juga ngak kaya romo Hudoyo jalan dia paling bener, jalan lain salah, ngak ada bedanya orang macam kayak gitu dengan romo hudoyo. berceminlah. terkadang masih ada oknum  tertentu teravada kadang - kadang mereka sendiri yang merusak esensi ajaran, itu lebih mengolok esensi ajaran.
Jangan memaksakan kehendak pemahaman sendiri. karena jalan penerangan sempurna itu Banyak cara. ( jangan kayak romo Hudoyo, tukang maksa).

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #36 on: 27 August 2009, 11:00:00 AM »
Mohon BTT, kalo gak di LOCK nich ;D  silahkan dari pihak mahayana apa ada tanggapan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #37 on: 27 August 2009, 11:01:34 AM »
^
biarin j, biar tambah panas

biar, bro marcedes bisa menyalurkan hasratnya  ^-^

lebih baik bisa mengalahkan diri sendiri
daripada mengalahkan orang lain
(dharmapada)

saya ikut bermudita citta loh  _/\_
« Last Edit: 27 August 2009, 11:04:06 AM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #38 on: 27 August 2009, 11:14:18 AM »
Koreksi, PH tidak aborsi, yang aborsi JK

Koreksi lagi:
J Khrisnamurti tidak aborsi, yg aborsi adalah selingkuhannya J Khrisnamurti: Rosalind (tapi memang disuruh oleh JK jua)

Wakakakakaka

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #39 on: 27 August 2009, 01:29:08 PM »
sudah 3 page tanpa jawaban.....
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #40 on: 27 August 2009, 01:40:03 PM »
sudah 3 page tanpa jawaban.....
sudah 3 page juga, anda tidak mengubah kelakuan Anda.. :D
bercermin bro..
tidak ada yang ingin menjawab pertanyaan yang ditanyakan secara kasar.. :)

sungguh ironis, padahal di bawah avatar Anda tertulis : May All Being Happinesssssssss
Namun untuk berucap yang baik, tanpa menyakiti perasaan orang lain dan membuat makhluk lain berbahagia nampaknya sangat sulit..
« Last Edit: 27 August 2009, 01:42:55 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #41 on: 27 August 2009, 03:27:58 PM »
bro kaiyin, saya tdk merasa benci kok kalau ada yg mengatakan Theravada menyimpang...
tetapi saya lebih tertantang untuk mau tahu,mengapa dan disebabkan apa sampai dikatakan demikian..toh yang terjadi biasa-nya langsung marah-marah kalau dikatakan ajaran nya menyimpang..

toh orang banyak mengatakan kecapnya paling bagus...tentu produser yang punya pabrik kecap pasti MARAH..
tetapi saya mau anda dan semua melihat sebagai PENIKMAT KECAP..tanpa melihat merek dan merasa memiliki tetapi langsung membuktikan...mana bagus mana tidak...

nah sekarang langsung saja...membahas bagaimana Jalan Mahayana itu...dan mengapa Jalan Savaka dikatakan menyimpang..
kita ambil contoh satu contoh "ROH/arwah"
kemudian dengan menyebut dan memuja nama bisa mencapai sammasambuddha...
OK, kalau begitu silahkan mempertanyakan, tetapi tanpa membawa doktrin dari aliran lain, setuju?


Quote
nigantha karena marah-nya luar biasa....disebabkan murid nya yang mampu membuat nya skatmat tidak bisa berkata-apa-apa kemudian emosi sendiri maka mati...
sama dengan kata  saya...bagi orang lain bisa saja dianggap humor ataupun berupa kata-kata biasa saja.....
tetapi bagi orang merasa "punya" terlalu kuat, maka dianggap nya itu pedas abis.
masalah nya bagi orang yang bodoh, semua kata-kata yang tidak sesuai harapannya dianggap pedas.
Kalau anda seorang yang bijaksana, anda tidak akan menuntut orang lain agar tidak tersinggung, tetapi anda lebih dulu harus tahu apa yang menyinggung orang lain dan menghindarinya.

Di Rusia, ada ungkapan bijaksana: "В до́ме пове́шенного не говоря́т о верёвке." Artinya: "di rumah orang yang digantung, jangan membicarakan tali." Tali adalah objek netral, namun orang bijaksana hendaknya mengerti kapan dan di mana perkataan itu diucapkan, demi kebaikan orang lain.


Quote
okelah saya bisa mengerti...ntar saya perbaiki..
Terima kasih atas pengertiannya.


Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #42 on: 27 August 2009, 03:30:59 PM »
Pada saat pertama kali menemukan Buddha Dhamma, saya melihat suatu Harta Karun yang sangat luar biasa, Yang pertama kali yang membuat saya sangat terkesan dari sebuah Dhamma pada awalnya adalah sebuah ungkapan sederhana  yakni UBAHLAH DIRI SENDIRI SEBELUM MERUBAH ORANG LAIN”.

Setelah melalui suatu proses waktu belajar, saya melihat “ Kenapa saya tidak menjadi lebih baik walaupun saya telah mengenal dhamma ?” Akhirnya saya mulai menemukan titik terang pada saat berdebat di forum tetangga ( terutama tulisan inspiratif dan bijaksana dari Bro Kainyn di forum tersebut). Saya menyadari, bahwa saya tidak menjadi lebih baik, karena dhamma saya pelajari hanya secara intelektual saja ( teori ). Jika Buddha Dhamma tidak dipraktekkan dan dimulai dari diri sendiri, maka kita tidak akan pernah menjadi LIDAH, tetapi hanya menjadi SENDOK yang tidak pernah merasakan kelezatan Dhamma.

Mungkin tetangga akan mengatakan bahwa Buddha Dhamma adalah sesuatu yang sangat indah, tetapi tidak dapat dipraktekkan, karena tetangga menilai berdasarkan PERILAKU yang berdebat tidak sesuai Dhamma yang dijabarkan. Apalagi dalam forum Buddhis. Saya sangat setuju jika Buddha Dhamma dapat diajarkan secara teori/intelektual akan menjadi sempurna jika dibarengi dengan PERILAKU yang sesuai Dhamma.

Apakah perilaku saya sudah sesuai dengan Buddha Dhamma ? Jawaban yang Pasti adalah BELUM, tetapi saya menyadari bahwa jika BUKAN DIMULAI SAAT INI UNTUK BELAJAR MENJADI LEBIH BAIK, maka pertanyaannya adalah "kapan baru mulai BERUBAH ? "    


LIHATLAH KE DALAM DIRI KITA

Alkisah dicerita hujan sedang membasahi sebuah kota sunyi di pinggiran ibukota. Angin kencang serta gemuruh kilat yang menyambar, membuat suasana kian mencekam. Tidak lama yangi selokan dan tumpah sedikit demi sedikit ke jalanan. Kian lama kian banyak air hujan yang tumpah ke jalan tersebut sehingga genangan-genangan air pun mulai tampak di setiap sisi jalan di kota itu. Dan banjir pun telah menghampiri kota tersebut.

Setelah kejadian di kota sunyi tersebut, diatas sana terlihat awan dan angin sedang berdiskusi hebat. Mereka saling menyalahkan atas kejadian banjir yang terjadi pada kota sunyit tersebut kemarin.

"Wahai awan yang congkak, coba kau lihat hasil perbuatan mu, karena ke congkakan mu lah engkau menghasilkan air yang begitu banyak sehingga mengakibatkan banjir di kota sunyi tersebut, apakah kau tidak malu atas perbuatan mu?" kata angin kepada awan

"Bukan kah engkau, yang mendorong butiran - butiran air di badan ku, sehingga butiran-butiran air tersebut menyirami kota tersebut" kata awan dengan lantangnya

Mereka masih berdebat dan mempertahankan pendapatnya masing-masing. Tak jauh dari mereka terlihat burung elang yang melihat percakapan mereka dan menghampirinya.

"Wahai angin dan awan, ada masalah apakah sehingga begitu tegangnya wajah kalian jika ku lihat?" tanya sang elang

Mereka pun menjelaskan pokok masalah nya kepada elang, dan dengan tersenyum elang pun menjawab dengan bijaknya
"Masalah yang kalian hadapi hanya masalah kecil saja, namun EGO kalian lah yang membuatnya menjadi besar" Kata elang menjelaskan

"Dengarkan lah wahai saudaraku, sebelum kalian saling menyalahkan, kenapa kalian tidak melihat kedalam diri anda terlebih dahulu, bukan saling menyalahkan? " Lanjut sang elang " Yang kalian lakukan hanya sebuah proses yang saling berkaitan, dan tidak ada salahnya atas perbuatan kalian berdua, angin mendorong awan untuk membuat hujan, dan awan menurunkan butiran-butiran air ke bumi, sehingga harusnya kalian saling mensyukuri atas karunia tersebut, bukan saling menyalahkan, apakah kalian mengerti maksud ku " jelas sang elang dengan lugasnya

Awan dan angin pun terdiam dan menyadari kesalahan mereka.

---

Kadang kala kita terlalu sibuk untuk menyalahkan orang lain, tanpa pernah berintropeksi terhadap perbuatan kita sendiri. Sehingga kita lupa bahwa yang telah di kerjakan orang lain ke kita adalah BERKAT yang besar buat kita, karena kita terbiasa untuk memanjakan EGO kita, dan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita, walaupun tanpa kita sadari yang telah kita lakukan adalah kesalahan. Mari mulai saat ini, sebelum menyalahkan orang lain, ada baiknya kita mengintropeksi diri kita, apakah perbuatan kita telah benar dan tidak merugikan orang lain, karena seyogyanya insan bijak harus berani mengkritik diri sendiri sebelum di kritik orang lain

 _/\_

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
Bebas dari Mendengki dan Didengki
Bebas dari Kebencian

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #43 on: 27 August 2009, 03:33:24 PM »
kadang gw salut ama bro kainyn yang mengerti banyak bahasa.. =D>
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #44 on: 27 August 2009, 03:44:46 PM »
kadang gw salut ama bro kainyn yang mengerti banyak bahasa.. =D>


Jangan salah paham, saya sama sekali tidak menguasai bahasanya, hanya tahu satu-dua patah kata saja. :) Saya senang baca-baca nasihat bijaksana. Kebetulan filosofi dan ungkapan bijaksana terkenal sering berasal dari bahasa-bahasa asing seperti Latin, Yunani, Rusia, China, Jepang, dll, jadi tahu sedikit-sedikit.


Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #45 on: 27 August 2009, 03:51:46 PM »
^
^

Merupakan bagian dari cerita diatas.

PASAR SIFAT

Di suatu pasar "Sifat" seorang pemuda sedang mencari jati dirinya, ia tertarik melihat teman-teman yang telah berhasil “membeli” sifat di pasar tersebut.

Pandangannya pertama kali tertuju pada area “Ucapan”, ketika ia memasuki area tersebut, ia segera dihampiri oleh “PEMBOHONG”.

“Jadi Pembohong saja, sobat!” ajak penjaja kebohongan tersebut.

“Bagaimana caranya?”

“Simple” katanya, “Cukup mengatakan hal yang tidak sesuai dengan fakta, kamu akan menjadi Pembohong”

**
Maka pulanglah pemuda tersebut kembali ke komunitasnya, sehari kemudian ia kembali dengan muka yang memar, dengan nada kesal ia kembali mengatakan “Kenapa kamu bilang menjadi pembohong itu gampang, buktinya saya babak belur dipukuli teman yang marah karena kebohonganku”

“Benar, menjadi pembohong itu memang gampang, buktinya kamu telah berhasil menjadi seorang pembohong, hanya saja kebohonganmu diketahui, dan ini mesti dipelajari agar tidak terbongkar kelak” lanjutnya.

“Jadi bagaimana caranya?”

“Pertama, ketika kita berbohong adalah kita harus kreatif (negatif) mencari fakta baru yang diperkirakan mampu diterima oleh akal sehat sang pendengar, hal ini tidak gampang karena ketika gagal memunculkan fakta tersebut, gelagat ketidakjujuran kita segera tercium oleh sang pendengar dan sang pendengar segera mendirikan pilar-pilar yang menbentengi diri mereka dari kita” katanya.

“Wah, kalau ada pertama, berarti ada langkah berikutnya lagi ya?”

“Benar, langkah kedua, kita harus berusaha mempertahankan fakta palsu itu untuk waktu yang TIDAK TERBATAS, kita harus selalu mengingat kepalsuan yang telah kita ciptakan, hal ini tak gampang karena biasanya hati kecil kita akan segera menolak ketidakjujuran itu berada di sampingnya, kebenaran akan lebih melekat dalam memory kita, terutama ketika kita di hadapkan dengan fakta-fakta lain yang bertentangan dengan hal tersebut”

“WAKTU YANG TIDAK TERBATAS? Mengerikan sekali.” Ucap pemuda itu.

“Belum habis, masih ada yang ketiga, yaitu kita akan selalu was-was mencari-cari alasan-alasan pendukung yang akan muncul secara tiba-tiba jika kita dipertemukan dengan fakta lain yang bertentangan dengan kepalsuan kita dan ....”

“Masih belum habis?” tanya pemuda itu tak sabaran.

“Keempat, kita akan selalu dihantui perasaan bersalah, perasaaan takut akan reaksi orang yang mendengar ketika kebohongan kita terungkap suatu hari”

“Wah, sulit sekali dan tidak mengenakan”

“Makanya, beli saja KEJUJURAN” kata penjaja kejujuran yang kebetulan berada di dekat area tersebut.

“Kenapa aku harus percaya padamu?” tanya pemuda tersebut.

“Sebelum kamu menentukan keputusan, saya bawa Anda pada Pakar RESIKO terlebih dahulu”

Maka dibawalah sang Pemuda tersebut menemui Pakar Resiko, meninggalkan pejaja Kebohongan yang kehilangan pelangannya.

“Saya mau tahu apa resikonya ketika saya membeli KEBOHONGAN?” tanya Pemuda tersebut kepada pakar Resiko.

“Resiko pertama, masyarakat tidak akan mudah mempercayai kita ketika kita telah diberi lebel “PEMBOHONG”, bahkan ketika kita hendak berlaku jujur sekalipun. Karena begitu lebel tersebut diberikan, maka sekeliling kita segera mendirikan radar-radar yang memantau kelakukan kita, mengklarifikasi kembali setiap ucapan yang keluar dari mulut kita”

“Resiko Kedua, Ketika kita telah berhasil dengan mendapatkan lebel “PEMBOHONG” maka kita juga berhasil menjauhkan orang lain dari diri kita, kita juga berhasil menjauhkan KESEMPATAN yang ada untuk kita. Kita akan segera dijauhi dan be alone, kita menjadi bagian yang tidak disukai”

“Resiko ketiga, umumnya ketika KEBOHONGAN itu terbongkar, masalah yang ditimbulkannya sudah jauh lebih dalam, dan jauh lebih sulit dipecahkan”

“Resiko keempat, kita akan mengalami penderitaan bathin dan ketakutan akan selalu menghantui kita, sepanjang hidup kita”

“Lalu, kenapa begitu banyak yang mau membeli KEBOHONGAN, dan dagangan kebohongan selalu laku keras” tanya pemuda tersebut dengan nada penasaran.

“Ini karena kesenangan EGO sesaat, mereka tertarik karena Kemasannya yang menarik, dan penjaja Kebohongan pintar mengelabuhi pembelinya, mereka tidak melihat Efek Samping yang ditimbulkan, yang sebenarnya telah tertera pada kemasan tersebut walau dengan huruf-huruf yang kecil”

“Baiklah, menimbang semua masukan yang ada, saya ambil keputusan untuk membeli KEJUJURAN”

**
Maka pulanglah pemuda tersebut kembali ke komunitasnya dan beberapa hari kemudian ia kembali lagi ke pasar “Sifat” tersebut dan kembali berkonsultasi dengan pejaja Kejujuran.

“Sebenarnya, dengan kejujuran saya menemukan banyak kebahagiaan, tapi pada keadaan tertentu saya mengalami peristiwa yang cukup menganjar hatiku” kata pemuda tersebut.

“Apa itu?”

“Begini ceritanya, ketika saya sedang istirahat di depan rumahku, lewat segerombolan pemburu yang bertanya di mana mereka dapat menemukan kawanan burung bangau di kawasan itu, saya lalu memberitahukan mereka. Tapi setelahnya saya merasa bersalah, karena mereka pulang dengan puluhan nyawa burung bangau di tangan mereka, saya merasa ikut menjadi pembunuhnya”

“Ini adalah bagian dari kehidupan, ini adalah hal yang wajar” kata penjaja Kejujuran.

**
“Sudahlah, bagusan jadi PENDIAM saja, khan kata orang “Silent is The Gold” ” kata seorang penjaja Diam yang kebetulan mendengar percakapan mereka itu.

“Benar juga” kata pemuda itu, dan ia kembali lagi kepada komunitasnya. Sejak itu ia menjadi Pendiam, beberapa hari kemudian ternyata ia kembali lagi ke pasar tersebut.

**
“Wah, Diam ternyata juga tak begitu bagus, hidup terlalu sepi, dan kemarin saya telah mencelakai seorang buta karena sifat diamku ini” katanya.

“Sebenarnya, apa yang terjadi?”

“Begini ceritanya, ketika saya duduk di depan rumahku, lewat seorang buta yang berjalan menyeberangi sebuah jembatan, kebetulan jembatan itu ada lubang besar, saya mencoba memperingatinya, tapi teringat telah membeli “DIAM” makanya saya tak bersuara sama sekali, sampai akhirnya si buta itu terjatuh ke dalam lubang itu dan terbawa arus sungai, untungnya ia masih bisa diselamatkan.” Katanya.

**
“Makanya milikilah KEBIJAKSANAAN” kata seorang kakek tua yang berjalan dengan santai di depan mereka.

“Kalau begitu saya beli KEBIJAKSANAAN itu” kata sang pemuda.

“Maaf, saya tidak menjual KEBIJAKSANAAN, tapi ia bisa kamu memiliki dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kedewasaan dalam hidupmu, KEBIJAKSANAAN tidak untuk diperjualbelikan” kata kakek tua itu lalu berlalu dari hadapan mereka.

Pesan moral :
Pada saat berada dalam suatu forum apalagi pada saat melakukan argumentasi mengenai suatu masalah, maka disini KEDEWASAAN sangat dibutuhkan untuk membentuk kebijaksanaan dalam menghadapi masalah. Secara Buddhis, tentu Sila, Samadi dan Panna sangat diperlukan dalam berproses menuju KEDEWASAAN YANG BENAR. Sehingga dalam berargumentasi tidak menimbulkan kilesa ( kekotoran bathin ) baik untuk diri sendiri atau orang lain, yang artinya gunakan kata-kata yang layak dan wajar dalam berdiskusi.

Sebuah ungkapan yang sangat bermakna dari seorang argumentator yang sangat hebat adalah ( lupa nama penulis ) :

CARA TERBAIK UNTUK MEMENANGKAN SUATU ARGUMENTASI ADALAH HINDARI ARGUMENTASI TERSEBUT


 _/\_

Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
Bebas dari Mendengki dan Didengki
Bebas dari Kebencian

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #46 on: 27 August 2009, 03:57:02 PM »
^
^
Bagian dari cerita yang pertama dan kedua.

ARTI KEHIDUPAN

Alkisah, seorang pemuda mendatangi orang tua bijak yang tinggal di sebuah desa yang begitu damai. Setelah menyapa dengan santun, si pemuda menyampaikan maksud dan tujuannya. "Saya menempuh perjalanan jauh ini untuk menemukan cara membuat diri sendiri selalu bahagia, sekaligus membuat orang lain selalu gembira."

Sambil tersenyum bijak, orang tua itu berkata, "Anak muda, orang seusiamu punya keinginan begitu, sungguh tidak biasa. Baiklah, untuk memenuhi keinginanmu, paman akan memberimu empat kalimat. Perhatikan baik-baik ya..."

"Pertama, anggap dirimu sendiri seperti orang lain!" Kemudian, orang tua itu bertanya, "Anak muda, apakah kamu mengerti kalimat pertama ini? Coba pikir baik-baik dan beri tahu paman apa pengertianmu tentang hal ini."

Si pemuda menjawab, "Jika bisa menganggap diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit dan sebagainya, dengan sendirinya perasaan sakit itu akan jauh berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika saya mengalami kegembiraan yang luar biasa, dengan menganggap diri sendiri seperti orang lain, maka kegembiraan tidak akan membuatku lupa diri. Apakah betul, Paman?"

Dengan wajah senang, orang tua itu mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan kata-katanya. "Kalimat kedua, anggap orang lain seperti dirimu sendiri!"

Pemuda itu berkata, " Dengan menganggap orang lain seperti diri kita, maka saat orang lain sedang tidak beruntung, kita bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk membantu. Kita juga bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain. Berjiwa besar serta penuh toleransi. Betul, Paman?"

Dengan raut wajah makin cerah, orang tua itu kembali mengangguk-anggukkan kepala. Ia berkata, "Lanjut ke kalimat ketiga. Perhatikan kalimat ini baik-baik, anggap orang lain seperti mereka sendiri!"

Si anak muda kembali mengutarakan pendapatnya, "Kalimat ketiga ini menunjukkan bahwa kita harus menghargai privasi orang lain, menjaga hak asasi setiap manusia dengan sama dan sejajar. Sehingga, kita tidak perlu saling menyerang wilayah dan menyakiti orang lain. Tidak saling mengganggu. Setiap orang berhak menjadi dirinya sendiri. Bila terjadi ketidakcocokan atau perbedaan pendapat, masing-masing bisa saling menghargai."

Kata orang tua itu, "Bagus, bagus sekali! Nah, kalimat keempat: anggap dirimu sebagai dirimu sendiri! Paman telah menyelesaikan semua jawaban atas pertanyaanmu. Kalimat yang terakhir memang sesuatu yang sepertinya tidak biasa. Karena itu, renungkan baik-baik."

Pemuda itu tampak kebingungan. Katanya, "Paman, setelah memikirkan keempat kalimat tadi, saya merasa ada ketidakcocokan, bahkan ada yang kontradiktif. Bagaimana caranya saya bisa merangkum keempat kalimat tersebut menjadi satu? Dan, perlu waktu berapa lama untuk mengerti semua kalimat Paman sehingga aku bisa selalu gembira dan sekaligus bisa membuat orang lain juga gembira?"

Spontan, orang tua itu menjawab, "Gampang. Renungkan dan gunakan waktumu seumur hidup untuk belajar dan mengalaminya sendiri."

Begitulah, si pemuda melanjutkan kehidupannya dan akhirnya meninggal. Sepeninggalnya, orang-orang sering menyebut namanya dan membicarakannya. Dia mendapat julukan sebagai: "Orang bijak yang selalu gembira dan senantiasa menularkan kegembiraannya kepada setiap orang yang dikenal."

---

Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk belajar mencintai kehidupan dan berinteraksi dengan manusia lain di muka bumi ini. Selama kita mampu menempatkan diri, tahu dan mampu menghargai hak-hak orang lain, serta mengerti keberadaan jati diri sendiri di setiap jenjang proses kehidupan, maka kita akan menjadi manusia yang lentur. Dengan begitu, di mana pun kita bergaul dengan manusia lain, akan selalu timbuk kehangatan, kedamaian, dan kegembiraan. Sehingga, kebahagiaan hidup akan muncul secara alami...

 _/\_

Semoga Semua makhluk Berbahagia
Bebas dari Mendengki dan Didengki
Bebas dari Kebencian
« Last Edit: 27 August 2009, 03:59:37 PM by CHANGE »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #47 on: 27 August 2009, 05:07:33 PM »
sudah 4 page tidak ada jawaban.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #48 on: 27 August 2009, 05:18:19 PM »
Quote
Kalau anda seorang yang bijaksana, anda tidak akan menuntut orang lain agar tidak tersinggung, tetapi anda lebih dulu harus tahu apa yang menyinggung orang lain dan menghindarinya.
ya seharusnya begitu, tetapi pertanyaan saya ini sudah pasti menyinggung orang lain.....
oke lah saya minta maaf...
kebetulan sudah mau lebaran, mohon maaf lahir dan batin. ^^ hehehehe

nah ayo berikan jawaban nya...
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #49 on: 27 August 2009, 05:19:21 PM »
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?

hmmm... keknya pernah baca, wkt sang Buddha masih hidup ada anak yg meninggal namun krn keyakinannya thd sang Buddha, ia terlahir di alam surga (yg katanya klo lahir di alam surga itu berbahagia).

apa ga bisa dijadikan perbandingan dgn isi ikrar tsb?

Btw nurut sy sih pemahaman dhamma kita sebagai umat awam kyknya kurang cocok jk dibandingkan dengan pemahaman dhamma seorang boddhisatta (sesuatu yg bahkan kita sendiri ga tau). Akhirnya terlalu banyak spekulasi kan?

Jd utk sementara let it be dulu lah...  kita jalan di jalan masing2 sampai memahami dgn benar apa yg benar-benar benar... peace bro ^^v
be happy ^^

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #50 on: 27 August 2009, 05:21:53 PM »
oh kebetulan, apabila saya
katakan kutipan sutra mahayana itu membuat saya tersinggung karena secara langsung mengatakan aliran lain Menyimpang...kira-kira bagaimana itu? hehehe

metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #51 on: 27 August 2009, 05:41:45 PM »
Semakin banyak thread yang membahas tentang konsep konsep dari berbagai aliran, menambah pengetahuan kita... Supaya tidak "membeli kucing dalam karung". Bagi yang merasa "tersindir" mohon dibuka-kan pintu maaf-nya.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #52 on: 27 August 2009, 05:45:19 PM »
woowww.. om dilbert kemane aje

kok jadi cewe... :|

keknya maen maaf2an sama sopan2annya udahan dulu deh......

langsung aja ke pembahasan.. udah empat page neh... dari topik utama gak ada yg dibahas.....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #53 on: 27 August 2009, 05:54:26 PM »
woowww.. om dilbert kemane aje

kok jadi cewe... :|

keknya maen maaf2an sama sopan2annya udahan dulu deh......

langsung aja ke pembahasan.. udah empat page neh... dari topik utama gak ada yg dibahas.....

itu cowo yang lagi nyamar... wkkkkk...

Boleh toh di bahas ? Ntar di-anggap "menyerang" ??
Memang kalau kita bertanya dengan cara seperti TS (marcedes) lakukan ini, seolah olah NYERANG aliran tertentu. Memang logika-nya seperti itu dan juga psikologi-nya seperti itu....

Ketika kita menjawab pertanyaan seseorang, biasanya yang bertanya itu sudah membuka kemungkinan seluas luasnya untuk menerima apa yang menjadi jawaban kita. Dan biasanya lain kalau apabila kita sendiri yang membuat pernyataan-pernyataan sehubungan dengan masalah orang lain, itu biasanya akan langsung timbul sifat proteksi-nya terhadap pernyataan yang dipertanyakan...

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #54 on: 28 August 2009, 01:42:01 AM »
[quote
Ikrar Agung III :
]Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, dengan kebijaksanaan dan cara-Ku yang tak terbatas. Aku akan mengusahakan agar semua makhluk mendapatkan segala apa yang mereka perlukan sehingga mereka tidak akan mengalami kekurangan kebutuhan hidup.


Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.
ya ampun, jadi jalan Savaka-buddha [ Theravada ] itu menyimpang ya?


Quote
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?


Quote
Ikrar Agung VII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk yang menderita sakit atau tertindas, yang tak punya tempat berlindung dan kediaman, yang tidak mendapatkan perawatan, tanpa sanak saudara, yang melarat dan berat penderitaannya- segera setelah nama-Ku terdengar dan disebut oleh mereka dengan sepenuh hati, segala penyakit mereka akan disembuhkan dan mereka akan merasakan ketenteraman dan kegembiraan di dalam badan dan pikiran. Mereka akan mendapatkan keluarga yang berbahagia dan kebutuhan yang berlimpah, dan jika mereka terus memuja-Ku dengan tekun mereka sendiri akan mencapai Penerangan Sempurna di kemudian hari.
weleh, sebut nama saja sudah mencapai pencerahan sempurna.....
apakah ini persis di penyembuhan rohani ala nasran* ..... depan evangelist nya bilang HALELUYAA, dalam nama Mr.T sembuhlah....maka sembuh?
pantas banyak buddhism pindah agama tetangga...

Quote
Ikrar Agung ke VIII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada perempuan yang menderita salah satu dari ratusan kesengsaraan yang dialami perempuan, yang pada akhir kehidupannya tidak ingin terlahir dalam tubuh perempuan lagi -bila perempuan ini mendengar nama-Ku, menyebut dan merenungkannya, mereka semua akan memperoleh fisik laki-laki dengan ciri-ciri yang indah dalam penitisan yang akan datang. Bahkan mereka semua akan mengalami Penerangan Sempurna di kemudian hari jika mereka dengan tekun memuja-Ku.
lanjut gan..

Quote
Ikrar Agung ke IX :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, Aku akan mengusahakan agar semua makhluk hidup terlepas dari jaringan Mara dan belenggu segala jalan penyimpangan. Jika ada yang terseret ke dalam berbagai pandangan keliru yang tebal, Aku akan menarik dan menempatkan mereka kembali dalam pandangan yang benar. Aku akan mengusahakan agar mereka kembali perlahan-lahan mempelajari dan mengembangkan semua praktek Bodhisattva sehingga mereka akan mencapai Penerangan Sempurna di kemudian hari.
yah Theravada memang ajaran menyimpang.

Quote
Ikrar Agung ke X :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika - sesuai dengan undang-undang negara - ada makhluk hidup yang dirantai, dicambuk, dan dijebloskan ke dalam penjara, atau akan dijatuhi hukuman mati; dan mereka yang mengalami kesulitan dan bencana tidak habis-habisnya yang sangat memalukan, menyedihkan dan menyiksa sehingga badan dan pikiran mereka menderita kegetiran - jika orang seperti inimendengar nama-Ku dan merenungkannya dengan sepenuh hati, diberkahi oleh kekuatan spirituil yang menakjubkan dari pahala kebajikan-Ku, mereka akan terbebaskan dari segala kesedihan dan penderitaan.
jadi Nurdin M top itu bisa lolos dari hukuman mati ya?

Quote
Ikrar Agung ke XII :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk yang miskin dan tidak memiliki baju; terganggu dan tersiksa siang malam oleh lalat dan nyamuk, panas dan dingin - bila mereka mendengar nama-Ku, merenungkannya dan mempertahankannya selalu dalam pikiran, mereka akan memperoleh segala macam baju bagus dan mewah sesuai dengan keinginan mereka. Mereka juga akan memperoleh segala perhiasan mahal, karangan bunga, serbuk dupa wangi, musik dan kehidupan yang layak. Aku akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan."
dewa rejeki toh...


Quote
"Jika mereka dapat mendengarkan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, guru penyembuhan mereka akan dibimbing untuk meninggalkan jalan sesat, mempelajari dan memperaktekkan ajaran yang bermanfaat sehingga mereka tidak akan terjatuh ke alam kehidupan menyedihkan. Tetapi jika mereka tetap tidak bisa meninggalkan jalan sesat, tidak mempelajari dan memperaktekkan ajaran bermanfaat, maka mereka akan terus menerus terbenam ke dalam kehidupan menyedihkan sesudah meninggal.

Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.
ya, maka pas sudah.... Theravada menyimpang, Mahayana jalan kebenaran..
ya, maka cocok lah sudah, semua para Guru besar Theravada menyimpang SEMUA...

Quote
Kemudian, Manjusri, sewaktu Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan ini mencapai penerangan, disebabkan kekuatan ikrar utama-Nya, Beliau selalu mengawasi semua mahluk hidup dan melihat mereka menderita berbagai penyakit, kurus kering, demam, sakit kuning dan sebagainya ; yang lainnya menderita kejang oleh racun jahat; selain itu ada yang ditakdirkan berumur pendek atau terancam kematian sebelum waktunya. Untuk mengakhiri semua penyakit dan penderitaan sekalian mahkluk hidup ini, dan memenuhi semua keinginan mereka. Pada waktu itu Hyang Buddha tersebut memasuki samadhi yang disebut "Penghapus Musibah Semua Makhluk Hidup", Beliau memasuki samadhi ini, seberkas cahaya yang sangat terang memancar dari aura diantaara alis-Nya dan dari itu suatu Dharani agung berkumandang : "Namo Bhaisajyaguru-vaidurya Prabha-rajaya Tathagathaya Arhate Samyak-sambuddhaya Tadyatha Om Bhaisajye Bhaisajye Bhaisajya-samudgate Svaha."

"Kemudian sesudah Dharani ini dikumandangkan, diantara cahaya ini terdengar suara gemuruh, san bumi bergetar dengan hebat di alam Buddha tersebut. Seberkas cahaya terang memancar keluar sehingga segala penyakit dsan kesengsaraan terhapus dari semua makhluk hidup dan semua menjadi tentram dan bergembira."
luar biasa... ternyata buddha juga sebagai sarana minta-minta....

Quote
"Yang dijunjungi, jika sutra ini tersebar ke suatu tempat dimana ada orang yang menerima dan mempertahankannya, maka disebabkan oleh pahala ikrar utama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, dan dari mendengar namanya ketahuilah bahwa di tempat ini tidak ada lagi kematian sebelum waktunya. Juga di tempat ini tidak akan pernah ada lagi hantu dan iblis jahat mencuri tenaga inti manusia. Mereka yang sudah mengalami penderitaan demikian akan mendapatkan kembali ketentraman dan kegembiraan sebelumnya atas badan dan pikiran."
tenaga inti manusia? apakah itu?

Quote
"Selanjutnya semua hal menyenangkan yang diidamkannya akan terkabul. Jika ia menginginkan panjang umur, maka ia akan memperoleh. Jika ia menginginkan kekayaan dan kemewahan, maka kemakmuran itu akan diperolehnya. Jika ia menginginkan jabatan maka itu akan tercapai, jika ia menginginkan anak laki-laki atau perempuan maka anak itu akan terlahir di keluarga." "Selain itu jika ada seseorang yang sering bermimpi buruk, melihat berbagai bentuk makhluk halus, melihat burung menakutkan yang berkelompok memasuki rumahnya, atau ratusan pertanda buruk muncul di rumahnya sehingga membuatnya sangat gelisah - bila orang itu dapat melakukan upacara puja atau memuliakan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, maka mimpi buruk, makhluk halus dan semua pertanda buruk akan menghilang tanpa menimbulkan gangguan apapun." "Jika ada seseorang yang terancam oleh bahaya air, api, pisau, racun, tergantung di tebing, gajah liar, singa, harimau, serigala, babi hutan, ular beracun, kalajengking, kelabang, ulat berbisa, atau nyamuk, bila orang ini bisa mengingat Hyang Buddha dengan sepenuh hati dan memujaNya dengan hormat, dia akan terbebas dari semua hal yang menakutkan ini. Jika ada negeri lain menyerbu dan mengganggu ketentraman, atau jika perampok dan pencuri membuat kerusuhan, orang yang mengingat dan memuja Tathagatha itu dengan hormat juga akan terbebas dari gangguan ini."
ternyata para master-master di china sana kurang memuji buddha ini, maka oleh sebab itu JEPANG datang menjajah..

Quote
Dia jarang menderita sakit dan semua mahluk halus tidak akan mencuri kekuatan intinya."
kekuatan inti? apakah itu?

Quote
"Selain itu, Arya Ananda, bila di suatu negeri di mana seorang raja ksatria memerintah, terjadi bencana dan kesengsaraan seperti wabah penyakit di antara penduduk, serbuan negeri lain, pemberontakkan dalam negeri, gerhana matahari atau bulan, gempa bumi, angin topan, banjir, kemarau panjang dan sebagainya - demi menghilangkan bencana-bencana tersebut sang raja harus menumbuhkan maitri karuna terhadap semua makhluk hidup. Dia harus memberi pengampunan kepada semua orang hukuman yang dipenjara. Mengandalkan metode puja yang diungkapkan di atas, dia harus memuja Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan." "Dikarenakan kekuatan dari pahala ikrar utama Hyang Tathagatha, negerinya akan menjadi aman tentram. Angin dan hujan akan turun pada musimnya, dan panen akan berhasil. Semua makhluk hidup akan menjadi sehat dan bergembira. Di dalam negerinya tidak akan ada yaksa jahat, maupun makhluk hidup dengan berbagai gangguan spirituil. Semua pertanda buruk akan hilang, negerinya menjadi makmur dan sang raja ksatria akan berumur panjang, memiliki kesegaran dan terbebaskan dari penyakit."
yah, amrozi, Nurdin , dan sejumlah Kriminalis lain dibebaskan..  virus-virus pun bersih..

------------------------------
sungguh patut dipertanyakan.....
mulai dari praktisi Theravada yang dianggap menyimpang...dan katanya perlu dibimbing ke MAHAYANA
ini statment, Theravada dianggap menyimpang dan Mahayana lah yang JALAN BENAR...
sungguh ironis bukan...
[/quote]
Lg iseng, jadi pengen coba kasih penjelasan achk...
Tapi, ini pandangan pribadi, kaga mewakili mahayana, krn gw sendiri blm sempet tanya langsung sama pakarnya....

Setahu gw, sutra2 mahayana itu penuh dengan bahasa kiasan dan penekanan inti kalimat..
Jadi, misalkan pd ikrar IV, kita tahu menurut mahayana, jalur arahat itu belum FINISH, karena dianggap finish itu klo udh jadi sammasambuddha..Sedangkan klo hanya arhat, tidak dpt menolong makhluk lain, dlm artian mencerahkan makhluk laen...Jadi, adalah suatu niat yg luhur jika mendorong org lain untuk menjadi 'penerus' sammasambuddha.

DAn ikrar2 laen yg terkesan 'memberi', setahu gw, dlm mahayana, kita tdk dpt 'mengukur' pengetahuan dan kemampuan seorang sammasambuddha, dlm hal ini, yg terlihat sangat 'wah' adalah menciptakan dunia tersendiri yang dimana tidak ada kemungkinan faktor2 pencetus buah karma buruk dapat berbuah. Karna karma buruk tidak dpt berbuah, jadi yg berbuah adalah karma baiknya aja.Tapi apakah bearti karma dihapuskan?Tentu tidak, mereka diberi suasana yg mendukung yang dapat memupuk karma baik, sehingga karma buruk tidak ada kesempatan untuk berbuah..
Efek2 seperti panca indera yg sempurna dll, adalah 'efek samping" dr berbuahnya karma baik, dan tdk berbuahnya karma buruk..Dengan karma baik yang berbuah, para penghuni LAzuardi akan dibimbing mengenai dharma, sehingga bagaikan memanam di ladang yg sangat subur, sehingga buah-nya akan menghasilkan sesuatu yg baik.

Karena gw sendiri blm baca secara lengkap sutra ini, jadi inilah 'terawangan' versi pribadi gw saat ini..Gw mengatakan ini based on baca mengenai sukhavati, yg menurut gw intinya sama aja, cuma beda sosok-nya aja..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #55 on: 28 August 2009, 08:31:27 AM »
nah akhirnya, mulai ada yg jawab, semoga sedikit bisa memuaskan Bro Mercy..

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #56 on: 28 August 2009, 09:04:27 AM »
Quote
Jadi, misalkan pd ikrar IV, kita tahu menurut mahayana, jalur arahat itu belum FINISH, karena dianggap finish itu klo udh jadi sammasambuddha..Sedangkan klo hanya arhat, tidak dpt menolong makhluk lain, dlm artian mencerahkan makhluk laen...Jadi, adalah suatu niat yg luhur jika mendorong org lain untuk menjadi 'penerus' sammasambuddha.
bro edward, penjelasan ini sebernya saya bisa bantah dengan mudah...
karena ternyata dalam mahayana itu ada nirvana kelas 2.....

dimana ada nirvana sejati dan nirvana bukan sejati
pengertian nirvana pun banyak dalam mahayana salah satunya adalah
"dpat dilihat"
"ada proses belajar mengajar"
"terdapat perbedaan kelas dalam nirvana"

tunggu artikel saya yang panjang....sedang saya susun.

--------------------------

Quote
DAn ikrar2 laen yg terkesan 'memberi', setahu gw, dlm mahayana, kita tdk dpt 'mengukur' pengetahuan dan kemampuan seorang sammasambuddha, dlm hal ini, yg terlihat sangat 'wah' adalah menciptakan dunia tersendiri yang dimana tidak ada kemungkinan faktor2 pencetus buah karma buruk dapat berbuah. Karna karma buruk tidak dpt berbuah, jadi yg berbuah adalah karma baiknya aja.Tapi apakah bearti karma dihapuskan?Tentu tidak, mereka diberi suasana yg mendukung yang dapat memupuk karma baik, sehingga karma buruk tidak ada kesempatan untuk berbuah..
saya mungkin bisa membenarkan alasan anda dan menyetujui, dengan alasan salah terjemahan apabila memang hanya 1 atau 2 kutipan sutra berbunyi demikian...
tapi ini banyak lebih dari itu......yang saya temukan.. apakah mungkin masih salah terjemahan.

karena saya lagi menyusun artikel panjang...jadi sekira nya sumber sutra yang saya kutip berasal dari
http://www.nshi.org/Lotus%20Sutra/Saddharma%20Pundarika%20Sutra%20Edisi%20Indonesia/index_indonesia.htm

Saddharma Pundarika Sutra
Sumber: "The Lotus Sutra"By Soothill And Kern
Diterjemahkan oleh Giriputra Soemarsono dan Drs.Oka Diputhera
Terbitan: Departemen Agama Republik Indonesia

jadi setidak nya sumber ini CUKUP bisa di percaya seperti terjemahan dalam situs B.Uttamo.

-----------------------------------------------------------------------
Quote
Efek2 seperti panca indera yg sempurna dll, adalah 'efek samping" dr berbuahnya karma baik, dan tdk berbuahnya karma buruk..Dengan karma baik yang berbuah, para penghuni LAzuardi akan dibimbing mengenai dharma, sehingga bagaikan memanam di ladang yg sangat subur, sehingga buah-nya akan menghasilkan sesuatu yg baik.

Karena gw sendiri blm baca secara lengkap sutra ini, jadi inilah 'terawangan' versi pribadi gw saat ini..Gw mengatakan ini based on baca mengenai sukhavati, yg menurut gw intinya sama aja, cuma beda sosok-nya aja..
sayangnya kalau bisa anda kutip beberapa bunyi sutra yang memperkuat pernyataan anda...

sebab dulu saja saya dan mungkin dengan anda atau para mahayanis lain berkata bahwa
mahayana tidak mengenal "roh" >> selama ini saya percaya saja...tapi ketika membuka sutra justru lain..

begitu pula ketika anda sendiri mengatakan bahwa "K.sri.Dhammadana" seolah-olah membenarkan pandangan mahayana....
tetapi dalam buku "Where is the buddha"
padahal jelas Bhante K.Sri disitu tidak setuju[dalam bahasa halus tentu nya]

karena pandangan mahayanis disini sudah bercampur aduk dengan pandangan Theravada...yang saya kira mahayana memiliki pandangan tanpa ROH....ternyata malah sutra yang berkata sebaliknya.

saya juga memiliki kutipan Sutra yang menyatakan bahwa
"ANANDA itu telah mencapai savaka sebelum Buddha parnibbana" sungguh berkontradiksi bukan...

oke saya tidak mau bahas panjang lebar, cape ngetik terus
cukup menyusun artikel lengkap saya..kemudian selesai.
oke semoga bro edward bahagia...

metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #57 on: 28 August 2009, 09:07:36 AM »
Mungkin kalau ditarik kesimpulan dari apa yang dikatakan bro Edward.

Intinya begini, gak ada maksud menghina Theravada di sutta ini. Karena bagi pemahaman Mahayana, Savaka dan Pancekkha Buddha (arahat) itu baru "setengah" jalan karena belum menolong makhluk lain.. Berbeda dengan pemahaman Theravada yang menganggap arahat itu sudah selesai.

Kalau ini dianalogikan ke suatu bus kota yang mengangkut penumpang dari Grogol ke Blok M.
Bagi yang rumahnya di Slipi, ya turunlah di Slipi. Namun bus itu tetaplah berjalan menuju ke Blok M dan mengangkut orang yang dari Slipi ingin menuju Blok M.

Saya rasa tidak ada paksaan dari bus kota, semuanya harus turun di Blok M. Apakah turun di Slipi salah ? Apakah turun di Blok M salah ? Saya rasa tidak ada salah, tapi lebih ke manfaat apa yang diperoleh dari turun di Slipi dan turun di Blok M. Dan semua nya itu kembali ke pribadi masing2.

Dan jika diambil lagi ilustrasi kedua, surga bukanlah tempat kekal bagi agama Buddha karena menurut versi Buddhism, ada lagi kondisi yang lebih tinggi yaitu Nibbana, namun hal ini berbeda dengan agama lain yang menyatakan surga adalah tempat yang kekal. Jadi dari pola pikir bro Marcedes, perlukah ditarik kesimpulan agama Buddha menghina agama lain ? Saya rasa tidak karena prinsip dasar agamanya sudah berbeda, dan prinsip dasar agama Buddha ada bukan untuk menghina agama lain.

Kesimpulan : Menganut Theravada / Mahayana ibarat seseorang yang ingin turun di Slipi / di Blok M atau bagi yang ingin menganut Buddhism / agama lain.. semua tergantung manfaat pribadi masing2 menganut Theravada / Mahayana. Dan tidak ada hina2an yang terdapat di dalam sutta ini.
 
Semoga dapat dipahami.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #58 on: 28 August 2009, 09:20:42 AM »
oh kebetulan, apabila saya
katakan kutipan sutra mahayana itu membuat saya tersinggung karena secara langsung mengatakan aliran lain Menyimpang...kira-kira bagaimana itu? hehehe

metta.
Dalam Sutra tersebut, yang disinggung adalah jalan sravaka dan pratyeka menurut Mahayana. Kita tahu definisi sravaka & pratyeka antara Theravada dan Mahayana sudah jauh sekali berbeda. Apalagi tidak tertulis di sana bahwa yang dimaksud adalah ajaran "Theravada", karena memang keduanya belum pernah bertemu pada waktu penulisan Sutra tersebut, setahu saya.
Jadi sebetulnya anda sendiri yang mengambil kesimpulan bahwa itu adalah jalan Theravada.

Sama juga ketika aliran Maitreya bilang ajaran Buddha Gotama sudah kadaluwarsa, bagi saya itu "Buddha Gotama versi Maitreya", jadi sah saja. Tidak perlu merasa tersinggung. Coba kita belajar dari umat lain. Umat Islam mengatakan nabi Isa tidak disalib dan langsung diangkat ke Sorga. Umat Nasrani mengatakan Yesus (= Isa) disalib, bangkit, diangkat ke sorga. Lain lagi versinya novel Dan Brown di mana dikisahkan Yesus disalib, bangkit, dan menikah, hidup sebagai orang biasa. Bagi yang mengerti, membiarkan saja versinya masing-masing berkembang. Namanya juga kepercayaan. Berbeda halnya dengan yang melihat kepercayaannya adalah "kebenaran" (yang seolah-olah ia hidup sejak jaman Yesus) dan ribut-ribut sendiri dengan orang yang beda kepercayaan. Anda mau jadi yang mana? Semua terserah anda sendiri.

Jadi silahkan lanjutkan pertanyaan tentang Mahayana, tetapi mohon tidak ada perbandingan antara Mahayana & Theravada karena memang "Theravada" tidak disinggung dalam Sutra tersebut.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #59 on: 28 August 2009, 09:31:40 AM »
sepertinya di sini dibutuhkan pendapat ahlinya, sayang ahlinya gak nongol2 lagi, GANDALFFFFFF....

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #60 on: 28 August 2009, 09:34:36 AM »
Saya setuju dengan Bro Kai.

Untuk membahas ajaran suatu aliran, kita harus memakai kacamata aliran tsb. Bila disandingkan dengan ajaran lain, maka bahasan akan seperti ayam dan bebek. Sama halnya membahas ajaran Nasrani dari kacamata Buddhist. Juga membahas Ajaran Mahayana dengan kacamata Theravada, pasti akan menimbulkan rentetan ketidakpuasan dan sleg melulu.

contoh:
Nasrani: Bila berbuat jahat, maka Tuhan akan menghukummu
Buddhist: loh Tuhan kan gak ada?

Mahayana: Boddhisatva bertekad tidak akan merealisasi nibbana sebelum semua makhluk tercerahkan
Theravada: Loh, seorang Boddhisatva kan dalam proses penyempurnaan parami, mana bisa bertekad2 begituan?

Akan sangat efekteif jika kita mempelajari kitab aliran yg bersangkutan dengan baik, memahaminya dan melontarkan pertanyaan berdasarkan lingkup Ajaran yg bersangkutan...

lanjut...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #61 on: 28 August 2009, 09:45:39 AM »

sebab dulu saja saya dan mungkin dengan anda atau para mahayanis lain berkata bahwa
mahayana tidak mengenal "roh" >> selama ini saya percaya saja...tapi ketika membuka sutra justru lain..


karena pandangan mahayanis disini sudah bercampur aduk dengan pandangan Theravada...yang saya kira mahayana memiliki pandangan tanpa ROH....ternyata malah sutra yang berkata sebaliknya.


kalo aye sangat menanti nantikan jawaban atas pertanyaan yg ini.... ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #62 on: 28 August 2009, 09:57:39 AM »
Meski begitu,
Membahas Ajaran dari kacamata Ajaran tsb juga bukan berarti Ajaran tsb dapat menjelaskannya dengan baik.

Contoh membahas Ajaran Nasrani dari kacamata Nasrani:

di Injil tertulis bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Tapi di Injil juga, ditulis bahwa Tuhan dengan pedang yg berapi-api memusnahkan musuh2 Israel. Kontradiksi. Terdapat banyak sekali pertentangan dan ketidak akuratan dalam Alkitab Nasrani, yg cukup dibedah hanya dengan sudut pandang mereka sendiri.

Demikian pula jika kita ingin membedah Ajaran Theravada / Mahayana. Dengan memakai dasar Ajaran yg sama juga, dan akan kita lihat, apakah terdapat kontradiksi intern dalam Ajaran tsb?

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #63 on: 28 August 2009, 10:47:28 AM »

sebab dulu saja saya dan mungkin dengan anda atau para mahayanis lain berkata bahwa
mahayana tidak mengenal "roh" >> selama ini saya percaya saja...tapi ketika membuka sutra justru lain..


karena pandangan mahayanis disini sudah bercampur aduk dengan pandangan Theravada...yang saya kira mahayana memiliki pandangan tanpa ROH....ternyata malah sutra yang berkata sebaliknya.


kalo aye sangat menanti nantikan jawaban atas pertanyaan yg ini.... ;D

spekulasi aja ya... menurut yg pernah sy denger seorang boddhisatva itu bahkan bukanlah seorang sotapana (meskipun dikatakan org yg mampu merealisasikan sotapana saat itu jg). Krn bukan sotapana maka masih ada kemungkinan muncul pandangan2 mengenai atta dan anatta. Krn itu di sutra tersebut lebih condong dipergunakan utk belajar bukan mengenai ajaran tp mengenai kesungguhan dan kemuliaan tekad seorang boddhisatta.

just my opinion... love n peace bro ^^v
be happy ^^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #64 on: 28 August 2009, 10:58:02 AM »
hmm.. :-?  jadi maksudnya itu ikrar... cuman sembarang ngomong....

kek ibarat omongan orang yg kagak ngerti yg sebenarnya...

kalo gitu mah aye juga bisa ngomong..

"ane berikrar, kalo nanti aye jadi president, bakal kagak ada lagi pengangguran"

berarti, kata2 atau ikrar si .. siapa tuh yg buat ikrarnya?

dimaklumi donk :))  karena emang dia belom ngerti dhamma....  (kayak g ngerti aja :hammer: )
« Last Edit: 28 August 2009, 11:00:15 AM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #65 on: 28 August 2009, 11:01:43 AM »
^
itu 12 ikrar yang di buat pada saat bhaisjayaguru menapaki jalan boddhisattva untuk mencapai tingkat buddha
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #66 on: 28 August 2009, 12:40:42 PM »
hmm.. :-?  jadi maksudnya itu ikrar... cuman sembarang ngomong....

kek ibarat omongan orang yg kagak ngerti yg sebenarnya...

kalo gitu mah aye juga bisa ngomong..

"ane berikrar, kalo nanti aye jadi president, bakal kagak ada lagi pengangguran"

berarti, kata2 atau ikrar si .. siapa tuh yg buat ikrarnya?

dimaklumi donk :))  karena emang dia belom ngerti dhamma....  (kayak g ngerti aja :hammer: )

setelah berikrar jgn NATO (klo NATO mah bukan ikrar namanya) donk bosss... lanjutkan!! lebih cepat lebih baik!! ;D
« Last Edit: 28 August 2009, 12:56:54 PM by san »
be happy ^^

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #67 on: 28 August 2009, 01:34:39 PM »
^
pinjam kutip adi lim

harap bro san, jangan membuat perbuatan yang tidak perlu
dengan menghina seorang buddha

anda tentu sebagai buddhist tau konsekwensi nya
sati yach

_/\_
metta
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #68 on: 28 August 2009, 02:10:36 PM »
^
pinjam kutip adi lim

harap bro san, jangan membuat perbuatan yang tidak perlu
dengan menghina seorang buddha

anda tentu sebagai buddhist tau konsekwensi nya
sati yach

_/\_
metta

waduh... d penasaran yg mana pernyataan sy yg dikatakan menghina seorang buddha :)

sy kan cmn ngomong ma bro hatred yg seandainya dia ikrar mau jadi presiden, klo itu ikrar maka sejak saat itu fokus atau setiap tindakan adalah ditujukan utk tercapainya ikrar tsb... klo tindakan ke arah itu ga ada ya itu bukan ikrar...

mohon penjelasannya ya bro navis.. :)
be happy ^^

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #69 on: 28 August 2009, 02:23:03 PM »
^
oke no prob

kalau memang begitu ada-nya...
saya cuma mengingatkan
kalau didengar syukur, ga didengar juga syukur

_/\_
metta
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #70 on: 28 August 2009, 02:42:43 PM »
^
oke no prob

kalau memang begitu ada-nya...
saya cuma mengingatkan
kalau didengar syukur, ga didengar juga syukur

_/\_
metta

Semoga sy ga menghina dan tidak pernah berniat (ber-kamma) utk menghina seorang buddha.

Love n peace ^^v

_/\_
be happy ^^

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #71 on: 28 August 2009, 05:05:04 PM »
oh kebetulan, apabila saya
katakan kutipan sutra mahayana itu membuat saya tersinggung karena secara langsung mengatakan aliran lain Menyimpang...kira-kira bagaimana itu? hehehe

metta.
Dalam Sutra tersebut, yang disinggung adalah jalan sravaka dan pratyeka menurut Mahayana. Kita tahu definisi sravaka & pratyeka antara Theravada dan Mahayana sudah jauh sekali berbeda. Apalagi tidak tertulis di sana bahwa yang dimaksud adalah ajaran "Theravada", karena memang keduanya belum pernah bertemu pada waktu penulisan Sutra tersebut, setahu saya.
Jadi sebetulnya anda sendiri yang mengambil kesimpulan bahwa itu adalah jalan Theravada.

Sama juga ketika aliran Maitreya bilang ajaran Buddha Gotama sudah kadaluwarsa, bagi saya itu "Buddha Gotama versi Maitreya", jadi sah saja. Tidak perlu merasa tersinggung. Coba kita belajar dari umat lain. Umat Islam mengatakan nabi Isa tidak disalib dan langsung diangkat ke Sorga. Umat Nasrani mengatakan Yesus (= Isa) disalib, bangkit, diangkat ke sorga. Lain lagi versinya novel Dan Brown di mana dikisahkan Yesus disalib, bangkit, dan menikah, hidup sebagai orang biasa. Bagi yang mengerti, membiarkan saja versinya masing-masing berkembang. Namanya juga kepercayaan. Berbeda halnya dengan yang melihat kepercayaannya adalah "kebenaran" (yang seolah-olah ia hidup sejak jaman Yesus) dan ribut-ribut sendiri dengan orang yang beda kepercayaan. Anda mau jadi yang mana? Semua terserah anda sendiri.

Jadi silahkan lanjutkan pertanyaan tentang Mahayana, tetapi mohon tidak ada perbandingan antara Mahayana & Theravada karena memang "Theravada" tidak disinggung dalam Sutra tersebut.


bro kaiyin, saya punya kutipan sutra kemarin saya dapat..kurang lebih bunyi nya adalah
"arahat yang tidak mendengar/mempercayai sutra ini disebut arahat yang congkak"
demikian bodhisatva disebut bodhisatva baru alias "new bie"

saya lagi menyusun artikel panjang....jadi sabar. yah.. hehehe

dan lagi saya punya alasan kuat [bahkan sangat kuat] menurut saya tentang kebohongan dalam sutra mahayana...

om Gandalf?
saya sendiri tidak nyangka om Gandalf itu bisa memunculkan pemikiran
"membunuh demi welas asih"

padahal nyata-nyata seorang yang tercerahkan sempurna punya abhinna...masa abhinna nya macet? yang benar saja lagi.
dan lagi musuh nya cuma 1 orang...di kapal ada 501 orang.... 501 vs 1 ?
kalau alasan pakai bom, yah saya juga beralibi mana abhinna - nya..

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #72 on: 29 August 2009, 02:02:58 AM »
Mungkin kalau ditarik kesimpulan dari apa yang dikatakan bro Edward.

Intinya begini, gak ada maksud menghina Theravada di sutta ini. Karena bagi pemahaman Mahayana, Savaka dan Pancekkha Buddha (arahat) itu baru "setengah" jalan karena belum menolong makhluk lain.. Berbeda dengan pemahaman Theravada yang menganggap arahat itu sudah selesai.

Kalau ini dianalogikan ke suatu bus kota yang mengangkut penumpang dari Grogol ke Blok M.
Bagi yang rumahnya di Slipi, ya turunlah di Slipi. Namun bus itu tetaplah berjalan menuju ke Blok M dan mengangkut orang yang dari Slipi ingin menuju Blok M.

Saya rasa tidak ada paksaan dari bus kota, semuanya harus turun di Blok M. Apakah turun di Slipi salah ? Apakah turun di Blok M salah ? Saya rasa tidak ada salah, tapi lebih ke manfaat apa yang diperoleh dari turun di Slipi dan turun di Blok M. Dan semua nya itu kembali ke pribadi masing2.

Dan jika diambil lagi ilustrasi kedua, surga bukanlah tempat kekal bagi agama Buddha karena menurut versi Buddhism, ada lagi kondisi yang lebih tinggi yaitu Nibbana, namun hal ini berbeda dengan agama lain yang menyatakan surga adalah tempat yang kekal. Jadi dari pola pikir bro Marcedes, perlukah ditarik kesimpulan agama Buddha menghina agama lain ? Saya rasa tidak karena prinsip dasar agamanya sudah berbeda, dan prinsip dasar agama Buddha ada bukan untuk menghina agama lain.

Kesimpulan : Menganut Theravada / Mahayana ibarat seseorang yang ingin turun di Slipi / di Blok M atau bagi yang ingin menganut Buddhism / agama lain.. semua tergantung manfaat pribadi masing2 menganut Theravada / Mahayana. Dan tidak ada hina2an yang terdapat di dalam sutta ini.
 
Semoga dapat dipahami.


Saya sangat setuju kalau membahas polemik sesuatu itu berdasarkan dasar pegangan-nya. Dalam hal ini misalnya membahas tentang tingkatan-tingkatan ke-BUDDHA-an di dalam Mahayana beserta dengan peran dan apa yang dapat dilakukan oleh masing2 jenis BUDDHA, maka saya mengambil referensi dari SALAH SATU SUTRA UTAMA Mahayana yaitu Sutra Intan seperti yang saya kutip berikut ini :

Kemudian Subhuti berkata kepada Hyang Buddha, "Yang Dijunjungi, jika seorang laki-laki atau wanita bajik bertekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi, bagaimana seharusnya dia bertumpu, bagaimana seharusnya dia mengendalikan hatinya?"

Hyang Buddha memberitahu Subhuti, "Seorang laki-laki atau wanita bajik, yang bertekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi harus berpikiran demikian:"Aku harus membebaskan semua makhluk hidup dari arus tumimbal lahir, tetapi bila semua makhluk hidup sudah dibebaskan dari tumimbal lahir, sebenarnya sama sekali tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan. Mengapa begitu? Subhuti, jika seorang Bodhisattva masih mempunyai ciri keakuan, ciri manusia, ciri makhluk hidup dan ciri kehidupan, maka dia bukanlah seorang Bodhisattva. Apa sebabnya? Subhuti, sebenarnya tidak ada Dharma tentang tekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi.


Saya kira di dalam kutipan di atas, tidak perlu kita tafsirkan macam macam dan cukup jelas pengertiannya. Dalam hal ini, dikatakan bahwa bahkan seorang bodhisatva tingkat tinggi (mungkin setara akan mencapai annutara samyaksambuddha), harus membebaskan "diri"-nya dari ciri ke-akuan dengan membuang jauh jauh semua keinginannya, bahkan keinginan mulia (chanda) yang sehalus mungkin seperti terma MEMBEBASKAN MAKHLUK HIDUP, karena apa ??? SAYA SETUJU dengan logika bahwa PADA DASARNYA TIDAK ADA MAKHLUK YANG DIBEBASKAN (OLEH MAKHLUK LAIN), Karena mengapa ?? KARENA DIRI SENDIRI-lah yang MENJADI PELINDUNG/PULAU dan MENJALANI JALUR KESUCIAN itu sendiri.

Para BUDDHA hanya menunjukkan JALAN, Masing-masing individu-lah yang menjalani arahatta magga (jalan pembebasan) itu. Jadi Term MEMBEBASKAN MAKHLUK ITU telah dan harus menjadi syarat untuk dibuang sebelum mencapai tingkat ke-BUDDHA-an....

Jangankan untuk bertekad kepada pikiran MEMBEBASKAN MAKHLUK, bahkan pikiran UNTUK MEMBEBASKAN DIRI SENDIRI juga harus tidak dilekati (seperti cerita pencapaian ke-BUDDHA-an Ananda yang sangat jelas kita lihat, yaitu ANANDA mencapai ke-BUDDHA-an/ARAHAT dalam postur setengah miring/akan berbaring yaitu ketika melepas keinginan pencapaian ARAHAT menjelang konsili Sangha I)...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #73 on: 29 August 2009, 02:13:27 AM »
Saya setuju dengan Bro Kai.

Untuk membahas ajaran suatu aliran, kita harus memakai kacamata aliran tsb. Bila disandingkan dengan ajaran lain, maka bahasan akan seperti ayam dan bebek. Sama halnya membahas ajaran Nasrani dari kacamata Buddhist. Juga membahas Ajaran Mahayana dengan kacamata Theravada, pasti akan menimbulkan rentetan ketidakpuasan dan sleg melulu.

contoh:
Nasrani: Bila berbuat jahat, maka Tuhan akan menghukummu
Buddhist: loh Tuhan kan gak ada?

Mahayana: Boddhisatva bertekad tidak akan merealisasi nibbana sebelum semua makhluk tercerahkan
Theravada: Loh, seorang Boddhisatva kan dalam proses penyempurnaan parami, mana bisa bertekad2 begituan?

Akan sangat efekteif jika kita mempelajari kitab aliran yg bersangkutan dengan baik, memahaminya dan melontarkan pertanyaan berdasarkan lingkup Ajaran yg bersangkutan...

lanjut...

::


Dalam lingkup Theravada, seorang bodhisatva sendiri dikatakan belum mencapai tingkat ke-BUDDHA-an apapun sehingga masih belum sempurna. Jadi dalamhal ini, masalah ikrar-ikrar/janji/keinginan masih wajar melekat pada diri seorang bodhisatva....
Sedangkan di dalam konsep MAhayana khususnya Dasabhumi Bodhisatva (sepuluh tingkat bodhisatva), seorang bodhisatva disamakan dengan seorang sravaka adalah bodhisatva tingkat ke-7... Katakanlah jika pada tingkat ke-7 ini sama dengan pencapaian ke-BUDDHA-an savaka pada jalan Sravaka (theravada), maka ikrar itu mungkin ditemukan/diucapkan/dikeluarkan pada saat seorang individu memasuki jalur karier bodhisatva yaitu mulai dari bodhisatva tingkat I dan hal ini masih dimungkinkan/tidak bertentangan dengan konsep manapun (baik Mahayana maupun Theravada).

Dalam hal yang di-lontarkan oleh Thread Starter adalah tentang ikrar seorang BUDDHA yaitu Bhaisjayaguru BUDDHA... Kita tahu kan bahwa Bhaisjayaguru di dalam khasanah Mahayana sudah termasuk ke dalam level samyaksambuddha, sehingga menjadi "ANEH" jika seorang BUDDHA masih memberikan ikrar seperti halnya ikrar bodhisatva (jika ditinjau dari kutipan Sutra Intan, seperti yang saya quote di reply atas)...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #74 on: 29 August 2009, 06:22:52 AM »
Saya setuju dengan Bro Kai.

Untuk membahas ajaran suatu aliran, kita harus memakai kacamata aliran tsb. Bila disandingkan dengan ajaran lain, maka bahasan akan seperti ayam dan bebek. Sama halnya membahas ajaran Nasrani dari kacamata Buddhist. Juga membahas Ajaran Mahayana dengan kacamata Theravada, pasti akan menimbulkan rentetan ketidakpuasan dan sleg melulu.

contoh:
Nasrani: Bila berbuat jahat, maka Tuhan akan menghukummu
Buddhist: loh Tuhan kan gak ada?

Mahayana: Boddhisatva bertekad tidak akan merealisasi nibbana sebelum semua makhluk tercerahkan
Theravada: Loh, seorang Boddhisatva kan dalam proses penyempurnaan parami, mana bisa bertekad2 begituan?

Akan sangat efekteif jika kita mempelajari kitab aliran yg bersangkutan dengan baik, memahaminya dan melontarkan pertanyaan berdasarkan lingkup Ajaran yg bersangkutan...

lanjut...

::


Dalam lingkup Theravada, seorang bodhisatva sendiri dikatakan belum mencapai tingkat ke-BUDDHA-an apapun sehingga masih belum sempurna. Jadi dalamhal ini, masalah ikrar-ikrar/janji/keinginan masih wajar melekat pada diri seorang bodhisatva....
Sedangkan di dalam konsep MAhayana khususnya Dasabhumi Bodhisatva (sepuluh tingkat bodhisatva), seorang bodhisatva disamakan dengan seorang sravaka adalah bodhisatva tingkat ke-7... Katakanlah jika pada tingkat ke-7 ini sama dengan pencapaian ke-BUDDHA-an savaka pada jalan Sravaka (theravada), maka ikrar itu mungkin ditemukan/diucapkan/dikeluarkan pada saat seorang individu memasuki jalur karier bodhisatva yaitu mulai dari bodhisatva tingkat I dan hal ini masih dimungkinkan/tidak bertentangan dengan konsep manapun (baik Mahayana maupun Theravada).

Dalam hal yang di-lontarkan oleh Thread Starter adalah tentang ikrar seorang BUDDHA yaitu Bhaisjayaguru BUDDHA... Kita tahu kan bahwa Bhaisjayaguru di dalam khasanah Mahayana sudah termasuk ke dalam level samyaksambuddha, sehingga menjadi "ANEH" jika seorang BUDDHA masih memberikan ikrar seperti halnya ikrar bodhisatva (jika ditinjau dari kutipan Sutra Intan, seperti yang saya quote di reply atas)...


[at] bro dilbert, itu 12 ikrar yang di buat pada saat bhaisjayaguru menapaki jalan boddhisattva untuk mencapai tingkat buddha...

jd klu kutip sutra, jangan setengah setengah... jd penafsiran nya bisa berbeda-beda
berdasarkan saya bold atas posting bro dilbert, berarti dengan ini bro dilbert menyatakan sah-sah saja.... ALIAS se7  ^-^
« Last Edit: 29 August 2009, 06:25:48 AM by naviscope »
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #75 on: 29 August 2009, 09:46:58 AM »
tiba2 kehilangan minat dr topik ini...

out deh :-h

Love n peace to all ^^v
« Last Edit: 29 August 2009, 09:55:06 AM by san »
be happy ^^

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #76 on: 29 August 2009, 10:09:20 AM »
bro dilbert, kemarin-kemarin saya membaca sutra cukup banyak...seperti nya saya ada curiga 1 hal.
dalam sutra itu banyak sekali eesensi bertolak belakang, dan ketika saya periksa yang rata-rata menimbulkan bertolak belakang itu adalah pengarahan tanpa pengarahan.

misalkan dikatakan "sangbuddha akan menerangkan hukum" lalu sesudahnya tidak ada yang dibabarkan hanya puji-pujian dan syair...saya kadang bingung apa yang di ajarkan.

seperti nya kecurigaan saya seperti ini..
pada waktu dikatakan ajaran murni sangbuddha bertahan 500 tahun sutra intan itu mungkin memang di simpan betul dialam naga...ataupun dewa juga membuat sutra sama....
karena tidak mungkin apa yang diucapkan sang buddha selama 80 tahun, semua itu ada dalam kitab.

jadi sutra intan itu asli...tetapi sutra lain yang dimunculkan itu palsu
[ini mungkin karena hasil persamuan sangha mahayana dan mencetak sutra baru
entahlah mungkin karena merasa bersaing dengan sekte aliran lain atau theravada,maka dibuatlah kata-kata bahwa "arahat yang tidak percaya sutra ini disebut arahat congkak"
atau bodhisatva disebut bodhisatva baru alias newbie ]
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #77 on: 29 August 2009, 11:47:25 AM »
Saya setuju dengan Bro Kai.

Untuk membahas ajaran suatu aliran, kita harus memakai kacamata aliran tsb. Bila disandingkan dengan ajaran lain, maka bahasan akan seperti ayam dan bebek. Sama halnya membahas ajaran Nasrani dari kacamata Buddhist. Juga membahas Ajaran Mahayana dengan kacamata Theravada, pasti akan menimbulkan rentetan ketidakpuasan dan sleg melulu.

contoh:
Nasrani: Bila berbuat jahat, maka Tuhan akan menghukummu
Buddhist: loh Tuhan kan gak ada?

Mahayana: Boddhisatva bertekad tidak akan merealisasi nibbana sebelum semua makhluk tercerahkan
Theravada: Loh, seorang Boddhisatva kan dalam proses penyempurnaan parami, mana bisa bertekad2 begituan?

Akan sangat efekteif jika kita mempelajari kitab aliran yg bersangkutan dengan baik, memahaminya dan melontarkan pertanyaan berdasarkan lingkup Ajaran yg bersangkutan...

lanjut...

::


Dalam lingkup Theravada, seorang bodhisatva sendiri dikatakan belum mencapai tingkat ke-BUDDHA-an apapun sehingga masih belum sempurna. Jadi dalamhal ini, masalah ikrar-ikrar/janji/keinginan masih wajar melekat pada diri seorang bodhisatva....
Sedangkan di dalam konsep MAhayana khususnya Dasabhumi Bodhisatva (sepuluh tingkat bodhisatva), seorang bodhisatva disamakan dengan seorang sravaka adalah bodhisatva tingkat ke-7... Katakanlah jika pada tingkat ke-7 ini sama dengan pencapaian ke-BUDDHA-an savaka pada jalan Sravaka (theravada), maka ikrar itu mungkin ditemukan/diucapkan/dikeluarkan pada saat seorang individu memasuki jalur karier bodhisatva yaitu mulai dari bodhisatva tingkat I dan hal ini masih dimungkinkan/tidak bertentangan dengan konsep manapun (baik Mahayana maupun Theravada).

Dalam hal yang di-lontarkan oleh Thread Starter adalah tentang ikrar seorang BUDDHA yaitu Bhaisjayaguru BUDDHA... Kita tahu kan bahwa Bhaisjayaguru di dalam khasanah Mahayana sudah termasuk ke dalam level samyaksambuddha, sehingga menjadi "ANEH" jika seorang BUDDHA masih memberikan ikrar seperti halnya ikrar bodhisatva (jika ditinjau dari kutipan Sutra Intan, seperti yang saya quote di reply atas)...


[at] bro dilbert, itu 12 ikrar yang di buat pada saat bhaisjayaguru menapaki jalan boddhisattva untuk mencapai tingkat buddha...

jd klu kutip sutra, jangan setengah setengah... jd penafsiran nya bisa berbeda-beda
berdasarkan saya bold atas posting bro dilbert, berarti dengan ini bro dilbert menyatakan sah-sah saja.... ALIAS se7  ^-^

Jika dengan demikian bro navis juga se7 dengan pernyataan bahwa ikrar keinginan mulia (chanda) itu kalau diucapkan dalam tataran bodhisatva (minimal tkt-7 ke bawah) itu ok ok saja ???
Jika ya, berarti ketika sudah mencapai penerangan sempurna (annutara samyaksambuddha), BUDDHA menyadari bahwa ikrar-nya itu TIDAK AKAN BISA BERLAKU LAGI, karena memang pada dasarnya TIDAK BISA MEMBEBASKAN (dari segala masalah) MAKHLUK HIDUP, sesuai dengan SUTRA INTAN...

Jika YA, maka dengan ini, bahwa di TANAH SUCI LAZUARDI (BHAISJAYAGURU) itu, IKRAR-nya sudah tidak bisa dilaksanakan lagi oleh sang BUDDHA BHAISJAYAGURU, karena ikrar itu masih di dalam tataran pikiran dan keinginan corak ke-AKU-an seorang bodhisatva !!!

Tetapi perlu kita perhatikan bahwa ikrar-nya itu semua bukan hanya ikrar untuk menyelamatkan MAKHLUK dalam proses karier atau jejak bodhisatva, tetapi kegiatan/aktivitas menyelamatkan MAKHLUK itu akan dilakukan ketika BUDDHA BHAISJAYAGURU telah mencapai annutara samyaksambuddha.
misalnya
IKRAR AGUNG KE-5

Aku berikrar bahwa bila aku mencapai penerangan di masa yang akan datang, jia ada mahkluk hidup tak terhingga dan tak terbatas yang mengembangkan dan mempraktekkan perbuatan murni dari ajaranku, aku akan mengusahakan agar mereka semua dapat menjalankan dengan baik tata prilaku dan ketiga Sila Murni (tidak melakukan perbuatan tercela, bertindak/berbuat dengan sikap yang benar dan berusaha memberi manfaat pada semua makhluk hidup). Mereka yang menghujat dan melanggar, sesudah mendengar namaku, merenung dan memujanya dengan tulus, akan memperoleh kembali kemurnian dan tak akan terjatuh ke dalam kehidupan yang menyedihkan.

Dari ikrar tersebut di atas, bahwa usaha/keinginan/aktivitas BUDDHA tersebut akan melakukan upaya tertentu ketika sudah mencapai penerangan (dalam hal ini annutara samyaksambuddha). Jika memang pengertiannya seperti itu, maka tentunya sutra ini sendiri bertentangan/kontradiksi dengan apa yang disebutkan di dalam SUTRA INTAN.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #78 on: 31 December 2009, 07:11:51 PM »
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?

kan mereka bisa mendengar dengan batin suara Budhha, coba ketika kita menyalurkan karma baik kita apa kita mendiskriminasikan mereka yang buta dan tuli tidak dapat mendapat karma baik dari kita. lalu ketika sang pertapa sumeda melakukan ikrar apa para mahluk tersebut mengerti dalam bahasa pertapa sumedha apa ikrar tersebut mengaung berbunyi pada semua mahluk ( binatang kan punya bahasa binatang masing masing) tapi toh semua mahluk tersebut mengerti apa yang di ikrarkan pertapa sumeda.

lagian ikrar itu bukan yang utama yang utama adalah dibalik ikrar itu ketulusan hati, keyakinan( saddha), panna dll ( dalam hal ini paramita dhamma) seperti singa mengaum membahana ke seluruh alam semesta ( dalam hal ini adalah sila ( dari pancasila, atahasila, dasasila dll)).
« Last Edit: 31 December 2009, 07:23:22 PM by daimond »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #79 on: 01 January 2010, 11:28:23 AM »
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
ini suatu kebodohan atau kebijaksanaan? sudah jelas semua orang pasti sakit tua dan mati...

jadi kalau orang buta dan tuli mendengar nama itu gimana?

kan mereka bisa mendengar dengan batin suara Budhha, coba ketika kita menyalurkan karma baik kita apa kita mendiskriminasikan mereka yang buta dan tuli tidak dapat mendapat karma baik dari kita. lalu ketika sang pertapa sumeda melakukan ikrar apa para mahluk tersebut mengerti dalam bahasa pertapa sumedha apa ikrar tersebut mengaung berbunyi pada semua mahluk ( binatang kan punya bahasa binatang masing masing) tapi toh semua mahluk tersebut mengerti apa yang di ikrarkan pertapa sumeda.

lagian ikrar itu bukan yang utama yang utama adalah dibalik ikrar itu ketulusan hati, keyakinan( saddha), panna dll ( dalam hal ini paramita dhamma) seperti singa mengaum membahana ke seluruh alam semesta ( dalam hal ini adalah sila ( dari pancasila, atahasila, dasasila dll)).

dari pada kita ngomong jauh-jauh, orang tua keriput bisa jadi mulus kek artis?
SangBuddha saja waktu dekat-dekat kematian karena salah makan maka diri nya menderita luar biasa dan menahan rasa sakit...
Apa SangBuddha tidak merenungkan Ikrar sahabat nya?

lagian sudah jelas Manusia pasti Sakit Tua dan Mati......= penderitaan,
hanya merenung,mendengar bisakah tidak tua tidak sakit dan tidak mati?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #80 on: 01 January 2010, 05:16:09 PM »
itu memang benar semua manusia pasti tua dan mati tapi toh tidak mengurangi kemulian seseorang untuk mencari cara menghilangkan penderitaan dari tua dan rasa sakit, intinya adalah dalam daya upaya yang di lakukan para bhodisatva mencari jalan untuk mencapai pencapain mereka ( ini melihat bagaimana dalam daya upaya mereka, perspektif mereka berkembang dan berevolusi hingga mampu mencapai penembusan sendiri).

 

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #81 on: 02 January 2010, 03:59:12 PM »
Justru karena banyak IKRAR (alias banyak INGIN-nya... bahkan KE-INGIN-AN MULIA / CHANDA semacam "menyelamatkan semua makhluk" ) inilah yang membuat seorang individu tidak bisa mencapai ke-BUDDHA-an (pembebasan)....
JELAS sekali...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #82 on: 02 January 2010, 04:30:30 PM »
itu memang benar semua manusia pasti tua dan mati tapi toh tidak mengurangi kemulian seseorang untuk mencari cara menghilangkan penderitaan dari tua dan rasa sakit, intinya adalah dalam daya upaya yang di lakukan para bhodisatva mencari jalan untuk mencapai pencapain mereka ( ini melihat bagaimana dalam daya upaya mereka, perspektif mereka berkembang dan berevolusi hingga mampu mencapai penembusan sendiri).

 

saya rasa tulisan ini perlu di baca dan di teliti baik-baik.
Quote
Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #83 on: 02 January 2010, 06:28:49 PM »
Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.
ya ampun, jadi jalan Savaka-buddha [ Theravada ] itu menyimpang ya?

ya ampun, anak kecil saja sudah bisa paham kalau ikrar yang diatas udah di otak atik oleh oknum tertentu yang ingin memecah belah umat beragama :))

Quote
Ikrar Agung ke IX :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, Aku akan mengusahakan agar semua makhluk hidup terlepas dari jaringan Mara dan belenggu segala jalan penyimpangan. Jika ada yang terseret ke dalam berbagai pandangan keliru yang tebal, Aku akan menarik dan menempatkan mereka kembali dalam pandangan yang benar. Aku akan mengusahakan agar mereka kembali perlahan-lahan mempelajari dan mengembangkan semua praktek Bodhisattva sehingga mereka akan mencapai Penerangan Sempurna di kemudian hari.

  ;D tak salah bro kata mengusahkan emangnya tingkatan Bodhisatva ada memakai kata mengusahkan? banyak jalan menuju roma apakah anda yakin hanya 1 praktek ajaran mencapai penerangan sempurna? tak boleh mengumpulkan parami dulu? jika saya boleh bertanya Buddha Sakyamuni butuh berapa Kalpa baru bisa mencapai penerangan sempurna?

Quote
Ikrar Agung IV :

Aku berikrar bahwa bila Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang menempuh jalan menyimpang. Aku akan membimbing mereka kembali ke jalan Penerangan. Jika ada yang menjadi pengikut jalan Sravaka atau Pacekkabuddha, mereka akan berangsur-angsur dibimbing ke Jalan Mahayana.

ketemu lagi jalan mahayana  :)) apakah DhammaCitta ada menyatakan sumber Sutra ini adalah asli? saran saya daripada membahas yang tidak ada gunanya "lebih baik" gunakan waktu untuk meditasi dan berbuat baik.

Sory jika ada yang merasa tersinggung  _/\_
Smile Forever :)

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #84 on: 02 January 2010, 06:55:52 PM »
itu memang benar semua manusia pasti tua dan mati tapi toh tidak mengurangi kemulian seseorang untuk mencari cara menghilangkan penderitaan dari tua dan rasa sakit, intinya adalah dalam daya upaya yang di lakukan para bhodisatva mencari jalan untuk mencapai pencapain mereka ( ini melihat bagaimana dalam daya upaya mereka, perspektif mereka berkembang dan berevolusi hingga mampu mencapai penembusan sendiri).

 

saya rasa tulisan ini perlu di baca dan di teliti baik-baik.
Quote
Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.

agak menyedihkan kalau masih di pertanyakan hal seperti ini sesudah seorang arahat parinirvana (badan dan jasmani nya lenyap) apakah segala indria lenyap apakah indria mereka semua malah lebih sempurna. apakah seorang arahat yang parinivana (badan dan jasmani nya telah lenyap) masih di hinggapi penyakit dan penderitaan? apakah seorang arahat yang telah pari nirvana ( badan dan jasmaninya telah lenyap) akan mengalami kelahiran kembali, sakit, cacat badan/jasmani, dan usia tua?
« Last Edit: 02 January 2010, 07:12:28 PM by daimond »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #85 on: 02 January 2010, 10:46:47 PM »
itu memang benar semua manusia pasti tua dan mati tapi toh tidak mengurangi kemulian seseorang untuk mencari cara menghilangkan penderitaan dari tua dan rasa sakit, intinya adalah dalam daya upaya yang di lakukan para bhodisatva mencari jalan untuk mencapai pencapain mereka ( ini melihat bagaimana dalam daya upaya mereka, perspektif mereka berkembang dan berevolusi hingga mampu mencapai penembusan sendiri).

 

saya rasa tulisan ini perlu di baca dan di teliti baik-baik.
Quote
Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.

agak menyedihkan kalau masih di pertanyakan hal seperti ini sesudah seorang arahat parinirvana (badan dan jasmani nya lenyap) apakah segala indria lenyap apakah indria mereka semua malah lebih sempurna. apakah seorang arahat yang parinivana (badan dan jasmani nya telah lenyap) masih di hinggapi penyakit dan penderitaan? apakah seorang arahat yang telah pari nirvana ( badan dan jasmaninya telah lenyap) akan mengalami kelahiran kembali, sakit, cacat badan/jasmani, dan usia tua?

Quote
merupakan obat yang manjur bagi penyakit orang-orang Jambudvipa. Jika seseorang jatuh sakit dan ia mendengar Sutta ini, maka sakitnya akan segera hilang dan iapun tidak akan menjadi tua dan tidak pula akan mati."

tolong di baca baik-baik....
 ;)

lagian mana ikrar itu merujuk pada ARAHAT? jangan ngawur mas....tlong jgn pakai tafsiran....


Quote
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.

tolong di baca dan di teliti, apa kata "makhluk" itu hanya untuk para "arahat" ? ;D
kasihan yah kalau arahat disebut "bodoh"
bahkan murid SangBuddha yang paling bodoh saja, ketika mencapai arahat sudah tidak bodoh lagi.... :)) :)) :)) :)) :)) :))
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #86 on: 03 January 2010, 12:50:26 PM »
Jika dengan demikian bro navis juga se7 dengan pernyataan bahwa ikrar keinginan mulia (chanda) itu kalau diucapkan dalam tataran bodhisatva (minimal tkt-7 ke bawah) itu ok ok saja ???


sori nyelip dikit,

OOT dikit, cuma mo komentar mengenai chanda bhw itu bukan keinginan yg mulia, melainkan keinginan utk melakukan sesuatu, misal makan, minum, dsbnya

yg mirip dengan chanda adalah cetana, yaitu kehendak yang baik atau tidak baik

chanda termasuk dalam pakinaka cetasika yaitu cetasika yg muncul sewaktu2, tidak dalam semua citta, bisa bersekutu dengan akusala maupun sobhana cetasika

sedangkan cetana termasuk dalam sabbacittasadharana cetasika yaitu cetasika yg muncul dalam semua citta, bisa bersekutu dengan akusala maupun sobhana cetasika

dari penggolongan diatas, jelas bhw chanda bisa menjadi keinginan yg mulia jika bersekutu dengan sobhana cetasika, namun juga bisa menjadi keinginan yg tidak baik saat bersekutu dengan akusala cetasika


Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #87 on: 03 January 2010, 01:09:54 PM »
semula saya jg Mahayana, tp karena membaca sutra ini, saya menjadi ragu, dan akhirnya jd condong ke Theravada. :) , namun saya salut dengan tekad para penganut Mahayana, karena weles asih mereka  ^:)^


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #88 on: 03 January 2010, 04:51:01 PM »
semula saya jg Mahayana, tp karena membaca sutra ini, saya menjadi ragu, dan akhirnya jd condong ke Theravada. :) , namun saya salut dengan tekad para penganut Mahayana, karena weles asih mereka  ^:)^



untung cepat sadar, sehingga bisa kembali ke jalan yang Benar. :))
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #89 on: 03 January 2010, 05:29:44 PM »
semula saya jg Mahayana, tp karena membaca sutra ini, saya menjadi ragu, dan akhirnya jd condong ke Theravada. :) , namun saya salut dengan tekad para penganut Mahayana, karena weles asih mereka  ^:)^



untung cepat sadar, sehingga bisa kembali ke jalan yang Benar. :))
 _/\_
maksud anda mahayana jalan yang salah?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #90 on: 03 January 2010, 06:00:30 PM »
welehhh malah jd gt pulaaaaaa. ;))


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #91 on: 03 January 2010, 08:23:13 PM »
itu memang benar semua manusia pasti tua dan mati tapi toh tidak mengurangi kemulian seseorang untuk mencari cara menghilangkan penderitaan dari tua dan rasa sakit, intinya adalah dalam daya upaya yang di lakukan para bhodisatva mencari jalan untuk mencapai pencapain mereka ( ini melihat bagaimana dalam daya upaya mereka, perspektif mereka berkembang dan berevolusi hingga mampu mencapai penembusan sendiri).

 

saya rasa tulisan ini perlu di baca dan di teliti baik-baik.
Quote
Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.

agak menyedihkan kalau masih di pertanyakan hal seperti ini sesudah seorang arahat parinirvana (badan dan jasmani nya lenyap) apakah segala indria lenyap apakah indria mereka semua malah lebih sempurna. apakah seorang arahat yang parinivana (badan dan jasmani nya telah lenyap) masih di hinggapi penyakit dan penderitaan? apakah seorang arahat yang telah pari nirvana ( badan dan jasmaninya telah lenyap) akan mengalami kelahiran kembali, sakit, cacat badan/jasmani, dan usia tua?

Quote
merupakan obat yang manjur bagi penyakit orang-orang Jambudvipa. Jika seseorang jatuh sakit dan ia mendengar Sutta ini, maka sakitnya akan segera hilang dan iapun tidak akan menjadi tua dan tidak pula akan mati."

tolong di baca baik-baik....
 ;)

lagian mana ikrar itu merujuk pada ARAHAT? jangan ngawur mas....tlong jgn pakai tafsiran....


Quote
Ikrar Agung VI :

Aku berikrar bahwa jika Aku mencapai Penerangan Sempurna di masa yang akan datang, jika ada makhluk hidup yang badannya tidak sempurna, cacat inderanya, jelek, bodoh, tuli, buta, bisu, lumpuh, dan pincang, bongkok, sakit lepra, kejang, gila atau dihinggapi berbagai macam penyakit dan penderitaan makhluk seperti ini bila mereka mendengarkan nama-Ku, menyebut dan merenungkannya dengan sepenuh hati, mereka akan memperoleh rupa yang bagus dan kecerdasan praktis. Semua indera mereka akan disempurnakan dan mereka tidak akan dihinggapi penyakit maupun penderitaan.

tolong di baca dan di teliti, apa kata "makhluk" itu hanya untuk para "arahat" ? ;D
kasihan yah kalau arahat disebut "bodoh"
bahkan murid SangBuddha yang paling bodoh saja, ketika mencapai arahat sudah tidak bodoh lagi.... :)) :)) :)) :)) :)) :))

lah sebelum mereka mencapai arahat bukan nya mereka itu mahluk, sesudah mereka mencapai arahat berarti mereka di sempurnakan oleh Buddha bukan nya ikrar nya di genapi.

Offline kevin_kin

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 132
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • newbie newbie newbie
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #92 on: 19 July 2010, 08:50:34 PM »
kesian ajaran beda anak sungai tapi satu samudra menyimpang gini.. :-?
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Ikrar ini patut dipertanyakan....
« Reply #93 on: 01 August 2010, 10:44:31 PM »
waduh rame amat acara mengkritik mahayana neh:D

 

anything