//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - dilbert

Pages: 1 ... 248 249 250 251 252 253 254 [255] 256
3811
Chan atau Zen / Re: Cerita-Cerita Zen (Koan)
« on: 18 October 2007, 12:50:37 AM »
Cerita Zen 4 - Warna Bambu

--------------------------------------------------------------------------------

Seorang kaya mengundang seorang pelukis ternama untuk melukis lukisan bambu.

Orang Kaya : Wah, lukisan bambunya sangat indah. Sayang warna bambu-nya merah. Salah.

Pelukis : Lantas, kamu mau bambu-mu warna apa ??

Orang Kaya : Hitam donk.

Pelukis : Siapa yang pernah tahu warna bambu hitam.

Catatan :
Kita sering menunjukkan kesalahan orang lain. Tetapi kesimpulan kita belum tentu juga benar.

3812
Chan atau Zen / Re: Cerita-Cerita Zen (Koan)
« on: 18 October 2007, 12:49:12 AM »
Cerita Zen 3 - Bila aku tidak masuk neraka, siapa yang mau ??

--------------------------------------------------------------------------------

Seorang Umat bertanya pada master Zen.

Umat : Setelah hidup seratus tahun, kemana seorang bhiksu seperti anda akan berakhir ??

Master : Aku akan menjadi keledai atau kuda.

Umat : Dan setelah itu ?

Master : Aku akan masuk neraka.

Umat : Tapi anda adalah simbol kebajikan. Mengapa anda turun ke neraka ?

Master : Bila aku tidak masuk neraka, siapa yang akan masuk neraka untuk mencerahkanmu ?????

Catatan :
Bila orang menghubungkan dharma dengan tempat yang bersih saja, apakah ini berarti bahwa dharma tidak ada di tempat yang kotor seperti toilet jorok? Dharma meliputi semua dan tidak punya tempat yang tetap. Dharma ada di surga, tapi bukankah di neraka Dharma lebih diperlukan ???

3813
Chan atau Zen / Re: Cerita-Cerita Zen (Koan)
« on: 18 October 2007, 12:48:29 AM »
Cerita Zen 2 - Membawa gadis menyeberangi sungai

--------------------------------------------------------------------------------

Guru Zen Jepang Tanzan dan rahib muda Ekido bertemu dengan seorang gadis cantik yang tidak bisa menyeberangi sungai kecil.

Tanzan : Aku akan menggendongmu menyeberangi sungai. (kata Tanzan kepada gadis tersebut)

Setelah di seberang sungai.
Gadis : Guru, terima kasih dan selamat tinggal.

Tanzan dan rahib muda Ekido kemudian meneruskan perjalanan. Setelah setengah hari perjalanan. Rahib muda Ekido berkata

Ekido : Guru, kita bhiksu tidak boleh mendekati perempuan. Mengapa tadi anda menggendong gadis tersebut ?

Tanzan : Gadis mana yang kamu maksud ? Aku sudah menurunkannya sejak tadi. Mengapa anda masih memikirkannya ?

Catatan : : Orang yang menggendong gadis tersebut melakukan tanpa nafsu. Dia melakukannya dengan spontan dan tanpa pamrih. Bukankah rahib muda yang punya nafsu ?

3814
Chan atau Zen / Cerita-Cerita Zen (Koan)
« on: 18 October 2007, 12:47:25 AM »
Apa itu Zen?

--------------------------------------------------------------------------------

Ikan kecil bertanya pada ikan besar :

Ikan kecil : Aku sering mendengar ikan lain bicara tentang laut. Tapi apa itu laut?
Ikan besar : Di sekelilingmu adalah laut.
Ikan kecil : Mengapa aku tidak bisa melihatnya ?
Ikan besar : Kamu tinggal, bergerak, dan hidup di laut. Laut ada di dalam dan di luarmu. Laut memberimu kehidupan dan pada saat kematian kamu kembali ke asalmu. Laut melingkupimu seperti dirimu sendiri.

Catatan : Ikan-ikan hidup di sungai dan didanau tidak menyadarinya. Manusia hidup di lautan ZEN tetapi tidak mengenal hakikat ZEN.

3815
Chan atau Zen / Re: Apa itu ZEN ? (Menurut yang saya pahami)
« on: 18 October 2007, 12:45:32 AM »
Kelemahan ZEN...

Karena pewarisan pemikiran itu sulit dilakukan (dalam hal ini, tidak ditemukan pewaris yang kompeten), maka kadang kala silsilah aliran ZEN bisa terputus. Oleh sebab itu, dari berbagai perguruan ZEN yang ada di China, sampai saat ini hanya bertahan 2 perguruan yaitu CAO DONG (di jepang di sebut SOTO) dan LIN JI (di jepang disebut RINZAI).

3816
Chan atau Zen / Re: Apa itu ZEN ? (Menurut yang saya pahami)
« on: 18 October 2007, 12:43:03 AM »
Kelebihan ZEN...

Karena merupakan pewarisan pemikiran, maka penerus ZEN akan memiliki kualitas yang tidak kalah dari guru / master-nya... hasilnya adalah kualitas pengajaran yang hampir sama antara guru dan murid penerusnya. Intisari ajaran boleh dikatakan tidak akan berkurang / terkikis karena kemampuan penerus ZEN tidak kalah dengan guru / masternya.

3817
Chan atau Zen / Apa itu ZEN ? (Menurut yang saya pahami)
« on: 18 October 2007, 12:39:55 AM »
ZEN adalah warisan pemikiran BUDDHIS untuk direalisasikan.

Cara terbaik memahami ZEN adalah memasuki gerbang ZEN itu sendiri. Tidak ada kata-kata yang dapat mewakili ZEN. Pahami ZEN secara keseluruhan (bukan sebagian sebagian) tetapi bergerak dari kondisi sekeping-keping (bingung kan...) supaya tidak membingungkan...

Mungkin saya bisa share pengalaman saya mencoba memasuki ZEN.

Awalnya saya mempelajari ZEN dengan membaca 2 buku komik ZEN karya Tsai Tchi Chung (bisa dibeli di Gramedia).
1. Inti Kebijaksanaan (ZEN) karya Tsai Tschi Chung.
2. Kisah para Sesepuh karya Tsai Tschi Chung.

Baca berulang-ulang. Jika ada yang tidak dipahami, baca terus saja. Anda akan mendapati bahwa membaca buku ZEN berulang-ulang tidak akan pernah bosan.

Setelah membaca kedua buku itu berulang-ulang, dan jika sudah ada 20 - 30% dari isi buku yang bisa "mulai" ditelaah, barulah mulai mencari buku-buku ZEN karangan Thich Nat Hanh, Master Sheng Yen, atau Dr. T. Suzuki. Buku The way of Zen karya Wong Kit Keng juga sangat baik. (membahas penuh historis ZEN dan penjelasan singkat tentang ZEN).

Untuk tuntunan dan pengamalan sehari-hari, saya lebih bertitik berat pada mahzab THERAVADA, tetapi untuk mengasah pemikiran, saya memasuki gerbang ZEN... sangat menarik... boleh dicoba...

3818
Chan atau Zen / Re: Silsilah Sesepuh Zen China (Singkat)
« on: 18 October 2007, 12:27:40 AM »
Hui Neng dikenal sebagai sesepuh ZEN China yang paling terkenal. Dibawah bimbingan beliau, ZEN di daratan China berkembang pesat dengan berhasil mewariskan banyak penerus sesepuh ZEN.

Sutra Platform (kendati Hui Neng dikatakan buta huruf) hasil karya Hui Neng diakui sebagai satu-satu-nya sutra Buddhis yang berasal dari hasil karya orang China.

3819
Chan atau Zen / Silsilah Sesepuh Zen China (Singkat)
« on: 18 October 2007, 12:24:31 AM »
Zen Ancestor in China - 5 perguruan utama Zen di China

--------------------------------------------------------------------------------

1. Bodhidharma
2. Hui Ke
3. Seng Can
4. Dao Xin
5. Hong Ren
6. Hui Neng
7. QingYuan Qing Shi, NanYang Hui Zhong, YongJia XunJue, Heze Shen Hui,
Dai Xiao Ling Tao, Nan Yue Huai Rang
8. Dari QingYuan Qing Shi, keluar Shitou Xiqian
Dari Nan Yue Huai Rang, keluar Mazu Daoyi
9. Dari Silsilah Shitou Xiqian dan Mazu Daoyi inilah, Zen Buddhisme memiliki banyak pewaris.
10. PAda akhirnya terbentuk 5 perguruan utama Zen di China yaitu :
a. Cao Dong (Soto di Jepang)
b. Fayan
c. Yun Men
d. Gui Yang
e. Lin Ji (Rinzai di Jepang)
11. Pada saat ini, hanya Cao Dong dan Lin ji saja yang masih ada.

3820
Chan atau Zen / Re: Silsilah 28 Sesepuh Zen India (Lengkap)
« on: 18 October 2007, 12:22:04 AM »
Asal Mula Zen (1) - Sesepuh Zen India I (Maha Kassapa)

--------------------------------------------------------------------------------

Ketika Buddha Gotama berada di gunung Girdhakutha dan sedang membabarkan ajaran. Tiba-tiba Sang Buddha menampilkan sekumtum bunga di tangan-nya. Semua murid Buddha terdiam dan menantikan apa yang hendak disampaikan oleh Buddha. Hanya Maha Kassapa yang memberikan respon dengan tersenyum.

Sang Buddha kemudian berkata

Buddha : Kassapa telah mengerti.

(Dalam hal ini, dikatakan bahwa Buddha Gotama telah mentransmisikan pikiran zen / chan kepada Maha Kassapa, dan dikatakan bahwa Maha Kassapa menjadi sesepuh zen India yang pertama)

3821
Chan atau Zen / Re: Silsilah 28 Sesepuh Zen India (Lengkap)
« on: 18 October 2007, 12:17:08 AM »
Ada cerita Jataka tentang Sesepuh Zen India ke-5 (Upagupta) bagaimana Upagupta Thera berhasil meyakinkan kembali Dewa Mara untuk mengucapkan aspirasinya menjadi samma sambuddha.

Diceritakan bahwa :
Pada saat akan dilakukan konsili buddha ke-3 yang disponsori oleh Raja Asoka. Mogaliputta Thera yang mengetuai konsili ini mengetahui bahwa konsili buddhis kali ini akan diganggu oleh Dewa Mara yang berasal dari sorga Parranimmitavassavati. Tetapi Mogaliputta Thera tahu hanya seorang bhikkhu yang bernama Upagupta yang bersemayam di laut Selatan yang mampu mengatasi Dewa Mara ini. Maka diutuslah orang untuk mengundang Upagupta Thera. Upagupta Thera menyanggupi.

Pada saat pelaksanaan konsili. Dewa Mara dengan keangkuhannya menciptakan badai dan angin kencang untuk mengacaukan suasana konsili. Tetapi Upagupta Thera dengan kesaktian (Abhinna) mengembalikan semua pada tempatnya.

Dewa Mara kemudian merubah dirinya menjadi Naga dan menyerang Upagupta Thera. Upagupta juga merubah dirinya menjadi Garuda raksasa yang balik menyerang Mara. Naga yang kalah bertarung kemudian melarikan diri ke pegunungan himalaya dan dikejar oleh Garuda (Upagupta) yang pada akhirnya Naga berhasil ditaklukkan oleh Garuda (Upagupta) tetapi Dewa Mara dengan ego-nya masih tidak merasa takluk kepada Upagupta Thera.

Akhirnya Upagupta dengan kesaktiannya menciptakan bangkai anjing yang bau membusuk dan dikalungkan ke kepala Dewa Mara. Dewa Mara berusaha melepaskan tetapi tidak berhasil.
Merasa tidak berhasil didunia, Dewa Mara kemudian lari ke Sorga Catumaharajika dan mencari Dewa Catumaharajika. Tetapi Dewa Catumaharajika mengatakan bahwa Dewa Mara dari Sorga yang lebih tinggi tidak dapat melepasakan kalung bangkai anjing itu, maka mereka juga tidak akan mampu.

Dewa Mara kemudian naik ke sorga Tavatimsa dan mencapai Dewa Sakka. Tetapi Dewa Sakka juga tidak dapat melepaskan kalung bangkai anjing itu. Dan dikatakan bahwa hanyalah Upagupta Thera sendiri yang bisa melepaskan bangkai anjing tersebut.

Akhirnya dengan terpaksa Dewa Mara kembali menemui Upagupta Thera dan memohon untuk dilepaskan kalung bangkai anjing tersebut.
Upagupta Thera kemudian memberikan wejangan kepada Dewa Mara tentang aspirasi dewa Mara untuk menjadi seorang samma sambuddha di masa mendatang. Dewa Mara kemudian tersadar dan mengucapkan kembali aspirasinya untuk menjadi samma sambuddha di masa mendatang dan Upagupta Thera kemudian melepaskan kalung tersebut.

Upagupta Thera kemudian berkata bahwa pertemuan mereka ini diakibatkan adanya ikatan karma antara mereka berdua pada masa lampau.

Pada pertemuan ini pula, upagupta thera meminta Mara untuk merubah dirinya mirip menjadi Buddha Sakyamuni, karena Mara pernah bertemu langsung dengan Buddha Sakyamuni. Upagupta Thera juga diyakini merupakan salah satu arahat yang dikenal setelah era Buddha Sakyamuni.

3822
Chan atau Zen / Re: Silsilah 28 Sesepuh Zen India (Lengkap)
« on: 18 October 2007, 12:16:04 AM »
Tidak dijelaskan mengapa Maha Kassapa dianggap sebagai sesepuh Zen pertama. Karena dalam konsep pewarisan pikiran ala ZEN, hanya seorang guru / master yang bisa memastikan apakah murid-nya sudah mencapai pada tahapan pencerahan sejati.

Maka-nya di dalam tradisi ZEN dikenal dengan ritual pewarisan jubah sesepuh. Jadi dalam konteks Maha Kassapa, hanyalah Buddha Gotama yang bisa memastikan bagaimana Maha Kassapa bisa terpilih menjadi pewaris dharma ala Zen Buddhism.

3823
Chan atau Zen / Silsilah 28 Sesepuh Zen India (Lengkap)
« on: 18 October 2007, 12:14:39 AM »
Menurut sutra Platform (Sutra yang ditulis oleh Master Zen China ke-6 Hui Neng... satu-satu-nya sutra china yang diakui sebagai sutra buddhis), silsilah sesepuh zen India selama 28 generasi adalah :

1. Maha Kassapa
2. Ananda
3. Madyhanitka
4. Sanavasa
5. Upagupta
6. Dhritaka
7. Buddhananti
8. Buddhamitra
9. Parsva
10. Punyayasas
11. Asvaghosa
12. Kapimala
13. Nagarjuna
14. Kanadeva
15. Rahulata
16. Sanghanandi
17. Gayasata
18. Kumarata
19. Vasubandhu
21. Manorhita
22. Haklennayasas
23. Aryasimha
24. Basiasita
25. Upaguta
26. Sangharaksha
27. Vasumitra
28. Bodhidharma

3824
Theravada / Re: Hukum Karma: Membunuh dengan perasaan gembira?
« on: 17 October 2007, 10:50:07 PM »
Judul Thread ini "MEMBUNUH AYAM DENGAN PERASAAN GEMBIRA"

seolah olah menjustifikasi atau mengajarkan kepada orang-orang untuk menghindari karma yang lebih buruk. dhamma yang diajarkan oleh sang buddha, jika dipahami setengah-setengah adalah seperti halnya memegang seekor ular. kalau yang dipegang kepalanya, maka aman. Jika yang dipegang ekornya, maka bahaya.

Kadang orang terlalu pintar dhamma, kemungkinan untuk menjadi sesat cukup besar. Ini dinamakan dengan pintar dhamma tapi sesat.

Jika kita belajar dhamma tetapi kemudian mencari celah-celah untuk menjustifikasi perbuatan kita, ini sama halnya dengan pengacara yang mencari celah celah dari hukum untuk lari dan menghindari klien-nya dari hukuman.

Hanya ini yang bisa saya sampaikan, pernyataan mengenai MEMBUNUH DENGAN PERASAAN GEMBIRA, diserahkan kepada pemikiran masing-masing individu.

3825
Theravada / Re: Sharing mengenai kenapa??
« on: 17 October 2007, 10:39:13 PM »
Saya ada sedikit sharing kepada rekan2.. mohon dibalas jika ada waktu
Pertanyaan ini sekedar bersifat intropeksi kedalam

Ketika kita di pertemukan filosopi dhamma ajaran buddha seperti daun, dan diungkapkan melalui perumpamaan : bagaikan daun yg digenggam buddha di tengah hutan dan masih ada daun lain di luar genggamannya

muncul beberapa pertanyaan :

4. Kemanakah tujuan kita belajar ajaran buddha?? apakah hanya mengembangkan bathin?? ataukah hanya mempertahankan kelangsungan ajaran buddha??
atau kita belajar untuk kebahagian diri sendiri?? atau juga kita belajar untuk kebahagian bersama dan mahluk lain??

tujuan belajar agama buddha adalah :
"HINDARI PERBUATAN JAHAT,
PERBANYAK PERBUATAN BAIK,
SUCIKAN HATI DAN PIKIRAN,"

intinya adalah pengembangan bathin (betul sekali). Masalah mempertahankan kelangsungan ajaran buddha adalah sesuatu yang sangat absurd, mengapa dikatakan absurd (susah), karena bahkan dhamma (dalam huruf kecil dalam arti ajaran buddha) bahkan tidak luput dari hukum anicca (hukum ketidak kekalan), dan bahkan pada suatu saat ajaran buddha ini bakal lenyap dari dunia ini. Adalah perbuatan yang sangat mulia untuk tetap mempertahankan ajaran buddha, tetapi jangan terikat untuk tetap mempertahankan ajaran buddha sampai pada tahap mengorbankan perkembangan bathin kita. karena semua yang berkondisi pada hakekatnya adalah tidak kekal,

Demikian yang saya pahami.

anumodana

Pages: 1 ... 248 249 250 251 252 253 254 [255] 256