//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - akuilusi

Pages: [1] 2 3
1
Theravada / Re: orang bodoh saja bisa arahat.....why?
« on: 19 February 2010, 01:42:05 PM »
berikut adalah kisah bikkhu Culapanthaka
Spoiler: ShowHide
Kisah Culapanthaka ( II:5 )

Bendahara Kerajaan di Rajagaha mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan makan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.

Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke Timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam", Berulang kali kain itu digosok dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

Berulang dan berulang kali.

Karena terus-menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidak-kekalan segala sesuatu yang berkondisi.

Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranatural-Nya mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranatural-Nya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata:

"Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidak-tahuan (moha), seperti ketidak-tahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat".

Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya terbuka dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki "Pandangan Terang Analitis". Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

Di rumah Jivaka, para umat akan menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana; tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapanthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, "Saya adalah Culapanthaka". Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

Untuk ketiga kalinya dia disuruh kembali ke vihara. Kali ini, dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.

Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu. Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya akan mencapai tingkat kesucian arahat.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 25 berikut ini:

Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.



kita manusia awam, atau para bikkhu sangha sekarang...saya jamin tidak mungkin sebodoh dan pelupa seperti Bikkhu Culapanthaka...

1.dikatakan adalah hanya 1 syair dalam 4 bulanitu pun "tidak mampu" jadi...saya pikir apakah cerita ini sungguhan atau rekaan?

2.apabila cerita ini benar...apakah "sati" tidak ada hubungannya dengan "mengingat/kemampuan mencerap"?

3.lalu bagaimana dengan bikkhu sangha yg sekarang berlatih giat dan dengan di berkahi ke-normalan-nya...masih kesulitan mencapai "arahat" apalagi kita umat awam?

4.berapa lama waktu bikkhu tersebut mencapai arahat di hitung mulai dari belajar dhamma?

mungkin intinya adalah karma..
dengan karma kita terlahir, dan akan menjadi apa sesuai karma..

_/\_

2
Buddhisme untuk Pemula / Re: 3 Macam Prilaku ( Cariya 3 )
« on: 14 February 2010, 06:56:29 PM »
Mungkin Akuilusi cuma mau kasih tau sesuatu hal dengan informasi yang singkat, kemudian ia buat thread yang berbeda tanpa bermaksud membuka diskusi..

For Your Info Only maksud nya gituu...

Bener gak bro Akuilusi...?

kalau kita nanya untuk mau tahu lebih rinci gimana?

 [at]  Bro Akuilisi

boleh tidak diperjelas?[maaf,masih awam..]

menurut saya,
penjelasannya ada pada seberapa besar kita mengerti :
"hentikan kejahatan"
"kembangkan kebajikan ke segala arah"
"sucikan pikiran"
"inilah ajaran para Buddha"

serta :

SILA, MEDITASI, dan PANNA

maaf, hanya ini yang dapat saya jelaskan.. _/\_

3
Buddhisme untuk Pemula / Re: 3 Macam Prilaku ( Cariya 3 )
« on: 13 February 2010, 12:20:34 PM »
Mungkin Akuilusi cuma mau kasih tau sesuatu hal dengan informasi yang singkat, kemudian ia buat thread yang berbeda tanpa bermaksud membuka diskusi..

For Your Info Only maksud nya gituu...

Bener gak bro Akuilusi...?

_/\_ maaf..

4
Mahayana / Re: Bhaisajyaguru Buddha
« on: 12 February 2010, 10:06:55 PM »
Maitri-Karuna = belas kasihan kan. ada maha-dokter yg penuh belas kasihan tp knp maseh banyak orang mati krn sakit?

katana dpt membebaskan dari penderitaan jasmani dan batin, kok maseh banyak orang menderita?

yg bener aje  :P

keakuan adalah penghalang..
selama keakuan masih ada, penghalang juga masih ada..

5
Mahayana / Re: Bhaisajyaguru Buddha
« on: 12 February 2010, 10:04:14 PM »
Apa yang mau didiskusikan dalam topik ini ???

 _/\_
The Siddha Wanderer

mari kita lebih mengenal Bhaisajyaguru Buddha
yang saya tulis, hanya setitik dari ketakhinggaan titik..
mari kita mengenalNya lebih dalam..
berawal dari saya di thread ini, dan kita selanjutnya _/\_

6
Buddhisme untuk Pemula / 3 Macam Prilaku ( Cariya 3 )
« on: 12 February 2010, 10:00:38 PM »
1. Vinnana Cariya
           Berusaha menyadari segala gerak-gerik lima kelompok kehidupan ( pancakkhanda )
2. Annana Cariya
           Berusaha membebaskan diri dari raga, dosa, dan moha, sehingga dapat melihat tiga corak umum (tilakkhana)
3. Nana Cariya
           Berusaha melaksanakan sesuatu yang terbebas dari raga, dosa, moha, ditthi, uddhacca, vicikiccha dan anusaya.

7
Buddhisme untuk Pemula / 3 Macam Prestasi ( Sampada 3 )
« on: 12 February 2010, 09:53:19 PM »
1. Saddha sampada
          Prestasi mengenai keyakinan, yaitu yakin sepenuhnya kepada Mahaguru Buddha Gotama dan AjaranNya.
2. Sila sampada
          Prestasi mengenai sila, yaitu melaksanakan sila dengan sempurna dalam kehidupan sehari-hari.
3. Panna Sampada
          Prestasi mengenai kebijaksanaan. Yaitu memiliki pengertian yang baik mengenai dhamma, pandai menguraikan dhamma, dan mempunyai   
   pandangan dan pikiran yang benar.

8
Buddhisme untuk Pemula / 4 Jenis Buddha
« on: 12 February 2010, 09:43:23 PM »
1. Sabbannu Buddha / Sammasam Buddha / Samyaksam Buddha

             Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna atau kesucian tingkat Buddha dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan mahkluk lain dan mampu memberikan pelajaran kepada umat manusia dan para dewa

2. Pacceka Buddha

             Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna atau kesucian tingkat Buddha dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan mahkluk lain. tetapi, tidak mampu memberikan pelajaran kepada umat manusia dan para dewa.

3. Suta Buddha

             Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna setelah mendengar Dharma langsung dari Sang Buddha

4. Savaka Buddha

            Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna setelah melaksanakan ajaran Sammasam Buddha

9
Mahayana / Bhaisajyaguru Buddha
« on: 12 February 2010, 09:30:35 PM »
Bhaisajyaguru Buddha adalah Buddha yang berkuasa di alam sorga Hablur Murni, terletak di sebelah Timur. Bhumi Buddha tersebut jarak jauhnya sepuluh kali jumlah pasir di sungai Gangga. Bhaisajyaguru Buddha merupakan maha-dokter yang mempunyai Maitri-Karuna, mampu mengobati segala macam penyakit mahkluk hidup, serta dapat membebaskan mereka dari penderitaan jasmani dan batin yang menyedihkan.

10
Sutta Vinaya / Re: APANNAKA SUTTA
« on: 12 February 2010, 01:45:35 PM »
[at]  Akuilusi
sebelum anda memposting "Namo ....", untuk menunjukkan apresiasi anda atas sutta ini silahkan klik THANK YOU, tidak perlu mempostingkan "Namo ..."

anumodana pak Indra.. anumodana.. _/\_

11
Sutta Vinaya / Re: Namo Cakkavatti Sihanada Sutta
« on: 11 February 2010, 01:36:44 PM »
Namo Cakkavatti Sihanada Sutta _/\_

12
Sutta Vinaya / Re: Yuganaddhakath? (Penjelasan Tentang Berpasangan)
« on: 11 February 2010, 12:26:57 PM »
Namo Yuganaddhakatha _/\_

13
Sutta Vinaya / Re: NIDHIKANDA SUTTA
« on: 11 February 2010, 12:18:52 PM »
Namo Nidhikanda Sutta

14
Sutta Vinaya / Re: Namo Uposatha Suttram
« on: 11 February 2010, 12:09:49 PM »
Namo Uposatha Suttram

15
Theravada / Re: ADA EMPAT KEINGINAN WAJAR MANUSIA AWAM
« on: 11 February 2010, 11:48:25 AM »
saya update profilenya jadi "male" supaya tidak salah panggil lagi :)

terimakasih pak administrator.. _/\_

Pages: [1] 2 3
anything