//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi Itu Tidak Berguna  (Read 24504 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Meditasi Itu Tidak Berguna
« on: 03 December 2008, 10:18:51 AM »
Meditasi Itu Tidak Berguna

Walaupun saya hidup miskin, tapi saya dapat hidup tentram dan bahagia karena tekun dalam melatih mediatasi samatha-vippasana. Melalui meditasi samatha, saya bisa memperoleh ketenangan-ketenangan yang luar biasa. Ketenangan itu menyebar kepada orang-orang di sekeliling saya, anak, istri , orang tua, sahabat, teman dan saudara, siapapun yang berada di dekat saya, dapat merasakan atmosfer ketenangan yang memancar dari kekuatan jhana yang saya raih dalam meditasi. Dan dengan kebijaksanaan yang muncul dalam meditasi vippasana, banyaklah masalah hidup yang dapat teratasi. Rasanya ingin sekali berbagai kebahagiaan yang saya raih kepada semua manusia di dunia ini.
Dengan meditasi seseorang dapat memperoleh manfaat, ketenangan, kebahagiaan spiritual, kekuatan supranatural dan kebijaksanaan. Tapi akhirnya semua itu menjadi tidak berguna. Mengapa ? simak dulu kisah hidup saya di bawah ini, tentang 3 perempuan yang datang ke rumah!

Perempuan Pertama
Alkisah, ada seorang perempuan yang datang menemui saya untuk minta tolong. “saya tidak tahu harus bagaimana.” Katanya. Dia menangis tersedu sedan, karena anaknya ditangkap polisi, ketahuan mencuri. Saya menasihatinya untuk sabar, dan berkata, “semua orang menerima buah karmanya masing-masing. Tidak ada yang dapat dilakukan dengan apa yang sudah terjadi, karena apa yang telah lewat tidak dapat diulangi.” Tapi dia tidak dapat sabar, selalu gelisah mengingat nasib anaknya yang dipenjara. Akhirnya saya menawarkan kepadanya untuk bermeditasi, agar dia mencapai ketenangan. Lalu diapun mengikuti instruksi saya. Tapi baru 3 menit dia bermeditasi, dia berteriak keras, karena tangannya merasa terbakar. Ketika diulang untuk kedua kalinya, diapun berteriak kembali. Akhirnya dia menyatakan tak sanggup melanjutkan meditasi.
Dia minta tolong kepada saya agar anaknya bisa dibebaskan dari penjara. Tapi saya hanya bisa mengajarinya meditasi untuk menenangkan dirinya, serta bisa menasihatinya dengan segudang nasihat, tapi tidak dapat mengeluarkan anak laki-laki dari perempuan tersebut. Sedangkan perempuan itu selalu mengalami kejadian aneh setiap kali meditasi sehingga menyebabkan dia tidak sanggup melanjutkan meditasi. Akhirnya, tidak ada yang aku lakukan terhadap perempuan itu, kecuali diam saja.
Siang malam perempuan itu menangis tidak rela anaknya dipenjara. Suaminya yang merasa kasihan melihat perempuan itu selalu menangis, lalu dia pergi menuju rumah Bapak Abdul Karim, seorang kyai kaya raya.  Rumahnya hanya berjarak 200 meter dari rumah saya. Bersama kyai Muda tersebut berangkatlah Bpk. Abdul Karim ke kantor polisi, dan anaknyapun bisa pulang. Saya tidak tahu, bagaimana caranya bisa begitu. Orang lain dapat menolong perempuan itu karena punya uang. Dan aku tidak dapat menolong perempuan itu, walaupun aku pandai bermeditasi. Akhirnya meditasi itu menjadi tampak tidak berguna, selain bagi diriku sendiri.

Perempuan Kedua
Lain waktu, adik perempuanku datang ke rumahku sambil menangis pula. Dia mengatakan bahwa anaknya telah dibawa kabur oleh suaminya ke rumah mertuanya. Adik meminta saya untuk mengambilkan anak itu dari mantan suaminya. Sayapun segera pergi bermaksud memenuhi permintaan sang adik. Sampai di rumah suami sang Adik, maka sebilah golok ditancapkan diatas meja, dan laki-laki itu bereriak, “kita duel dulu sampai mati, jika kamu ingin mengambil anakku.” Hati saya bergetar melihat golok yang sangat tajam itu. Tapi, kemudian cepat menenangkan diri dengan perhatian yang dipusatkan kepada nafas. Saya mencoba berbicara selembut mungkin padanya, tapi laki-laki itu semakin bringas saja. Saya berpikir, “saya seorang meditator, tak pantas melakukan aksi kekerasan.” Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa.
Sesampainya di rumah, adikku bertanya, “kakak, mana anakku?” lalu adikku menangis setelah saya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Saya menasihatinya dengan banyak kata-kata, kadang-kadang berusaha menirukan kata-kata bijak sang budha yang saya baca dalam sutta-sutta. Tangis adikku mereda, sebelum kemudian dia pamit pulang. Tapi, ternyata dia tidak pulang. Karena beberapa saat kemudian ayahku datang dan berkata, “candra, susul kakakmu! dia pergi bersama adik perempuanmu dengan membaca golok. Takut terjadi apa-apa.” Saya terperanjat, dan segera bangkit, pergi untuk menyusul kakak laki-lakiku.
Sesampai di tempat, aku melihat sedang terjadi pertengkaran sengit. Laki-laki jahat, mantan suami adikku itu mengayunkan goloknya ke arah wajah kakak-ku, tapi dengan gesit kakak-ku menghindar. Dan gak tahu bagaimana gerakan detailnya, yang jelas akhirnya si laki-laki jahat itu terjatuh, lalu tak diberi ampun, dipukulin habis-habisan dan ditendang sampai minta ampun. Akhirnya, anak adikku yang masih berumur 5 tahun dapat diambil lagi. Saya hanya menyaksikan saja. Adik perempuanku menggendong anaknya. Saat dia berjalan melewatiku, dia tidak berkata sepatah katapun, hanya memandang sejurus dengan pandangan yang seolah-olah berkata, “aku tidak butuh nasihat bijakmu, aku butuh orang yang dapat mempertahankan hak ku sebagai ibu. Dan kamu adalah orang yang tidak berdaya, Cuma penjual nasihat.” Lalu diapun pergi. Pukulan keras dari kakak laki-lakiku ternyata lebih efektif untuk menyelesaikan masalah adikku dari pada nasihat bijakku yang panjang dan lebar itu. Tampaknya, meditasi-meditasi itu hanya berguna bagiku, tapi tidak bagi adikku.

Perempuan Ketiga
Lain waktu, ada lagi seorang perempuan datang ke rumahku dan minta pertolongan. Katanya temannya telah melahirkan seorang bayi di bidan. Tapi malangnya, suami temannya itu tidak bertanggung jawab. Dia kabur entah kemana. Sementara temannya itu tidak mempunyai sanak keluarga, ayah ibunya sudah meninggal. Dan kini, temannya itu tidak diperkenankan pulang, karena belum membayar biaya kelahiran. Bidannya tampak marah-marah dan jengkel. Mendengar ceritanya, sangatlah hatiku merasa kasihan. Tapi saya tidak punya uang untuk menolong.
Memberanikan diri saya menemui bidan tersebut, meminta agar perempuan yang melahirkan itu diizinkan pulang. Bidan itu mengizinkan setelah saya menaruh jaminan, kamera digital kesayangan saya. Sampainya di rumah kontrakan perempuan itu, saya bingung. Di rumah itu gak ada sesuatupun untuk di makan. Padahal perempuan yang baru melahirkan butuh makanan bergizi untuk memulihkan kesehatan tubuh. Akhirnya, walaupun tak banyak uang saya miliki, saya memaksakan diri untuk membeli susu bayi, beras, minyak tanah dan minyak kelapa, cukup untuk satu dua hari saja.
Singkat cerita, kehidupan perempuan itu sangat sulit. Sayapun sangat sulit untuk menolongnya. Akhirnya perempuan itu memutuskan untuk menyerahkan anaknya kepada siapa saja yang mau merawat. Maka saya menawar-nawarkan bayi itu kepada sahabat, teman dan saudara. Tak mudah saya menawarkan. Saya harus menilik dan menilai orang itu dulu. Jika saya dapat melihat bahwa orang itu baik-baik, memiliki sikap bijak dalam merawat anak, maka saya baru berani menawarkan anak kepadanya.
Akhirnya, ada sahabat saya yang istrinya begitu menginginkan mengadopsi anak tersebut. Karena bayi itu laki-laki dan pasang suami istri tersebut belum memiliki anak laki-laki.  Dibelakang, suaminya berkata, “saya, sangat ingin memenuhi impian istri saya untuk bisa mengadopsi anak laki-laki. Tapi saya khawatir tak mampu membiayai-nya.”
Saya berkata kepadanya, “keputusan ada ditangan anda. Tapi kalau menurut saya, setiap anak itu ada rezekinya. Segala sesuatu ada rezekinya. Perhatikan saja, kodok yang tidak terbang, makanannya nyamuk yang dapat terbang. Pepohonan yang tidak bergerak, tetapi makanan menghampirinya.”
Mendengar nasihat saya, wajah sahabat saya itu berseri, “kalau begitu, saya akan mengadopsi anak itu.” Saya heran, mengapa dia tampak percaya sekali dengan kata-kata saya. Apa yang saya katakan, sepertinya langsung dia “imani”. Tak tahulah, kalau dia akan mengalami hidup yang sangat sulit. 
Akhirnya bayi itu diserahkan oleh ibunya kepada sahabat saya. Keluarga itu tampak menyayangi anak adopsi tersebut. Di situ ada tiga anak perempuan yang menjadi kakak angkat bagi bayi tersebut. Tiga anak perempuan itu satu sudah smu, satu masih kelas 2 SD, dan yang terkecil belum sekolah. Semuanya tampak bahagia.
Baru tiga bulan mengadopsi bayi tersebut, keluarga itu terpuruk secara ekonomi. Biasanya, ketika saya berkunjung ke rumah sahabat saya itu, keceriaan tampak di sana. Wajah yang riang gembira dapat saya saksikan. Kini, bila saya mampir ke rumahnya, suasanya jadi redup. Keceriaan yang seperti dulu gak terlihat lagi.
Sahabat saya itu di PHK oleh perusahaannya. Sementara itu dia belum berpengalaman dalam berwiraswasta. Lagi pula tidak ada modal untuk melakukannya. Intinya, kehidupan mereka sangat sulit. Setiap hari bagi mereka merupakan perjuangan hidup dan mati. Kadang-kadang, mereka dapat membeli susu bagi bayi itu kadang-kadang tidak.  Dalam kesulitannya itu, saya membantu sedikit-sedikit. Tapi amatlah jauh dari cukup. Malam ini, dirumahnya sudah tak ada beras dan tak ada susu untuk bayi. Saya memberinya uang Rp. 20.000. itupun uang terakhir di saku saya.  untuk membeli susu SGM yang 300 gr saja, uang sejumlah itu tidak cukup, kurang Rp. 1.000,-. Kalau dia membelikan uang itu untuk susu, maka bagaimana caranya dia dapat membeli beras? Kalau dia membeli beras, maka bagaimana caranya dia membeli susu? Kegelisan dan kebingungan tampak diwajahnya.
Ditengah kesulitannya itu, saya mencoba untuk memberikan nasihat-nasihat bijaksana. Mencoba menenangkannya dan mengajarkan meditasi ketengan kepadanya, sampai dia mampu menenangkan diri. Suatu malam, hujan-hujan, dia datang ke rumah saya, kemudian saya tanya, “bagaimana perkembangan meditasi anda saat ini?”
“alhamdulillah, saya dapat menenangkan diri sekarang. Jika sudah memusatkan perhatian ke nafas, nikmaaat sekali rasanya. Dan sayapun dapat tidur nenyak. Kata sahabat. Tapi tetap saja, krisis ekonomi keluarga saya belum teratasi. Bagi saya, biarlah saya hidup dalam kegelisahan asal anak dan istri saya dapat makan.” Begitulah katanya. Rupanya dia telah membuktikan bahwa meditasi yang saya ajarkan itu mampu memberi ketenangan baginya. Tapi tetap saja akhirnya hal itu tidak berguna bagi dia.
Lalu saya mengajarinya meditasi vippasana. Saat itu pukul 10 malam. Sulit sekali dia mengerti. Ketika dia melakukan meditasi vippasana, tampaknya dia malah mengalami depresi. Lalu saya mengarahkan dia untuk melakukan meditasi samatha, agar dia tenang kembali.  Maka tenanglah dia. Dari wajah dan auranya, tampak dia telah mengalami ketenangan. Tapi lalu tiba-tiba dia bangkit dari duduk. “bahaya, bahaya, bahaya!” katanya, “meditasi ini menenangkan sekali. Membuat saya lupa banyak masalah. Bahkan saya lupa kalau saat ini dirumah, kami tidak punya beras dan juga susu bayi. Saya tidak ingin menjadi tenang dalam mediatasi dengan ketenangan yang membuat saya lupa pada masalah hidup yang harus saya atasi. Maaf! Saya tidak bisa duduk lebih lama lagi di sini, saya harus pergi mencari sesuatu yang bisa dimakan anak istri saya di rumah.”
Sebelum pergi, saya menasihatinya, “jangan mengeluh kepada orang kaya, karena umumnya orang kaya tidak mau diganggu dengan keluhan orang miskin. Kamu hanya akan mendapat kebencian dari pada belas kasihan. Cari saja orang yang lebih miskin dari mu agar kamu dapat bersyukur dengan keadaanmu sekarang ini.”
“saya harus mencari orang yang bisa memberi pinjaman uang.” Katanya.
“kalau begitu, carilah orang kaya!” saya.
Entahlah kemana perginya sang sahabat. Saya tidak tahu, apakah setelah seharian istrinya menunggu sang suami pulang, apakah suaminya pulang dengan membawa sesuatu yang bisa di makan? Sedangkan saya bukannya saya tidak mau menolong dia, tapi bagaiamana. Sementara saya juga tidak punya uang sepeserpun. Beras terakhir, sudah di masak. Dan susu bayi tinggal sedikit. Kondisi ekonomi saya tidak jauh dari kondisi ekonominya.


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #1 on: 03 December 2008, 10:24:31 AM »
Satu hal yang dapat saya simpulkan dari kisah-kisah di atas, yaitu "salah makan obat" ^-^ entah yang salah si pasien atau si pemberi obatnya. ^-^
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #2 on: 03 December 2008, 11:23:43 AM »
Sdr. Candra_Mukti, saya mengerti kondisi Anda dan kerabat2 Anda itu...

Saya ingin berpesan, bahwa mendapatkan ketenangan di meditasi jangan ditangkap sebagai 'obat bius' untuk menghindari permasalahan duniawi. Ketenangan meditasi seharusnya bisa membuat kita menjadi paham dan sadar. Dan berangkat dari penyadaran inilah, seharusnya kita bisa melihat permasalahan secara bijak. Meditasi adalah sarana untuk meningkatkan kewaspadaan dan membangkitkan pemahaman akan suatu hal. Setelah mendapatkan kondisi batin ini, seharusnya kita tidak lagi canggung dalam melihat masalah dan mencari solusinya.

Sdr. Candra_Mukti, tidak semua orang siap secara mental untuk bermeditasi. Meditasi tidak selalu bisa diterapkan pada awal untuk menyelesaikan masalah, karena pandangan orang itu masih belum benar. Anda perlu jeli melihat akar permasalahan dan kondisi batin orang ybs itu. Ada yg perlu diberi pengertian dan nasehat, ada yg perlu diberi petunjuk solusi, ada yg perlu langsung kita bantu, dsb.

Kebanyakan orang itu tertekan oleh kemelekatan dan keinginan. Makanya mereka mengharapkan hasil yg instan. Beberapa cara melalui kekerasan dan memaksa diri itu bisa menghadirkan pencapaian tujuan yg singkat. Namun itu sebenarnya sangat tidak kekal, alias akan cepat pula berganti menjadi dukkha (penderitaan). Karena kekotoran batin inilah, banyak orang menolak nasehat yg baik dan mengikuti cara2 yg kurang terpuji.

 _/\_
« Last Edit: 03 December 2008, 11:25:21 AM by upasaka »

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #3 on: 03 December 2008, 12:52:47 PM »
Perempuan Pertama
[...]
Siang malam perempuan itu menangis tidak rela anaknya dipenjara. Suaminya yang merasa kasihan melihat perempuan itu selalu menangis, lalu dia pergi menuju rumah Bapak Abdul Karim, seorang kyai kaya raya.  Rumahnya hanya berjarak 200 meter dari rumah saya. Bersama kyai Muda tersebut berangkatlah Bpk. Abdul Karim ke kantor polisi, dan anaknyapun bisa pulang. Saya tidak tahu, bagaimana caranya bisa begitu. Orang lain dapat menolong perempuan itu karena punya uang. Dan aku tidak dapat menolong perempuan itu, walaupun aku pandai bermeditasi. Akhirnya meditasi itu menjadi tampak tidak berguna, selain bagi diriku sendiri.


Kalau hanya untuk menenangkan orang yang sedang tegang, cukup relaksasi saja, nggak perlu meditasi.

Perempuan Kedua
Lain waktu, adik perempuanku datang ke rumahku sambil menangis pula. Dia mengatakan bahwa anaknya telah dibawa kabur oleh suaminya ke rumah mertuanya. Adik meminta saya untuk mengambilkan anak itu dari mantan suaminya. Sayapun segera pergi bermaksud memenuhi permintaan sang adik. Sampai di rumah suami sang Adik, maka sebilah golok ditancapkan diatas meja, dan laki-laki itu bereriak, “kita duel dulu sampai mati, jika kamu ingin mengambil anakku.” Hati saya bergetar melihat golok yang sangat tajam itu. Tapi, kemudian cepat menenangkan diri dengan perhatian yang dipusatkan kepada nafas. Saya mencoba berbicara selembut mungkin padanya, tapi laki-laki itu semakin bringas saja. Saya berpikir, “saya seorang meditator, tak pantas melakukan aksi kekerasan.” Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa. [...] “aku tidak butuh nasihat bijakmu, aku butuh orang yang dapat mempertahankan hak ku sebagai ibu. Dan kamu adalah orang yang tidak berdaya, Cuma penjual nasihat.” Lalu diapun pergi. Pukulan keras dari kakak laki-lakiku ternyata lebih efektif untuk menyelesaikan masalah adikku dari pada nasihat bijakku yang panjang dan lebar itu. Tampaknya, meditasi-meditasi itu hanya berguna bagiku, tapi tidak bagi adikku.



Kekerasan tidak harus sepenuhnya dihindari. Kalau memang diperlukan mengapa tidak? Asal nggak sampai menghabisi nyawa seseorang.

Perempuan Ketiga

“alhamdulillah, saya dapat menenangkan diri sekarang. Jika sudah memusatkan perhatian ke nafas, nikmaaat sekali rasanya. Dan sayapun dapat tidur nenyak. Kata sahabat. Tapi tetap saja, krisis ekonomi keluarga saya belum teratasi. Bagi saya, biarlah saya hidup dalam kegelisahan asal anak dan istri saya dapat makan.” Begitulah katanya. Rupanya dia telah membuktikan bahwa meditasi yang saya ajarkan itu mampu memberi ketenangan baginya. Tapi tetap saja akhirnya hal itu tidak berguna bagi dia.
Lalu saya mengajarinya meditasi vippasana. Saat itu pukul 10 malam. Sulit sekali dia mengerti. Ketika dia melakukan meditasi vippasana, tampaknya dia malah mengalami depresi. Lalu saya mengarahkan dia untuk melakukan meditasi samatha, agar dia tenang kembali.  Maka tenanglah dia. Dari wajah dan auranya, tampak dia telah mengalami ketenangan. Tapi lalu tiba-tiba dia bangkit dari duduk. “bahaya, bahaya, bahaya!” katanya, “meditasi ini menenangkan sekali. Membuat saya lupa banyak masalah. Bahkan saya lupa kalau saat ini dirumah, kami tidak punya beras dan juga susu bayi. Saya tidak ingin menjadi tenang dalam mediatasi dengan ketenangan yang membuat saya lupa pada masalah hidup yang harus saya atasi. Maaf! Saya tidak bisa duduk lebih lama lagi di sini, saya harus pergi mencari sesuatu yang bisa dimakan anak istri saya di rumah.”
Sebelum pergi, saya menasihatinya, “jangan mengeluh kepada orang kaya, karena umumnya orang kaya tidak mau diganggu dengan keluhan orang miskin. Kamu hanya akan mendapat kebencian dari pada belas kasihan. Cari saja orang yang lebih miskin dari mu agar kamu dapat bersyukur dengan keadaanmu sekarang ini.”
“saya harus mencari orang yang bisa memberi pinjaman uang.” Katanya.
“kalau begitu, carilah orang kaya!” saya.
Entahlah kemana perginya sang sahabat. Saya tidak tahu, apakah setelah seharian istrinya menunggu sang suami pulang, apakah suaminya pulang dengan membawa sesuatu yang bisa di makan? Sedangkan saya bukannya saya tidak mau menolong dia, tapi bagaiamana. Sementara saya juga tidak punya uang sepeserpun. Beras terakhir, sudah di masak. Dan susu bayi tinggal sedikit. Kondisi ekonomi saya tidak jauh dari kondisi ekonominya.


Ini sama, kalau cuma tegang cukup relaksasi saja, nggak perlu sampai meditasi. Lagipula pengalaman saya berbeda. Saat saya depresi, saya sering melakukan meditasi samatha. Hasilnya ok tuh... Saya jadi lebih tenang dan akhirnya dapat melihat cara pandang saya dalam melihat masalah yang menjadi akar depresi saya, sehingga bisa menyelesaikannya. Tidak ada tuh yang namanya terlena dalam ketenangan :)
« Last Edit: 03 December 2008, 12:55:20 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline herry d.

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Ehipassiko
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #4 on: 03 December 2008, 01:01:08 PM »
saudara Chandra_mukti yang baik,
sekedar searing, apa yang saudara alami sebetulnya bukanlah dari akhir dari masalah yang dihadapi, pendapat saya apa yang dilakukan adalah tepat, kekerasan bukan jalan keluar, menang dalam melakukan kekerasan sifatnya sementara, sesungguhnya dua-duanya kalah. kalau dilihat dalam kacamata sempit, ya saudara kelihatan menjadi orang tolol. tapi cobalah renungkan hikmah dibalik itu.
pandangan saya  pengalaman yang saudara hadapi tidak ada relevansinya dengan meditasi. apakah saudara ingin mengatakan dengan meditasi membuat saudara lembek dan seterusnya? atau dengan meditasi membuat kita kaya dst. wah....
Sang Buddha bukanlah merupakan milik umat Buddha saja. Beliau adalah milik semua umat manusia. AjaranNya adalah umum untuk setiap orang. Setiap agama yang muncul sesudah masa Sang Buddha, telah meminjam banyak ide-ide bijak dari Beliau.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Berdoa Itu tidak berguna
« Reply #5 on: 03 December 2008, 01:06:45 PM »
Perempuan Pertama
[...]
Siang malam perempuan itu menangis tidak rela anaknya dipenjara. Suaminya yang merasa kasihan melihat perempuan itu selalu menangis, lalu dia pergi menuju rumah Bapak Abdul Karim, seorang kyai kaya raya.  Rumahnya hanya berjarak 200 meter dari rumah saya. Bersama kyai Muda tersebut berangkatlah Bpk. Abdul Karim ke kantor polisi, dan anaknyapun bisa pulang. Saya tidak tahu, bagaimana caranya bisa begitu. Orang lain dapat menolong perempuan itu karena punya uang. Dan aku tidak dapat menolong perempuan itu, walaupun aku pandai berdoa. Akhirnya doa itu menjadi tampak tidak berguna, selain bagi diriku sendiri.


Perempuan Kedua
Lain waktu, adik perempuanku datang ke rumahku sambil menangis pula. Dia mengatakan bahwa anaknya telah dibawa kabur oleh suaminya ke rumah mertuanya. Adik meminta saya untuk mengambilkan anak itu dari mantan suaminya. Sayapun segera pergi bermaksud memenuhi permintaan sang adik. Sampai di rumah suami sang Adik, maka sebilah golok ditancapkan diatas meja, dan laki-laki itu bereriak, “kita duel dulu sampai mati, jika kamu ingin mengambil anakku.” Hati saya bergetar melihat golok yang sangat tajam itu. Tapi, kemudian cepat menenangkan diri dengan perhatian yang dipusatkan kepada doa. Saya mencoba berbicara selembut mungkin padanya, tapi laki-laki itu semakin bringas saja. Saya berpikir, “saya seorang Pendoa, tak pantas melakukan aksi kekerasan.” Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa. [...] “aku tidak butuh doamu, aku butuh orang yang dapat mempertahankan hak ku sebagai ibu. Dan kamu adalah orang yang tidak berdaya, Cuma penjual doa.” Lalu diapun pergi. Pukulan keras dari kakak laki-lakiku ternyata lebih efektif untuk menyelesaikan masalah adikku dari pada nasihat bijakku yang panjang dan lebar itu. Tampaknya, doa-doa itu hanya berguna bagiku, tapi tidak bagi adikku.

Perempuan Ketiga

“alhamdulillah, saya dapat menenangkan diri sekarang. Jika sudah memusatkan doa ke Tuhan, nikmaaat sekali rasanya. Dan sayapun dapat tidur nenyak. Kata sahabat. Tapi tetap saja, krisis ekonomi keluarga saya belum teratasi. Bagi saya, biarlah saya hidup dalam kegelisahan asal anak dan istri saya dapat makan.” Begitulah katanya. Rupanya dia telah membuktikan bahwa doa yang saya ajarkan itu mampu memberi ketenangan baginya. Tapi tetap saja akhirnya hal itu tidak berguna bagi dia.
Lalu saya mengajarinya doa. Saat itu pukul 10 malam. Sulit sekali dia mengerti. Ketika dia melakukan doa, tampaknya dia malah mengalami depresi. Lalu saya mengarahkan dia untuk melakukan doa khusyuk, agar dia tenang kembali.  Maka tenanglah dia. Dari wajah dan auranya, tampak dia telah mengalami ketenangan. Tapi lalu tiba-tiba dia bangkit dari duduk. “bahaya, bahaya, bahaya!” katanya, “doa ini menenangkan sekali. Membuat saya lupa banyak masalah. Bahkan saya lupa kalau saat ini dirumah, kami tidak punya beras dan juga susu bayi. Saya tidak ingin menjadi tenang dalam doa dengan ketenangan yang membuat saya lupa pada masalah hidup yang harus saya atasi. Maaf! Saya tidak bisa duduk lebih lama lagi di sini, saya harus pergi mencari sesuatu yang bisa dimakan anak istri saya di rumah.”
Sebelum pergi, saya menasihatinya, “jangan mengeluh kepada orang kaya, karena umumnya orang kaya tidak mau diganggu dengan keluhan orang miskin. Kamu hanya akan mendapat kebencian dari pada belas kasihan. Cari saja orang yang lebih miskin dari mu agar kamu dapat bersyukur dengan keadaanmu sekarang ini.”
“saya harus mencari orang yang bisa memberi pinjaman uang.” Katanya.
“kalau begitu, carilah orang kaya!” saya.
Entahlah kemana perginya sang sahabat. Saya tidak tahu, apakah setelah seharian istrinya menunggu sang suami pulang, apakah suaminya pulang dengan membawa sesuatu yang bisa di makan? Sedangkan saya bukannya saya tidak mau menolong dia, tapi bagaiamana. Sementara saya juga tidak punya uang sepeserpun. Beras terakhir, sudah di masak. Dan susu bayi tinggal sedikit. Kondisi ekonomi saya tidak jauh dari kondisi ekonominya.



heheh  :)) apa lagi ya yang gak berguna yang bisa diaplikasikan di cerita diatas
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #6 on: 03 December 2008, 01:30:59 PM »
Kalau meditasi bisa membuat seseorang melihat masa depan keknya enak yak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #7 on: 03 December 2008, 01:32:56 PM »
 [at] ryu

peramal gitu yak?

kalo gitu g mo jadi penjudi aja lah, kalo bisa tau masa depan.


kelupaan.  Ada yg bisa ngajarin meramal gak?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #8 on: 03 December 2008, 01:47:37 PM »
Mungkin Lembaga Bantuan Hukum, Komisi Perlindungan Anak, dan Jaring Pengaman Sosial lebih tepat untuk penyelesaian masalah ketiga orang itu.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #9 on: 03 December 2008, 01:54:53 PM »
Kasus di atas ga beda jauh misalnya dengan contoh :

ada orang miskin kelaparan dan belum makan berhari hari, trus dia berdoa sama Tuhan dia, eh tidak ada jawaban dari tuhannya sampai dia mati, jadi maksud nya disini artinya Tuhan itu tidak berguna khan :)

yang dibutuhkan oleh orang itu makanan bukan Tuhannya (bahkan seharusnya kalau misalnya ada yang menolong dia memberi makan maka yang harus dibilang Tuhan itu adalah penolongnya bukan Tuhan yang imajinasi yah) :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #10 on: 03 December 2008, 02:15:15 PM »
wanita #1 harus bersyukur... anaknya di penjara mendapat "didikan/hukuman" selayaknya...
   ngapain diusahakan anak itu cepat pulang rumah?

wanita #2 anak direbut mertua... ya isterinya bisa santai sejenak deh... yg ngurusin toh nanti...
capek juga... kalau mau bunuh org ngak perlu pakai golok besar....racun lebih effektif....

wanita #3 pun ngak perlu terlalu sedih... selama mau usaha... manusia tak bakal mati kelaparan..
(konon nenek saya janda pada umur 35 plus 8 anak, tanpa pembantu/suster toh bisa hidup), kalau cerita diatas cuma 1 anak... wah masih sangat gampang...

Banyak manusia sukses yg berawal dari kemiskinan dan kesulitan hidup....
jadi kemiskinan/kesulitan itu bukan berarti nantinya ngak bisa sukses....

Kenya adalah bangsa yg selama puluhan tahun menciptakan banyak pelari tercepat didunia...
karna negaranya miskin, dan karena begitu banyak anak2 kesekolah dgn berlari...
andai kata negara itu banyak sepeda motor.... nah tak bakal juara deh.....

bagaimana menurut yg lain?

pertanyaan : Bagaimana caranya menggunakan meditasi utk mendptkan uang banyak?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #11 on: 03 December 2008, 02:25:38 PM »
Kalau lapar emang pake meditasi bisa kenyang? Kalo mau be*l pake meditasi bisa?
Disini keknya dibutuhkan pandangan benar yang kata si Ricky tuh omong kosong :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #12 on: 03 December 2008, 02:30:39 PM »
Kalau lapar emang pake meditasi bisa kenyang? Kalo mau be*l pake meditasi bisa?
Disini keknya dibutuhkan pandangan benar yang kata si Ricky tuh omong kosong :))

Bagaimana meditasi bisa jadi jago KUNGFU?
bagaimana meditasi bisa jadi jago berdagang?
bagaimana meditasi bisa jadi jago bernegosiasi?

Apakah meditasi berguna?.........katanya sih menghilangkan
kebencian, kemarahan, kebodohan batin....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Enlighted

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 2
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #13 on: 03 December 2008, 02:36:53 PM »
meditasi hanya digunakan pada saat yang sesuai. cerita2 diatas tidak ada hubungannya dengan meditasi,meskipun ada hanya bisa membantu sedikit. dan kasus di cerita itu perlu tindakan......

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #14 on: 03 December 2008, 02:37:25 PM »
Kalau lapar emang pake meditasi bisa kenyang? Kalo mau be*l pake meditasi bisa?
Disini keknya dibutuhkan pandangan benar yang kata si Ricky tuh omong kosong :))

Bagaimana meditasi bisa jadi jago KUNGFU?
bagaimana meditasi bisa jadi jago berdagang?
bagaimana meditasi bisa jadi jago bernegosiasi?

Apakah meditasi berguna?.........katanya sih menghilangkan
kebencian, kemarahan, kebodohan batin....
ada ibarat seseorang ingin mengubah batu bata menjadi emas dengan cara menggosoknya terus menerus, menjadi sia2 toh :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #15 on: 03 December 2008, 02:48:25 PM »
Apakah meditasi dpt digunakan untuk
menciptakan produk (service) inovatif ?

caranya gimana?

trims sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #16 on: 03 December 2008, 03:07:33 PM »
 [at] Bro Candra = Tidak semua masalah bisa di selesaikan dengan Meditasi , Bagi saya meditasi sangat berguna dan Bermanfaat sekali seperti dahulu saya sering Marah-marah jika ada problem setelah melaksanakan meditasi saya jadi jarang bahkan tidak pernah marah-marah lagi , Dahulu kalau saya benci sama orang yg pernah menyakiti saya , saya tidak bisa tidur memikirkan orang tsb , tetapi setelah melaksanakan meditasi saya jadi tidak membenci orang tsb lagi. Menurut saya Meditasi akan berguna sekali buat Diri saya sendiri.

  _/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #17 on: 03 December 2008, 03:19:30 PM »
Quote
saya dapat hidup tentram dan bahagia karena tekun dalam melatih mediatasi samatha-vippasana. Melalui meditasi samatha, saya bisa memperoleh ketenangan-ketenangan yang luar biasa. Ketenangan itu menyebar kepada orang-orang di sekeliling saya, anak, istri , orang tua, sahabat, teman dan saudara, siapapun yang berada di dekat saya, dapat merasakan atmosfer ketenangan yang memancar dari kekuatan jhana yang saya raih dalam meditasi. Dan dengan kebijaksanaan yang muncul dalam meditasi vippasana, banyaklah masalah hidup yang dapat teratasi. Rasanya ingin sekali berbagai kebahagiaan yang saya raih kepada semua manusia di dunia ini.
Dengan meditasi seseorang dapat memperoleh manfaat, ketenangan, kebahagiaan spiritual, kekuatan supranatural dan kebijaksanaan.

anda mengatakan bahwa meditasi itu tidak berguna,lantas apa yang anda katakan diatas itu?

bukankah di atas anda mengatakan manfaat meditasi itu bagi anda?
 
setidaknya meditasi sudah memberikan manfaat bagi anda

bukankah anda sendiri sudah merasakannya pertama kali?

untuk tiga kasus itu,terkadang kita juga harus fleksibel dalam menghadapi masalah

jangan hanya menggunakan meditasi
Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #18 on: 03 December 2008, 04:01:28 PM »
apakah orang yang sudah mencapai jhana seperti anda bisa berkata sedemikian? kok saya menjadi ragu dengan kebenaran kata-kata anda yang mengakui telah mencapai jhana? ;D
Smile Forever :)

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #19 on: 03 December 2008, 04:01:55 PM »
Meditasi memang tidak berguna kalo gagal mengasahnya utk mengembangkan Kebijaksanaan.   Jadi bukan meditasi itu sendiri yg digunakan, tapi hasil dari meditasi yg berupa kebijaksanaan itu. Yang jadi pertanyaan, sudahkah anda meraih kebijaksanaan itu?
« Last Edit: 03 December 2008, 04:04:20 PM by chingik »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #20 on: 03 December 2008, 04:07:19 PM »
 8) akhirnya nemu lagi, padanan katanya

Perempuan Pertama
[...]
Siang malam perempuan itu menangis tidak rela anaknya dipenjara. Suaminya yang merasa kasihan melihat perempuan itu selalu menangis, lalu dia pergi menuju rumah Bapak Abdul Karim, seorang kyai kaya raya.  Rumahnya hanya berjarak 200 meter dari rumah saya. Bersama kyai Muda tersebut berangkatlah Bpk. Abdul Karim ke kantor polisi, dan anaknyapun bisa pulang. Saya tidak tahu, bagaimana caranya bisa begitu. Orang lain dapat menolong perempuan itu karena punya uang. Dan aku tidak dapat menolong perempuan itu, walaupun aku pandai Ngupil. Akhirnya Ngupil itu menjadi tampak tidak berguna, selain bagi diriku sendiri.


Perempuan Kedua
Lain waktu, adik perempuanku datang ke rumahku sambil menangis pula. Dia mengatakan bahwa anaknya telah dibawa kabur oleh suaminya ke rumah mertuanya. Adik meminta saya untuk mengambilkan anak itu dari mantan suaminya. Sayapun segera pergi bermaksud memenuhi permintaan sang adik. Sampai di rumah suami sang Adik, maka sebilah golok ditancapkan diatas meja, dan laki-laki itu bereriak, “kita duel dulu sampai mati, jika kamu ingin mengambil anakku.” Hati saya bergetar melihat golok yang sangat tajam itu. Tapi, kemudian cepat menenangkan diri dengan perhatian yang dipusatkan kepada Ngupil. Saya mencoba berbicara selembut mungkin padanya, tapi laki-laki itu semakin bringas saja. Saya berpikir, “saya seorang PengNgupil, tak pantas melakukan aksi kekerasan.” Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa. [...] “aku tidak butuh upilmu, aku butuh orang yang dapat mempertahankan hak ku sebagai ibu. Dan kamu adalah orang yang tidak berdaya, Cuma penjual upil.” Lalu diapun pergi. Pukulan keras dari kakak laki-lakiku ternyata lebih efektif untuk menyelesaikan masalah adikku dari pada upilku yang panjang dan lebar itu. Tampaknya, upil-upil itu hanya berguna bagiku, tapi tidak bagi adikku.

Perempuan Ketiga

“alhamdulillah, saya dapat menenangkan diri sekarang. Jika sudah memusatkan ngupil, nikmaaat sekali rasanya. Dan sayapun dapat tidur nenyak. Kata sahabat. Tapi tetap saja, krisis ekonomi keluarga saya belum teratasi. Bagi saya, biarlah saya hidup dalam kegelisahan asal anak dan istri saya dapat makan.” Begitulah katanya. Rupanya dia telah membuktikan bahwa Ngupil yang saya ajarkan itu mampu memberi ketenangan baginya. Tapi tetap saja akhirnya hal itu tidak berguna bagi dia.
Lalu saya mengajarinya Ngupil. Saat itu pukul 10 malam. Sulit sekali dia mengerti. Ketika dia melakukan Ngupil, tampaknya dia malah mengalami depresi. Lalu saya mengarahkan dia untuk melakukan Ngupil sambil makan roti, agar dia tenang kembali.  Maka tenanglah dia. Dari wajah dan auranya, tampak dia telah mengalami ketenangan. Tapi lalu tiba-tiba dia bangkit dari duduk. “bahaya, bahaya, bahaya!” katanya, “Ngupil ini menenangkan sekali. Membuat saya lupa banyak masalah. Bahkan saya lupa kalau saat ini dirumah, kami tidak punya beras dan juga susu bayi. Saya tidak ingin menjadi tenang dalam Ngupil dengan ketenangan yang membuat saya lupa pada masalah hidup yang harus saya atasi. Maaf! Saya tidak bisa duduk lebih lama lagi di sini, saya harus pergi mencari sesuatu yang bisa dimakan anak istri saya di rumah.”
Sebelum pergi, saya menasihatinya, “jangan mengeluh kepada orang kaya, karena umumnya orang kaya tidak mau diganggu dengan keluhan orang miskin. Kamu hanya akan mendapat kebencian dari pada belas kasihan. Cari saja orang yang lebih miskin dari mu agar kamu dapat bersyukur dengan keadaanmu sekarang ini.”
“saya harus mencari orang yang bisa memberi pinjaman uang.” Katanya.
“kalau begitu, carilah orang kaya!” saya.
Entahlah kemana perginya sang sahabat. Saya tidak tahu, apakah setelah seharian istrinya menunggu sang suami pulang, apakah suaminya pulang dengan membawa sesuatu yang bisa di makan? Sedangkan saya bukannya saya tidak mau menolong dia, tapi bagaiamana. Sementara saya juga tidak punya uang sepeserpun. Beras terakhir, sudah di masak. Dan susu bayi tinggal sedikit. Kondisi ekonomi saya tidak jauh dari kondisi ekonominya.



heheh   :)) hayoo, hayoo sapa lagi yg punya idee...?? ;) :D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #21 on: 03 December 2008, 04:09:54 PM »
 [at] hatred

kesimpulannya menurut hatred : meditasi = upil

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #22 on: 03 December 2008, 04:10:57 PM »
=)) bagus bgt buay gw yg newbie . tunggu sebulan grp send

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #23 on: 03 December 2008, 04:16:41 PM »
 [at] all, kecuali hatred

komentar anda hebat-hebat semuanya.

yang saya maksudkan begini :

ketika ada orang yang mengeluhkan suatu masalah, dimana saya melihat bahwa saya tidak mampu membantu dia menyelesaikan masalahnya. tapi, ada hal yang dapat saya sumbangkan kepada dia. yaitu memberi petunjuk bagaimana cara untuk mencapai ketenangan melalui meditasi. dengn bermeditasi, konsentrasi meningkat. karena konsentrasi meningkat, orang akan dapat melihat segala sesuatu apa adanya. karena melihat segala sesuatu apa adanya, orang dapat berpikir jernih dan bijaksana dalam menghadapi masalah. tapi masalahnya lagi, saya seringkali tidak berhasil menuntun orang mengembangkan konsentrasinya, terutama kalau mendadak dan terdesak oleh masalah. apa bisa difahami ?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #24 on: 03 December 2008, 04:19:21 PM »
 [at]  moderator

tolong tulisan si hatred dihapus. cuma menuh-menuhin halaman. komentarnya cuma mengolok-olok, dan tidak ada yang dapat diambil pelajaran. tanks!

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #25 on: 03 December 2008, 04:24:01 PM »
Mangap... gw pake copy/paste...


Meditasi

Mencari kesaktian, Mencari ketenangan batin, mencari... mencari...
Itulah persepsi pertama ketika seseorang mendengar kata Meditasi,
Hal ini merupakan anggapan yang salah kaprah.

Dalam meditasi,
Kita melepaskan... Melepaskan Dukkha, Melepaskan kemelekatan, melepaskan amarah, melepaskan nafsu...

Dalam Meditasi Buddhist,
Terdapat dua mainstream teknik meditasi,
- Meditasi Samatha (Konsentrasi), dan
- Meditasi Vipasanna (Kebijaksanaan)

Samatha, untuk penjelasan gampangnya adalah... anda mematok pikiran anda hanya pada satu objek... contohnya... anda memperhatikan sebuah bola putih. setelah diperhatikan, anda tentunya memiliki ingatan akan bentuk bola putih, kemudian... sembari menutup mata anda mengingat kembali bentuk bola putih dengan pikiran anda.
dan selama meditasi pikiran anda hanya pada satu bola putih, tidak ada pikiran lain...
Ketika pikiran lari ke pekerjaan, rumah, kantor... dan anda menyadari kalau anda lengah,
anda kembali lagi membawa pikiran ke bola putih...

Jadi, bisa dikatakan inti dari samatha adalah melatih pikiran / konsentrasi sehingga tidak mudah lengah.


Vipasanna, penjelasan gampangnya adalah penyelidikan, mencatat, memperhatikan gejolak timbul-tenggelam.
Pada umumnya, anda akan diminta untuk memperhatikan nafas anda sendiri, ataupun gerak naik-turunnya perut
Anda memperhatikan Nafas Masuk.... Nafas Keluar... Masuk.. Keluar... Panjang... Pendek.... Naik... Turun...
dan sering kali dalam prosesnya ada perasaan boring, perasaan gatal,
ketika perasaan itu timbul, perhatian anda pindah ke perasaan tersebut...
Gatal... Gatal... Boring... Boring...
Anda memperhatikan bagaimana gatal itu timbul...
dan pada akhirnya... bagaimana gatal itu tenggelam... (dengan sendirinya)
« Last Edit: 03 December 2008, 04:25:38 PM by Kemenyan »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #26 on: 03 December 2008, 04:24:23 PM »
[at] all, kecuali hatred

komentar anda hebat-hebat semuanya.

yang saya maksudkan begini :

ketika ada orang yang mengeluhkan suatu masalah, dimana saya melihat bahwa saya tidak mampu membantu dia menyelesaikan masalahnya. tapi, ada hal yang dapat saya sumbangkan kepada dia. yaitu memberi petunjuk bagaimana cara untuk mencapai ketenangan melalui meditasi. dengn bermeditasi, konsentrasi meningkat. karena konsentrasi meningkat, orang akan dapat melihat segala sesuatu apa adanya. karena melihat segala sesuatu apa adanya, orang dapat berpikir jernih dan bijaksana dalam menghadapi masalah. tapi masalahnya lagi, saya seringkali tidak berhasil menuntun orang mengembangkan konsentrasinya, terutama kalau mendadak dan terdesak oleh masalah. apa bisa difahami ?

ngobrol dong bro candra.

kirain lagi maen tebak games.

kalo gitu aye setuju, emank meditasi itu memerlukan "lingkungan" yg tenang
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #27 on: 03 December 2008, 05:33:38 PM »
[at] all, kecuali hatred

komentar anda hebat-hebat semuanya.

yang saya maksudkan begini :

ketika ada orang yang mengeluhkan suatu masalah, dimana saya melihat bahwa saya tidak mampu membantu dia menyelesaikan masalahnya. tapi, ada hal yang dapat saya sumbangkan kepada dia. yaitu memberi petunjuk bagaimana cara untuk mencapai ketenangan melalui meditasi. dengn bermeditasi, konsentrasi meningkat. karena konsentrasi meningkat, orang akan dapat melihat segala sesuatu apa adanya. karena melihat segala sesuatu apa adanya, orang dapat berpikir jernih dan bijaksana dalam menghadapi masalah. tapi masalahnya lagi, saya seringkali tidak berhasil menuntun orang mengembangkan konsentrasinya, terutama kalau mendadak dan terdesak oleh masalah. apa bisa difahami ?
mohon dipahami juga bahwa meditasi pun belum tentu cocok untuk semua orang :) aye aja kaga pernah bisa meditasi :(

bahkan dari meditasi pun seseorang bisa tersesat juga memungkinkan lho :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #28 on: 03 December 2008, 05:42:01 PM »
apakah orang yang sudah mencapai jhana seperti anda bisa berkata sedemikian? kok saya menjadi ragu dengan kebenaran kata-kata anda yang mengakui telah mencapai jhana? ;D

berdasarkan tanda-tanda yang saya alami, menurut rekan-rekan di sini saya memang sudah mencapai jhana. demikian juga kata guru meditasi saya. ketika itu saya bermeditasi dari pukul 20.00 hingga pukul 3.00 dini hari. sementara guru saya menunggui saya sambil mengetik diruangan dalam. seusai meditasi, guru saya memegang ubun-ubun saya dan berkata, "satu tahap lagi, ente masuk ke jhana 4." begitulah katanya. itu kira-kira setahun yang lalu. sejak saat itu, saya belum pernah lagi masuk ke jhana. meditasi-meditasi saya hanya mencapai "upacara samadhi". paling tinggi juga jhana1. dan keadaan itu tidak mudah untuk dipertahankan. jhana segera berlalu bila saya berhenti bermeditasi. walaupun efeknya masih kuat dirasakan, tapi secara perlahan-lahan memudar.
bahkan saat ini, posisi saya sangat jauh dari jhana. ada nivarana dalam batin saya, dan juga moha. jadi, wajar kan kalau komentar saya seperti orang mabok?

mencapai jhana itu memang tidak mudah. tapi lebih sulit untuk mempertahankannya.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #29 on: 03 December 2008, 05:44:24 PM »
Mangap... gw pake copy/paste...


Meditasi

Mencari kesaktian, Mencari ketenangan batin, mencari... mencari...
Itulah persepsi pertama ketika seseorang mendengar kata Meditasi,
Hal ini merupakan anggapan yang salah kaprah.

Dalam meditasi,
Kita melepaskan... Melepaskan Dukkha, Melepaskan kemelekatan, melepaskan amarah, melepaskan nafsu...

Dalam Meditasi Buddhist,
Terdapat dua mainstream teknik meditasi,
- Meditasi Samatha (Konsentrasi), dan
- Meditasi Vipasanna (Kebijaksanaan)

Samatha, untuk penjelasan gampangnya adalah... anda mematok pikiran anda hanya pada satu objek... contohnya... anda memperhatikan sebuah bola putih. setelah diperhatikan, anda tentunya memiliki ingatan akan bentuk bola putih, kemudian... sembari menutup mata anda mengingat kembali bentuk bola putih dengan pikiran anda.
dan selama meditasi pikiran anda hanya pada satu bola putih, tidak ada pikiran lain...
Ketika pikiran lari ke pekerjaan, rumah, kantor... dan anda menyadari kalau anda lengah,
anda kembali lagi membawa pikiran ke bola putih...

Jadi, bisa dikatakan inti dari samatha adalah melatih pikiran / konsentrasi sehingga tidak mudah lengah.


Vipasanna, penjelasan gampangnya adalah penyelidikan, mencatat, memperhatikan gejolak timbul-tenggelam.
Pada umumnya, anda akan diminta untuk memperhatikan nafas anda sendiri, ataupun gerak naik-turunnya perut
Anda memperhatikan Nafas Masuk.... Nafas Keluar... Masuk.. Keluar... Panjang... Pendek.... Naik... Turun...
dan sering kali dalam prosesnya ada perasaan boring, perasaan gatal,
ketika perasaan itu timbul, perhatian anda pindah ke perasaan tersebut...
Gatal... Gatal... Boring... Boring...
Anda memperhatikan bagaimana gatal itu timbul...
dan pada akhirnya... bagaimana gatal itu tenggelam... (dengan sendirinya)


bagaimana kalau begini :

meditasi itu mencari kemampuan untuk melepaskan?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #30 on: 03 December 2008, 05:48:58 PM »
Quote from: ryu
mohon dipahami juga bahwa meditasi pun belum tentu cocok untuk semua orang Smiley aye aja kaga pernah bisa meditasi Sad

bahkan dari meditasi pun seseorang bisa tersesat juga memungkinkan lho

meditasi mungkin tidak cocok bagi seseorang, tapi budha telah mengajarkan satu-satunya jalan untuk mencapai keselamatan. satu-satunya jalan berarti tidak ada yang lainnya lagi. meditasi hanya wadah untuk menunjukan "satu-satunya jalan" tersebut.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #31 on: 03 December 2008, 06:13:13 PM »
Dalam mengajarkan meditasi kepada orang lain, sebaiknya harus dilihat kematangan batin seseorang, apakah ia telah siap atau tidak.

Orang yg sedang stress atau dalam tekanan mental yg sangat berat, ataupun orang yg punya tabiat yg sangat buruk sekali(apalagi yg memiliki pandangan salah yg kuat). Sangat lah sulit dilatih, yg pertama dilakukan adalah menenangkan terlebih dahulu batinnya, setelah siap, tidak ada kegelisahan yg berarti maka ia dapat dilatih dengan baik.

Oleh karena itu Sang Buddha mengajarkan apa2 saja yg harus dilakukan dan yg dihindari, agar batin pemeditator tidak banyak kemelekatan, kegelisahan ataupun kebencian terhadap objek2 luar yg dapat mempengaruhi kondisi batinnya dengan demikian mereka dapat maju dengan baik dalam bermeditasi.

Smoga bermanfaat  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #32 on: 03 December 2008, 06:28:28 PM »
Quote from: ryu
mohon dipahami juga bahwa meditasi pun belum tentu cocok untuk semua orang Smiley aye aja kaga pernah bisa meditasi Sad

bahkan dari meditasi pun seseorang bisa tersesat juga memungkinkan lho

meditasi mungkin tidak cocok bagi seseorang, tapi budha telah mengajarkan satu-satunya jalan untuk mencapai keselamatan. satu-satunya jalan berarti tidak ada yang lainnya lagi. meditasi hanya wadah untuk menunjukan "satu-satunya jalan" tersebut.
satu2nya jalan untuk mencapai keselamatan? Saya rasa aneh pernyataan ini.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #33 on: 03 December 2008, 06:33:29 PM »
Dalam mengajarkan meditasi kepada orang lain, sebaiknya harus dilihat kematangan batin seseorang, apakah ia telah siap atau tidak.

Orang yg sedang stress atau dalam tekanan mental yg sangat berat, ataupun orang yg punya tabiat yg sangat buruk sekali(apalagi yg memiliki pandangan salah yg kuat). Sangat lah sulit dilatih, yg pertama dilakukan adalah menenangkan terlebih dahulu batinnya, setelah siap, tidak ada kegelisahan yg berarti maka ia dapat dilatih dengan baik.

Oleh karena itu Sang Buddha mengajarkan apa2 saja yg harus dilakukan dan yg dihindari, agar batin pemeditator tidak banyak kemelekatan, kegelisahan ataupun kebencian terhadap objek2 luar yg dapat mempengaruhi kondisi batinnya dengan demikian mereka dapat maju dengan baik dalam bermeditasi.

Smoga bermanfaat  _/\_

tapi, saya pikir kita bisa agak memaksa kepada orang lain. berdasarkan pengalaman begini :

saya berusaha mengembangkan batin dengan meditasi. setiap hari saya bermeditasi. tapi amatlah sulit batin untuk maju dan berkembang. walaupun demikian, tak putus asa, saya terus berusaha. 3 minggu sudah berlalu, keadaan batin saya malah semakin kacau balau. kemudian saya menemui guru meditasi saya. maka disuruhnya saya bermeditasi di ruang tengah rumahnya. smentara dia sendiri sibuk mengetik di ruang kerjanya.

1 jam pertama dalam meditasi. saya merasa gelisah. sungguh tubuh dan mentalnya merasakan banyak sekali ketidak nyamanan. jika di rumah, mungkin saya sudah berhenti untuk menghilangkan kegelisahan dengan cara menghibur diri. tapi, karena disitu ada guru, saya gk berani. guru saya galak.

2 jam sudah berlalu, ketidak nyamanan telah lenyap, tapi ngantuk sekali rasanya. jika di rumah tentu saya sudah pergi tidur. tapi disitu saya gak berani. guru meditasi saya itu galak. saya bisa ditendangnya kalau berhenti meditasi sebelum dia mengizinkannya.

3 jam sudah berlalu, kegelisaan mereda, rasa ngantuk juga tiada. tapi, kaki saya sangat sakit luar biasa. tapi, saya gak mau ditempeleng guru saya itu. maka saya memaksakan diri untuk bermeditasi.

4 jam berlalu. saya mulai dapat menikmati keluar masuknya nafas.

5 jam berlalu. saya mulai melihat dengan jelas detailnya nafas, panjang dan pendeknya, dan pikiran tidak keluyuran keluar.

6 jam berlalu. pikiran saya dapt berpusat pada ujung lubang hidung. dan nafas begitu halus. sya tidak menyadari sesuatu yang lain kecuali sensasi sentuhan dilubang hidung itu.

7 jam berlalu. muncul sebuah sinar (nimita) dan saya berfokus ke sinar tersebut.

tiba-tiba terdengar "candra! sudah cukup meditasimu!".

hasilnya, sangat luat biasa. saya berusaha sendiri selama 3 minggu, gak berhasil. tapi, meditasi dibawah bimbingan guru, cukup 7 jam, berhasil. padahal guru tidak banyak bicara untuk menjelaskan trik-trik meditasi. saya datang. saya disuruh meditasi. saya meditasi. dan guru menyuruh saya berhenti. tapi, mengapa beda hasilnya, kalau sendirian. padahal pengetahuan trik yang saya gunakan sama? jadi, menurut saya perbedaannya hanya satu, yaitu pada kata "memaksa". dan kelebihan guru saya dibanding guru-guru lainnya adalah kemampuannya dalam menggunakan metode "memaksa".

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #34 on: 03 December 2008, 06:35:20 PM »
Quote from: ryu
satu2nya jalan untuk mencapai keselamatan? Saya rasa aneh pernyataan ini.

ryu, aneh gimana? apa kamu gak pernah baca dalam sutta tentang "satu-satunya jalan?".

kalau istilah keselmatan sih itu memang istilah saya, tapi istilah satu-satunya adalah istilah budhistme saya rasa.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #35 on: 03 December 2008, 06:36:40 PM »
satu2nya jalan


apakah nama jalan itu yg hanya satu2nya??
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #36 on: 03 December 2008, 06:45:58 PM »
 [at]  bro Candra
Maaf, mungkin saya agak keluar dari topic.
Apa arti meditasi sesungguhnya? atau apa yg disebut bhavana?
sebab konsentrasi saja tidak sama dengan meditasi khan? atau perhatian murni = meditasi? minta pencerahannya ya :x

Saya kasihan dengan kejadian 3 wanita tsb.
perempuan I: Orangtua adalah panutan bagi seorang anak. Anak yg berkelakuan buruk memang bukan sepenuhnya peran orangtua, namun orangtualah yg mempunyai peran paling besar dalam membentuk karakter anak. Dengan upayanya membebaskan anaknya dari tanggung jawabnya adalah salah satu tambahan karakter (solusi) yg diserap oleh si anak.

perempuan II: Ia akan belajar "kekerasan akan berakhir bila dilawan dengan kekerasan". Masih bagus hasilnya tidak ada korban jiwa. Jika sampai terjadi hal seburuk itu, maka muncul masalah baru yg tidak kalah besarnya. Jika memang terpaksa, laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Biasanya pihak berwenang menyarankan diselesaikan dengan kekeluargaan terlebih dahulu.

perempuan III: Mengharap belas kasih (ibu) Bidan sepertinya lebih tepat, ceritakan masalah yg ada. Tidak diperkenankan pulang juga hal yg baik, karena sebagai orang yg ahli tentunya bisa merawat bayi dan ibu yg baru saja melahirkan. Menjadi tenaga bantuan serabutan di tempat bidan tersebut setelah kondisi pulih untuk mengganti biaya persalinan dan biaya hidup juga merupakan tawaran yg mungkin bisa diterima oleh ibu Bidan meilhat kemalangan yg menimpa perempuan III ini.

Pasti ada sesuatu hal yg besar pada ketiga perempuan tersebut yg luput dari perhatian bro Candra. Maksud saya akar permasalahan, mungkin saja yg diselesaikan oleh ke-3 perempuan tsb hanyalah sebagian ranting/dahan masalah saja. Maaf jika bro menganggap saya merasa sok tahu. Ini hanya perkiraan saya saja.


"keahlian memanah tidak akan bisa digunakan untuk membuat panah, atau sebaliknya. Namun ada seseorang yg bisa membuat panah dan juga ahli dalam memanah"
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #37 on: 03 December 2008, 06:48:10 PM »
Quote from: ryu
satu2nya jalan untuk mencapai keselamatan? Saya rasa aneh pernyataan ini.

ryu, aneh gimana? apa kamu gak pernah baca dalam sutta tentang "satu-satunya jalan?".

kalau istilah keselmatan sih itu memang istilah saya, tapi istilah satu-satunya adalah istilah budhistme saya rasa.
kalo di kitab aye ada, kalo di sutta kaga tau :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #38 on: 03 December 2008, 06:53:02 PM »
Quote from: Mr. Bagus
[at]  bro Candra
Maaf, mungkin saya agak keluar dari topic.
Apa arti meditasi sesungguhnya? atau apa yg disebut bhavana?
sebab konsentrasi saja tidak sama dengan meditasi khan? atau perhatian murni = meditasi? minta pencerahannya ya Lovestruck

konsentrasi membang beda dengan meditasi. konsentrasi adalah apa yang dikembangkan dalam meditasi. sedangkan meditasi itu sendiri adalah pengembangan batin. segala sesuatu yang dapat mengembangkan batin dapat disebut meditasi. itulah yang sya tau.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #39 on: 03 December 2008, 07:00:54 PM »
Dalam mengajarkan meditasi kepada orang lain, sebaiknya harus dilihat kematangan batin seseorang, apakah ia telah siap atau tidak.

Orang yg sedang stress atau dalam tekanan mental yg sangat berat, ataupun orang yg punya tabiat yg sangat buruk sekali(apalagi yg memiliki pandangan salah yg kuat). Sangat lah sulit dilatih, yg pertama dilakukan adalah menenangkan terlebih dahulu batinnya, setelah siap, tidak ada kegelisahan yg berarti maka ia dapat dilatih dengan baik.

Oleh karena itu Sang Buddha mengajarkan apa2 saja yg harus dilakukan dan yg dihindari, agar batin pemeditator tidak banyak kemelekatan, kegelisahan ataupun kebencian terhadap objek2 luar yg dapat mempengaruhi kondisi batinnya dengan demikian mereka dapat maju dengan baik dalam bermeditasi.

Smoga bermanfaat  _/\_

tapi, saya pikir kita bisa agak memaksa kepada orang lain. berdasarkan pengalaman begini :

saya berusaha mengembangkan batin dengan meditasi. setiap hari saya bermeditasi. tapi amatlah sulit batin untuk maju dan berkembang. walaupun demikian, tak putus asa, saya terus berusaha. 3 minggu sudah berlalu, keadaan batin saya malah semakin kacau balau. kemudian saya menemui guru meditasi saya. maka disuruhnya saya bermeditasi di ruang tengah rumahnya. smentara dia sendiri sibuk mengetik di ruang kerjanya.

1 jam pertama dalam meditasi. saya merasa gelisah. sungguh tubuh dan mentalnya merasakan banyak sekali ketidak nyamanan. jika di rumah, mungkin saya sudah berhenti untuk menghilangkan kegelisahan dengan cara menghibur diri. tapi, karena disitu ada guru, saya gk berani. guru saya galak.

2 jam sudah berlalu, ketidak nyamanan telah lenyap, tapi ngantuk sekali rasanya. jika di rumah tentu saya sudah pergi tidur. tapi disitu saya gak berani. guru meditasi saya itu galak. saya bisa ditendangnya kalau berhenti meditasi sebelum dia mengizinkannya.

3 jam sudah berlalu, kegelisaan mereda, rasa ngantuk juga tiada. tapi, kaki saya sangat sakit luar biasa. tapi, saya gak mau ditempeleng guru saya itu. maka saya memaksakan diri untuk bermeditasi.

4 jam berlalu. saya mulai dapat menikmati keluar masuknya nafas.

5 jam berlalu. saya mulai melihat dengan jelas detailnya nafas, panjang dan pendeknya, dan pikiran tidak keluyuran keluar.

6 jam berlalu. pikiran saya dapt berpusat pada ujung lubang hidung. dan nafas begitu halus. sya tidak menyadari sesuatu yang lain kecuali sensasi sentuhan dilubang hidung itu.

7 jam berlalu. muncul sebuah sinar (nimita) dan saya berfokus ke sinar tersebut.

tiba-tiba terdengar "candra! sudah cukup meditasimu!".

hasilnya, sangat luat biasa. saya berusaha sendiri selama 3 minggu, gak berhasil. tapi, meditasi dibawah bimbingan guru, cukup 7 jam, berhasil. padahal guru tidak banyak bicara untuk menjelaskan trik-trik meditasi. saya datang. saya disuruh meditasi. saya meditasi. dan guru menyuruh saya berhenti. tapi, mengapa beda hasilnya, kalau sendirian. padahal pengetahuan trik yang saya gunakan sama? jadi, menurut saya perbedaannya hanya satu, yaitu pada kata "memaksa". dan kelebihan guru saya dibanding guru-guru lainnya adalah kemampuannya dalam menggunakan metode "memaksa".

Saya setuju dengan Anda. Kadang memang dalam latihan meditasi kita harus "memaksa" dengan tekad agar batin ini tidak malas dan lamban. Tetapi mengenai kasus Anda, berbeda dengan cerita-cerita yg Anda sampaikan. Dalam kondisi Bro Candra, telah memiliki kemantapan dan tekad, sehingga apapun rintangan batin bisa diatasi apalagi adanya guru yg baik. Berbeda halnya dengan orang stress, yg mana batin mereka rapuh sehingga tumbuhnya tekad dan kekuatan dalam batin mereka belum cukup, ibaratnya bahan bakarnya baru dipakai 1/4 sudah keburu habis. Kalau dipaksakan malah mereka akan menjadi tambah stress. Jadi memang ada batas2 yg kita harus ketahui dengan baik apabila kita ingin mengajarkan meditasi, agar orang yg kita ajarkan mendapat manfaat yg maksimal dan bukannya muncul kebencian terhadap meditasi itu sendiri yg merupakan nivarana juga. Oleh karena itu adalah hal yg wajar dalam cerita bro Candra yg mana bro Candra punya niat baik tetapi tidak dapat dimengerti bahkan diartikan bukan solusi praktis bagi beberapa orang yg ingin Anda bantu. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #40 on: 03 December 2008, 09:17:06 PM »
Seharusnya, efek meditasi yg telah dikembangkan bro candra itu akan sangat membantu dalam penanganan kasus mereka.
Tentu jika bro candra bisa memanfaatkan efek meditasi, yaitu kejernihan berpikir, bro candra bisa mencari dan memberikan jalan lain (bila tdk mampu memberi solusi praktikal yg dibutuhkan), dan bukannya dengan memberi meditasi yg memerlukan waktu, kondisi dan usaha utk menumbuhkannya.
Alih-alih, mungkin mereka malah menganggap aneh bro candra setelahnya, dan menjadi tidak simpatik.

Seperti yg telah dikatakan ko bond, meditasi bukan solusi praktikal yg dicari oleh mereka yg sedang dlm kesulitan. Dan seperti orang membutuhkan A, yg bro candra berikan malah B. Nda nyambung banget kan?

Dlm hal ini, menurut Guru Buddha adalah sampajanna yg harus dikembangkan.
Sampajanna adlh pengertian lengkap ttg ssuatu hal, dan dari 4 poin yg ada, adalah 3 sampajanna yg bs diterapkan dlm permasalahan yg dihadapi bro candra itu:
- pengertian lengkap mengenai tujuan, benar atau tidak, dr beberapa segi tentunya.
- pengertian lengkap mengenai manfaat, layak atau tidak.
- pengertian lengkap mengenai ruang lingkup, akses utk mencapai tujuan tsb.

semoga membantu dlm mengkaji kembali niat dan perbuatan baik yg akan dilakukan :)

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline supiro

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #41 on: 03 December 2008, 09:32:26 PM »
Langkah awal itu tidak dapat di temukan, meditasi gimanapun kalau tujuannya salah maka meditasi ituu gak berguna. dalam meditaasii yang terpenting adalah bagaimana proses setiap batian bekerja dapat kita ketahui (sederhananya demikian) bukan untuk melarikan diri. seperti halnya kita manjadi kenyang ketika sehabis makan, ..... bukankah karena makan kita dapat kenyang?

meditasi gak da guna...... ??? liahat saja manusia tanpa pengendalian diri...
sebagai contoh diskusi aja tanpa pengendalian diri akan menjadi sesuatu yang mengerikan setelahnya karena belum tentu kita dapat menerima hasil diskusi tsb dan kita juga gak tau bagaimana lawan bicara kita setelah menerima apa yang didiskusikan.
duduk meditasi mencermati napas dan kembang-kempis perut gak ada mahluk yang dirugikan inilah satu salah satu manfaat meditasi. moga debu dimata MU dapat di bersihkan
 

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #42 on: 03 December 2008, 10:45:20 PM »
Saya setuju dengan pendapat sdr.Kelana bahwa ada "salah pengobatan"... Kiranya dalam beberapa kesempatan, BUDDHA GOTAMA sendiri juga menyampaikan beberapa hal tentang perlunya kondisi dan situasi yang kondusif dalam pembabaran DHARMA. Untuk umat umat yang sedang lelah setelah melakukan perjalanan jauh ataupun umat yang tengah kelaparan, akan sulit untuk mendengarkan DHARMA.

Saya kira dalam hal ini, ketika ketiga subjek di dalam cerita sdr.candra itu sedang dirudung permasalahan yang sedemikian pelik-nya, akan sulit untuk menerima "sesuatu" semacam meditasi baik meditasi ketenangan ataupun model lainnya, karena ada sifat urgensi dari permasalahan yang sedang dihadapi-nya dan harus diselesaikan bukan dengan "meditasi" ataupun "nasihat".

Mudah mudahan dengan pengalaman seperti ini, tidak membuat sdr.candra menjadi apatis terhadap meditasi.

 _/\_
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #43 on: 04 December 2008, 08:30:19 AM »
[at]  bro Candra
Maaf, mungkin saya agak keluar dari topic.
Apa arti meditasi sesungguhnya? atau apa yg disebut bhavana?
sebab konsentrasi saja tidak sama dengan meditasi khan? atau perhatian murni = meditasi? minta pencerahannya ya :x

Saya kasihan dengan kejadian 3 wanita tsb.
perempuan I: Orangtua adalah panutan bagi seorang anak. Anak yg berkelakuan buruk memang bukan sepenuhnya peran orangtua, namun orangtualah yg mempunyai peran paling besar dalam membentuk karakter anak. Dengan upayanya membebaskan anaknya dari tanggung jawabnya adalah salah satu tambahan karakter (solusi) yg diserap oleh si anak.

perempuan II: Ia akan belajar "kekerasan akan berakhir bila dilawan dengan kekerasan". Masih bagus hasilnya tidak ada korban jiwa. Jika sampai terjadi hal seburuk itu, maka muncul masalah baru yg tidak kalah besarnya. Jika memang terpaksa, laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Biasanya pihak berwenang menyarankan diselesaikan dengan kekeluargaan terlebih dahulu.

perempuan III: Mengharap belas kasih (ibu) Bidan sepertinya lebih tepat, ceritakan masalah yg ada. Tidak diperkenankan pulang juga hal yg baik, karena sebagai orang yg ahli tentunya bisa merawat bayi dan ibu yg baru saja melahirkan. Menjadi tenaga bantuan serabutan di tempat bidan tersebut setelah kondisi pulih untuk mengganti biaya persalinan dan biaya hidup juga merupakan tawaran yg mungkin bisa diterima oleh ibu Bidan meilhat kemalangan yg menimpa perempuan III ini.

Pasti ada sesuatu hal yg besar pada ketiga perempuan tersebut yg luput dari perhatian bro Candra. Maksud saya akar permasalahan, mungkin saja yg diselesaikan oleh ke-3 perempuan tsb hanyalah sebagian ranting/dahan masalah saja. Maaf jika bro menganggap saya merasa sok tahu. Ini hanya perkiraan saya saja.


"keahlian memanah tidak akan bisa digunakan untuk membuat panah, atau sebaliknya. Namun ada seseorang yg bisa membuat panah dan juga ahli dalam memanah"

Bro Bagus,.... jawaban yg bagus pula....
cuma utk P2,... kalau dipengadilan... biasanya yg punya duit menang lagi...
jadi mungkin ada solusi lain?

utk jawaban P1, dan P3.... mantep...  reputasi +1

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #44 on: 04 December 2008, 08:32:54 AM »
Bro candra_mukti19,

Dalam meditasi gimana bisa tAU
Kalau setelah 1 jam.... begini,.. dan 2 jam begitu...

apakah ada INTER CLOCK yg bisa dipakai utk mencatat kejadian?
atau ada jam dinding yg tiap jam BURUNGNYA KELUAR dan BERSUARA?

trims atas infonya..
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #45 on: 04 December 2008, 08:37:57 AM »
Quote from: bond
Saya setuju dengan Anda. Kadang memang dalam latihan meditasi kita harus "memaksa" dengan tekad agar batin ini tidak malas dan lamban. Tetapi mengenai kasus Anda, berbeda dengan cerita-cerita yg Anda sampaikan. Dalam kondisi Bro Candra, telah memiliki kemantapan dan tekad, sehingga apapun rintangan batin bisa diatasi apalagi adanya guru yg baik. Berbeda halnya dengan orang stress, yg mana batin mereka rapuh sehingga tumbuhnya tekad dan kekuatan dalam batin mereka belum cukup, ibaratnya bahan bakarnya baru dipakai 1/4 sudah keburu habis. Kalau dipaksakan malah mereka akan menjadi tambah stress. Jadi memang ada batas2 yg kita harus ketahui dengan baik apabila kita ingin mengajarkan meditasi, agar orang yg kita ajarkan mendapat manfaat yg maksimal dan bukannya muncul kebencian terhadap meditasi itu sendiri yg merupakan nivarana juga. Oleh karena itu adalah hal yg wajar dalam cerita bro Candra yg mana bro Candra punya niat baik tetapi tidak dapat dimengerti bahkan diartikan bukan solusi praktis bagi beberapa orang yg ingin Anda bantu.

siip! komentar anda bagus dan mencerahkan saya. tanks

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #46 on: 04 December 2008, 08:42:10 AM »
Quote from: xuvie

Dlm hal ini, menurut Guru Buddha adalah sampajanna yg harus dikembangkan.
Sampajanna adlh pengertian lengkap ttg ssuatu hal, dan dari 4 poin yg ada, adalah 3 sampajanna yg bs diterapkan dlm permasalahan yg dihadapi bro candra itu:
- pengertian lengkap mengenai tujuan, benar atau tidak, dr beberapa segi tentunya.
- pengertian lengkap mengenai manfaat, layak atau tidak.
- pengertian lengkap mengenai ruang lingkup, akses utk mencapai tujuan tsb.

semoga membantu dlm mengkaji kembali niat dan perbuatan baik yg akan dilakukan

mettacittena

hebat!hebat!hebat! sungguh hebat. penjelasan anda mencerahkan saya.

jadi, seharusnya saya mengarahkan orang-orang itu untuk memiliki sampajana dulu ya? ok! ok! tanks!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #47 on: 04 December 2008, 09:02:18 AM »
Quote from: xuvie
Seharusnya, efek meditasi yg telah dikembangkan bro candra itu akan sangat membantu dalam penanganan kasus mereka.
Tentu jika bro candra bisa memanfaatkan efek meditasi, yaitu kejernihan berpikir, bro candra bisa mencari dan memberikan jalan lain (bila tdk mampu memberi solusi praktikal yg dibutuhkan), dan bukannya dengan memberi meditasi yg memerlukan waktu, kondisi dan usaha utk menumbuhkannya.

jika saya membimbing seseorang dalam keadaan batin yang memiliki kematangan meditatif, saya merasakan kemudahan. pikiran selalu waspada, jernih, cerdas dan peka tentang apa masalah batin orang lain dan bagaimana cara mengatasinya. tapi, ketika batin saya menurun, saya kesulitan membimbing dan membantu batin orang lain untuk berkembang. walaupun saya hafal betul tahap-tahap meditasi yang harus dilakukan oleh orang lain dan dapat menjelaskannya, sepertinya orang lain sulit mengerti. saya pikir ini aneh sekali. kelancaran saya dalam membibing orang lain tidak tergandung kepada berapa banyak metodology meditasi yang saya hafalkan, tapi bergantung kepada berapa tinggi tingkat meditasi yang saya capai. benarkah ini?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #48 on: 04 December 2008, 09:06:31 AM »
Bro candra_mukti19,

Dalam meditasi gimana bisa tAU
Kalau setelah 1 jam.... begini,.. dan 2 jam begitu...

apakah ada INTER CLOCK yg bisa dipakai utk mencatat kejadian?
atau ada jam dinding yg tiap jam BURUNGNYA KELUAR dan BERSUARA?

trims atas infonya..

saya tidak menaruh jam didepan saya ketika saya bermeditasi. dan saya tidak menoleh ke arah jam ketika saya mencapai kemampuan-kemampuan batin tertentu. tapi saya menggambarkan tahapan yang dicapai setiap 1 jam merupakan ilustrasi saja. setelah usai meditasi, saya baru melihat bahwa jam menunjukan pukul 3 pagi. dan saya menghitung bahwa saya sudah bermeditasi selama 7 jam. kemudian saya mengingat bagaimana kondisi batin saya ketika sebelum meditasi dan melihat kondisi batin saya setelah bermeditasi. lalu saya membandingkannya. dengan melihat awal dan akhir, maka saya dapat mengetahui proses tengahnya. jika proses tengahnya itu dibagi kepada 7 jam, maka saya dapat menceritkan setiap tahapan yang dicapai setiap 1 jam. apa hal ini dapat difahami?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #49 on: 04 December 2008, 10:03:50 AM »
Quote
"Total anggaran pendidikan Rp 224 triliun. Kurang lebih Rp 110 triliun dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan dosen, dan disalurkan ke Pemda lewat dana alokasi umum," ujar Bambang Sudibyo.
Kompas

Tahun depan Pemerintah akan kucurkan dana 20% utk pendidikan...
dan di Jatim aja udah Triliunan rph...........

sebagai seorang pengajar yg juga mahir dlm meditasi....
apa yg bisa anda lakukan supaya dana tsb tidak mubajir...........

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #50 on: 04 December 2008, 11:19:46 AM »
.....

jadi, seharusnya saya mengarahkan orang-orang itu untuk memiliki sampajana dulu ya? ok! ok! tanks!
setelah Anda mengembangkan sati(awareness). hal yg berikutnya mengiringi yang perlu ditumbuh-kembangkan ya sampajanna diatas.
dan poin ke4 sampajanna adlh: pengertian lengkap yg menuntun ke berakhirnya kegelapan batin.
tentu hal2 tsb paling baeknya dimulai dikembangkan dr diri sendiri dulu sebelum ke orang lain, atau 3M, seperti katanya Aa Gym ;D

jika saya membimbing seseorang dalam keadaan batin yang memiliki kematangan meditatif, saya merasakan kemudahan. pikiran selalu waspada, jernih, cerdas dan peka tentang apa masalah batin orang lain dan bagaimana cara mengatasinya. tapi, ketika batin saya menurun, saya kesulitan membimbing dan membantu batin orang lain untuk berkembang. walaupun saya hafal betul tahap-tahap meditasi yang harus dilakukan oleh orang lain dan dapat menjelaskannya, sepertinya orang lain sulit mengerti. saya pikir ini aneh sekali. kelancaran saya dalam membibing orang lain tidak tergandung kepada berapa banyak metodology meditasi yang saya hafalkan, tapi bergantung kepada berapa tinggi tingkat meditasi yang saya capai. benarkah ini?
yap, mengetahui banyak metodology utk apa? memberi ke-aku-an tempat lebih banyak lagi utk melekatkan identitas ego? yg terpenting mendalami sungguh2 1 metode yang benar.
kalo pribahasa inggrisnya, "jack of all trades is the king of none" punya 4 kartu Jack di tangan tp ga ada kartu King, buat apa..  :|

saya rasa, mungkin 1 hal yg membuat bro candra agak stuck dlm kalimat bold ungu, adlh terkondisinya bro candra utk mencapai tahap tertentu dlm samatha terlebih dahulu baru kondisi batin tsb bisa diaplikasikan ke permasalahan orang. sementara kenyataannya masalah yg ada sedemikian mendesak utk diselesaikan pada saat itu di tempat itu juga. tidak memungkinkan utk duduk bermeditasi dulu. mungkin sudah waktunya utk mendalami vipassana. bukan saran baru kali ya. teman2 udah sering menyarankan kan? ;)

semoga membantu

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #51 on: 04 December 2008, 07:43:58 PM »
Lapar disuguhi air murni
Terasa lega 'tuk sementara
Perut melilit minta diisi
Hening sesaat tak berguna
yaa... gitu deh

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #52 on: 04 December 2008, 08:50:42 PM »
nice pantun dr bro hendrako ;)

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #53 on: 05 December 2008, 01:18:05 PM »
 [at]  bro Johan
thx grpnya. naikkin susah turunnya gampang (saya udah pernah test) hehe. yg paling sulit agar tetap stabil reputasi 0, hehe


 [at]  bro Candra
Quote from: xuvie

Dlm hal ini, menurut Guru Buddha adalah sampajanna yg harus dikembangkan.
Sampajanna adlh pengertian lengkap ttg ssuatu hal, dan dari 4 poin yg ada, adalah 3 sampajanna yg bs diterapkan dlm permasalahan yg dihadapi bro candra itu:
- pengertian lengkap mengenai tujuan, benar atau tidak, dr beberapa segi tentunya.
- pengertian lengkap mengenai manfaat, layak atau tidak.
- pengertian lengkap mengenai ruang lingkup, akses utk mencapai tujuan tsb.

semoga membantu dlm mengkaji kembali niat dan perbuatan baik yg akan dilakukan

mettacittena

hebat!hebat!hebat! sungguh hebat. penjelasan anda mencerahkan saya.

jadi, seharusnya saya mengarahkan orang-orang itu untuk memiliki sampajana dulu ya? ok! ok! tanks!
Kok sinyal yg saya decrypt bukan demikian, bro Candra. (hehe, kayak maen transfer data aja, encrypt-decrypt aja)

Bukan maksudnya, diri kita sendirilah yg seharusnya memiliki sampajana dulu agar bisa berbuat kebajikan tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran. Karena kita di posisi yg lebih tenang dibanding orang yg terlibat masalah (lebih emosional) jadi mengharapkan orang itu sampajana terlebih dahulu kok rasanya sulit ya..
Tepat waktu ~ basi/tidak
Tepat guna ~ bermanfaat/tidak
Tepat sasaran ~ penerima/tidak
Tepat
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #54 on: 05 December 2008, 03:58:25 PM »
[at]  bro Johan
thx grpnya. naikkin susah turunnya gampang (saya udah pernah test) hehe. yg paling sulit agar tetap stabil reputasi 0, hehe


Ya Bro Bagus,....
kita itu senasip deh.....

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #55 on: 05 December 2008, 07:34:54 PM »
[at] tuan good a.k.a mr bagus
demikianlah ;D :P 

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #56 on: 06 December 2008, 12:46:06 PM »
Thx bro Xuvie
be good, be good, be good (mengutip pesan dari Mom Surja Handaka Vijjananda)

 [at]  bro Johan, iya memang zena.zip grpnya saat ini sama ya
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #57 on: 06 December 2008, 12:50:34 PM »
[at]  bro Johan
thx grpnya. naikkin susah turunnya gampang (saya udah pernah test) hehe. yg paling sulit agar tetap stabil reputasi 0, hehe


Ya Bro Bagus,....
kita itu senasip deh.....


Nanti tiga rebunye bagi berdua aja...:))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #58 on: 06 December 2008, 01:04:02 PM »
Quote
"Total anggaran pendidikan Rp 224 triliun. Kurang lebih Rp 110 triliun dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan dosen, dan disalurkan ke Pemda lewat dana alokasi umum," ujar Bambang Sudibyo.
Kompas

Tahun depan Pemerintah akan kucurkan dana 20% utk pendidikan...
dan di Jatim aja udah Triliunan rph...........

sebagai seorang pengajar yg juga mahir dlm meditasi....
apa yg bisa anda lakukan supaya dana tsb tidak mubajir...........

thanks!

kalau saya jadi menteri pendidikan, saya akan memasukan pelajaran meditasi ke dalam kurikulum sekolah.

tapi, kalau saya hanya sebagai guru, saya hanya bisa membuat program kegiatan siswa sebanyak mungkin sesuai mata pelajaran yang saya pegang untuk memanfaatkankan anggaran biaya sekolah, serta mengembangkan IT di sekolah.

dan sebagai pengajar yang juga gemar meditasi, saya akan memanfaatkan meditasi dalam setiap kegiatan yang saya lakukan. kalau bisa, saya akan mengajukan pelajara meditasi sebagai kegiatan ektra disekolah.


Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #59 on: 06 December 2008, 01:07:39 PM »
Quote from: xuvie
saya rasa, mungkin 1 hal yg membuat bro candra agak stuck dlm kalimat bold ungu, adlh terkondisinya bro candra utk mencapai tahap tertentu dlm samatha terlebih dahulu baru kondisi batin tsb bisa diaplikasikan ke permasalahan orang. sementara kenyataannya masalah yg ada sedemikian mendesak utk diselesaikan pada saat itu di tempat itu juga. tidak memungkinkan utk duduk bermeditasi dulu. mungkin sudah waktunya utk mendalami vipassana. bukan saran baru kali ya. teman2 udah sering menyarankan kan? Wink

semoga membantu

ya teman-teman sudah menyarankan. tapi tanks, ada yang berbeda dari anda dan anda membuat pikiran saya semakin terbuka

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #60 on: 06 December 2008, 01:49:37 PM »
Quote
"Total anggaran pendidikan Rp 224 triliun. Kurang lebih Rp 110 triliun dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan dosen, dan disalurkan ke Pemda lewat dana alokasi umum," ujar Bambang Sudibyo.
Kompas

Tahun depan Pemerintah akan kucurkan dana 20% utk pendidikan...
dan di Jatim aja udah Triliunan rph...........

sebagai seorang pengajar yg juga mahir dlm meditasi....
apa yg bisa anda lakukan supaya dana tsb tidak mubajir...........

thanks!

kalau saya jadi menteri pendidikan, saya akan memasukan pelajaran meditasi ke dalam kurikulum sekolah.

Sayangnya anda belum menteri....(begitu juga saya)

tapi, kalau saya hanya sebagai guru, saya hanya bisa membuat program kegiatan siswa sebanyak mungkin sesuai mata pelajaran yang saya pegang untuk memanfaatkankan anggaran biaya sekolah, serta mengembangkan IT di sekolah.

Sebagai guru, seharusnya mendidik/membuka wawasan... tentang anggaran 224Trilliun rupiah tsb bisa diapakan... anak2 mengarang... apa yg dpt dipergunakan sebaik mungkin duit tsb.... mungkin karangannya
bisa masuk koran... atau radio... semangkin banyak org2 memiliki wawasan tentang hal tsb....
Bagaimana Ide/System/Planning/Control dpt dijalankan dgn baik........kalau tidak uang tsb akan SIA-SIA...


dan sebagai pengajar yang juga gemar meditasi, saya akan memanfaatkan meditasi dalam setiap kegiatan yang saya lakukan. kalau bisa, saya akan mengajukan pelajara meditasi sebagai kegiatan ektra disekolah.
Quote
Bagus sekali...


Moral, Sila, dan Meditasi... (semuanya penting...., maybe!)

bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #61 on: 06 December 2008, 01:56:21 PM »
Sila Samadhi Panna
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #62 on: 06 December 2008, 03:49:19 PM »
Meditasi sebagai kegiatan extra sangat baik sekali, namun sebaiknya tidak menggunakan kata meditasi, karena kata tersebut memiliki pengertian yg berbeda bagi setiap orangtua siswa.
Mungkin lebih baik dikatakan kegiatan melatih daya ingat dan memulihkan kelelahan otak. saya rasa, orangtua siswa akan sangat mendukung kegiatan anaknya.
Atau bro Candra punya rencana lain, silahkan (yg lebih tahu kondisi kegiatan sekolah tentunya yg berkecimpung langsung, saya masih jadi penonton neh :P )
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #63 on: 06 December 2008, 10:03:24 PM »
Moral, Sila, dan Meditasi... (semuanya penting...., maybe!)

bagaimana menurut yg lain?
moral n sila sama deh bro johan :)
biar bro johan dan mr bagus sama2 senasib, grpnya juga sama2 dikasi +1 ;)

[at] candra
makasih.. sebenernya bukan pada subjeknya kali ya (dlm hal ini saya), tp lebih ke kondisi waktu yang tepat dan penyampaiannya mungkin. :)

sependapat dgn Mr. Bagus,
Jika anda ingin memasyarakatkan meditasi, sebaiknya jgn menggunakan istilah meditasi. Secara budaya bangsa kita yg lebih tertutup, berbeda dgn kata meditasi di Barat yg dipandang sbg sbuah tren, alih-alih begitu, kebanyakan orang kita, terutama dr kalangan muslim ya (jujur loh), masih menganggap meditasi itu praktek dr agama lain, karenanya cenderung bersikap defensif. Mungkin bisa memasukkan unsur meditasi samatha/vipassana dalam bentuk kemasan 'dhikr' atau 'tafakkur'.
Dan sekedar mengingatkan, hati2, krn saat membimbing dlm jumlah banyak org, berbeda dg membimbing perorang/sedikit orang, gangguan2 yg bakal timbul bakal lebih banyak (spt kerasukan dll), hendaknya harus dipikirkan penanganannya terlebih dahulu.

Plus 1 point lagi, utk benar2 mempelajari samatha/vipassana, saran saya, pelajarilah dr orang yg benar2 mendalami samatha/vipassana. Dalam poin ini, dari bhikkhu yang kompeten sbg guru meditasi. Inget hadist "Tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina". Kalau anda ingin belajar kaligrafi cina, masa belajar dr guru kaligrafi arab yg mempelajari kaligrafi cina secara sepintas? Jadilah total, bersihkan pikiran dari konsep2 anda sebelumnya yg lebih berdasar penafsiran dan perspektif sepihak. :)
Di bandung Anda bisa ke vipassana graha daerah lembang. Saya kurang tau juga yah tempat2 laen.. Member di sini bbrp orang bandung sih, mungkin mengenai itu mereka lebih berkompeten dan tahu guru2 meditasi handal di bandung.

Selamat mencoba dan semoga sukses :)

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Mr. Bagus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
  • Sedang Apa
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #64 on: 07 December 2008, 02:19:44 PM »
anumodana bro Xuvie, gimana kalo grp bro Xuvie dibikin sama dg kita,hehe,maaf bercanda ^:)^
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #65 on: 07 December 2008, 10:33:54 PM »
[at] mr bagus
wakakakka..  :))
boleh2.. biar senasip n kompak trio sekawan :P gpp toh.. hihi  ^-^

appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #66 on: 08 December 2008, 06:53:52 AM »
Mau ikut2an tapi takut di SP nih sama Glomod :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #67 on: 11 December 2008, 10:59:35 AM »
Pertanyaan gw, apakah bro candra benar2 bervipassana?

Bahkan seorang dukun ilmu hitam pun bisa mengatakan bahwa dy memperoleh kekuatannya dari hasil meditasi..Dan pertanyaan pentingnya ialah, Apakah anda sudah benar2 bermeditasi secara benar?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #68 on: 12 December 2008, 06:17:52 AM »
Oh iya blum nanya, apa tujuan hidup mas chandra kalau boleh tahu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline themomentnotice

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #69 on: 12 December 2008, 06:46:44 PM »
gunakanlah Dharma untuk meringankan penderitaanmu sendiri.

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #70 on: 12 December 2008, 06:50:51 PM »
Berguna atau tidaknya tergantung kita menyikapi dan memanfaatkannya...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #71 on: 14 December 2008, 01:23:33 PM »
[at] mr bagus
wakakakka..  :))
boleh2.. biar senasip n kompak trio sekawan :P gpp toh.. hihi  ^-^



Eh... punya gw koq udah bukan spt RANTAI...... 8

kalau masih merasa trio sekawan................. di DONKRAK dong....


Kembali ke TOPIK.............

Meditasi itu tidak berguna.........

(Yg nulis itu sebenarnya tidak mengerti artinya MEDITASI)...

Meditasi itu bukan.............. malam2, lagi sepi........... trus
duduk....nafas masuk, nafas keluar................................
sampai mencapai jhanna 3.5

Meditasi itu berlangsung SETIAP SAAT.............................................
setiap saat nafas masuk, nafas keluar.............................
Biarpun secara mendadak ada cewek, welek, pentet, blegedek..
mendekat dan KENTUTTTTT PREEEEETTTTTTTTTTTTT
PREEEEEEEEEETTT PREEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTT

pikiran kita tetap bersih (setiap saat)....
dan malah bisa bertanya.... apa mbak sakit perut atau belum makan?

Ya kira2 begitulah.....

(3r yg masih minim ilmu meditasinya... mohon senior koreksi)
« Last Edit: 14 December 2008, 01:26:46 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #72 on: 14 December 2008, 01:32:34 PM »
ada yg kentut kaburrrrrrrrrrrr :))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #73 on: 14 December 2008, 01:50:48 PM »
ada yg kentut kaburrrrrrrrrrrr :))

Bisa juga solusi lain.... dgn nahan nafas... lho....
atau pakai BALSEM..........
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #74 on: 14 December 2008, 05:09:56 PM »
Pertanyaan gw, apakah bro candra benar2 bervipassana?

Bahkan seorang dukun ilmu hitam pun bisa mengatakan bahwa dy memperoleh kekuatannya dari hasil meditasi..Dan pertanyaan pentingnya ialah, Apakah anda sudah benar2 bermeditasi secara benar?

 ;D akhirnya ada yg berpikiran "senada" dengan jinaraga.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Meditasi itu Tidak Berguna
« Reply #75 on: 16 December 2008, 07:44:18 AM »
Bro Candra,
Benar apa yg dikatakan oleh bro Kelana bhw obat yg anda berikan tidak tepat.
Org yg lagi tegang, kesulitan keuangan yg parah, terancam nyawanya solusinya yah dgn cara mencarikan donatur utk teman anda, memanggil polisi atau RT, RW bukannya Mengajari dia Meditasi. Org yg perutnya lg keroncongan pasti gak bisa konsen kalau Meditasi. Org yg sedang punya masalah yg gawat tentunya jg susah utk konsentrasi. Jadi harus pakai otak dan kebijaksanaan utk memberikan solusi yg tepat.
Terus anda kan rutin setiap hari meditasi dan sdh berjalan ber tahun2, jadi jelas saja hasilnya beda dgn teman anda yg baru belajar meditasi dan dalam kondisi yg tdk mendukung seperti perut kelaparan, tdk punya uang, pikiran kalut, dsbnya. Tidak ada yg instant bro, semua perlu waktu dan proses.
Mungkin kalau masalah org itu sudah teratasi baru pelan2 anda mengajari dia Meditasi krn kondisi dia sdh mendukung utk konsentrasi. Jadi bukan hantam kromo bila ada masalah disuruh meditasi :o)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #76 on: 16 December 2008, 03:47:34 PM »
 [at]  all

tanks untuk semuanya. saya dapat memahami apa yang anda sampaikan, semoga menjadi masukan berguna bagi saya.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Meditasi Itu Tidak Berguna
« Reply #77 on: 16 December 2008, 03:49:39 PM »
[at] Bro Candra

 _/\_