Saya baru membaca pernyataan yang tertulis dalam Atthasalini, Kitab Komentar untuk Dhammasaṅgini, buku pertama dari Abhidhammapiṭaka, yang berbunyi demikian:
"Ābhidhammikabhikkhūyeva kira dhammakathikā nāma, avasesā dhammakathaṃ kathentāpi na dhammakathikā. Kasmā? Te hi dhammakathaṃ kathentā kammantaraṃ vipākantaraṃ rūpārūpaparicchedaṃ dhammantaraṃ āloḷetvā kathenti. Ābhidhammikā pana dhammantaraṃ na āloḷenti. Tasmā ābhidhammiko bhikkhu dhammaṃ kathetu vā mā vā, pucchitakāle pana pañhaṃ kathessatīti Ayameva ekantadhammakathiko nāma hoti".
Yang bisa diterjemahkan demikian:
"Hanya para bhikkhu yang ahli Abhidhamma (Ahidhammika) sesungguhnya merupakan para Pembabar Dhamma (dhammakathika), sedangkan yang lain bukan para Pembabar Dhamma meskipun mereka membicarakan Dhamma. Mengapa demikian? Meskipun membicarakan Dhamma, mereka (yang lain) mencampuradukkan jenis perbuatan yang berbeda-beda, akibat yang berbeda-beda, pembagian antara materi dan non-materi, dan jenis dhamma yang berbeda-beda. Para ahli Abhidhamma tidak mencampuradukkan jenis dhamma yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang bhikkhu yang ahli Abhidhamma, entah berbicara Dhamma atau tidak, akan mengungkapkan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan. Secara mutlak, inilah yang disebut sebagai dhammakathika (Pembabar Dhamma)."
Adakah pendapat dari teman-teman mengenai pernyataan di atas? Setujukah anda atau tidak setujuhkan anda? Apapun jawaban anda, lebih baik diberikan alasannya!