Topik Buddhisme > Pengalaman Pribadi

Pengalaman paling memuakkan!!

<< < (2/50) > >>

EVO:
hahaha edwar cucu ku perjalanan masih panjang
bersyukurlah ada kondisi seperti itu yang kau lihat dan dengar
ngak semua orang yang bisa....
jangan berhenti dwar....
yang harus di ubah adalah....berhenti melihat di luar....lihatlah kedalam....
lakukanlah yang terbaik saat ini...hiduplah pada saat ini...ok

Edward:
Dari awal saya mulai dekat dengan seorang anggota sangha saya sudah diingatkan untuk berhati-hati oleh ie2 saya akan kualitas seorang bhikku sangha saat ini yang sudah jarang sekali benar2 tulus dalam membabarkan dhamma. Dan sebenarnya saya pun sudah berusaha mengantisipasi kenyaataan yang ada.

Saya masih beruntung dapat mengetahui kenyataan yang ada berhubungan dengan Sangha tanpa merusak persepsi saya terhadap dhamma.Untungnya justru saya mengenal dhamma terlebih dahulu di forum ini daripada mengenal dhamma bohongan dari seorang seorang anggota sangha.

Saya justru merasa topik ini harus dibuka agar orang-orang yang ingin mengenal dhamma dapat lebih berhati-hati.Tetapkan pikiran netral, karena saya merasa tidak adil jika karena kerendahan martabat beberapa anggota sangha justru mencoreng anggota sangha yang lain yang mungkin saja memank tulus dalam membabarkan dhamma.

Apakah saya marah?Apakah saya kesal?Apakah saya kecewa? Tentu saja. Tapi hal tersebut sudah lewat, life must go on...Saya mungkin untuk sementara akan menjauhi semua atribut keagamaan karena jujur masih ada kekesalan. Tapi saya tidak akan menjauhi Buddha Dhamma.

Edward:

--- Quote from: EVO on 02 June 2008, 07:33:00 AM ---hahaha edwar cucu ku perjalanan masih panjang
bersyukurlah ada kondisi seperti itu yang kau lihat dan dengar
ngak semua orang yang bisa....
jangan berhenti dwar....
yang harus di ubah adalah....berhenti melihat di luar....lihatlah kedalam....
lakukanlah yang terbaik saat ini...hiduplah pada saat ini...ok

--- End quote ---

Duh, ci Evo sudah pengen jadi nenek yah manggil cucu?? ^-^

Yup, perjalanan baru saja mulai dan perjalanan akan panjang atau pendek tidak seorang pun tahu dan akhir perjalanan ini masih belum jelas bagaimana akan berakhir.

Tapi, the next question is, apakah ada yang dapat kita lakukan terhadap kebohongan ini? Apakah ada semacam 'pihak berwajib' yang dapat menghukum anggota sangha yang tidak bertanggungjawab?

hudoyo:
Kalau di negara Buddhis, seperti Thailand, ada undang-undang yang menghukum bhikkhu-bhikkhu yang melakukan pelanggaran berat vinaya, misalnya melakukan hubungan seksual.

Tapi di Indonesia tidak ada undang-undang seperti itu, dan setiap sangha, bahkan setiap bhikkhu/bhiksu pada dasarnya bebas, tidak bergantung pada siapa pun.

Salam,
hudoyo

Forte:

--- Quote from: hudoyo on 02 June 2008, 08:10:05 AM ---Kalau di negara Buddhis, seperti Thailand, ada undang-undang yang menghukum bhikkhu-bhikkhu yang melakukan pelanggaran berat vinaya, misalnya melakukan hubungan seksual.

Tapi di Indonesia tidak ada undang-undang seperti itu, dan setiap sangha, bahkan setiap bhikkhu/bhiksu pada dasarnya bebas, tidak bergantung pada siapa pun.

Salam,
hudoyo

--- End quote ---
Makanya juga pernah terdengar kabar miring, enak banget menjadi biksu di Indonesia, dibanding menjadi biksu di luar Indonesia karena "lebih bebas dalam ber-ekspresi" ^-^

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version