intinya, anda tidak dapat membuktikan Siddhartha Gotama bukanlah seorang kafir dengan ayat AlQuran.
ya, bisa lah, bro! cuma saja, di dalam alQuran tidak ada nama Sidharta Gautama disebut. oleh karena itu, ayat alQuran tersebut menjadi bukti bukan kafirnya Sidharta, setelah digabungkan dengan logika.
ayat alQuran mendefinisikan kafir sebagai yang membuat kerusakan di muka bumi.
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. Q.S 16:88)
kafir = orang yang berbuat kerusakan/orang jahat.
maka, siapapun yang tidak berbuat kerusakan, itu bukan kafir namanya.
itu kan sudah pake ayat alQuran, bro! dan juga logika.
Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): Dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa Tuhan itu satu.
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (Al-Baqarah ayat 6)
Kufur al-ni`mah (mengingkari nikmat): Dialamatkan kepada mereka yang tidak mau bersyukur kepadaTuhan
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)
baik, anggap jika sesuai dengan penafsiran anda, berarti Siddhartha Gotama bukanlah seorang kafir.
jika Siddhartha Gotama bukanlah seorang kafir, maka Siddhartha Gotama adalah Islam.
jika Siddhartha Gotama adalah Islam, maka Siddhartha Gotama menjalankan sholat.
kembali lagi.. buktikan Siddhartha Gotama menjalankan sholat.
jika anda tidak bisa buktikan, berarti Siddhartha Gotama bukan Islam/muslim.
jika Siddhartha Gotama bukan Islam/muslim, berarti Siddhartha Gotama adalah kafir.
jika Siddhartha Gotama adalah kafir, berarti Siddhartha Gotama bukanlah nabi dimata Islam.
silahkan buktikan dengan ayat yg mendukung
shalat (syar'i) bukanlah syarat seseorang disebut muslim. tapi yang menjadi syarat seseorang menjadi muslim adalah shalat (hakiki). apa shalat hakiki?
burung pun dikatakan melakukan shalat.
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S 24:41)
jadi, semua orang suci, mengetahui cara shalatnya masing-masing. Sang Budha shalat dengan meditasi.
Imam Ali a.s melihat seorang pemuda sedang shalat di mesjid kuffah. Usai ia shalat Imam Ali bertanya, "wahai Pemuda, apakah kamu tahu apa makna shalat itu?"
Pemuda tersebut menjawab, "makna shalat adalah pengenalan diri, ikhlas, konsentrasi, dan makrifatullah ."
(lihat dalam : 1001 Dastan hal. 373)
(Ali Shofi, Kisah-kisah Imam Ali Bin Abi Thalib hal. 46)