sori g lagi sibuk kerjaan... jadi keteteran nih audiobooknya...
Sbetulnya, g masih bingung tujuan dari bikin sample ini. Utk menarik kalian jadi tim kah? Utk menarik orang2 supaya mau bantu kah? atau apa? Gak mungkin kan kalian gak tau audiobook itu spt apa?
Selain itu g jg masih bingung, mau bikin cerita jataka atau apa. Kalau memang kita mau fokus cerita jataka, berarti samplenya juga harus beberapa orang yang isi suara. Sedangkan saat ini kan orangnya belum terkumpul.
Tapi kalau kita bikinnya bukan cerita jataka, cukup satu atau dua orang aja. Jadi gimana?? kalau mau fokusnya cerita jataka, g belom bisa bikin sample-nya krn kurang orang utk membuat percakapan.
Setelah g pikir2 kembali, sample gak penting2 amat... Kita bangun dulu fondasinya, tujuannya, visinya (ciee...
) Jadi lebih baik sekarang, kita diskusikan dulu aja satu-satu ya
Hal pertama: jadi bagusnya gimana...
Mana yang lebih bermanfaat, audiobook cerita jataka, atau dhamma sehari-hari (ringan2), atau dhamma dari tipitaka (yang notabene malas dibaca orang karena panjangnya)?