//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kejang demam, please share  (Read 6785 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Kejang demam, please share
« on: 04 October 2009, 05:23:40 PM »
_/\_ Di sini untuk share tentang kejang demam ya. Siapa pun yang punya info, pengalaman, dan segala macem uneq2 berkaitan dengan kejang demam, share ya..
thanks
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kejang demam, please share
« Reply #1 on: 04 October 2009, 06:33:48 PM »
Ini salah satu tugas saya dulu, kebetulan topik nya mengenai demam.. semoga bermanfaat

Tugas Komunikasi dan Konseling
Hedi Kasmanto, S.Farm. / 04 139 060
Dosen : Prof. Dr. Akmal Djamaan, Apt.
Program Profesi Apoteker Jurusan Farmasi
Universitas Andalas – 2006

Summary / Ringkasan

Demam merupakan salah satu indikasi adanya penyakit dan mekanisme pertahanan tubuh
untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Demam yang terjadi
pada anak dengan suhu yang tinggi perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kejang
yang berakibat kerusakan pada sistem saraf.

Demam non spesifik pada anak bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan karena demam
dapat diketahui dini dan diatasi dengan langkah-langkah sbb :

1. Periksa suhu bayi atau anak
Pemeriksaan suhu bayi atau anak dapat dilakukan dengan menggunakan termometer atau
menggunakan pita indikator. Suhu anak harus tetap dijaga agar tidak melebihi 38,3 oC.

2. Penurunan suhu tubuh pada saat demam
Untuk menurunkan suhu tubuh anak dapat dilakukan beberapa cara

a. Terapi Non Farmakologis
Terapi ini dapat dilakukan dengan mengompres anak pada bagian kepala, selangkangan,
lipatan ketiak dengan menggunakan air dingin atau es. Usahakan anak mengenakan
pakaian yang tipis dan longgar serta ditempatkan pada ruang dengan sirkulasi udara yang
baik. Selain itu, perlu diberikan air minum untuk mencegah dehidrasi.

b. Terapi Farmakologis
Terapi ini dapat dilakukan bila anak atau bayi telah berusia di atas 3 bulan. Terapi ini
dilakukan dengan memberikan obat-obat penurun demam / antipiretik seperti
paracetamol dan asetosal dengan dosis tertentu.
Terapi ini dapat juga ditambahkan dengan antikejang seperti diazepam bila demam yang
diderita anak telah mencapai suhu yang sangat tinggi melebihi 38 oC dan menimbulkan
kejang pada anak.
Namun bila demam yang terjadi merupakan gejala penyakit akibat infeksi dari mikroba
patogen perlu diwaspadai dan diperhatikan karena bila terlambat penanganannya dapat
menyebabkan cacat tubuh bahkan kematian.

Di bawah ini, terdapat penyakit-penyakit yang berbahaya dengan gejala awal ditandai
dengan demam, antara lain :
- Campak
Gejala-gejala penyakit ini ditandai dengan demam tinggi sekitar 38,5 oC selama beberapa
hari, demam yang disertai batuk, hidung berlendir, dan mata merah, sertai bintik merah.
- Campak Jerman
Seperti halnya campak, campak Jerman (rubella) ditandai dengan demam tinggi selama
beberapa hari. Biasanya diikuti dengan pembengkakan kelenjar di bagian leher. Juga
timbul bercak berwarna merah muda. Bercak ini dimulai dari wajah menyebar ke seluruh
tubuh.
- Cacar Air
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster. Munculnya ditandai dengan
demam disertai dengan bintik merah yang gatal muncul di wajah dan tubuh, lalu
berkembang menjadi lepuh dan pecah.
- Demam Berdarah
Gejala demam berdarah sepintas sangat mirip dengan gejala flu, radang tenggorokan,
atau campak. Suhu tubuh penderita meningkat secara tiba-tiba dengan disertai sakit
kepala,timbul rasa nyeri otot dan tulang, mual, muntah, dan disertai batuk serta ada
pembengkakan pada daerah di sekitar mata.
- Tuberkolosis
Gejala tuberkolosis (TBC) yang paling dini ditandai dengan suhu tubuh yang meninggi
dan kehilangan nafsu makan. Kemudian muncul batuk-batuk, juga sering keluar keringat
di malam hari. TBC ini diakibatkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkolosis, yang
tumbuh dan berkembang amat lambat sehingga TBC termasuk penyakit kronik.
Dalam hal ini diperlukan bantuan dokter dalam menegakan diagnosa penyakit-penyakit di
atas dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyakit yang diderita anak.
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kejang demam, please share
« Reply #2 on: 04 October 2009, 06:44:40 PM »
Sekedar tambahan dari yang saya tahu

Kejang itu merupakan suatu mekanisme yang terjadi di mana lepasnya banyak muatan listrik yang terjadi sangat cepat akibat dari perubahan keseimbangan ion2 tubuh seperti K+ dan Na+. Biasanya terjadi dengan bantuan neurotransmitter dan terjadi pada saat suhu tubuh sedang sangat tinggi.

Dari kata kunci yang saya bold kan yaitu neurotransmitter, maka kejang ini berkaitan juga dengan sistem saraf otonom. Maka untuk mengatasi kejang ini yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem saraf otonom, kita dapat juga menggunakan senyawa2 adrenergik, seperti caffein. Maka dengan itu, jika tidak ada stok luminal, diazepam, segeralah buat kopi kental diminumkan kepada anak sebelum kejang

Dan saran saya yang lain, u/ para orang tua harus menyimpan sediaan cair, dan juga sediaan rektal penurun panas dan antikejang.

Tips untuk anak yang sudah kejang
1. Periksa apakah ada luka
2. Periksa apakah ada sesuatu di mulut anak yang dapat mengganggu jalur pernafasan, dan jika ada liur, segera baringkan anak dengan posisi kepala miring agar liur mengalir keluar
3. Jangan mencoba memasukkan obat ke dalam mulut anak. ITU SANGAT BERBAHAYA
4. Telp dokter anak Anda. DAN TANYAKAN : bolehkah Anda menggunakan supositoria diazepam <= ini gunanya mengapa saya meminta para ortu menstok supositoria. (dan jika ortu yang lebih cerdik, tentu hal ini sudah dilakukan jauhari sebelumnya, dengan misal iseng2 bertanya kepada dokter anak, dok.. kalau anak saya demam, dan misal kejang. boleh donk telp dokter, dan sebelum bawa ke dokter, boleh gak saya kasih dulu supositoria diazepam)

Mengapa pemberian lewat mulut saya larang sedangkan lewat dubur tidak ?
1. Ketika anak sedang kejang, berarti anak dalam keadaan tidak sadar, kita tidak akan tahu obat yang diberikan masuk ke mana, sangat berbahaya jika masuk ke tenggorokan
2. walau pun obat masuk ke kerongkongan, obat membutuhkan waktu untuk terserap dan masuk ke dalam sistem sirkulasi sistemik
3. sedangkan lewat dubur, karena hanya 1 saluran, maka tidak ada istilah masuk ke tenggorokan ;D dan untungnya di dubur sangat banyak sekali pembuluh2 darah kapiler yang sangat halus. Itu akan mempercepat proses absorbsi / penetrasi obat ke dalam tubuh.

« Last Edit: 04 October 2009, 07:00:04 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Dv_Kirana

  • Samaneri
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 2
Re: Kejang demam, please share
« Reply #3 on: 04 October 2009, 09:44:38 PM »
 _/\_

salam sejahtera selalu utk mod yg baik,

bolehkah saya ikutan dlm thread ini? mohon maaf sebelumnya jika ada kata yg kurang berkenan, mengapa dlm daftar penyakit yang berbahaya untuk demam hingga kejang tidak termasuk Hydrocepallus dan radang otak? mohon info nya, karena setahu saya apabila anak terlahir membawa kelainan bawaan lahir ini maka anak amat rentan dg demam dan kejang.

sebelum dan sesudahnya diucapkan terima kasih.

mettacittena,


Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Kejang demam, please share
« Reply #4 on: 04 October 2009, 10:11:49 PM »
forte yang baik, bagaimana kita bisa tahu tanda2 sebelum kejang? apakah ambang batas tingginya suhu tubuh tiap anak berbeda? soalnya anakku yang kedua mengalami kejang pada suhu 38, sedangkan anakku yang lain masih bertahan dalam suhu 40 derajat...
sekadar curhat, anakku yang kedua mengalami kejang untuk kedua kalinya baru2 ini. kejadiannya pagi di saat masih tidur..
persediaan stesolid dan diazepam sudah dibuang karena expired...sedangkan karena kelengahanku, tak lagi menyetok diazepam dan stesolid dan juga tak memberinya luminal...
apakah kejang berbahaya bagi perkembangan otak anak? apakah perlu melakukan pemeriksaa EEG? apakah risiko kejang bisa hilang di saat usianya makin besar?
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kejang demam, please share
« Reply #5 on: 05 October 2009, 06:21:48 AM »
 [at]  samaneri

itu cuplikan tugas seh sebenarnya :P jadi waktu itu presentasinya juga mengenai penyakit2 yang sering ditemui dan sering diderita oleh anak2. Makanya list hidrocephalus dan radang otak tidak dimasukkan. Kalau hidrocephalus pada dasarnya sudah ada kelainan kelebihan cairan, jadi tanpa demam pun, cairan yang ada akan menekan sistem saraf yang ada di sana sehinga dapat menyebabkan kerusakan. Sedangkan radang otak itu lebih disebabkan karena infeksi. Pengobatannya berbeda, tidak cukup hanya menggunakan paracetamol, tapi juga menggunakan antimikroba yang sesuai dengan jenis mikrobanya. Antimikroba yang digunakan juga harus poten, bisa menembus BBB (Blood Brain Barrier) untuk menjangkau otak.

 [at]  ce yuri chan
idealnya karena individu itu berbeda2 ketahanan tubuhnya, maka demam itu akan berbeda2 pula tingkat ketinggian suhunya karena pada dasarnya demam itu adalah proses mekanisme membunuh bakteri secara alami oleh tubuh dengan menaikkan suhu. Akan tetapi itu juga merusak sel2 tubuh itu sendiri. Jadi idealnya jika ada demam walau tinggi / rendah, harus langsung diupayakan untuk turun dengan farmakologis atau pun non farmakologis.

Sekedar tips, jika anak demam, ada baiknya ditemani tidur. Ada gunanya ditemani tidur.
1. Berguna untuk mengontrol anak apakah demamnya menurun / tidak
2. Memberi rasa nyaman pada anak, karena dijagain..

Kejang yang berbahaya bagi perkembangan otak anak jika telah bersifat merusak. Saya bisa menggaransi ketikan ini.. karena saya juga mengalaminya, makanya saya masih mengalami speech disorder sampai saat ini akibat pernah demam tinggi pada saat kecil, dan orang tua kurang mengetahui pengetahuan medis mengenai ini. Dan ketika kemarin saya menjalani tes pemeriksaan MRI, keliatan di bagian otak tengah ada yang putih2 menandakan bahwa sudah terjadi lesi (ada kerusakan dan kematian pada sel otak di area sana)

Untuk pemeriksaan EEG, dll. saya rasa bawakan ke dokter dulu. Biar dokter yang mendiagnosa, apakah perlu / tidak.
Karena sudah terjadi kejang, jangan merasa bersalah lagi namun lebih fokus ke pengobatan tahap selanjutnya. Itu yang lebih penting :)

Sebagai bahan mengingatkan, anak adalah makhluk yang paling rentan. Dan juga mengapa saya sering mencereweti para ortu yang pernah saya kenal kalau anak demam masih belum diapa2in. Karena saya sudah mengalami.  Terlepas dari hukum karma ya.. :P Akibat demam kejang yang saya alami di waktu kecil. Saya harus menanggung malu, diledek, dihina dalam lingkungan sosial saya karena mengalami speech disorder. Itu pun sudah sangat menyakitkan..

Yang saya alami masih belum seberapa, masih untung hanya speech disorder. Namun ada yang mengalami kelumpuhan, gangguan fokus penglihatan (saya pernah temui ini juga di teman, di mana anaknya setelah step bola matanya gak bisa fokus, muter2 terus ke mana2 :( ), dll. Intinya jangan sampai karena demam dan kejang terus merusak masa depan anak. itu sangat disayangkan..

Untuk resiko kejang apakah hilang saat besar, itu saya juga kurang tahu, yang pasti saat ini resiko saya belum hilang. Namun lebih baik dari sebelum2nya. Karena di kala kecil, saya membutuhkan waktu 5 menit lebih untuk berbicara sepotong kalimat. Dan sangat sulit berbicara untuk awal pengucapan, apalagi ditambahi awal pengucapan itu memiliki huruf yang tidak manusiawi menurut gw :)) seperti st (stiker) contohnya. itu sangaaaaaaaaaat susah :)) , tapi lama2 seh seiiring dengan bertambah umur, bisa menerima diri. lebih PD, lama2 juga menjadi lebih baik.. cuma masih muncul kalau lagi cemas..

Intinya kalau sudah kena.. ya mau diapain lagi.. yang perlu adalah latihan. Saya sewaktu kuliah aja cerewet lho.. sulit bicara seh sulit.. tapi dosen kan dah dibayar.. jadi idealnya kalau gw ngomong juga didengerin :P mumpung bisa latihan ngomong..





« Last Edit: 05 October 2009, 06:28:20 AM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: Kejang demam, please share
« Reply #6 on: 05 October 2009, 07:21:33 AM »
Forte, thanks for sharing...
Yah, hal ini sudah terjadi. Nothing to do...saya percaya, kejang yang terjadi bukanlah merupakan kesalahan di pihak orang tua. Ortu pasti sudah memberikan yang terbaik untuk anak..
Dalam kasus kejang demam, pemberian obat penurun panas apakah sebaiknya diberikan secara kontinu setiap 4 jam (terlepas dari tulisan peringatan di tiap kemasan: Perhatian, jangan digunakan lebih dari 4 kali dalam 24 jam?)
Tapi sharing forte memberikan suatu pertanyaan lagi. Jika benar risiko kejang tidak hilang sampai usia dewasa, bagaimana cara forte menyikapi ini? Kalau tak salah dikau tinggal sendiri dan jauh dari keluarga. Pernahkah mengalaminya lagi di usia dewasa?
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Kejang demam, please share
« Reply #7 on: 05 October 2009, 08:40:25 AM »
sebaiknya tetap memperhatikan aturan pakai.. karena bagaimana pun juga paracetamol memiliki efek hepatotoksik (keracunan pada hati), jadi penggunaannya harus hati2. Namun untuk itu bukan berarti ortu pasrah. Kan masih ada terapi non farmakologis, yaitu dengan menggunakan kompres.

Demam kan biasanya kenaikan suhu tubuh pada bagian atas tubuh, namun bagian bawah tubuh akan dingin. Makanya pada kasus demam, anak2 hendaknya dipakaikan kaos kaki agar suhu tubuh di bawah akan hangat, dan u/ bagian tubuh atas dikompres dengan es terutama di bagian lipatan ketiak. Dengan adanya upaya penetralan suhu maka suhu akan kembali seimbang..

Mungkin ada kesalahpahaman, maksud saya resiko kejang itu adalah efek samping yang dihasilkan akibat kejang demam, yaitu kerusakan2, bukan kejang2 terus menerus. Kalau kejang2 terus menerus itu perlu diperiksa apakah menderita epilepsi / bukan.. dan bukan termasuk dalam kejang demam.
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

 

anything