//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.  (Read 6771 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« on: 07 January 2011, 01:27:27 PM »


Bapak, ibu, dan saudara-saudara sedhamma yang berbahagia pada kesempatan yang sangat baik ini kita akan membicarakan mengenai tujuan hidup yang ideal. Saya akan mulai dengan cerita cerita yang ada hubungannya dengan tujuan hidup.

Contoh orang pertama:
Ada seorang manusia yang mengalami kesulitan di dalam hidupnya, baik persoalan keluarga maupun persoalan pribadi lainnya. Dia merasakan hidup ini sungguh sulit, sampai-sampai hampir mau mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, karena merasa tidak kuat menanggung beban hidup ini. Akhirnya dia coba-coba datang ke vihara dan berkonsultasi dengan saya. Setelah dia menceritakan semua unek-uneknya, akhirnya dia bertanya, apa sih yang sebenarnya tuyjuan hidup ini, Bhante? Dalam hati saya mengatakan, andai .kesulitan-kesulitan hidup yang diderita orang itu h8ilang, pasti dia tidak akan bertanya tentang apa sih tujuan hidup itu. Karena kesulitan yang melilit pada dirinya itu, membuat dia bingung hingga tidak tahu apa tujuan hidupnya ini.

Contoh orang kedua:
Orang yang kedua ini tidak seperti orang yang pertama. Dia tidak mengalami kesulitan dalam hidupnya. Secara materi dia mampu , apa yang diinginkan bisa terkabul. Namun setelah menikmati keberhasilannya, setelah menuruti keinginannya, sesekali di malam sepi dia merenung, Oh hidup ini kok begini, hidup seolah-olah hanya monoton, pagi bangun, setelah bangun bekerja ke kantor, setelah mengerjakan perkerjaan dikantor, sore pulang menemui keluarga, dan malam hari tidur; pagi bangun lagi, bekerja lagi, dan seterusnya. Rutinitsq kehidupan ini membuat ia bertanya kepoada dirinya apa sih tujuan hidup ini. Pertanyaan yang sama dengan orang pertama tadi, walaupun dalam kondisi yang berbeda. Dalam hati, saya berkata, Oh orang ini bergelimangan dengan kekayaan duniawi, tetapi kekayaan batin atau kebutuhan rohaninya tidak terpenuhi, sehingga dia tidak tahu arah atau tujuan hidup ini.

Contoh orang ketiga:
Orang ini mempunyai pertanyaan yang sama, walaupun latar belakangnya berbeda dengan orang yang pertama dan kedua. Setelah dengan tekun dan serius ia berlatih Vipassana selama 10 haru penuh, dimana gurunya selalu menyuruh dia mengamati tentang anicca - tentang muncul, bertahan, lenyap -, begitu terus-menerus ia mengamati hal-hal yang berkaitan dengan jasmani dan batin itu, lalu ia merasa cocok dengan latihan itu.. Tetapi akhirnya ia juga bertanya, apa sih tujuan hidup ini?

Hidup kita ini panjang, sampai Sang Buddha memberikan kiasan bahwa air mata yang kita teteskan kalau mengalami kesedihan, kesusahan dalam hidup ini, melebihi banyaknya empat samudra. Karena kalau kita kumpulkan air mata kita dari kehidupan-kehidupan yang dulu, sekarang dan yang akan datang itu, akan melebihi 4 samudra, karena kehidupan kita ini sangat panjangnya. Kalau kita tidak tahu apa tujuannya, sangatlah berbahaya, seperti 3 cerita tadi. Sebagai pelajar atau mahasiswa, kita mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan ijazah atau yang lebih mendasar lagi, memberantas ketidak tahuan atau kebodohan, karena kebodohan itu membawa sengsara dalam kehidupan ini. Bagi anda yang sebagai kaumcvfgrt pebisnis, mempunyai tujuan mendapatkan keuntungan. Begitu pula kaum politikus, mempunyai target-target atau tujuan-tujuan dalam kehidupannya. Itu adalah tujuan dalam perjalanan atau jangka pendek kita. Tetapi kalau hidup yang begitu panjang, seperti kiasan Sang Buddha tadi, lalu tidak mempunyai tujuan, amatlah berbahaya, saudara. Maka dari itu, saya mengajak saudara untuk memilih tujuan hidup yang ideal. Karena kalau kita tidak memilih yang ideal, kita akan lelah mengarahkan langkah kita. Setelah tercapai loncat lagi.

Pada umumnya orang hidup, ingin:
Kaya
Berkuasa
Tenar atau populer
Berumah tangga

Sang Buddha tidak melarang tujuan-tujuan umum tadi, namun itu bukan tujuan hidup yang ideal dalam kacamata Buddha Dharma, melainkan bagaimanahidup ini bisa berbahagia, inilah tujuan hidup yang ideal. Anda mau berumah tangga, tidak menjadi bhikkhu, silakan. Anda tidak berumah tangga dan mau menjadi bhikkhu, silakan. Yang penting anda berbahagia. Inilah yang berharga. Namun kita sulit diarahkan, diajak ke dalam dasar kehidupan yang ideal ini. Orang-orang sudah tercengkeram dengan pola umum ini sejak kecil, walaupun pola umum itu akan membawa beban dalam kehidupannya. Contohnya, pola umum hidup mau berumah tangga. Begitu ibu-ibu dan bapak-bapak melihat anak perempuannya sudah berusia 25 tahun dan laki-laki berusi 30 tahun tetapi belum mendapatkan pasangan, sebagai orangtuannya lalu menjadi resah dan beban itu adalah kerana kita salah meletakkan pola hidup kita, oleh peimikiran yang klurang tepat pada kehidupan ini.

Padahal Sang Buddha tidak menegaskan bahwa hidup ini harus berumah tangga, tetapi hidup harus bahagia. Karena kehidupan ini sudah merupakan penderitaan, maka bagaimana kita bisa mengatasi penderitaan itu. Sang Buddha mengajarkan Dhamma supaya kita hidup bahagia, tidak harus berumah tangga dan juga tidak harus menjadi bhikkhu. Tetapi kita sudah tersedot oleh polah umum tadi. Kalau kita sudah berumah tangga, berhentikah tujuan hidup kita sebagai perumah tangga? Ternyata tidak. Setelah berumah tangga kurang lebih 10 tahun, tapi belum dikaruniai anak, orang ini kembali resah. Orang hidup berumah tangga pada umumnya yang diharapkan adalah mempunyai anak. Ini pandangan pada umumnya, tidak pada kebenarannya. Kalau pada kebenarannya kita harus bahagia, tapi pada umumnya harus mempunyai anak. Karena rumah tangga harus mempunyai anak, maka di situ telah lahir beban. Yang rugi adalah kita bseagai perumah tangga. Padahal Sang Buddha menegaskan, kita harus bahagia, dan tidak mengharuskan mempunyai anak. Karena pila umum tadi harus mempunyai anak, agar di hari tua nanti ada yang mengurus kita. Tapi itu bukan jaminan. Kalau karma buruk orangtua itu berbuah, walaupun mereka mempunyai anak 12 orang, tetap saja di hari tuannya tidak ada seorangpun yang dari anaknya yang mau mengurus irangtua itu. Sungguh merupakan penderitaan lain lagi bagi orangtua tersebut. Kalau saudara berpikir, bila mempunyai anak nanti pasti anaknya akan menolong orangtuanya, itu belum tentu. Ada kasus lain, orang ini tidak mempunyai anak karena dia masih bujang dan menjadi seorang bhikkhu. Karena telah begitu banyak berbuat baik dan sering menolong orang, di hari tuannya ia tidak takut tidak ada orang yang mau menolongnnya. Malah yang mau merawatnya pada rebutan, pada hal ia tidak punya anak. Tapi karma baiknya bicara.

Jadi seandainya bapak atau ibu sudah berumah tangga 10 tahun belum juga mempunyai anak, janganlah berkecil hati. Karena menurut agama Buddha atau menurut tujuan hidup yang ideal, anak bukanlah tujuan hidup. Itu hanyalah berdasarkan pola umum tadi yang mengharuskan mempunyai anak.

Kita bisa mempunyai anak karena ada karma baik di masa lampau. Setelah mempunyai anak, kita berharap lagi agar mendapatkan anak yang baik, tidak nakal, tapi ternyata anaknya nakal. Orangtua menasehati dua patah kata, anaknya sudah menjawab lima patah kata. Kadang-kadang saking jengkelnya si orangtua bertanya kepada anaknya, "Kamu ini anak siapa?", karena tidak sesuai dengan sifat orangtuannya. Kalau kita mempunyai tujuan yang sifatnya umum tadi, sudah tercapai, setelah mempunyai anak, tentunya anak yang baik kita arahkan lagi untuk mendapatkan menantu yang baik. nanti setelah mendapatkan menantu yang baik, tujuan anda bergeser lagi. Tentu saja ini melelahkan perjuangan anda di dalam kehidupan ini. Maka dari itu, saya mengajak saudara-saudara untuk mengubah cara pandang yang semacam ini. Kita arahkan kepada yang pasti, yaitu kepada kebahagiaan. Berumah tangga tidak masalah, tidak berumahtangga juga tidak masalah. Menjadi bhikkhu tidak masalah, yang penting bahagia. Punya anak tidak masalah, tidak punya anak juga tidak masalah. Punya anak yang baik atau punya anak yang tidak baik, itu tidak masalah, yang penting bahagia. Jangan yang penting hidup berumah tangga. Pernah saya ditanya oleh seseorang. Apakah bhikkhu boleh menikah? Lalu saja jawab., "Selama menjadi bhikkhu memang tidak boleh menikah, kecuali kalau sudah tidak tahan menjadi seorang bhikkhu dan menjadi umat awam kembali, dia bisa melakukan pernikahan". Bapak ini bertanya lagi, "Pak bhikkhu, apakah bapak bhikkhu dengan tidak menikah itu tidak menyalahi kodrat Tuhan yang dikatakan lahir perpasangan?". Saya menjawab, "kalau memang Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, mengapa kok ada juga yang mencari kesana kemari sampai akhirnya meninggal dunia juga tidak menemukan pasangannya? Dan perlu bapak ketahui yang dikatakn menciptakan berpasangan itu adalah tidak perpasangan. Karena tuhan itu tidak perpasangan, jadi kalau saya ini tidak perpasangan, itu adalah karena ingin menuju hakekat Ketuhanan itu sendiri".

Menurut pandangan umum, memang hidup itu harus berpasangan, tetapi menurut agama Buddha tidak harus berpasangan, melainkan bagaimana hidup ini harus bahagia. Itu saja yang harus dicapai dalam kehidupan ini.

 Dalam mencapai bahagia, terdapat 2 macam cara, yaitu:
Kebahagiaan yang bermata kail
Kebahagiaan yang tidak bermata kail
1. Kebahagiaan yang bermata kail, contohnya adalah kebahagiaan yang kita dapatkan melalui indera-indera kita, yaitu melalui mata melihat yang indah, kuping mendengar yang merdu-merdu, kulit merasakan sentuhan yang nikmat, mulut merasakan makanan yang enak, hidup mencium bauk yang menyenangkan. kebahagiaan ini adalah kebahagiaan awal. kebahagiaan yang sangat mudah kita dapatkan, namun sering mebuat malapetaka dalam kehidupan kita. Itu karena kebahagiaan ini diikuti oleh kemelekatan, diikuti oleh ketagihan dan kalau tidak dipenuhi kita akan tersiksa.

2. Kebahagiaan yang tidak bermata kail. bisa didapatkan dari olah kejiwaan, latihan berpuasa dan latihan meditasi. Dengan meditasi kita akan mendapatkan kegiuran, dan dengan meditasi akan mendapatkan jhana, ketenangan. Itulah yang disebut kebahagiaan yang tidak bermata kail, karena kebahagiana yang kita capai berasal dari diri kita sendiri, bukan berasal dari luar diri kita. Kalau diibaratkan air, kebahagiaan yang bermata kali itu diibaratkan seperti air yang berada di dalam kolam. Air hanya akan ada di sana kalau ada yang mengisinya, entah itu dari huajan atau dari orang yang mengisi kolam tersebut. Begitu air tersebut kita gunakan untuk mencuci, mandi dan sebagainya, maka air kolam itu bisa menjadi habis kalau tidak diisi lagi. Kalau diiisi lagi, bermata kail lagi itu kebahagian yang pertama tadi. Kebahagiaan yang kedua, yaitu kebahagiaan dari dalam diri kita, ibaratnya air di dalam sumur yang menang airnya keluar dari dalam. Pagi kita pakai mencuci, siang mandi, sorenya sudah terisi lagi, tanpa perlu ada yang mengisi sumur itu. Airnya akan mengalir dengan sendirinya.

Teori-teori kebahagiaan bagi umat awam:
Bahagia karena mempunyai kekayaan. Pengertiaan di sini adalah kita boleh mencari kekayaan sebanyak-banyaknnya, asalkan jangan sampai kekayaan itu menyiksa kita, jangan sampai kekayaan itu tidak mampu melahirkan kebahagiaan dalam kehidupan kita ini, mengingat tujuannya yang ideal dalam hidup ini adalah bahagia. Setelah seseorang bekerja membanting tulang, waktu orang ini berpikir, saya mempunyai rumah, mobil, tanah, dan sebagainya, maka kebahagiaan akan muncuk, kepuasan akan muncul. Itulah yang dikatakan kebahagiaan yang karena memiliki kekayaan.
Kebahagiaan karena bisa menggunakan kekayaan. Setelah kita kaya, kita bisa membantu orang lain. Dan setelah tahu karena bantuan kita orang lain yang kita bantu itu bisa terbebas dari kesulitan, pada saat berpikir demikian, kebahagiaan akan muncul di dalam diri kita. Itulah yang dikatakan kebahagiaan karena bisa menggunakan kekayaan.

Kebahagiaan apabila tidak mempunyai hutang. Dengan tidak mempunyai hutang. Kita tidak akan merasa gelisah karena dikejar-kejar oleh si penagih hutang.
Kebahagiaan karena perbuatan kita baik atau perbuatan kita tidak tercela. Apabila kita tidak mempunyai perbuatan-perbuatan yang tercela di masyarakat, kita akan mendapatkan kebahagiaan. Dengan tidak berbohong, kita tidak akan diganggu oleh kebohongan kita. Orang lain memang bisa kita bohongi, tetapi kebohongan yang kita lakukan itu tidak bisa kita ikut sertakan kepada orang lain. Kebohongan yang kita lakukan itu mengikuti kita, bukan mengikuti orang lain.
Tiga tahapan atau cara lain untuk mendapatkan kebahagiaan, yang berkaitan dengan keinginan:
Bahagia karena tercapainya keinginan kita.
Bahagia karena terkendalinya keingian kita, bisa menjaga emosi kita.
Kebahagiaan karrena berhasil memadamkan keinginan kita.
Itulah cara-cara untuk mendapatkan kebahagiaan.

Kesimpulannya: apabila kita hidup sesuai dengan Dhamma, kita akan bahagia, baik pada saat ini maupun saat yang akan datang. Inilah tujuan hidup yang ideal.

(Sumber : Ceramah Dhamma, disadur oleh: Panitia Ceramah Dhamma VIhara Buddha Sakyamnuni, Denpasar, diedit oleh: Ir Lindawati T. Dikutip dari Buku Mutiara Dhamma XIV, atas izin Ir. Lindawati T)
Copas dr forum dhammacakka
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #1 on: 07 January 2011, 04:26:30 PM »
Dhamma akan "membebaskan" mereka dari penderitaan (fisik maupun bathin)

---
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #2 on: 07 January 2011, 07:22:34 PM »
saudari dewi,
memang betul postingan anda bahwa tujuan hidup itu adalah kebahagiaan,
walaupun saya sendiri juga mengerti konsep pemikiran tsb dan rada setuju dgn pendpat sdri dewi, tapi begitupun saya tetap mempunyai satu pertanyaan yg sama, yakni : apa gunanya kita hidup? (dan bukannya apa tujuan kita hidup?)
banyak yg mengatakan dgn nada serupa bahwa hidup itu harusnya bahagia, tapi apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita hidup?
kalau dikatakan hidup itu untuk mencapai kebahagiaan, dan kalau kita sudah merasa bahagia, tidakkah saudari dewigo pernah pertanyakan, lantas kalau sudah bahagia, then apa gunanya kesemua kebahagiaan tersebut? apakah hidup hanya utk menikmati kebahagiaan? dan kalau sudah tercapai, bukankah makna hidup kita itu sudah tidak lagi bermakna lagi karena tdk perlu kita capai apa apa lagi, sehingga timbul kesan hidup itu kembali menjadi tidak berguna lagi karena target sudah tercapai dan tidak ada lagi gunanya hidup kita itu. bukankah begitu konsep pikiran orang yg mengerti akan wawasan teori akan hidup seorang manusia?
kalau kita sudah mendapatkan kebahagiaan dlm hidup kita lantas hidup kita yg penuh kebahagiaan itu untuk apa sebenarnya?
ataupun lebih jelasnya, apa gunanya hidup yg bahagia itu? apakah sekedar just to enjoy happiness and nothing more useful of our live? dari pernyataan diatas seolah oleh kalau sudah tercapai hidup bahagia dan hidup itu kembali menjadi hampa lagi setelah ada nilai bahagia melekat pada hidup kita itu, dan kita tidak tahu apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita itu hidup ataupun menjadi mahkluk yg hidup itu apasih rahasia dibalik manusia itu hidup dan apakah tidak bisa dibedakan bagaimana seandainya kita tidak pernah dalam wujud mahkluk yg hidup (kita itu tidak pernah ada)?
beda antara gunanya dan rahasia dibalik kita ini pernah hidup/pernah ada dan exist, dgn bagaimana kalau kita itu tidak pernah ada/exist dalam alam jagad raya?
saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali.
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #3 on: 07 January 2011, 07:34:10 PM »
karena postingannya panjang, sy cuplik ungkapan yg menarik saja :

"apa gunanya kita hidup?"

"saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali."


bro Vendelta yg baik,
menurut dhamma kita musti menyelesaikan kamma, jadi apa gunanya hidup? yah kalo anda merasa tidak ada gunanya, berarti anda belum menyadari bahwa anda memiliki timbunan kamma yg musti anda selesaikan. walaupun ekstrimnya anda sampe bunuh diri sekalipun, anda tetap akan terlahir kembali dan kembali hingga tanpa akhir kalo hanya selalu merasa tidak ada gunanya hidup, justru sekarang anda hidup ini pergunakanlah kesempatan emas ini untuk meraih "Anagami" karena menurut perhitungan (ada disalah satu thread, coba cari aja), sekarang hanya tinggal meraih Anagami saja yg memungkinkan, sehingga anda tidak perlu terlahir kembali. hanya Anagami yg tidak kembali ke alam dunia, hingga mencapai arahat beliau bahagia dialam Suddhavasa.

mettacittena,



Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #4 on: 07 January 2011, 07:48:10 PM »
dan kalaupun saudari dewi mengatakan selain kita hidup utk mencapai kebahagiaan dan dlm hidup bahagia kita itu tersimpan rahasia bahwa wajib bagi kita utk menolong sesema mahkluk hidup utk mencapai kebahagiaan dan keluar dari kesengsaraan dan bisa terlempar keluar dari lingkaran samsara dan mencapai kebuddhaan bagi kesemua mahkluk hidup yg pernah ada dan exist utk menjadi buddha dalam nibbana sebagai final destination.
bagaimana kalau kita asumsikan tugas kita itu tercapai dlm misi final destination, dan telah menjadi buddha bagi para mahkluk hidup yg pernah ada dan mahkluk hidup yg bakal ada dalam jagad raya ini,
bukankah mahkluk hidup yg dlm bentuk buddha agung itu, kerjanya hanyalah chit chat saja dan sekedar beraktivitas ringan utk sekedar ada dan exist saja?.
dari asumsi saya diatas bukankah mahkluk hidup sebagai para buddha di nibbana hanyalah sebagai boneka dan mahkluk yg khusus untuk menemani TUHAN saja untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan?
dari praduga tsb diatas, tidakkah asumsi tsb mirip dgn jamannya Tuhan Yesus kristus yg menceritakan bagaimana adam dan hawa/eva itu diciptakan disurga dan hanya berfungsi untuk menemani TUHAN nya Tuhan Yesus sang juru selamat didunia yg pernah ada?
DARI TEORI TSB DIATAS, BUKANKAH TUHAN YESUS KRISTUS TIDAKLAH PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA DGN CERITA BAGAIMANA ADAM DAN HAWA DICIPTAKAN?
BUKANKAH INI MEMBUKTIKAN ADANYA AJARAN TUHAN YESUS KRISTUS ITU BENAR ADANYA DAN TELAH DIKUAKKAN RAHASIA AWAL MULANYA MANUSIA ITU DICIPTAKAN?
DGN ADANYA BUKTI KEBENARAN DARI ASUMSI SAYA DIATAS, TIDAKKAH SAUDARA SAUDARI SEDHAMMA BERPIKIR BAHWA AJARAN AGAMA YG DI BAWAKAN OLEH GURU AGUNG BUDDHA DAN TUHAN YESUS KRISTUS DAN NABI MUHAMAD ITU BENAR ADANYA DAN TIDAK PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA?
SERTA TIDAKKAH DARI KETIGA AJARAN AGAMA YG PERNAH ADA DI INDONESIA ITU BENAR ADANYA DAN BISA DITARIK SATU KESIMPULAN DAN DAPAT MENJADI SATU KESATUAN AJARAN AGAMA?
COBALAH SDR SDRI RENUNGKAN, APAKAH BENAR DAN MENDEKATI KENYATAAN ASUMSI/SAYA DIATAS?
TERPULANG KPD SDR SDRI UTK MEMAHAMINYA.
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #5 on: 07 January 2011, 07:50:22 PM »
karena postingannya panjang, sy cuplik ungkapan yg menarik saja :

"apa gunanya kita hidup?"

"saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali."


bro Vendelta yg baik,
menurut dhamma kita musti menyelesaikan kamma, jadi apa gunanya hidup? yah kalo anda merasa tidak ada gunanya, berarti anda belum menyadari bahwa anda memiliki timbunan kamma yg musti anda selesaikan. walaupun ekstrimnya anda sampe bunuh diri sekalipun, anda tetap akan terlahir kembali dan kembali hingga tanpa akhir kalo hanya selalu merasa tidak ada gunanya hidup, justru sekarang anda hidup ini pergunakanlah kesempatan emas ini untuk meraih "Anagami" karena menurut perhitungan (ada disalah satu thread, coba cari aja), sekarang hanya tinggal meraih Anagami saja yg memungkinkan, sehingga anda tidak perlu terlahir kembali. hanya Anagami yg tidak kembali ke alam dunia, hingga mencapai arahat beliau bahagia dialam Suddhavasa.

mettacittena,

Sis Pannadevi, apa alasannya sekarang dikatakan hanya bisa sampai tingkat Anagami ?

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #6 on: 07 January 2011, 07:56:02 PM »
Sis Pannadevi, apa alasannya sekarang dikatakan hanya bisa sampai tingkat Anagami ?

ada hitungannya bro, setiap kelipatan 1000thn, maka masih ada Arahat, selanjutnya 1000thn yg berikut masih ada Anagami, dst. ada suttanya juga. bentar deh saya cari dulu threadnya, agak lupa di thread mana.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #7 on: 07 January 2011, 07:56:52 PM »
sory bro Vendelta...."No comment"

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #8 on: 07 January 2011, 08:00:24 PM »
dan kalaupun saudari dewi mengatakan

TERPULANG KPD SDR SDRI UTK MEMAHAMINYA.
waduh bro saya hanya copas dari forum sebelah karena menurut saya bagus isi ceramahnya
kalo bro punya pendapat sendiri y itu kebebasan beropini karena saya juga tidak akan men"judge" opini bro salah sedangkan postingan saya yg benar
jadi saya tidak akan merespon apapun komentar anda karena tujuan posting saya hanya berbagi bukan mengajar
harap dimaklumin y bro :)
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #9 on: 07 January 2011, 08:12:45 PM »
dan kalaupun saudari dewi mengatakan selain kita hidup utk mencapai kebahagiaan dan dlm hidup bahagia kita itu tersimpan rahasia bahwa wajib bagi kita utk menolong sesema mahkluk hidup utk mencapai kebahagiaan dan keluar dari kesengsaraan dan bisa terlempar keluar dari lingkaran samsara dan mencapai kebuddhaan bagi kesemua mahkluk hidup yg pernah ada dan exist utk menjadi buddha dalam nibbana sebagai final destination.
bagaimana kalau kita asumsikan tugas kita itu tercapai dlm misi final destination, dan telah menjadi buddha bagi para mahkluk hidup yg pernah ada dan mahkluk hidup yg bakal ada dalam jagad raya ini,
bukankah mahkluk hidup yg dlm bentuk buddha agung itu, kerjanya hanyalah chit chat saja dan sekedar beraktivitas ringan utk sekedar ada dan exist saja?.
dari asumsi saya diatas bukankah mahkluk hidup sebagai para buddha di nibbana hanyalah sebagai boneka dan mahkluk yg khusus untuk menemani TUHAN saja untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan?
dari praduga tsb diatas, tidakkah asumsi tsb mirip dgn jamannya Tuhan Yesus kristus yg menceritakan bagaimana adam dan hawa/eva itu diciptakan disurga dan hanya berfungsi untuk menemani TUHAN nya Tuhan Yesus sang juru selamat didunia yg pernah ada?
DARI TEORI TSB DIATAS, BUKANKAH TUHAN YESUS KRISTUS TIDAKLAH PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA DGN CERITA BAGAIMANA ADAM DAN HAWA DICIPTAKAN?
BUKANKAH INI MEMBUKTIKAN ADANYA AJARAN TUHAN YESUS KRISTUS ITU BENAR ADANYA DAN TELAH DIKUAKKAN RAHASIA AWAL MULANYA MANUSIA ITU DICIPTAKAN?
DGN ADANYA BUKTI KEBENARAN DARI ASUMSI SAYA DIATAS, TIDAKKAH SAUDARA SAUDARI SEDHAMMA BERPIKIR BAHWA AJARAN AGAMA YG DI BAWAKAN OLEH GURU AGUNG BUDDHA DAN TUHAN YESUS KRISTUS DAN NABI MUHAMAD ITU BENAR ADANYA DAN TIDAK PERNAH MEMBOHONGI UMAT MANUSIA?
SERTA TIDAKKAH DARI KETIGA AJARAN AGAMA YG PERNAH ADA DI INDONESIA ITU BENAR ADANYA DAN BISA DITARIK SATU KESIMPULAN DAN DAPAT MENJADI SATU KESATUAN AJARAN AGAMA?
COBALAH SDR SDRI RENUNGKAN, APAKAH BENAR DAN MENDEKATI KENYATAAN ASUMSI/SAYA DIATAS?
TERPULANG KPD SDR SDRI UTK MEMAHAMINYA.

Buddha di Nibbana hanyalah sebagai boneka yang menemani Tuhan ? Maksudnya gmn nih, sory nda ngerti penjelasan bro vendelta...
Apa kesimpulan yang dapat menyatukan ketiga agama tersebut ?

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #10 on: 07 January 2011, 08:54:20 PM »
menurut sang guru agung buddha gotama, pernah diberikan petunjuk, untuk menghargai ajaran agama orang lain? dan juga ada ajakan dari sang guru agung buddha gotama, marilah kita mempelajari ajaran agama lain selain agama yg kita anut.
nah, kalau sdr sdri selain meyakini ajaran buddhisme dan juga menuruti nasehat dari sang guru buddha gotama dgn ikut mempelajari agama lain, bukankah sdr sdri sedhamma selain menguasai ajaran yg sdr sdri anut, juga memperluas dan menambah wawasan pengetahuan spriritual sdr sdri dgn tambahan ajaran agama lain?
dgn demikian sdr sdri SUDAH MENYATUKAN pengetahuan spiritual dari berbagai ajaran agama dalam bathin saudara saudari sendiri?
nah, dgn demikian saudara saudari dpt menyaring dan menambah wawasan pengetahuan sdr sdri sendiri dgn hanya menerima pengetahuan yg saudara saudari yakin benar dan bermanfaat bagi sdr sdri sendiri?
begitulah wejangan dan ajaran yg saya tahu dari sang guru agung buddha gotama.
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #11 on: 07 January 2011, 09:03:39 PM »
saudari dewi,
memang betul postingan anda bahwa tujuan hidup itu adalah kebahagiaan,
walaupun saya sendiri juga mengerti konsep pemikiran tsb dan rada setuju dgn pendpat sdri dewi, tapi begitupun saya tetap mempunyai satu pertanyaan yg sama, yakni : apa gunanya kita hidup? (dan bukannya apa tujuan kita hidup?)
banyak yg mengatakan dgn nada serupa bahwa hidup itu harusnya bahagia, tapi apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita hidup?
kalau dikatakan hidup itu untuk mencapai kebahagiaan, dan kalau kita sudah merasa bahagia, tidakkah saudari dewigo pernah pertanyakan, lantas kalau sudah bahagia, then apa gunanya kesemua kebahagiaan tersebut? apakah hidup hanya utk menikmati kebahagiaan? dan kalau sudah tercapai, bukankah makna hidup kita itu sudah tidak lagi bermakna lagi karena tdk perlu kita capai apa apa lagi, sehingga timbul kesan hidup itu kembali menjadi tidak berguna lagi karena target sudah tercapai dan tidak ada lagi gunanya hidup kita itu. bukankah begitu konsep pikiran orang yg mengerti akan wawasan teori akan hidup seorang manusia?
kalau kita sudah mendapatkan kebahagiaan dlm hidup kita lantas hidup kita yg penuh kebahagiaan itu untuk apa sebenarnya?
ataupun lebih jelasnya, apa gunanya hidup yg bahagia itu? apakah sekedar just to enjoy happiness and nothing more useful of our live? dari pernyataan diatas seolah oleh kalau sudah tercapai hidup bahagia dan hidup itu kembali menjadi hampa lagi setelah ada nilai bahagia melekat pada hidup kita itu, dan kita tidak tahu apa sebenarnya rahasia dan gunanya kita itu hidup ataupun menjadi mahkluk yg hidup itu apasih rahasia dibalik manusia itu hidup dan apakah tidak bisa dibedakan bagaimana seandainya kita tidak pernah dalam wujud mahkluk yg hidup (kita itu tidak pernah ada)?

beda antara gunanya dan rahasia dibalik kita ini pernah hidup/pernah ada dan exist, dgn bagaimana kalau kita itu tidak pernah ada/exist dalam alam jagad raya?
saya merasa kita hidup itu hanyalah suatu kehampaan dan tdk berbeda jauh dgn tdk pernah hidup/tdk pernah exist sama sekali.

maaf om vendelta...
kalo menurut saya....
mendapatkan kebahagiaan itu mungkin mudah saja...
tapi mempertahankannya kan ga semudah itu..
jadi setelah mendapatkan kebahagiaan..
yang mesti kita lakukan mungkin adalah mempertahankannya..
namun ini mungkin akan terasa sulit, apalagi jika kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan yang didapat dari indra kita..
lama kelamaan bisa jadi akan timbul kebosanan,.. dan ia yang sadar akan tahu bahwa ini bukanlah kebahagiaan yang sejati..

di atas disebutkan tentang 2 jenis kebahagiaan..
kebahagiaan yang bermata kail dan kebahagiaan yang tak bermata kail..
jika kebahagiaan yang kita capai adlah kebahagiaan yang bermata kail...
selanjutnya yang harus kita lakukan adalah meningkatkan kebahagiaan itu menjadi kebahagiaan yang tak bermata kail..

juga disebutkan tentang Tiga tahapan atau cara lain untuk mendapatkan kebahagiaan, yang berkaitan dengan keinginan:
Bahagia karena tercapainya keinginan kita.
Bahagia karena terkendalinya keingian kita, bisa menjaga emosi kita.
Kebahagiaan karena berhasil memadamkan keinginan kita.

jika telah berhasil memadamkan keinginan... maka selesailah semuanya..
tercapailah kebahagiaan akhir..
dan pastinya tak akan terlahir lagi...
dan tak perlu menanyakan lagi apa gunanya kita hidup..

tapi jika tingkat kebahagiaan yang kita capa i saat ini adalah tingkatan yang pertama,,
menurut saya, yang harus kita lakukan adalah berusaha untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi..
yaitu mengendalikan keinginan.. dan selanjutnya..

seperti itulah menurut saya..  :)
CMIIW..
« Last Edit: 07 January 2011, 09:07:56 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #12 on: 07 January 2011, 09:42:07 PM »
SUATU TINJAUAN YG CUKUP SKEPTIS DAN MEMBANGUN DARI SAUDARI HEMAYANTI.
DAN SUATU PERTANYAAN YG CUKUP BAIK DAN BIJAKSANA.
SPT KATA SAUDARA, KALAU KEBAHAGIAAN YG TERCAPAI DARI UNSUR BERHASIL MEMADAMKAN KEINGINAN KITA, MAKA HABISLAH KITA JADINYA YG HIDUP TANPA KEINGINAN, HE..... HE..... HE.....
MEMANG SAYA JUGA BISA MENYANGGAH DEMIKIAN SPT SDR DIATAS,
TAPI MENURUT PENDAPAT SAYA, PENJELASAN KEBAHAGIAAN YG DIDAPAT DR MEMADAMKAN KEINGINAN ITU ADALAH DALAM BENTUK TANHA.
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN YG DILUAR DARI KETIGA JENIS KEBAHAGIAAN YG DIUNGKAPKAN DARI SDRI DEWI HASIL COPAS, ADALAH KEBAHAGIAAN KELAS MENENGAH YG HANYA TERJADI PADA DIRI KITA SENDIRI.
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN TINGKAT TINGGI YG BISA DICAPAI ADALAH KEBAHAGIAAN MUDITA, TURUT MERASA BAHAGIA (HASIL COPAS) ATAS KEBAHAGIAAN ORANG LAIN.
BAYANGKAN SAJA SDR SDRI, KEBAHAGIAAN YG KITA DPT DARI KITA SENDIRI ITU HANYA DARI SATU PERSONAL SAJA,
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN DARI HASIL COPAS LIKE MUDITA, BISA BERASAL DARI BERMILYAR MILYAR PERSONAL.
NAH, DARI PENJELASAN SAYA, KIRANYA SDR SDRI SEDHAMMA BISA MENGERTI ARTI DARI KEBAHAGIAAN DARI HASIL COPAS (SHARING), MAKA DARI ITU CINTAILAH DAN SAYANGILAH, LATIHLAH DIRI UTK LEBIH PEDULI/CARE DAN LEBIH PEMAAF/FORGIVENESS  TERHADAP SESAMA KITA MAHKLUK HIDUP WALAUPUN ITU DARI DUNIA FAUNA,
MAKA SDR SDRI AKAN MENIKMATI KEBAHAGIAN DARI HASIL COPAS.
MAAF, SDRI HEMAYANTI, SAYA MENDAPAT IDE INI UTK MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG TEORI KEBAHAGIAAN ADALAH DARI AJARAN SANG GURU AGUNG BUDDHA GOTAMA DAN JUGA JENIS KEBAHAGIAAN TSB ADA SAYA RASAKAN DALAM DIRI SAYA SENDIRI, SEHINGGA MEMPUNYAI IDE UTK MEMBERIKAN PENJELASAN UTK SDRI HEMAYANTI.
OPPSSS, ADA SATU LAGI DARI MAYORA, BILA ADA ORANG ORANG DISEKITAR GUE YG MERASA SUSAH DAN MENGHADAPI MASALAH, MAKA SEOLAH OLAH KESUSAHAN DAN KESEDIHAN MEREKA ADALAH MENGAKIBATKAN KESUSAHAN HASIL COPAS BUAT SAYA DAN MENJADI MY PROBLEM, DAN KALAU MEREKA SENENG DAN BAHAGIA, MAKA TENANGLAH GUE GOYANG KAKI.
DLM DIRI SAYA, ADA SAYA RASAKAN KESUSAHAN DAN TDK BISA MERASAKAN BAHAGIA BILA ADA LIAT KUCING/SEJENISNYA.
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #13 on: 07 January 2011, 09:55:12 PM »
PERLU SAYA TAMBAHKAN, PERASAAN TIDAK BISA MENGALAMI KEBAHAGIAAN BILA MELIHAT KUCING, WALANG SANGIT DAN SEJENISNYA, ADALAH HASIL AKIBAT DARI RASA PEDULI/CARE DAN MENGAMATI DGN KEHIDUPAN KUCING ATAUPUN WALANG SANGIT (KUTU BUSUK YG MEREBAK PADA BULAN AGUSTUS).
DARI HASIL INVESTIGASI SAYA AKAN YG SAYA ALAMI SENDIRI, DARI RASA PEDULI/CARE (KARUNA) ITU AKAN MENIMBULKAN DAN MENUMBUHKAN PERASAAN WELAS ASIH / METTA.
DAN BILA DARI DAMPAK TSB DIATAS BERBUAH HASIL POSITIF MAKA AKAN MENIMBULKAN PERASAAN MUDITA.
TAPI DISINI PERLU SAYA TEGASKAN KPD SDR SDRI SEDHAMMA, KALIAN JGN TERPANCING DGN SEMUA PENJELASAN SAYA DIATAS, KALIAN HARUS LEBIH MENITIK BERATKAN PENGAJARAN DAN WEJANGAN DARI BHANTE YG HASIL COPAS OLEH SDRI DEWIGO, KITA HARUSLAH INGAT BAHWA SEGALA NILAI POSITIF DAN NILAI NEGATIF ADALAH BERMULA DARI DIRI KITA SENDIRI, KEBAHAGIAAN YG BISA SDR SDRI KECAPI ADALAH BERAWAL DARI DIRI SDR SDRI SEKALIAN SEBELUM MELANGKAH LEBIH JAUH.
JADI KITA TDKLAH SEYOGIANYA MENGANGGAP HAL HAL YG BERSIFAT SEPELE, KARENA KEBANYAKAN SUMBER NILAI POSITIF ATAUPUN NILAI NEGATIF YG BESAR ADALAH BERASAL DARI HAL HAL YG SEPELE ITU.
SEPERTI KATA PEPATAH, SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA LAMA AKAN MENJADI BUKIT.
« Last Edit: 07 January 2011, 10:23:05 PM by vendelta »
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #14 on: 07 January 2011, 11:00:45 PM »
TAPI MENURUT PENDAPAT SAYA, PENJELASAN KEBAHAGIAAN YG DIDAPAT DR MEMADAMKAN KEINGINAN ITU ADALAH DALAM BENTUK TANHA.

maaf om...
bisa dijelaskan lebih rinci...
maksudnya kebahagiaan yang di dapat dari memadamkan keinginan itu adalah dalam bentuk tanha..
bagaimana ya??
mungkin yang dimaksud adalah kebahagiaan yang di dapat karena berpikir telah memadamkan keinginan..
hehhe...
kalo keinginannya udah dipadamkan...
bukankah berarti sudah ga ada keinginan lagi..
dalam artian tanhanya juga udah lenyap kan??


Spoiler: ShowHide
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN YG DILUAR DARI KETIGA JENIS KEBAHAGIAAN YG DIUNGKAPKAN DARI SDRI DEWI HASIL COPAS, ADALAH KEBAHAGIAAN KELAS MENENGAH YG HANYA TERJADI PADA DIRI KITA SENDIRI.


gak ngerti....  ;D
kebahagiaan kelas menengah??
jadi yang 3 itu apa??
kebahagiaan kelas bawah??


Spoiler: ShowHide
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN TINGKAT TINGGI YG BISA DICAPAI ADALAH KEBAHAGIAAN MUDITA, TURUT MERASA BAHAGIA (HASIL COPAS) ATAS KEBAHAGIAAN ORANG LAIN.


mudita adalah kebahagiaan tertinggi???
saya sering bermudita citta, dan apakah itu artinya saya telah merasakan kebahagiaan tertinggi??


Spoiler: ShowHide
NAH, DARI PENJELASAN SAYA, KIRANYA SDR SDRI SEDHAMMA BISA MENGERTI ARTI DARI KEBAHAGIAAN DARI HASIL COPAS (SHARING), MAKA DARI ITU CINTAILAH DAN SAYANGILAH, LATIHLAH DIRI UTK LEBIH PEDULI/CARE DAN LEBIH PEMAAF/FORGIVENESS  TERHADAP SESAMA KITA MAHKLUK HIDUP WALAUPUN ITU DARI DUNIA FAUNA,
MAKA SDR SDRI AKAN MENIKMATI KEBAHAGIAN DARI HASIL COPAS.
MAAF, SDRI HEMAYANTI, SAYA MENDAPAT IDE INI UTK MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG TEORI KEBAHAGIAAN ADALAH DARI AJARAN SANG GURU AGUNG BUDDHA GOTAMA DAN JUGA JENIS KEBAHAGIAAN TSB ADA SAYA RASAKAN DALAM DIRI SAYA SENDIRI, SEHINGGA MEMPUNYAI IDE UTK MEMBERIKAN PENJELASAN UTK SDRI HEMAYANTI.
OPPSSS, ADA SATU LAGI DARI MAYORA, BILA ADA ORANG ORANG DISEKITAR GUE YG MERASA SUSAH DAN MENGHADAPI MASALAH, MAKA SEOLAH OLAH KESUSAHAN DAN KESEDIHAN MEREKA ADALAH MENGAKIBATKAN KESUSAHAN HASIL COPAS BUAT SAYA DAN MENJADI MY PROBLEM, DAN KALAU MEREKA SENENG DAN BAHAGIA, MAKA TENANGLAH GUE GOYANG KAKI.
DLM DIRI SAYA, ADA SAYA RASAKAN KESUSAHAN DAN TDK BISA MERASAKAN BAHAGIA BILA ADA LIAT KUCING/SEJENISNYA.


yang ini ga ngerti...
kok jadi ngomongin fauna??
dari mana datangnya?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #15 on: 07 January 2011, 11:42:42 PM »
Sis Pannadevi, apa alasannya sekarang dikatakan hanya bisa sampai tingkat Anagami ?

sudah pernah dibahas di thread ini :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17053.msg274132#msg274132

dah lunas ya bro...

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #16 on: 09 January 2011, 11:57:43 AM »
Menjawab Pertanyaan Pannadevi :
Quote
maaf om...
bisa dijelaskan lebih rinci...
maksudnya kebahagiaan yang di dapat dari memadamkan keinginan itu adalah dalam bentuk tanha..
bagaimana ya??
mungkin yang dimaksud adalah kebahagiaan yang di dapat karena berpikir telah memadamkan keinginan..
hehhe...
kalo keinginannya udah dipadamkan...
bukankah berarti sudah ga ada keinginan lagi..
dalam artian tanhanya juga udah lenyap kan??
Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha,
kecuali sudah dipasangkan suatu blockade (hasil pemblokiran dari bentuk perasaan/feeling yg sempurna - hasil pembentukan perasaan/feeling yg perfect dari pengontrolan bantuan dari Pikiran/Mind) untuk tetap waspada untuk segala jenis Tanha yg liar.
Dan untuk menjawab pengertian Keinginan untuk memadamkan keinganan yg berbentuk Tanha,
itu hanyalah Words/kata-kata suatu bahasa, untuk lebih jelasnya, suatu gaya bahasa yg lebih jelas dan detail itu adalah sbb:
Suatu Usaha/Tekad (bukan keinginan asli dari bentukan perasaan untuk dipuaskan) untuk memadamkan bentukan perasaan asli yg bersifat Tanha,
Jenis kebahagiaan yg didapat dari hasil pemadaman Tanha adalah tidak adanya perasaan tidak bahagia yg disebabkan keinganan Tanha yg tak tercapai.
(Sebetulnya Tanha itu bukanlah suatu unsur Total Negatif, Tanha boleh dicapai / digapai bila sepanjang kita itu sanggup memenuhi Tanha kita tanpa secara liar, misal Tanha ingin mendapatkan suatu Mobil Mewah/Unique, kita bisa memenuhi jenis Tanha tsb bila kita sanggup membeli mobil dgn keuangan moneter ita tanpa suatu tindakan illegal, )
Tanha baru berubah menjadi Dukkha, bila jenis Tanha tsb tidak dapat kita penuhi, (atau tidak dapat kita puaskan keinginan Tanha tsb,)
Tanha TIDAKLAH merupakan suatu pantangan bagi kehidupan manusia umumnya. asalkan pemenuhan Tanha tsb tidak illegal dan didapatkan dengan suatu Usaha yang benar. (point ke-4, dari 8 jalan mulia beruas delapan;hal tsb sudah diajarkan oleh Sang Guru Buddha, dgn merumuskan JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang dikhususkan untuk segala umat manusia dalam menghindari Dhukkha dan mendapatkan kebahagian hidup sebagai manusia yg bernilai luhur tinggi).
Tanha BARULAH merupakan suatu pantangan bila Anda adalah seorang SAMANERA/IM, terlebih lagi bila anda itu seorang Samanera/i yang berjubah Kuning. (Sedangkan Bagi Samaera/i yang masih berjubah biru, adalah biksu yang sedang lagi menjalankan latihan latihan kehidupan seorang biksu, dan bila si Biksu yg berjubah biru dinilai oleh Sang Abbot (kepala vihara) sudah berhasil/sukses menaklukan segala pantangan pantangan bagi seorang Biksu sejati, barulah Si Biksu biru diberikan JUBAH KUNING nya sebagai seorang biksu yg telah berhasil menjalankan pelatihannya.)
 

Quote
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN YG DILUAR DARI KETIGA JENIS KEBAHAGIAAN YG DIUNGKAPKAN DARI SDRI DEWI HASIL COPAS, ADALAH KEBAHAGIAAN KELAS MENENGAH YG HANYA TERJADI PADA DIRI KITA SENDIRI.

gak ngerti....  ;D
kebahagiaan kelas menengah??
jadi yang 3 itu apa??
kebahagiaan kelas bawah??

Kebahagian yg didapat dari ketiga jenis itu adalah kebahagian tahap awal yg HARUS dicapai seorang manusia bila ingin mendapatkan segala bentuk jenis kebahagian dalam hidup sebagai seorang manusia.
Sebetulnya kebahagiaan itu tidaklah ada yg berbentuk kebahagian tingkat rendah atau tingkat menengah maupun kebahagiaan tingkat tinggi,
yang ada dan lebih jelas terperinci adalah kebahagiaan TAHAP AWAL YG HARUSLAH tercapai (suatu keharusan, bila ingin mendapatkan kebahagiaan bentukan lain maupun kebahagian Mudita.
mohon maaf sebelumnya, pengertian saya sebelumnya karena kesalahan konotasi yg terjadi,
Jadi sekarang anda sudah mengerti bahwa kebahagiaan TAHAP AWAL yg harus tercapai untuk mengenyam Jenis kebahagian yg lainnya.

Quote
SEDANGKAN KEBAHAGIAAN TINGKAT TINGGI YG BISA DICAPAI ADALAH KEBAHAGIAAN MUDITA, TURUT MERASA BAHAGIA (HASIL COPAS) ATAS KEBAHAGIAAN ORANG LAIN.
Saudari Dewi_go yg mengusahakan hasil copas dan bisa menghampiri kebahagian Mudita, bisa dia rasakan suatu bentuk kebahagian sebagai bentuk kebahagian Seorang Bhante public, Suatu kebahagian dalam menyebarkan dan kebahagian sharing karena usahanya dalam menyebarkan Buddha Dhamma
Pernah saya dengar suatu pengakuan dari Seorang Bhante Public kalau tidak salah nama Bhante public sebelum menjadi samaneri adalah sbb :
Buddha Dhamma itu adalah suatu yang sungguh manis (sweet dhamma), dan Bhante public tsb mengaku dalam suatu ceramahnya yg pernah saya dengar secara digital, nah dari situ kita bisa tanggapi jenis kebahagian yg didapat dari Bhante public (sebelum menjadi samaneri) adalah kebahagian jenis Mudita karena pembabaran dan penyebaran dhamma.
---
Sdri dewi_go, saya yakin dia nya bisa mulai merasakan kebahagian jenis mudita seperti yg dialami seorang Bhante (spt kebahagiaan Bhante Ayya Shantini sebelum menjadi Bhikkhuni), hanya kebahagiaan mudita sebagai dan seperti seorang bhante adalah bisa dirasakan dalam bentuk permulaan yg sedikit demi sedikit dan lama lama menjadi bukit, kebahagiaan yg didapat dan terlatih (seolah olah terakumulasi) karena kegiatan penyebaran dhamma yg setiap saat, sehinggi setiap dia melakukan penyebaran dhamma akan dia rasakan jenis kebahagian tsb, dikarenakan setiap saat penyebaran dhamma maka setiap saat pula dia merasakan kebahagiaan jenis tersebut.

Quote
mudita adalah kebahagiaan tertinggi???
saya sering bermudita citta, dan apakah itu artinya saya telah merasakan kebahagiaan tertinggi??

Pertanyaan anda sudah terjawab dengan sendirinya oleh jawaban saya yang diatas.

Quote
NAH, DARI PENJELASAN SAYA, KIRANYA SDR SDRI SEDHAMMA BISA MENGERTI ARTI DARI KEBAHAGIAAN DARI HASIL COPAS (SHARING), MAKA DARI ITU CINTAILAH DAN SAYANGILAH, LATIHLAH DIRI UTK LEBIH PEDULI/CARE DAN LEBIH PEMAAF/FORGIVENESS  TERHADAP SESAMA KITA MAHKLUK HIDUP WALAUPUN ITU DARI DUNIA FAUNA,
MAKA SDR SDRI AKAN MENIKMATI KEBAHAGIAN DARI HASIL COPAS.
MAAF, SDRI HEMAYANTI, SAYA MENDAPAT IDE INI UTK MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG TEORI KEBAHAGIAAN ADALAH DARI AJARAN SANG GURU AGUNG BUDDHA GOTAMA DAN JUGA JENIS KEBAHAGIAAN TSB ADA SAYA RASAKAN DALAM DIRI SAYA SENDIRI, SEHINGGA MEMPUNYAI IDE UTK MEMBERIKAN PENJELASAN UTK SDRI HEMAYANTI.
OPPSSS, ADA SATU LAGI DARI MAYORA, BILA ADA ORANG ORANG DISEKITAR GUE YG MERASA SUSAH DAN MENGHADAPI MASALAH, MAKA SEOLAH OLAH KESUSAHAN DAN KESEDIHAN MEREKA ADALAH MENGAKIBATKAN KESUSAHAN HASIL COPAS BUAT SAYA DAN MENJADI MY PROBLEM, DAN KALAU MEREKA SENENG DAN BAHAGIA, MAKA TENANGLAH GUE GOYANG KAKI.
DLM DIRI SAYA, ADA SAYA RASAKAN KESUSAHAN DAN TDK BISA MERASAKAN BAHAGIA BILA ADA LIAT KUCING/SEJENISNYA.

yang ini ga ngerti...
kok jadi ngomongin fauna??
dari mana datangnya?

Maaf, atas ketidak-mengertian sdri, mungkin bisa terjawab oleh anda sendiri bila sdri telah membaca uraian saya yg diatas.
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #17 on: 09 January 2011, 12:08:40 PM »
Menjawab Pertanyaan Pannadevi :Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha,
kecuali sudah dipasangkan suatu blockade (hasil pemblokiran dari bentuk perasaan/feeling yg sempurna - hasil pembentukan perasaan/feeling yg perfect dari pengontrolan bantuan dari Pikiran/Mind) untuk tetap waspada untuk segala jenis Tanha yg liar.
Dan untuk menjawab pengertian Keinginan untuk memadamkan keinganan yg berbentuk Tanha,
itu hanyalah Words/kata-kata suatu bahasa, untuk lebih jelasnya, suatu gaya bahasa yg lebih jelas dan detail itu adalah sbb:
Suatu Usaha/Tekad (bukan keinginan asli dari bentukan perasaan untuk dipuaskan) untuk memadamkan bentukan perasaan asli yg bersifat Tanha,
Jenis kebahagiaan yg didapat dari hasil pemadaman Tanha adalah tidak adanya perasaan tidak bahagia yg disebabkan keinganan Tanha yg tak tercapai.
(Sebetulnya Tanha itu bukanlah suatu unsur Total Negatif, Tanha boleh dicapai / digapai bila sepanjang kita itu sanggup memenuhi Tanha kita tanpa secara liar, misal Tanha ingin mendapatkan suatu Mobil Mewah/Unique, kita bisa memenuhi jenis Tanha tsb bila kita sanggup membeli mobil dgn keuangan moneter ita tanpa suatu tindakan illegal, )
Tanha baru berubah menjadi Dukkha, bila jenis Tanha tsb tidak dapat kita penuhi, (atau tidak dapat kita puaskan keinginan Tanha tsb,)
Tanha TIDAKLAH merupakan suatu pantangan bagi kehidupan manusia umumnya. asalkan pemenuhan Tanha tsb tidak illegal dan didapatkan dengan suatu Usaha yang benar. (point ke-4, dari 8 jalan mulia beruas delapan;hal tsb sudah diajarkan oleh Sang Guru Buddha, dgn merumuskan JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang dikhususkan untuk segala umat manusia dalam menghindari Dhukkha dan mendapatkan kebahagian hidup sebagai manusia yg bernilai luhur tinggi).
Tanha BARULAH merupakan suatu pantangan bila Anda adalah seorang SAMANERA/IM, terlebih lagi bila anda itu seorang Samanera/i yang berjubah Kuning. (Sedangkan Bagi Samaera/i yang masih berjubah biru, adalah biksu yang sedang lagi menjalankan latihan latihan kehidupan seorang biksu, dan bila si Biksu yg berjubah biru dinilai oleh Sang Abbot (kepala vihara) sudah berhasil/sukses menaklukan segala pantangan pantangan bagi seorang Biksu sejati, barulah Si Biksu biru diberikan JUBAH KUNING nya sebagai seorang biksu yg telah berhasil menjalankan pelatihannya.)
 

Kebahagian yg didapat dari ketiga jenis itu adalah kebahagian tahap awal yg HARUS dicapai seorang manusia bila ingin mendapatkan segala bentuk jenis kebahagian dalam hidup sebagai seorang manusia.
Sebetulnya kebahagiaan itu tidaklah ada yg berbentuk kebahagian tingkat rendah atau tingkat menengah maupun kebahagiaan tingkat tinggi,
yang ada dan lebih jelas terperinci adalah kebahagiaan TAHAP AWAL YG HARUSLAH tercapai (suatu keharusan, bila ingin mendapatkan kebahagiaan bentukan lain maupun kebahagian Mudita.
mohon maaf sebelumnya, pengertian saya sebelumnya karena kesalahan konotasi yg terjadi,
Jadi sekarang anda sudah mengerti bahwa kebahagiaan TAHAP AWAL yg harus tercapai untuk mengenyam Jenis kebahagian yg lainnya.
Saudari Dewi_go yg mengusahakan hasil copas dan bisa menghampiri kebahagian Mudita, bisa dia rasakan suatu bentuk kebahagian sebagai bentuk kebahagian Seorang Bhante public, Suatu kebahagian dalam menyebarkan dan kebahagian sharing karena usahanya dalam menyebarkan Buddha Dhamma
Pernah saya dengar suatu pengakuan dari Seorang Bhante Public kalau tidak salah nama Bhante public sebelum menjadi samaneri adalah sbb :
Buddha Dhamma itu adalah suatu yang sungguh manis (sweet dhamma), dan Bhante public tsb mengaku dalam suatu ceramahnya yg pernah saya dengar secara digital, nah dari situ kita bisa tanggapi jenis kebahagian yg didapat dari Bhante public (sebelum menjadi samaneri) adalah kebahagian jenis Mudita karena pembabaran dan penyebaran dhamma.
---
Sdri dewi_go, saya yakin dia nya bisa mulai merasakan kebahagian jenis mudita seperti yg dialami seorang Bhante (spt kebahagiaan Bhante Ayya Shantini sebelum menjadi Bhikkhuni), hanya kebahagiaan mudita sebagai dan seperti seorang bhante adalah bisa dirasakan dalam bentuk permulaan yg sedikit demi sedikit dan lama lama menjadi bukit, kebahagiaan yg didapat dan terlatih (seolah olah terakumulasi) karena kegiatan penyebaran dhamma yg setiap saat, sehinggi setiap dia melakukan penyebaran dhamma akan dia rasakan jenis kebahagian tsb, dikarenakan setiap saat penyebaran dhamma maka setiap saat pula dia merasakan kebahagiaan jenis tersebut.

Pertanyaan anda sudah terjawab dengan sendirinya oleh jawaban saya yang diatas.

Maaf, atas ketidak-mengertian sdri, mungkin bisa terjawab oleh anda sendiri bila sdri telah membaca uraian saya yg diatas.


yg menarik, ternyata anda bisa mengetik dengan proper case, selanjutnya mohon anda tidak lupa mematikan caps lock sebelum mulai mengetik

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhamma akan melindungi mereka yang mempraktikkannya.
« Reply #18 on: 09 January 2011, 07:47:50 PM »
Menjawab Pertanyaan Pannadevi :Pengertian memadamkan keinginan kita (dlm arti Tanha) adalah untuk suatu Tanha tertentu, jadi bukan segala jenis Tanha.
[...]

 _/\_ Anumodana untuk uraiannya yang panjang om...  :)
tapi masih sulit bagi saya untuk mengerti..

hmmm.... sedikit koreksi ya om... nama saya hemayanti..   ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

 

anything