//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Binatang mikroskopik  (Read 7635 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tommy Fong

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Binatang mikroskopik
« Reply #15 on: 26 April 2010, 08:48:27 AM »
btw ini thread yang menarik.. kenapa saya katakan menarik..
IMO.. binatang mikroskopik bukan merupakan makhluk hidup dari segi buddhisme, karena binatang makroskopik ini tidak memiliki kesadaran.. (CMIIW), jadi IMO juga, binatang ini tidak termasuk dalam roda tumimbal lahir (CMIIW)


Lantas kira-kira binatang sekecil apa yang mempunyai kesadaran?
Apakah Budha Gautama pernah menyinggung binatang mikroskopik atau binatang-2 kecil yang punya kesadaran?

Offline Tommy Fong

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Binatang mikroskopik
« Reply #16 on: 26 April 2010, 09:23:33 AM »
Terima kasih atas penjelasan Mr. Pao tapi saya masih ingin bertanya
1. Dimanakah saya bisa menemukan tulisan tentang 5 syarat sebuah makluk mempunyai jiwa.
2. Apakah hantu yang tidak mempunyai rupa (tidak kasak mata) mempunyai jiwa.
 

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Binatang mikroskopik
« Reply #17 on: 26 April 2010, 09:34:09 AM »
sebelum dijawab.. pengertian jiwa di sini sebagai apa ? soalnya Buddhisme sama sekali tidak menganut paham jiwa / atta, maka dikenal konsep anatta..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Binatang mikroskopik
« Reply #18 on: 26 April 2010, 10:32:31 AM »
Terima kasih atas penjelasan Mr. Pao tapi saya masih ingin bertanya
1. Dimanakah saya bisa menemukan tulisan tentang 5 syarat sebuah makluk mempunyai jiwa.
2. Apakah hantu yang tidak mempunyai rupa (tidak kasak mata) mempunyai jiwa.
 
1. Di pokok pokok dasar abhidhamma.
2. hantu mempunyai rupa juga, hanya halus jasmaninya, jadi dinamai makhluk halus.
    karena dia memiliki jasmani maka dia menderita di alam setan.

 [at] all
penggunaan jiwa=bahasa preman yang mudah dimengerti oleh masyarakat..   ;D
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Binatang mikroskopik
« Reply #19 on: 26 April 2010, 01:35:36 PM »

Para pertapa Jainisme berusaha mempraktikkan demikian. Mereka menutup mulutnya karena takut membunuh makhluk2 di udara jika masuk di mulutnya, dan membawa sapu untuk membersihkan jalan yang ditapaki karena takut ada binatang yang terbunuh ketika berjalan.

Sedikit OOT...

Sam, saya sering membaca referensi yang menyatakan bahwa "Buddha Gotama pernah menyatakan kepada para bhikkhu bahwa di dalam satu cawan air, terdapat banyak sekali makhluk hidup yang tak kasat mata". Anda mungkin pernah membaca referensi seperti ini juga. Apakah memang ada pernyataan seperti itu di Tipitaka? Di bagian mana?

 Saya malah baru mendengar referensi demikian. Namun ada kisah mengenai seorang bhikkhuyang tidak diperbolehkan minum air yang ada binatangnya. Kisah ini ada dalam peraturan pacittiya ke 62. Dikatakan bahwa kelompok enam bhikkhu (chabbagiya) meminum air yang ada binatangnya. Oleh karena itu, Sang Buddha menetapkan peraturan demikian. Peraturan ini juga  menyebabkan bahwa seorang bhikkhu harus minum air mentah setelah disaring terlebih dahulu. Namun demikian, di kisah ini tidak dijelaskan mengenai binatang2 kecil yang tidak kasat mata hidup di dalam air.

Akan tetapi, dalam kitab komentar Karanīyamettasutta, makhluk2 binatang yang tidak kasat mata telah dikutip di sana. Dalam Karanīyamettasutta, makhluk2 telah dibagi sesuai dengan ukuran yakni dīgha (panjang), mahanta (besar), majjhima (middle size / sedang), rassakā (pendek), aṇukā (kecil / atom), dan thūlā (gemuk). Dalam mengomentari makhluk2 yang berukuran kecil (aṇukā), kitab komentar untuk sutta ini mengatakan, "Aṇukāti  maṃsacakkhussa  agocarā  dibbacakkhuvisayā  udakādīsu nibbattā sukhumattabhāvā sattā - anukā adalah makhluk-makhluk yang berukuran sangat kecil (halus) yang terlahir di air, dan lain-lain, tidak dapat dilihat oleh mata daging dan hanya dijangkau oleh mata dewa (dibbacakkhuvisayā / in the domain of divine eye)". Ini membuktikan bahwa ada makhluk2 binatang yang tidak kasat oleh mata biasa, namun telah dilihat oleh mereka yang memiliki Dibbacakku / mata dewa.