//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ada yang tahu mengapa?  (Read 23282 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Balhamoth

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 128
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • semoga semua makhluk hidup bahagia
ada yang tahu mengapa?
« on: 15 June 2008, 01:00:05 PM »
saya baru baca majalah permata dhamma yang tadi ada di vihara, trus sampe pada kolom iteraksi. ada pertanyaan menarik dari seorang umat pada acara Sebulan Pendalaman Dhamma... inti pertanyyaannya Sang Buddha mampu mengajarkan dhamma kepada para dewa di Surga Tavatimsa, namun kenapa Beliau tidak mengajarkan dhamma kepada orang-orang di luar daerah India, misalnya tiongok, dll.

membaca pertanyaan ini saya sendiri jadi penasaran kenapa, ada pendapat dari rekan-rekan SC skalian?

trims _/\_ _/\_ _/\_
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #1 on: 15 June 2008, 01:12:18 PM »
Bukannya sudah dikirimkan para Bhikkhu yang sudah arahat ke berbagai daerah untuk menyebarkan Dhamma?Mereka juga bisa menabishkan seseorang menjadi Bhikkhu setelah mendapat izin dr Bhagava...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #2 on: 15 June 2008, 02:44:44 PM »
Tanya kenapa??

Kenapa Yesus cuma mengajar di israel?
Kenapa Nabi Muhammad cuma mengajar di Arab?
KEnapa Buddha cuma mengajar di India?
KEnapa saya lahir di makassar dan terdampar di irian jaya? :P

^:)^

Trus masalahnya dimana?

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #3 on: 15 June 2008, 03:10:50 PM »
Tau sistem MLM ga bro?
Kita ambil salah satu contoh MLM yang berkembang pesat sekarang yah...
Tians berasal dari Tiongkok, apakah pernah ada berita Pendiri Tians datang k Indo ato negara2 lain di seluruh dunia untuk menjelaskan mengenai sistem Tians?

Selain itu, ini sih menurut logika aye, pada zaman dulu informasi dan transportasi kaga kayak sekarang.Kalau tiba2 Gotama muncul di Tiongkok dan dan menjelaskan Dhamma, apakah bukan disangka orang gila? Lagipula, mo jalan dari India k Tiongkok bisa habisin waktu berapa tahun? Trus kenapa Gotama bisa membabarkan Dhamma k negri dewa?Karena, kalo gw kaga salah baca, sewaktu Gotama sedang membabarkan Dhamma pun dewa2 sudah banyak yang datang..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #4 on: 15 June 2008, 03:17:46 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #5 on: 15 June 2008, 03:34:02 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

Wkwkwkw... bener nih... ga kepikiran saya.. :P
Setuju banget ama penjelasan yg satu ini.. ;D

^:)^

Offline Balhamoth

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 128
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • semoga semua makhluk hidup bahagia
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #6 on: 15 June 2008, 03:36:59 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

haha pake bahasa inggris kale...

Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #7 on: 15 June 2008, 03:39:33 PM »
Khan om jes sama om m belajar agama Buddha tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #8 on: 15 June 2008, 03:53:47 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

haha pake bahasa inggris kale...

bahasa Inggris jadi bahasa internasional kan sejak Inggris doyan menjajah banyak daerah...
tapi itu tahun berapa? terus zaman Buddha hidup itu tahun berapa? ^-^

sekarang aja masih banyak daerah yg belum tersentuh bahasa Inggris kok.. ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #9 on: 15 June 2008, 06:49:33 PM »
menurutku dhamma yg diajarkan Buddha sangatlah dalam & hanya dapat dimengerti oleh para bijaksana, yg hanya sedikit debu menutup matanya.

jadi setelah pencerahan, Sang Buddha mengajar dhamma terutama utk orang2x yg berpeluang mencapai pencerahan. dan entah kebetulan atau bukan, Boddhisatta Siddhattha terlahir di tempat yg tingkat spiritualnya pada waktu itu mencapai zaman keemasan. Banyak yg meninggalkan kehidupan duniawi & menjadi pertapa :) bahkan kasta Brahmana (terlepas dari sekedar status ataupun memiliki kebijaksanaan yg sebenarnya). dianggap memiliki kedudukan paling tinggi (membanggakan).

walau Sang Buddha hanya tertarik pada hal pencerahan, tetapi Sang Buddha (yg pasti Buddha Gotama) ini tidak memiliki kemelekatan 'harus mencerahkan semua mahkluk'. jadi di usianya yg sudah lanjut itu, beliau mengajarkan ketidak-kekalan (anicca) pada semua muridnya.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #10 on: 15 June 2008, 07:42:51 PM »
jauh... sang buddha jalan kaki ;D

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #11 on: 15 June 2008, 09:15:18 PM »
^ terbang ke surga aja bisa... ;D

Kalo dia harus keliling bumi sendiri buat nyebarin Dhamma, berapa ratus taon yang dia butuhin?

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #12 on: 15 June 2008, 09:17:19 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

Gawat...Jadi yang MAHA SEMPURNA YANG TELAH SADAR SECARA SEMPURNA...
Cuma bisa bahasa pali doang?Kasihan dong rakyat lain yang sembah deva2 pakai bahasa yang gado2...Deva2nya pada kagak ngerti...=))=))=))=))=))=))

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #13 on: 15 June 2008, 09:21:28 PM »
Bukannya sudah dikirimkan para Bhikkhu yang sudah arahat ke berbagai daerah untuk menyebarkan Dhamma?Mereka juga bisa menabishkan seseorang menjadi Bhikkhu setelah mendapat izin dr Bhagava...

Salam,
Riky

Pendapat g juga gitu...

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #14 on: 15 June 2008, 11:50:41 PM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

Gawat...Jadi yang MAHA SEMPURNA YANG TELAH SADAR SECARA SEMPURNA...
Cuma bisa bahasa pali doang?Kasihan dong rakyat lain yang sembah deva2 pakai bahasa yang gado2...Deva2nya pada kagak ngerti...=))=))=))=))=))=))

Salam,
Riky

Siapa suruh sembah deva2... :whistle:

Jadi, menurut ente cemana? ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #15 on: 16 June 2008, 12:05:15 AM »
Itu karena...

Coba dipikir dulu yah kalo misalnya Buddha mengajar di Cina, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, mau pake bahasa apa? ;D

dalam Vajrayana..sang Buddha Gotama bisa semua bahasa..

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #16 on: 16 June 2008, 12:06:55 AM »
menurutku dhamma yg diajarkan Buddha sangatlah dalam & hanya dapat dimengerti oleh para bijaksana, yg hanya sedikit debu menutup matanya.

jadi setelah pencerahan, Sang Buddha mengajar dhamma terutama utk orang2x yg berpeluang mencapai pencerahan. dan entah kebetulan atau bukan, Boddhisatta Siddhattha terlahir di tempat yg tingkat spiritualnya pada waktu itu mencapai zaman keemasan. Banyak yg meninggalkan kehidupan duniawi & menjadi pertapa :) bahkan kasta Brahmana (terlepas dari sekedar status ataupun memiliki kebijaksanaan yg sebenarnya). dianggap memiliki kedudukan paling tinggi (membanggakan).

walau Sang Buddha hanya tertarik pada hal pencerahan, tetapi Sang Buddha (yg pasti Buddha Gotama) ini tidak memiliki kemelekatan 'harus mencerahkan semua mahkluk'. jadi di usianya yg sudah lanjut itu, beliau mengajarkan ketidak-kekalan (anicca) pada semua muridnya.

this answer more...real!..

gw jg merasa sang Buddha itu gk ada KEMELEKATAN untuk mencerahkan semua makhluk..

tapi teori ini bertentangan dengan Mahayana loh..

makane mereka MEMBUAT teori badan2 alus sang Buddha bla bla bla...(karena katane misi sang Buddha belum berhenti)

;D
« Last Edit: 16 June 2008, 12:09:06 AM by El Sol »

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #17 on: 16 June 2008, 01:51:43 AM »
Kayanya pertanyaan ini standar n berlaku buat semua guru agama laen juga sperti Yesus n Muhammad. Mereka sama2 cuma ngajar di daerah asal mereka doank... Beda hal dengan tuhan yang konon universal,  penguasa seluruh dunia, tapi munculnya di satu tempat doank... ini baru aneh..

Mungkin lebi cocok pertanyaannya napa Buddha cuma muncul di India? (ada salah satu topik uda pernah bahas inis seh, tapi lupa dimana)

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #18 on: 16 June 2008, 11:51:13 AM »
Quote
Gawat...Jadi yang MAHA SEMPURNA YANG TELAH SADAR SECARA SEMPURNA...
Cuma bisa bahasa pali doang?Kasihan dong rakyat lain yang sembah deva2 pakai bahasa yang gado2...Deva2nya pada kagak ngerti...LOLLOLLOLLOLLOLLOL

Salam,
Riky

Ciri -ciri orang yg menganggap Sang Buddha Sebagai super Hero yg serba bisa..
 =)) =)) =)) =)) =))

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #19 on: 16 June 2008, 04:56:38 PM »
Bukannya sudah dikirimkan para Bhikkhu yang sudah arahat ke berbagai daerah untuk menyebarkan Dhamma?Mereka juga bisa menabishkan seseorang menjadi Bhikkhu setelah mendapat izin dr Bhagava...

Salam,
Riky

Pendapat g juga gitu...

pendapat w juga begitu...n mungkin karena tidak ada hubungan kamma kali yah??? ;D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #20 on: 16 June 2008, 05:23:10 PM »
Orang India aja ga habis di ajarin,masih perlu keliling dunia, cukup Tavatimsa ama India aja, toh Yunani kena kok buktinya Brahmana Sona
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #21 on: 16 June 2008, 05:33:54 PM »
saya baru baca majalah permata dhamma yang tadi ada di vihara, trus sampe pada kolom iteraksi. ada pertanyaan menarik dari seorang umat pada acara Sebulan Pendalaman Dhamma... inti pertanyyaannya Sang Buddha mampu mengajarkan dhamma kepada para dewa di Surga Tavatimsa, namun kenapa Beliau tidak mengajarkan dhamma kepada orang-orang di luar daerah India, misalnya tiongok, dll.
apakah mungkin jawabannya sederhana saja:
perjalanan ke tavatimsa itu hanyalah mitos dan penambahan belakangan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #22 on: 16 June 2008, 05:53:55 PM »
^ yup, itu juga sangat mungkin ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #23 on: 16 June 2008, 06:00:44 PM »
SETUJUU
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Balhamoth

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 128
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • semoga semua makhluk hidup bahagia
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #24 on: 17 June 2008, 09:56:35 PM »
saya baru baca majalah permata dhamma yang tadi ada di vihara, trus sampe pada kolom iteraksi. ada pertanyaan menarik dari seorang umat pada acara Sebulan Pendalaman Dhamma... inti pertanyyaannya Sang Buddha mampu mengajarkan dhamma kepada para dewa di Surga Tavatimsa, namun kenapa Beliau tidak mengajarkan dhamma kepada orang-orang di luar daerah India, misalnya tiongok, dll.
apakah mungkin jawabannya sederhana saja:
perjalanan ke tavatimsa itu hanyalah mitos dan penambahan belakangan...


hmm kyk nya gue setuju n inti permasalahannya semua ini dapat dilihat sebagai keterbatasan seorang manusia..
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #25 on: 17 June 2008, 10:34:31 PM »

apakah mungkin jawabannya sederhana saja:
perjalanan ke tavatimsa itu hanyalah mitos dan penambahan belakangan...


merujuk pada buku RAPB, bahwa perjalanan ke tavatimsa adalah kebiasaan semua Buddha untuk membabarkan Abhidhamma kepada para dewa dan brahma khususnya ditujukan kepada ibunda Sang Buddha. jadi sebenarnya kisah ini bisa dipercaya kebenarannya, walaupun mustahil untuk membuktikannya.
Dan dari sumber yang sama ada diceritakan bahwa Sang Buddha membabarkan Dhamma hingga ke luar India, yaitu ke Sri Lanka. tercatat ada 3 kali kunjungan Sang Buddha ke Sri Lanka. mungkin agak melelahkan jika harus pergi lebih jauh dari Sri Lanka.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #26 on: 18 June 2008, 09:43:06 AM »
Quote
apakah mungkin jawabannya sederhana saja:
perjalanan ke tavatimsa itu hanyalah mitos dan penambahan belakangan...

Ditilik dari berkah utama, bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Ada beberapa jenis bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Salah satunya adalah lahir di Jambudvipa (India), pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.
Konon yang bisa tercerahkan pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha, akan lahir di Jambudvipa ini. Hal ini masuk akal. Ketiga aliran besar sepakat bahwa ada keteraturan-keteraturan (dhammata) yang muncul pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.

Sebenarnya, penafsiran bahwa hal-hal adikodrati adalah tambahan belakangan bukanlah suatu upaya yang baik. Yang baik adalah dengan melihat sendiri sebagaimana adanya, tidak menentukan terlebih dahulu suatu hal, apakah hal itu bohong atau tidak hanya karena hal itu tidak masuk akal.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #27 on: 18 June 2008, 02:42:00 PM »
Sebenarnya, penafsiran bahwa hal-hal adikodrati adalah tambahan belakangan bukanlah suatu upaya yang baik. Yang baik adalah dengan melihat sendiri sebagaimana adanya, tidak menentukan terlebih dahulu suatu hal, apakah hal itu bohong atau tidak hanya karena hal itu tidak masuk akal.
bang karuna, saya setuju dengan kalimat terakhir anda...

btw, perjalanan ke tavatimsa hanyalah mitos merupakan sebuah kesimpulan, bukan penafsiran...
bagi yg mempercayainya dan senang berspekulasi silakan saja meneruskan "kemungkinan2" yg berbau super natural, saya hanya menawarkan sebuah kesimpulan yg lebih sederhana. dan juga terserah anda untuk mengecapnya sebagai upaya yg kurang baik...

pertanyaan dari thread starter ini sendiri mengindikasikan adanya sesuatu yg kurang masuk akal. setiap cerita yg berbau supernatural akan selalu melahirkan pertanyaan2 yg supernatural pula...

:)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #28 on: 18 June 2008, 02:57:32 PM »
 _/\_ Menurut Pendapat Rina :

1.  India adalah negara yang sangat kental terhadap perbedaan kasta nya, konon sang buddha lah yang
     menghapuskan sistim kasta ini melalui ajarannya yakni semua makhluk berkesempatan mencapai
     pencerahan tanpa terkecuali.

2.  Ingat ga dengan Cerita : seorang saudagar kaya yang mengecat semua kota dengan warna hijau...
     hubungannya adalah... bila kita ingin mengubah Dunia maka ubahlah dulu diri sendiri baru ubah orang2
     dikampung kita, baru kemudian ubah negara kita, baru kemudian mengubah dunia. pergi ke negara lain
     sementara disekitar kita masih berantakan...apakah itu tindakan bijaksana??

3.  Sang Buddha bisa mengetahui pikiran kita bukan dari bahasa yang kita ucapkan, lagi pula SB kan maha
    sempurna so dia pasti bisa semua bahasa, dan dia tentunya sudah tau kalau di kehidupan mendatang
    pasti ada orang yang akan menerjemahkan Dhamma Yang beliau ajarkan dengan Kekuatan bathinnya.
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #29 on: 18 June 2008, 03:13:53 PM »
Ditilik dari berkah utama, bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Ada beberapa jenis bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Salah satunya adalah lahir di Jambudvipa (India), pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.
Konon yang bisa tercerahkan pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha, akan lahir di Jambudvipa ini. Hal ini masuk akal. Ketiga aliran besar sepakat bahwa ada keteraturan-keteraturan (dhammata) yang muncul pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.

Sebenarnya, penafsiran bahwa hal-hal adikodrati adalah tambahan belakangan bukanlah suatu upaya yang baik. Yang baik adalah dengan melihat sendiri sebagaimana adanya, tidak menentukan terlebih dahulu suatu hal, apakah hal itu bohong atau tidak hanya karena hal itu tidak masuk akal.

Saya meragukan bahwa Jambudvipa merujuk pada India. Terlalu sempit lingkupnya..

AFAIK, alam manusia itu terbagi menjadi 4. Yang di bawah ini cuma mengandalkan ingatan, mungkin tidak akurat. Nanti saya cari referensinya..
1. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 1.000 tahun.
2. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 500 tahun.
3. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 100 tahun.
4. alam manusia dengan batas kehidupan 10 tahun ~ tak berhingga.

Nah, Jambudvipa itu merujuk pada alam manusia yang ke-4. Kalau seorang Sammasambuddha hanya muncul di Jambudvipa memang masuk akal, karena kalau merujuk pada Tipitaka, katanya usia Sammasambuddha itu sangat bervariasi. Buddha Gotama parinibbana pada usia 80 tahun. Ada Sammasambuddha yang usianya sekitar 10.000 tahun. Dan konon katanya Buddha Maitreya yang berikutnya usianya sangat panjang... Di Jambudvipa tidak ada batas maksimal usia, yang ada hanya batas usia minimal (yaitu 10 tahun).

Kemudian, manusia2 yang ada di alam 1~3 itulah yang biasanya kita sebut sebagai alien. Wujud fisik mereka mirip dengan kita, tapi bentuk kepalanya beda.. Barangkali kayak yang di film Star Trek.. ^-^
« Last Edit: 18 June 2008, 03:21:08 PM by Lex Chan »
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #30 on: 18 June 2008, 04:40:53 PM »
Quote
btw, perjalanan ke tavatimsa hanyalah mitos merupakan sebuah kesimpulan, bukan penafsiran...
bagi yg mempercayainya dan senang berspekulasi silakan saja meneruskan "kemungkinan2" yg berbau super natural, saya hanya menawarkan sebuah kesimpulan yg lebih sederhana. dan juga terserah anda untuk mengecapnya sebagai upaya yg kurang baik...

pertanyaan dari thread starter ini sendiri mengindikasikan adanya sesuatu yg kurang masuk akal. setiap cerita yg berbau supernatural akan selalu melahirkan pertanyaan2 yg supernatural pula...

Maaf, kalau menyinggung ;D

Saya hanya prihatin dengan penafsiran modern yang lebih dilandasi pada logika dan materialisme, atau bahkan penafsiran sendiri.

Sebagai pengikut Theravada, saya lebih memilih asas praduga tidak bersalah, dalam arti Tipitaka benar, referensi Tipitaka benar, kitab komentar benar selama tidak bertentangan dengan Tipitaka, dan penafsiran belakangan ditimbang dengan tiga di atas. Bukan asas praduga bersalah seperti pak Hudoyo, yang mengatakan gila kalau mempercayai hal-hal adikodrati terjadi, atau murid-murid pasti ngantuk  ketika Sutta tertentu yang panjang dibabarkan. Walaupun sama-sama mempercayai padam sebagai akhir, tetapi pola pikir yang terbentuk berbeda sekali.

Kalau penafsiran sendiri, saya ragu apakah ini benar atau salah. Penafsiran modern cenderung berdasarkan pada logika dan materialisme, seperti Mettanando, yang mengatakan Buddha Parinibanna karena radang selaput perut, dan para Arahat mengadakan konsili pertama untuk menegakkan hegemoni pria dan menindas wanita. Semua kejadian adikodrati dikatakan sebagai perumpamaan belaka.
Atau penafsiran citta abadi seperti Ajahn Maha Boowa, atau nihilisme dalam arti kelahiran kembali hanya dalam konteks nama, bukan kelahiran kembali literal seperti Ajahn Buddhadasa.
Atau pendapat Abhidhamma hanya bualan belaka.

Pendapat ini bukan hanya saya pribadi, tetapi juga oleh para praktisi, yang berdasarkan Tipitaka (termasuk Abhidhamma), dan kitab komentar.
Memang yang disebut di atas sama-sama praktisi, dan kebenaran hanya bisa dialami, bukan teori, tetapi saya lebih memilih mengikuti praktisi yang berdasarkan Tipitaka dan kitab komentar.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #31 on: 18 June 2008, 05:47:03 PM »
asas praduga tak bersalah = percaya bahwa benar kecuali ditemukan bukti bahwa salah?

asas praduga bersalah = percaya bahwa salah kecuali ditemukan bukti bahwa benar?
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #32 on: 18 June 2008, 11:47:45 PM »
Sebagai pengikut Theravada, saya lebih memilih asas praduga tidak bersalah, dalam arti Tipitaka benar, referensi Tipitaka benar, kitab komentar benar selama tidak bertentangan dengan Tipitaka, dan penafsiran belakangan ditimbang dengan tiga di atas.
kalo boleh saya simpulkan, yg anda maksudkan dengan "asas praduga tidak bersalah" di atas adalah sikap yg memilih untuk percaya kepada isi kitab2 di atas walaupun kebenarannya belum atau tidak terbuktikan dan nalar tidak boleh bertentangan dengan "kebenaran" yg terdapat dalam kitab2 tersebut...

kalo benar, berarti di sini lah perbedaan cara berpikir kita. silakan saja berpendapat demikian, namun saya tidak sependapat.
dan saya tidak pernah menghakimi sikap conservatism dan skolastik anda sebagai upaya yg jelek :)

seperti cara berpikir yg terdapat dalam kalama sutta dan jalan tengah, saya merasa segala sesuatu harus diragukan dulu, tidak langsung dianggap kebenaran dan juga tidak ditolak. segala yg ada di tipitaka dan kitab komentarnya tidak langsung disertifikasi sebagai kebenaran seperti yg anda sebutkan di atas.

demikian juga dengan cerita tavatimsa di atas, setelah dipikir2 dan memperhatikan pola2 cerita2 yg sejenis dan berkaitan, ada *kemungkinan* cerita2 tersebut adalah mitos dan penambahan belakang. lihat lagi baik2, saya *tidak* mengatakan bahwa cerita2 tersebut *pasti* bohong...

:)

Bukan asas praduga bersalah seperti pak Hudoyo, yang mengatakan gila kalau mempercayai hal-hal adikodrati terjadi, atau murid-murid pasti ngantuk  ketika Sutta tertentu yang panjang dibabarkan.
...
Arahat mengadakan konsili pertama untuk menegakkan hegemoni pria dan menindas wanita.
...
Atau pendapat Abhidhamma hanya bualan belaka.
well, dalam hal ini tampaknya anda me-misquote secara kurang akurat sumber2 di atas, tapi itu urusan anda dengan sumber2 tersebut :)


Pendapat ini bukan hanya saya pribadi, tetapi juga oleh para praktisi, yang berdasarkan Tipitaka (termasuk Abhidhamma), dan kitab komentar.
Memang yang disebut di atas sama-sama praktisi, dan kebenaran hanya bisa dialami, bukan teori, tetapi saya lebih memilih mengikuti praktisi yang berdasarkan Tipitaka dan kitab komentar.
saya mengerti maksud anda bang karuna...

namun saya punya keprihatinan yg berlawanan dengan keprihatinan anda. saya melihat berkembangnya sikap conservatism dan skolastik dalam pengajaran dan pembelajaran buddha dhamma, terutama -tapi tidak terbatas hanya- dalam lingkungan tradisi theravada. saya banyak melihat dan mengamati yg terjadi dalam agama2 lain (sebagai orang luar, kita bisa melihat lebih jernih tanpa subjectivitas) betapa kekuatan otoritas buku2 dan pemuka agama menghambat kebebasan berpikir dan kemajuan spiritual penganutnya. agama yg seharusnya dibuat untuk manusia berbalik menjadi manusia semata2 digunakan untuk kejayaan agama, sebuah label. saya melihat kecenderungan yg sama pada agama buddha sejalan dengan intensitas conservatism dan pengajaran agama secara skolastik. semakin terbelenggu pada kedua hal ini, semakin kuat pasungan yg ada pada pikiran penganutnya dan malah ada kecenderungan pada sikap2 intoleransi dan pemaksaan kehendak pada ajaran2 lain yg tidak sama...

saya sering merefleksikan pada diri saya, apa yg menyebabkan buddha dhamma di indonesia kurang bisa berkembang seperti halnya agama lain. jawaban yg muncul dari dalam adalah pengajaran agama buddha yg berbasiskan metode2 yg skolastik dan teoritis itu kering dan tidak bisa memberikan manfaat yg nyata pada kehidupan penganutnya. penganutnya sibuk membanggakan betapa masuk akalnya tumimbal lahir, betapa dalamnya "dhamma" tinggi yg mereka pelajari, betapa hebatnya guru mereka yg bolak balik tavatimsa, betapa bodohnya "pandangan sesat" kepercayaan lain namun sedikit sekali pelajaran secara skolastik tersebut memberikan manfaat pada kehidupan mereka.

berbeda dengan yg saya lihat pada saat buddha dhamma diajarkan dengan cara yg lebih alami, berbasiskan pemikiran, perenungan, praktek dan pengalaman sendiri. saya melihat mereka yg belajar buddha dhamma dengan cara ini bisa merasakan manfaatnya dengan waktu relatif singkat, tanpa perlu tahu yg namanya tavatimsa, paticca samuppada dan cetopariyonana....

sudah oot terlalu jauh. sampai di sini saja :)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #33 on: 19 June 2008, 10:11:46 AM »
Terakhir juga ;D

Quote
kalo boleh saya simpulkan, yg anda maksudkan dengan "asas praduga tidak bersalah" di atas adalah sikap yg memilih untuk percaya kepada isi kitab2 di atas walaupun kebenarannya belum atau tidak terbuktikan dan nalar tidak boleh bertentangan dengan "kebenaran" yg terdapat dalam kitab2 tersebut...

Kebenarannya belum terbukti -> keragu-raguan
Di sini prinsip kehati-hatian saya pegang. Karena keragu-raguan adalah penghalang, bagaimana orang bisa tercerahkan jika tidak percaya (saddha, bukan membabi buta) karma dan kelahiran kembali?
kelahiran kembali... alam dewa... mara... tidak masuk akal bagi sebagian orang karena belum dialami. tidak masuk nalar. saya hanya mengatakan nalar belum tentu benar sepenuhnya.
Masalahnya, adalah ada hal-hal yang tidak bisa dibuktikan sekarang, seperti Tavatimsa.
Benar atau salah tidak tahu, tetapi konon para bijaksana telah membawakan hal tersebut.

Quote
seperti cara berpikir yg terdapat dalam kalama sutta dan jalan tengah, saya merasa segala sesuatu harus diragukan dulu, tidak langsung dianggap kebenaran dan juga tidak ditolak. segala yg ada di tipitaka dan kitab komentarnya tidak langsung disertifikasi sebagai kebenaran seperti yg anda sebutkan di atas.

Demikian juga dengan tulisan Anda. Apakah anda pernah baca Kalama Sutta? Di Tipitaka bagian mana Sang Buddha menyatakan ajaranNya harus diragukan atau diterima? Tetapi Beliau mengatakan perkataan para Bijaksana digunakan sebagai pertimbangan dan masukkan. Mungkin ada baiknya anda baca dulu Kalama Sutta dan Tipitaka dengan baik.

Meskipun demikian, saya juga menelaah dan menjalani Tipitaka dan kitab komentar sesuai dengan prinsip dan semangat Kalama Sutta.

Quote
well, dalam hal ini tampaknya anda me-misquote secara kurang akurat sumber2 di atas, tapi itu urusan anda dengan sumber2 tersebut
Darimana saya miss-quote secara kurang akurat?
Tulisan Pak Hudoyo bisa anda cari di sini.
Tulisan Mettanando bisa anda cari di Internet : The First Council and Suppression of Bhikkhuni Order dan juga How Buddha Died
Ceramah Ajahn Maha Boowa bisa anda cari di Internet : Maha Boowa Eternal Citta, dan satu-satunya pembelaan yang masuk akal adalah : Ajahn kami adalah Arahat. Jika Sutta bertentangan dengan Ajahn kami, maka sekianlah nasib Sutta.
Buddhadasa juga bisa anda cari di Internet : Buddhadasa deny rebirth.

Saya juga tidak sembarangan percaya begitu saja, saya buktikan dulu, mana yang baik, benar, berguna, dipuji para bijaksana, membawa manfaat.

Quote
Saya melihat berkembangnya sikap conservatism dan skolastik dalam pengajaran dan pembelajaran buddha dhamma, terutama -tapi tidak terbatas hanya- dalam lingkungan tradisi theravada. saya banyak melihat dan mengamati yg terjadi dalam agama2 lain (sebagai orang luar, kita bisa melihat lebih jernih tanpa subjectivitas) betapa kekuatan otoritas buku2 dan pemuka agama menghambat kebebasan berpikir dan kemajuan spiritual penganutnya. agama yg seharusnya dibuat untuk manusia berbalik menjadi manusia semata2 digunakan untuk kejayaan agama, sebuah label. saya melihat kecenderungan yg sama pada agama buddha sejalan dengan intensitas conservatism dan pengajaran agama secara skolastik. semakin terbelenggu pada kedua hal ini, semakin kuat pasungan yg ada pada pikiran penganutnya dan malah ada kecenderungan pada sikap2 intoleransi dan pemaksaan kehendak pada ajaran2 lain yg tidak sama...

Sama dong. Tapi saya melihat juga mereka yang sangat energik dan terbuka, tanpa label dan tanpa batas, mereka yang mempraktekkan, melihat secara jernih, konservatifisme ini, dengan tujuan menegakkan kebenaran, demi kebahagiaan banyak makhluk.

Saya melihat bahaya yang mungkin terjadi. Karena tidak tahu, karena tidak sesuai nalar, lantas menyatakan sesuatu sebagai yang salah. Ada sebab maka ada akibat. Bukan kesombongan, ketidak-pedulian. Peace.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #34 on: 19 June 2008, 10:38:16 AM »
Sebagai pengikut Theravada, saya lebih memilih asas praduga tidak bersalah, dalam arti Tipitaka benar, referensi Tipitaka benar, kitab komentar benar selama tidak bertentangan dengan Tipitaka, dan penafsiran belakangan ditimbang dengan tiga di atas.

Saya tidak berminat ikut dalam diskusi ini, karena bagi saya kitab suci apa pun tidak relevan bagi pencerahan yang sejati.

Tapi saya cuma ingin mengomentari pernyataan di atas, yang kedengarannya buat saya sedikit lucu ... :)

'Asas praduga tidak bersalah', kalau mau diterapkan juga di sini, seharusnya diterapkan terhadap semua kitab suci, bukan hanya terhadap kitab Tipitaka Pali saja karena saya Theravada. ... Jadi, kalau mau adil terhadap semua orang, saya harus menerapkan asas praduga tidak bersalah juga kepada kitab-kitab Prajnaparamita Sutra, kitab Amitabha Sutra, Alkitab Keristen, Al-Quran Islam, dst. ... :)

Jadi, agak aneh dan sedikit lucu kedengarannya kalau saya mengatakan, saya menerapkan asas praduga tidak bersalah terhadap kitab Tipitaka Pali, tetapi terhadap kitab-kitab suci yang lain saya menerapkan asas praduga bersalah, sampai terbukti sebaliknya. ...:))

Lebih baik katakan saja terus terang: "Karena saya Theravada, saya percaya/beriman bahwa Tipitaka Pali itu asli berasal dari Sang Buddha (tanpa perlu dipertimbangkan lagi keontentikannya)" -- Itu persis sama dengan seorang Keristen yang mengatakan: "Karena saya Keristen, saya percaya/beriman bahwa Alkitab itu Firman Allah."

Jadi, dalam hal ini, saya dan pengikut agama-agama lain persis sama, sama-sama percaya/beriman kepada kitab masing-masing. ... Sama-sama terhormat. ... :)


Quote
Di Tipitaka bagian mana Sang Buddha menyatakan ajaranNya harus diragukan atau diterima?
"Jangan percaya begitu saja berdasarkan pikiran: 'Petapa ini guruku'."

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 19 June 2008, 10:45:32 AM by hudoyo »

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #35 on: 19 June 2008, 10:54:19 AM »
Ada masanya saya dibaptis, menjalani Islam, materialis, filsafatis, dan lain lain.
Jujur, paling tidak inilah yang terbaik yang saya alami.

Silahkan teruskan teori vs prakteknya.

Saya mau kabur dulu ke hutan selama musim hujan.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #36 on: 19 June 2008, 10:58:17 AM »
Sebagai pengikut Theravada, saya lebih memilih asas praduga tidak bersalah, dalam arti Tipitaka benar, referensi Tipitaka benar, kitab komentar benar selama tidak bertentangan dengan Tipitaka, dan penafsiran belakangan ditimbang dengan tiga di atas.

Saya tidak berminat ikut dalam diskusi ini, karena bagi saya kitab suci apa pun tidak relevan bagi pencerahan yang sejati.

Salam,
hudoyo

knapa pencerahan sejati tidak relevan dengan kitab suci yang dipelajari pak?
misalnya orang mempelajari kitab yang mengajarkan untuk mencapai "pencerahan" dengan berperang... atau malah tidak mempelajari kitab apapun sehingga berpolapikir ala mayoritas, beranggapan bahwa hidup ini cuma sekali, ada tuhan yg mengatur takdir, dll... bukankah hal-hal seperti ini butuh pengetahuan dari kitab suci?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #37 on: 19 June 2008, 11:37:52 AM »
Mau bagaimanapun kitab suci katakan semua balik lagi kepada diri sendiri yang mengalaminya dan bisa membuktikannya bukan yang lain.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #38 on: 19 June 2008, 11:39:22 AM »
knapa pencerahan sejati tidak relevan dengan kitab suci yang dipelajari pak?
misalnya orang mempelajari kitab yang mengajarkan untuk mencapai "pencerahan" dengan berperang... atau malah tidak mempelajari kitab apapun sehingga berpolapikir ala mayoritas, beranggapan bahwa hidup ini cuma sekali, ada tuhan yg mengatur takdir, dll... bukankah hal-hal seperti ini butuh pengetahuan dari kitab suci?

Rekan Hok Ben,

Jawabannya sederhana sekali, berasal dari pengalaman: ... seorang Islam, seorang Keristen, seorang Buddhis dst bisa melakukan MMD dan tercerahkan tanpa perlu berpegang pada kitab masing-masing. ... :) ... Mereka mencapai khanika-samadhi, yang menurut teori vipassana adalah pintu menuju magga-phala. ... :)

Sebaliknya, justru mereka yang tidak bisa melepaskan kelekatan kepada kitab suci yang dianutnya--tidak peduli namanya Tipitaka Pali--di dalam meditasi ... tidak akan pernah tercerahkan. ... :)

Mengenai hal-hal yang Anda tampilkan itu, semua itu adanya di pikiran. ... Persis sama dengan doktrin-doktrin Buddha-Dhamma seperti, cattari ariya saccani, ariya atthangika-magga, satipatthana, tilakkhana, paticca-samuppada, dsb dsb ... semua itu letaknya di pikiran. ... Jangan dibawa-bawa ke dalam meditasi kalau mau tercerahkan. ... :)

Semua itu cuma bermanfaat untuk menjadi seorang Buddhis Theravada yang terhormat di masyarakat ... karena punya pengetahuan kitab suci banyak. ... :)) ... tapi tidak bisa membawa Anda ke nibbana. ... :)

Kalau pikiran ini disadari ... dan berhenti ... maka semua yang buruk maupun yang baik pun runtuh ... Itulah nibbana. :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 19 June 2008, 12:21:58 PM by hudoyo »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #39 on: 19 June 2008, 12:52:36 PM »
bagaimana dengan karma seseorang pak? apakah itu berpengaruh pada proses menyadari pikiran dan berhentinya pikiran itu?

ataukah penghentian pikiran itu benar2 sesuatu yang dapat dilakukan siapapun , terlepas dari agamanya, karma2 lampaunya dll?

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #40 on: 19 June 2008, 12:56:51 PM »
Quote
Kalau pikiran ini disadari ... dan berhenti ... maka semua yang buruk maupun yang baik pun runtuh ... Itulah nibbana.

berarti pada saat ini hanya ada kosong ya pak???
aku pernah mengalamin sampai pada titik aku merasa nibbana itu tidak ada...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #41 on: 19 June 2008, 02:39:05 PM »
 [at] EVO : hati2 dengan "kosong" itu sis.... bukannya mengalami kosong, melainkan memahami kosong.... mirip tapi sangat berbeda jauh

banyak yang terjebak karena tidak adanya bimbingan dan pengarahan....  sudah ada beberapa yang terkena sehingga mereka "berilusi" seperti berbicara dengan dewa, mencapai nibbana, mencapai tingkat kesucian tertentu, sampai berujung pada rusaknya syaraf serta harus menjalani perawatan di rumah sakit

contoh lainnya seperti menjalankan abhidhamma dalam hidup sehari-hari dan Cuek. Pada mereka yang menjalankan abhidhamma, gejolak batin sudah lebih teratur, sehingga terlihat seperti orang cuek.
Sementara pada batin orang Cuek, biasanya timbul dosa mula citta atau penolakan, dimana dia tidak mau tahu urusan di luar dirinya

Untuk bimbingan vipassana, sebaiknya konsultasi dengan ahlinya seperti bhante Titha di Bali...... beliau adalah orang yang mahir dalam bervipassana

semoga bisa dimengerti yah........
« Last Edit: 19 June 2008, 02:51:15 PM by markosprawira »

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #42 on: 19 June 2008, 03:39:41 PM »

 [at] bro markos.. gimana untuk tahu bahwa kita benar2 kosong atau hanya memahami kosong?



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #43 on: 19 June 2008, 04:15:04 PM »
kalau kita "kosong", jelas itu hanya ada dalam diri kita..... ada "rasa" kosong.......

kalau paham kosong, lebih melihat ke fenomena2 yang ada di dalam dan diluar kita, singkatnya jadi paham tentang anatta.....

saya contohkan pada saat mengalami kemacetan, bnyk org marah dan memaki.

Bagi yang memahami kemacetan sebagai suatu proses, kemacetan tentunya akan berakhir......

sangat disayangkan jika konsep anatta hanya diterapkan dalam meditasi saja, karena  sebenarnya yang terpenting adalah sati/sadar setiap saat.

sadar pada waktu berjalan, sadar pada waktu makan, sadar pada waktu berbicara, dst...........

hasil yang paling terlihat adalah bahwa ingatan anda akan semakin tajam.

selama ini, karena kita sering "lose" atau out of control, kita sering lupa apa saja yang kita lakukan..... kita lupa makan siang apa minggu lalu, kita lupa akan janji2 kita pada orang lain, dsb........

semoga bisa dimengerti yah.......

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #44 on: 19 June 2008, 04:19:58 PM »
Rekan Hok Ben, Anda tidak akan pernah bisa paham tentang "kosong" itu hanya dengan mendengar uraian dari saya atau dari Rekan Markos atau dari siapa pun. ... Mengapa? ... Karena Anda mencoba memahami "kosong" itu dengan pikiran yang tidak "kosong" (berpikir, bertanya, merenung dsb) ... Mustahil, kan? ... :)

Ada satu jalan untuk mengalami "kosongnya pikiran" ... yaitu dengan mengamati, menyadari setiap kali pikiran "tidak kosong", yaitu ketika pikiran bergerak, berpikir dsb ...

Kalau Anda sadari pikiran yang bergerak itu ... pikiran itu akan diam ... sekalipun sebentar lagi muncul pikiran yang sama atau pikiran yang lain lagi ... kalau Anda sadari lagi ... pikiran ini akan diam lagi ... demikian seterusnya ...

Nah ... pada suatu titik kelak ... Anda akan mengalami sendiri "kosongnya" pikiran ... tanpa Anda cari, tanpa Anda harapkan ...

Itulah vipassana sejati yang diajarkan oleh Sang Buddha. ...

Salam,
hudoyo

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #45 on: 19 June 2008, 04:26:35 PM »
 [at] bro markos... n pak hud..

thx atas penjelasannya...

===========================

diskusi gini kan enak.. kedua2 macam pandangan ada titik temu :D

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #46 on: 19 June 2008, 04:34:34 PM »
bagaimana dengan karma seseorang pak? apakah itu berpengaruh pada proses menyadari pikiran dan berhentinya pikiran itu?
Kalau kita bicara tentang 'berhentinya pikiran', mengapa kita menyinggung-nyinggung karma (dari masa lampau)? ... :)

Anda adalah apa adanya Anda sekarang, tidak peduli karma Anda di masa lampau ... karena karma itu tidak bisa diubah lagi ... Oleh karena itu, berangkatlah dari apa adanya Anda sekarang ... kalau mau ber-vipassana ... :)

Memang apa adanya diri manusia pada saat sekarang itu tidak sama ... ada yang punya bakat bermeditasi, ada yang tidak ... dsb dsb. ... Tapi itu tidak perlu dipikirkan ... kalau memang niat Anda bermeditasi sekarang ...

Sering kali 'karma' di masa lampau itu dipakai sebagai pembenaran oleh orang yang pada dasarnya sudah tidak suka bermeditasi: "Wah, parami saya belum cukup ... Lebih baik saya mengumpulkan parami dulu ... berdana, sila, bhavana ... Jangan ber-vipassana mencari pembebasan sekarang, karena parami Anda tidak cukup." ... :)

Itulah pembenaran dari orang yang pada dasarnya sudah tidak suka bermeditasi ... Itu bukan ajaran Sang Buddha. ... :)

Quote
ataukah penghentian pikiran itu benar2 sesuatu yang dapat dilakukan siapapun , terlepas dari agamanya, karma2 lampaunya dll?
Banyak orang, apa pun agamanya--Buddhis, Islam, Keristen, Hindu, Ateis--mencapai berhentinya pikiran, apa pun agamanya atau keateisannya, dan tanpa memikir-mikir tentang karma di masa lampau.

Justru seorang Buddhis yang terlalu pintar, yang hafal isi kitab suci ... ia akan menghadapi rintangan lebih besar untuk mencapai 'berhentinya pikiran' dibandingkan orang yang tidak tahu apa-apa tentang kitab suci. :)

Ini adalah FAKTA yang saya lihat sendiri dalam membimbing vipassana kepada lebih dari 100 angkatan. ... Saya melihat teman-teman Buddhis yang teorinya hebat-hebat berkutat dengan pikirannya sendiri, sementara teman-teman Islam, Keristen dsb sudah mencapai khanika-samadhi ... Teman-teman Buddhis itu pun akhirnya bisa masuk ke dalam khanika-samadhi, ketika ia melepaskan seluruh pengetahuan Buddhis-nya ... :)

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #47 on: 19 June 2008, 04:39:42 PM »
Quote
Kalau pikiran ini disadari ... dan berhenti ... maka semua yang buruk maupun yang baik pun runtuh ... Itulah nibbana.
berarti pada saat ini hanya ada kosong ya pak???
aku pernah mengalamin sampai pada titik aku merasa nibbana itu tidak ada...
Bagus sekali, Rekan Evo ... :)
Bagaimana perasaan yang ada dalam batin Anda ketika Anda berada dalam keadaan itu: bahagia, nikmat, biasa-biasa saja, tidak ada senang & susah ... ? Barangkali bisa di-share di sini ... :)

Salam,
hudoyo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #48 on: 19 June 2008, 04:43:48 PM »
Hanya opini.

Quote
Justru seorang Buddhis yang terlalu pintar, yang hafal isi kitab suci ... ia akan menghadapi rintangan lebih besar untuk mencapai 'berhentinya pikiran' dibandingkan orang yang tidak tahu apa-apa tentang kitab suci

Rintangan dalam menghentikan 'pikiran' ini tidak dipengaruhi oleh berapa pintarnya orang dan berapa banyak dia hafal kitab suci, tetapi seberapa 'fanatik' dan 'melekat' pikiran pada isi kitab itu. Jadi biarpun cuma tau 1-2 potong ayat, kalo seseorang benar2 melekat pada ide-nya, tetap saja tidak akan berhasil. Dan juga berlaku sebaliknya.


Offline Han Han

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 34
  • Reputasi: 3
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #49 on: 19 June 2008, 04:46:11 PM »
Rekan Hok Ben, Anda tidak akan pernah bisa paham tentang "kosong" itu hanya dengan mendengar uraian dari saya atau dari Rekan Markos atau dari siapa pun. ... Mengapa? ... Karena Anda mencoba memahami "kosong" itu dengan pikiran yang tidak "kosong" (berpikir, bertanya, merenung dsb) ... Mustahil, kan? ... :)

Ada satu jalan untuk mengalami "kosongnya pikiran" ... yaitu dengan mengamati, menyadari setiap kali pikiran "tidak kosong", yaitu ketika pikiran bergerak, berpikir dsb ...

Kalau Anda sadari pikiran yang bergerak itu ... pikiran itu akan diam ... sekalipun sebentar lagi muncul pikiran yang sama atau pikiran yang lain lagi ... kalau Anda sadari lagi ... pikiran ini akan diam lagi ... demikian seterusnya ...

Nah ... pada suatu titik kelak ... Anda akan mengalami sendiri "kosongnya" pikiran ... tanpa Anda cari, tanpa Anda harapkan ...

Itulah vipassana sejati yang diajarkan oleh Sang Buddha. ...

Salam,
hudoyo

salam utk pak Hudoyo,

membaca komentara Bapak , Han han ingin bertanya .
bagaimana “Kekosongan” yg bapak tuliskan bisa dikatakan  “Kekosongan” ??
apalagi kosongnya pikiran.
Menurut han han , kosong adalah kosong .
Begitu kosong sudah / telah dikatakan / diuraikan, maka yg diuraikan bukan lagi kosong.

Jadi menurut han han kalimat
Quote
Itulah vipassana sejati yang diajarkan oleh Sang Buddha.
Tidaklah tepat atau malah tidak benar .

Inginkah bapak memberi tuntunan lebih jauh buat han han ?

Salam

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #50 on: 19 June 2008, 04:51:50 PM »
Hanya opini.

Quote
Justru seorang Buddhis yang terlalu pintar, yang hafal isi kitab suci ... ia akan menghadapi rintangan lebih besar untuk mencapai 'berhentinya pikiran' dibandingkan orang yang tidak tahu apa-apa tentang kitab suci

Rintangan dalam menghentikan 'pikiran' ini tidak dipengaruhi oleh berapa pintarnya orang dan berapa banyak dia hafal kitab suci, tetapi seberapa 'fanatik' dan 'melekat' pikiran pada isi kitab itu. Jadi biarpun cuma tau 1-2 potong ayat, kalo seseorang benar2 melekat pada ide-nya, tetap saja tidak akan berhasil. Dan juga berlaku sebaliknya.

hanya hapal : jadi konsep thok

tidak hapal : meraba2 dalam kegelapan

bukankah lebih baik jika tahu dalam arti memahami kitab, tidak berbicara yang terlalu "tinggi" mengenai pencapaiannya dan lebih mempraktekkan dalam hidup sehari2???

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #51 on: 19 June 2008, 04:54:52 PM »
Rintangan dalam menghentikan 'pikiran' ini tidak dipengaruhi oleh berapa pintarnya orang dan berapa banyak dia hafal kitab suci, tetapi seberapa 'fanatik' dan 'melekat' pikiran pada isi kitab itu. Jadi biarpun cuma tau 1-2 potong ayat, kalo seseorang benar2 melekat pada ide-nya, tetap saja tidak akan berhasil. Dan juga berlaku sebaliknya.

Biasanya, kepemilikan itu berbanding lurus dengan kelekatan. ... Semakin banyak harta seseorang, semakin melekat dia kepada harta itu.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #52 on: 19 June 2008, 05:05:28 PM »
salam utk pak Hudoyo,

membaca komentara Bapak , Han han ingin bertanya .
bagaimana “Kekosongan” yg bapak tuliskan bisa dikatakan  “Kekosongan” ??
apalagi kosongnya pikiran.
Menurut han han , kosong adalah kosong .
Begitu kosong sudah / telah dikatakan / diuraikan, maka yg diuraikan bukan lagi kosong.
Jangan dicampuradukkan pengalaman kekosongan dengan konsep kekosongan. :)
Apa yang diuraikan dengan kata-kata di sini adalah konsep, itu bukan kekosongan itu sendiri ... Kata-kata itu perlu untuk mengkomunikasikan sesuatu yang pada dasarnya tidak bisa dikomunikasikan. ...
Sang Buddha mengajarkan tentang nibbana ... tapi konsep nibbana bukanlah pengalaman nibbana itu sendiri ... Tapi Sang Buddha perlu mengkomunikasikan pengalaman batinnya sendiri kepada orang lain ...
Jadi, sekali lagi, jangan dicampuradukkan konsep kekosongan dengan pengalaman kekosongan ... Konsep kekosongan diperlukan sebagai telunjuk yang menunjuk kepada rembulan bagi mereka yang benar-benar serius ingin mengalami kekosongan. ... Perkara orang mau menggunakan telunjuk itu atau tidak, tidak relevan buat saya ... :)

Quote
Jadi menurut han han kalimat
Quote
Itulah vipassana sejati yang diajarkan oleh Sang Buddha.
Tidaklah tepat atau malah tidak benar .
Inginkah bapak memberi tuntunan lebih jauh buat han han ?
Salam

Lho, kok lucu ... Kalau Anda mengatakan bahwa apa yang saya katakan tidak benar, untuk apa Anda minta tuntunan lebih jauh kepada saya. ... :)

Silakan saja Anda mengatakan bahwa apa yang saya katakan tidak benar. ... Saya tidak tersinggung, kok ... :) Berkali-kali saya katakan ... ada banyak jalan untuk sampai pada pembebasan ... MMD salah satunya ... Dan saya berkata, tidak ada SATU jalan yang COCOK untuk SEMUA orang. ...

Nah, silakan memilih jalan Anda sendiri ... saya tidak perlu menyanggah Anda yang tidak membenarkan kata-kata saya. .... :)

Cuma kalau boleh saya beri saran: jika Anda sudah memilih satu jalan ... Anda tidak perlu mengatakan jalan orang lain tidak benar ... Setuju, bukan? ... :)

Salam,
hudoyo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #53 on: 19 June 2008, 05:13:39 PM »
Quote
hanya hapal : jadi konsep thok

tidak hapal : meraba2 dalam kegelapan

bukankah lebih baik jika tahu dalam arti memahami kitab, tidak berbicara yang terlalu "tinggi" mengenai pencapaiannya dan lebih mempraktekkan dalam hidup sehari2???

Kalo menurut saya, memahami isi kitab dan 'fanatik/melekat' itu hal yang berbeda. Mungkin supaya ga salah definisi, boleh diberi contohnya memahami kitab dan contohnya jadi konsep saja?




Quote
Biasanya, kepemilikan itu berbanding lurus dengan kelekatan. ... Semakin banyak harta seseorang, semakin melekat dia kepada harta itu.

Kalau secara umum (biasanya), mungkin begitu. Saya hanya mau memberikan opini bahwa tidak semua orang kaya itu pelit dan tidak semua orang miskin itu dermawan. Sifat kikir & dermawan, tidak tergantung pada jumlah hartanya. Demikian juga 'kemelekatan' dan 'kerelaan' tidak tergantung pada jumlah 'objek' yang dimiliki. :) Saya tulis juga supaya orang2 tidak "takut" jika membaca kitab suci seolah-olah buka buku jadi tersesat  ;D


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #54 on: 19 June 2008, 05:14:53 PM »
[at] bro markos... n pak hud..

thx atas penjelasannya...

===========================

diskusi gini kan enak.. kedua2 macam pandangan ada titik temu :D


dear bro ben,


pandangan saya jelas karena bersumber dari Tipitaka Pali dalam hal ini, Abhidhamma yang juga selaras dengan Sutta dan Vinaya

misalnya sudah jelas juga bahwa "tidak pernah ada terhentinya pikiran/kesadaran", yang bahkan pada orang suci/lokuttara saja, pikiran/kesadaran itu tetap berproses dan terus berlangsung sampai tercapainya maha parinibbana

semoga ini memperjelas bahwa saya hanya menyuarakan berdasar pegangan atau landasan Buddha Dhamma yang sahih, bukan atas RASA atau pengalaman pribadi yang digunakan untuk menisbikan Buddha Dhamma

karena jika ada yang berbeda dengan buddha dhamma maka dapat dipastikan bahwa ada kekeliruan pada pandangan yang berbeda itu

semoga bisa dimengerti yah.......

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #55 on: 19 June 2008, 05:18:55 PM »
hanya hapal : jadi konsep thok
tidak hapal : meraba2 dalam kegelapan
bukankah lebih baik jika tahu dalam arti memahami kitab, tidak berbicara yang terlalu "tinggi" mengenai pencapaiannya dan lebih mempraktekkan dalam hidup sehari2???
Menurut hemat saya, untuk berhenti, untuk diam, tidak perlu meraba-raba ke mana-mana. ... Itu tidak diam namanya ...

Kegelapan ada justru karena pikiran merintangi orang "melihat apa adanya" ... Kegelapan lenyap dengan sendirinya ketika pikiran berhenti ...

Dan diam itu bukan sesuatu yang "terlalu tinggi" ... bisa dialami oleh setiap orang yang melepaskan segala ilmu yang dimilikinya. ... :)  Nibbana bukan sesuatu yang terlalu sukar, asal saja orang mau melepaskan segala sesuatu yang dimilikinya. ... :) Nibbana adalah untuk dialami sekarang dan di sini ... bukan nanti "di belakang hari", "kapan-kapan" ... :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #56 on: 19 June 2008, 05:20:14 PM »
Hayo hayo :outoftopic: bikin thread baru ayo :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #57 on: 19 June 2008, 05:24:05 PM »
Quote
hanya hapal : jadi konsep thok

tidak hapal : meraba2 dalam kegelapan

bukankah lebih baik jika tahu dalam arti memahami kitab, tidak berbicara yang terlalu "tinggi" mengenai pencapaiannya dan lebih mempraktekkan dalam hidup sehari2???

Kalo menurut saya, memahami isi kitab dan 'fanatik/melekat' itu hal yang berbeda. Mungkin supaya ga salah definisi, boleh diberi contohnya memahami kitab dan contohnya jadi konsep saja?

Pengertian anda sudah benar, bro......

Jika anda paham misalnya Tipitaka pali maka ini akan mendorong anda untuk menerapkannya dalam hidup sehari2....... misal jika anda tahu teori cetasika, maka anda akan berusaha untuk mengamati proses cetasika dalam batin anda. Dengan ini, anda akan tahu bagaimana akusala  cetasika itu, sehingga jika timbul, kita akan dapat mengeremnya.


jika anda fanatik/melekat maka pada batin anda akan timbul "dosa mula citta" jika kitab suci atau apapun yang dilekati itu berubah.....
Disini jelas, anda boleh tahu semua teori mengenai cetasika, tapi dalam hidup sehari-hari tidak bisa mengontrol kemarahan.
Misal anda sebagai atasan, lalu ada orang yang "ribut" dengan staf anda, anda akan merasa tersinggung.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #58 on: 19 June 2008, 05:27:46 PM »
Menurut hemat saya, untuk berhenti, untuk diam, tidak perlu meraba-raba ke mana-mana. ... Itu tidak diam namanya ...

Kegelapan ada justru karena pikiran merintangi orang "melihat apa adanya" ... Kegelapan lenyap dengan sendirinya ketika pikiran berhenti ...

Dan diam itu bukan sesuatu yang "terlalu tinggi" ... bisa dialami oleh setiap orang yang melepaskan segala ilmu yang dimilikinya. ... :)  Nibbana bukan sesuatu yang terlalu sukar, asal saja orang mau melepaskan segala sesuatu yang dimilikinya. ... :) Nibbana adalah untuk dialami sekarang dan di sini ... bukan nanti "di belakang hari", "kapan-kapan" ... :)

dear pak hudoyo,

sudah jelas bahwa kita berbeda..... anda berprinsip : "pikiran terhenti"

sementara saya berdasar Abhidhamma, memegang bahwa "pikiran itu selalu eksis, hanya saja selalu berubah"...... bahkan pada lokuttara sekalipun, pikiran/kesadaran itu tetap muncul, sampai dia mencapai maha parinibbana....

end of discussion karena tidak guna jika dilanjutkan........

anumodana atas sharingnya.........

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #59 on: 19 June 2008, 05:29:37 PM »
karena jika ada yang berbeda dengan buddha dhamma (baca: versi saya) maka dapat dipastikan bahwa ada kekeliruan pada pandangan yang berbeda itu
wow! bang markos, tampaknya pandangan di atas mengarah pada intoleransi dan pemaksaan kehendak...
ps: yg bold itu tambahan dari saya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #60 on: 19 June 2008, 05:42:10 PM »
Rintangan dalam menghentikan 'pikiran' ini tidak dipengaruhi oleh berapa pintarnya orang dan berapa banyak dia hafal kitab suci, tetapi seberapa 'fanatik' dan 'melekat' pikiran pada isi kitab itu. Jadi biarpun cuma tau 1-2 potong ayat, kalo seseorang benar2 melekat pada ide-nya, tetap saja tidak akan berhasil. Dan juga berlaku sebaliknya.

Biasanya, kepemilikan itu berbanding lurus dengan kelekatan. ... Semakin banyak harta seseorang, semakin melekat dia kepada harta itu.

"kepemilikan" sendiri hanya dapat diketahui oleh pribadi masing2 yg merasa "memiliki". tidak dapat dilihat dari kedekatan atau jauhnya dari objek (misalnya harta).

mungkin bisa dilihat dari penderitaan yg timbul ketika, objek menjauh. orang yg kelekatannya rendah tidak begitu menderita ketika objek, misalnya hartanya hilang. :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #61 on: 19 June 2008, 06:12:24 PM »
"kepemilikan" sendiri hanya dapat diketahui oleh pribadi masing2 yg merasa "memiliki". tidak dapat dilihat dari kedekatan atau jauhnya dari objek (misalnya harta).

mungkin bisa dilihat dari penderitaan yg timbul ketika, objek menjauh. orang yg kelekatannya rendah tidak begitu menderita ketika objek, misalnya hartanya hilang. :)
Setuju, 'kepemilikan' & 'kelekatan' itu adanya di dalam batin ... bukan di luar. ... :)
Nah, jadi tugas kita masing-masing untuk menengok ke dalam diri sendiri.

Salam,
hudoyo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #62 on: 19 June 2008, 06:33:41 PM »
Jadi, kenapa sang Buddha tidak mengajar keluar daerah india ? Tapi ada ke Tavatimsa ?  *back to TS's questions*
There is no place like 127.0.0.1

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #63 on: 19 June 2008, 06:40:32 PM »
Kalo menurut pendapat saya, karena Buddha mengajar bedasarkan belas kasih (karunna) pada orang yang memang kondisinya mendukung. Buddha tidak melekat pada hal pengajaran (bahwa satu semesta harus mengetahui ajaran saya).

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #64 on: 19 June 2008, 06:49:13 PM »
Jadi, kenapa sang Buddha tidak mengajar keluar daerah india ? Tapi ada ke Tavatimsa ?  *back to TS's questions*

Menurut saya, karena banyak Buddha lain, yang sama-sama mengajarkan pembebasan, yang pada hakikatnya sama ...

Cuma yang ini tidak diakui dalam Tipitaka ... di sana malah disebut "dalam satu zaman hanya ada satu Buddha" ... terserah saja ... :)

Salam,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #65 on: 19 June 2008, 08:45:00 PM »
Pening saya bacanya...
No comment deh..
^^

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #66 on: 20 June 2008, 09:27:49 AM »
hmmmm... ikutan ahhh ;D

haa... xiixiiixiixiixiix....

 ^-^ ^-^

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #67 on: 20 June 2008, 09:32:26 AM »
Mmm mo ikut yang mana yah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #68 on: 20 June 2008, 09:34:53 AM »
Mmm mo ikut yang mana yah :))

ikutan gw aja

haa... <=== :D

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #69 on: 20 June 2008, 10:07:05 AM »
silahkan lanjutkan di sini yach:
Persepsi Murni (Mulapariyaya), Citta Vithi (Abhidhamma)

topic di-split... :)
terima kasih...
« Last Edit: 20 June 2008, 10:12:51 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #70 on: 20 June 2008, 10:18:30 AM »
Siap bro.......  ^:)^

benernya sih udah end of OOT   ;D

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #71 on: 20 June 2008, 02:10:17 PM »
Quote
Kalau pikiran ini disadari ... dan berhenti ... maka semua yang buruk maupun yang baik pun runtuh ... Itulah nibbana.

Quote
berarti pada saat ini hanya ada kosong ya pak???
aku pernah mengalamin sampai pada titik aku merasa nibbana itu tidak ada...

[qoute] [at] EVO : hati2 dengan "kosong" itu sis.... bukannya mengalami kosong, melainkan memahami kosong.... mirip tapi sangat berbeda jauh

setuju....
kalau aku mengalamin yang namanya kosong saat ini aku ngak akan mengetik...
dan ngak mungkin membuka komputer....

aku hanya mengatakan...nibanna itu kosong..........
dan aku sempat tdk yakin akan nibanna....

sekarang aku sudah lebih tidak mau tau lagi segala macam label agama
yang hanya mengajarkan dua sisi mata uang....
aku tidak beragama...aku jenoh dengan segala label...dan dua sisi mata uang...
tapi aku harus belajar lagi dari bawah sekali
seperti seorang bayi yang baru belajar mengucapkan ma...atau pa...
aku hanya ingin hidup selaras dengan alam...belajar dari alam ini
dan aku hanya punya satu dhamma...hukum kamma....
udah....

aku sekarang tidak kosong tapi bukan berarti aku penuh....
aku bukan siapa siapa tapi bukan berarti aku tidak ada...

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #72 on: 22 June 2008, 02:14:41 AM »
wow sis...Keren...
Udh padam yah?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: ada yang tahu mengapa?
« Reply #73 on: 21 July 2008, 02:31:42 PM »
Ditilik dari berkah utama, bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Ada beberapa jenis bertempat tinggal di tempat yang sesuai.
Salah satunya adalah lahir di Jambudvipa (India), pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.
Konon yang bisa tercerahkan pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha, akan lahir di Jambudvipa ini. Hal ini masuk akal. Ketiga aliran besar sepakat bahwa ada keteraturan-keteraturan (dhammata) yang muncul pada saat kemunculan seorang Sammasambuddha.

Sebenarnya, penafsiran bahwa hal-hal adikodrati adalah tambahan belakangan bukanlah suatu upaya yang baik. Yang baik adalah dengan melihat sendiri sebagaimana adanya, tidak menentukan terlebih dahulu suatu hal, apakah hal itu bohong atau tidak hanya karena hal itu tidak masuk akal.

Saya meragukan bahwa Jambudvipa merujuk pada India. Terlalu sempit lingkupnya..

AFAIK, alam manusia itu terbagi menjadi 4. Yang di bawah ini cuma mengandalkan ingatan, mungkin tidak akurat. Nanti saya cari referensinya..
1. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 1.000 tahun.
2. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 500 tahun.
3. alam manusia dengan batas kehidupan maksimal 100 tahun.
4. alam manusia dengan batas kehidupan 10 tahun ~ tak berhingga.

Nah, Jambudvipa itu merujuk pada alam manusia yang ke-4. Kalau seorang Sammasambuddha hanya muncul di Jambudvipa memang masuk akal, karena kalau merujuk pada Tipitaka, katanya usia Sammasambuddha itu sangat bervariasi. Buddha Gotama parinibbana pada usia 80 tahun. Ada Sammasambuddha yang usianya sekitar 10.000 tahun. Dan konon katanya Buddha Maitreya yang berikutnya usianya sangat panjang... Di Jambudvipa tidak ada batas maksimal usia, yang ada hanya batas usia minimal (yaitu 10 tahun).

Kemudian, manusia2 yang ada di alam 1~3 itulah yang biasanya kita sebut sebagai alien. Wujud fisik mereka mirip dengan kita, tapi bentuk kepalanya beda.. Barangkali kayak yang di film Star Trek.. ^-^

akhirnya ketemu juga nih di: http://www.nationmaster.com/encyclopedia/Human-beings-in-Buddhism

Quote
The four continents are:

* Jambudvīpa (Sanskrit) or Jambudīpa (Pāli) is located in the south and is the dwelling of ordinary human beings. It is said to be shaped "like a cart", or rather a blunt-nosed triangle with the point facing south. (This description probably echoes the shape of the coastline of southern India.) It is 10,000 yojanas in extent (Vibhajyavāda tradition) or has a perimeter of 6,000 yojanas (Sarvāstivāda tradition) to which can be added the southern coast of only 3 1⁄2 yojanas' length. The continent takes its name from a giant Jambu tree (Syzygium cumini), 100 yojanas tall, which grows in the middle of the continent. Every continent has one of these giant trees. All Buddhas appear in Jambudvīpa. The humans here are five to six feet tall and their length of life varies between 80,000 and 10 years.

* Pūrvavideha or Pubbavideha is located in the east, and is shaped like a semicircle with the flat side pointing westward (i.e., towards Sumeru). It is 7,000 yojanas in extent (Vibhajyavāda tradition) or has a perimeter of 6,350 yojanas of which the flat side is 2,000 yojanas long (Sarvāstivāda tradition). Its tree is the acacia. The humans here are about 12 feet tall and they live for 250 years.

* Aparagodānīya or Aparagoyāna is located in the west, and is shaped like a circle with a circumference of about 7,500 yojanas (Sarvāstivāda tradition). The tree of this continent is a giant Kadambu tree. The human inhabitants of this continent do not live in houses but sleep on the ground. They are about 24 feet tall and they live for 500 years.

* Uttarakuru is located in the north, and is shaped like a square. It has a perimter of 8,000 yojanas, being 2,000 yojanas on each side. This continent's tree is called a kalpavṛkṣa (Pāli: kapparukkha) or kalpa-tree, because it lasts for the entire kalpa. The humans of Uttarakuru are said to be extraordinarily wealthy. They do not need to labor for a living, as their food grows by itself, and they have no private property. They have cities built in the air. They are about 48 feet tall and live for 1,000 years, and they are under the protection of Vaiśravaṇa.
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

 

anything