Perenungan Pro dan Kontra Buddha Bar
Posted by: "Dharma Protector Beings" Aritation [at] yahoo.com aritation
Sun Mar 29, 2009 5:36 am (PDT)
Buddha Bar - Dharma or against-Dharma?
Saudara/i seDhamma yang berbahagia,
Mengingat maraknya perdebatan keberadaan Buddha Bar di tanah air tercinta ini, perkenankan saya berbagi satu cerita Dharma.
Seorang Bhikkhu terjebak di rumah seorang cewek cantik. Wanita yang hanya berumur 19 tahun ini melarang dia angkat kaki dari rumahnya: "Kamu boleh meniduri saya, mencuri ayam di peternakan tetangga saya sebelah, membunuh ayam itu, dan meminum arak di meja ini. Sebelum kau memilih satu di antara pilihan2 ini, kamu dilarang angkat kaki dari rumah saya ini."
Kira2 menurut saudara/i seDharma, apa yang akan dipilih Bhiksu tersebut? Coba tempatkan posisi Anda sebagai beliau. Opsi apa yang terbaik?
Bhiksu itu pun berpikir, "Sebagai Bhiksu, adalah keterlaluan jika saya meniduri wanita.. Sekian tahun menjalankan sila, mana mungkin saya tega membunuh apalagi mencuri ayam tsb. Kayaknya, pilihan meminum arak inilah yang paling tidak merugikan siapapun... "
Akhirnya Bhiksu itu pun meminum arak tersebut. Alhasil, dalam kemabukannya, ia akhirnya meniduri wanita tersebut. Terdorong nafsu arak dan birahinya, ia mencuri ayam tetangga dan membunuhnya sebagai sesaji penambah enerji hura2nya. Ketika tetangganya datang bertanya kemana ayamnya, apakah bhiksu itu telah melihatnya. Si Bhiksu dengan lantang menjawab tidak dan malah berucap kotor mengusir tetangga tersebut karena telah mengganggu sesi hura2nya.
Mari kita merenungkan pelajaran ini dengan kasus Buddha Bar...
....
...
Satu sila terlanggar saja, sila2 lain ikut terjebol tak bersisa.
Sesi hura2 dalam hidup ini sangat besar godaannya. Siapa yang tidak mau senang? Siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak mau nama?
Dengan atau tanpa keyakinan kita terhadap ajaran para Buddha, hukum alam tetap berjalan. Prinsip ketidakabadian fenomena dunia fana mutlak terjadi, tidak peduli siapa anda--baik binatang, dewa, setan, dsb.
Justru dengan kehampaan usaha2 pengejaran di dunia ini, kita harus kembali mendasarkan hidup berdasarkan Buddha Dharma agar tidak mengakibatkan penderitaan bagi diri sendiri. Kalau mau dikatakan bagi makhluk lain, selama kita tidak sayang dengan benih keBuddhaan yang kita sendiri miliki, niscaya kita mampu berwelas asih terhadap kepentingan makhluk lain.
Apakah keberadaan Buddha Bar bertentangan atau sesuai dengan prinsip hidup anda adalah sesuatu yang berpulang kepada perenungan dan kesadaran anda sendiri. Namun, siapa saja yang terus mengumpulkan data dan bukti untuk membenarkan, mempromosikan, mengagung-agungkan keberadaan Buddha Bar bahkan membujuk kaum umum untuk menyokong keberadaannya tidak beda dengan membunuh, mencuri, berbohong, berasusila, dan segala perbuatan tidak senonoh lainnya yang diakibatkan (baik secara langsung/tidak langsung). Ibarat menyiram api nafsu2 manusia yang konon sudah "bodoh" dengan berbagai macam minyak--kedele, sawit, bahkan minyak tanah, minyak bumi, kayu putih, dsb., orang tersebut dengan dengkinya memakai topeng Buddha menganjurkan ajaran yang pada dasarnya menghantarkan orang2 ke tempat tujuan yang bertentangan dengan niat para Buddha. Bukannya menyadarkan manusia dari "kebodohan," orang ini malah mengupayakan segala cara untuk menyesatkan masyarakat umum dan
melama-lamakan penderitaan di lingkaran samsara ini.
Perbuatan kotor ini tentunya akan membuahkan hasil. Cepat atau lambat. Seperti bayangan yang selalu akan mengikutinya, kendati ia terbang ke langitpun, setapak ia menyentuh tanah, bayangan tersebut tetap ada. Mari kita lihat sejauh mana orang tersebut bisa bertahan di langit tanpa menyentuh tanah.
Pengalaman pribadi saya, anda boleh percaya boleh tidak, sudah lebih dari 19 orang teman2 saya yang meninggal akibat berkunjung ke Buddha Bar. Buddha Bar yg dimaksud di sini adalah teman2 saya yang di Paris, London dan New York. Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda di kota2 lain. Keluarga mereka mengatakan setelah ke Buddha Bar, seolah-olah mereka selalu dihantui kesialan2 saja. Ada yang mengalami kecelakan mobil, puntung kakinya. Ada yang terpeleset dari lantai tinggi di suatu mall--ini bukan lelucon main-main bunuh diri--kepala bocor, sekarang hidup sebagai orang idiot tidak mampu berkata, bergerak, seperti orang mati saja. Ada yang istrinya melarikan seluruh harta dan dokumen penting sehingga akhirnya ia bangkrut. Ada yang kena penyakit2 berkepanjangan, menghabiskan duit yang tak terhitung banyaknya.
Bukannya Buddha menghukum orang yang berkunjung ke Buddha Bar. Buddha telah mencapai kesucian; apapun perbuatan anda terhadap lukisannya, patungnya, bahkan ajarannya, sama sekali tidak akan berpengaruh terhadapnya. Yang berpengaruh adalah pelaku perbuatan itu sendiri. Perbuatan yang tidak terpuji sudah tentu akan menghapus keberuntungan, dan mengikis karma baik yang anda pupuk dalam kehidupan lampau. Sebelum anda sadar seberapa tipis karma baik yang anda miliki, kesialan dan bencana udah mengakhiri hidup anda sebelum mata anda menyadari ataupun melihatnya.
Hidup manusia terlalu singkat untuk dimain-mainkan seperti ini. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi bahan perenungan anda masing-masing.
Salam Dharma,
Semoga semua makhluk berbahagia.