Uhm...Cobalah mulai bercermin kembali... Smiley
Kalau anda berkata begitu maka buat apa anda bersujud dihadapan patung SB?Sebodohkah itu anda?Patung Buddha itu hanya rongsokan saja,kenapa anda bernamakara patta dihadapan patung tak berisi itu?
Itulah,"Selamilah batin anda dahulu",baru kembali berdiskusi dengan saya... Smiley
Saya asumsikan hampir semua umat Buddha adalah orang bodoh,karena bernamakara patta dihadapan patung belaka...Kata si nyana,"Semua orang memiliki benih yang sama untuk Ke Buddhaan"
Silakan disanggah ya,saya senang menunggunya...
disatu pihak,memang benar kita bersujud dihadapan pahatan batu yang dinamakan Buddha...namun anda salah mengerti bahwa bersujud di pahatan batu sebenarnya memiliki manfaat
1. menurunkan ego dan kesombongan kebawah.itulah latihan namaskara.
2. konsentrasi yang terjadi saat namaskara dimulai dari melihat menyadari semua aspek batin yang terjadi.
saya pikir anda tidak perlu membuat judgement general mengenai hal itu karena masing-masing orang mewakili prakteknya masing-masing....ada orang yang merasa ketika ia membungkukan badannya , ia menghormati sosok yang perlu dihormati,sosok Buddha yang dia kenal melalui pengetahuan agamanya,secara kasat mata,memang itu onggokan batu,secara batin,dia merasa menghormati dan itu salah satu perbuatan baik.
Anda selalu membenarkan diri anda,maaf saya gaptek dalam mengquote tapi coba anda baca sendiri tulisan anda,gunakan untuk cermin.
Saya mengasumsikan ini tindakan diskriminasi dari seorang moderator,alasannya kenapa saudara Semit dkk boleh report to moderator atau mengajukan usul karena merasa terganggu tetapi saya tidak?Masih berani bilang si Sumedho tidak buta?
saya mengikuti perkemabngan tulisan MMD dari awal,ada beberapa thread yang selalu merujuk pada pertikaian dengan bhikkhu atau Sangha yang membawakan materi Dhamma.dikritik namun ketika di kasih umpan balik,tidak mau menerima kritikan itu sendiri.
Saya mengkritik anda bukan atas pemahaman Dhamma anda melainkan ucapan,perbuatan dan pikiran anda yang tampak mencari masalah dan konflik,bukankah kita lebih seneng hidup damai daripada dicela orang banyak?